V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
1. Analisis Potensi dan Prospek
Pengembangan Usahatani Nilam
di Kabupaten Aceh Utara
Oleh
Nurulia Dimitha
(1705202010001)
Dosen Pembimbing:
1. Dr. Ir. Mustafa, M.S.
2. Dr. Ir. Indra, M.P
Dosen Pembahas:
1. Dr. Ir. Suyanti Kasimin, M.Si
2. Dr. Lukman Hakim, S.P.,M.Si.
PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
2019
3. Produk minyak nilam Indonesia
mampu menguasai pangsa pasar
perdagangan minyak nilam dunia
hingga 80 – 90% (Kementrian
Perdagangan, 2014).
Komiditi Ekspor
Nilam merupakan komiditi
yang diprioritaskan dalam
RPJPN.
RPJPN 2015-2019
(Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional)
Proyeksi pendapatan pasar
minyak nilam global tahun
2028: US$ 86,6 juta.
Future Market
Sights (2018)
Latar Belakang
GAP:
Tren negative luas lahan tanaman nilam di Aceh pada tahun 2015-2017 tidak sejalan dengan
komitmen pemerintah
untuk menjadikan nilam sebagai komoditas ekspor unggulan dan tidak searah dengan tren
pasar dunia yang diperkirakan meningkat dari tahun 2018-2028.
• Kabupaten Aceh Utara adalah salah satu daerah penghasil nilam di Aceh yang baru
berkembang pada beberapa tahun terakhir.
• Proporsi luas lahan nilam di Aceh Utara hanya 0,9% dari luas lahan di Aceh.
• Oleh karena itu harus di analisis potensi dan prospek perkebunan nilam dan
penyulingan minyak nilam sebagai landasan dan pertimbangan dalam komitmen
pengembangan nilam secara intensif di Provinsi Aceh.
4. Bagaimana potensi perkebunan nilam di
Kabupaten Aceh Utara yang ditinjau dari
segi kesesuaian lahan, peningkatan
produksi daun, kualitas minyak,
peningkatan harga dan permintaan nilam,
dan pembuatan produk turunan nilam?
I
Apakah usahatani dan penyulingan nilam di
Kabupaten Aceh Utara layak di kembangkan
secara finansial?
II
Rumusan Masalah
6. Penelitian
Terdahulu
Siregar (2009) dalam
Analisis Kelayakan Usaha
Penyulingan minyak
nilam (Patchouli Oil) PT
Perkasa Pritama Mandiri
Kabupaten Mandaling
Natal Sumatera Utara.
layak untuk
dijalankan pada
tingkat diskonto
33,3 persen.
01. Hasil Analisis
Kelayakan
Finansial
Menunjukkan bahwa
keuntungan yang
diperoleh perusahaan
selama umur proyek
adalah sebesar Rp
563.632.417
02. Hasil NPV
menunjukkan bahwa
setiap pengeluaran Rp
1 akan menghasilkan
manfaat bersih
sebesar 2,93
03. Net B/C sebesar
2,93
keuntungan yang
diperoleh perusahaan
akan bernilai nol pada
tingkat suku bunga
atau diskonto 119,64
persen.
04. IRR sebesar 119,64
persen
7. Penelitian
Terdahulu
Penelitian lain yaitu
Analisis Kelayakan
Usahatani Tanaman
Nilam di Kecamatan
Taluditi Kabupaten
Pohuwato oleh
Munandar (2017)
dengan metode
analisis struktur
biaya usahatani,
analisis pendapatan
usahatani, dan
kelayakan usahatani.
Biaya tetap rata-rata
sebesar Rp.757.813,61
dengan ratarata per hektar
Rp.909.376,68. Biaya
variabel rata-rata sebesar
Rp. 6.291.733,33 dengan
rata-rata per hektar Rp.
7.550.080,00.
01. sturktur biaya
usahatani Pada panen ketiga
dalam usahatani nilam
dengan rata-rata
sebesar Rp.
15.582.400
02. Penerimaan
Rata-rata sebesar
Rp.8.532.853,06 pada
panen kedua.
03. Pendapatan Bersih
Kelayakan usahatani
tanaman nilam di
Kecamatan Taluditi
Kabupaten Pohuwato
dapat dikatakan
layak untuk
diusahakan dengan
nilai R/C Ratio pada
panen ketiga adalah
2,21.
04. Kelayakan
usahatani
9. Perkebunan nilam di Kabupaten Aceh Utara
berpotensi untuk dilakukan, ditinjau dari
segi kesesuaian lahan, peningkatan
produksi daun, kualitas minyak,
peningkatan harga dan permintaan nilam,
dan pembuatan produk turunan nilam.
I
Perkebunan dan Penyulingan nilam di Kabupaten Aceh
Utara layak dikembangkan secara finansial dilihat dari
nilai NPV, B/C ratio, IRR, R/C ratio, dan ROI.
II
Hipotesis
13. Lokasi
&
Ruang
Lingkup
Samplin
g
Pengumpulan
Data
Metode
Analisis
Analisis
Usahatani
Uji
Kelayakan
Industri
Teknik Pengumpulan Data
• Data Primer: diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan serta
wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar
pertanyaan atau kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya.
Wawancara akan dilakukan langsung oleh peneliti terhadap
responden atau sampel.
• Data Sekunder: diperoleh dari instansi- instansi terkait dengan
penelitian ini serta literatur dan buku pendukung lainnya.
•
No Kecamatan Jumlah Populasi (orang)
Jumlah
Sampel
(orang)
1 Nisam Antara 15 15
2 Sawang 5 5
3 Kuta Makmur 35 35
4 Simpang Kramat 5 5
Jumlah 60 60
14. Lokasi
&
Ruang
Lingkup
Sampling
Pengumpulan
Data
Metode
Analisis
Analisis
Usahatani
Uji
Kelayakan
Industri
Metode Analisis
• Hipotesis pertama: menggunakan analisis deskriptif
untuk melihat potensi usahatani nilam di Kabupaten
Aceh Utara. yaitu yang ditinjau dari segi kesesuaian
lahan, peningkatan produksi daun, kualitas minyak,
peningkatan harga dan permintaan nilam, dan
pembuatan produk turunan nilam.
• Hipotesis kedua: diuji dengan menggunakan analisis finansial
untuk mengetahui prospek pengembangan usahatani (on-farm) dan
penyulingan minyak (off-farm) nilam di Kabupaten Aceh Utara layak
dikembangkan atau tidak layak dikembangkan.
15. Lokasi
&
Ruang
Lingkup
Sampling
Pengumpulan
Data
Metode
Analisis
Analisis
Usahatani
Uji
Kelayakan
Industri
Pendapatan Bersih
π = TR-TC
Π = Pendapatan Bersih (Rp)
TR = Total Revenue (Rp)
TC = Total Biaya Produksi (Rp)
Total Revenue
TR = PxQ
TR = Total Penerimaan
P = Tingkat Harga
Q = Jumlah Unit Produksi
Break Event Point (BEP)
• Berdasarkan volume produksi
• Berdasarkan harga produksi
Biaya Produksi (Total Cost)
TC = FC + VC
TC = Total Cost (total biaya produksi)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya tidak tetap)
Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)
• R/C Ratio > 1, usahatani layak diusahakan.
• R/C Ratio < 1, usahatani tidak layak dikembangkan
(mengalami kerugian).
• R/C Ratio = 1, usahatani impas.
Return Of Investment (ROI
Analisis tingkat efisiensi
penggunaan modal (ROI) adalah
analisis untuk mengetahui
keuntungan usaha berkaitan
dengan modal usaha yang telah
dikeluarkan.
16. Lokasi
&
Ruang
Lingkup
Sampling
Pengumpulan
Data
Metode
Analisis
Analisis
Usahatani
Uji
Kelayakan
Industri
Payback Period (PP)
Kriteria penilaian:
Apabila nilai PP lebih pendek dari yang disyaratkan
maka proyek dikatakan menguntungkan, namun
apabila lebih lama proyek ditolak.
Net Present Value (NPV)
CFt = aliran kas per tahun pada
periode t
Io = investasi awal pada tahun 0
K = suku bunga (discount rate)
Kriteria penilaian:
• Apabila NPV>0, proyek dapat dilaksanakan.
• Apabila NPV=0, nilai perusahaan tetap
walaupun proyek dilaksanakan maupun
tidak.
• Apabila NPV<0, proyek ini lebih baik tidak
dilaksanakan.
Internal rate of return (IRR)
Dimana:
T = tahun ke
N = jumlah tahun
Io = investasi awal pada tahun 0
CFt= aliran kas per tahun pada periode t
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
Kriteria penilaian:
• Jika nilai IRR yang diperoleh lebih besar
daripada tingkat bunga yang ditentukan
maka usaha dapat dilaksanakan.
B/C Ratio
Kriteria penilaian:
• Apabila B/C Ratio>1, usaha dikatakan
menguntungkan.
• Apabila B/C Ratio<1, usaha dikatakan tidak
menguntungkan
17. Hernanto, F. 1989. Ilmu Usahatani. Jurusan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Husnan, S. dan Suwarsono.1994. Studi Kelayakan Proyek. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Indah, S. 2010. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Nilam (Pogestemon Cablin) PT Panafil Essential Oil Bandung. Skripsi. Insitut
Pertanian Bogor. Bogor.
Kardinan, A. (2005). Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
Kartasapoetra, A.G. 1988. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bina Aksara, Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta.
Kemala N, Wulandari SA, Julizendri R. 2017. Anaisis Ekonomi Usahatani Nilam Didesa Muara Madras Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Jurnal Media Agribisnis. 2 (1): 35-44.
Kementerian Perdagangan. 2014. Market Brief 2014 Minyak Atsiri. Germany: Atase Perdagangan KBRI Berlin.
Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Pertanian
Indonesia.
Koensoermardiyah. 2010. A to Z Minyak Atsiri. CV Andi Offset, Yogyakarta. Taufiq, T. (2009). Menyuling Minyak Atsiri. PT Citra Aji
Parama, Yogyakarta.
Lisma, Y. 2018. Strategi Pengembangan Agro Industri Nilam (Studi Kasus: Koperasi Industri Nilam Aceh di Kabupaten Aceh Barat.
Thesis. Insitut Pertanian Bogor. Bogor.
Mangun, H.M.S. 2009. Nilam. Penebar Swadaya. Jakarta.
Munandar, La Ode Salfin. 2017. Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Nilam di Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato. Skripsi.
Fakultas Pertanian – Universitas Negeri Gorontalo.
Murdianti, D. 2003. Potensi dan Prospek Pengembangan Ternak Kerbau di Provinsi Bengkulu. Tesis. Institut Pertanian. Bogor.
Noeraeni, D. 2009. Analisis Usaha dan Prospek Pengembangan pada UKM “Petikan Cita Halus Citayam, Bogor”. Tesis. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Terimakasih