Proses pembelian konsumen melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Mengakui masalah atau kebutuhan
2. Mencari informasi
3. Mengevaluasi alternatif
4. Membuat keputusan pembelian
5. Perilaku pasca pembelian
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
INFORMASI PEMBELIAN
1. 1
INORMASI &
PROSES
BISNIS
o DI SUSUN OLEH:
RATIH MAWARNI(161089)
HERDIANA ARWIS (161108)
MEGA HERAWATI (161102)
Dosen Pengajar : Andi Rismayani S.Kom, M.T
STMIK DIPANEGARA
MAKASSAR
2017
TAHUN AJARAN 2017/2018
5/6/2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiratAllah SWT atas limpahan
Rahmatdan karunianya sehingga Tugas tentang Pembelian ini
dapatterselesaikan untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah
Interaksi dan Proses Bisnis
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pengerjaan tugas ini,untuk itu kami sangatmengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca agar kekurangan dalam tugas ini dapat
kami perbaiki.
Semoga Allah SWT senantiasa Meridhoi setiap usaha kita,Amin.
Makassar 02 Juni 2017
3. 3
DAFTAR ISI
A. Ruang lingkup pembelian............................................1
a. Pasar................................................................1
b. Segmentasi pasar...........................................5
c. Syarat-syarat untuk Mengadakan Segmentasi
Pasar yang Efektif .........................................7
d. Tahap-tahap Atau Proses Keputusan
Pembelian Konsumen...................................8
e. Pandangan Pemasaran................................11
B. Penunjang Keputusan Proses Pembelian
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian....................................................17
b. Tahapan sistem Pembelian Tunai dan
Kredit...........................................................21
c. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi pembelian tunai dan
Kredit..........................................................21
d. Fungsi Pembelian.....................................22
e. Prosedur pembelian Tunai dan
Kredit..........................................................25
C. Skema Real Pembelian.............................................28
a. Flowchart pembelian Tunai yang diajukan oleh
suplier .......................................................29
b. Flowchart pembelian Kredit yang diajukan
oleh Suplier................................................35
c. Transaksipembelian Tunai......................41
D. Contoh kasus Pembelian..........................................42
a. Contoh kasus pembelian Mobil................42
4. 4
b. Contoh kasus pembelian Rumah..................42
c. Contoh kasus pembelian Saham..................43
d. Contoh kasus pembelian di Pasar
Industri ...........................................................45
5. 5
A. Ruang Lingkup Strategi Pembelian
Ruang lingkup strategipemasaran sangat luas. Dew asa inipimpinan dan
tenaga pemasaran sangat menekankan pentingnya peranan strategi
pemasaran dalam suatu perusahaan. Di dalam menetapkan strategi
pemasaran yang akan dijalankan, suatu perusahaan harus melihat situasi
dan kondisi pasar serta menilai kedudukan atau posisiperusahaan di pasar.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang; tujuan tersebut hanya dapat dicapaimelalui usaha
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan.
Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan
dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina
langganan, serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai
apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategiyang mantap
6. 6
untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam
pemasaran, sehingga posisiatau kedudukan perusahaan dipasar dapat
dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.
Perlu dipahami bahw a yang menentukan arah tujuan dan strategipemasaran
adalah falsafah bisnis dan pemasaran itu sendiri. Keduanya merupakan
bagian penting dalam keseluruhan proses pemasaran. Meski sudah diketahui
bahw a strategipemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
perusahaan, namun tidak mudah untuk merumuskan dan melaksanakannya.
Walaupun demikian, strategiharus tetap dirumuskan dalam keperluan untuk
memiliki pedoman dalam mew ujudkan lesan (tujuan) atau objectives
perusahaan yang ada.
Divisi pemasaran akan diperankan dengan baik apabila manajer
pemasaran mampu melaksanakan proses manajemen pemasaran itu sendiri.
Inti dari model strategipemasaran itu sendiriterletak pada perilaku pembelian
yang ada. Langkah aw alyang harus dilakukan perusahaan adalah
menentukan objectives (lesan) perusahaan. Kemudian, baru selanjutnya
menentukan strategipemasaran yang merupakan perw ujudan dariobjectives
atau lesan perusahaan tadi.
Begitu banyakdefinisi tentang strategipemasaran. Pada dasarnya strategi
pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di
bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Dengan kata lain, strategipemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dariw aktu ke w aktu, pada masing-masing tingkatan
dan acuan serta alokasinya, terutama sebagaitanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Akan tetapi, dalam upaya mencari pendekatan yang valid, maka dapat
dilihat dari pengertian menurut ahli-ahli pemasaran berikut. Menurut Philip
Kotler, terdapat 11 (sebelas) macam elemen strategipemasaran, yaitu target
market, positioning, product line, price, distribution outlets, sales forces,
service advertising, sales promotion, research and development, dan
marketing research. Wells dan Prensky membedakan strategipemasaran
menjadi segment consumer, design the product, price the product,
communicate about the product, dan deliver the product, yang intinya
mencakup marketing mix dan segmentasi konsumen.
7. Mengacu pada kontroversidan perdebatan tentang strategipemasaran para
ahli ini, maka dapat diringkas bahw a strategipemasaran terdiriatas sembilan
elemen dasar, yaitu target market, brand names, brand image, brand
extention, positioning, marketing mix (product, price, place, promotion),
marketing expenditure level, research dan development, and marketing
research.
Disamping elemen-elemen tersebut, dapat diuraikan juga komponen-
komponen yang berperan penting dalam strategipemasaran yang lebih
nyata, yaitu sebagaiberikut.
1.Produk
2.Pasar atau pelanggan
3.Kekuatan atau kompetitor
4.Lingkup atau skala
5.Tujuan
6.Sumber
7.Waktu
Ada beberapa hal penting berkaitan dengan komponen strategipemasaran
yang dianggap dan harus dimengerti oleh pemasar berkaitan dengan promosi
produk, yaitu sebagaiberikut.
1.Right product in the right market (produkyang cocokpada dasar yang
tepat).
2.Jelas dan mampu membaca definisipasar, daya saing, kekuatan, dan
performa.
3.Lingkup, tujuan, sumber kompetitif, dan fungsi.
4.Lingkup, dimensi, w aktu, diilusikan, dan komitmen.
5.Pelanggan, kompetisi, dan kerja sama.
Secara garis besar, terdapat 5 (lima) strategipemasaran dalam mencermati
medan pasar yang ada, seperti:
8. 1.Ekspansi luar negeri
2.Inovasi-inovasi
3.Penambahan-penambahan
4.Saluran distribusibaru; serta
5.Mencari pembeli baru/pasar baru.
Memungkinkan dari beberapa strategipemasaran perusahaan yang
digabungkan (mix) satu dengan yang lain dalam upaya memperpanjang
jangkauan dalam mendapatkan hasil pemasaran yang lebih komprehensif.
Praktik yang sedemikian biasanya disebut dengan istilah aliansi strategi.
Strategi ini berusaha untuk mengaw inkan antara strategi-strategiyang ada
satu dengan yang lainnya yang sudah dijalankan oleh perusahaan, institusi
atau produsen. Strategipemasaran dapat membantu proses komunikasi
promosi yang kooperatif dalam hubungannya dengan peningkatan kinerja
pemasaran perusahaan.
Strategi pemasaran tidak terlepas daristrategiperusahaan secara
keseluruhan. Strategi perusahaan adalah suatu rencana induk (master plan)
yang merinci pokok-pokok arah usaha perusahaan dalam mencapai tujuan
serta uraian mengenai cara penggunaan sumber daya untuk memanfaatkan
kesempatan dan mengatasi ancaman atau hambatan masa kini maupun
masa mendatang.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana
strategipemasaran perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang disusun.
Rencana strategipemasaran perusahaan adalah rencana pemasaran jangka
panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan beberapa
strategidan programpokok di bidang pemasaran perusahaan, yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada jangka w aktu tertentu
dalam jangka panjang di masa depan.
Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan iniadalah:
Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara
keseluruhan.
Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat
menyeluruh.
Dalam penyusunannya diusahakan untukmemahami kekuatan
yang mempengaruhi perkembangan perusahaan.
9. Jadw alw aktu (timing) yang ditentukan adalah yang sesuaidan
mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.
Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan
dengan lingkungan yang dihadapi.
Rencana strategis pemasaran memberikan pedoman atau panduan agar
kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan dapat lebih terarah dan
teratur. Hal ini karena rencana tersebut merupakan rencana yang bersifat
kesatuan (unified), menyeluruh (comprehensive), dan terpadu (integrated),
yang mengaitkan kekuatan dan keunggulan pemasaran perusahaan dan
tantangan lingkungannya. Dengan rencana strategis inidiharapkan tujuan
mendasar pemasaran perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai.
A. Segmentasi Pasar
Suatu organisasiyang memutuskan untuk beroperasidisalah satu pasaran
konsumsi, industri, jasa atau pemerintah, mengakui bahw a pada dasarnya
organisasitersebut tidak dapat melayani semua langganan di pasaran.
Hal tersebut disebabkan karena jumlah langganan terlalu besar dan terlalu
luas atau beraneka ragam dalam keinginan pembelian atau kebiasaan
membeli untuk dapat dilayani secara efektif dan efisien darisuatu organisasi.
Untuk itu beberapa organisasi/perusahaan agar bisa tetap berada dalam
posisiyang lebih baik dalam melayani secara efektif segmen-segmen
langganan tertentu dari pasaran yang dituju perlu mengadakan segmentasi
pasar.
Kalau pembedaan produkdidasarkan kepada pemisahan atau pengkhususan
diantara produk-produk, maka segmentasi pasar didasarkan pada pemisahan
atau pengkhususan diantara para/calon konsumen sebagaipasar.
Pengertian sigmentasi pasar
Ada sejumlah definisiyang dikemukakan oleh para penulis Marketing tentang
pengertian/artidari segmentasipasar.
Di antara para penulis tersebut antara lain sebagaiberikut:
Menurut Philip Kotler: Segmentasi Pasar adalah tindakan untuk membagi
suatu pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin
memerlukan produkdan marketing mix yang berbeda.
10. Menurut E. Jerome Mc Carthy: Segmentasi Pasar adalah proses
mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih homogen atau mengidentifikasi
bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar dan mengembangkan bauran
pemasaran yang sesuai.
Menurut Wendel R. Smith: Segmentasi Pasar adalah pembagian dari pasar
secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuaidengan kebutuhan
dan ciri-cirikonsumen.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh para penulis diatas dapat
diketahui bahw a mengadakan segmentasipasar berartiperusahaan telah
menetapkan secara jelas kelompok-kelompok pasar yang sesuaiuntuk
dilayani secara efektif dan efisien melalui kombinasi kebijakan marketing mix
yang berbeda-beda antara segmen yang satu dengan segmen yang alin.
Demikian pula dariuraian dan definisitersebut di atas dapat kita ketahui
bahw a analisa segmentasipasar merupakan inti dari strategipemasaran,
karena strategipemasaran menyangkut dua kegiatan yaitu:
Pemilihan pasar yang akan dijadikan sasaran penjualan di mana suatu
kegiatan yang menentukan kemampuan untuk mengukur secara efektif
kesempatan penjualan di berbagaisegmen pasar.
Pemilihan marketing mix yang sangat tepat, suatu kegiatan yang
memerlukan kemampuan untuk menilai kebutuhan berbagai segmen pasar
yang berlainan.
Prosedur sigmentasi pasar
Segmentasi pasar dapat diidentifikasikan dengan membagi-bagi pasar
menurut variabelyang banyaksekali jenisnya.
Prosedur untuk mengadakan segmentasi terdiridari 3 (tiga) tahap, yaitu:
1.Tahap Survey
2.Tahap analisis
3.Tahap Penyusunan.
11. c. Syarat-syarat untuk Mengadakan Segmentasi Pasar yang
Efektif
Di antara segmentasi pasar yang ada terdapat segmen yang menarik, yaitu
segmen pasar yang belum terlayaniatau sudah terlayanitetapi kurang baik.
Menurut Drs. Basu Sw astha D.H& Drs. Iraw an MBA dalam Marius P.
Angiopora SE, bahw a disamping memperhatikan segmen pasar yang
menarik tersebut di mana ada tiga faktor yang harus diperhatikan untuk
menunjang usaha segmentasisecara efektif, yaitu:
1.Measurability yaitu tingkat informasiyang ada mengenai sifat-sifat pembeli,
sejauh mana sifat-sifat tersebut dapat diukur. Misalnya untuk mengukur
jumlah pembeli mobil yang jumlah pembelinya didorong oleh pertimbangan-
pertimbangan ekonomi atau status ataukah kualitas.
2.Accessibility yaitu tingkat di mana perusahaan itu secara efektif
memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya.
Misalnya kegiatan periklanannya, belum tentu sama antara segmen yang
lama dengan segmen yang baru.
3.Substantiality yaitu suatu tingkat di mana segmen itu adalah luas dan cukup
menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran tersendiri. Bila
segmen pasar tersebut sebagaisasaran penjual.
12. d. Tahap-tahap Atau Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Kegiatan pembelian merupakan suatu rangkain tindakan fisikmaupun
mental yang dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian.
Menurut Philip Kotler yang dikutif oleh Djaslim Saladin dan Yevis Marti
Oesman (2002:11) mengemukakan empat tahapan dalam suatu proses
pembelian, yaitu :
1. Pengenalan Kebutuhan (Problem/Need Recognition)
Proses pembelian diaw alidengan adanya masalah atau kebutuhan yang
dirasakan konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara
keadaan yang diinginkan dengan situasisaat ini guna membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan. Kebutuhan itu mungkin saja sudah dikenal
dan dirasakan konsumen jauh-jauh sebelumnya, mungkin juga belum.
Sebagai contoh : sabun yang telah dikenal dan dirasakan oleh konsumen
umumnya bahw a sabun itu dibutuhkan untuk mandi atau mencuci.
2. Pencarian Informasi
Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan sesuatu barang atau
jasa, selanjutnya konsumen mencari informasibaik yang disimpan dalam
ingatan (informasiinternal) maupun informasiyang didapat dari lingkungan
(eksternal). Konsumen menghadapi resiko dalam arti bahw a setidaknya
seorang konsumen akan menyebabkan timbulnya dampak tertentu, yang
tidak dapat diantisipasikan dengan kepastian penuh, beberapa dampak yang
muncul kiranya tidak akan menyenangkan konsumen berupaya mengurangi
13. ketidakpastian tersebut, melalui iklan, keluarga, atau membaw a/bertanya
pada teman-teman.
3. Evaluasi Informasi (Information Evaluation)
Seterah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasiberbagai alternatif
pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk menilai alternatif pilihan
konsumen, terdapat lima konsep dasar yang dapat dipergunakan untuk
membantu pemahaman proses evaluasinya, yaitu :
a. Produce attributes (sifat-sifat produk)
apa yang menjadi ciri-cirikhusus dan perhatian konsumen terhadap produk
tersebut. Misalnya konsumen hendak membeli biscuit. Kekhasan atau ciri
khusus adalah kemasannya.
b. Importance w eight (nilaikepentingan)
kecenderungan konsumen untuk lebih memperhatikan nilai kepentingan yang
berbeda-beda pada setiap atribut produk yang dianggapnya lebih menonjol
untuk diperhatikan.
c. Utility function (fungsikegunaan)
bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan atas produk, yang bervariasi
pada tingkatan pilihan untuk setiap produk.
d. Brand belief (kepercayaan terhadap merk)
kecenderungan konsumen untuk lebih memperhatikan pada merk suatu
produk yang memang amat menonjol menurut pandangannya, sehingga
menciptakan brand image pada konsumen tersebut. Misalnya pasta gigi
merek Pepsoden.
e. Preperence attitudes (tingkat kesukaan)
bagaimana konsumen memberikan sikap preferensi(tingkat kesukaan)
terhadap merek-merek alternatif melalui prosedur penilaian yang dilakukan
konsumen.
14. 4. Keputusan Membeli
konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagaialternatif,
biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu
keputusan untuk membeli.
Ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli, yaitu
:
a. Sikap orang lain
Keputusan membeli itu banyakdipengaruhi oleh teman-teman, tetangga atau
siapa yang ia percaya.
b. Faktor-faktor situasiyang tidak terduga
yaitu faktor harga, pendapatan keluarga, dan manfaat yang diharapkan dari
produk tersebut.
c. Faktor-faktor yang dapat diduga
faktor situasionalyang dapat diantisipasi konsumen .
Proses Pengambilan KeputusanRasional
Pengambilan keputusan yang optimal bersifat rasional. Artinya, dia secara
konsisten membuat pilihan yang memaksimalkan nilai dalam batas-batas
tertentu. Pilihan-pilihan ini dibuat dengan model pengambilan keputusan
rasional.
Langkah-langkah dalam pembuatan keputusan rasional menurut
Stephen P. Robbins (2003 : 181) diantaranya sebagaiberikut :
1.Mendefinisi masalah.
2.Mengidentifikasi kriteria keputusan.
3.Mengalokasikan bobot terhadap criteria.
4.Mengembangkan alternatif.
5.Memilih alternatif terbaik.
15. e. Pandangan Pemasaran
Dari sudut pandang perilaku, pemasaran dapat dipandang sebagai suatu
teknologi yang mencari jaw aban atas permasalahan praktis. Dari sudut
pandang kognitif, pemasaran sering dipandang sebagai suatu ilmu yang
mencari penjelasan. Pendekatan perilaku menyajikan prinsip dasar perilaku
sebagaisuatu arahan untuk perencanaan dan strategipamasaran.
Pendekatan kognitif sering tergantung pada konsep-konsep pemasaran
sebagaiarahan dalam mengembangkan strategipemasaran. .Perbandingan
pandangan pemasaran
Masalah Pemasaran Pendekatan perilaku Pendekatan
Kognitif
1. Status bidang
2. Peran
pemasaran
3. Pedoman
perencanaan
pemasaran
4. Peran
pemasaran/riset
konsumen
5. Pandangan
permasalahan yang
efktif
Teknologi
Memodifikasi dan
mengontrol perilaku
konsumen untuk
mencapai tujuan
organisasional
Prinsip-prinsip perilaku
Strategi penyelidikan
untuk memprediksi dan
mengontrol perilaku
konsumen
Mengakui keefektifan
permasalahan dalam
mengubah perilaku
Ilmu
Memuaskan
kebutuhan
konsumen dengan
tetap memperoleh
laba
Konsep pemasaran
Menguraikan
psikologi internal
konsumen
Saling meninjau
keefektifan
pemasaran
16. Kedua pendekatan tersebut terlihat berbeda ketika diterapkan pada
pemasaran dan perilaku konsumen. Namun kombinasi kedua pendekatan
tersebut jauh lebih hebat dari masing-masing pendekatan jika berdirisendiri-
sendiri.
A. Analisis PerilakuKonsumen
Pandangan tradisionalterhadap proses pembelian adalah menggambarkan
urutan kejadian kognitif (Peter dan Olson, 1996); sebagaimana yang
ditunjukkan pada bagan dibaw ah ini. Model tersebut menggambarkan urutan
variabelkognitif; yakni kesadaran, pemahaman, perhatian, evaluasi,
keyakinan, pengetahuan, keinginan, dan sebaginya). Dalam kaitannya
dengan strategipemasaran adalah bagimana pamasaran mampu mengubah
variabelkognitif tersebut agar konsumen melakukan pembelian dengan
memperhatikan setiap tahapan. Sebagai contoh, pemasar harus membuat
perencanaan dan strategipemasaran yang mampu meningkatkan kesadaran,
pemahaman dan perhatian terhadap suatu produk.
Kesadaran Kesadaran Perhatian Kesadaran
↓ ↓ ↓ ↓
Pemahama
n
Pengetahua
n
Ketertarika
n
Ketertarika
n
↓ ↓ ↓ ↓
Keyakinan Menyukai Keinginan Evaluasi
↓ ↓ ↓ ↓
Tindakan Pilihan Tindakan Percobaan
↓ ↓
Keyakinan Adopsi
↓
Pembelian
17. Urutan kejadian kognitif dalam proses pembelian
(Peter dan Olson,1996)
Tahapan proses pembelian dapat juga dianalisis sebagaiurutan perilaku
sebagaimana yang disajikan pada bagan dibaw ah ini. Walaupun urutan
tahapan tersebut adalah logis, namun menurut Peter dan Olson (1996) ada
beberapa hal perlu diperhatikan:
a. Tidak setiap pembelian mengikuti urutan tersebut dan mensyaratkan
bahw a semua aspekperilaku harus dilakukan.
b. Model ditunjukan hanya untuk mendeskripsikan satu jenis urutan perilaku
pembelian eceran; sehingga model dapat dikembangkan untuk jenis pembe-
lian yang lain.
c. Waktu yang diperlukan untuk melakukan setiap tahapan bervariasi
tergantung beberapa faktor.
d. Setiap lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran
menpunyai penekanan yang berbeda dalam rangka mendorong perilaku.
Tahapan-tahapan umum dalam pembelian barang konsumsi terdapat
tahapan perilaku konsumen yang terdiri dari:
a Kontak Informasi,
Pada tahapan ini terjadi ketika konsumen terlibat langsung dengan
informasitentang produk, toko, atau merk.
b Akses dana,
Dalam hal ini kosumen harus mengakses media ini dalam satu bentuk atau
bentuk lainnya sebelum pertukaran terjadi.
C. Kontak Toko,
18. Dalam kegiatan ini merupakan tugas utama pengecer untukmendapatkan
cara bagaimana membaw a konsumen kedalam took dimana pembelian akan
terjadi.
d. Kontak Produk,
Pada tahapan ini mengoptimalkan metode untuk memancing terjadinya
kontak produk diantaranya strategidorong (push strategi) yaitu seperti
potongan harga dan intensif untukmendorong daya juang pengecer. Strategi
lainnya adalah strategitarik (pull strategis) yaitu dengan memberi kupon
potongan harga yang diajukan untuk mendorong konsumen membeli merk
tertentu.
e. Transaksi,
Pada proses inibila dilihat sudut pandang makro merupakan suatu hal
yang memfasilitasi pertukaran dan menjadi tujuan utama daripemasaran.
Namun bila dilihat dari sudut pandang mikro merupakan proses dimana dana
konsumen di pertukarkan dengan produk atau jasa.
f. Konsumsi,
Pengkonsumsian dan penggunaan yang tampaknya sepertisuatu perilaku
yang terlalu sederhana untuk digambarkan, w alaupun pada kenyataan tidak
benar karena adanya perbedaan yang sangat luas pada ciri-ciriproduk atau
jasa.
g. Komunikasi,
Pemasar ingin agar konsumennya berkomunikasi dengan dua maksud
utama. Pertama adalah menyediakan informasi pemsaran kepada
perusahaan dan yang kedua memberitahu konsumen potensialtentang
produk dan mendorong mereka untuk membelinya.
Pemasaran memerlukan komunikasi darikonsumen pascapembelian
dengan maksud untuk memperoleh informasi pemasaran dan konsumen
potensial. Informasipemasaran yang dimaksud adalah informasitentang: a)
karakteristik konsumen yang telah melakukan pembelian yang akan
digunakan untuk mengetahui kualitas strategipemasarn, b) karakteristik
konsumen potensial; dan c) produkyang rusak(Peter dan Olson, 1996).
Komunikasi antara konsumen yang telah melakukan pembelian dengan
19. konsumen yang lain sangat diharapkan oleh pemasar, terutama pada kondisi
evaluasipascapembelian konsumen mendapatkan kepuasan. Dengan
mengkomuni-kasikan kepuasan yang diperoleh dari pasca pembelian,
cenderung dapat menciptakan dorongan kuat terjadinya pembelian. Hal itu
terjadi karena konsumen lain tertarik untuk membuktikannya.
. Dari penjelasan (Peter dan Olson, 1996), dapat dideskripsikan bahw a
Model Manajemen Perilaku Konsumen adalah model pengembangan
program pemasaran yang didasarkan pada tahapan umum perilaku
pembelian. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan terjadinya setiap
jenis perilaku (dari kontak materi hingga komunikasi pasca pembelian) dalam
rangka mencapai tujuan pemasar, yaitu meningkatkan keuntungan. Dalam
implementasinya, diaw alidengan mengidentifikasi jenis perilaku yang
menggambarkan urutan perilaku dalam proses pembelian dan menghitung
frekwensimunculnya setiap jenis perilaku. Kedua hal tersebut lebih lanjut
digunakan sebagai dasar penetapan tahap identifikasi perilaku bermasalah.
Secara lengkap Model Manajemen Perilaku Konsumen disajikan pada bagan
dibaw ah iniberikut:
Model ini berdasarkan atas pemikiran dalam analisis perilaku terapan,
berfokus pada pengembangan dan pemeliharaan perilaku konsumen.
Konsepnya konsisten dengan tujuan dari manajemen pemasaran dan strategi
pemasaran pada umumnya. Tahapan model ini terdiridari:
1. Indentifikasi perilaku bermasalah.
Permasalahan merupa
kan aw aldalam urutan yang dinyatakan atau tidak dinyatakan dengan benar
atau dalam frekuensiyang cukup untuk dapat masuk pada perilaku
selanjutnya. Suatu perilaku dalam urutan dapat menjadi perilaku bermasalah.
Perilaku bermasalah dapat diidentifikasi dengan menguji perbedaan frekuensi
perilaku dari satu tahap ke tahap berikutnya.
2. Analisis kemungkinan.
Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menganalisis kemungkinan-
kemungkinan atau hubungan antara perilaku dengan lingkungan setelah
perilaku bermasalah dapat diidentifikasi. Di antara kemungkinan yang utama
adalah kekuatan persaingan dan keberhasilannya dalam memelihara atau
mengubah perilaku konsumen. Kemungkinan lain yang perlu dianalisis
20. adalah pasar sasaran dan elemen-elemen bauran pemasaran, khususnya
elemen yang paling berkaitan dengan perilaku yang bermasalah.
Analisis kemungkinan adalah tahapan yang sangat penting dalam proses
keseluruhan karena tahapan ini merupakan upaya pencarian mengapa suatu
perilaku tertentu tidak dinyatakan dengan baik. Walaupun beberapa hal yang
dapat mengubah perilaku hanya berfokus pada interaksi perilaku-lingkungan,
peninjauan terhadap variabel pengaruh dan kognitif juga dapat menjadi
sumber informasiyang berharga. Oleh karena itu, penelitian pada persepsi
dan sikap konsumen dapat sangat bermanfaat untuk menyelidiki
permasalahan dan menganalisis kemungkinan yang ada.
3. Mengembangkan dan menerapkan strategiperubahan perilaku.
Setelah perilaku bermasalah dapat dijelaskan dan kemungkian-kemungkinan
yang mengitarinya telah dapat dianalisis, tahap selanjutnya adalah
pengembangan dan penerapan strategiperubahan perilaku. Strategi tersebut
dapat menggunakan berbagai proses yang telah didiskusikan sebelumnya
sepertiperkuatan positif, perkuatan negatif, pembentukkan, pengkondisian
klasik, atau pemodelan.
4. Mengukur perubahan perilaku.
Setelah menerapkan strategi, perilaku sasaran harus kembali diukur untuk
menentukan apakah permasalahannya telah dipecahkan atau belum. Jika
perilaku belum berubah sepenuhnya, kita harus menganalisis ulang
kemungkinan yang ada dan mengembangkan strategiintervensibaru.
Seberapa banyak perilaku yang harus diubah agar suatu strategidapat
berhasiltergantung pada sasaran pemasaran yang hendakdicapai, perilaku
yang bermasalah, dan situasi.
5. Memelihara perilaku.
Jika konsumen bersifat kebiasaan, maka memelihara perilaku biasanya
jauh lebih mudah dan lebih murah daripada mengembangkannya. Setelah
suatu perilaku dapat dikembangkan, biaya suatu strategiyang baru ternyata
berhasilmengembangkan sejumlah tertentu perilaku, kita harus memikirkan
metode untuk memelihara perilaku tersebut. Karena sebagian besar perilaku
promosi biasanya dapat diturunkan dan selanjutnya perilaku dapat dipelihara
dengan biaya yang lebih murah
21. 6. Evaluasi untuk meningkatkan kinerja.
Tanpa memperhitungkan sejauh mana keberhasilan suatu strategi
pemasaran, pasti selalu ada ruang untuk perbaikan. Secara umum, strategi
pemasaran harus dipantau agar diperoleh metode yang efisien untuk
memelihara dan meningkatkan perilaku. Sebagian perilaku konsumen dapat
menurun frekuensinya karena adanya perubahan lingkungan. Meskipun
model ini memberikan suatu langkah sistematis untuk menciptakan
pengembangan strategipemasaran yang berfokus langsung pada perilaku
konsumen, namun tidak dapat menggantikan analisis situasionalseperti
pemantauan yang ketat dan tanggapan terhadap strategipesaing. Jadi
sejumlah upaya telah dilakukan untuk mendemonstrasikan bahw a analisis
tambahan terhadap variabelkognitif dan pengaruh dapat meningkatakan
keefektifan pendekatan perilaku
B. Penunjang keputusan proses pembelian
Pembelian Menurut kamus akuntansi (Widjajanto, 1994, p109),
pembelian adalah suatu perkiraan yang digunakan untuk mencatat
perolehan barang dagangan untuk dijual kembali, atau
memperoleh bahan untuk digunakan dalam proses produksi.
Tujuan darikegiatan pembelian menurut Render (2001, p414),
adalah : 1. Membantu identifikasi produk dan jasa yang dapat
diperoleh secara eksternal. 2. Mengembangkan, mengevaluasi dan
menentukan pemasok, harga dan pengiriman yang terbaik bagi
barang dan jasa tersebut. Keputusan pembelian menurut
Schiffman dan Kanuk (2004,p547) adalah pemilihan daridua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahw a
seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa
alternatif pilihan.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumenMenurut Philip Kotler, perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh empat faktor , diantaranya :
1. Faktor budaya
Budaya, Sub budaya dan kelas sosialsangat penting banget
bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu
keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anakyang sedang
tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, presepsi
22. refsensidan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya.
Masing-masing sub budaya terdiri dari sub budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasikhusus bagipara
anggotanya sepertikebangsaan, agama, kelompok, ras dan
w ilayah geografis.
Pada dasarnya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam
bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial.
Tingkatan sosialtersebut dapat berbentuk sebuah sistem
kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif
homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan
para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang
serupa.
2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor sosial diantaranya sebagaiberikut :
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen
dapat diartikan sebagaikelompok yang dapat
memberikan pengaruh secara langsung terhadap sikap
atau perilaku seseoranng tersebut. Kelompok ini
biasanya disebut sebagaikelompok keanggotaan, yaitu
sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh
secara langsung terhadap seseorang adapun kelompok
keanggotaan ini biasanya merupakan anggota dari
kelompok primer sepertikeluarga ,teman , tetangga,dan
rekan kerja yang berinteraksisecara langsung dan terus
menerus dalam keadaan yang informal.
b. Keluarga
Dalam sebuah organisasipembelian konsumen,
keluarga dibedakan menjadi dua bagian pertama
keluarga yang dikenal dengan istilah keluarga orientas.
Keluarga jenis ini terdiri dari orangtua dan saudara
kandung, sesorang yang dapat memberikan orientasi
Agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi ,cinta.
Kedua, keluarga yang terdiridari pasangan dan jumlah
anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa
dikenal dengan keluarga prokreasi
23. c. Peran status
Hal yang selanjutnya dapat menjadi faktor sosialyang
dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang
adalah peran dan status mereka didalam masyarakat.
Semakin tinggi peran seseorang dalam sebuah
organisasimaka akan semakin tinggi pula status mereka
dalam organisasitersebut dan secara langsung dapat
berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh
seorang direktur disebuah perusahaan tentunya memiliki
status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang
supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya.
Tentunya seorang direktur perusahaan akan melakukan
pembelian terhadap merk-merk yang berharga lebih
mahal dibandingkan dengan merk lainnya.
3. Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi diantaranya usia dan tahap-tahap siklus
hidup, pekerjaan , keadaan ekonomi , gaya hidup serta
kepribadian dan konsep diri pembeli.
a. Usia dan sikus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa berbeda-beda setiap
kegiatan dimana setiap kegiatan ekonomi konsumsi ini
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga.
24. F. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses
dalam pengambilan keputusan tersebut dilakukan. Secara garis besar,
transaksipembelian mencakup beberapa prosedur, yaitu:
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsipembelian.
Dasar dari permintaannya adalah saldo persediaan suatu barang, bila saldo
mendekati jumlah minimum, maka bagian gudang segera membuat
permintaan pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta penaw aran harga dariberbagaipemasokdan
melakukan pemilihan pemasok, kemudian membuat order pembelian kepada
pemasok yang dipilih. Order pembelian dibuat rangkap empat (4), lembar
pertama untuk pemasok, lembar kedua untuk gudang, lembar ketiga untuk
voucher, lembar keempat untuk arsip.
3. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok, menyerahkan barang yang diteima kepada fungsigudang untuk
disimpan, dan melaporkan penerimaan barang kepada fungsiakuntansi.
4. Fungsi akuntansimenerima faktur tagihan daripemasok dan atas dasar
faktur daripemasok tersebut,
G. Akuntansimencatat kew ajiban yang timbul dari transaksipembelian.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansipembelian adalah:
1. Prosedur permintaan pembelian Fungsi gudang mengajukan permintaan
pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi
pembelian.
2. Prosedur permintaan penaw aran harga dan pemilihan pemasok Fungsi
pembelian mengirimkan surat permintaan penaw aran harga kepada para
pemasok untuk memeroleh informasimengenai harga barang dan berbagai
syarat pembelian yang lain.
3. Prosedur order pembelian Fungsi pembelian mengirim surat order
pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-
unit organisasilain dalam perusahaan mengenai order pembelian yang
sudah dikeluarkan perusahaan.
25. 4. Prosedur penerimaan barang Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan
mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima lalu membuat
laporan penerimaan barang.Tahapan sistem pembelian tunai dan kredit:
b. Tahapan sistem pemebelian Tunai dan kredit
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih
memasok, dan membuat pesanan pembelian.
3. Setelah beberapa w aktu, perusahaan akan menerima brang persediaan dari
pemasok.
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbarui
catatan persediaan.
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok.
6. Buku besar menerima ringkasan informasi dsri utang usaha dan pengendali
persediaan.
c.Jaringan prosedur yangmembentuk sistemakuntansi pembelian tunai
dan kredit :
· Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam
formulir surat perrnintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang
tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang langsung pakai, fungsiyang
memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi
pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
· Prosedur permintaan penaw aran harga dan penelitian pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan
penaw aran harga kepada petnasok untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lai, untuk memungkinkan
26. p/emilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang
diperlukan oleh perusahaan.
· Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembetian kepada
pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain
dalam perusahaan, mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan.
· Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai
jenis, kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian
membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan peneriinaan barang
dari pemasok tersebut.
· Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang
atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
· Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari transaksi
pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
d. Fungsi Pembelian
Dalam sistem pembelian terdapat 2 kegiatan utama yaitu kegiatan pembelian
dan kegiatan penerimaan barang yang dibeli.
Fungsi pembelian dalam suatu perusahaan meliputi :
o Pembelian barang dagangan, bahan baku, bahan penolong, suku caadang,
dan berbagai supplies seperti supplies kantor,dll.
27. o Pembelian mesin – mesin dan peralatan pabrik, serta peralatan kantor.
o Pembelian perlengkapan pengepakan.
o Pembelian – pembelian lain untuk keperluan perusahaan.
Dokumen yang Digunakan untuk pembelian tunai dan kredit :
1. Surat permintaan pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang untuk
meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis,
jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan pembelian.
2. Surat permintaan penaw aran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penaw aran harga bagi barang yang
pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang
menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
3. Surat order pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
dipilih.
4.Laporan penerimaan barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahw a
barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu
dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
5. Surat perubahan order pembelian
Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang
sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan
kuantitas, jadw al penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain
28. yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan tersebut
diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat
perubahan order pembelian.
6. Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas
untuk pembayaran utang kepada pemasok
.
Catatan-Catatan Akuntansi yang Digunakan untuk pembelian tunai dan kredit
:
1. Register bukti kas keluar, Adalah suatu jurnal untuk mencatat utang yang
timbul dari pembelian.
2. Jurnal pembelian, Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan
account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah jurnal pembelian.
3. Kartu utang, Jika dalam catatan utang perusahaan menggunakan account
payable procedure buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang
kepada pemasok adalah kartu utang.
4. Kartu persediaan, Dalam sistem akuntansi pembelian. Kartu persediaan ini
digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
29. e.Prosedur Pembelian tunai dan kredit :
Prosedur pembelian dilaksanakan melalui beberapa bagian dalam
perusahaan bagian-bagian yang terkait dalam prosedur ini adalah bagian
pembelian, penerimaan barang, hutang dan gudang,transaksi pembelian
mencakup prosedur berikut ini :
ü Pada saat persediaan bahan menunjukkan batas minimal fungsi gudang
mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
ü Fungsi pembelian meminta penaw aran harga dari berbagai pemasok.
ü Fungsi pembelian menerima penaw aran harga dari berbagai pemasok dan
melakukan pemilihan pemasok.
ü Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
ü Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh
pemasok.
ü Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang
untuk disimpan.
ü Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan kepada fungsi akuntansi.
ü Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktor
dari pemasok tersebut fungsi akuntansi mencatat kew ajiban yang timbul dari
transaksi pembelian.
Prosedur yang Membentuk Sistem Pembelian
Dalam melakukan sistem akuntansi pembelian perlu dilakukan prosedur yang
merupakan tahap-tahap proses terjadinya transaksi pembelian. Beberapa
prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian antara lain:
b. Prosedur Permintaan Pembeliaan Dalam prosedur ini
fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam
dokumen surat permintaan pembelian kepada fungsi
pembelian. Jika barang tidak disimpan digudang atau
barang langsung pakai, fungsi yang memakai barang
mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi
30. pembeliandengan mengajukan surat permintaan
pembelian.
c. Prosedur Permintaan Penaw arn Harga dan Pemilihan
Pemasok Dalam prosedur ini, fungsi pembeliaan
mengirim surat permintaan penaw aran harga kepada
para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain,
untuk memungkinkan pemilihan pemasok barang yang
diperlukan oleh perusahaan. Jadi pemasok akan
mengirim daftar penaw aran harga barang yang
dikehendaki.
d. Prosedur Order Pembelian Dalam prosedur ini fungsi
pembelian mengirim order pembelian kepada pemasok
yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi
penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi
pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan.
Prosedur Penerimaan Barang Dalam fungsiini fungsipenerimaan melakukan
pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari
pemasok dankemudian membuat laporan penerimaan barang untuk
menyatakan penerimaan barang daripemasok
e. tersebut. Barang yang diterimadiserahkan ke bagian
gudang untuk disimpan.
f. Prosedur Pencatatan Utang Dalam prosedur ini fungsi
penerimaan memberikan laporan penerimaan barang ke
fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi juga menerima faktur
dari pemasook untuk dicocokkan dengan laporan
penerimaan barang. Setelah itu fungsi akuntansi akan
memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan
utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai
catatan utang.
Dari prosedur yang telah diuraikan diatas diketahui bahw a prosedur
pembelian tersebut dilakukan oleh fungsi-fungsi yang saling terkait. Hal ini
untuk mencegah terjadinya penyimpangan w ewenang, tanggung jaw ab serta
menjaga kekayaan perusahaan, keakuratan, keandalan data transaksi.
31. Definisi Siklus Pembelian
Siklus pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik itu
secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian berarti suatu sistem pembelian atau
suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-barang baik secara kredit
maupun secara tunai di dalam suatu organisasi / perusahaan yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-
prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan
menyediakan suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan keputusan
yang cerdik.
Dalam pembahasan kali ini, siklus pembelian terdiri atas :
1. Pembelian Tunai berdasarkan penaw aran supplier
2. Pembelian Tunai berdasarkan inisiatif perusahaan
3. Pembelian kredit berdasarkan penaw aran supplier
4. Pembelian kredit berdasarkaninisiatif perusahaan
Berikut merupakan Prosedur Pembelian Tunai Berdasarkan Penaw aran
Supplier :
a. Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penaw aran Harga) ke
bag pembelian.
b. Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat
permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
c. Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat
daftar barang yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
d. Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu
memutuskan apakah akan memesan atau tidak. Jika tidak akan
memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian
pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang
dikirim ke pemimpin
32. e. Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika
menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim
ke bagian pembelian
f. Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan
membuat SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1
akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua akan
dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan
ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan
sebagai arsip.
g. Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu
supplier membuat faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang
yang dibeli kepada bagian pembelian.
h. Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier
setelah itu mengirimkan barang beserta faktur kepada bagian
gudang
i. Bagian gudang menerima barang dan faktur dari bagian
pembelian. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang
rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan
barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua
dikirim ke bagian keuangan beserta faktur.
j. Bagian keuangan melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP,
laporan penerimaan barang dan faktur. Pembayaran tersebut
dikirim ke supplier .
k. Supplier setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas
yang dikirimkan ke bagian keuangan.
l. Bagian keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur
lunas tersebut bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai
rangkap 2, lembar pertama kan disimpan sebagai arsip dan lembar
kedua kan dikirimkan ke pemimpin.
34. Prosedur pembelian tunai, supplier mengajukan penawaran:
Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penaw aran Harga) ke
bag pembelian.
Bagian pembelian menerima SPH daripemasok lalu membuat
permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat
daftar barang yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu
memutuskan apakah akan memesan atau tidak. Jika tidak akan
memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian
pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang
dikirim ke pemimpin
Pemimpin setelah menerima SPP daribagian pembelian, jika
menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim
ke bagian pembelian
Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan
membuat SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1
akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua akan
dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan
ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan
sebagaiarsip.
Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu
supplier membuat faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang
yang dibeli kepada bagian pembelian.
Bagian pembelian menerima barang dan faktur darisupplier
setelah itu mengirimkan barang beserta faktur kepada bagian
gudang
Bagian gudang menerima barang dan faktur dari bagian
pembelian. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang
rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan
barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua
dikirim ke bagian keuangan beserta faktur.
Bagian keuangan melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP,
laporan penerimaan barang dan faktur. Pembayaran tersebut
dikirim ke supplier
.
35. Supplier setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas
yang dikirimkan ke bagian keuangan.
Bagian keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur
lunas tersebut bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai
rangkap 2, lembar pertama kan disimpan sebagaiarsip dan lembar
kedua kan dikirimkan ke pemimpin.
36. Jobdesk dari setiap bagian:
Supplier,
Bertanggung jaw ab untukmengirimkan Surat Penaw aran Harga
(SPH) ke Bagian Pembelia
Menerima Surat Order Pembelian (SOP) dari Bagian Pembelian
Berdasarkan SOP, supplier bertugas untuk membuat faktur
Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian
Menerima uang kas dariBagian Keuangan
Membuat faktur lunas
Bertanggung jaw ab untuk mengirimkan faktur lunas ke Bagian
Keuangan
Bagian Pembelian
Menerima SPH dari Supplier
Meminta daftar barang ke Gudang
Menerima daftar barang yang ada dariGudang
Jika perlu melakukan pemesanan barang, maka Bagian Pembelian
membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP). Jika tidak, maka
proses diakhiri.
Menerima SPP yang telah di ACC dariPimpinan.
37. Membuat SOP rangkap 4:
Lembar 1 : dikirimkan ke Supplier
Lembar 2 : dikirimkan ke Gudang
Lembar 3 : dikirimkan ke Bagian Keuangan
Lembar 4 : disimpan sebagaiarsip
Menerima faktur beserta barang dari Supplier
Gudang
Bertanggung jaw ab untukmenerima daftar barang dari Bagian Pembelian
Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia
Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian
Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian
Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian
Gudnag w ajib membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2.
Lembar 1 : disimpan sebagaiarsip
Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke
Bagian Keuangan
Bagian Keuangan
Mengirimkan SPP yang sudah dibuat ke Pimpinan
38. Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian
Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari
Gudang.
Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian
Keuangan bertugas untukmelakukan pembayaran kepada Supplier
Menerima faktur lunas darisupplier
Membuat Laporan Pembelian Tunai rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2 : disimpan sebagai arsip
Pimpinan
Menerima SPP dariBagian Pembelian
Berhak untuk memeriksa, apakah SPP itu layak untuk di ACC apakah tidak.
Jika di ACC, maka dikirimkan ke Bagian Pembelian
Menerima Laporan Pembelian Tunai lembar 1 dari Bagian Keuangan
39.
40. Prosedur pembelian kredit, supplier mengajukan penawaran:
Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penaw aran Harga) ke
bag pembelian.
Bagian pembelian menerima SPH daripemasok lalu membuat
permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat
daftar barang yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian
.
Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu
memutuskan apakah akan memesan atau tidak. Jika tidak akan
memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian
pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang
dikirim ke pemimpin
Pemimpin setelah menerima SPP daribagian pembelian, jika
menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim
ke bagian pembelian
Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan
membuat SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1
akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua akan
dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan
ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan
sebagaiarsip.
Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu
supplier membuat faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang
yang dibeli kepada bagian pembelian
.
Bagian pembelian menerima barang dan faktur darisupplier
setelah itu mengirimkan barang dan faktur ke bagian gudang.
Bagian gudang menerima barang dari bagian pembelian. Bagian
gudang membuat laporan penerimaan barang rangkap 2
berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan barang lembar
1 disimpan sebagaiarsip, sedangkan lembar kedua dikirim ke
bagian keuangan beserta dengan faktur
.
Bagian keuangan membuat laporan pembelian kredit rangkap 2
berdasarkan SOP,faktur dan laporan penerimaan barang. Laporan
pembelian kredit lembar pertama akan disimpan sebagaiarsip dan
laporan keuangan kedua akan dikirmkan ke pemimpin.
41. Jobdesc dari masing-masing bagian:
Supplier
1. Mengirimkan Surat Penaw aran Harga (SPH) ke Bagian
Pembelia
2. Menerima Surat Order Pembelian (SOP) lembar 1 dari
Bagian Pembelian
3. Membuat faktur
4. Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian
Bagian Pembelian
1. Menerima SPH (Surat Penaw aran Harga) dari Supplier
2. Meminta daftar barang kepada Gudang
3. Menerima daftar barang yang ada dariGudang
4. Jika perlu untuk memesan barang, maka Bagian
Pembelian w ajib untuk membuat SPP (Surat Permintaan
Pembelian) dan dikirimkan ke Pimpinan
5. Menerima SPP yang sudah di ACC dariPimpinan
6. Membuat SOP rangkap 4
Lembar 1 : dikirimkan ke Supplier
42. Lembar 2 : dikirimkan ke Gudang
Lembar 3 : dirimkan ke Bagian Keuangan
Lembar 4 : disimpan sebagaiarsip
Menerima faktur beserta barang dari supplier
Gudang
1. Bertanggung jaw ab untukmenerima daftar barang dari Bagian
Pembelian
2. Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedi
3. Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian
4. Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian
Pembelian
5. Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut,
bagian Gudnag w ajib membuat Laporan Penerimaan Barang
rangkap 2.
Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke
Bagian Keuangan
1. Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian
2. Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang
dari Gudang.
43. 3. Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang,
Bagian Keuangan bertugas untukmembuat Laporan Pembelian
Kredit rangkap 2
Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
Lembar 2 : disimpan sebagaiarsip
Pimpinan
1. Menerima SPP dariBagian Pembelian
2. Melakukan pemeriksaan SPP tersebut, apabila disetujui, pimpinan
mengACC SPP tersebut
3. Mengirimkan SPP yang telah di ACC ke Bagian Pembelian
4. Menerima Laporan Pembelian Kredit dari Bagian Keuangan
45. Transaksipembelian Tunai :
1. Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat
SPP (Surat Permintaan Pembelian) rangkap 2. Lembar 1 dikirim
ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan oleh Bagian Gudang
sebagaiarsip.
2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang.
Berdasarkan SPP lembar 1, maka Bagian Pembelian membuat
SPPH
.
3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier
membuat SPH. SPH tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian.
Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat SDP
(Surat Daftar Pembelian) dikirim ke Pimpinan untuk mendapat
persetujuan.
4. Jika Pimpinan menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah
disetujui dikirimkan kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka
kembali ke transaksiaw al.
5. Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian
membuat SOP (Surat Order Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1
dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke Bagian Keuangan.
Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan
sebagaiarsip.
6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian.
Kemudian Supplier membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim
beserta barang pesanan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2
disimpan sebagaiarsip.
7. Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari
Supplier. Kemudian, faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk
berdasarkan SOP lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan
Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 dan Faktur dikirim ke Bagian Keuangan.
Dan lembar ke-3 disimpan sebagaiarsip.
9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2 dan , Faktur serta
LPB lembar ke-2 dari Bagian Gudang.
10. Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta
LPB lembar ke-2, Bagian Keuangan melakukan pembayaran
kepada Bagian Supplier.
46. 11. Bagian Supplier menerima uang dari Bagian Keuangan. Supplier
membuat Faktur Lunas rangkap 2. Lembar ke-1 dikirmkan ke
Bagian Keuangan dan lembar ke-2 disimpan sebagaiarsip.
12. Bagian Keuangan menerima faktur lunas. Berdasarkan faktur lunas
tersebut, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembayaran Tunai
rangkap 2. Lembar ke-1 dikirimkan ke Pimpinan dan lembar ke-2
disimpan sebagaiarsip.
D. Contoh Kasus pembelian
a. Contoh Kasus Pembelian Mobil
Akhir – akhir ini penjualan suatu mobil menaik terlihat
dari banyakjenis mobil yang terlihat di jalan raya serta
terlihat dari banyaknya iklan yang menaw arkaan mobil
yang bersahabat dengan kantong serta mempunyai sifat
kekeluargaan. Membeli mobil adalah impian setiap orang
ketika mereka sudah mulai tercukupinya kebutuhan
primernya. Selain sebagaisarana transportasimobil juga
secara taklangsung menunjukkan status sosialbahw a
yang sudah memiliki mobil adalah orang yang sukses.
Maka dari itu biasanya banyakorang yang ingin membeli
mobil agar bisa dianggap sukses. Padahal ketika
membeli mobil tanpa persiapan finansialsetelahnya bisa
jadi bencana.
b. Contoh kasus pembelianrumah
1. Hitung kemampuan finansialmu, caranya :
1. Hitung credit pow er-mu (kemampuan
mencicil),Sederhananya rumah itu akan dibeli
lew at KPR, entah rumah baru dari developer
ataupun rumah second. Cicilan itu biasanya
1/3 gaji, w alau ada beberapa bank bisa
mencapai 40 bahkan 50%.Contoh hitungan
dengan bunga 14% dan jangka 15 tahun maka
kita bisa meminjam:100 juta, cicilan
1.3juta/bulan, income 4 juta150 juta, cicilan
1.9juta/bulan, income 6 juta200 juta, cicilan
2.6juta/bulan, income 8 jutahitung posisicredit
pow ermu ada dimana
2. Hitung buying pow er-mu (kemampuan
membeli rumah)
47. Bank umumnya hanya akan mendanai 80% dari harga
rumah, maka kita harus mencari20% sisanya. Ambil
contoh kasus diatas dimana buying pow er kita 150 juta.
150 juta adalah 80%-sehingga harga rumah maksimal
yang bisa kita dapatkan adalah di kisaran 187.5 juta.
Atau dengan DP sebesar 37.5juta.Yang perlu
diperhatikan, buying pow er =DP + administrasi. Dalam
kasus diatas. Maka first paymentnya adalah 37.5 juta +
10 juta (5% dari harga rumah biasanya untuk keperluan
administrasi). Sehingga total dana yang harus disiapkan
adalah 47.5 juta.Setelah menentukan posisifinansial
dimana, barulah kita mencari rumah yang cocokuntuk
kita. Ada beberapa pilihan antara lain:
Rumah baru, rumah baru dari developer ini hitungannya lebih mudah.
angkanya pun jelas, namun masalahnya pilihan sangat terbatas. Waktu idle
untuk menunggu rumah ini pun cukup
lama, beberapa perumahan besar bahkan memasang
tenggang w aktu hingga 2 tahun-an. Ini pun belum
menjamin kita punya tetangga.Rumah second, rumah
second sebenarnya pilihan yang sangat menarik. Selain
lokasinya yang lebih dekat. membeli rumah second
berartimembeli masyarakat dan lingkungan yang sudah
jadi. Dan rumah ini bisa langsung ditempati.
c. Kasus pembelian saham
Tanggal 12 Mei 2013 , PT Serba Indah membeli 5.000
saham PT. Asia Raya dengan nominal Rp. 10.000 per
lembar, harga setiap lembar saham Rp 11.000 provisi
dan biaya lainnya Rp. 600.000
Harga perolehan saham dihitung sbb :
Harga kurs, 5.000 lbr saham x Rp. 11.000
Rp. 55.000.000,00
Ditambah Provinsi dan biaya lainnya
Rp. 600.000,00
Harga perolehan
Rp.55.600.000,00
Harga perolehan tiap lembar saham
Rp. 55.600.000,00 = Rp. 11.1205.000
48. Berdasarkan perhitungan diatas jurnal untuk mencatat pembelian saham sbb
:
Juli 12’13 Surat berharga Rp. 55.600.000,00
Kas Rp. 55.600.000,00
Pencatatan TransaksiPenjualan Saham
Ilustrasi
Tanggal 20 September 2013 , PT Serba Indah ( pada contoh diatas ) menjual
3.000 lembar saham PT. Asia Raya yang dibeli 12 Mei 2013 . Harga jual tiap
lembar Rp. 12.500,00 provisidan biaya lainnya Rp. 400.000,00
Laba rugidari penjualan saham diatas, dihitung sebagai berikut :
Harga kurs, 3000 x Rp. 12.500,00 Rp. 37.500.000,00
Provisi dan biaya lainya (Rp. 400.000,00 ,
Hasil penjualan bersih Rp. 37.100.000,00
Harga perolehan saham yang dijual
3.000 lbr x Rp. 11.120,00 Rp. 33.360.000,00
(-)
Laba penjualan surat berharga Rp. 3.740.000,00
Berdasarkan perhitungan diatas jurnal untuk mencatat penjualan saham sbb :
Sept 20’13 Kas
Rp. 37.100.000,00
Surat Berharga Rp. 33.360.000,00
Laba Penjualan Surat Berharga Rp. 3.740.000,00
Pencatatan transaksipembelian dan penjualan saham diatas, tampak bahw a
akun “ Surat Berharga” didebet dengan harga perolehan saham yang dibeli
49. dan dikredit dengan harga perolehan saham yang dijual, sehingga saldo akun
tersebut menunjukan harga perolehan saham yang masih ada.
e.Contoh kasus pembelian dipasar industri
Aktivitas pembelian terdiri daridua bagian besar :
> Pusat pembelian yang terdiridari semua orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan pembelian.
. Proses pengambilan keputusan pembelian.
> PERILAKU PEMBELI DI PASAR INDUSTRI
• BerbagaiSituasi Pembelian Utama
Pembelian Ulang sepenuhnya
Merupakan situasi pembelian di pasar industriyang ditandai oleh pembeli
secara rutin memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.
Pembelian ualng dengan modifikasi
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli ingin
memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasokproduk.
Peserta Proses Pembelian di Pasar Industri
Unit pengambilan keputusan organisasipembelian disebut “Pusat Pembelian
“ yaitu semua individu dan unit yang berpartisipasidalam proses
pengambilan keputusan di pasar industri.
> Pemakai, Anggota organisasiyang akan mengunakan produkatau jasa,
pemakai sering sebagai pencetus usulan pembelian dan membantu
mendefinisikan spesifikasiproduk.
> Pemberi Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasiyang
mempengaruhi keputusan pembelian, mereka sering membantu
mendefinisikan spesifikasidan juga menyediakan informasiuntuk
mengevaluasi sejumlah alternatif.
> Pengambil Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi
yang memiliki kekuatan formaldan informasi untuk memilih atau menyetujui
pemasok yang harus dipilih.
50. > Penjaga gaw ang, orang yang didalam pusat pembelian suatu organisasi
yang mengendalikan arus informasikepada orang lain.
• Pengaruh Utama yang dihadapi Pembeli di Pasar Industri
A.Faktor-faktor lingkungan
- Perkembangan ekonomi
- Kondisipenaw aran
- Perubahan teknologi
- Perkembangan peraturan dan kondisi politik.
- Perkembangan persaingan.
- Budaya dan adat-istiadat.
B.Faktor-faktor organisasi
- Tujuan
- Kebijakan.
- Prosedur.
- Struktur Organisasi
- Sistem
2. Faktor-faktor antar pribadi :
- Otoritas
- Status
- Empati
- Kemampuan mempengaruhi orang.
3. Faktor-faktor individu:
- Umur
- Pendidikan
- Posisi jabatan
- Kepribadian.
- Sikap terhadap resiko
> Proses Pembelian di Pasar Industri
1. Penganalan Masalah.
Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industriketika seorang di
perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat
dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.
51. 2. Penjabaran Kebutuhan secara Umum.
Tahap dalam proses pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut
menjabarkan secara umumkarakteristik dan kuantitas barang yang
dibutuhkan.
3. SpesifikasiProduk.
Tahapan ketika organisasipembeli memutuskan dan menspesifikasikan
karakteristik produkyang secara teknis terbaikatas barang yang dibutuhkan.
4. Analisis Nilai.
Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara
seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan
atau dibuat dengan metode produksiyang lebih baik.
5. Pencarian Pemasok.
Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.
6. Pengumpulan Proposal.
Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi sy
7. Pemilihan Pemasok.
Tahapan ketika pembeli mengulas proposaldan memilih satu atau beberapa
pemasok.
8. Spesifikasipesanan rutin.
Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir kepada pemasok ( para
pemasok ) terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang
dibutuhkan,w aktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan
pengembalianbarang dan garansi.
9. Penilaian Kinerja.
Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap
pemasok,sambil mengambil keputusan apakah akan melenjutkan,
memodifikasi atau memutuskan perjanjian hubungan tersebut.
Pembelianpada Pasar Bisnis
- Proses pengambilan keputusan
52. Proses pengambilan keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan
kebutuhan akan produk dan jasa yang dibeli, dan mengidentifikasikan,
mengevaluasi, serta memilih di antara merek-merek dan pemasok-pemasok
alternatif.
- Karakeristikpasar bisnis
Pasar bisnis pada dasarnya serupa dengan pasar konsumen.baikdengan
orang-orang yang memegang peran pembelian maupun yang mengambil
keputusan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perbedaan
- Struktur pasar dan permintaan
Pemasar bisnis lebih banyak menjual kepada pembeli yang jauh lebih sedikit
tetapi jauh lebih besar daripada pemasar konsumen. Pasar bisnis juga
cendrung lebih memusat secara geografis dibandingkan pasar konsumen.
Permintaan bisnis adalah permintaan turunan permintaan bisnis itu pada
akhirnya berasaldari permintaan akan barang-barang konsumsi.
- Sifat unit pembelian
Pembelian bisnis biasanya melibatkan pemeran-serta yang lebih banyakdi
samping menyangkut pembelian yang lebih profesional. Pembelian bisnis
seringkali dilaksanakan oleh agen-agen pembelian yang terlatih secara
profesionalyang menghabiskan masa-masa kehidupan kerja mereka untuk
mempelajari bagaimana cara membeli lebih baik.
- Jenis-jenis keputusan dan proses keputusan
Biasanya pembelian itu menyangkut jumlah uang yang sangat besar,
pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan teknis yang sangat kompleks,
serta interaksiyang rumit di antara orang banyakpada banyakjenjang
organisasiyang bersangkutan. Proses pembelian bisnis cenderung lebih
formal bila dibandingkan dengan proses pembelian konsumen.
- Model perilaku pembeli bisnis
Pada tingkat yang paling mendasar, pemasar ingin mengetahui bagaimana
pembeli bisnis akan memberikan tanggapan terhadap bagaimana
rangsangan pemasarannya. Suatu model sederhana perilaku pembeli bisnis
adalah rangsangan pemasaran serta rangsangan lain yang mempengaruhi
organisasisehingga menghasilkan respon-respon tertentu daripembeli.
• Faktor-faktor rangsangan pembelian pemasaran ini adalah seluruh kegiatan
pemasaran yang ditujukan ke pasar.meliputi beberapa aspekyaitu:
- Produk
53. kualitas, model baru, bahan yang dipergunakan, features, popularitas, merk,
garansi, reputasi..
- Harga
Harga yang murah,prestis,pemberian diskon(potongan harga)fasilitas
pemberian kredit dan sebagainya.
- Promosi
Iklan, promosi penjualan, sales, publisitas, dan lainnya.
- Distribusi
Kemudahan memperoleh produk, w indow desplay yang menarik, kemudahan
membandingkan.
• Faktor-faktor rangsangan lainnya ini adalah faktor-faktor lingkungan
eksternal(dariluar) pribadi seseorang.meliputibeberapa aspekyaitu:
- Ekonomi
Pendapatan sekarang, harapan pendapatan di masa depan, tingkat
konsumsi, inflasi, dan sebagainya.
- Teknologi
Inivasi produk baru, adanya barang atau kebutuhan substitusidan
komplementer, dan lainnya.
- Budaya
Tradisi, kebutuhan sosial, stara sosial, seremonial, kepercayaan, dan lainnya.
- Politik
Resiko, kemudahaan, peraturan pembatasan, dan lainnya
- Jenis situasi pembeli yang utama
Jenis pembeli yang utama dalam pasar bisnis ada 3 macam yaitu sebagai
berikut :
54. - pembeli kembali lansung. Dalam pembelian kembali lansung, pembeli
memesan langsung tanpa ada modifikasi
- pembelian kembali yang dimodifikasi. Pada pembelian kembali yang
dimodifikasi, pembeli ingin memodifikasi spesifikasiproduk, harga,
persyaratan lainnya, atau pemasok
- tugas baru. Dalam situasiini makin tinggi biaya atau resiko, maka
semangkin besarlah jumlah partisipasikeputusa semangkin besarlah
informasiyang mereka cari.