SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Tokoh IT Indonesia Siswa Pemenang & Pencetak Rekor Peserta Termuda di
10th International APICTA Awards 2010, Malaysia
'Fahma (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Mei 1998; umur 15 tahun) adalah programer cilik asal
Indonesia. ia memulai sebagai seorang programer cilik saat usia SMP, banyak hasil karyanya
seperti game mobile sampai game smartphone yang mengandung unsur edukasi
Perkataan fama terhadap adiknya hania
“Aku sayang adikku, Hania, meskipun dia kadang-kadang rewel, terutama saat dia tidak ada
kegiatan atau permainan. Dia sekarang sekolah di TK B Cendikia, Bandung. Dia senang
memainkan ponsel, terutama punya Ibuku. Sejak di playgroup, dia senang belajar. Aku
ditantang Ayahku untuk membuat aplikasi di hape Ibuku, agar adikku bisa bermain sambil
belajar. Akhirnya, dibuatlah aplikasi untuk ponsel Ibuku (Nokia E71, sama dengan ponsel
Ayahku) “Belajar Huruf, Angka, dan Warna”, lalu “EnglishForKids”, dan “Doa Anak
Muslim”. Jadi, aplikasi Flash Lite di ponsel ini adalah untuk anak-anak belajar huruf,
angka, warna, bahasa Inggris, dan doa-doa di ponsel.” (Fahma Waluya Rosmansyah –
Program Book INAICTA 2010)
Mereka adalah anak dari pasangan Dr. Yusep Rosmansyah (Dosen & Peneliti di ITB) dan Yusi
Elsiano (Praktisi Anak) ini berhasil menjuarai APICTA (Asia Pacific ICT Alliance Awards)
2010 pada kategori Secondary Student Project melalui karya siswa SD Cendikia Bandung / SMP
Salman AL-Farisi Bandung, Fahma Waluya Rosmansyah (12 tahun) dan adiknya, Hania Pracika
Rosmansyah (6 tahun).
Karya mereka merupakan kumpulan program game edukasi sederhana yang dibuat menggunakan
Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul “My Mom’s Mobile Phone As My
Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku), Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil
mendapat apresiasi tinggi dari tim juri APICTA Internasional 2010 dan memperoleh skor
tertinggi sekaligus memboyong piala Juara (Winner) APICTA 2010 pada kategori Secondary
Student Project, disusul secara ketat dengan selisih skor tipis oleh empat pemenang Merit Award
(Runner-Up) pada kategori yang sama, yaitu SpringGrass karya Chung Hwa Middle School BSB
– Brunei, Auto Temperature Descension Device by Solar Power karya Foon Yew High School
(Kulai) – Malaysia, SimuLab karya Pamodh Chanuka Yasawardene – Srilangka, Destine
Strategy karya Rayongwittayakom School – Thailand
Fahma Waluya (12 tahun) dan adiknya Hania Pracika (6 tahun) mencetak rekor baru untuk
peserta termuda yang berhasil meraih Juara (Winner) APICTA selama 10 tahun penyelenggaraan
kompetisi APICTA Awards Internasional yang diadakan sejak tahun 2001. Selama ini untuk
kategori Secondary Student Project yang diikuti siswa-siswa elementary, middle dan high
school, pemenangnya berasal dari siswa-siswa yang lebih senior (middle atau high school).
APICTA (Asia Pacific ICT Alliance Awards) adalah ajang kompetisi internasional yang
diselenggarakan secara berkala (tahunan) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT
(Information and Communication Technology) dalam masyarakat dan membantu menjembatani
kesenjangan digital.
Motivasi
anak berusia 15 tahun ini memiliki visi untuk mengubah paradigma yang sudah tertanam di
benak masyarakat sejak bertahun-tahun itu. Dia berpikir aktivitas membuat game sama serunya
dengan bermain game.
Perjalanan hania dalam membuat game
Cukup 10 Menit
Dalam membuat aplikasi, peranan Hania sang adik juga tidak kalah besar. Dia menjadi tester
dan pengisi suara bagi aplikasi buatan kakaknya.
"Eh, kak. Aku yang isi suaranya loh," celetuk Hania.
"Iya, semua aplikasi dan game buatan saya untuk adik saya belajar. Karena setiap saya buat
aplikasi itu harus ada filosofinya," tambah Fahma.
Jawaban Fahma membuat detikINET penasaran akan kemampuannya. Tanpa ragu-ragu dia pun
menawarkan diri untuk membuat aplikasi.
"Kakak mau aplikasi apa. Saya bisa buat dalam 10 menit," katanya.
Dengan cekatan, dia pun langsung membuka aplikasi Adobe Flash CS 3, software yang biasa dia
gunakan untuk membuat aplikasi. Lincah jari-jarinya menggerak-gerakan mouse. Membuat
sketsa dan memasukan beberapa script. Hebat. Dalam waktu kurang dari 10 menit, sebuah
aplikasi sederhana tentang jenis-jenis hewan, suara dan ejaan namanya pun rampung.
"Biasanya saya pakai Flash dan Photoshop untuk desainnya. Ini aplikasi untuk membantu anak-
anak kecil mengenal jenis hewan. Kan mereka cuma tau gambarnya, tapi tidak tahu suaranya
seperti apa. Ditambah juga ejaan nama hewan ini," terangnya.
Tak mau kalah, si adik pun unjuk gigi. "Aku juga bisa," katanya sambil menenteng laptop.
"Aku udah bikin 8 aplikasi. Kakak mau lihat," katanya.
Siapa bilang anak Indonesia cuma bisa main game saja. Anak Indonesia juga bisa buat game.
Fahma Waluya Rosmansyah (12) adalah anak Indonesia yang masuk jajaran pembuat game dan
”software mobile” termuda di dunia!
Setidaknya saat ia dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6), memenangi lomba pembuatan
”software” Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA)
International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober lalu yang diikuti 16 negara.
“Buktikan kalau kamu bisa bikin aplikasi ponsel dalam lima menit?” Tanpa banyak gerak,
Fahma dan Hania berembuk, menyambut tantangan Kompas. Fahma memberikan pilihan
binatang apa yang akan dibuatkan grafisnya. Seorang relawan, anak kelas I SD, meminta Fahma
membuat kupu-kupu.
”Tapi kupu-kupu kan enggak ada suaranya!” kata Hania, siswa kelas I SD di Bandung.
Fahma langsung bekerja di laptopnya. Dengan software Adobe Flash, ia menggambar sebelah
sayap kupu-kupu menggunakan tetikus, sayap satunya lagi tinggal menduplikasi sehingga tak
lebih dari satu menit rancangan grafis kupu-kupu selesai. Fahma mewarnai kupu-kupu yang
kelak bisa bergerak. Kurang dari empat menit, animasi sudah tercipta, tinggal memasukkan
suara.
Hania benar, kupu-kupu tak bersuara. Namun, Fahma tak kehabisan akal, dari mulutnya keluar
suara ”keplek-keplek….” Suaranya lalu ia dekatkan pada laptop agar bisa terekam. ”Ini bukan
suara kupu-kupu, tetapi bunyi kepak sayapnya,” kilah Fahma.
Ketika aplikasi itu diputar kembali, animasi berdurasi 10 detik itu muncul: seekor kupu-kupu
warna-warni yang terbang mengepak-ngepakkan sayap bersuara ”keplek-keplek….” Animasi
yang dibuat anak Indonesia dalam waktu lima menit. Fahma, siswa kelas I SMP di Bandung ini,
memenuhi janjinya.
”Biasanya Hania yang menjadi dubber, pengisi suara berbagai aplikasi untuk ponsel yang
diciptakan kakaknya,” kata Yusep Rosmansyah, ayah kedua kakak-adik itu, beberapa waktu lalu
di Jakarta.
Aplikasi lain yang dibuat Fahma tidaklah sesederhana kupu-kupu bersuara keplek-keplek. Jauh
lebih rumit karena dia harus menyesuaikannya untuk aplikasi mobile yang bisa dinikmati pada
ponsel.
Beberapa software yang diciptakan Fahma untuk ponsel, antara lain, Bahana (Belajar Huruf
Warna Angka), DUIT (Doa Usaha Ikhlas Tawakal), Enrich (English for Children), Mantap
(Matematika untuk Anak Pintar), dan Doa Anak Muslim (Prayers for Children).
”Pada saat adik saya berumur tiga tahun, ia sulit mengenali huruf. Lalu saya buatkan aplikasi
sederhana di ponsel yang memungkinkan dia mengenali huruf, warna, dan angka. Soalnya, adik
saya suka main-main dengan ponsel ibu,” kata Fahma.
Tak aneh kalau Fahma lalu membuat aplikasi di salah satu jenis ponsel Nokia berjudul ”My
Mom’s Mobile Phone As My Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku). Aplikasi itu ia
buat dengan menggunakan Adobe Flash Lite.
Disusun oleh :
Nama : Nuria Sari
Nim : 1100631005
kelas : MI.A
DAFTAR PUSTAKA
http://skacibandungpusat.blogspot.com/2010/10/fahma-hania-siswa-pemenang-pencetak.html
http://www.ino.p.ht/fahma-dan-hania-bocah-pembuat-software.xhtml
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/berita-prestatif/hania-dan-fahma-siswa-sd-dan-smp-
juara-apicta-2010-di-malaysia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Fahma_Waluya_Rosmansyah

Mais conteúdo relacionado

Destaque

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Destaque (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Tokoh it indonesia siswa pemenang

  • 1. Tokoh IT Indonesia Siswa Pemenang & Pencetak Rekor Peserta Termuda di 10th International APICTA Awards 2010, Malaysia 'Fahma (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Mei 1998; umur 15 tahun) adalah programer cilik asal Indonesia. ia memulai sebagai seorang programer cilik saat usia SMP, banyak hasil karyanya seperti game mobile sampai game smartphone yang mengandung unsur edukasi Perkataan fama terhadap adiknya hania “Aku sayang adikku, Hania, meskipun dia kadang-kadang rewel, terutama saat dia tidak ada kegiatan atau permainan. Dia sekarang sekolah di TK B Cendikia, Bandung. Dia senang memainkan ponsel, terutama punya Ibuku. Sejak di playgroup, dia senang belajar. Aku ditantang Ayahku untuk membuat aplikasi di hape Ibuku, agar adikku bisa bermain sambil belajar. Akhirnya, dibuatlah aplikasi untuk ponsel Ibuku (Nokia E71, sama dengan ponsel Ayahku) “Belajar Huruf, Angka, dan Warna”, lalu “EnglishForKids”, dan “Doa Anak Muslim”. Jadi, aplikasi Flash Lite di ponsel ini adalah untuk anak-anak belajar huruf, angka, warna, bahasa Inggris, dan doa-doa di ponsel.” (Fahma Waluya Rosmansyah – Program Book INAICTA 2010) Mereka adalah anak dari pasangan Dr. Yusep Rosmansyah (Dosen & Peneliti di ITB) dan Yusi Elsiano (Praktisi Anak) ini berhasil menjuarai APICTA (Asia Pacific ICT Alliance Awards) 2010 pada kategori Secondary Student Project melalui karya siswa SD Cendikia Bandung / SMP Salman AL-Farisi Bandung, Fahma Waluya Rosmansyah (12 tahun) dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6 tahun). Karya mereka merupakan kumpulan program game edukasi sederhana yang dibuat menggunakan Adobe Flash Lite untuk ponsel Nokia E71 dengan judul “My Mom’s Mobile Phone As My Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku Untuk Belajar Adikku), Fahma Waluya & Hania Pracika berhasil
  • 2. mendapat apresiasi tinggi dari tim juri APICTA Internasional 2010 dan memperoleh skor tertinggi sekaligus memboyong piala Juara (Winner) APICTA 2010 pada kategori Secondary Student Project, disusul secara ketat dengan selisih skor tipis oleh empat pemenang Merit Award (Runner-Up) pada kategori yang sama, yaitu SpringGrass karya Chung Hwa Middle School BSB – Brunei, Auto Temperature Descension Device by Solar Power karya Foon Yew High School (Kulai) – Malaysia, SimuLab karya Pamodh Chanuka Yasawardene – Srilangka, Destine Strategy karya Rayongwittayakom School – Thailand Fahma Waluya (12 tahun) dan adiknya Hania Pracika (6 tahun) mencetak rekor baru untuk peserta termuda yang berhasil meraih Juara (Winner) APICTA selama 10 tahun penyelenggaraan kompetisi APICTA Awards Internasional yang diadakan sejak tahun 2001. Selama ini untuk kategori Secondary Student Project yang diikuti siswa-siswa elementary, middle dan high school, pemenangnya berasal dari siswa-siswa yang lebih senior (middle atau high school). APICTA (Asia Pacific ICT Alliance Awards) adalah ajang kompetisi internasional yang diselenggarakan secara berkala (tahunan) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT (Information and Communication Technology) dalam masyarakat dan membantu menjembatani kesenjangan digital.
  • 3. Motivasi anak berusia 15 tahun ini memiliki visi untuk mengubah paradigma yang sudah tertanam di benak masyarakat sejak bertahun-tahun itu. Dia berpikir aktivitas membuat game sama serunya dengan bermain game. Perjalanan hania dalam membuat game Cukup 10 Menit Dalam membuat aplikasi, peranan Hania sang adik juga tidak kalah besar. Dia menjadi tester dan pengisi suara bagi aplikasi buatan kakaknya. "Eh, kak. Aku yang isi suaranya loh," celetuk Hania. "Iya, semua aplikasi dan game buatan saya untuk adik saya belajar. Karena setiap saya buat aplikasi itu harus ada filosofinya," tambah Fahma. Jawaban Fahma membuat detikINET penasaran akan kemampuannya. Tanpa ragu-ragu dia pun menawarkan diri untuk membuat aplikasi. "Kakak mau aplikasi apa. Saya bisa buat dalam 10 menit," katanya. Dengan cekatan, dia pun langsung membuka aplikasi Adobe Flash CS 3, software yang biasa dia gunakan untuk membuat aplikasi. Lincah jari-jarinya menggerak-gerakan mouse. Membuat sketsa dan memasukan beberapa script. Hebat. Dalam waktu kurang dari 10 menit, sebuah
  • 4. aplikasi sederhana tentang jenis-jenis hewan, suara dan ejaan namanya pun rampung. "Biasanya saya pakai Flash dan Photoshop untuk desainnya. Ini aplikasi untuk membantu anak- anak kecil mengenal jenis hewan. Kan mereka cuma tau gambarnya, tapi tidak tahu suaranya seperti apa. Ditambah juga ejaan nama hewan ini," terangnya. Tak mau kalah, si adik pun unjuk gigi. "Aku juga bisa," katanya sambil menenteng laptop. "Aku udah bikin 8 aplikasi. Kakak mau lihat," katanya. Siapa bilang anak Indonesia cuma bisa main game saja. Anak Indonesia juga bisa buat game. Fahma Waluya Rosmansyah (12) adalah anak Indonesia yang masuk jajaran pembuat game dan ”software mobile” termuda di dunia! Setidaknya saat ia dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6), memenangi lomba pembuatan ”software” Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober lalu yang diikuti 16 negara. “Buktikan kalau kamu bisa bikin aplikasi ponsel dalam lima menit?” Tanpa banyak gerak, Fahma dan Hania berembuk, menyambut tantangan Kompas. Fahma memberikan pilihan binatang apa yang akan dibuatkan grafisnya. Seorang relawan, anak kelas I SD, meminta Fahma membuat kupu-kupu. ”Tapi kupu-kupu kan enggak ada suaranya!” kata Hania, siswa kelas I SD di Bandung. Fahma langsung bekerja di laptopnya. Dengan software Adobe Flash, ia menggambar sebelah sayap kupu-kupu menggunakan tetikus, sayap satunya lagi tinggal menduplikasi sehingga tak lebih dari satu menit rancangan grafis kupu-kupu selesai. Fahma mewarnai kupu-kupu yang kelak bisa bergerak. Kurang dari empat menit, animasi sudah tercipta, tinggal memasukkan suara. Hania benar, kupu-kupu tak bersuara. Namun, Fahma tak kehabisan akal, dari mulutnya keluar suara ”keplek-keplek….” Suaranya lalu ia dekatkan pada laptop agar bisa terekam. ”Ini bukan suara kupu-kupu, tetapi bunyi kepak sayapnya,” kilah Fahma. Ketika aplikasi itu diputar kembali, animasi berdurasi 10 detik itu muncul: seekor kupu-kupu warna-warni yang terbang mengepak-ngepakkan sayap bersuara ”keplek-keplek….” Animasi
  • 5. yang dibuat anak Indonesia dalam waktu lima menit. Fahma, siswa kelas I SMP di Bandung ini, memenuhi janjinya. ”Biasanya Hania yang menjadi dubber, pengisi suara berbagai aplikasi untuk ponsel yang diciptakan kakaknya,” kata Yusep Rosmansyah, ayah kedua kakak-adik itu, beberapa waktu lalu di Jakarta. Aplikasi lain yang dibuat Fahma tidaklah sesederhana kupu-kupu bersuara keplek-keplek. Jauh lebih rumit karena dia harus menyesuaikannya untuk aplikasi mobile yang bisa dinikmati pada ponsel. Beberapa software yang diciptakan Fahma untuk ponsel, antara lain, Bahana (Belajar Huruf Warna Angka), DUIT (Doa Usaha Ikhlas Tawakal), Enrich (English for Children), Mantap (Matematika untuk Anak Pintar), dan Doa Anak Muslim (Prayers for Children). ”Pada saat adik saya berumur tiga tahun, ia sulit mengenali huruf. Lalu saya buatkan aplikasi sederhana di ponsel yang memungkinkan dia mengenali huruf, warna, dan angka. Soalnya, adik saya suka main-main dengan ponsel ibu,” kata Fahma. Tak aneh kalau Fahma lalu membuat aplikasi di salah satu jenis ponsel Nokia berjudul ”My Mom’s Mobile Phone As My Sister’s Tutor” (Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku). Aplikasi itu ia buat dengan menggunakan Adobe Flash Lite. Disusun oleh : Nama : Nuria Sari Nim : 1100631005 kelas : MI.A