SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
PERAN ATMOSFER TERHADAP
KEHIDUPAN DI BUMI
O L E H
MUHAMMAD IHLASUL AMAL
NISN : 9982477489
SMA NEGERI 2 PAREPARE
2013
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................... 1
C. Tujuan Penelitian............................................................. 1
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 1
BAB II : KAJIAN PUSTAKA................................................................ 3
A. Pengertian Atmosfer ........................................................ 3
B. Macam-macam Gas Penyusun Atmosfer ........................ 4
C. Struktur Lapisan Atmosfer ............................................... 10
D. Peranan Atmosfer............................................................ 13
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 14
A. Kesimpulan...................................................................... 14
B. Saran-saran..................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Atmosfer merupakan suatu lapisan udara yang menyelubungi bumi.
Atmosfer ini memiliki beberapa lapisan yang memiliki ketebalan berbeda
dan fungsi yang berbeda pula. Namun peranan atmosfer ini sering tidak
kita pedulikan, bahkan mungkin ada yang tidak mengetahui sesama sekali
peranan atmosfer.
Fungsi-fungsi atmosfer ini adalah sangat krusial bagi kehidupan di
bumi. Tanpa atmosfer ini, kemungkinan besar tidak akan ada kehidupan.
Menurut para ahli, apabila tidak ada atmosfer maka sesuatu yang ada di
permukaan bumi. Oleh karena sangat krusialnya fungsi atmosfer namun
hanya sedikit yang mengetahuinya, maka penulis akan sedikit mengulas
tentang atmosfer.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis kali ini akan bahas, yaitu: Apakah
sebenarnya peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengisi tugas tentang laporan ilmiah dalam mata pelajaran
Biologi.
2. Untuk lebih mengetahui fungsi dan peran dari atmosfer.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Dengan hasil dari penelitian ini, dapat diketahui peran dari atmosfer
terhadap kehidupan di bumi.
2
2. Hasil Penelitian ini penulis harap dapat dimanfaatkan sebagai
sumber referensi bagi pelajar, umum, dan khususnya bagi penulis
sendiri.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Atmosfer
Atmosfer (New Latin = atmosphaera) berasal dari Bahasa Yunani
ἀτμός (atmos) yang berarti udara, asap, atau uap air dan σφαῖρα (sphaira)
yang berarti lapisan. Secara etimologi atmosfer berarti lapisan udara. Jadi
atmosfer dapat dikatakan sebagai suatu lapisan udara yang melindungi
suatu planet, seperti bumi, yang memiliki massa yang cukup.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “atmosfer adalah lapisan
udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama
terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan
sejumlah kecil gas lain)”. Atmosfer juga dapat dikatakan sebagai selimut
tebal yang mengelilingi bumi yang berasal dari berbagai macam gas
(termasuk aerosol).
Ketinggian atmosfer secara keseluruhan, yaitu pada 0 km dari atas
permukaan hingga pada ketinggian 560 km lebih dari atas permukaan
bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa macam gas yang memiliki massa
yang cukup. Gas-gas ini, semuanya tidak memiliki massa yang sama dan
setiap gas memiliki peran yang berbeda.
Apabila di bumi ini tidak memiliki atmosfer maka akan terjadi
banyak kerusakan dan ketidakteraturan. Akan banyak proses kehidupan
di bumi yang terganggu. Tanpa oksigen yang ada di atmosfer mustahil
makhluk hidup bisa bertahan hidup. Tanpa proses penyaringan radiasi
matahari di atmosfer, daratan di bumi mungkin akan tenggelam karena
seluruh es di kutub bumi akan mencair. Tanpa proses penyanggaan oleh
atmosfer suhu bumi bisa mencapai 93° C pada siang hari dan -184° C
pada malam hari.
4
B. Macam-macam Gas Penyusun Atmosfer
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa atmosfer tersusun
atas beberapa macam gas yang bermassa cukup. Komposisi atmosfer
terdiri atas: udara kering, uap air, dan aerosol. Komposisi uap air dan
udara kering pada ketinggian hingga 100 km terdiri atas:
1. Gas utama
Gas utama terdiri atas N2, O2, Ar, CO2, dan HO2 yang
mendominasi hingga sekitar 99,98% - 99,99% volume udara.
2. Gas penyerta
Gas penyerta terdiri atas susunan:
 Gas permanen, yaitu: Ne, He, Kr, Xe, dan H2O.
 Gas tidak permanen, yaitu: CO, CH4, HC, NO, NO2, N2O, NH3,
SO2, dan O3.
Sedangkan gas-gas yang mempunyai peranan yang krusial secara
meteorologis adalah CO2, H2O, O3, dan aerosol.
Tabel 1.1 Komposisi Atmosfer Bumi Hingga Ketinggian 100 km
Gas Berat Molekul
Banyaknya
(Bagian Total Molekul)
Nitrogen (N2) 28,016 78%
Oksigen (O2) 32,00 20,95%
Argon (Ar) 39,94 9,300 ppm (0,934%)
Uap air (H2O) 18,02 0-4%
Karbon dioksida (CO2) 44,01 325 ppm (0,038%)
Neon (ne) 20,18 18,2 ppm
Helium (He) 4,00 5 ppm (0,00052%)
Kripton (Kr) 83,70 1 ppm
Hidrogen (H2) 2,01 0,5 ppm
Ozon (O3) 48,00 0-12 ppm
Aerosol 10,00 6-10 ppm
5
Komposisi zat penyusun atmosfer bumi dapat dilihat dalam grafik
berikut.
Grafik 1.1 Komposisi Atmosfer Bumi
Gas-gas penyusun atmosfer itu tentunya sangat berperan terhadap
kehidupan di bumi. Berikut penulis akan menjelaskan sedikit tentang gas-
gas penyusun atmosfer tersebut.
1. Nitrogen (N2)
Nitrogen (N2) atau biasa disebut gas lemas adalah salah
satu macam gas yang biasanya ditemukan sebagai gas tanpa
warna, tanpa bau, tanpa rasa, dan merupakan gas diatomik bukan
logam yang stabil, dan sangat sulit bereaksi dengan unsur atau
senyawa lain. Zat ini dinamakan zat malas karena tidak aktif
bereaksi dengan unsur lainnya. N2 pada atmosfer merupakan zat
yang paling banyak yang menyusun atmosfer yaitu 78% dan
78%
20.95%
0.934% 0.038% 0.078%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Nitrogen Oksigen Argon Karbon
dioksida
Gas lain
Persentase
Nama Gas
Komposisi Atmosfer Bumi
6
merupakan zat yang terdapat dalam banyak jaringan makhluk
hidup.
2. Oksigen (O2)
Oksigen (O2) merupakan golongan kalkogen dan dapat
dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya.
Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air sianobakteri,
ganggang, tumbuhan selama fotosintesis, dan dihasilkan di
troposfer melalui fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang
pendek.
Oksigen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dan
merupakan salah satu penyokong terbesar kehidupan. Oleh
manusia dan hewan, secara mutlak oksigen digunakan untuk
bernafas. Tumbuhan juga memerlukan oksigen, terutama pada
saat tidak terjadi fotosintesis. Pada saat tidak terjadi fotosintesis
oksigen digunakan tumbuhan untuk bernafas.
3. Argon (Ar)
Argon (Ar) adalah salah satu gas penyusun atmosfer yang
juga merupakan gas mulia, bersifat tidak mudah bereaksi dengan
gas lain, kira-kira 23,8 kali lebih banyak dari karbon dioksida (CO2),
dan 500 kali lebih banyak dari neon (Ne). Di atmosfer, gas ini
hanya sebanyak 0,934% dari keseluruhan volume atmosfer.
4. Uap air (H2O)
Uap air berasal dari penguapan (evaporatranspirasi) yang
terjadi di permukaan bumi dan merupakan sumber utama bagi
pembentuk awan dan presipitasi. Di samping sebagai penyerap
radiasi matahari, bumi, dan atmosfer, juga berfungsi sebagai bahan
pemindah energi kalor (bahang) laten.
Kandungan uap air pada daerah subtropis bervariasi, mulai
dari 0% daat angin kering bertiup hingga 3% pada saat angin laut
bertiup pada musim panas. Sedangkan pada daerah tropis, karena
7
suhu udara rata-rata lebih tinggi sehingga dapat mencapai 3%
hingga 4% dari massa atmosfer.
5. Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida (CO2) terutama dihasilkan dari pelapukan
bahan organik oleh mikroorganisme dengan cara alami di dalam
tanah dan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh
kendaraan atau pun pabrik. CO2 yang ada di dalam atmosfer akan
diserap oleh tanaman pada siang hari sebagai bahan baku dalam
proses fotosintesis dan sebagai penyerap yang baik terhadap
radiasi yang dihasilkan bumi dan atmosfer secara selektif serta
pada umumnya tidak menyerap radiasi matahari sebagai radiasi
gelombang pendek.
Laju kenaikan konsentrasi CO2 cenderung meningkat
meskipun akhir-akhir ini peningkatannya relatif lambat. Secara
global, kenaikan gas ini sekitar 11% dengan konsentrasi 294-321
ppmv (1870-1970). Berdasarkan percobaan yang dilakukan dari 30
stasiun di dunia pada tahun 1992, konsentrasi gas tersebut
mencapai 370 ppmv dengan laju kenaikan sekitar 0,4% dan
meningkatkan suhu udara hingga sekitar 0,2-0,5° C.
6. Neon (Ne)
Neon (Ne) termasuk dalam kelompok gas mulia yang tak
berwarna dan lembam. Di atmosfer gas ini hanya sebanyak 18,2
ppm dari volume atmosfer dan kulitnya merupakan pecahan-
pecahan kecil.
7. Helium (He)
Helium (He) adalah unsur kimia tak berwarna, tak berbau,
tak berasa, tak beracun, hampir inert, dan berupa gas monatomik.
Di bumi, gas ini cukup jarang ditemukan dan pada atmosfer hanya
sebanyak 0,00052% dari volume atmosfer. Kebanyakan helium
yang ditemukan di bumi terbentuk dari peluruhan radio aktif unsur-
unsur berat (torium dan uranium).
8
8. Kripton (Kr)
Kripton (Kr) merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tak
berasa, dan merupakan salah satu gas mulia. Pada atmosfer, gas
ini dipisahkan oleh bagian-bagian kecil dari udara, dan sering
digunakan bersama dengan gas lain yang sulit didapat pada lampu
pijar.
9. Hidrogen (H2)
Hidrogen (H2) merupakan salah satu zat penyusun atmosfer
yang pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tak
berbau, bersifat non-logam, dan merupakan gas diatomik yang
sangat mudah terbakar. Kebanyakan hidrogen di bumi dihasilkan
secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana.
Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis
namun jelas lebih mahal dari proses alami.
10.Ozon (O3)
Gas ini dihasilkan secara alamiah dari proses ionisasi pada
ketinggian sekitar 80-100 km dengan melalui reaksi:
UV
O2 20
O2 + O + M O3 + M 1)
Ozon tersebut dapat terurai lagi menjadi oksigen apabila
sinar ultraviolet berlebihan atau adanya rampasan dari gas lain
yang berasal dari gas hasil pembakaran industri. Misalnya
chlorofluorocarbons (CFC) dapat mengeluarkan atom klorin yang
merampas satu atom O dari molekul O3 atau dengan faktor
kesetimbangan dan momentum secara alami dengan atom O
seperti pada reaksi berikut:
1 Faktor kesetimbangan dan momentum berupa gas lain
9
O3 + O + M 2O2 + M 2)
O3 O2 + M 3)
Dampak negatif dari kegiatan manusia yang dapat
menyebabkan menipisnya lapisan ozon adalah terjadinya
kerusakan secara fisik oleh pesawat supersonik atau pesawat
antariksa dan akibat senyawa gas yang mengandung sulfat dan
nitrat. Ozon dapat berfungsi sebagai penyerap kehidupan manusia
dan kehidupan lainnya serta dapat menyerap radiasi bumi pada
panjang gelombang tertentu.
11.Aerosol
Aerosol merupakan salah satu zat penyusun atmosfer
berupa partikel-partikel kecil di atmosfer yang tersusun atas zat-zat
berikut.
a. Debu 20%, terutama dihasilkan oleh daerah kering.
b. Kristal garam 40%, dihasilkan dari pecahan ombak lautan.
c. Abu 10%, dihasilkan dari erupsi gunung berapi dan pembakaran.
d. Asap 5%, dihasilkan dari erupsi gunung berapi dan pembakaran.
e. Lain-lain 25%, terutama dihasilkan oleh mikroorganisme.
Grafik 1.2 Komposisi Zat Penyusun Aerosol
2 Sinar UV berlebihan
3 Rampasan satu atom O dari O3 oleh atom klorin CFC
20%
40%
10%
5%
25%
Komposisi Zat Penyusun Aerosol
Debu
Kristal garam
Abu
Asap
Zat lain
10
Aerosol berfungsi sebagai inti-inti kondensasi dan
memancarkan radiasi matahari ke segala arah. Keberadaannya di
atmosfer tergantung pada massanya, pemanasan, dan pendinginan
di permukaan bumi serta angin.
C. Struktur Lapisan Atmosfer
Atmosfer dapat dibagi atas beberapa lapisan berdasarkan
penyebaran suhu, komposisi, sifat gas yang dikandung atmosfer, dan
peristiwa fisik yang berlangsung. Berdasarkan ketinggiannya, atmosfer
dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak,
tetapi agak menipis sedikit demi sedikit dengan bertambahnya ketinggian,
tidak ada batas yang pasti antara atmosfer bumi dan angkasa luar. Berikut
penulis akan menjabarkan sedikit tentang struktur lapisan atmosfer.
1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level terendah, campuran gasnya
sangat sesuai untuk menopang kehidupan di bumi. Ketebalan
lapisan ini adalah yang paling tipis, yaitu sekitar 15 km dari
permukaan tanah. Suhu udara pada permukaan air laut kurang
lebih 30° C dan semakin ke atas suhu semakin turun. Menurut
Teori Braak, setiap kenaikan 100 m suhu berkurang 0,61° C. Dalam
lapisan ini terjadi cuaca, perubahan suhu, angin, tekanan,
kelembaban yang dirasakan setiap hari. Lapisan ini sangat penting
terhadap kehidupan sebab:
a) Bersentuhan langsung dengan makhluk hidup,
b) Tempat berlangsungnya cuaca; dan
c) Didominasi gas yang berguna bagi kehidupan.
Pada lapisan ini, ketinggian terendah adalah tempat paling
hangat, karena bumi menyerap radiasi panas matahari dan
menyalurkannya ke udara. Umumnya, jika ketinggian bertambah,
suhu udara akan berkurang secara tetap (steady) dari 17° C hingga
11
-52° C. Pada daerah tertentu seperti pegunungan dan dataran
tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien tersebut.
Di antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan yang
disebut Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dan
stratosfer.
2. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer. Ketebalan
lapisan ini sekitar 15 km hingga 40 km dari permukaan bumi.
Perubahan mulai terlihat dari lapisan troposfer ke lapisan stratosfer
pada ketinggian 11 km. Suhu pada lapisan stratosfer terbawah
relatif stabil dan dingin, yaitu -57° C. Lapisan ini merupakan tempat
terbangnya pesawat. Awan cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan
bawah.
Pada bagian tengah, pola suhunya berubah menjadi
bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan
bertambahnya lapisan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini
menyerap radiasi dari sinar ultraviolet (UV)4. Suhu pada lapisan ini
sekitar 18° C pada ketinggian 40 km. Di antara lapisan ini dan
lapisan mesosfer diselingi dengan lapisan stratopause.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan ketiga dari atmosfer. Suhu atmosfer
akan berkurang sesuai dengan pertambahan ketinggian hingga
lapisan keempat, termosfer. Ketebalan lapisan ini sekitar 40 km dari
permukaan bumi hingga 80 km dari atas permukaan bumi.
Kebanyakan meteor akan terbakar pada lapisan ini.
Pada stratopause, suhu akan berkurang dari 6,85° C hingga
-73,15° C. Pada lapisan mesosfer ini suhu kembali turun hingga
sekitar -143° C, yaitu pada ketinggian kurang dari 81 km dari
permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadinya
awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Fungsi dari lapisan
4 Oleh sebab itu lapisan ini juga disebut ozone layer
12
mesosfer, yaitu sebagai lapisan untuk memantulkan gelombang
radio. Antara lapisan mesosfer dan termosfer terdapat lapisan
transisi yang disebut mesopause.
4. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan keempat dari atmosfer.
Ketebalan lapisan ini sekitar 80 km dari permukaan bumi hingga
500 km dari permukaan bumi. Dinamai termosfer 5 karena
temperatur pada lapisan ini meningkat dengan sangat drastis, yaitu
sekitar 1.982° C. Perubahan ini akibat penyerapan sinar ultraviolet
(UV).
Radiasi UV ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk muatan listrik yang dikenal dengan ionosfer yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum memasuki era satelit,
lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang
radio. Lapisan ini juga merupakan lapisan pelindung dari batu
meteor dari luar angkasa yang masuk ke bumi. Pada lapisan
ionosfer ini meteor akan terurai. Apabila ukurannya sangat besar
akan jatuh ke permukaan bumi dan disebut meteorit. Aurora yang
juga dikenal dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada
lapisan ini.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan atmosfer terluar yang mempunyai
ketinggian 500 km dari atas permukaan bumi hingga keluar
atmosfer bumi. Pada lapisan ini terjadi refleksi cahaya matahari
yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari
yang dipantulkan ini disebut cahaya Zodiakal.
5 Thermo: panas, sfer: lapisan; termosfer: lapisan yang panas
13
D. Peranan Atmosfer Bumi
Seperti yang telah penulis tuturkan sebelumnya, atmosfer
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan di permukaan
bumi. Peranan atmosfer tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sebagai penyangga (buffer) suhu di permukaan bumi. Gas dan uap
air pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan
radiasi yang diterimanya. Proses buffering ini membantu menjaga
stabilitas suhu di bumi agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Tanpa atmosfer, suhu pada siang hari lebih dari 93° C dan pada
malam hari dapat mencapai -184° C.
2. Sebagai penyaring (filter) terhadap radiasi sinar matahari yang
berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon (O3) membantu menahan
radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan kanker kulit
pada manusia bahkan dapat mematikan bagi kehidupan di
permukaan bumi..
3. Sebagai sumber gas-gas penting yang digunakan dalam proses
kehidupan. Contohnya oksigen (O2) yang yang digunakan dalam
respirasi manusia dan makhluk hidup lain di permukaan bumi. Juga
gas karbon dioksida (CO2) dan nitrogen (N2) yang sangat
diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis.
4. Pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagian
daur hidrologi6 yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di
bumi berlangsung di atmosfer.
6 Hydro: air, logos: ilmu; hidrologi: ilmu yang mempelajari siklus air
14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil kajian pustaka yang penulis lakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi permukaan
bumi, yang tersusun atas berbagai macam zat dengan massa yang
cukup.
2. Ketinggian atmosfer sekitar 0 km dari atas permukaan bumi hingga
ketinggian 560 km lebih dari atas permukaan bumi.
3. Atmosfer tersusun atas gas utama dan gas penyerta.
4. Gas utama yang menyusun atmosfer adalah N2, O2, Ar, CO2, dan
HO2.
5. Gas penyerta yang menyusun atmosfer terdiri atas gas permanen,
yaitu: Ne, He, Kr, Xe, dan H2O, serta gas tidak permanen, yaitu: CO,
CH4, HC, NO, NO2, N2O, NH3, SO2, dan O3.
6. Struktur lapisan atmosfer berdasarkan ketinggiannya dibagi
menjadi troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
7. Atmosfer berperan sebagai:
a) Sebagai penyangga (buffer) suhu di permukaan bumi.
b) Sebagai penyaring (filter) terhadap radiasi sinar matahari yang
berbahaya.
c) Penyedia gas-gas penting yang berguna dalam kehidupan.
d) Pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim
B. Saran-saran
Saran-saran yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca, yaitu:
1. Menghindari penggunaan CFC yang dapat merusak lapisan ozon
(O3) di atmosfer.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan yang menghasilkan polutan.
15
3. Menghindari penggunaan rokok yang dapat meningkatkan kadar
karbon dioksida (CO2) di atmosfer.
4. Menghindari penebangan liar dan lahan berpindah yang dapat
menurunkan kadar oksigen (O2) dan meningkatkan kadar karbon
dioksida (CO2).
16
DAFTAR PUSTAKA
----------. 2013. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), (Software),
mengacu pada data dari KBBI Daring (Edisi III) diambil dari
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/.
Dahnial, Iwan. 2011. Debu Alami Mendinginkan Bumi Sekaligus
Menghangatkan Atmosfer, (Online),
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-
mendinginkan-bumi-sekaligus-menghangatkan-atmosfer/, diakses
pada 23 Agustus 2013.
Koesmaryono, Yonny, dan Muhamad Askari. 2009. Klimatologi Pertanian.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Sakdi25. 2010. Lapisan Atmosfer Bumi dan Fungsinya, (Online),
http://sakdi25.wordpress.com/2010/02/25/lapisan-atmosfer-bumi-
dan-fungsinya/, diakses pada 20 Agustus 2013.
Tim Penulis. 2009. Klimatologi (Suatu Pengantar). Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Aerosol, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Aerosol, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Argon, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Argon, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Atmosfer, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer, diakses pada 19 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Helium, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Helium, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Hidrogen, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Karbon Dioksida, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida, diakses pada 23
Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Kripton, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Kripton, diakses pada 23 Agustus 2013.
17
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Neon, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Neon, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Nitrogen, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Oksigen, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Ozon, (Online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Ozon, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Argon, (Online),
http://en.wikipedia.org/wiki/Argon, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Atmosphere, (Online),
http://en.wikipedia.org/wiki/Atmosphere, diakses pada 19 Agustus
2013.
Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Krypton, (Online),
http://en.wikipedia.org/wiki/Krypton, diakses pada 23 Agustus 2013.
Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Neon, (Online),
http://en.wikipedia.org/wiki/Neon, diakses pada 25 Agustus 2013.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot KerangkaSistem Otot Kerangka
Sistem Otot KerangkaHetty Astri
 
Laporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutLaporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutMonika Sari
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA  KULITSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA  KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KULITM.A.W.Khairurrijal
 
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.pptWahyujawaI
 
Teori pasangan elektron
Teori pasangan elektronTeori pasangan elektron
Teori pasangan elektronEvi Vironita
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiafarid miftah
 
Stabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiStabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiTrie Marcory
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenKANDA IZUL
 
Ppt cara penamaan enzim kel 3
Ppt  cara penamaan enzim kel 3Ppt  cara penamaan enzim kel 3
Ppt cara penamaan enzim kel 3Welly Andrei
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Yunus Thariq
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 

Mais procurados (20)

Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
 
Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot KerangkaSistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka
 
Sistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewanSistem respirasi hewan
Sistem respirasi hewan
 
Laporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmutLaporan anatomi marmut
Laporan anatomi marmut
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA  KULITSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA  KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KULIT
 
Ppt praktikum anaerob
Ppt praktikum anaerobPpt praktikum anaerob
Ppt praktikum anaerob
 
Kimia Unsur Gol VA-VIIA
Kimia Unsur Gol VA-VIIAKimia Unsur Gol VA-VIIA
Kimia Unsur Gol VA-VIIA
 
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
 
Teori pasangan elektron
Teori pasangan elektronTeori pasangan elektron
Teori pasangan elektron
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
 
Filum mollusca
Filum molluscaFilum mollusca
Filum mollusca
 
Senyawa ester
Senyawa esterSenyawa ester
Senyawa ester
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Stabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiStabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologi
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Ppt cara penamaan enzim kel 3
Ppt  cara penamaan enzim kel 3Ppt  cara penamaan enzim kel 3
Ppt cara penamaan enzim kel 3
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 

Destaque

Atmosfer dan manfaatnya bagi kehidupan
Atmosfer dan manfaatnya bagi kehidupanAtmosfer dan manfaatnya bagi kehidupan
Atmosfer dan manfaatnya bagi kehidupanSEJARAH UNY
 
Lapisan ozon
Lapisan ozonLapisan ozon
Lapisan ozongembook
 
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Daniel Marison
 
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)danurifqi
 
pertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumipertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumiRina Sintia
 
Ips peta bentuk dan pola muka bumi
Ips peta bentuk dan pola muka bumiIps peta bentuk dan pola muka bumi
Ips peta bentuk dan pola muka bumitadzkiyah1
 
Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7Sulistiyo Wibowo
 
Materi geografi kls 9 genap bentuk muka bumi
Materi geografi kls 9 genap bentuk muka bumiMateri geografi kls 9 genap bentuk muka bumi
Materi geografi kls 9 genap bentuk muka bumiBambang Wageyanto
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Bentuk dan pola muka bumi IPS SMP
Bentuk dan pola muka bumi IPS SMPBentuk dan pola muka bumi IPS SMP
Bentuk dan pola muka bumi IPS SMPlestaridiana28
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasAnna Puspita
 
Interpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka BumiInterpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka BumiGabriel Andrianto
 
La conducta assertiva
La conducta assertivaLa conducta assertiva
La conducta assertivaelisabetpas
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appiMOBDEV Technologies Pvt. Ltd.
 

Destaque (20)

Atmosfer dan manfaatnya bagi kehidupan
Atmosfer dan manfaatnya bagi kehidupanAtmosfer dan manfaatnya bagi kehidupan
Atmosfer dan manfaatnya bagi kehidupan
 
IPA - Bentuk Muka Bumi
IPA - Bentuk Muka BumiIPA - Bentuk Muka Bumi
IPA - Bentuk Muka Bumi
 
Bentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi MagmaBentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi Magma
 
Tektonisme
TektonismeTektonisme
Tektonisme
 
Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer
 
Bagian D
Bagian D Bagian D
Bagian D
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
Lapisan ozon
Lapisan ozonLapisan ozon
Lapisan ozon
 
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
 
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
 
pertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumipertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumi
 
Ips peta bentuk dan pola muka bumi
Ips peta bentuk dan pola muka bumiIps peta bentuk dan pola muka bumi
Ips peta bentuk dan pola muka bumi
 
Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat IPS TERPADU SMP kelas 7
 
Materi geografi kls 9 genap bentuk muka bumi
Materi geografi kls 9 genap bentuk muka bumiMateri geografi kls 9 genap bentuk muka bumi
Materi geografi kls 9 genap bentuk muka bumi
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Bentuk dan pola muka bumi IPS SMP
Bentuk dan pola muka bumi IPS SMPBentuk dan pola muka bumi IPS SMP
Bentuk dan pola muka bumi IPS SMP
 
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugasPermasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
Permasalahan kependudukan di indonesia, dampak dan upaya ips tugas
 
Interpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka BumiInterpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
Interpretasi Peta Bentuk Muka Bumi
 
La conducta assertiva
La conducta assertivaLa conducta assertiva
La conducta assertiva
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
 

Semelhante a Atmosfer dan Kehidupan

Semelhante a Atmosfer dan Kehidupan (20)

Toksik ozon
Toksik ozonToksik ozon
Toksik ozon
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
 
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
 
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfDINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
 
pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
Reaksi Oksigen di Atmosfer
Reaksi Oksigen di AtmosferReaksi Oksigen di Atmosfer
Reaksi Oksigen di Atmosfer
 
Unsur gas erdapat pada atmosfer
Unsur gas erdapat pada atmosferUnsur gas erdapat pada atmosfer
Unsur gas erdapat pada atmosfer
 
Udara dalam ekosistem
Udara dalam ekosistemUdara dalam ekosistem
Udara dalam ekosistem
 
Sda udara
Sda udaraSda udara
Sda udara
 
Atmosfer (cuaca dan iklim)
Atmosfer (cuaca dan iklim)Atmosfer (cuaca dan iklim)
Atmosfer (cuaca dan iklim)
 
U D A R A.pdf
U D A R A.pdfU D A R A.pdf
U D A R A.pdf
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi
 
Atmosfer.docx
Atmosfer.docxAtmosfer.docx
Atmosfer.docx
 
Gas Rumah Kaca
Gas Rumah KacaGas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca
 
Isi makalah iad
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
 
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri   polutan udaraPengetahuan lingkungan industri   polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
 
Identifikasi polutan gas
Identifikasi polutan gasIdentifikasi polutan gas
Identifikasi polutan gas
 
Makalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udaraMakalah power point pencemaran udara
Makalah power point pencemaran udara
 
Udara
UdaraUdara
Udara
 
Polutan udara
Polutan udaraPolutan udara
Polutan udara
 

Mais de Nurhidayah Yusuf

Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6
Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6
Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6Nurhidayah Yusuf
 
Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1
Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1
Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1Nurhidayah Yusuf
 
Percobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenriPercobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenriNurhidayah Yusuf
 
Proposal Penelitian Ilmiah
Proposal Penelitian IlmiahProposal Penelitian Ilmiah
Proposal Penelitian IlmiahNurhidayah Yusuf
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganNurhidayah Yusuf
 
Spermatogenesis dan Oogenesis
Spermatogenesis dan OogenesisSpermatogenesis dan Oogenesis
Spermatogenesis dan OogenesisNurhidayah Yusuf
 

Mais de Nurhidayah Yusuf (9)

Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6
Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6
Sistem pencernaan makanan pada manusia,klp 6
 
Sistem pencernaan katak
Sistem pencernaan katakSistem pencernaan katak
Sistem pencernaan katak
 
Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1
Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1
Alat pencernaan pada manusia, kelompok 1
 
Percobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenriPercobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenri
 
Proposal Penelitian Ilmiah
Proposal Penelitian IlmiahProposal Penelitian Ilmiah
Proposal Penelitian Ilmiah
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Biologi sebagai Ilmu
Biologi sebagai IlmuBiologi sebagai Ilmu
Biologi sebagai Ilmu
 
Spermatogenesis dan Oogenesis
Spermatogenesis dan OogenesisSpermatogenesis dan Oogenesis
Spermatogenesis dan Oogenesis
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 

Último

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Atmosfer dan Kehidupan

  • 1. PERAN ATMOSFER TERHADAP KEHIDUPAN DI BUMI O L E H MUHAMMAD IHLASUL AMAL NISN : 9982477489 SMA NEGERI 2 PAREPARE 2013
  • 2. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................... ii BAB I : PENDAHULUAN................................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................... 1 C. Tujuan Penelitian............................................................. 1 D. Manfaat Penelitian ........................................................... 1 BAB II : KAJIAN PUSTAKA................................................................ 3 A. Pengertian Atmosfer ........................................................ 3 B. Macam-macam Gas Penyusun Atmosfer ........................ 4 C. Struktur Lapisan Atmosfer ............................................... 10 D. Peranan Atmosfer............................................................ 13 BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 14 A. Kesimpulan...................................................................... 14 B. Saran-saran..................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atmosfer merupakan suatu lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer ini memiliki beberapa lapisan yang memiliki ketebalan berbeda dan fungsi yang berbeda pula. Namun peranan atmosfer ini sering tidak kita pedulikan, bahkan mungkin ada yang tidak mengetahui sesama sekali peranan atmosfer. Fungsi-fungsi atmosfer ini adalah sangat krusial bagi kehidupan di bumi. Tanpa atmosfer ini, kemungkinan besar tidak akan ada kehidupan. Menurut para ahli, apabila tidak ada atmosfer maka sesuatu yang ada di permukaan bumi. Oleh karena sangat krusialnya fungsi atmosfer namun hanya sedikit yang mengetahuinya, maka penulis akan sedikit mengulas tentang atmosfer. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang penulis kali ini akan bahas, yaitu: Apakah sebenarnya peranan atmosfer terhadap kehidupan di bumi? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengisi tugas tentang laporan ilmiah dalam mata pelajaran Biologi. 2. Untuk lebih mengetahui fungsi dan peran dari atmosfer. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini, yaitu: 1. Dengan hasil dari penelitian ini, dapat diketahui peran dari atmosfer terhadap kehidupan di bumi.
  • 4. 2 2. Hasil Penelitian ini penulis harap dapat dimanfaatkan sebagai sumber referensi bagi pelajar, umum, dan khususnya bagi penulis sendiri.
  • 5. 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Atmosfer Atmosfer (New Latin = atmosphaera) berasal dari Bahasa Yunani ἀτμός (atmos) yang berarti udara, asap, atau uap air dan σφαῖρα (sphaira) yang berarti lapisan. Secara etimologi atmosfer berarti lapisan udara. Jadi atmosfer dapat dikatakan sebagai suatu lapisan udara yang melindungi suatu planet, seperti bumi, yang memiliki massa yang cukup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain)”. Atmosfer juga dapat dikatakan sebagai selimut tebal yang mengelilingi bumi yang berasal dari berbagai macam gas (termasuk aerosol). Ketinggian atmosfer secara keseluruhan, yaitu pada 0 km dari atas permukaan hingga pada ketinggian 560 km lebih dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa macam gas yang memiliki massa yang cukup. Gas-gas ini, semuanya tidak memiliki massa yang sama dan setiap gas memiliki peran yang berbeda. Apabila di bumi ini tidak memiliki atmosfer maka akan terjadi banyak kerusakan dan ketidakteraturan. Akan banyak proses kehidupan di bumi yang terganggu. Tanpa oksigen yang ada di atmosfer mustahil makhluk hidup bisa bertahan hidup. Tanpa proses penyaringan radiasi matahari di atmosfer, daratan di bumi mungkin akan tenggelam karena seluruh es di kutub bumi akan mencair. Tanpa proses penyanggaan oleh atmosfer suhu bumi bisa mencapai 93° C pada siang hari dan -184° C pada malam hari.
  • 6. 4 B. Macam-macam Gas Penyusun Atmosfer Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa atmosfer tersusun atas beberapa macam gas yang bermassa cukup. Komposisi atmosfer terdiri atas: udara kering, uap air, dan aerosol. Komposisi uap air dan udara kering pada ketinggian hingga 100 km terdiri atas: 1. Gas utama Gas utama terdiri atas N2, O2, Ar, CO2, dan HO2 yang mendominasi hingga sekitar 99,98% - 99,99% volume udara. 2. Gas penyerta Gas penyerta terdiri atas susunan:  Gas permanen, yaitu: Ne, He, Kr, Xe, dan H2O.  Gas tidak permanen, yaitu: CO, CH4, HC, NO, NO2, N2O, NH3, SO2, dan O3. Sedangkan gas-gas yang mempunyai peranan yang krusial secara meteorologis adalah CO2, H2O, O3, dan aerosol. Tabel 1.1 Komposisi Atmosfer Bumi Hingga Ketinggian 100 km Gas Berat Molekul Banyaknya (Bagian Total Molekul) Nitrogen (N2) 28,016 78% Oksigen (O2) 32,00 20,95% Argon (Ar) 39,94 9,300 ppm (0,934%) Uap air (H2O) 18,02 0-4% Karbon dioksida (CO2) 44,01 325 ppm (0,038%) Neon (ne) 20,18 18,2 ppm Helium (He) 4,00 5 ppm (0,00052%) Kripton (Kr) 83,70 1 ppm Hidrogen (H2) 2,01 0,5 ppm Ozon (O3) 48,00 0-12 ppm Aerosol 10,00 6-10 ppm
  • 7. 5 Komposisi zat penyusun atmosfer bumi dapat dilihat dalam grafik berikut. Grafik 1.1 Komposisi Atmosfer Bumi Gas-gas penyusun atmosfer itu tentunya sangat berperan terhadap kehidupan di bumi. Berikut penulis akan menjelaskan sedikit tentang gas- gas penyusun atmosfer tersebut. 1. Nitrogen (N2) Nitrogen (N2) atau biasa disebut gas lemas adalah salah satu macam gas yang biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa, dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, dan sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lain. Zat ini dinamakan zat malas karena tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. N2 pada atmosfer merupakan zat yang paling banyak yang menyusun atmosfer yaitu 78% dan 78% 20.95% 0.934% 0.038% 0.078% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida Gas lain Persentase Nama Gas Komposisi Atmosfer Bumi
  • 8. 6 merupakan zat yang terdapat dalam banyak jaringan makhluk hidup. 2. Oksigen (O2) Oksigen (O2) merupakan golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air sianobakteri, ganggang, tumbuhan selama fotosintesis, dan dihasilkan di troposfer melalui fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek. Oksigen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup dan merupakan salah satu penyokong terbesar kehidupan. Oleh manusia dan hewan, secara mutlak oksigen digunakan untuk bernafas. Tumbuhan juga memerlukan oksigen, terutama pada saat tidak terjadi fotosintesis. Pada saat tidak terjadi fotosintesis oksigen digunakan tumbuhan untuk bernafas. 3. Argon (Ar) Argon (Ar) adalah salah satu gas penyusun atmosfer yang juga merupakan gas mulia, bersifat tidak mudah bereaksi dengan gas lain, kira-kira 23,8 kali lebih banyak dari karbon dioksida (CO2), dan 500 kali lebih banyak dari neon (Ne). Di atmosfer, gas ini hanya sebanyak 0,934% dari keseluruhan volume atmosfer. 4. Uap air (H2O) Uap air berasal dari penguapan (evaporatranspirasi) yang terjadi di permukaan bumi dan merupakan sumber utama bagi pembentuk awan dan presipitasi. Di samping sebagai penyerap radiasi matahari, bumi, dan atmosfer, juga berfungsi sebagai bahan pemindah energi kalor (bahang) laten. Kandungan uap air pada daerah subtropis bervariasi, mulai dari 0% daat angin kering bertiup hingga 3% pada saat angin laut bertiup pada musim panas. Sedangkan pada daerah tropis, karena
  • 9. 7 suhu udara rata-rata lebih tinggi sehingga dapat mencapai 3% hingga 4% dari massa atmosfer. 5. Karbon dioksida (CO2) Karbon dioksida (CO2) terutama dihasilkan dari pelapukan bahan organik oleh mikroorganisme dengan cara alami di dalam tanah dan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh kendaraan atau pun pabrik. CO2 yang ada di dalam atmosfer akan diserap oleh tanaman pada siang hari sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis dan sebagai penyerap yang baik terhadap radiasi yang dihasilkan bumi dan atmosfer secara selektif serta pada umumnya tidak menyerap radiasi matahari sebagai radiasi gelombang pendek. Laju kenaikan konsentrasi CO2 cenderung meningkat meskipun akhir-akhir ini peningkatannya relatif lambat. Secara global, kenaikan gas ini sekitar 11% dengan konsentrasi 294-321 ppmv (1870-1970). Berdasarkan percobaan yang dilakukan dari 30 stasiun di dunia pada tahun 1992, konsentrasi gas tersebut mencapai 370 ppmv dengan laju kenaikan sekitar 0,4% dan meningkatkan suhu udara hingga sekitar 0,2-0,5° C. 6. Neon (Ne) Neon (Ne) termasuk dalam kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam. Di atmosfer gas ini hanya sebanyak 18,2 ppm dari volume atmosfer dan kulitnya merupakan pecahan- pecahan kecil. 7. Helium (He) Helium (He) adalah unsur kimia tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, dan berupa gas monatomik. Di bumi, gas ini cukup jarang ditemukan dan pada atmosfer hanya sebanyak 0,00052% dari volume atmosfer. Kebanyakan helium yang ditemukan di bumi terbentuk dari peluruhan radio aktif unsur- unsur berat (torium dan uranium).
  • 10. 8 8. Kripton (Kr) Kripton (Kr) merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dan merupakan salah satu gas mulia. Pada atmosfer, gas ini dipisahkan oleh bagian-bagian kecil dari udara, dan sering digunakan bersama dengan gas lain yang sulit didapat pada lampu pijar. 9. Hidrogen (H2) Hidrogen (H2) merupakan salah satu zat penyusun atmosfer yang pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tak berbau, bersifat non-logam, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Kebanyakan hidrogen di bumi dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis namun jelas lebih mahal dari proses alami. 10.Ozon (O3) Gas ini dihasilkan secara alamiah dari proses ionisasi pada ketinggian sekitar 80-100 km dengan melalui reaksi: UV O2 20 O2 + O + M O3 + M 1) Ozon tersebut dapat terurai lagi menjadi oksigen apabila sinar ultraviolet berlebihan atau adanya rampasan dari gas lain yang berasal dari gas hasil pembakaran industri. Misalnya chlorofluorocarbons (CFC) dapat mengeluarkan atom klorin yang merampas satu atom O dari molekul O3 atau dengan faktor kesetimbangan dan momentum secara alami dengan atom O seperti pada reaksi berikut: 1 Faktor kesetimbangan dan momentum berupa gas lain
  • 11. 9 O3 + O + M 2O2 + M 2) O3 O2 + M 3) Dampak negatif dari kegiatan manusia yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon adalah terjadinya kerusakan secara fisik oleh pesawat supersonik atau pesawat antariksa dan akibat senyawa gas yang mengandung sulfat dan nitrat. Ozon dapat berfungsi sebagai penyerap kehidupan manusia dan kehidupan lainnya serta dapat menyerap radiasi bumi pada panjang gelombang tertentu. 11.Aerosol Aerosol merupakan salah satu zat penyusun atmosfer berupa partikel-partikel kecil di atmosfer yang tersusun atas zat-zat berikut. a. Debu 20%, terutama dihasilkan oleh daerah kering. b. Kristal garam 40%, dihasilkan dari pecahan ombak lautan. c. Abu 10%, dihasilkan dari erupsi gunung berapi dan pembakaran. d. Asap 5%, dihasilkan dari erupsi gunung berapi dan pembakaran. e. Lain-lain 25%, terutama dihasilkan oleh mikroorganisme. Grafik 1.2 Komposisi Zat Penyusun Aerosol 2 Sinar UV berlebihan 3 Rampasan satu atom O dari O3 oleh atom klorin CFC 20% 40% 10% 5% 25% Komposisi Zat Penyusun Aerosol Debu Kristal garam Abu Asap Zat lain
  • 12. 10 Aerosol berfungsi sebagai inti-inti kondensasi dan memancarkan radiasi matahari ke segala arah. Keberadaannya di atmosfer tergantung pada massanya, pemanasan, dan pendinginan di permukaan bumi serta angin. C. Struktur Lapisan Atmosfer Atmosfer dapat dibagi atas beberapa lapisan berdasarkan penyebaran suhu, komposisi, sifat gas yang dikandung atmosfer, dan peristiwa fisik yang berlangsung. Berdasarkan ketinggiannya, atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis sedikit demi sedikit dengan bertambahnya ketinggian, tidak ada batas yang pasti antara atmosfer bumi dan angkasa luar. Berikut penulis akan menjabarkan sedikit tentang struktur lapisan atmosfer. 1. Troposfer Lapisan ini berada pada level terendah, campuran gasnya sangat sesuai untuk menopang kehidupan di bumi. Ketebalan lapisan ini adalah yang paling tipis, yaitu sekitar 15 km dari permukaan tanah. Suhu udara pada permukaan air laut kurang lebih 30° C dan semakin ke atas suhu semakin turun. Menurut Teori Braak, setiap kenaikan 100 m suhu berkurang 0,61° C. Dalam lapisan ini terjadi cuaca, perubahan suhu, angin, tekanan, kelembaban yang dirasakan setiap hari. Lapisan ini sangat penting terhadap kehidupan sebab: a) Bersentuhan langsung dengan makhluk hidup, b) Tempat berlangsungnya cuaca; dan c) Didominasi gas yang berguna bagi kehidupan. Pada lapisan ini, ketinggian terendah adalah tempat paling hangat, karena bumi menyerap radiasi panas matahari dan menyalurkannya ke udara. Umumnya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tetap (steady) dari 17° C hingga
  • 13. 11 -52° C. Pada daerah tertentu seperti pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien tersebut. Di antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan yang disebut Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dan stratosfer. 2. Stratosfer Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer. Ketebalan lapisan ini sekitar 15 km hingga 40 km dari permukaan bumi. Perubahan mulai terlihat dari lapisan troposfer ke lapisan stratosfer pada ketinggian 11 km. Suhu pada lapisan stratosfer terbawah relatif stabil dan dingin, yaitu -57° C. Lapisan ini merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan bawah. Pada bagian tengah, pola suhunya berubah menjadi bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi dari sinar ultraviolet (UV)4. Suhu pada lapisan ini sekitar 18° C pada ketinggian 40 km. Di antara lapisan ini dan lapisan mesosfer diselingi dengan lapisan stratopause. 3. Mesosfer Mesosfer adalah lapisan ketiga dari atmosfer. Suhu atmosfer akan berkurang sesuai dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Ketebalan lapisan ini sekitar 40 km dari permukaan bumi hingga 80 km dari atas permukaan bumi. Kebanyakan meteor akan terbakar pada lapisan ini. Pada stratopause, suhu akan berkurang dari 6,85° C hingga -73,15° C. Pada lapisan mesosfer ini suhu kembali turun hingga sekitar -143° C, yaitu pada ketinggian kurang dari 81 km dari permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadinya awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Fungsi dari lapisan 4 Oleh sebab itu lapisan ini juga disebut ozone layer
  • 14. 12 mesosfer, yaitu sebagai lapisan untuk memantulkan gelombang radio. Antara lapisan mesosfer dan termosfer terdapat lapisan transisi yang disebut mesopause. 4. Termosfer Termosfer merupakan lapisan keempat dari atmosfer. Ketebalan lapisan ini sekitar 80 km dari permukaan bumi hingga 500 km dari permukaan bumi. Dinamai termosfer 5 karena temperatur pada lapisan ini meningkat dengan sangat drastis, yaitu sekitar 1.982° C. Perubahan ini akibat penyerapan sinar ultraviolet (UV). Radiasi UV ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk muatan listrik yang dikenal dengan ionosfer yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum memasuki era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio. Lapisan ini juga merupakan lapisan pelindung dari batu meteor dari luar angkasa yang masuk ke bumi. Pada lapisan ionosfer ini meteor akan terurai. Apabila ukurannya sangat besar akan jatuh ke permukaan bumi dan disebut meteorit. Aurora yang juga dikenal dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini. 5. Eksosfer Eksosfer adalah lapisan atmosfer terluar yang mempunyai ketinggian 500 km dari atas permukaan bumi hingga keluar atmosfer bumi. Pada lapisan ini terjadi refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan ini disebut cahaya Zodiakal. 5 Thermo: panas, sfer: lapisan; termosfer: lapisan yang panas
  • 15. 13 D. Peranan Atmosfer Bumi Seperti yang telah penulis tuturkan sebelumnya, atmosfer mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan di permukaan bumi. Peranan atmosfer tersebut adalah sebagai berikut. 1. Sebagai penyangga (buffer) suhu di permukaan bumi. Gas dan uap air pada atmosfer menyerap dan meneruskan atau memantulkan radiasi yang diterimanya. Proses buffering ini membantu menjaga stabilitas suhu di bumi agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Tanpa atmosfer, suhu pada siang hari lebih dari 93° C dan pada malam hari dapat mencapai -184° C. 2. Sebagai penyaring (filter) terhadap radiasi sinar matahari yang berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon (O3) membantu menahan radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia bahkan dapat mematikan bagi kehidupan di permukaan bumi.. 3. Sebagai sumber gas-gas penting yang digunakan dalam proses kehidupan. Contohnya oksigen (O2) yang yang digunakan dalam respirasi manusia dan makhluk hidup lain di permukaan bumi. Juga gas karbon dioksida (CO2) dan nitrogen (N2) yang sangat diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis. 4. Pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi. Sebagian daur hidrologi6 yang sangat berpengaruh bagi cuaca dan iklim di bumi berlangsung di atmosfer. 6 Hydro: air, logos: ilmu; hidrologi: ilmu yang mempelajari siklus air
  • 16. 14 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil kajian pustaka yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi permukaan bumi, yang tersusun atas berbagai macam zat dengan massa yang cukup. 2. Ketinggian atmosfer sekitar 0 km dari atas permukaan bumi hingga ketinggian 560 km lebih dari atas permukaan bumi. 3. Atmosfer tersusun atas gas utama dan gas penyerta. 4. Gas utama yang menyusun atmosfer adalah N2, O2, Ar, CO2, dan HO2. 5. Gas penyerta yang menyusun atmosfer terdiri atas gas permanen, yaitu: Ne, He, Kr, Xe, dan H2O, serta gas tidak permanen, yaitu: CO, CH4, HC, NO, NO2, N2O, NH3, SO2, dan O3. 6. Struktur lapisan atmosfer berdasarkan ketinggiannya dibagi menjadi troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. 7. Atmosfer berperan sebagai: a) Sebagai penyangga (buffer) suhu di permukaan bumi. b) Sebagai penyaring (filter) terhadap radiasi sinar matahari yang berbahaya. c) Penyedia gas-gas penting yang berguna dalam kehidupan. d) Pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim B. Saran-saran Saran-saran yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca, yaitu: 1. Menghindari penggunaan CFC yang dapat merusak lapisan ozon (O3) di atmosfer. 2. Mengurangi penggunaan kendaraan yang menghasilkan polutan.
  • 17. 15 3. Menghindari penggunaan rokok yang dapat meningkatkan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer. 4. Menghindari penebangan liar dan lahan berpindah yang dapat menurunkan kadar oksigen (O2) dan meningkatkan kadar karbon dioksida (CO2).
  • 18. 16 DAFTAR PUSTAKA ----------. 2013. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), (Software), mengacu pada data dari KBBI Daring (Edisi III) diambil dari http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/. Dahnial, Iwan. 2011. Debu Alami Mendinginkan Bumi Sekaligus Menghangatkan Atmosfer, (Online), http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami- mendinginkan-bumi-sekaligus-menghangatkan-atmosfer/, diakses pada 23 Agustus 2013. Koesmaryono, Yonny, dan Muhamad Askari. 2009. Klimatologi Pertanian. Jakarta: Universitas Terbuka. Sakdi25. 2010. Lapisan Atmosfer Bumi dan Fungsinya, (Online), http://sakdi25.wordpress.com/2010/02/25/lapisan-atmosfer-bumi- dan-fungsinya/, diakses pada 20 Agustus 2013. Tim Penulis. 2009. Klimatologi (Suatu Pengantar). Makassar: Universitas Hasanuddin. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Aerosol, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Aerosol, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Argon, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Argon, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Atmosfer, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer, diakses pada 19 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Helium, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Helium, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Hidrogen, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Karbon Dioksida, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksida, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Kripton, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Kripton, diakses pada 23 Agustus 2013.
  • 19. 17 Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Neon, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Neon, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Nitrogen, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Oksigen, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Indonesia. 2013. Ozon, (Online), http://id.wikipedia.org/wiki/Ozon, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Argon, (Online), http://en.wikipedia.org/wiki/Argon, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Atmosphere, (Online), http://en.wikipedia.org/wiki/Atmosphere, diakses pada 19 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Krypton, (Online), http://en.wikipedia.org/wiki/Krypton, diakses pada 23 Agustus 2013. Wikipedia Bahasa Inggris. 2013. Neon, (Online), http://en.wikipedia.org/wiki/Neon, diakses pada 25 Agustus 2013.