1. SOSIOLOGI KELUARGA
Novi Catur Muspita, S. Pd. MS. i
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP)
Universitas Islam Balitar
Email: unisba_novi@yahoo.com/ novicatur69@gmail.com
Sosiologi2015.blogspot.com
www.slideshare.net-novimuspita
Telegram: 085736260334
BBM: 584B5276
2. Pengertian
. Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Sosiologi keluarga adalah ilmu
yang mempelajari tentang lembaga
keluarga dan hal-hal yang berkaitan
dengan keluarga.
3. Keluarga merupakan agen sosialisasi yang
pertama di lalui oleh seseorang karena
keluarga merupakan lingkungan yang pertama
kali dirasakan dalam suatu keluarga.
4. B. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN DALAM KELUARGA
1. Faktor lingkungan
Yaitu maksudnya di luar lingkungan keluarga
seperti lingkungan di masyarakat sekitar
tempat tinggal, lingkungan pergaulan, atau
lingkungan-lingkungan yang dijadikan tempat
berinteraksi para anggota keluarga
5. 2. Kontak anggota keluarga dengan orang lain
Adanya proses interaksi antara anggota suatu keluarga
dengan orang lain di luar keluarga tersebut yang
memiliki karakter, sifat, dan sesuatu hal yang berbeda
dari keluarga tersebut dapat mempengaruhi adanya
perubahan-perubahan dalam keluarga.
3. Pendidikan
Pendidikan-pendidikan yang ditekuni atau dilalui oleh
suatu keluarga, dapat mengubah pola pikir anggota
keluarga tersebut sehingga terjadilah suatu perubahan
di dalam keluarga
6. 4. Keadaan Ekonomi
• Misalnya, keadaan ekonomi suatu keluarga yang awalnya
berekonomi rendah,kemudian secara bertahap mampu
meningkatkan keadaan ekonominya, maka secara otomatis,
suatu keluarga tersebut, akan mengalami perubahan.
5. Pengaruh dari modernisasi dan globalisasi
• Dengan adanya modernisasi dan globalisasi yang memasuki
Indonesia, menjadikan arus informasi dan komunikasi sulit
dikontrol sehingga seseorang yang mendapatkan pengaruh dari
modernisasi dan globalisasi.
7. 6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
Kemajuan teknologi menjadikan faktor primer
terjadinya perubahan dalam keluarga karena ini
merupakan dampak dari modernisasi dan globalisasi
yang masuk ke Indonesia. Selain itu ilmu pengetahuan
juga menjadikan adanya pemikiran-pemikiran baru
yang akan dapat merubah keadaan suatu keluarga
8. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik
dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan
dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga
melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota
yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain
dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
9. 5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain
melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur
kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV
bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan
lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan
keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
10. Peran dan status Dalam Keluarga
1. Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh
dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3. Anak-anak sebagai anggota keluarga melaksanakan peranan
psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,
mental, sosial, dan spiritual
11. Ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai
dengan kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam
masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para
anggotanya
12. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan peran
dalam keluarga,
1. Kekacauan
Yaitu pecahnya suatu unit keluarga, terputusnya atau retaknya
struktur peran sosial jika salah satu atau beberapa anggota
keluarga gagal menjalankan kewajiban peran mereka
secukupnya. Ada beberapa macam yang termasuk kategori
dari kekacauan yaitu:
13. Ketidaksahan
• Merupakan unit keluarga yang tak lengkap. Dapat dianggap
sama dengan bentuk-bentuk kegagalan peran lainnya dalam
keluarga. Setidak-tidaknya ada satu sumber ketidaksahan
dalam kegagalan anggota-anggota keluarga baik ibu maupun
bapak salam menjalankan kewajiban peranannya. Misalnya
ayah-suami tidak ada dan karenanya tidak menjalankan tugas
atau peranannya seperti apa yang ditentukan oleh ibu atau
masyarakat.
14. • Pembatalan, perpisahan, perceraian dan meninggalkan
Terputusnya keluarga disini karena salah satu atau kedua
pasangan dalam keluarga tersebut memutuskan untuk saling
meninggalkan dan dengan demikian berhenti melaksanakan
kewajiban peranannya.
• Keluarga selaput kosong
• Anggota-anggota keluarga tetap tinggal bersama tetapi tidak
saling menyapa atau bekerjasama antara satu dengan yang
lain dan terutama gagal memberikan dukungan emosional
satu dengan yang lain.
15. • Beberapa keluarga terpecah karena suami atau istri telah
meninggal, dipenjarakan atau terpisah dari keluarga karena
peperangan, depresi atau hal-hal lain. Dengan keadaan
seperti ini menjadikan adanya perubahan peranan. Misalnya
ayah yang meninggal dunia, menjadikan istri dari ayah
tersebut untuk mampu berperan ganda sebagai ibu rumah
tangga dan yang menafkahi anak-anaknya (keluarganya).
16. . Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan
Malapetaka dalam keluarga mungkin
mencakup penyakit mental, emosional, atau
badaniah yang parah. Misalnya anak yang
mungkin terbelakang mentalnya atau seorang
anak atau suami atau istri mungkin menderita
penyakit jiwa, penyakit yang parah dan terus
menerus mungkin juga menyebabkan
kegagalan atau perubahan dalam menjalankan
peran utamanya dalam peranannya di
keluarga.
17. • Adanya konflik dalam keluarga
• Suatu konflik menjadikan adanya suatu
permasalahan yang dapat memicu suatu keegoisan
diri. Konflik di dalam suatu keluarga sering terjadi
yang akhirnya menjadikan adanya perubahan
peranan di dalam keluarga.
• Perubahan-perubahan nilai
• Biasanya membuat penambahan dalam kegagalan
karena ada orang-orang yang dapat menerima cara-
cara baru dan ada yang tidak. Ada ketidaksepahaman
mengenai apa kewajiban peran itu sebenarnya
sehingga mengakibatkan adanya banyak orang yang
menilai gagal dalam kewajiban peran mereka,
berdasarkan standar baru atau lama.