Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer, sungai, gletser, dan air tanah. Hidrosfer meliputi semua air di bumi, baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas. Sungai terbentuk dari aliran air alami dari hulu ke hilir. Gletser terbentuk dari akumulasi salju yang terkompresi menjadi es di pegunungan. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke tanah.
2. Hidrosfer meliputi semua air yang terdapat
maupun berada pada permukaan bumi. Bumi
merupakan satu-satunya planet dalam tata surya
yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh
wilayah perairan, baik dalam bentuk padat
(lembaran-lembaran salju dan es), cair, (sungai,
danau, rawa, laut, dan air tanah) maupun bentuk
gas (uap air).
Hidrosfer
4. Definisi Sungai:
1. Sungai merupakan aliran air yang besar
dan memanjang yang mengalit secara
terus menerus dari hulu (sumber) menuju
hilir (muara);
2. Sungai adalah bagian permukaan bumi
yang letaknya lebih rendah dari tanah
sekitarnya dan menjadi tempat
mengalirnya air tawa menuju laut, danau,
rawa, atau ke sungai lainnya
3. Sungai adalah bagian muka bumi yang
lebih rendah berupa alur, terbentuk secara
alami sebagai tempat air mengalir;
Sungai
Hidrosfer
5. Definisi Sungai:
4. Sungai adalah air tawar dari sumber
alamiah yang mengalir dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah
dan menuju atau bermuara ke laut,
danau atau sungai yang lebih besar.
5. River is a large natural stream of water
following in a channel to the sea, a lake,
or another river. Sungai merupakan aliran
air yang terbentuk secara alami
mengikuti saluran yang menuju laut,
danau atau sungai yang lain.
Sungai
Hidrosfer
6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sungai merupakan aliran air dari berbagai
sumber air alamiah yang mengalir dari
sumber (hulu) menuju muara (hilir) yang
merupakan laut, danau, ataupun sungai
lainnya.
Arus air di bagian hulu sungai biasanya lebih
deras dibandingkan dengan arus sungai di
bagian hilir. Aliran sungai seringkali berliku-
liku karena terjadinya proses pengikisan dan
pengendapan di sepanjang sungai.
Sungai
Hidrosfer
7. Sungai terbentuk ketika air yang berada di permukaan
daratan, baik air hujan, mata air, maupun gletser akan
mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih
rendah. Misalnya di sebuah puncak bukit atau gunung yang
tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu,
kemudian berkumpul di bagian yang cekung, lama kelamaan
dikarenakan sudah penuh, akhirnya air akan mengalir keluar
melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah tergerus
air. Mula-mula saluran ini relatif sempit dan pendek. Akan
tetapi secara alamiah aliran ini akan mengikis daerah-daerah
yang dilaluinya sehingga saluran ini semakun lebar dan
panjang dan pada akhirnya terbentuklah sungai.
Proses Terbentuknya Sungai
Hidrosfer
8. Perkembangan sungai akan menunjukkan umur dari sungai
tersebut, karena sungai yang ada saat ini merupakan proses
yang terus menerus berlangsung dan akan terus
berkembang. Sungai mengalami masa muda, dewasa, dan
tua. Menurut Davis Morris, seorang geologist berkebangsaan
Amerika, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru
muncul di atas permukaan laut. Hujan kemudian mengikisnya
dan membuat parit, kemudian parit-parit itu bertemu
sesamanya dan membentuk sungai. Anak-anakk sungai
kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang
tumbuh dari pohon. Semakin tua sungai, lembahnya semakin
dalam dan anak-anak sungainya semakin panjang.
Perkembangan Sungai
Hidrosfer
10. Sungai muda memiliki ciri terjal karena
biasanya ditemukan di tempat yang tinggi
atau di daerah pegunungan, dengan gradient
besar dan berarus sangat cepat. Kegiatan
erosi yang sangat kuat karena arusnya yang
cepat, khususnya erosi ke bawah. Erosi
tersebut akan menghasilkan lembah
menyerupai huruf-V. Terdapat air terjun dan
longsoran banyak terjadi pada tebing-
tebingnya. Contohnya Sungai Fraser.
Sungai Muda
Hidrosfer
11. Sungai dewasa mengalami
pengurangan gradient,
sehingga kecepatan alirannya
berkurang. Daya angkut erosi
berkurang, terdapat variasi
antara erosi dan sedimentasi,
terus memperlebar lembahnya,
dan mengembangkan lantai
datar, terdapat dataran banjir
yang kemudian akan
membentuk meander.
Contohnya Sungai Nil
Hidrosfer
Sungai Dewasa
12. Sungai tua merupakan dataran
banjir, dibantaran yang lebar
sungai biasanya
mengembangkan pola berkelok
(meander), oxbow lakes, alur
teranyam, tanggul alam, dan
undak-undak sungai
menunjukkan kondisi ‘graded’.
Sungai tua sangatlah berlumpur,
konsekuensi dari banyaknya
material yang dibawa oleh
sungai dengan kecepatan yang
rendah. Contoh sungai tua
adalah Sungai Mississippi.
Hidrosfer
Sungai Dewasa
14. Sungai Berdasarkan
Sumber Airnya
Hidrosfer
Sungai Mata Air
Sungai Hujan
Sungai Gletser
Sungai Campuran
Sungai Berdasarkan
Debit Airnya
Sungai Permanen
Sungai Periodik
Sungai Episodik
Sungai Ephemeral
16. Sungai Berdasarkan Asal Kejadian
Hidrosfer
Sungai Konsekuen
Sungai konsekuen
adalah sungai yang
airnya mengalir
mengikuti kemiringan
lapisan batuan yang
dilaluinya. Contoh
Sungai Cipanas.
Sungai Subsekuen
Sungai subsekuen
adalah sungai yang
aliran airnya mengikuti
srike batuan, mengalir
pada lapisan batuan
yang lunak, dan
biasanya merupakan
sungai yang tegak
lurus terhadap sungai
konsekuen.
17. Sungai Berdasarkan Asal Kejadian
Hidrosfer
Sungai obsekuen
adalah sungai yang
aliran airnya
berlawanan arah
dengan sungai
konsekuen atau
berlawanan arah
dengan kemiringan
lapisan batuan serta
bermuara di sungai
subsekuen
Sungai resekuen adalah
sungai yang airnya
mengalir mengikuti
arah kemiringan lapisan
batuan dan bermuara
di sungai subsekuen.
Sungai Obsekuen Sungai Resekuen
18. Sungai Berdasarkan Asal Kejadian
Hidrosfer
Sungai insekuen adalah
sungai yang mengalir
tanpa dikontrol oleh
litologi maupun struktur
geologi sehingga arah
alirannya tidak
menentu.
Sungai resekuen adalah
sungai yang airnya
mengalir mengikuti
arah kemiringan lapisan
batuan dan bermuara
di sungai subsekuen.
Sungai ResekuenSungai Insekuen
19. Sungai Berdasarkan Asal Kejadian
Hidrosfer
Sungai yang tetap
mempertahankan arah
aliran airnya walaupun
ada struktur geologi
(batuan) yang melintang.
Hal ini karena kekuatan
arusnya, sehingga
mampu menembus
batuan yang
merintanginya.
Sungai superposed
adalah sungai yang
melintang, struktur dan
prosesnya dibimbing
oleh lapisan batuan
yang menutupinya
Sungai Anteseden Sungai Superposed
20. Sungai Berdasarkan Pola Aliran
Hidrosfer
Radial Sentripetal
Radial Sentrifugal
Dendritik
Trellis
Rektangular
Anular
Pinate
22. “Fundamentally, a glacier is a mass of ice, a land, that moves
under its own weight.” Pada dasarnya gletser merupakan
massa es, pada daratan, yang bergerak dengan beratnya
sendiri. Gletser terbentuk di lembah pegunungan dan
menuruni lembah pegunungan secara perlahan-lahan akibat
akumulasi dari es, salju, ataupun bebatuan karena adanya
perubahan suhu.
Bagaimanapun suhu akan menurun seiring dengan naiknya
ketinggian, sehingga gletser dapat terbentuk pada daerah
pegunungan bahkan di daerah tropis ataupun daerah
subtropis. Sebagian besar gletser berada pada kutub utara
dan kutub selatan dimana sinar matahari sangat sedikit,
bahkkan pada musim panas, pada daerah kutub masih
cukup dingin, sehingga gletser tidak akan mencair.
Gletser
23. • Gletser terbentuk ketika salju turun,
setelah mengendap, udara yang
terperangkap di antara serpihan salju
terdorong keluar, shingga membentuk
keping salju padat yang disebut firn.
Saat salju semakin banyak turun, firn
akan terpadatkan menjadi gletser.
• Perubahan bentuk dari salju menjadi
gletser mungkin membutuhkan waktu
dari 5 hingga 3500 tahun tergantung
pada beberapa faktor, diantaranya
iklim, dan rata-rata salju yang
terakumulasi. Pada akhirnya, ketika
massa es menjadi lebih besar, gletser
pada bidang yang miring akan runtuh
atau mengalir.
Proses Terbentuknya Gletser
24. Gletser dibagi menjadi dua tipe berdasarkan ukuran dan
proses terbentuknya yaitu alpine glacier dan continental
glacier. Alpine gletser merupakan gletser yang berada di
daerah pegunungan, ataupun pada daerah yang tinggi.
Sekitar 70.000-200.000 gletser di bumi ini merupakan
alpine glacier. Sedangkan continental glacier merupakan
gletser yang menutupi sebagian besar wilayah greenland
dan antartika.
Diperkirakan gletser yang berada di greenland menutupi
wilayah seluas 1,7 juta km2 dengan ketebalan 3 km,
sedangkan gletser pada daerah antartika menutupi wilayah
seluas 12,5 juta km2 dengan ketebalan 5 km.
Tipe Gletser
25. Proses terbentuk ataupun mencairnya gletser sangat
dipengaruhi oleh faktor suhu. Ilmuwan mengklaim gletser
di seluruh dunia telah mencair 100 kali lebih cepat dalam
kurun waktu 350 tahun
Pencairan Gletser karena Perubahan Suhu
26. Pencairan Gletser karena Perubahan Suhu
Pencairan gletser di Kutub Utara, sehingga kapal dapat
berlayar tanpa hambatan
27. Pencairan Gletser karena Perubahan Suhu
Pencairan gletser di Kutub Utara, sehingga ditemukan
bongkahan es di Australia
28. Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat
di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah dan di dalam
retak-retak dari batuan. Secara sederhana air tanah dapat
diartikan sebagai air yang terdapat di bawah permukaan bumi,
yaitu di dalam celah-celah batuan dan tanah. Air tanah berasal
dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke
dalam tanah dan tersimpan dalam lapisan kedap air.
29. Air Tanah
Proses terbentuknya air tanah berhubungan dengan siklus
hidrologi. Seperti yang telah diketahui bahwa siklus hidrologi
merupakan sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses
kondensasi, prespitasi, evaporasi, dan transpirasi. Setelah air
jatuh ke tanah siklus hidrologi bergerak secara terus menerus
dalam tiga cara yang berbeda yaitu evaporasi, infiltrasi, dan air
permukaan. Air tanah terbentuk dari proses infiltrasi, yang
merupakan proses meresapnya air dari permukaan tanah
melalui pori-pori tanah. Air dapat masuk ke dalam tanah ketika
ada ruang yang terbuka dan juga ketika ruang tersebut tidak
terisi oleh air.
31. Proses Pergerakan Air Tanah
Tanah Hujan membasahi tanah Pori Tanah
Meresap ke bawah tanah
hingga lapisan impermeabel
Tidak dapat lagi meresap ke bawah
tanah hingga mengisi ruang tersebut
Hujan lagi
Menambah Volume
airAir Tanah
33. Jenis Air Tanah
Air tanah freatis merupakan air
tanah dangkal yang terletak di
atas lapisan kedap air tidak jauh
dari permukaan tanah. Air tanah
dangkal banyak dimanfaatkan
untuk dibuat sumur. Banyaknya
sumber air tanah dangkal
dipengaruhi oleh resapan air di
sekelilingnya. Pada musim
kemarau jumlah air tanah
dangkal sangat terbatas,
sedangkan pada musim hujan
jumlah sumber air tanah
dangkal akan melimpah.
Air tanah artesis merupakan air
tanah dalam yang terletak jauh
di dalam tanah, di antara dua
lapisan kedap air atau yang
biasa disebut sebagai lapisan
akuifer.
Lapisan akuifer banyak
menampung air, jika lapisan
kedap air retak, secara alami
air akan keluar ke permukaan.
Air yang memancar ke
permukaan tersebut disebut
mata air artesis. Jika pada
musim kemarau, ketika
kesulitan mencari air tanah
dangkal, kebanyakan orang
melakukan pengeboran untuk
membuat sumur.
Air Tanah Dangkal
Air Tanah Dalam
34. Permasalahan Air Tanah
Beberapa permasalahan pada air
tanah diantaranya adalah air tanah
yang tercemar oleh berbagai mineral
seperti besi ataupun senyawa organik
lainnya. Jika air tanah telah tercemar
tentu saja air tersebut akan membawa
bibit-bibit penyakit yang akan
merugikan kelangsungan hidup
makhluk hidup.
Tingkat pencemaran terhadap air
tanah dangkal sangat tergantung dari
kedudukan akuifer, besaran dan jenis
zat pencemar, serta jenis
tanah/batuan di zona tak jenuh, serta
batuan penyusun akuifer itu sendiri.
1. Penurunan Muka Air Tanah
2. Intrusi Air Lau
3. Amblesan Tanah
Pencemaran Air Tanah
Pemanfaatan Air Tanah
secara berlebihan
36. Konservasi Air Tanah
1. Hemat dalam menggunakan air, baik air mentah maupun
air minum. Dengan hanya menutup keran air berarti kita
telah melakukan penghematan air, karena air tidak akan
terbuang cuma-cuma.
2. Tanam tumbuhan di bidang yang bertanah di dekat rumah.
(Bilang ke ayah) jangan tutup lahan bertanah dengan aspal
ataupun semen. Hal itu dapat menyebabkan rumah kita
kekurangan resapan air hujan.
3. Menanam pohon yang dapat melindungi sumber air.
4. Buat resapan biopori agar air hujan bisa berguna sebagai
air tanah.
5. Minimalisir penggunaan cairan pembersih toilet karena
dapat menghambat proses pembusukan di septic tank.