[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas mengenai penyesuaian pekerjaan dan kehidupan pada usia madya. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diantaranya perbedaan gender, faktor lingkungan kerja, keluarga, dan penyesuaian diri dengan masa pensiun. Dokumen ini juga membahas berbagai aspek penyesuaian seperti seksual, ekonomi, sosial, dan psikologis pada masa usia madya.
1. Penyesuaian Pekerjaan
Pada Usia Madya
Perbedaan jenis kelamin dalam penyesuaian
pekerjaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyesuaian pekerjaan pada usia madya
Penilaian terhadap penyesuaian pekerjaan
Penyesuaian diri dengan ambang masa
pensiun
Bahaya pekerjaan pada usia madya
Next
2. Kondisi yang Mempengaruhi
Penyesuaian Pekerjaan
Kepuasan pekerjaan
Kesempatan promosi
Harapan pekerjaan
Meningkatnya pengunaan otomatisasi
Sikap pasangan
Sikap terhadap usaha besar
Sikap terhadap teman sekerja
Relokasi Back
3. Perubahan Kondisi Bekerja
yang Mempengaruhi
Pekerjaan Berusia Madya
Sikap sosial yang tidak
menyenangkan
Strategi perekrutan karyawan
Meningkatnya penggunaaan
otomatisasi
Kerja kelompok
Peranan istri
Masa pensiun wajib
Kekuasaan bisnis besar
Relokasi Back
4. Bahaya Pekerjaan
Kegagalan dalam mencapai cita-cita awal
Mandirinya kreativitas
Kebosanan
Keagungan
Perasaan Terperangkap
Pengangguran
Mobilitas geografis
Back
5. Penyesuaian Keluarga Pada
Usia Madya
Penyesuaian terhadap perubahan pola
keluarga
Masa dewasa dini sebagai masa kreatif
Penyesuaian diri dengan pasangan
Penyesuaian seksual
Penyesuaian terhadap pihak keluarga
pasangan
Penyesuaian diri dengan masa kakek
atau nenek
Penyesuaian diri dengan hidup sendiri
Penyesuaian diri dengan hilangnya
pasangan
Bahaya perkawinan pada usia madya
6. Kondisi yang Merumitkan Penyesuaian
Diri Terhadap Perubahan Pola Keluarga
Pada Usia Madya
Perubahan fisik
Hilangnya peran sebagai orangtua
Kurangnya persiapan
Perasaan Kegagalan
Merasa tidak berguna lagi
Kekecewaan terhadap perkawinan
Merawat anggota keluarga berusia lanjut
Back
7. Penyesuaian Seksual
Kepuasan seksual bagi pria dan wanita
bertambah besar, apabila pada waktu suami istri
melakukan hubungan seksual dapat diselesaikan
dengan sempurna oleh kedua pihak, sedangkan
bagi yang penyesuaian seksualnnya tidak
memuaskan tidak perlu mengakibatkan
perceraian. Berikut ini masalah yang dialami pada
proses penyesuaian seksual yang tidak
memuaskan.
Penyebab dari penyesuaian seksual yang buruk
Efek kepuasan yang diperoleh dari hubungan
seksual
8. Penyebab dari Penyesuaian
Seksual yang Buruk
Faktor yang mengakibatkan
penyesuaian hubungan seksual tidak
memuaskan, antara lain:
1. Keinginan untuk melakukan hubungan
seksual bagi pria berbeda dengan
wanita.
2. Penyesuaian seksual yang buruk sering
terjadi apabila pria menjadi
kehilangan gairah dan keperkasaan
seksualnya.
9. 3. Selama usia empat puluhan dan awal lima
puluhan, hambatan seksual bagi wanita hilang
dan gairah seksual lebih besar
4. Beberapa wanita usia tengah baya, menyadari
bahwa hal itu merupakan kesempatan terakhir
untuk mempunyai anak
5. Wanita usia tengah baya memperoleh sedikit
kepuasan seksual dari hubungan seksual yang
dilakukannya, atau mereka merasa tidak tertarik
lagi pada suaminya, atau karena keperluan
tertentu dalam pernikahannya sehingga dia
berinisiatif untuk menghentikan hubungan
seksual.
10. Efek Kepuasan yang Diperoleh
dari Hubungan Seksual
Gairah dan kepuasan seksual
wanita selama usia tengah
baya menurun, terutama
karena disebabkan oleh sikap
dan perilaku suaminya.
Sebaliknya menurunnya
gairah dan kepuasan seksual
pria terutama disebabkan oleh
kondisi di dalam dirinya
sendiri.
Back
11. Kondisi yang Mempengaruhi Penyesuaian
Diri dalam Merawat Orang Tua Usia Lanjut
Pembalikan
Tempat tinggal
Tingkat tanggung jawab
Hubungan orang tua usia lanjut dengan orang
berusia madyaJenis kelamin orangtua usia
lanjut
Pengalaman awal bersama orangtua usia
lanjut
Sikap terhadap orang tua usia lanjut
12. Peranan yang Dimainkan
Orang Tua Usia Lanjut
Dewasa Ini
Peran formal
Peran berusaha lucu
Peran orang tua pengganti
Peran “Danau Sumber Kebijaksanaan
Keluarga”
Peran tokoh jarak jauh
Back
13. Penyesuaian Diri dengan
Hidup Sendiri
Pada usia madya, kebanyakan pria dan
wanita telah menyesuaikan diri sebagai
single dan selalu bahagia dengan pola hidup,
tang telah ia bangin bagi dirinya sendiri.
Pada umumnya wanita cukup realis untuk
mengetahui bahwa usia mereka lewat 40,
kesempatan mereka untuk menikah semakin
kecil. Sedangkan pria yang lajang pada usia
madya menghendaki atas dasar
pertimbangan sosial, mereka labih beruntung
dan mereka tahu bahwa mereka dapat
menikah kapan saja mereka mau.
14. Apalagi jika mereka mempunyai aspirasi yang tinggi
untuk berhasil dalam karir mereka akan lebih senang
mempersembahkan waktu dan tenaganya untuk terus
bekerja demi kemajuannya. Selama perkawinan,
mereka beranggapan bahwa perkawinan justru
banyak menimbulkan masalah baik pria maupun
wanita usia tengah baya, mereka memilih tetap
membujang pada usia tersebut.
Back
15. Penyesuaian Diri dengan
Hilangnya Pasangan
Kehilangan pasangan karena
perceraian
Kehilangan pasangan karena
kematian
Menikah lagi
16. Masalah Umum Masa Menjanda
Masalah ekonomi
Masalah sosial
Masalah keluarga
Masalah praktis
Masalah seksual
Masalah tempat tinggal
Back
17. Bahaya Perkawinan
Bagi usia madya serupa dengan orang yang berusia dewasa dini,
sebagian besar bahaya tersebut berasal dari perubahan dalam pola
kehidupan keluarga yang terjadi pada waktu usia madya.
Perubahan Peran
Perubahan peran pada waktu anak-anak meninggalkan rumah, dia
menemukan dirinya pada posisi yang hampir sama dengan pria dimasa
pensiunan atau masa menganggur.
Kebosanan
Seorang pekerja biasanya meras bosan ketika terasa rutin karena
otomatisasi atau bosan dengan pekerjaan dimana hanya terdapat sedikit
kesempatan untuk pengembangan karier.
18. Oposisi terhadap Perkawinan Anak
Orang tua yang tidak setuju dengan perkawinan anaknya akan menjadi
penghalang dalam menyeseuaikan diri dengan cara meninggalkan rumah. Hal ini
bisa menjadi penghalang antara pihak orang tua dengna pihak anaknya.
Ketidakmampuan Membangun Hubungan yang Memuaskan dengan
Pasangan Pribadi
Banyak pria dan wanita dapat melakuakan penyesuaian perkawinan ini
dengan berhasil dn bahkan lebih bahagia dalam perkawinanya dari pada yang
dialaminya selama masih merawat anak-anak tetpi bagi orang lain hal ini
merupakan transisi yang membahanyakan.
Penyesuaian Seksual
Faktor tersebut membahayakan penyesuaian perkawinan dan sangat
menambah kekecewaan terhadap perkawinan selama periode tersebut.
19. Merawat Orang Tua Usia Lanjut
Merawat orang tua usia lanjut di rumah sendiri meruapakan bahaya yang
serius bagi kebanyakan pasangan usia madya karena tugas tersebut menganggu
penyesuaian mereka satu sama lain setelah anak-anak mulai meninggalkan rumah
Hilangnya Pasangan
Hilanganya pasangan karena kematian atau percerian selam usia madya
meruapakan bahaya terhadap penyesuaian sosial dan pribadi yang baik, karena
banyakny masalah, yanga telah dbahas diatas, yang berasal dari akibat kematian
atau perceraian.
Kawin Lagi
Kawin lagi pada usia madya nampaknya menjadi berbahaya, khususnya
apabila karena perceraian. Perkawinan denga alasan demikian akan berakhir dengan
perceraian dari pada perkawina orang yang berusia lebih muda yang kawin lagi
setelah cerai.
20. Penilaian Penyesuaian Diri
Dengan Usia Madya
Usia madya seyogyanya merupakan masa “purna” dan masa kebebasan baru
bukan hanya dari perawatan dan tanggung jawab akan rumah, tetapi juga
dari masalah dan beban eakonomi.
Banya orang pada usia madya menganggap sebagai masa penyealan,
kekecewaan, dan secara umum tidak bahagia. Ada empat kriteria yanga
digunkan untuk mengukur tingkat kemudahan penyesuaian seseorang
tehadap usia madya, yaitu: prestasi, tingkat emosional, efek pada
kepribadian, dan kebahagiaan.
21. Sikap yang Menentang Pemantapan
Hbungan Baik Dengan Pasangan
Sikap Suami
Tidak Puas dengan penyesuaian dalam hidup sesksual.
Jika suami berhasil dalam karier, ia merasa bahwa istrinya
tidak mendukung keberhasilanya.
Apabila ia gagal dalam kariernya maka ia beranggapan
bahwa istrinya tidak mendukung pengembangan suaminya.
Perasaan bahwa istrinya mempunyai perbedaan sikap dan
kesenangan yang besar, kerna istrinya sering menolak untuk
tertarik sesuatu yang dianggap penting baginya.
Sikap mengkritik terhadap cara pengeloalaan rumah dan
keuangan oleh strinya dan suatu kepercayaan bahwa metode
pelatihan bagianaknya telah dilakukan dengan cara serba
membolehkan atau sangat longgar.
Tidak puas terhadap penampilan istri.
Perasaan bahwa istrinya mendominasi dirinya dan
memperakukanya seperti anka kecil.
22. Sikap Istri
Tidak puas dengan penyesuaian seksual
Kehilangan fantasi dengan suaminya karena ia tidak berhasil
dalam kariernya.
Merasa dijadikan budak di rumah atau oleh saudaranya yang
lebih tua.
Menduga bahwa suaminya kikir dalam membelanjakan uang
untuk berpakain dan rekreasi.
Keyakinan bahwa suaminya tidak menghargai waktu dan usaha
yang telah dilakukan untuk kegiatan rumah tangga.
Perasaan bahwa suaminya lebih tertarik pada karier daripada
dirinya
Perasaan bahwa suaminnya menggunakan terlalu banak waktu
dan uang untuk saudara-saudarannya.
Perasaan curiga bhwa suaminnya terlibat dengan perempan lain
dengan hubungan cinta.