1. OHMMETER
• Ohmmeter adalah
alat yang digunakan
untuk mengukur
hambatan listrik (R)
yang merupakan
suatu daya yang
mampu menahan
aliran listrik pada
konduktor.
2. PRINSIP KERJA OHMMETER
• Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda dialiri listrik dan
diukur tahanan listriknya.
• Arus listrik pada rangkaian terjadi ketika pada penghantar
mengalir elektron terusmenerus.
• Tenaga yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam
sebuah rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah
sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika
kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah
rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi
potensial yang ada untuk menggerakkan elektron pada titik
satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut
istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
3. Elektron bebas cenderung bergerak
melewati konduktor dengan beberapa
derajat pergesekan, atau bergerak
berlawanan. Gerak berlawanan ini yang
biasanya disebut dengan hambatan.
Besarnya arus didalam rangkaian adalah
jumlah dari energi yang ada untuk
mendorong elektron, dan juga jumlah dari
hambatan dalam sebuah rangkaian untuk
menghambat lajunya arus.
4. µA
Rm
R1 R2 R3 R4
Rpot
2 3
1 4
B
A
Colok 1 Colok 2
Gambar Rangkaian Sederhana Prinsip Kerja Ohmmeter
5. Prinsip Ohmmeter
Rpot adalah tahanan variabel yang berguna untuk meng-nol-kan
skala Ohmmeter (sama dengan skala penuh µA) jika kedua colok
A dan B dihubungkan langsung. Jika A dan B dipisahkan, maka µA
menunjuk nol yang berarti tahanan antara A dan B tak berhingga
(sangat besar). Jadi arah simpangan jarum sebagai meter arus
sebagai Ohmmeter adalah kebalikan. Oleh sebab itu, Rtotal = R1 +
R2 + R3 + R4 haruslah cukup kecil apabila dibandingkan dengan
Rm. Pada posisi 1 dengan batas ukur terkecil. Sedangkan pada
posisi 2, 3, dan 4 batas ukurnya semakin besar
6. Cara Mengukur Hambatan dengan Ohmmeter
1. Putar knob pemilih batas ukur pada jangkah Ω
yang sesuai.
2. Hubung-singkatkan pin uji merah dan
hitam, putar tombol pengatur 0Ω sedemikian
hingga jarum penunjuk tepat segaris dengan
skala 0Ω (jika penunjuk gagal mengayun ke skala
0Ω meski tombol pengatur 0Ω telah diputar
maksimum, gantilah baterai internalnya dengan
baru).
3. Kenakan pin-pin uji pada ujung hambatan yang
diukur.
4. Baca posisi jarum penunjuk melalui skala Ω.
7. Cara Membaca Hasil Pengukuran
Ohmmeter
Jika jarum menunjukkan angka pada skala A
Ohm, sedangkan tombol pemilih batas ukur
BU, maka hasil pengukuran hamatan adalah :
RHP = A x BU
9. PENGUKURAN DENGAN OSILOSKOP
1. PengukuranTegangan DC
2. Pengukuran Tegangan AC
3. Pengukuran Frekuensi
4. Pengukuran Fasa
5. Pengukuran Waktu Dan Frekuensi
6. DLL
10. • Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala
besar dalam arah vertikal dan 10 kotak
dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat
skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol
pada osiloskop digunakanuntuk mengubah
nilai skala-skala tersebut.
11.
12. • Istilah istilah berikut sering digunakan untuk
menjelaskan gelombang :
1. Perioda T : Waktu yang dibutuhan satu
siklus pengulangan secara lengkap. Perioda
dapat diukur dengan cara mengukur waktu
interval antara dua puncak gelombang yang
berdekatan.
2. Frekuensi: f : Jumlah siklus (gelombang)
dalam satu detik, satuannya dinyatakan
dalam hertz, Hz. 1 Hz = 1 siklus per detik.
13. 3. Amplitudo: Amplitudo adalah tingginya
puncak gelombang sinus. Amplitudo ini
dapat dinyatakan dengan beberapa cara.
Amplitudo puncak, Vp , diukur dari sumbu
X ,0 volt, ke puncak tertinggi (terendah)
dari gelombang. Amplitudo puncak ke
puncak, Vpp ,diukur dari puncak tertinggi
ke puncak terendah.
14. PRINSIP KERJA OSILOSKOP
Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar
katoda. Komponen utama dari sinar katoda (
Cathode ray tube ) atau CRT adalah ;
• Perlengkapan senapan elektron.
• Perlengkapan pelat defleksi.
• layar frouorosensi.
• Tabung gelas dan dasar tabung
15.
16.
17. berkas akan didefleksikan secara vertikal besarnya :
Dimana:
L = Panjang pelat
D = jarak antara pelat dan titik pada sumbu dimana defleksi
diukur.
d = jarak antar pelat
Va = tegangan pemercepat yang diberikan
K = konstanta yang berhubungan dengan muatan dan masa
18.
19. • Osiloskop analog menggunakan tegangan yang
diukur untuk menggerakkan berkas elektron
dalam tabung gambar ke atas atau ke bawah
sesuai dengan bentuk gelombang yang diukur.
Pada layar osiloskop dapat langsung ditampilkan
bentuk gelombang tersebut.
• Osiloskop Digital mencuplik bentuk gelombang
yang diukur dan dengan menggunakan ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah
besaran tegangan yang dicuplik menjadi
besaran digital.
20. PENGADUK MAGNETIK
• Dasar Teori
• Medan magnet adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakan muatan listrik
(arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya.
• Gaya Lorentz adalah gaya magnetik yang terjadi
akibat adanya medan magnet karena gerak
muatan (arus listrik).
21. Pengaduk Magnetik
• Pengaduk magnetik (Magnetic
stirrers) adalah perangkat laboratorium
yang menggunakan putaran medan
magnet untuk memutar stir bars (juga
disebut "flea") yang direndam dalam
cairan juga berputar sehingga dapat
mengaduk cairan.
22.
23. Cara Kerja
• Magnet
batang ditempatkan dalam
sebuah wadah yang berisi
cairan yang akan diaduk.
Dibagian atas dudukan
bejana diatur dimana
medan magnet berputar
cepat menyebabkan
magnet batang memutar,
yang mengakibatkan
pengadukan cairan. Karena
ukurannya yang kecil
pengaduk magnetic yang
lebih dalam percobaan
laboratorium
24. • Arus listrik AC dihubungan dengan hose
conectors. Kemudian arus listrik AC masuk
kedalam PVC Adaptor yang berfungsi
mengubah arus AC menjadi arus DC. PVC pipe
terhubung dengan PVC adaptor yang
mengakibtakan pipa berputar, sehingga
Magnet batang ditempatkan dalam sebuah
wadah yang berisi cairan yang akan diaduk
akan megalami perputaran.
25. Dasar teori
• Dalam Fisika Optik, Density adalah nilai
logaritma (berbasis 10) pembanding
(tanpa satuan) antara besaran kuat
cahaya yang dipantulkan / diteruskan
dengan besaran kuat cahaya yang masuk
pada panjang gelombang cahaya
tertentu.
O = nilai kepekatan (opacity)
T = nilai transmittance
I0 = nilai kuat cahaya yang masuk
I = nilai kuat cahaya yang diteruskan / dipantulkan
26. Denstitometer
• Densitometer adalah alat yang dipakai untuk
mengukur Density suatu benda yang
memantulkan cahaya (reflection densitometer)
atau yang meneruskan cahaya (transmission
densitometer).
• Di dalam industri grafika densitometer digunakan
antara lain:
Mengukur kepekatan film separasi (standard
density: >= D3.7)
Mengukur kepekatan tinta cetakan
27. Dibawah ini merupakan contoh
anjuran pabrik tinta
Magen
Bahan Cetakan / Methode Cetak Cyan Yellow Black
ta
Kertas Coated /Offset Lithography Lembaran 1,40 1,50 1,10 1,70
Kertas Coated /
1,30 1,40 1,00 1,55
Offset Lithography Gulungan (heatset)
Kertas Koran /
0,90 0,90 0,85 1,05
Offset Lithography Gulungan (nonheatset)
28. • Untuk mendeteksi molekul dapat
menggunakan pewarnaan dilakukan
kuantifikasi densitometer.
29. Cara Kerja Densitometer
• Densitometer bekerja dengan membiarkan
sampel memancarkan atau memantulkan
seberkas sinar dan memantau intensitas yang
dipancarkan atau yang dipantulkan.