Danny (12 tahun) mengalami gangguan kecemasan berlebih terhadap anjing setelah insiden menakutkan pada usia 18 bulan. Gangguan ini memenuhi kriteria fobia khusus menurut DSM IV-TR. Terapi yang tepat adalah flooding, yaitu mengekspos Danny secara langsung dengan stimulus yang ditakutinya agar dapat mengurangi kecemasannya.
2. Studi Kasus
Danny (12 tahun) merupakan seorang siswa yang
mengalami sebuah gangguan emosional. ia
mengalami kecemasan yang tidak terkendali ketika
melihat atau berhadapan secara langsung dengan
anjing, misalnya ketika ia ingin menyeberangi tempat
yang ada anjingnya, maka danny akan merasa cemas
yang tidak terkendali, yang ditandai dengan
perubahan fisiologis yang sangat cepat, seperti, detak
jatungnya semakin kencang 2x lipat dan berkeringat.
3. Sambungan…
Gangguan kecemasan yang ia alami merupakan
proses pembelajaran, hal ini terjadi ketika ia
masih kecil kira-kira berumur 18 bulan, saat
itu ia sedang berada di dalam kereta roda
(untuk anak-anak) kemudian secara tiba-tiba
seekor anjing melompat kearahnya, meskipun
anjing tersebut tidak menggigit, akan tetapi hal
tersebut membuat Danny sangat takut.
Semenjak dari peristiwa tersebut danny mulai
mempelajari sebuah kecemasan ketika
menghadapi sebuah stimulus tertentu, yaitu
anjing.
Sumber: Film “Fobias” Bagian 1 & 2
4. ANALISA DENGAN DSM IV-TR
Jika kita merujuk pada DSM IV-TR, maka Danny
mengalami gangguan kecemasan (Anxiety
disorder) yaitu fobia khas (specific phobia 300.29)
terhadap binatang, yang ditandai dengan adanya
ketakutan dan penghindaran yang tidak rasional
pada binatang tertentu. Pada kasus diatas, danny
hanya akan mengalami kecemasan yang tidak
terkendali ketika berhadapan dengan binatang,
yakni anjing.
5. JENIS PENANGANAN ATAU TERAPI
Teknik Cognitive Behavioral Therapy
Jika kita mengacu pada behaviorisme, kasus di
atas dapat diterapi dengan teknik Flooding, yaitu
sebuah teknik yang mengkondisikan sebuah
stimulus yang spesifik atau yang ditakuti oleh klien
secara langsung dengan intensitas yang besar. Jika
pada penderita fobia akan berusaha untuk
menghindari situasi yang membuat ia cemas, maka
pada teknik flooding justru akan membuat klien
menjadi sangat cemas, karena akan dihadapkan
dengan stimulus yang paling ia takuti.
6. Flooding
Asumsi dasar pada Teknik Flooding adalah
ketika seseorang disuguhkan atau
dihadapkan dengan stimulus yang ditakuti
maka kecemasan yang semula dari titik
nol akan segera meningkat, tetapi
dikarenakan dalam kecemasan juga
membutuhkan energi, maka kecemasan
tersebut dengan sendirinya akan menurun
seiring dengan turunnya energi seseorang.
7. FLOODING
Sebelum dilakukan proses terapi dengan teknik
Flooding, klien di awali dengan proses konseling,
guna untuk Assesment dan diakhiri dengan
mempertanyakan persetujuan klien untuk dilakukan
proses terapi atau modifikasi perilaku tersebut.
8. FLOODING
Selama proses terapi klien akan terus di hadapkan
dengan situasi yang menakutkan baginya, misalnya
pada kasus diatas, Danny akan dihadapkan dengan
seekor anjing atau beberapa anjing, dan terapis
berusaha untuk mendorong klien agar melakukan
sesuatu yang positif pada anjing tersebut, misalnya
mengelus, memberi makanan dan lain sebagainya.
Setelah usai tahap awal, klien akan di beri pemahaman
bahwa ternyata ketakutan yang ia alami adalah tidak
rasional dan akibat yang akan ia terima tidak seperti
yang sebelumnya ia bayangkan.
Demikianlah salah satu teknik terapi yang dapat
diterapkan pada kasus gangguan emosional, terutama
pada fobia khusus.