2. Perkembangan Konsep Diri Remaja
Nama Kelompok
Anggun Amalia (06)
Lailatul Qori D O (19)
Doddy Yusuf R (10)
M Ferry Hidayat (25)
Nida Anisah F (29)
3. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri dapat didefinisikan secara umum
sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian
seseorang terhadap dirinya.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
konsep diri adalah cara seseorang untuk
melihat dirinya secara utuh dengan semua ide,
pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang
diketahui individu dalam berhubungan dengan
orang lain.
4. Jenis- Jenis Konsep Diri
Menurut William D.Brooks bahwa dalam menilai dirinya
seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai negatif.
Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri
yang positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang negative.
Perkembangan Konsep Diri
Rini (2004:1) konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak
masa pertumbuhan seorang manusia sejak kecil hingga dewasa.
Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang
terbentuk. Sikap atau respon orang tua dari lingkungan akan
menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya.
Perkembangan konsep diri adalah proses sepanjang hidup.
5. Tanda-tanda individu yang memiliki
konsep diri yang positif adalah :
1) Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini
mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin
untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah,
dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
2) Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri,
tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu
menghargai orang lain.
3) Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa
rasa malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun
ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi
meremehkan orang lain.
4) Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha
mengubahnya. Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri
sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk
mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya.
6. Tanda-Tanda individu yang memiliki
konsep diri negatif adalah :
1) Peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang
diterimanya dan mudah marah atau naik pitam, hal ini berarti dilihat
dari faktor yang mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat
mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal yang
salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha
untuk menjatuhkan harga dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang
memiliki konsep diri negatif cenderung menghindari dialog yang
terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan
berbagai logika yang keliru.
2) Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela
atau meremehkan apapun dan siapapun.
3) Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.
4) Bersikap psimis terhadap kompetisi. Hal ini terungkap dalam
keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat
prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan
persaingan yang merugikan dirinya.
7. Konsep Diri Remaja Yang Sehat
Tanda-tanda remaja yang memiliki konsep diri yang positif adalah:
1. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini
mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk
mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya
bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
2. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak
sombong, mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai orang
lain.
3. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa
malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima
pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan
keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia
peka terhadap perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan
orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh masyarakat.
5. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk
mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum menginstrospeksi orang lain, dan
mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di
lingkungannya.
8. Konsep Diri Dan Prestasi Sekolah
Konsep diri merupakan seperangkat instrument pengendali
mental dan karenanya mempengaruhi kemampuan berpikir
seseorang. Gunawan (2005) menyebutkan bahwa seseorang
yang mempunyai konsep diri positif akan menjadi invidu yang
mampu memandang dirinya secara positif, berani mencoba
dan mengambil resiko, selalu optimis, percaya diri, dan
antusias menetapkan arah dan tujuan hidup. Terkait dengan
pencapaian akademik, hasil-hasil penelitian yang dilakukan
oleh Shupe dan Yager (2005) dan Yeung dan Marsh dalam
O’Mara dkk (2006) menunjukkan bahwa konsep diri dan
pencapaian akademik siswa adalah dua hal yang saling
memperngaruhi. Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa dalam berbagai tingkatan mulai dari sekolah dasar
sampai dengan perguran tinggi, seseorang dengan konsep diri
yang positif cenderung memiliki pencapaian akademik yang
lebih baik.
9. Langkah-Langkah Mempertahankan Konsep Diri
1. Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri
2. Hargailah diri sendiri
3. Jangan memusuhi diri sendiri
4. Berpikir positif dan rasional
Langkah Membangun Konsep Diri
1) Belajar menyukai diri sendiri atau cinta diri sendiri
2) Kembangkan pikiran positive thinking
3) Hubungan interpersonal harus dibina dengan baik
4) Pro-aktif atau sikap yang aktif menuju yang positive
5) Menjaga keseimbangan hidup
10. Manfaat Ideal Diri Dan Citra Diri
a. Rasa Percaya Diri
b. Semangat dan Gairah Hidup
c. Keberanian
d. Kebebasan
e. Harga Diri ( Self-Esteem )
f. Kedamaian dan Kebahagiaan
g. Keberhasilan dalan hidup
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
1. citra fisik, merupakan evaluasi terhadap diri secara fisik.
2. bahasa, yaitu kemampuan melakukan konseptualisasi dan
verbalisasi.
3. umpan balik dari lingkungan.
4. identifikasi dengan model dan peran jenis yang tepat.
5. pola asuh orang tua.
11. Usaha Guru Dan Orang Tua Dalam Menunjang
Perkembangan Konsep Diri Remaja
1. lingkungan keluarga
Situasi social-emosional dalam keluarga yang hangat dapat dilihat
dari orang tua yang suka menonjolkan aspek-aspek positif dari remaja dan
meredam kelemahan-kelemahan mereka, member kesempatan menyatakan
diri baik dalam bentuk ide maupun hasil karya atau keterampilan dan
memberikan penghargaan. Lingkungan keluarga seperti ini menjauhi sikap suka
mencela, menghina apalagi menghukum remaja mereka.
2. lingkungan sekolah
Situasi sekolah yang dimaksudkan ditunjukkan oleh ada guru
yang menyikapi siswa dengan:
1) Memberi penguatan (reinforcement) dan menciptakan situasi
belajar yang member kesempatan bagi siswa memperoleh penguatan.
2) Memberikan sokongan dan menciptakan situasi yang menyebabkan
keputusan atau kegiatan siswa tersokong atau tersetujui.
3) Selalu berfikir positif tentang penampilan, prestasi belajar dan
permasalahan mahasiswa.
4) Menciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses melalui
pengalaman belajar yang sukses yaitu belajar dengan siswa aktif.
5) Menghargai usaha siswa melebihi hasil, bukan memberikan penghargaan
dari apa yang bukan hasil usaha mereka.
12. 6) Berusaha mngembangkan bakat dan keterampilan siswa, sehingga mereka merasa
berguna dan berarti.
7) Suka menyokong dan memberikan penghargaan bukan mencela dan menyalahkan.
8) Tidak suka bahkan tidak ingin memberikan penilaian sebelum siswanya memahami dan
menguasai berbagai konsep yang diajarkan.
9) Hubungan social guru dan siswa yang hangat, bukan mengkritik, mencela atau
menghukum.
10) Lingkungan sekolah membuat program-program penampilan fisik yang lebih menarik
untuk remaja pria dan wanita.
11) Lingkungan sekolah yang menimbulkan perasaan sukses dalam diri setiap siswa dengan
berbagai cara.
12) Berfikir positif dalam menilai penampilan fisik dan psikis siswa.
13) Lingkungan sekolah dapat melakukan terapi psikologis, yaitu membicarakan secra
rasional perasaan mereka tentang diri mereka dan menghancurkan irrational-believe mereka
tentang diri mereka sendiri.
Pemecahan Masalah
1. Layanan yang Diberikan
Layanan dari Konselor :
Layanan konseling perorangan
Layanan Informasi
Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan Konsultasi
13. > Pelayanan dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat
a. Lingkungan keluarga
Menghargai aspek positif dari remaja dan meredam kelemahan-kelemahan
mereka.
Member kesempatan menyatakan diri, baik dalam bentuk ide maupun
dalam bentuk hasil karyanya/keterampilan.
Menjauhi sikap cela-mencela apalagi menghukum remaja tersebut.
Keluarga membentuk konsep diri internal yang sehat/positif pada diri
remaja.
Keluarga mengontrol remaja dalam bertingkah laku dalam menghadapi
kehidupan.
b. Lingkungan Sekolah
Memberikan penguatan kepada siswa dan motivasi beserta sokongan.
Selalu berfikir positif tentang prestasi belajar siswa.
Menghargai dan berusaha mengembangkan bakat dan keterampilan siswa.
Menciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses dan dalam
pengalaman belajar.
Lingkungan sekolah yang menimbulkan dan membuat program-program
penampilan fisik yang lebih menarik bagi siswa.
14. c. Lingkungan Keluarga
Berusaha menghargai remaja sesuai dengan tingkah laku remaja
tersebut.
Menjauhi sikap-sikap mencela remaja tersebut.
Berfikir positif dalam menilai penampilan fisik dan psikis
siswa/remaja tersebut.
2. Penilaian
Melihat masalah yang dialami remaja diatas kita
bisa menilai kalau perkembangan konsep diri
remaja itu tidak berjalan dengan baik karena ia
tidak memahami bagaimana harusnya caranya
bersikap kepada teman sebayanya agar dia tidak
dijauhi oleh teman-teman sebayanya.
15. 3. Tindak Lanjut
Kalu kita sebagai seorang konselor sudah memberikan
layanan terkait masalah yang dialami remaja itu tapi
remaja itu masih belum berubah maka kita sebagai
konselor sebaiknya melakukan tindak lanjut berupa
kunjungan rumah yang mana kita sebagai konselor
berkonsultasi dengan orang tua remaja agar remaja itu
bias berubah. Kita menanyakan kepada orang tua
remaja itu apa yang menjadi masalah sehingga
kepribadian remaja itu tidak berkembang dengan baik.
Jika masalahnya sudah terungkap kita bersama orang
tua remaja itu untuk memecahkan masalah yang
dialami remaja itu dan menuntaskan masalah yang
dialami remaja itu agar dia tidak kesulitan lagi dalam
bergaul dengan teman sebayanya karena
kesombongannya.
16. Kesimpulan
Dalam mengembangkan konsep diri remaja kita
sebagai konselor harus mempunyai beberapa
cara agar perkembangan konsep diri remaja itu
berjalan dengan baik dan sempurna. Selain itu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat juga sangat membantu
dalam pengembangan konsep diri remaja.
Saran
Jika ingin konsep diri berkembang dengan baik maka
kita harus memperhatikan hal-hal dan factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan konsep diri.