SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
MULAN LIE 
•
Dahulu kala di negeri 
Cina, 
adalah seorang gadis 
bernama Mulan-Li. 
Ia baru menikah dan 
tinggal di wisma 
mertua indah.
Dalam waktu singkat, Mulan-Li tahu 
bahwa ia sangat tidak cocok tinggal 
serumah dengan ibu mertuanya. 
Karakter mereka sangat jauh berbeda. 
Dan Li-Li sangat tidak menyukai 
kebiasaan ibu mertuanya.
Hari berganti hari, 
begitu pula bulan berganti bulan. 
Li-Li dan ibu mertuanya tak pernah 
berhenti berdebat dan bertengkar.
Yang makin membuat Li-Li kesal 
adalah adat kuno Cina yang 
mengharuskan ia untuk selalu 
menundukkan kepala untuk 
menghormati mertuanya dan 
mentaati semua kemauannya.
SSeemmuuaa kkeemmaarraahhaann ddaann 
kkeettiiddaakkbbaahhaaggiiaaaann ddii ddaallaamm rruummaahh iittuu 
mmeennyyeebbaabbkkaann kkeesseeddiihhaann yyaanngg 
mmeennddaallaamm ppaaddaa hhaattii ssuuaammii LLii--LLii,, 
sseeoorraanngg yyaanngg bbeerrjjiiwwaa sseeddeerrhhaannaa..
Akhirnya, 
Li-Li tidak tahan lagi terhadap sifat 
buruk dan kelakuan ibu mertuanya. 
Dan ia benar-benar telah bertekad 
untuk melakukan sesuatu.
BAGAIMANA MENURUT Anda
Li-Li pergi menjumpai seorang 
teman ayahnya yaitu Sinshe Wang 
yang mempunyai Toko Obat Cina. 
Ia menceritakan situasinya dan minta 
dibuatkan ramuan racun yang kuat 
untuk diberikan pada ibu mertuanya.
Sinshe Wang berpikir keras sejenak. 
Lalu ia berkata, "Li-Li, saya mau 
membantu kamu menyelesaikan 
masalahmu, tetapi kamu harus 
mendengarkan saya dan mentaati 
apa yang saya sarankan."
Li-Li berkata, "OK pak Wang, 
saya akan mengikuti apa saja yang 
bapak katakan, 
yang harus saya perbuat."
Sinshe Wang masuk ke dalam, 
dan tak lama ia kembali dengan 
menggenggam sebungkus ramuan.
Ia berkata kepada Li-Li, 
"Kamu tidak bisa memakai racun 
keras yang mematikan seketika, 
untuk meyingkirkan ibu mertuamu, 
karena hal itu akan membuat semua 
orang menjadi curiga. 
Oleh karena itu, saya memberi kamu 
ramuan beberapa jenis tanaman obat 
yang secara perlahan-lahan akan 
menjadi racun di dalam tubuhnya.
Sinshe Wang melanjutkan, 
“Setiap hari, sediakan makanan 
yang enak-enak dan masukkan 
sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. 
Lalu, supaya tidak ada yang curiga 
saat ia mati nanti, kamu harus 
hati-hati sekali dan bersikap sangat 
bersahabat dengannya. 
Jangan berdebat dengannya, 
taati semua kehendaknya, dan 
perlakukan dia seperti seorang ratu."
Li-Li sangat senang. 
Ia berterima kasih kepada pak Wang 
dan buru-buru pulang ke rumah 
untuk memulai rencana membunuh 
ibu mertuanya. 
Minggu demi minggu, 
bulan demi bulan pun berlalu. 
Setiap hari Li-Li melayani mertuanya 
dengan makanan yang enak-enak, 
yang sudah "dibumbuinya".
Ia mengingat semua petunjuk dari 
Sinshe Wang tentang hal mencegah 
kecurigaan. 
Maka ia mulai belajar untuk 
mengendalikan amarahnya, 
mentaati perintah ibu mertuanya, 
dan memperlakukannya 
seperti ibunya sendiri.
Bagaimana pemecahan masalahnya
Setelah enam bulan lewat, 
suasana di dalam rumah itu 
berubah secara drastis. 
Li-Li sudah mampu mengendalikan 
amarahnya sedemikian rupa 
sehingga ia menemukan dirinya 
tidak pernah lagi marah atau kesal.
Ia tidak pernah berdebat lagi dengan 
ibu mertuanya selama enam bulan 
terakhir karena ia mendapatkan 
bahwa ibu mertuanya kini tampak 
lebih ramah kepadanya. 
Sikap si ibu mertua terhadap Li-Li 
telah berubah, dan mulai mencintai 
Li-Li seperti puterinya sendiri. 
Ia terus menceritakan kepada 
kawan-kawan dan sanak familinya 
bahwa Li-Li adalah menantu yang 
paling baik yang ia peroleh.
Li-Li dan ibu mertuanya saling 
memperlakukan satu sama lain 
seperti layaknya seorang ibu dan 
anak yang sesungguhnya. 
Suami Li-Li sangat bahagia 
menyaksikan semua yang terjadi.
Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai 
Sinshe Wang dan meminta 
bantuannya sekali lagi. 
Ia berkata, "Pak Wang, tolong saya 
untuk mencegah supaya racun yang 
saya berikan kepada ibu mertua saya 
tidak sampai membunuhnya!”
“Ia telah berubah menjadi seorang 
wanita yang begitu baik, sehingga 
saya sangat mencintainya seperti 
kepada ibu saya sendiri. 
Saya tidak mau ia mati karena racun 
yang saya berikan kepadanya."
Sinshe Wang tersenyum. 
Ia mengangguk-anggukkan kepalanya. 
"Li-Li, tidak ada yang perlu kamu 
khawatirkan. Saya tidak pernah 
memberi kamu racun. Ramuan yang 
saya berikan kepadamu itu hanyalah 
ramuan penguat badan untuk 
menjaga kesehatan beliau.”
“Satu-satunya racun yang ada, 
adalah yang terdapat di dalam 
pikiranmu sendiri, dan di dalam 
sikapmu terhadapnya, …” 
“… tetapi semuanya itu telah 
disapu bersih dengan cinta 
yang kamu berikan kepadanya ..."
Sadarkah anda bahwa sebagaimana 
anda memperlakukan orang lain 
maka demikianlah persis bagaimana 
mereka akan memperlakukan anda? 
Ada pepatah Cina kuno berkata: 
"Orang yang mencintai orang 
lain, akan dicintai juga sebagai 
balasannya."
Bagaimana Menurut Anda?
• P wang hanya mau membuat lili 
berubah dengan memberikan 
ramuan bukan racun 
• P wang sangat bijak, EQnya tinggi;

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Katak hendak jadi lembu
Katak hendak jadi lembu Katak hendak jadi lembu
Katak hendak jadi lembu Rico L P U
 
Bu Kek Siansu Jilid 13
Bu Kek Siansu Jilid 13Bu Kek Siansu Jilid 13
Bu Kek Siansu Jilid 13Wibowo Kusuma
 
A glimpse of st angela merici and the ursulines
A glimpse of st angela merici and the ursulinesA glimpse of st angela merici and the ursulines
A glimpse of st angela merici and the ursulineskbtkcorjesu
 
Putaran kebaikan
Putaran kebaikanPutaran kebaikan
Putaran kebaikanarlovenp
 
Aktivis seorang mahasiswa
Aktivis seorang mahasiswaAktivis seorang mahasiswa
Aktivis seorang mahasiswaciscotipolbeng
 
Peninggalan sejarah di banyuwangi
Peninggalan sejarah di banyuwangiPeninggalan sejarah di banyuwangi
Peninggalan sejarah di banyuwangiYayank Chitato
 
Bu Kek Siansu Jilid 14
Bu Kek Siansu Jilid 14Bu Kek Siansu Jilid 14
Bu Kek Siansu Jilid 14Wibowo Kusuma
 
Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)
Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)
Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)Thanushah Soniyasee
 

Mais procurados (12)

Katak hendak jadi lembu
Katak hendak jadi lembu Katak hendak jadi lembu
Katak hendak jadi lembu
 
Bu Kek Siansu Jilid 13
Bu Kek Siansu Jilid 13Bu Kek Siansu Jilid 13
Bu Kek Siansu Jilid 13
 
Nama
NamaNama
Nama
 
A glimpse of st angela merici and the ursulines
A glimpse of st angela merici and the ursulinesA glimpse of st angela merici and the ursulines
A glimpse of st angela merici and the ursulines
 
Putaran kebaikan
Putaran kebaikanPutaran kebaikan
Putaran kebaikan
 
Mari Membaca 4
Mari Membaca 4Mari Membaca 4
Mari Membaca 4
 
Nafsu dan cinta
Nafsu dan cintaNafsu dan cinta
Nafsu dan cinta
 
Ict merangkum
Ict merangkumIct merangkum
Ict merangkum
 
Aktivis seorang mahasiswa
Aktivis seorang mahasiswaAktivis seorang mahasiswa
Aktivis seorang mahasiswa
 
Peninggalan sejarah di banyuwangi
Peninggalan sejarah di banyuwangiPeninggalan sejarah di banyuwangi
Peninggalan sejarah di banyuwangi
 
Bu Kek Siansu Jilid 14
Bu Kek Siansu Jilid 14Bu Kek Siansu Jilid 14
Bu Kek Siansu Jilid 14
 
Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)
Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)
Deiksis dan Kolokasi (Kursus Semantik & Pragmatik)
 

Destaque (10)

Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYEKetika cinta harus bersabar - TERE LIYE
Ketika cinta harus bersabar - TERE LIYE
 
Mulan
MulanMulan
Mulan
 
Mulan presentation
Mulan presentationMulan presentation
Mulan presentation
 
Mulan
MulanMulan
Mulan
 
Notre dame
Notre dameNotre dame
Notre dame
 
Mulan
MulanMulan
Mulan
 
Lari Atau Mati
Lari Atau MatiLari Atau Mati
Lari Atau Mati
 
Pelatihan Paradigma & Sikap dalam Bekerja
Pelatihan Paradigma & Sikap dalam BekerjaPelatihan Paradigma & Sikap dalam Bekerja
Pelatihan Paradigma & Sikap dalam Bekerja
 
Mulan
MulanMulan
Mulan
 
The hunchback of notre dame
The hunchback of notre dameThe hunchback of notre dame
The hunchback of notre dame
 

Semelhante a Mulan li

Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Aris Suryadi
 
Kisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hooKisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hooSariyanti Palembang
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibujefkenzie
 

Semelhante a Mulan li (6)

Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
 
Racun
RacunRacun
Racun
 
Kekuatan Cinta
Kekuatan CintaKekuatan Cinta
Kekuatan Cinta
 
Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.Asmanadia rembulandimataibu.
Asmanadia rembulandimataibu.
 
Kisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hooKisah pendekar bongkok kho ping hoo
Kisah pendekar bongkok kho ping hoo
 
Rembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata IbuRembulan di Mata Ibu
Rembulan di Mata Ibu
 

Mulan li

  • 2. Dahulu kala di negeri Cina, adalah seorang gadis bernama Mulan-Li. Ia baru menikah dan tinggal di wisma mertua indah.
  • 3. Dalam waktu singkat, Mulan-Li tahu bahwa ia sangat tidak cocok tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Karakter mereka sangat jauh berbeda. Dan Li-Li sangat tidak menyukai kebiasaan ibu mertuanya.
  • 4. Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti bulan. Li-Li dan ibu mertuanya tak pernah berhenti berdebat dan bertengkar.
  • 5. Yang makin membuat Li-Li kesal adalah adat kuno Cina yang mengharuskan ia untuk selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati semua kemauannya.
  • 6. SSeemmuuaa kkeemmaarraahhaann ddaann kkeettiiddaakkbbaahhaaggiiaaaann ddii ddaallaamm rruummaahh iittuu mmeennyyeebbaabbkkaann kkeesseeddiihhaann yyaanngg mmeennddaallaamm ppaaddaa hhaattii ssuuaammii LLii--LLii,, sseeoorraanngg yyaanngg bbeerrjjiiwwaa sseeddeerrhhaannaa..
  • 7. Akhirnya, Li-Li tidak tahan lagi terhadap sifat buruk dan kelakuan ibu mertuanya. Dan ia benar-benar telah bertekad untuk melakukan sesuatu.
  • 9. Li-Li pergi menjumpai seorang teman ayahnya yaitu Sinshe Wang yang mempunyai Toko Obat Cina. Ia menceritakan situasinya dan minta dibuatkan ramuan racun yang kuat untuk diberikan pada ibu mertuanya.
  • 10. Sinshe Wang berpikir keras sejenak. Lalu ia berkata, "Li-Li, saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu, tetapi kamu harus mendengarkan saya dan mentaati apa yang saya sarankan."
  • 11. Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan, yang harus saya perbuat."
  • 12. Sinshe Wang masuk ke dalam, dan tak lama ia kembali dengan menggenggam sebungkus ramuan.
  • 13. Ia berkata kepada Li-Li, "Kamu tidak bisa memakai racun keras yang mematikan seketika, untuk meyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang menjadi curiga. Oleh karena itu, saya memberi kamu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang secara perlahan-lahan akan menjadi racun di dalam tubuhnya.
  • 14. Sinshe Wang melanjutkan, “Setiap hari, sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Lalu, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, taati semua kehendaknya, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."
  • 15. Li-Li sangat senang. Ia berterima kasih kepada pak Wang dan buru-buru pulang ke rumah untuk memulai rencana membunuh ibu mertuanya. Minggu demi minggu, bulan demi bulan pun berlalu. Setiap hari Li-Li melayani mertuanya dengan makanan yang enak-enak, yang sudah "dibumbuinya".
  • 16. Ia mengingat semua petunjuk dari Sinshe Wang tentang hal mencegah kecurigaan. Maka ia mulai belajar untuk mengendalikan amarahnya, mentaati perintah ibu mertuanya, dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.
  • 18. Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam rumah itu berubah secara drastis. Li-Li sudah mampu mengendalikan amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah lagi marah atau kesal.
  • 19. Ia tidak pernah berdebat lagi dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir karena ia mendapatkan bahwa ibu mertuanya kini tampak lebih ramah kepadanya. Sikap si ibu mertua terhadap Li-Li telah berubah, dan mulai mencintai Li-Li seperti puterinya sendiri. Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik yang ia peroleh.
  • 20. Li-Li dan ibu mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya seorang ibu dan anak yang sesungguhnya. Suami Li-Li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi.
  • 21. Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai Sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi. Ia berkata, "Pak Wang, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya tidak sampai membunuhnya!”
  • 22. “Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya sangat mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia mati karena racun yang saya berikan kepadanya."
  • 23. Sinshe Wang tersenyum. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya. "Li-Li, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu itu hanyalah ramuan penguat badan untuk menjaga kesehatan beliau.”
  • 24. “Satu-satunya racun yang ada, adalah yang terdapat di dalam pikiranmu sendiri, dan di dalam sikapmu terhadapnya, …” “… tetapi semuanya itu telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya ..."
  • 25. Sadarkah anda bahwa sebagaimana anda memperlakukan orang lain maka demikianlah persis bagaimana mereka akan memperlakukan anda? Ada pepatah Cina kuno berkata: "Orang yang mencintai orang lain, akan dicintai juga sebagai balasannya."
  • 27. • P wang hanya mau membuat lili berubah dengan memberikan ramuan bukan racun • P wang sangat bijak, EQnya tinggi;