SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 1
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang
menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu
pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala
tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Begitu pula dengan manajemen persediaan yang
sangat penting bagi kelangsungan perusahaan, Pentingnya sebuah perencanaan persediaan
merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dalam manajemen produksi.
Peranan manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan manajer yaitu
menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam
berorganisasi . Dalam pengelolaan manajemen persediaan peran manajer perlu mengetahui teori-
teori dalam manajeman persediaan. Pada makalah ini akan diterangkan ruang lingkup
manajemen persediaan dan perhitungan-perhitungan berbagai persoalan yang akan dihadapi
dalam manajemen persediaan.
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MANAJEMEN
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah
pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan
berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di
sisi lain.Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis (operation,
marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara
fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan
Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen
dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi.
Menurut Handoko, Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang
memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan harus
diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Menurut jenisnya, persediaan phisik
terbagi menjadi lima yaitu:
1. Persediaan bahan mentah (raw materials)
Persediaan barang-barang yang berwujud seperti baja, kayu, dll .
2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased part/components)
Yaitu persediaan yang terdiri dari komponen-komponen dari perusahaan lain, dimana
komponen-komponen tersebut dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantu aatau penolong (supplies)
Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian
atau komponen barang jadi.
4. Persediaan barang dalam proses (work in proses)
Persediaaan barang-barang yang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 3
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses untuk dijadikan
barang jadi.
5. Persediaan barang jadi (finised goods)
Persediaan barang-barang yang telah selesai dibuat dan siap dijual kapada konsumen.
Menurut fungsinya , persediaan terbagi menjadi tiga yaitu berfungsi sebagai “decoupling”,
“economic lot sizing” dan sebagai antisipasi. Fungsi sebagai decoupling karena memungkinkan
perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier, dalam art
mempunyai kebebasan dalam pemenuhan persediaanya sendiri. Sedangkan economic lot sizing
manakala perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah besar sehingga biaya-biaya yang
keluarkan menjadi sedikit otomatis akan terjadi penghematan kas oleh perusahaan. Dan fungsi
antisipasi jika terjadi sebuah fluktuasi permintaan oleh perusahaan dan jika perusahaan
menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman.
Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik
bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan
pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar perusahaan
selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam
spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak
terganggu).
Usaha untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu jangan
sampai biaya-biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi. Baik persediaan yang terlalu banyak,
maupun terlalu sedikit akan minimbulkan membengkaknya biaya persediaan. Jika persediaan
terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu biaya-biaya yang
terjadi karena perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam
persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam
persediaan), sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya
asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan/kehilangan.
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 4
Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya akibat kekurangan
persediaan yang biasa disebut stock out costseperti : mahalnya harga karena membeli dalam
partai kecil, terganggunya proses produksi, tidak tersedianya produk jadi untuk pelanggan.Jika
tidak memiliki persediaan produk jadi terdapat 3 kemungkinan, yaitu : 1). Konsumen
menangguhkan pembelian (jika kebutuhannya tidak mendesak). Hal ini akan mengakibatkan
tertundanya kesempatan memperoleh keuntungan. 2). Konsumen membeli dari pesaing, dan
kembali ke perusahaan (jika kebutuhan mendesak dan masih setia). Hal ini akan menimbulkan
kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan selama persediaan tidak ada. 3). Yang terparah
jika pelanggan membeli dari pesaing dan terus pindah menjadi pelanggan pesaing, artinya kita
kehilangan konsumen.
Selain biaya di atas dikenal juga biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak penempatan pesanan sampai
tersedianya bahan/barang di gudang. Biaya-biaya tersebut antara lain : biaya telepon, biaya surat
menyurat, biaya adminisrasi dan penempatan pesanan, biaya pemilihan pemasok, biaya
pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan bahan/barang.
Pengendalian persediaan: aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang
dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian
material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa
pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak
memerlukan persediaan.
MENGAPA PERSEDIAAN DIKELOLA?
1. Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.
2. Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.
3. Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 5
2. 2 JENIS-JENIS PERSEDIAAN
a. Persediaan barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand
inventory).
b. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi
dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).
2. 3 PERPUTARAN PERSEDIAAN
Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang
selalu dalam keadaaan berputar, dimana secata terus menerus mengalami perubahan. Turnover
menunjukan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun (dijual dan
diganti). Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutar barang
dagangannya, dan menunjukan hubungan antara barang yang diperlukan untuk mengimbangi
tingkat penjualan yang ditentukan.
Menurut Jumingan (2006:128), menerangkan bahwa :
“Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukan berapa kali barang dijual dan diadakan
kembali selama satu periode akuntansi”.Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut :
Perputaran persediaan = Harga PokokPenjualan
Rata – rata Persediaan
Menurut S. Munawir (2007:77), menerangkan bahwa :
“Turn over persediaan adalah merupakan ratio atau jumlah harga pokok barang yang dijual
dengan nilai rata – rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Dibutuhkan konsistensi dalam penggunaan harga pokok penjualan sebagai pembilang karena,
seperti juga persediaan, akun ini disajikan berdasarkan biaya perolehan. Sebaliknya, penjualan,
mencakup margin laba. Persediaan rata – rata dihitung dengan menambah saldo awal dan saldo
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 6
akhir persediaan, dan membaginya dengan dua.Perhitungan rata – rata ini dapat diperhalus
dengan rata – rata angka persediaan kuartalan atau bulanan.
2. 4 TUJUAN PERSEDIAAN
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock)
2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.
4. Menghilangkan/mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan
5. Menyesuaikan dengan jadwal produksi
6. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga
7. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman
8. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan.
9. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount
10. Komitmen terhadap pelanggan.
2. 5 HAL-HAL YANG DIPERTIMBANGKAN
1. Struktur biaya persediaan.
a. Biaya per unit (item cost)
b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
• Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
• Biaya pengiriman pemesanan
• Biaya transportasi
• Biaya penerimaan (Receiving cost)
• Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan
biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
d. Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan
digunakan untuk investasi (Cost of capital).
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 7
e. Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah
sesuai dengan nilai persediaan.
f. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).
g. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)
2.6. Model economic order quantity (EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ) atau Economic Lot Size (ELS) merupakan metode-metode
yang yang digunakan dalam manajemen persediaan. Metode-metode ini dapat digunakan untuk
barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Dalam implementasinya barang-
barang yang dibeli menggunakan metode dengan nama EOQ, sedangkan nama metode ELS
digunakan pada barang-barang yang diproduksi secara internal. Dalam konsep teori EOQ, model
ini berfungsi untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya
penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost). Model EOQ ini dapat diterapkan
atas dasar asumsi sebagai berikut:
1. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui
2. Harga per unit produk adalah konstan
3. Biaya penyimpanan per unit pertahun (H) adalah konstan
4. Biaya pemesanan perpesanan (S) adalah konstan
5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima (lead time, L) adalah konstan
6. Tidak terjadi kekurangan barang atau “back orders”
 EOQ dengan “ backorders”
Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami, kekurangan persediaan tanpa kehilangan
penjualan selama periode kehabisan peresdiaan (out-of-stock). Bila barang-barang disuplai
terlambat ke pesanan-pesanan di waktu lalu, “backordering” terjadi . Hal ini akan menyebabkan
adanya biaya “backordering” persediaan. Bila biaya backorderingbesarnya proporsional dengan
kuantitas unit dan waktu barang-barang dipesan kembali, model sederhana dapat digunakan
untuk menentukan EOQ.
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 8
Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model “backorder” identik dengan EOQ dasar tetapi ada
beberapa kekecualian seperti ditunjukkan dalam 11-3 dan diperinci berikut:
1. ada waktu ( t1 ) dimana ada surplus persediaan ( I )
2. waktu ( t2 ) dimana ada kekurangan persediaan ( Q – 1 )
3. setiap siklus memerlukan waktu sama ( tc )
4. biaya “backordering” per unit per tahun adalah konstan ( B, Rp / unit / tahun)
5. backorder dan persediaan dipenuhi secara bersamaan.
Rumus EOQ untuk model ini :
Contoh:
Seorang tenaga penjualan telah menginformasikan kepada departemen pengawasan persediaan
suatu perusahaan bahwa para pelanggan produk tertentu tidak berkeberatan menunggu
pengiriman barang bila diberikan potongan ketika harus menunggu. Tenaga penjualan tersebut
memperkirakan bahwa biaya backordering Rp 150,-per unit per tahun. Parameter-parameter
model lainnya :
D = 250.000 unit/tahun
H = Rp 50,- / unit/ tahun
S = Rp 35.000,-/order.
Dari data-data ini:
a) tentukan economic order quantity ( Q )
b) tentukan jumlah order (siklus) per tahun
c) tentukan jumlah yang dipesan kembali ( Q-1 )
d) tentukan biaya tahunan total
Penyelesaian:
a.
= 18.708 (1,1547)
= 21.602 unit
b. jumlah order siklus pertahun = D/F:
c. Jumlah yang dipesan kembali =Q-I
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 9
= 18.708 (0,866)
= 16.202 unit
Backorder = 21.602-16.202=5.400 unit
d.
= 303.796 + 404.950 + 101.241 = Rp. 809.987,-
 EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate)
Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang dipesan diterima seluruhnya pada saat
yang sama (seketika), dalam jumlah tunggal Q. Berbagai produk yang dibeli dan diproduksi
sendiri perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak dipenuhi
semua seketika sebagai secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam jumlah besar,
tetapi dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan kemajuan produksi. Produk-
produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi (p) yang relatif lebih
besar daripada tingkat permintaan (d).
Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapat diperinci
sebagai berikut:
1. Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam
kuantitas-kuantitas lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan konstan (p).
2. Tingkat permintaan (d) besarnya relatif terhadap tingkat produksi.
3. Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat
produksi dikurangi tingkat permintaan (p-d).
4. Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena
penggunaan selama pemenuhan.
Rumusan EOQ, atau sering disebut juga economic production quatity (EPQ), model ini:
Contoh: sebuah perusahaan yang memproduksi kalkulator elektronik akan memperbaiki
pengawasan terhadap persediaan. Plastik yang digunakan semua model kalkulator. Perusahaan
memproduksi 500 kalkulator per hari selama 250 hari kerja setahun. Departemen pencetak
plastik mempunyai tingkat produksi 1000 unit perhari. Biaya penyimpanan per unit Rp 500,
pertahun, sedangkan biaya penyiapan mesin Rp 80.000, tentukan hal-hal berikut ini:
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 10
a. Economic Order Quantity
b. Biaya persediaan total pertahun
c. Lamanya produksi berjalan (tp)
d. Tingkat produksi maksimum (I)
e. Bandingkan hasil bagian (a) dan (b) dengan hasil menggunakan modal EOQ dasar.
Penyelesaian :
a. D = d (jumlah hari kerja) = 500(250)
= 125.000
= 6.324,56 (1,414)
= 8.944,28 unit
b.
=1.118.035 + 1.118.033 = Rp. 2.236.068
c. Q = p tp
d. I = Q – dtp = ptp-dtp = (p-d) tp
I = (1.000 – 500) 8,944 = 4,472
e. EOQ dasar
Kuantitas pesanan lebih rendah bila tingkat produksi terbatas diabaikan. Anggap bahwa hasil-
hasil bagian (a) dan (b) adalah valid, biaya total nyata menggunakan EOQ dasar adalah:
= 790.570 + 1.581.138 = Rp 2.371.708
2.7. Analisis Persediaan Abc
Analisis ABC merupakan analisis Membagi persediaan kedalam tiga kelas : A, B, dan C,
berdasarkan atas nilai persediaan. Secara umum, identifikasi ke tiga kelompok atau kelas
persediaan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Kelas A : merupakan barang-barang dalam jumlah unit berkisar 15 sampai 20%, tetapi
mempunyai nilai rupiah 60 sampai 90% dari investasi tahunan total dalam persediaan.
Kelas B : merupakan barang-barang dengan jumlah phisik 30 sampai 40%, tetapi bernilai 10
sampai 30% dari investasi tahunan.
Kelas C : merupakan barang-barang dengan jumlah phisik 40 sampai 60%, tetapi bernilai 10
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 11
sampai 20% dari investasi tahunan.
Setelah perusahaan mengidentifikasi persediaan menjadi kelas A, B, dan C sistem pengendalian
persediaan yang berbeda dapat digunakan dalam klasifikasi yang berbeda .
No Kelas A Kelas B Kelas C
1 Pengendalian ketat Pengendalian moderat Pengendalian longgar
2 Pengecekan secara ketat revisi skedul Serangkain pengecekan perubahan-perubahan kebutuhan
Pengecekan sedikit dilakukan dengan membandingkan terhadap kebutuhan
3 Monitoring terus menerus Monitoringuntuk kemungkinan kekurangan persediaan Monitoring
tidak perlu atau sedikit dilakukan
Tabel : Pengendalian persediaan masing-masing kelas dalam analisis ABC
2. 8 Masalah Penentuan Nilai Persediaan Bahan
Bila bahan-bahan dibuat menjadi berbagai produk, nilai uangnya dikurangkan dari rekening
bahan mentah dan ditambahkan ke rekening yang menunjukkan barang dalam proses. Kemudian,
investasi bahan diambil dari rekening barang dalam proses dan ditambahkan ke rekening produk
jadi.
Ini tampaknya sederhana, tetapi ada suatu masalah bagaimana menentukan nilai bahan yang
diambil dari persediaan. Sebagai contoh, anggap sebuah tempat penyimapanan penuh dengan
suatu macam barang - misal, 125 unit. Barang-barang tersebut diperoleh dengan cara sebagai
berikut: 25 unit pada harga Rp. 5000/unit, 50 uint pada harga Rp. 6000/unit, dan 50 unit pada
harga Rp. 7000/unit. Perbedaan-perbedaan ini ekstrim, tetapi akan menggambarkan secara jelas
permasalahan. Ada 100 unit yang telah digunakan dalam produksi. Berapa harga atau nilai yang
harus dicantumkan pada daftar permintaan bahan – Rp. 5000, Rp. 6000, Rp.7000 atau kombinasi
dari ketiganya.
Ada 4 metode untuk menjawab pertanyaan ini: MPKP, MTKP, harga rata-rata tertimbang dan
harga standar.
Masuk pertama keluar pertama (MPKP), penggunaan, MPKP atau disebut “First in first out”
(fifo), berarti 25 unit pertama bahan akan dinilai dengan harga Rp. 5000, kemudian 50 unit
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 12
berikutnya dengan harga Rp. 6000, dan 25 unit terakhir dengan harga Rp. 7000. Besarnya nilai
bahan total 100 unit adalah:
25 unit a Rp. 5000 = Rp. 125000
50 unit a Rp. 6000 = Rp. 300000
25 unit a Rp. 7000 = Rp. 175000
100 unit Rp. 600000
Dan 25 unit bahan yang masih ada dalam persediaan akan bernilai Rp. 175000. Dalam contoh
ini, MPKP mengecilkan biaya bahan mentah, dan dilain pihak menurunkan perhitungan harga
pokok penjualan, menaikkan laba, dan menaikkan pajak.
Masuk terakhir keluar pertama (MTKP), penggunaan MTKP, atau “Last in first out” (Lifo),
berarti 50 unit pertama bahan akan dinilai dengan harga Rp. 7000 dan 50 unit selanjutnya dengan
harga Rp. 6000. Nilai bahan mentah total 100 unit adalah:
50 unit a Rp. 7000 = Rp. 350000
50 uint a Rp. 6000 = Rp. 300000
100 unit Rp. 650000
Dan 25 unit bahan sisa dalam persediaan bernilai Rp. 125000, MTKP mempunyai pengaruh yang
berlawanan pada laba dan pajak dibanding MPKP. Selama periode waktu harga-harga bahan
mentah naik, laba dan pajak akan turun.
Harga rata-rata tertimbang (weighted average cost) 125 unit bahan bernilai Rp. 775000 atau rata-
rata Rp. 6200/unit. Sehingga, dengan menggunakan metode ini, 100 unit bahan akan dinilai
sebesar Rp. 100 x Rp. 6200= Rp. 620000. 25 unit yang tinggal akan ditunjukkan dengan nilai
Rp. 155000.
Harga standar (standart cost). Nilai persediaan ditentukan atas dasar standar yang telah
ditetapkan. Metode ini biasanya digunakan untuk barang-barang yang dibuat sendiri oleh
perusahaan. Anggap harga standar dalam contoh kita adalah Rp. 5750/unit. Bila ada 100 unit
yang dimasalahkan, maka akan dinilai sebesar 100 x Rp.5750= Rp.575000. 25 unit barang yang
tinggal dalam ruang penyimpanan juga akan dinilai pada harga Rp. 5750/unit, atau 25 x Rp.
5750= Rp. 143750.
Setiap metode akan menghasilkan gambaran biaya produk yang berbeda-beda. Ini berarti laba
yang dihitung berbeda, dan ini mempengaruhi pajak pendapatan perushaan. Juga bila harga
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 13
barang jadi ditetapkan atas dasar biaya produksi. Metode penilaian bahan yang digunakan akan
mempengaruhi harga penjualan dan kemungkinan volume penjualan .
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 14
BAB III
3.1. Simpulan
Dari pokok bahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen persediaan
merupakan fungsi menejerial yang sangat penting, karena persediaan phisik banyak perusahaan
melibatkan investasi terbesar dalam pos aktiva lancar. perencanaan persediaan sangat
berpengaruh penting terhadap roda aktivitas kegiatan produksi. Lebih lanjut lagi jika hal tersebut
dikelola dengan baik dan terukur maka akan kegiatan produksi akan berjalan efektif dan efisien
.
3.2. Penutup
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca khususnya dan pelajaran bagi saya sendiri. kritik yang
membangun sangat kami harapkan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.
Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 15
DAFTAR PUSTAKA
T. Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPPE, Yogyakarta: 1984
Http://Www.Docstoc.Com/Docs/18199491/Manajemen-Persediaan diakses tangal 2 april 2011

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiPengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiDavid Sigalingging
 
Presentation warehose management
Presentation warehose managementPresentation warehose management
Presentation warehose managementDjunardi_Tumei
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanrobertlambey
 
Agrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaanAgrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaanIrwan A. Kadir
 
Pengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaanPengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaanAnisa Muvit
 
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi PergudanganMateri 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi PergudanganHenmaidi Alfian
 
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITKawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITCkg Nizam
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanairavalinsha
 
Inventory dania pouchen dianhandayani
Inventory   dania pouchen dianhandayaniInventory   dania pouchen dianhandayani
Inventory dania pouchen dianhandayanidian handayani
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaanAbdul Razak
 

Mais procurados (20)

Pengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiPengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksi
 
Presentation warehose management
Presentation warehose managementPresentation warehose management
Presentation warehose management
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaan
 
Agrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaanAgrotekno konsep persediaan
Agrotekno konsep persediaan
 
Jit present
Jit presentJit present
Jit present
 
Pengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaanPengelolaan persediaan
Pengelolaan persediaan
 
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi PergudanganMateri 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
Materi 5 Fungsi Dan Operasi Pergudangan
 
Vital
VitalVital
Vital
 
Presentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudangPresentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudang
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pergudangan
PergudanganPergudangan
Pergudangan
 
Manaj gudang
Manaj gudangManaj gudang
Manaj gudang
 
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JITKawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
Kawalan Inventori - ABC, EOQ dan JIT
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaan
 
Inventory dania pouchen dianhandayani
Inventory   dania pouchen dianhandayaniInventory   dania pouchen dianhandayani
Inventory dania pouchen dianhandayani
 
Pengendalian persediaan
Pengendalian persediaanPengendalian persediaan
Pengendalian persediaan
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan
 
Warehouse gudang
Warehouse gudangWarehouse gudang
Warehouse gudang
 

Destaque

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah
2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah
2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerahEfry Ghani
 
Kewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
Kewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja PrestatifKewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
Kewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja PrestatifNeli Narulita
 
manajemen & keuangan
 manajemen & keuangan manajemen & keuangan
manajemen & keuanganelvi akmal
 
Buku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganBuku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganHaidar Bashofi
 
Process Valuation
Process ValuationProcess Valuation
Process ValuationFITT
 
Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Chairil Azwar
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 

Destaque (10)

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah
2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah
2908473 modul-2-manajemen-keuangan-daerah
 
Pengantar Teori Penilaian
Pengantar Teori PenilaianPengantar Teori Penilaian
Pengantar Teori Penilaian
 
Kewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
Kewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja PrestatifKewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
Kewirausahaan bab 2 Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
 
manajemen & keuangan
 manajemen & keuangan manajemen & keuangan
manajemen & keuangan
 
Buku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganBuku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuangan
 
Process Valuation
Process ValuationProcess Valuation
Process Valuation
 
Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 

Semelhante a MANAJEMEN PERSEDIAAN

Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2Indah Sweet'z
 
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICKanaidi ken
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.docnazeanur
 
Pertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxPertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxkania82
 
Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)hogiwiyana
 
Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)suparmanman
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxhengkinugraha
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
Dead Stock in Inventory _Training LOGISTICS
Dead Stock in Inventory _Training LOGISTICSDead Stock in Inventory _Training LOGISTICS
Dead Stock in Inventory _Training LOGISTICSKanaidi ken
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper reviewArif Rahman W
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxBeritaDunia3
 
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)anaanniesa
 
MHS MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptx
MHS  MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptxMHS  MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptx
MHS MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptxNellyAgustini
 

Semelhante a MANAJEMEN PERSEDIAAN (20)

Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2Materi akuntansi pengantar 2
Materi akuntansi pengantar 2
 
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
 
Pertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxPertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptx
 
Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)
 
Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
 
aaaa
aaaaaaaa
aaaa
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
Dead Stock in Inventory _Training LOGISTICS
Dead Stock in Inventory _Training LOGISTICSDead Stock in Inventory _Training LOGISTICS
Dead Stock in Inventory _Training LOGISTICS
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper review
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
 
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
 
Management Produksi
Management ProduksiManagement Produksi
Management Produksi
 
Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Dead Stock Gudang _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
 
Contoh data
Contoh dataContoh data
Contoh data
 
Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)Pengertian persediaan (2)
Pengertian persediaan (2)
 
721-1381-1-SM.pdf
721-1381-1-SM.pdf721-1381-1-SM.pdf
721-1381-1-SM.pdf
 
MHS MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptx
MHS  MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptxMHS  MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptx
MHS MANAJEMEN OPERASIONAL THP 2-2 AMIRULSYAH.pptx
 

Mais de Hikmah Siti Nazwah

Penelitian dan pengembangan produk
Penelitian dan pengembangan produkPenelitian dan pengembangan produk
Penelitian dan pengembangan produkHikmah Siti Nazwah
 
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurAnalisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurHikmah Siti Nazwah
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahHikmah Siti Nazwah
 
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasiPpt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasiHikmah Siti Nazwah
 
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurAnalisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurHikmah Siti Nazwah
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Hikmah Siti Nazwah
 
Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Hikmah Siti Nazwah
 

Mais de Hikmah Siti Nazwah (19)

Bab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasionalBab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasional
 
Peramalan
PeramalanPeramalan
Peramalan
 
Penelitian dan pengembangan produk
Penelitian dan pengembangan produkPenelitian dan pengembangan produk
Penelitian dan pengembangan produk
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
Secret admirer
Secret admirerSecret admirer
Secret admirer
 
Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran
 
Pengadaan
PengadaanPengadaan
Pengadaan
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Product planning !!!
Product planning !!!Product planning !!!
Product planning !!!
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasi
 
Rencana usaha crispy rolls 2
Rencana usaha crispy rolls 2Rencana usaha crispy rolls 2
Rencana usaha crispy rolls 2
 
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurAnalisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
 
Sastra islam melayu
Sastra islam melayuSastra islam melayu
Sastra islam melayu
 
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasiPpt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi
 
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurAnalisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
 
Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!
 

Último

Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 

Último (20)

Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 

MANAJEMEN PERSEDIAAN

  • 1. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 1 BAB I PENDAHULUAN Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Begitu pula dengan manajemen persediaan yang sangat penting bagi kelangsungan perusahaan, Pentingnya sebuah perencanaan persediaan merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dalam manajemen produksi. Peranan manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan manajer yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi . Dalam pengelolaan manajemen persediaan peran manajer perlu mengetahui teori- teori dalam manajeman persediaan. Pada makalah ini akan diterangkan ruang lingkup manajemen persediaan dan perhitungan-perhitungan berbagai persoalan yang akan dihadapi dalam manajemen persediaan.
  • 2. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. PENGERTIAN MANAJEMEN Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain.Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis (operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi. Menurut Handoko, Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Menurut jenisnya, persediaan phisik terbagi menjadi lima yaitu: 1. Persediaan bahan mentah (raw materials) Persediaan barang-barang yang berwujud seperti baja, kayu, dll . 2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased part/components) Yaitu persediaan yang terdiri dari komponen-komponen dari perusahaan lain, dimana komponen-komponen tersebut dapat dirakit menjadi suatu produk. 3. Persediaan bahan pembantu aatau penolong (supplies) Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. 4. Persediaan barang dalam proses (work in proses) Persediaaan barang-barang yang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
  • 3. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 3 produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses untuk dijadikan barang jadi. 5. Persediaan barang jadi (finised goods) Persediaan barang-barang yang telah selesai dibuat dan siap dijual kapada konsumen. Menurut fungsinya , persediaan terbagi menjadi tiga yaitu berfungsi sebagai “decoupling”, “economic lot sizing” dan sebagai antisipasi. Fungsi sebagai decoupling karena memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier, dalam art mempunyai kebebasan dalam pemenuhan persediaanya sendiri. Sedangkan economic lot sizing manakala perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah besar sehingga biaya-biaya yang keluarkan menjadi sedikit otomatis akan terjadi penghematan kas oleh perusahaan. Dan fungsi antisipasi jika terjadi sebuah fluktuasi permintaan oleh perusahaan dan jika perusahaan menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman. Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu). Usaha untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu jangan sampai biaya-biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi. Baik persediaan yang terlalu banyak, maupun terlalu sedikit akan minimbulkan membengkaknya biaya persediaan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu biaya-biaya yang terjadi karena perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam persediaan), sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan/kehilangan.
  • 4. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 4 Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya akibat kekurangan persediaan yang biasa disebut stock out costseperti : mahalnya harga karena membeli dalam partai kecil, terganggunya proses produksi, tidak tersedianya produk jadi untuk pelanggan.Jika tidak memiliki persediaan produk jadi terdapat 3 kemungkinan, yaitu : 1). Konsumen menangguhkan pembelian (jika kebutuhannya tidak mendesak). Hal ini akan mengakibatkan tertundanya kesempatan memperoleh keuntungan. 2). Konsumen membeli dari pesaing, dan kembali ke perusahaan (jika kebutuhan mendesak dan masih setia). Hal ini akan menimbulkan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan selama persediaan tidak ada. 3). Yang terparah jika pelanggan membeli dari pesaing dan terus pindah menjadi pelanggan pesaing, artinya kita kehilangan konsumen. Selain biaya di atas dikenal juga biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak penempatan pesanan sampai tersedianya bahan/barang di gudang. Biaya-biaya tersebut antara lain : biaya telepon, biaya surat menyurat, biaya adminisrasi dan penempatan pesanan, biaya pemilihan pemasok, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan bahan/barang. Pengendalian persediaan: aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan. MENGAPA PERSEDIAAN DIKELOLA? 1. Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar. 2. Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan. 3. Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.
  • 5. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 5 2. 2 JENIS-JENIS PERSEDIAAN a. Persediaan barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand inventory). b. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory). 2. 3 PERPUTARAN PERSEDIAAN Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaaan berputar, dimana secata terus menerus mengalami perubahan. Turnover menunjukan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun (dijual dan diganti). Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutar barang dagangannya, dan menunjukan hubungan antara barang yang diperlukan untuk mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan. Menurut Jumingan (2006:128), menerangkan bahwa : “Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukan berapa kali barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi”.Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut : Perputaran persediaan = Harga PokokPenjualan Rata – rata Persediaan Menurut S. Munawir (2007:77), menerangkan bahwa : “Turn over persediaan adalah merupakan ratio atau jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata – rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Dibutuhkan konsistensi dalam penggunaan harga pokok penjualan sebagai pembilang karena, seperti juga persediaan, akun ini disajikan berdasarkan biaya perolehan. Sebaliknya, penjualan, mencakup margin laba. Persediaan rata – rata dihitung dengan menambah saldo awal dan saldo
  • 6. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 6 akhir persediaan, dan membaginya dengan dua.Perhitungan rata – rata ini dapat diperhalus dengan rata – rata angka persediaan kuartalan atau bulanan. 2. 4 TUJUAN PERSEDIAAN 1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock) 2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian 3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran. 4. Menghilangkan/mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan 5. Menyesuaikan dengan jadwal produksi 6. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga 7. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman 8. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan. 9. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount 10. Komitmen terhadap pelanggan. 2. 5 HAL-HAL YANG DIPERTIMBANGKAN 1. Struktur biaya persediaan. a. Biaya per unit (item cost) b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost) • Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order) • Biaya pengiriman pemesanan • Biaya transportasi • Biaya penerimaan (Receiving cost) • Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan. c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost) d. Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).
  • 7. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 7 e. Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan. f. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss). g. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost) 2.6. Model economic order quantity (EOQ) Economic Order Quantity (EOQ) atau Economic Lot Size (ELS) merupakan metode-metode yang yang digunakan dalam manajemen persediaan. Metode-metode ini dapat digunakan untuk barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Dalam implementasinya barang- barang yang dibeli menggunakan metode dengan nama EOQ, sedangkan nama metode ELS digunakan pada barang-barang yang diproduksi secara internal. Dalam konsep teori EOQ, model ini berfungsi untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost). Model EOQ ini dapat diterapkan atas dasar asumsi sebagai berikut: 1. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui 2. Harga per unit produk adalah konstan 3. Biaya penyimpanan per unit pertahun (H) adalah konstan 4. Biaya pemesanan perpesanan (S) adalah konstan 5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima (lead time, L) adalah konstan 6. Tidak terjadi kekurangan barang atau “back orders”  EOQ dengan “ backorders” Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami, kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan peresdiaan (out-of-stock). Bila barang-barang disuplai terlambat ke pesanan-pesanan di waktu lalu, “backordering” terjadi . Hal ini akan menyebabkan adanya biaya “backordering” persediaan. Bila biaya backorderingbesarnya proporsional dengan kuantitas unit dan waktu barang-barang dipesan kembali, model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.
  • 8. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 8 Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model “backorder” identik dengan EOQ dasar tetapi ada beberapa kekecualian seperti ditunjukkan dalam 11-3 dan diperinci berikut: 1. ada waktu ( t1 ) dimana ada surplus persediaan ( I ) 2. waktu ( t2 ) dimana ada kekurangan persediaan ( Q – 1 ) 3. setiap siklus memerlukan waktu sama ( tc ) 4. biaya “backordering” per unit per tahun adalah konstan ( B, Rp / unit / tahun) 5. backorder dan persediaan dipenuhi secara bersamaan. Rumus EOQ untuk model ini : Contoh: Seorang tenaga penjualan telah menginformasikan kepada departemen pengawasan persediaan suatu perusahaan bahwa para pelanggan produk tertentu tidak berkeberatan menunggu pengiriman barang bila diberikan potongan ketika harus menunggu. Tenaga penjualan tersebut memperkirakan bahwa biaya backordering Rp 150,-per unit per tahun. Parameter-parameter model lainnya : D = 250.000 unit/tahun H = Rp 50,- / unit/ tahun S = Rp 35.000,-/order. Dari data-data ini: a) tentukan economic order quantity ( Q ) b) tentukan jumlah order (siklus) per tahun c) tentukan jumlah yang dipesan kembali ( Q-1 ) d) tentukan biaya tahunan total Penyelesaian: a. = 18.708 (1,1547) = 21.602 unit b. jumlah order siklus pertahun = D/F: c. Jumlah yang dipesan kembali =Q-I
  • 9. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 9 = 18.708 (0,866) = 16.202 unit Backorder = 21.602-16.202=5.400 unit d. = 303.796 + 404.950 + 101.241 = Rp. 809.987,-  EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate) Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang dipesan diterima seluruhnya pada saat yang sama (seketika), dalam jumlah tunggal Q. Berbagai produk yang dibeli dan diproduksi sendiri perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak dipenuhi semua seketika sebagai secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam jumlah besar, tetapi dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan kemajuan produksi. Produk- produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi (p) yang relatif lebih besar daripada tingkat permintaan (d). Anggapan-anggapan dan istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapat diperinci sebagai berikut: 1. Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam kuantitas-kuantitas lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan konstan (p). 2. Tingkat permintaan (d) besarnya relatif terhadap tingkat produksi. 3. Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p-d). 4. Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan. Rumusan EOQ, atau sering disebut juga economic production quatity (EPQ), model ini: Contoh: sebuah perusahaan yang memproduksi kalkulator elektronik akan memperbaiki pengawasan terhadap persediaan. Plastik yang digunakan semua model kalkulator. Perusahaan memproduksi 500 kalkulator per hari selama 250 hari kerja setahun. Departemen pencetak plastik mempunyai tingkat produksi 1000 unit perhari. Biaya penyimpanan per unit Rp 500, pertahun, sedangkan biaya penyiapan mesin Rp 80.000, tentukan hal-hal berikut ini:
  • 10. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 10 a. Economic Order Quantity b. Biaya persediaan total pertahun c. Lamanya produksi berjalan (tp) d. Tingkat produksi maksimum (I) e. Bandingkan hasil bagian (a) dan (b) dengan hasil menggunakan modal EOQ dasar. Penyelesaian : a. D = d (jumlah hari kerja) = 500(250) = 125.000 = 6.324,56 (1,414) = 8.944,28 unit b. =1.118.035 + 1.118.033 = Rp. 2.236.068 c. Q = p tp d. I = Q – dtp = ptp-dtp = (p-d) tp I = (1.000 – 500) 8,944 = 4,472 e. EOQ dasar Kuantitas pesanan lebih rendah bila tingkat produksi terbatas diabaikan. Anggap bahwa hasil- hasil bagian (a) dan (b) adalah valid, biaya total nyata menggunakan EOQ dasar adalah: = 790.570 + 1.581.138 = Rp 2.371.708 2.7. Analisis Persediaan Abc Analisis ABC merupakan analisis Membagi persediaan kedalam tiga kelas : A, B, dan C, berdasarkan atas nilai persediaan. Secara umum, identifikasi ke tiga kelompok atau kelas persediaan ini dapat diuraikan sebagai berikut: Kelas A : merupakan barang-barang dalam jumlah unit berkisar 15 sampai 20%, tetapi mempunyai nilai rupiah 60 sampai 90% dari investasi tahunan total dalam persediaan. Kelas B : merupakan barang-barang dengan jumlah phisik 30 sampai 40%, tetapi bernilai 10 sampai 30% dari investasi tahunan. Kelas C : merupakan barang-barang dengan jumlah phisik 40 sampai 60%, tetapi bernilai 10
  • 11. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 11 sampai 20% dari investasi tahunan. Setelah perusahaan mengidentifikasi persediaan menjadi kelas A, B, dan C sistem pengendalian persediaan yang berbeda dapat digunakan dalam klasifikasi yang berbeda . No Kelas A Kelas B Kelas C 1 Pengendalian ketat Pengendalian moderat Pengendalian longgar 2 Pengecekan secara ketat revisi skedul Serangkain pengecekan perubahan-perubahan kebutuhan Pengecekan sedikit dilakukan dengan membandingkan terhadap kebutuhan 3 Monitoring terus menerus Monitoringuntuk kemungkinan kekurangan persediaan Monitoring tidak perlu atau sedikit dilakukan Tabel : Pengendalian persediaan masing-masing kelas dalam analisis ABC 2. 8 Masalah Penentuan Nilai Persediaan Bahan Bila bahan-bahan dibuat menjadi berbagai produk, nilai uangnya dikurangkan dari rekening bahan mentah dan ditambahkan ke rekening yang menunjukkan barang dalam proses. Kemudian, investasi bahan diambil dari rekening barang dalam proses dan ditambahkan ke rekening produk jadi. Ini tampaknya sederhana, tetapi ada suatu masalah bagaimana menentukan nilai bahan yang diambil dari persediaan. Sebagai contoh, anggap sebuah tempat penyimapanan penuh dengan suatu macam barang - misal, 125 unit. Barang-barang tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut: 25 unit pada harga Rp. 5000/unit, 50 uint pada harga Rp. 6000/unit, dan 50 unit pada harga Rp. 7000/unit. Perbedaan-perbedaan ini ekstrim, tetapi akan menggambarkan secara jelas permasalahan. Ada 100 unit yang telah digunakan dalam produksi. Berapa harga atau nilai yang harus dicantumkan pada daftar permintaan bahan – Rp. 5000, Rp. 6000, Rp.7000 atau kombinasi dari ketiganya. Ada 4 metode untuk menjawab pertanyaan ini: MPKP, MTKP, harga rata-rata tertimbang dan harga standar. Masuk pertama keluar pertama (MPKP), penggunaan, MPKP atau disebut “First in first out” (fifo), berarti 25 unit pertama bahan akan dinilai dengan harga Rp. 5000, kemudian 50 unit
  • 12. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 12 berikutnya dengan harga Rp. 6000, dan 25 unit terakhir dengan harga Rp. 7000. Besarnya nilai bahan total 100 unit adalah: 25 unit a Rp. 5000 = Rp. 125000 50 unit a Rp. 6000 = Rp. 300000 25 unit a Rp. 7000 = Rp. 175000 100 unit Rp. 600000 Dan 25 unit bahan yang masih ada dalam persediaan akan bernilai Rp. 175000. Dalam contoh ini, MPKP mengecilkan biaya bahan mentah, dan dilain pihak menurunkan perhitungan harga pokok penjualan, menaikkan laba, dan menaikkan pajak. Masuk terakhir keluar pertama (MTKP), penggunaan MTKP, atau “Last in first out” (Lifo), berarti 50 unit pertama bahan akan dinilai dengan harga Rp. 7000 dan 50 unit selanjutnya dengan harga Rp. 6000. Nilai bahan mentah total 100 unit adalah: 50 unit a Rp. 7000 = Rp. 350000 50 uint a Rp. 6000 = Rp. 300000 100 unit Rp. 650000 Dan 25 unit bahan sisa dalam persediaan bernilai Rp. 125000, MTKP mempunyai pengaruh yang berlawanan pada laba dan pajak dibanding MPKP. Selama periode waktu harga-harga bahan mentah naik, laba dan pajak akan turun. Harga rata-rata tertimbang (weighted average cost) 125 unit bahan bernilai Rp. 775000 atau rata- rata Rp. 6200/unit. Sehingga, dengan menggunakan metode ini, 100 unit bahan akan dinilai sebesar Rp. 100 x Rp. 6200= Rp. 620000. 25 unit yang tinggal akan ditunjukkan dengan nilai Rp. 155000. Harga standar (standart cost). Nilai persediaan ditentukan atas dasar standar yang telah ditetapkan. Metode ini biasanya digunakan untuk barang-barang yang dibuat sendiri oleh perusahaan. Anggap harga standar dalam contoh kita adalah Rp. 5750/unit. Bila ada 100 unit yang dimasalahkan, maka akan dinilai sebesar 100 x Rp.5750= Rp.575000. 25 unit barang yang tinggal dalam ruang penyimpanan juga akan dinilai pada harga Rp. 5750/unit, atau 25 x Rp. 5750= Rp. 143750. Setiap metode akan menghasilkan gambaran biaya produk yang berbeda-beda. Ini berarti laba yang dihitung berbeda, dan ini mempengaruhi pajak pendapatan perushaan. Juga bila harga
  • 13. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 13 barang jadi ditetapkan atas dasar biaya produksi. Metode penilaian bahan yang digunakan akan mempengaruhi harga penjualan dan kemungkinan volume penjualan .
  • 14. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 14 BAB III 3.1. Simpulan Dari pokok bahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen persediaan merupakan fungsi menejerial yang sangat penting, karena persediaan phisik banyak perusahaan melibatkan investasi terbesar dalam pos aktiva lancar. perencanaan persediaan sangat berpengaruh penting terhadap roda aktivitas kegiatan produksi. Lebih lanjut lagi jika hal tersebut dikelola dengan baik dan terukur maka akan kegiatan produksi akan berjalan efektif dan efisien . 3.2. Penutup Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca khususnya dan pelajaran bagi saya sendiri. kritik yang membangun sangat kami harapkan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.
  • 15. Ruang LIngkup “MANAJEMEN PERSEDIAAN” 15 DAFTAR PUSTAKA T. Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPPE, Yogyakarta: 1984 Http://Www.Docstoc.Com/Docs/18199491/Manajemen-Persediaan diakses tangal 2 april 2011