SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
MAKALAH ILMU KEBUMIAN
TEORI TEKTONIK LEMPENG
KELOMPOK 2 :
1. Salwa (4001414005)
2. Ety Rahmawati (4001414000)
3. Isroh Lutfiana (4001414030)
4. Devi Amalia A (4001414047)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di muka bumi terdapat gejala-gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Timbulnya gejala alam ini tidak dapat diminta dan tidak dapat ditolak oleh manusia. Gerak
kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh gejala alam. Fenomena alam atau gejala alam
ada yang mendukung dan ada juga yang membatasi aktivitas manusia. Pada batas-batas
tertentu, manusia harus menyesuaikan diri dengan alam.
Beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia, antara lain gerakan
lempeng tekonik, aktivitas vulkanisme (gunung berapi) dan gempa bumi.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji
sebagai berikut :
(1) Apa yang dimaksud dengan lempeng tektonik?
(2) Bagaimana teori lempeng tektonik?
(3) Bagaimana proses terjadinya gunung api di wilayah Indonesia?
(4) Bagaimana persebaran gunung api di Indonesia?
(5) Apa yang dimaksud dengan gempa bumi?
(6) Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi?
(7) Ada berapa macam getaran pada proses perambatan gempa bumi?
(8) Ada berapa macam gempa bumi?
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai tujuan sebagai berikut :
(1) Untuk mengetahui pengertian lempeng tektonik.
(2) Untuk mengetahui teori lempeng tektonik.
(3) Untuk mengetahui proses terjadinya gunung api di wilayah Indonesia.
(4) Untuk mengetahui persebaran gunung api di Indonesia.
(5) Untuk mengetahui pengertian gempa bumi.
(6) Untuk mengetahui penyebab terjadinya gempa bumi.
(7) Untuk mengetahui macam-macam getaran pada proses perambatan gempa
bumi.
(8) Untuk mengetahui macam-macam gempa bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di
bawahnya. Oleh karena itu lempeng tektonik ini bebas untuk menggesek satu sama lain.
Litosfer terpecah-pecah menjadi menjadi 12 lempeng. Dinamakan lempeng, ka- rena bagian
litosfer itu mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar),
tetapi berukuran kecil pada arah vertikal. Lempeng-lempeng itu masing-masing bergerak
mendatar.
Daratan dan juga dasar lautan akan secara perlahan-lahan dibawa ke arah kedudukan
baru apabila lempeng beralih. Batas lempeng ditandai oleh lingkaran gempa bumi dan
rangkaian gunung berapi.
2.2 Teori Lempeng Tektonik
Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan. Ada lempengan yang besar dan
ada yang kecil. Di antara lempengan-lempengan itu terdapat retakan-retakan besar di kerak
bumi. Lempengan-lempengan itu bergerak perlahan-lahan dengan kecepatan 3-13 cm/tahun
ke arah permukaan bumi. Di beberapa tempat, lempengan-lempengan tersebut bergerak
saling menjauh, mendekat dan bertumbukan (bertabrakan).
Di daerah yang lempengannya saling menjauh, timbul bahan lelehan dari dalam bumi
melalui retakan-retakan, kemudian menjadi dingin dan membentuk batuan basal. Ber-
pisahnya lempengen-lempengan bumi ini terjadi jauh di bawah lautan di bumi. Basal yang
timbul kemudian membentuk deretan pematang bawah samudra yang disebut pematang
tengah samudera. Semakin banyak bahan lelehan dan membentuk basal, maka akan semakin
jauh lempengan tersebut terpisah dan menyebabkan melebarnya dasar samudera.
Di antara Australia dan Antartika, terdapat pematang tengah samudera yang melebar
sebesar 6-7,5 cm/tahun dan menyebabkan terdorongnya lempengan India-Australia ke arah
utara sehingga bertabrakan dengan lempengan Eurasia yang dimulai sekitar 25 juta tahun
yang lalu dan terus berlanjut hingga sekarang. Proses lempengan India-Australia yang sedang
didorong ke bawah oleh lempengan Eurasia disebut penunja-man. Tabrakan kedua lempeng
ini mengakibatkan Australia bagian utara terdorong ke bawah dan membentuk Teluk
Carpentaria, Laut Timor dan Laut Arafuru.
Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Wegener dalam bukunya The Origin of
Continents and Oceans (1915) mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung
dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift).
Gravitasi dianggap sebagai penyebab utama dari semua pergerakan lempeng. Gaya
gravitasi menarik lempeng yang tersubduksi karena bagian itu memang lebih tua dan lebih
berat bobotnya. Kemudian karena tertarik, ada celah di tengah punggung samudera yang
kemudian terisi material dari dalam mantel.
2.3 Proses Terjadinya Gunung Api di Wilayah Indonesia
Gunung berapi merupakan gejala alam yang berupa keluarnya lava panas ke permu-
kaan bumi. Aktivitas gunung berapi tidak hanya menimbulkan kerugian bagi manusia yang
tinggal di sekitarnya, tetapi juga menyebabkan lahan menjadi subur. Hal ini di-sebabkan
bahan gunung api tersebut mengandung bahan-bahan yang diperlukan oleh tumbuh-
tumbuhan. Tingkat kesuburan lahan sangat menentukan kesanggupan masya-rakat untuk
bertahan di suatu wilayah. Dengan memanfaatkan lahan yang subur, peta-ni akan
menghasilkan hasil panen yang banyak.
Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia,
lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di bawah Indonesia. Suhu yang sangat
tinggi telah melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. Di banyak
tempat, magma ini kemudian muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk
gunung-gunung api. Tabrakan kedua lempengan tersebut, memben-tuk Pegunungan
Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia, parit Jawa dan tanah tinggi Nugini.
Busur gunung-gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara seperti ini. Gempa bu-
mi umumnya terjadi di kawasan ini karena lempengan benua mengeluarkan tekanan pada saat
lempengan itu menurun melalui parit samudera. Gunung-gunung api yang terbentuk dengan
cara ini disebut gunung api andesit karena lava yang dikeluarkan-nya membentuk
batuan yang disebut andesit. Gunung-gunung api andesit sifatnya sangat mudah meletus dan
tak terduga.
2.4 Persebaran Gunung Api di Indonesia
Di Indonesia terdapat 400 gunung berapi, tetapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung
saja. Gunung-gunung tersebut digolongkan atas tiga barisan, yaitu :
(1) Sumatera - Jawa - Nusa Tenggara - sekitar Laut Banda.
(2) Halmahera dan pulau-pulau di sebelah baratnya.
(3) Sulawesi Utara - Pulau Sangihe - Pulau Mindanao.
Ada tiga sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu sistem
Sunda, sistem Busur Tepi Asia dan sistem Sirkum Australia.
2.4.1 Sistem Sunda
Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke Kepulauan Banda di
Maluku dengan panjang kurang lebih 7.000 km yang terdiri dari lima busur pegu-nungan,
yaitu :
(1) Busur Arakan Yoma, terpusatdi Shan (Myanmar).
(2) Busur Andaman Nicobar, terpusat di Mergui.
(3) Busur Sumatera – Jawa, terpusat di Anambas.
(4) Busur Kepulauan Nusa Tenggare, terpusat di Flores.
(5) Busur Banda, terpusat Banda.
Secara umum, sistem Sunda terbagi atas dua busur, yakni busur dalam vulkanis dan busur
luar tidak vulkanis yang terletak di bawah permukaan laut.
2.4.2 Sistem Busur Tepi Asia
Sistem ini dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, Filipina, Kalimantan dan Sulawe-si.
Di Filipina, busur tepi Asia bercabang menjadi tiga, yaitu :
(1) Cabang pertama dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Samar ke Mindanao
dan Kepulauan Sulu ke Kalimantan Utara.
(2) Cabang kedua dimulai dari Pulau Samar ke Mindanao dan Sangihe ke Sula-
wesi.
(3) Cabang ketiga dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Palawan ke Kaliman-
tan Utara.
2.4.3 Sistem Sirkum Australia
Sistem ini berasal dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Irian (Papua). Ba-
gian utara sistem pegunungan ini bercabang dua sebagai berikut :
(1) Dari Pulau Bismarck melalui pegunungan tepi utara Papua sampai ke kepala
burung menuju Halmahera.
(2) Dari ekor Pulau Irian (Papua) melaui bagian tengah sampai ke Pegunungan
Charleslois di sebalah barat.
Ketiga pegunungan ini bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia a-dalah
daerah pertemuan rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik dengan proses
pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh sebab itu, Indonesia banyak terjadi
gempa bumi.
2.5 Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran alam yang bersumber dari dalam bumi dan merambat ke
permukaan. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa
bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila
tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gejala alam ini banyak menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Kerusakan akibat
gempa bumi biasanya diikuti dengan bencanan sekunder, seperti kebakaran, terputusnya arus
listrik dan gelombang laut yang sangat dahsyat (tsunami). Mengingat gempa bumi
menimbulkan kerugian dan kerusakan bagi makhluk hidup, maka manusia mencoba untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa bumi. Hal ini sangat berkaitan dengan
pergerakan lempeng. Usaha itu dilakukan untuk menyela-matkan diri dari bencana. Namun,
saat ini ilmu pengetahuan belum mampu menjawab tantangan tersebut.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menye-
babkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi be-sar, dan
dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut terja-di. Kebanyakan
gempa bumi terjadi di sepanjang perbatasan antara dua lempeng.
Pada saat gempa bumi terjadi, kita dapat merasakan merasakan adaya getaran bumi di
tempat kita berpijak. Jika semua getaran bumi dari yang lemah sampai dengan yang keras
dihitung, maka dalam setahun kira-kira terjadi 1.000 kali gempa. Ilmu yang mempelajari
tentang gempa disebut seismologi.
Pusat gempa di dalam bumi (di bawah permukaan tanah) disebut hiposentrum. Mulai
dari hiposentrum ini getaran diteruskan ke segala arah. Ada dua bentuk hiposentrum, yaitu
garis dan titik. Hiposentrum berbentuk garis disebabkan oleh patahan kerak bumi, sedangkan
hiposentrum berbentuk titik penyebabnya adalah gunung api atau tanah longsor. Tempat
hiposentrum ini ada yang sangat dalam dan ada yang dangkal. Di Indonesia terdapat
hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500 km, contohnya di bawah Laut Flores yang
dalamnya kurang lebih 720 km.
Pusat gempa pada permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Kerusa-
kan terbesar yang diakibatkan oleh gempa terdapat di sekitar daerah episentrum. Dari
episentrum, getaran permukaan menjalar horizontal ke segala arah. Di Indonesia, episentrum
kebanyakan terdapat di bawah permukaan laut, sehingga kerusakan yang terjadi di daratan
tidak terlalu besar.
Untuk keperluan pemetaan, maka pemetaan dapat dilakukan setelah terjadinya gem-pa.
Pada peta gempa, ada beberapa macam garis yang dikenal, yakni sebagai berikut :
(1) Homoseista ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gem-
pa pada waktu yang sama.
(2) Isoseista ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh
gempa yang berintesitas sama. Ada isoseista yang kesatu, kedua, keiga, dan
seterusnya.
(3) Pleistoseista ialah garis yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan
terhebat dari gempa bumi. Pleistoseista ini mengelilingi episentrum, sebab
daerah di sekitar episentrum mengalami kerusakan yang terhebat. Isoseista
yang pertama juga merupakan pleistoseista.
2.6 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh teka-
nan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami fase transisi pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gu-
nung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gu-nung
berapi.
Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik
dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi, gempa bumi juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari
atau ke dalam bumi contohnya pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di
Rocky Mountain Arsenal.
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat mem-
buat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa
bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
2.7 Macam-Macam Getaran pada Proses Perambatan Gempa Bumi
Proses perambatan gempa bumi melalui tiga macam getaran, yaitu :
(1) Getaran longitudinal (merapat-merenggang)
Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam bu-
mi ke segala arah dengan kecepatan 7-14 km/jam. Getaran ini merupakan ge-
taran pendahuluan pertama sehingga disebut getaran primer (P) karena da-
tangnya paling awal. Getaran ini belum menimbulkan kerusakan.
(2) Getaran transversal (naik-turun)
Getaran yang berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam
bumi dengan kecepatan 4-7 km/jam. Getaran ini adalah getaran pendahuluan
kedua dan disebut getaran sekunder (S), karena datangnya setelah getaran
longitudinal. Getaran ini belum menimbulkan kerusakan.
(3) Getaran gelombang panjang
Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi
dengan kecepatan 3,8-3,9 km/jam. Getaran ini datangnya paling akhir dan
merupakan getaran pokok yang menimbulkan kerusakan.
2.8 Macam-Macam Gempa Bumi
Pada dasarnya, gempa bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan intesitasnya (kekuat-
annya), penyebabnya, bentuk episentrumnya, kedalaman hiposentrumnya dan jarak dari
episentrumnya.
2.8.1 Gempa Bumi Berdasarkan Intesitasnya
a) Makroseisme, yaitu gempa yang intesitasnya besar dan dapat diketahui tanpa alat.
b) Mikroseisme, yaitu gempa yang intesitasnya kecil sekali dan hanya dapat di-ketahui
dengan menggunakan alat saja.
2.8.2 Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya
a) Gempa runtuhan (robohan)
Gempa runtuhan terjadi karena runtuhnya tanah atau retaknya lapisan batuan yang
biasanya terjadi di daerah pertambangan yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur,
lereng tebing yang curam, atau lubang. Di dalam pegu-nungan kapur kadang-kadang terdapat
gua yang terjadi karena pelarutan jika atap gua tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi.
Kejadian gempa sema-cam ini sering terjadi di lokasi pertambangan bawah tanah karena
batuan-batuan di dalamnya dieksploitasi sehingga mengakibatkan munculnya rongga bawah
tanah. Umumnya, gempa runtuhan sangat jarang terjadi, kalau pun ter-jadi, hanya dalam
skala kecil, bahaya yang ditimbulkan kecil dan terjadi di daerah lokal. Gempa ini terjadi
sekitar 3% tiap tahunnya.
b) Gempa vulkanis
Gempa vulkanis disebabkan oleh letusan gunung api, bersifat lemah, mem-punyai
bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik, hanya terdapat di
sekitar gunung api yang meletus dan hanya akan terasa di sekitar tubuh gunung api itu saja.
Gempa bumi jenis ini dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah letusan gunung api.
Adanya getaran di dalam bumi dika-renakan gesekan magma dengan dinding batuan yang
diterobosnya pada saat magma di dalam gunung api naik ke permukaan dan adanya tekanan
gas pada saat terjadi ledakan sangat besar dari dalam sumbat kawah yang akhirnya me-
nimbulkan gempa bumi. Perpindahan mendadak dari magma pada tubuh da-pur magma pun
dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi vulkanis. Sekitar 75% gempa yang pernah
mengguncang bumi adalah jenis gempa vulkanis. Bahaya gempa vulkanis lebih besar dari
gempa runtuhan, namun lebih kecil dari pada gempa tektonik.
c) Gempa tektonik
Gempa ini disebabkan oleh adanaya pelepasan tenaga yang terjadi karena per-
geseran-pergeseran lempeng tektonik di dalam bumi secara tiba-tiba dan me-rupakan akibat
dari gerak orogenetik. Gejala ini sangat erat hubungannya dengan pembentukan pegunungan
yang biasanya diikuti pembentukan sesar-sesar baru. Ketegangan-ketegangan yang terjadi di
dalam bumi akan mengak-tifkan kembali sesar-sesar lama yang sudah tidak aktif. Jika
pergerakan terse-but cukup besar dan terekam oleh seismograf (alat pencatat gempa), maka a-
kan menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik. Daerah yang sering kali mengalami
gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian Mediterania dan
rangkaian Sirkum Pasifik. Bahaya yang ditimbul-kannya besar sekali sebab lapisan bumi
dapat mengalami lipatan, retakan, pa-tahan, atau bergeser. Karena gempa ini mengakibatkan
pergeseran muka bu-mi, maka gempa ini disebut juga gempa dislokasi.Gempa bumi tektonik
banyak terjadi di daerah yang masih labil. Misalnya daerah :
1. Rangkaian Mediterania, seperti Balkan, Iran, India dan Indonesia.
2. Rngakaian Sirkum Pasifik, seperti Jepang, Filipina, Cile dan Amerika Tengah.
d) Gempa tumbukan
Gempa tumbukan terutama disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi.
Tetapi gempa seperti ini jarang terjadi.
2.8.3 Gempa Bumi Berdasarkan Bentuk Episentrumnya
a) Gempa sentral
Bentuk episentrum gempa ini adalah titik.
b) Gempa linear
Gempa ini memiliki bentuk episentrum garis.
2.8.4 Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman Hiposentrumnya
a) Gempa bumi dalam
Kedalaman hiposentrum gempa ini lebih dari 300 km. karena letak hiposen-trumnya
yang dalam, gempa ini tidak begitu mengguncang permukaan bumi. Contohnya, gempa ini
pernah terjadi di bawah Laut Jawa, Laut Flores dan Laut Sulawesi.
b) Gempa bumi menengah
Kedalaman hiposentrumnya antara 100-300 km. Gempa ini menimbulkan ke-rusakan
ringan. Contohnya, gempa yang pernah terjadi di sebelah selatan Ja-wa, Nusa Tenggara,
Maluku dan Teluk Tomini.
c) Gempa bumi dangkal
Kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km. Gempa ini berbahaya karena dapat
menimbulkan kerusakan besar.
2.8.5 Gempa Bumi Berdasarkan Jarak dari Episentrum
a) Gempa lokal terjadi jika jarak episentrum kurang dari 10.000 km.
b) Gempa jauh terjadi jika jarak episentrum sekitar 10.000 km.
c) Gempa sangat jauh terjadi jika jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari teori yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Lempeng tektonik ialah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di
bawahnya dan bebas bergerak untuk menggesek satu sama lain.
2) Lempengan-lempengan tersebut saling menjauh, mendekat dan bertabrakan sehingga
membentuk relief-relief di kerak bumi serta dapat menimbulkan ada-nya gempa bumi.
3) Terjadinya gunung api di wilayah Indonesia disebabkan oleh pinggiran lem-pengan
India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia sehingga lem-pengan tersebut longsor
jauh ke dalam bumi di bawah Indonesia. Lalu suhu yang tinggi melelehkan pinggiran
lempengan tersebut dan menghasilkan mag-ma yang muncul melalui retakan di permukaan
bumi dan akhirnya memben-tuk gunung-gunung api.
4) Persebaran gunung-gunung api di Indonesia dibagi menjadi tiga barisan. Ada tiga
pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu sistem Sunda, sistem busur
tepi Asia dan sistem Sirkum Australia.
5) Gempa bumi ialah getaran alam yang bersumber dari dalam bumi dan meram-bat ke
permukaan.
6) Gempa bumi terjadi disebabkan oleh pergerakan lempengan-lempengan, per-gerakan
magma di dalam gunung api, menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, injeksi
atau akstraksi cairan dari atau ke dalam bumi dan peledakan bahan peledak.
7) Proses perambatan gempa bumi melalui tiga macam, yaitu longitudinal (mera-pat-
merenggang), transversal (naik-turun) dan gelombang panjang.
8) Macam-macam gempa bumi dibedakan berdasarkan atas penyebabnya, intesi-tasnya
(kekuatannya), bentuk episentrumnya, kedalaman hiposentrumnya dan jarak dari episentrum.
3.2 Saran
1) Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang teori lempeng tektonik, persebaran gu-
nung api dan gempa bumi agar mendapat informasi yang lebih akurat.
2) Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplika-
sikannya di dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyanto dan Endarto, Danang. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi 1. Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Nanda Reda
 
Pemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudraPemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudra
4211410001
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
fazar muslim
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Avidia Sarasvati
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
Fajar Perdana
 

Mais procurados (20)

Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magma
 
Pemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudraPemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudra
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Morfologi karst
Morfologi karstMorfologi karst
Morfologi karst
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Bentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi MagmaBentuk Intrusi Magma
Bentuk Intrusi Magma
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 

Destaque

Redes sociales
Redes socialesRedes sociales
Redes sociales
Juank269
 
ερωτόκριτος
  ερωτόκριτος  ερωτόκριτος
ερωτόκριτος
mapekako
 
G.U.N. Academy - the roles you can join us
G.U.N. Academy - the roles you can join usG.U.N. Academy - the roles you can join us
G.U.N. Academy - the roles you can join us
Lucy Mcfarland
 
δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου
 δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου
δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου
mapekako
 
Materi Kimia Bu Ika
Materi Kimia Bu IkaMateri Kimia Bu Ika
Materi Kimia Bu Ika
281095
 
Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2
Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2
Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2
alena30
 
α ραψωδία
   α ραψωδία   α ραψωδία
α ραψωδία
mapekako
 
δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου
 δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου
δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου
mapekako
 

Destaque (20)

Ponolohiya
PonolohiyaPonolohiya
Ponolohiya
 
Redes sociales
Redes socialesRedes sociales
Redes sociales
 
Duurzaamheid loont!
Duurzaamheid loont!Duurzaamheid loont!
Duurzaamheid loont!
 
ερωτόκριτος
  ερωτόκριτος  ερωτόκριτος
ερωτόκριτος
 
G.U.N. Academy - earn and learn with us!
G.U.N. Academy - earn and learn with us!G.U.N. Academy - earn and learn with us!
G.U.N. Academy - earn and learn with us!
 
G.U.N. Academy - the roles you can join us
G.U.N. Academy - the roles you can join usG.U.N. Academy - the roles you can join us
G.U.N. Academy - the roles you can join us
 
TL June 2011
TL June 2011TL June 2011
TL June 2011
 
δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου
 δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου
δραστηριότητα αρχαία α γυμνασίου
 
Analysis of your new plant
Analysis of your new plantAnalysis of your new plant
Analysis of your new plant
 
Materi Kimia Bu Ika
Materi Kimia Bu IkaMateri Kimia Bu Ika
Materi Kimia Bu Ika
 
1 gab
1 gab1 gab
1 gab
 
Bushi il breviario del guerriero
Bushi il breviario del guerrieroBushi il breviario del guerriero
Bushi il breviario del guerriero
 
Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2
Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2
Programmirovannoe obuchenie abramova_a_tf_3-2
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Dirk Aaccountants + Adviseurs - werken in / met de cloud
Dirk Aaccountants + Adviseurs - werken in / met de cloudDirk Aaccountants + Adviseurs - werken in / met de cloud
Dirk Aaccountants + Adviseurs - werken in / met de cloud
 
JavaOne 2013: Introduction to PackedObjects
JavaOne 2013: Introduction to PackedObjectsJavaOne 2013: Introduction to PackedObjects
JavaOne 2013: Introduction to PackedObjects
 
α ραψωδία
   α ραψωδία   α ραψωδία
α ραψωδία
 
140313_Test slideshare
140313_Test slideshare140313_Test slideshare
140313_Test slideshare
 
Citizen watches
Citizen watchesCitizen watches
Citizen watches
 
δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου
 δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου
δραστηριότητα αρχαία γ΄ γυμνασίου
 

Semelhante a Kelompok 2 (lempeng tektonik)

Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
Indah Maharani
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Nanda Reda
 
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
WandiaMellaniTrihaps
 

Semelhante a Kelompok 2 (lempeng tektonik) (20)

Ppt tugas komputer yogi11051360
Ppt tugas komputer yogi11051360Ppt tugas komputer yogi11051360
Ppt tugas komputer yogi11051360
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal Bumi
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
 
Laporan museum merapi
Laporan museum merapiLaporan museum merapi
Laporan museum merapi
 
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptBAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
 
Geo litosfer
Geo litosferGeo litosfer
Geo litosfer
 
proses terbentuknya bumi
proses terbentuknya bumiproses terbentuknya bumi
proses terbentuknya bumi
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempa
 
Pertemuan 12 dinamika litosfer
Pertemuan 12 dinamika litosferPertemuan 12 dinamika litosfer
Pertemuan 12 dinamika litosfer
 
10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam
10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam
10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam
 
Gempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fixGempabumi tektonik fix
Gempabumi tektonik fix
 
IPBA
IPBAIPBA
IPBA
 
Asslamula’kum
Asslamula’kum Asslamula’kum
Asslamula’kum
 
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
6. gempa bumi dan tsunami ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela Shu...
 
lempeng tektonik
lempeng tektoniklempeng tektonik
lempeng tektonik
 
Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
 
Tugas geologi laut
Tugas geologi lautTugas geologi laut
Tugas geologi laut
 
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
 

Mais de Nanda Reda

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
Nanda Reda
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendel
Nanda Reda
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
Nanda Reda
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Nanda Reda
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
Nanda Reda
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Nanda Reda
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Nanda Reda
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktu
Nanda Reda
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Nanda Reda
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Nanda Reda
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
Nanda Reda
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Nanda Reda
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
Nanda Reda
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Nanda Reda
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
Nanda Reda
 
Kesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fixKesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fix
Nanda Reda
 

Mais de Nanda Reda (20)

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendel
 
PKM B.inggris
PKM B.inggrisPKM B.inggris
PKM B.inggris
 
10. gem ok
10. gem ok10. gem ok
10. gem ok
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktu
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
 
Enzim fix
Enzim fixEnzim fix
Enzim fix
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkon
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
 
Kesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fixKesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fix
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 

Último

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Kelompok 2 (lempeng tektonik)

  • 1. MAKALAH ILMU KEBUMIAN TEORI TEKTONIK LEMPENG KELOMPOK 2 : 1. Salwa (4001414005) 2. Ety Rahmawati (4001414000) 3. Isroh Lutfiana (4001414030) 4. Devi Amalia A (4001414047) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di muka bumi terdapat gejala-gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia. Timbulnya gejala alam ini tidak dapat diminta dan tidak dapat ditolak oleh manusia. Gerak kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh gejala alam. Fenomena alam atau gejala alam ada yang mendukung dan ada juga yang membatasi aktivitas manusia. Pada batas-batas tertentu, manusia harus menyesuaikan diri dengan alam. Beberapa gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia, antara lain gerakan lempeng tekonik, aktivitas vulkanisme (gunung berapi) dan gempa bumi. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini kami merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji sebagai berikut : (1) Apa yang dimaksud dengan lempeng tektonik? (2) Bagaimana teori lempeng tektonik? (3) Bagaimana proses terjadinya gunung api di wilayah Indonesia? (4) Bagaimana persebaran gunung api di Indonesia? (5) Apa yang dimaksud dengan gempa bumi? (6) Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi? (7) Ada berapa macam getaran pada proses perambatan gempa bumi? (8) Ada berapa macam gempa bumi? 1.3 Tujuan Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai tujuan sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui pengertian lempeng tektonik. (2) Untuk mengetahui teori lempeng tektonik. (3) Untuk mengetahui proses terjadinya gunung api di wilayah Indonesia. (4) Untuk mengetahui persebaran gunung api di Indonesia. (5) Untuk mengetahui pengertian gempa bumi. (6) Untuk mengetahui penyebab terjadinya gempa bumi. (7) Untuk mengetahui macam-macam getaran pada proses perambatan gempa bumi. (8) Untuk mengetahui macam-macam gempa bumi.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Lempeng Tektonik Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di bawahnya. Oleh karena itu lempeng tektonik ini bebas untuk menggesek satu sama lain. Litosfer terpecah-pecah menjadi menjadi 12 lempeng. Dinamakan lempeng, ka- rena bagian litosfer itu mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran kecil pada arah vertikal. Lempeng-lempeng itu masing-masing bergerak mendatar. Daratan dan juga dasar lautan akan secara perlahan-lahan dibawa ke arah kedudukan baru apabila lempeng beralih. Batas lempeng ditandai oleh lingkaran gempa bumi dan rangkaian gunung berapi. 2.2 Teori Lempeng Tektonik Kerak bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan. Ada lempengan yang besar dan ada yang kecil. Di antara lempengan-lempengan itu terdapat retakan-retakan besar di kerak bumi. Lempengan-lempengan itu bergerak perlahan-lahan dengan kecepatan 3-13 cm/tahun ke arah permukaan bumi. Di beberapa tempat, lempengan-lempengan tersebut bergerak saling menjauh, mendekat dan bertumbukan (bertabrakan). Di daerah yang lempengannya saling menjauh, timbul bahan lelehan dari dalam bumi melalui retakan-retakan, kemudian menjadi dingin dan membentuk batuan basal. Ber- pisahnya lempengen-lempengan bumi ini terjadi jauh di bawah lautan di bumi. Basal yang timbul kemudian membentuk deretan pematang bawah samudra yang disebut pematang tengah samudera. Semakin banyak bahan lelehan dan membentuk basal, maka akan semakin jauh lempengan tersebut terpisah dan menyebabkan melebarnya dasar samudera. Di antara Australia dan Antartika, terdapat pematang tengah samudera yang melebar sebesar 6-7,5 cm/tahun dan menyebabkan terdorongnya lempengan India-Australia ke arah utara sehingga bertabrakan dengan lempengan Eurasia yang dimulai sekitar 25 juta tahun yang lalu dan terus berlanjut hingga sekarang. Proses lempengan India-Australia yang sedang didorong ke bawah oleh lempengan Eurasia disebut penunja-man. Tabrakan kedua lempeng ini mengakibatkan Australia bagian utara terdorong ke bawah dan membentuk Teluk Carpentaria, Laut Timor dan Laut Arafuru. Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Wegener dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (1915) mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Gravitasi dianggap sebagai penyebab utama dari semua pergerakan lempeng. Gaya gravitasi menarik lempeng yang tersubduksi karena bagian itu memang lebih tua dan lebih berat bobotnya. Kemudian karena tertarik, ada celah di tengah punggung samudera yang kemudian terisi material dari dalam mantel.
  • 4. 2.3 Proses Terjadinya Gunung Api di Wilayah Indonesia Gunung berapi merupakan gejala alam yang berupa keluarnya lava panas ke permu- kaan bumi. Aktivitas gunung berapi tidak hanya menimbulkan kerugian bagi manusia yang tinggal di sekitarnya, tetapi juga menyebabkan lahan menjadi subur. Hal ini di-sebabkan bahan gunung api tersebut mengandung bahan-bahan yang diperlukan oleh tumbuh- tumbuhan. Tingkat kesuburan lahan sangat menentukan kesanggupan masya-rakat untuk bertahan di suatu wilayah. Dengan memanfaatkan lahan yang subur, peta-ni akan menghasilkan hasil panen yang banyak. Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di bawah Indonesia. Suhu yang sangat tinggi telah melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. Di banyak tempat, magma ini kemudian muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Tabrakan kedua lempengan tersebut, memben-tuk Pegunungan Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia, parit Jawa dan tanah tinggi Nugini. Busur gunung-gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara seperti ini. Gempa bu- mi umumnya terjadi di kawasan ini karena lempengan benua mengeluarkan tekanan pada saat lempengan itu menurun melalui parit samudera. Gunung-gunung api yang terbentuk dengan cara ini disebut gunung api andesit karena lava yang dikeluarkan-nya membentuk batuan yang disebut andesit. Gunung-gunung api andesit sifatnya sangat mudah meletus dan tak terduga. 2.4 Persebaran Gunung Api di Indonesia Di Indonesia terdapat 400 gunung berapi, tetapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung saja. Gunung-gunung tersebut digolongkan atas tiga barisan, yaitu : (1) Sumatera - Jawa - Nusa Tenggara - sekitar Laut Banda. (2) Halmahera dan pulau-pulau di sebelah baratnya. (3) Sulawesi Utara - Pulau Sangihe - Pulau Mindanao. Ada tiga sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu sistem Sunda, sistem Busur Tepi Asia dan sistem Sirkum Australia. 2.4.1 Sistem Sunda Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke Kepulauan Banda di Maluku dengan panjang kurang lebih 7.000 km yang terdiri dari lima busur pegu-nungan, yaitu : (1) Busur Arakan Yoma, terpusatdi Shan (Myanmar). (2) Busur Andaman Nicobar, terpusat di Mergui. (3) Busur Sumatera – Jawa, terpusat di Anambas. (4) Busur Kepulauan Nusa Tenggare, terpusat di Flores. (5) Busur Banda, terpusat Banda. Secara umum, sistem Sunda terbagi atas dua busur, yakni busur dalam vulkanis dan busur luar tidak vulkanis yang terletak di bawah permukaan laut.
  • 5. 2.4.2 Sistem Busur Tepi Asia Sistem ini dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, Filipina, Kalimantan dan Sulawe-si. Di Filipina, busur tepi Asia bercabang menjadi tiga, yaitu : (1) Cabang pertama dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Samar ke Mindanao dan Kepulauan Sulu ke Kalimantan Utara. (2) Cabang kedua dimulai dari Pulau Samar ke Mindanao dan Sangihe ke Sula- wesi. (3) Cabang ketiga dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Palawan ke Kaliman- tan Utara. 2.4.3 Sistem Sirkum Australia Sistem ini berasal dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Irian (Papua). Ba- gian utara sistem pegunungan ini bercabang dua sebagai berikut : (1) Dari Pulau Bismarck melalui pegunungan tepi utara Papua sampai ke kepala burung menuju Halmahera. (2) Dari ekor Pulau Irian (Papua) melaui bagian tengah sampai ke Pegunungan Charleslois di sebalah barat. Ketiga pegunungan ini bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia a-dalah daerah pertemuan rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh sebab itu, Indonesia banyak terjadi gempa bumi. 2.5 Pengertian Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran alam yang bersumber dari dalam bumi dan merambat ke permukaan. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Gejala alam ini banyak menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Kerusakan akibat gempa bumi biasanya diikuti dengan bencanan sekunder, seperti kebakaran, terputusnya arus listrik dan gelombang laut yang sangat dahsyat (tsunami). Mengingat gempa bumi menimbulkan kerugian dan kerusakan bagi makhluk hidup, maka manusia mencoba untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa bumi. Hal ini sangat berkaitan dengan pergerakan lempeng. Usaha itu dilakukan untuk menyela-matkan diri dari bencana. Namun, saat ini ilmu pengetahuan belum mampu menjawab tantangan tersebut. Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menye- babkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi be-sar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut terja-di. Kebanyakan gempa bumi terjadi di sepanjang perbatasan antara dua lempeng. Pada saat gempa bumi terjadi, kita dapat merasakan merasakan adaya getaran bumi di tempat kita berpijak. Jika semua getaran bumi dari yang lemah sampai dengan yang keras dihitung, maka dalam setahun kira-kira terjadi 1.000 kali gempa. Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut seismologi.
  • 6. Pusat gempa di dalam bumi (di bawah permukaan tanah) disebut hiposentrum. Mulai dari hiposentrum ini getaran diteruskan ke segala arah. Ada dua bentuk hiposentrum, yaitu garis dan titik. Hiposentrum berbentuk garis disebabkan oleh patahan kerak bumi, sedangkan hiposentrum berbentuk titik penyebabnya adalah gunung api atau tanah longsor. Tempat hiposentrum ini ada yang sangat dalam dan ada yang dangkal. Di Indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500 km, contohnya di bawah Laut Flores yang dalamnya kurang lebih 720 km. Pusat gempa pada permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum. Kerusa- kan terbesar yang diakibatkan oleh gempa terdapat di sekitar daerah episentrum. Dari episentrum, getaran permukaan menjalar horizontal ke segala arah. Di Indonesia, episentrum kebanyakan terdapat di bawah permukaan laut, sehingga kerusakan yang terjadi di daratan tidak terlalu besar. Untuk keperluan pemetaan, maka pemetaan dapat dilakukan setelah terjadinya gem-pa. Pada peta gempa, ada beberapa macam garis yang dikenal, yakni sebagai berikut : (1) Homoseista ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gem- pa pada waktu yang sama. (2) Isoseista ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa yang berintesitas sama. Ada isoseista yang kesatu, kedua, keiga, dan seterusnya. (3) Pleistoseista ialah garis yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dari gempa bumi. Pleistoseista ini mengelilingi episentrum, sebab daerah di sekitar episentrum mengalami kerusakan yang terhebat. Isoseista yang pertama juga merupakan pleistoseista. 2.6 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh teka- nan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami fase transisi pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gu- nung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gu-nung berapi. Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi, gempa bumi juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari atau ke dalam bumi contohnya pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat mem- buat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
  • 7. 2.7 Macam-Macam Getaran pada Proses Perambatan Gempa Bumi Proses perambatan gempa bumi melalui tiga macam getaran, yaitu : (1) Getaran longitudinal (merapat-merenggang) Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam bu- mi ke segala arah dengan kecepatan 7-14 km/jam. Getaran ini merupakan ge- taran pendahuluan pertama sehingga disebut getaran primer (P) karena da- tangnya paling awal. Getaran ini belum menimbulkan kerusakan. (2) Getaran transversal (naik-turun) Getaran yang berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam bumi dengan kecepatan 4-7 km/jam. Getaran ini adalah getaran pendahuluan kedua dan disebut getaran sekunder (S), karena datangnya setelah getaran longitudinal. Getaran ini belum menimbulkan kerusakan. (3) Getaran gelombang panjang Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3,8-3,9 km/jam. Getaran ini datangnya paling akhir dan merupakan getaran pokok yang menimbulkan kerusakan. 2.8 Macam-Macam Gempa Bumi Pada dasarnya, gempa bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan intesitasnya (kekuat- annya), penyebabnya, bentuk episentrumnya, kedalaman hiposentrumnya dan jarak dari episentrumnya. 2.8.1 Gempa Bumi Berdasarkan Intesitasnya a) Makroseisme, yaitu gempa yang intesitasnya besar dan dapat diketahui tanpa alat. b) Mikroseisme, yaitu gempa yang intesitasnya kecil sekali dan hanya dapat di-ketahui dengan menggunakan alat saja. 2.8.2 Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya a) Gempa runtuhan (robohan) Gempa runtuhan terjadi karena runtuhnya tanah atau retaknya lapisan batuan yang biasanya terjadi di daerah pertambangan yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, lereng tebing yang curam, atau lubang. Di dalam pegu-nungan kapur kadang-kadang terdapat gua yang terjadi karena pelarutan jika atap gua tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Kejadian gempa sema-cam ini sering terjadi di lokasi pertambangan bawah tanah karena batuan-batuan di dalamnya dieksploitasi sehingga mengakibatkan munculnya rongga bawah tanah. Umumnya, gempa runtuhan sangat jarang terjadi, kalau pun ter-jadi, hanya dalam skala kecil, bahaya yang ditimbulkan kecil dan terjadi di daerah lokal. Gempa ini terjadi sekitar 3% tiap tahunnya. b) Gempa vulkanis
  • 8. Gempa vulkanis disebabkan oleh letusan gunung api, bersifat lemah, mem-punyai bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik, hanya terdapat di sekitar gunung api yang meletus dan hanya akan terasa di sekitar tubuh gunung api itu saja. Gempa bumi jenis ini dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah letusan gunung api. Adanya getaran di dalam bumi dika-renakan gesekan magma dengan dinding batuan yang diterobosnya pada saat magma di dalam gunung api naik ke permukaan dan adanya tekanan gas pada saat terjadi ledakan sangat besar dari dalam sumbat kawah yang akhirnya me- nimbulkan gempa bumi. Perpindahan mendadak dari magma pada tubuh da-pur magma pun dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi vulkanis. Sekitar 75% gempa yang pernah mengguncang bumi adalah jenis gempa vulkanis. Bahaya gempa vulkanis lebih besar dari gempa runtuhan, namun lebih kecil dari pada gempa tektonik. c) Gempa tektonik Gempa ini disebabkan oleh adanaya pelepasan tenaga yang terjadi karena per- geseran-pergeseran lempeng tektonik di dalam bumi secara tiba-tiba dan me-rupakan akibat dari gerak orogenetik. Gejala ini sangat erat hubungannya dengan pembentukan pegunungan yang biasanya diikuti pembentukan sesar-sesar baru. Ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam bumi akan mengak-tifkan kembali sesar-sesar lama yang sudah tidak aktif. Jika pergerakan terse-but cukup besar dan terekam oleh seismograf (alat pencatat gempa), maka a- kan menyebabkan terjadinya gempa bumi tektonik. Daerah yang sering kali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik. Bahaya yang ditimbul-kannya besar sekali sebab lapisan bumi dapat mengalami lipatan, retakan, pa-tahan, atau bergeser. Karena gempa ini mengakibatkan pergeseran muka bu-mi, maka gempa ini disebut juga gempa dislokasi.Gempa bumi tektonik banyak terjadi di daerah yang masih labil. Misalnya daerah : 1. Rangkaian Mediterania, seperti Balkan, Iran, India dan Indonesia. 2. Rngakaian Sirkum Pasifik, seperti Jepang, Filipina, Cile dan Amerika Tengah. d) Gempa tumbukan Gempa tumbukan terutama disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi. Tetapi gempa seperti ini jarang terjadi. 2.8.3 Gempa Bumi Berdasarkan Bentuk Episentrumnya a) Gempa sentral Bentuk episentrum gempa ini adalah titik. b) Gempa linear Gempa ini memiliki bentuk episentrum garis. 2.8.4 Gempa Bumi Berdasarkan Kedalaman Hiposentrumnya a) Gempa bumi dalam Kedalaman hiposentrum gempa ini lebih dari 300 km. karena letak hiposen-trumnya yang dalam, gempa ini tidak begitu mengguncang permukaan bumi. Contohnya, gempa ini pernah terjadi di bawah Laut Jawa, Laut Flores dan Laut Sulawesi.
  • 9. b) Gempa bumi menengah Kedalaman hiposentrumnya antara 100-300 km. Gempa ini menimbulkan ke-rusakan ringan. Contohnya, gempa yang pernah terjadi di sebelah selatan Ja-wa, Nusa Tenggara, Maluku dan Teluk Tomini. c) Gempa bumi dangkal Kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km. Gempa ini berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan besar. 2.8.5 Gempa Bumi Berdasarkan Jarak dari Episentrum a) Gempa lokal terjadi jika jarak episentrum kurang dari 10.000 km. b) Gempa jauh terjadi jika jarak episentrum sekitar 10.000 km. c) Gempa sangat jauh terjadi jika jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari teori yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Lempeng tektonik ialah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di bawahnya dan bebas bergerak untuk menggesek satu sama lain. 2) Lempengan-lempengan tersebut saling menjauh, mendekat dan bertabrakan sehingga membentuk relief-relief di kerak bumi serta dapat menimbulkan ada-nya gempa bumi. 3) Terjadinya gunung api di wilayah Indonesia disebabkan oleh pinggiran lem-pengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia sehingga lem-pengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi di bawah Indonesia. Lalu suhu yang tinggi melelehkan pinggiran lempengan tersebut dan menghasilkan mag-ma yang muncul melalui retakan di permukaan bumi dan akhirnya memben-tuk gunung-gunung api. 4) Persebaran gunung-gunung api di Indonesia dibagi menjadi tiga barisan. Ada tiga pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu sistem Sunda, sistem busur tepi Asia dan sistem Sirkum Australia. 5) Gempa bumi ialah getaran alam yang bersumber dari dalam bumi dan meram-bat ke permukaan. 6) Gempa bumi terjadi disebabkan oleh pergerakan lempengan-lempengan, per-gerakan magma di dalam gunung api, menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, injeksi atau akstraksi cairan dari atau ke dalam bumi dan peledakan bahan peledak. 7) Proses perambatan gempa bumi melalui tiga macam, yaitu longitudinal (mera-pat- merenggang), transversal (naik-turun) dan gelombang panjang. 8) Macam-macam gempa bumi dibedakan berdasarkan atas penyebabnya, intesi-tasnya (kekuatannya), bentuk episentrumnya, kedalaman hiposentrumnya dan jarak dari episentrum. 3.2 Saran 1) Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang teori lempeng tektonik, persebaran gu- nung api dan gempa bumi agar mendapat informasi yang lebih akurat. 2) Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplika- sikannya di dalam kehidupan sehari-hari.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Sugiyanto dan Endarto, Danang. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi 1. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.