1. IS STRATEGY
Strategi IT / IS Dalam Perusahaan PT. UNILEVER Tbk.
Makalah ini disusun oleh :
Indri Wahyu ( )
Fauzan Rizky ( )
Pramudya Aditya (6410010009)
Sri Lestari (6410010010)
Prodi Teknologi Informasi
Politeknik Negeri Jakarta, 2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia usaha yang semakin kompetitif ini, perubahan adalah suatu keniscayaan.
Sebuah perusahaan harus bisa beradaptasi dengan tantangan yang ada sehingga tetap
bertahan dan memberikan hasil terbaiknya. Hal ini hanya dapat dilakukan jika sebuah
organisasi menjadi organisasi pembelajar (Learning Organization). Hal ini terjadi ketika
sebuah organisasi yang terus menerus belajar, menerima masukan baru, dan
memanfaatkan pengetahuan tersebut menjadi nilai tambah.
Ilmu – ilmu yang penting dan menjadi keunggulan perusahaan tidak ikut
menghilang seiring dengan berakhirnya masa tugas atau berpindahnya suatu karyawan
yang memiliki ilmu tersebut. Dalam makalah ini, kami ingin membahas Strategi IT/IS
pada PT Unilever Indonesia karena perusahaan tersebut mempunyai suatu ciri yang
menonjol dalam strategi operasionalnya yaitu yang peduli akan pentingnya menciptakan
budaya belajar.
Lewat cara-cara yang menarik dan inovatif, PT Unilever Indonesia mampu
membuat program pelatihan dan pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan. Hal
itu semua tidak terlepas dari bagaimana PT Unilever Indonesia memaksimalkan tsemua
teknologi IT yang ada sehingga membuat suatu rancangan sistem strategi IT/IS yang
tepat sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
3. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil dari PT. Unilever Indonesia?
2. Apa tujuan PT. Unilever Indonesia?
3. Bagaimana pemanfaatan teknologi oleh PT. Unilever Indonesia?
4. Apa saja strategi IT/IS yang dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui profil perusahaan PT. Unilever Indonesia
2. Mengetahui tujuan dari PT. Unilever Indonesia
3. Mengetahui pemanfaatan teknologi informasi oleh PT. Unilever Indonesia
4. Mengidentifikasi strategi IT/IS di dalam perusahaan PT. Unilever Indonesia
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui profil dari PT. Unilever Indonesia
2. Dapat mengetahui tujuan dari PT. Unilever Indonesia
3. Dapat mengetahui pemanfaatan teknologi informasi oleh PT. Unilever
Indonesia
4. Dapat mengidentifikasi strategi IT/IS di dalam perusahaan PT. Unilever
Indonesia
4. BAB II
ISI
2.1 Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia
2.2 Tentang PT Unilever Indonesia
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka Home Care dan
Personal serta produk makanan dan Ice Cream di Indonesia. Unilever Indonesia memiliki
5. banyak produk terbaik di dunia diantaranya seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove,
Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco,
Bango dan masih banyak lagi.
Unilever Indonesia menawarkan sahamnya ke public pada tahun 1981 dan telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Perseroan peringkat enam pada
akhir tahun 2011 dalam hal kapitalisasi pasar. Perseroan memiliki dua anak perusahaan :
PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% yang telah
konsolidasi dengan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki sekitar 51%
saham yang bergerak di bidang distribusi, ekspor, dan impor barang dagangan dengan
merek Domestos Nomos.
Ada lebih dari 6.000 karyawan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
2.3 Tujuan PT Unilever Indonesia
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan
pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi
mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. Visi Unilever adalah “To
become the first choice of consumer, costumer and community”
Misi Unilever adalah :
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
6. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.
2.4 Pemanfaatan Teknologi oleh PT Unilever Indonesia
Setiap perusahaan belajar untuk mendesain produk dan layanan yang sesuai
dengan keinginan pasar dan strategi perusahaan itu sendiri. Hal tersebut terimplementasi
dalam teknologi yang digunakan oleh perusahaan.
Sebagai organisasi pembelajar (Learning Organization), Unilever memiliki tujuan
yang jelas untuk mendorong pertumbuhan merek berkelas dunia melalui inovasi yang
cepat berskala besar dan menantang. Hal ini tercermin dalam teknologi yang digunakan,
baik dalam proses produksi maupun dalam aspek manajemennya. Beberapa teknologi
yang diterapkan dalam perusahaan tersebut antara lain :
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Kemampuan Litbang PT. Unilever terdiri dari enam laboratorium penelitian
dan laboratorium utama; dua di Inggris, satu di Belanda, satu di Amerika Serikat,
satu di China, dan satu di India. Mereka bekerja secara baik sekali dengan jaringan
pusat teknologi global dan regional yang menyediakan produk – produk masa
mendatang untuk perusahaan-perusahaan Unilever di seluruh dunia.
7. Komunikasi Pemasaran Terpadu
Integrated Marketing Communication merupakan upaya perusahaan
memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi dan informasi
untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat
tentang organisasi dan produk-produknya.
Manfaat IMC bagi PT. Unilever Indonesia, di antaranya:
Membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama
dan memperkuat semua citra dan pesan informasi perusahaan
Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas
perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran.
Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan melalui produk dan
jasanya dengan para konsumennya.
Penggunaan Perangkat Mobile
Sistem Informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi.
Bagi sebagian perusahaan seperti perusahaan besar bisnisnya tidak akan berjalan
tanpa sebuah sistem informasi. Elemen kunci dari informasi adalah struktur,
proses bisnis, politik dan budaya. Organisasi memiliki struktur yang terdapat dari
tingkatan dan keahlian yang berbeda. Teknologi informasi adalah salah satu dari
banyak alat yang digunakan perusahaan untuk menghadapi perubahan. Termasuk
Unilever Indonesia. Dengan kemampuannya untuk menjual produk dan mereknya
keseluruh dunia dan atas komitmennya pada manajemen yang berkualitas tinggi,
maka Unilever Indonesia melengkapi para eksekutif terbaik perusahaan dengan
handheld nirkabel.
8. Unilever mengijinkan para eksekutif perusahaannya menggunakan
Blackberry. Hal ini adalah ide yang baik karena perangkat tersebut adalah
pemimpin dalam kategorinya dan bekerja dengan banyak server e-mail yang
berbeda dan standar jaringan nirkabel yang beragam termasuk CDMA dan Wi-Fi.
Hal ini tentu saja memudahkan para eksekutif untuk membawa kemanapun alat
tersebut berada walaupun handheld mudah hilang atau dicuri karena begitu
portable dan dapat ditembus oleh hacker. Tetapi kecanggihan Blackberry
menggunakan OS yang mengijinkan manajer IT membuat larangan-larangan
otomatis seperti tidak boleh membuka lampiran e-mail yang dikirim dari PC
pengguna. Ini mengurangi kesempatan virus menulari jaringan perusahaan.
Penggunaan keamanan ini juga mencegah penggunaan layanan e-mail atau
Browser Web alternative. Jadi dengan mengijinkan para eksekutif menggunakan
Blackberry maka hal tersebut dapat lebih memudahkan para eksekutif untuk
bekerja dengan baik.
2.5 Strategi IT / IS PT Unilever Indonesia
Dalam dunia bisnis, perusahaan mempunyai bidang bidang fungsional yang utama
agar dapat bersaing dengan pesaing bisnisnya, diantaranya :
Startegi Manajemen Keuangan
Dalam hal ini Unilever Indonesia fokus melakukan pertumbuhan organik seperti
peningkatan omset penjualan, laba perusahan dan menekan struktur biaya. Untuk
mencapai fokus tersebut, langkah yang diambil Unliver Indonesia salah satunya
adalah dengan melakukan akuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan
tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun
1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 200. Strategi manajemen keuangan
Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke
berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan
9. Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa
ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai
6% dari omset penjualan.
Startegi Manajemen SDM
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever
secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu
diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.
Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga
kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum
termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah
25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga
maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Startegi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua
komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara
menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal
pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang,
yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya
produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas,
dan pemeliharaan peralatan.
Startegi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan
Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada
setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu
Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy
(Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak
mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun
dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis
10. produk teh botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan
Fruit tee (anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah &
cenderung suka rasa manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya
tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut
2.6 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
PT Unilever Indonesia melakukan beberapa strategi yang dapat meningkatkan
penjualan produk mereka. Dengan akuisisi merek maka Unilever bisa
mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada konsumen Unilever mempunyai SDM yang sangat memadai dan
terlatih sehingga diharapkan denganSDM yang sudah terlatih konsumen akan
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk meningkatkan pemasaran
Unilever mempunyai produk yang sudah memiliki Brand dimasyarakat sehingga
akan sulit untuk tergantikan, contoh nya Pepsodent. Dan untuk mempertahankan
kosumennya Unilever melakukan program sosial masayarakat diantaranya
kampanye cuci tangan dengan sabun lifeboy, program edukasi kesehatan gigi dan
mulut, program pelestarian makanan tradisional bango dan program memerangi
kelaparan dan membantu anak indonesia yang kekurangan gizi(Blue Band).
Dengan startegi pemasaran yang saat ini digunakan Unilver menurut kami sudah
sangat pas dan perlu dipertahankan.
2.7 Referensi
www.sap.com/cis/partners/BO/SuccessStories/Unilever.pdf
http://www.unilever.co.id/aboutus/companystructure/
http://www.unilever.co.id/aboutus/introductiontounilever/