SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
Baixar para ler offline
SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA 
DAN PENGKODEAN 
REPRESENTASI DATA 
Data : bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang 
dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan 
penghitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logika. 
Tipe data : 
1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan 
fixed-point, real floating-point dan desimal berkode biner. 
2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk 
menentukan atau memriksa kondisi seperti yang 
dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi. 
3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR 
dan TEST. 
4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan 
dengan bilangan tetapi juga dengan huruf dari alpabet 
dan karakter khusus lainnya 
SISTEM BILANGAN 
1. BINER (radiks / basis 2) 
 Notasi : (n)2 
 Simbol : angka 0 dan 1 
2. OKTAL (radiks / basis 8) 
 Notasi : (n)8 
 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 
3. DESIMAL (radiks / basis 10) 
 Notasi : (n)10 
 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 
4. HEKSADESIMAL (radiks / basis 16) 
 Notasi : (n)16 
 Simbol : angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B, C,D,E,F 
KONVERSI SISTEM BILANGAN 
1. Basis X ke DESIMAL 
• Bilangan bulat : bilangan tersebut dikalikan dengan 
Xm (m : sesuai dengan nilai tempat/bobot). 
- Contoh : 1458 = ……..10 
1458 = 1x82 + 4x81 + 5x80 = 64 + 32 + 5 
Organisasi  Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
= 10110 
• Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan 
dengan X-m (m: sesuai dengan nilai tempat/bobot). 
- Contoh : 0, 128 = ……..10 
0,12 = 1 x 8-1 + 2 x 8-2 
= 1/8 + 2/64 = 1/8 + 1/32 = 5/32 
2. DESIMAL ke Basis X 
• Bilangan bulat : bilangan tersebut dibagi berulang 
dengan basis X 
• Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan 
dengan basisnya, dan berulang untuk hasil kali 
pecahannya. 
3. BASIS X ke BASIS Y 
• Bilangan tersebut diubah ke desimal (lihat no. 1) 
kemudian ubah desimal tersebut ke basis Y (lihat no. 
2). 
REPRESENTASI BILANGAN 
 Dinyatakan dengan sign, bilangan magnitude dan posisi 
titik radiks. 
 Titik radiks memisahkan bilangan bulat dan pecahan. 
 Penggunaan titik radiks berkaitan dengan jajaran bilangan 
yang dapat ditampung oleh komputer. 
 Representasi Fixed-point : titik radiks selalu pada posisi 
tetap. 
 Representasi Floating-point : 
a = m x r e 
r = radiks, m = mantissa, e = eksponen 
Untuk menyatakan bilangan yang sangat besar atau 
sangat kecil, dengan menggeser titik radiks dan 
mengubah eksponen untuk mempertahankan nilainya. 
ARITMATIKA FIXED POINT 
PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dalam Desimal 
5,67 137,12 
43,09 + 10,09 + 
48,76 127,03 
PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dalam Basis X 
(67)8 (1101)2 (A19)16 
(35)8 + (1001)2 + ( 53)16 - 
Organisasi  Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
(124)8 (10110)2 (9C6)16 
ARITMATIKA FLOATING POINT 
Penambahan dan Pengurangan 
0,63524 x 103 
0,63215 x 103 + 
1,26739 x 103 
→ 0,126739 x 104 
0,11000 x 22 
→ 0,11000 x 23 
0,10100 x 23 
→ 0,01010 x 23 - 
0,01110 x 23 
Perkalian 
(0,253 x 102) x (0,124 x 103) 
= (0,253) x (0,124) x 102+3 
= 0,031 x 105 → 0,31 x 104 
Representasi Bilangan Positif dan Negatif pada 
bilangan BINER 
1. Label tanda konvensional : + dan – 
Contoh : +4 dan -4 
2. Menggunakan posisi digit sebelah kiri (MSB) sebagai 
sign digit (0 untuk positif dan 1 untuk negatif). 
Contoh : Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001 
Sign-Magnitude –4 dalam 4 bit = 1100 
Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama hanya 
berbeda pada sign digitnya/MSB. 
3. Representasi Komplemen-1 
Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol. 
Contoh : Dalam 8 bit 
+12 = 00001100 
-12 = 11110011 
4. Representasi Komplemen-2 
Dengan representasi komplemen-1 ditambah 1. 
Contoh : Dalam 8 bit 
-12 = 11111011 (Komplemen-1) 
1 + 
= 11111100 (Komplemen-2) 
Organisasi  Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dengan Komplemen-2 
Bilangan 6 bit : 
+14 = 001110 +12 = 001100 
-14 = 110010 -12 = 110100 
(+14) 001110 (-14) 110010 
(+12) 001100 + (+12) 110100 + 
(+26) 011010 (- 2) 1100110 
Organisasi  Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT 
end carry 
(diabaikan) 
(+14) 001110 (-14) 110010 
(-12) 110100 + (+12) 001100 + 
(+ 2)1000010 (- 2) 111110 
KODE BINER 
1. BCD (Binary Coded Decimal) 
 Mengkodekan setiap digit desimal dengan 4 bit. 
 Disebut juga kode 8421 artinya MSB mempunyai bobot 8, 
sedang LSB mempunyai bobot 1. 
 Contoh : BCD untuk 4 adalah : 0100 
: BCD untuk 18 adalah : 0001 1000 
: 0 0010 1001 . 0010 0101 = 29,2510 
0 2 9 , 2 5 
2. Kode Gray 
 Kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya 
dengan pengubahan keadaan satu bit saja. 
 Contoh : Jika 210 dikodekan ke gray adalah …. 
Caranya : ubah desimal ke biner dahulu (0010) 
0 0 1 
BINER → 0 0 1 0 + 
GRAY→ 0 0 1 1 
 Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana 
kode biner yang lainnya mungkin menghasilkan 
kesalahan atau kebingungan selama dalam transisi dari 
satu word kode ke word kode yang lainnya, dimana 
lebih dari satu bit dari kode diubah.
3. KODE ASCII 
 Kode ASCII termasuk kode Alfanumerik 
 Contoh : cari kode heksadesimal dan biner untuk huruf 
b dalam kode ASCII. 
Cari b dalam tabel 2.9 Kode ASCII 
(Pengantar Organisasi Komputer, 
GUNADARMA, halaman 68) nilai 
barisnya adalah (6)16 = (0110)2 dan nilai 
kolomnya adalah (2)16 = (0010)2. Jadi 
kode ASCII untuk b adalah (62)16 atau 
(01100010)2. 
Organisasi  Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (15)

2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 
Perancangan sistem digital
Perancangan sistem digitalPerancangan sistem digital
Perancangan sistem digital
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
 
15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
 
Bab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digitalBab 2 teknik digital
Bab 2 teknik digital
 
13. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv113. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv1
 
Operasi aritmatika
Operasi aritmatikaOperasi aritmatika
Operasi aritmatika
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
03 orakom - representasi data
03   orakom - representasi data03   orakom - representasi data
03 orakom - representasi data
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 

Semelhante a Sistem bilangan4

Sistem bilangan4
Sistem bilangan4Sistem bilangan4
Sistem bilangan4adealfarisi
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2adealfarisi
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3adealfarisi
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Ismanu Rahadi
 
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptxPertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptxTomTomMy23
 
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika DPertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika Dfeve012345
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxAhmadNurfauzan6
 
05 BCD Biner bertanda.pdf
05 BCD Biner bertanda.pdf05 BCD Biner bertanda.pdf
05 BCD Biner bertanda.pdfAdiasAfnan
 
sistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptsistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptDonnyAulia1
 
Makalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sainsMakalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sainssyahrulramadhan128
 
Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilanganHardini_HD
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptAsyerMilala
 

Semelhante a Sistem bilangan4 (20)

Sistem bilangan4
Sistem bilangan4Sistem bilangan4
Sistem bilangan4
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
 
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptxPertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
Pertemuan 2 AlStrukDa Ulalalaaaaaa hihi.pptx
 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
 
Kegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdfKegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdf
 
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika DPertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
Pertemuan I-sistem-bilangan-Elektronika D
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
 
05 BCD Biner bertanda.pdf
05 BCD Biner bertanda.pdf05 BCD Biner bertanda.pdf
05 BCD Biner bertanda.pdf
 
sistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptsistem bilangan.ppt
sistem bilangan.ppt
 
Makalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sainsMakalah sistem digital_universitas_sains
Makalah sistem digital_universitas_sains
 
bil
bilbil
bil
 
Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilangan
 
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
 

Mais de Nadya Olivia

Mais de Nadya Olivia (16)

Video editing@
Video editing@Video editing@
Video editing@
 
Frontpage
FrontpageFrontpage
Frontpage
 
Frontpage
FrontpageFrontpage
Frontpage
 
Materi ke 4
Materi ke 4Materi ke 4
Materi ke 4
 
Materi html ke 3
Materi html ke 3Materi html ke 3
Materi html ke 3
 
Belajar membuat website 2
Belajar membuat website 2Belajar membuat website 2
Belajar membuat website 2
 
Belajar membuat website
Belajar membuat websiteBelajar membuat website
Belajar membuat website
 
Bahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalBahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascal
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asli
 
jaringan komputer
jaringan komputerjaringan komputer
jaringan komputer
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Casing
CasingCasing
Casing
 
Pengenalan komputer mulok
Pengenalan komputer mulokPengenalan komputer mulok
Pengenalan komputer mulok
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 

Sistem bilangan4

  • 1. SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN REPRESENTASI DATA Data : bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan penghitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logika. Tipe data : 1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan fixed-point, real floating-point dan desimal berkode biner. 2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk menentukan atau memriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi. 3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR dan TEST. 4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan dengan bilangan tetapi juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus lainnya SISTEM BILANGAN 1. BINER (radiks / basis 2) Notasi : (n)2 Simbol : angka 0 dan 1 2. OKTAL (radiks / basis 8) Notasi : (n)8 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 3. DESIMAL (radiks / basis 10) Notasi : (n)10 Simbol : angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 4. HEKSADESIMAL (radiks / basis 16) Notasi : (n)16 Simbol : angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B, C,D,E,F KONVERSI SISTEM BILANGAN 1. Basis X ke DESIMAL • Bilangan bulat : bilangan tersebut dikalikan dengan Xm (m : sesuai dengan nilai tempat/bobot). - Contoh : 1458 = ……..10 1458 = 1x82 + 4x81 + 5x80 = 64 + 32 + 5 Organisasi Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
  • 2. = 10110 • Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan X-m (m: sesuai dengan nilai tempat/bobot). - Contoh : 0, 128 = ……..10 0,12 = 1 x 8-1 + 2 x 8-2 = 1/8 + 2/64 = 1/8 + 1/32 = 5/32 2. DESIMAL ke Basis X • Bilangan bulat : bilangan tersebut dibagi berulang dengan basis X • Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan basisnya, dan berulang untuk hasil kali pecahannya. 3. BASIS X ke BASIS Y • Bilangan tersebut diubah ke desimal (lihat no. 1) kemudian ubah desimal tersebut ke basis Y (lihat no. 2). REPRESENTASI BILANGAN Dinyatakan dengan sign, bilangan magnitude dan posisi titik radiks. Titik radiks memisahkan bilangan bulat dan pecahan. Penggunaan titik radiks berkaitan dengan jajaran bilangan yang dapat ditampung oleh komputer. Representasi Fixed-point : titik radiks selalu pada posisi tetap. Representasi Floating-point : a = m x r e r = radiks, m = mantissa, e = eksponen Untuk menyatakan bilangan yang sangat besar atau sangat kecil, dengan menggeser titik radiks dan mengubah eksponen untuk mempertahankan nilainya. ARITMATIKA FIXED POINT PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dalam Desimal 5,67 137,12 43,09 + 10,09 + 48,76 127,03 PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dalam Basis X (67)8 (1101)2 (A19)16 (35)8 + (1001)2 + ( 53)16 - Organisasi Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
  • 3. (124)8 (10110)2 (9C6)16 ARITMATIKA FLOATING POINT Penambahan dan Pengurangan 0,63524 x 103 0,63215 x 103 + 1,26739 x 103 → 0,126739 x 104 0,11000 x 22 → 0,11000 x 23 0,10100 x 23 → 0,01010 x 23 - 0,01110 x 23 Perkalian (0,253 x 102) x (0,124 x 103) = (0,253) x (0,124) x 102+3 = 0,031 x 105 → 0,31 x 104 Representasi Bilangan Positif dan Negatif pada bilangan BINER 1. Label tanda konvensional : + dan – Contoh : +4 dan -4 2. Menggunakan posisi digit sebelah kiri (MSB) sebagai sign digit (0 untuk positif dan 1 untuk negatif). Contoh : Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001 Sign-Magnitude –4 dalam 4 bit = 1100 Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama hanya berbeda pada sign digitnya/MSB. 3. Representasi Komplemen-1 Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol. Contoh : Dalam 8 bit +12 = 00001100 -12 = 11110011 4. Representasi Komplemen-2 Dengan representasi komplemen-1 ditambah 1. Contoh : Dalam 8 bit -12 = 11111011 (Komplemen-1) 1 + = 11111100 (Komplemen-2) Organisasi Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT
  • 4. PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN dengan Komplemen-2 Bilangan 6 bit : +14 = 001110 +12 = 001100 -14 = 110010 -12 = 110100 (+14) 001110 (-14) 110010 (+12) 001100 + (+12) 110100 + (+26) 011010 (- 2) 1100110 Organisasi Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT end carry (diabaikan) (+14) 001110 (-14) 110010 (-12) 110100 + (+12) 001100 + (+ 2)1000010 (- 2) 111110 KODE BINER 1. BCD (Binary Coded Decimal) Mengkodekan setiap digit desimal dengan 4 bit. Disebut juga kode 8421 artinya MSB mempunyai bobot 8, sedang LSB mempunyai bobot 1. Contoh : BCD untuk 4 adalah : 0100 : BCD untuk 18 adalah : 0001 1000 : 0 0010 1001 . 0010 0101 = 29,2510 0 2 9 , 2 5 2. Kode Gray Kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya dengan pengubahan keadaan satu bit saja. Contoh : Jika 210 dikodekan ke gray adalah …. Caranya : ubah desimal ke biner dahulu (0010) 0 0 1 BINER → 0 0 1 0 + GRAY→ 0 0 1 1 Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana kode biner yang lainnya mungkin menghasilkan kesalahan atau kebingungan selama dalam transisi dari satu word kode ke word kode yang lainnya, dimana lebih dari satu bit dari kode diubah.
  • 5. 3. KODE ASCII Kode ASCII termasuk kode Alfanumerik Contoh : cari kode heksadesimal dan biner untuk huruf b dalam kode ASCII. Cari b dalam tabel 2.9 Kode ASCII (Pengantar Organisasi Komputer, GUNADARMA, halaman 68) nilai barisnya adalah (6)16 = (0110)2 dan nilai kolomnya adalah (2)16 = (0010)2. Jadi kode ASCII untuk b adalah (62)16 atau (01100010)2. Organisasi Arsitektur Komputer by Yulisdin Mukhlis, ST., MT