SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
Baixar para ler offline
ISSN : 0216-7743, Vol.V.No.2 September 2009


       ANALISIS EXPECTED RETURN CAPM DAN APT PADA INDUSTRI
        MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
                                    Musdalifah Azis
         (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda)


ABSTRACT
    This research aim to point out the difference of Expected Return Capital Asset
Pricing Model and Expected Return Arbitrage Pricing Theory On Manufacturing
Industry Listed in Indonesia Stock Exchange.
    This research method is purpose sampling, which analysis data use analysis
regression and the test different two flattening.
    The test different two flattening give results that Expected Return Capital Asset
Pricing Model is different from Expected Return Arbitrage Pricing Theory.
Keyword : Capital Asset Pricing Mode, Arbitrage Pricing Theory, Risk, Return


I. PENDAHULUAN
   Dalam memprediksi pendapatan saham yang diharapkan, ada dua model penetapan
harga asset yang dikenal di dalam literatur akademik maupun profesional yang seringkali
digunakan para investor, yaitu model penentuan harga aktiva modal (capital asset pricing
model – CAPM) yang dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin dan model teori
penetapan harga arbitrase (arbitrage pricing theory / APT) yang dikembangkan oleh
Ross (1976). Kedua model ini masih menjadi perdebatan para ahli manajemen keuangan
tentang ketepatan model tersebut dalam memprediksi tingkat pendapatan suatu saham.
Dan kedua model penetapan harga asset ini seakan–akan menawarkan kesamaan
hubungan penetapan harga asset, tetapi penelitian ini mencoba untuk melihat kondisi–
kondisi yang seimbang dari kedua paradigma ini serta menunjukkan suatu kondisi
keakuratan kemampuan CAPM dan APT dalam menjelaskan tingkat pendapatan harga
saham (return).
     Penelitian–penelitian sebelumnya telah banyak dilakukan yang mengarah pada
perbandingan kedua model ini. Penelitian yang dilakukan Ario Dwi Hartanto (2007),
mengemukakan bahwa model CAPM merupakan model yang lebih baik untuk menduga
imbalan saham dari pada model APT. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh
Muhammad Madyan (2004) yang mengemukakan bahwa model CAPM maupun APT
masih kurang akurat dalam memprediksi pendapatan saham industri manufaktur sebelum
dan semasa krisis ekonomi.


II. CAPITAL ASSETS PRICING MODEL
     Model ini diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe, Lientner, dan Mossin pada tahun
1960-an. Model ini mengasumsikan bahwa pendapatan saham dipengaruhi oleh satu
faktor, yaitu premi risiko pasar dan merupakan model dalam menentukan harga suatu
asset pada kondisi equilibrium. Model ini didasarkan pada adanya dalil bahwa tingkat
pengembalian yang diharapkan dari suatu saham adalah sama dengan tingkat
pengembalian bebas risiko plus premi risiko yang hanya tinggal mencerminkan risiko
yang tersisa setelah dilakukan diversifikasi (Eugene F. Brigham, 2006).
     Dalam keadaan equilibrium tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal
untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut (Tande Lilin, 2001: 90).
Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan adalah risiko sistematis yang diwakili oleh beta,
karena risiko yang tidak sistematik bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi.
     Kelemahan-kelemahan empiris yang terjadi pada model CAPM mendorong para
ahli manajemen keuangan untuk mencari model alternatif yang menerangkan hubungan
pendapatan dengan risiko saham. Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset
Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital
Asset Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko
sebuah aset dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return). Walaupun
Capital Asset Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset
Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model mempunyai
tingkat akurasi yang cukup tinggi pada aplikasi penting.
   Dalam pengembangan Assets Pricing Model diasumsikan bahwa 1). Para pemodal
akan bertindak semata-mata atas pertimbangan expected value dan deviasi standar tingkat
keuntungan portofolio; 2). Tidak ada pajak atas biaya transaksi; 3). Pemodal mempunyai
pengharapan yang homogen, dan sepakat mengenai expected return; 4). Terdapat riskless
lending dan borrowing rate sehingga pemodal bisa menyimpan dan meminjam dengan
tingkat bunga yang sama.
Hal yang paling utama dari Assets Pricing Model ini adalah pernyataan mengenai
hubungan antara expected risk premium dari individual assets dan systematic risk-nya.
Jack Treynor, William Sharpe dan John Lintner pada sekitar tahun 1960-an
memformulasikan CAPM seperti berikut ini :
Rj - Rf = (Rm - Rf)*bj ................................................................................................ (1a)
Yang juga sering dituliskan sebagai:
Rj = Rf + (Rm - Rf)*bj ............................................................................................... (1b)
     Formulasi di atas mengatakan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu
saham (Rj) sama dengan tingkat risiko (Rf) ditambah dengan premi risiko [(Rm-Rf)*bj].
Semakin besar risiko saham (b), semakin tinggi risiko yang diharapkan dari saham
tersebut dan dengan demikian semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan.
       Dalam penelitian expected return yang diukur dengan menggunakan Capital Asset
Pricing Model dalam memprediksi return saham Industri Manufaktur yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia berdasarkan perhitungan dan analisis dari premi risiko setiap saham
selama periode tertentu ini berdampak pada keputusan investor.


III. ARBITRAGE PRICING MODEL
       Capital Asset Pricing Model bukanlah satu-satunya teori yang mencoba
menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar. Ross (1976)
merumuskan suatu teori yang disebut sebagai Arbitrage Pricing Theory (APT). Seperti
halnya CAPM, APT menggambarkan hubungan antara risiko dan pendapatan, tetapi
dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Tiga asumsi yang mendasari
model Arbitrage Pricing Theory (Reilly, 2000) adalah:
     1) Pasar Modal dalam kondisi persaingan sempurna,
     2) Para Investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada kurang dengan
          kepastian,
     3) Hasil dari proses stochastic artinya bahwa pendapatan asset dapat dianggap
          sebagai K model faktor.
Dari asumsi yang menyatakan investor percaya bahwa pendapatan sekuritas akan
ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan k faktor risiko. Dengan demikian, dapat
ditentukan pendapatan aktual untuk sekuritas i dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Ri,t = ai + bi1F1t + bi2F2t + .... ... + bikFkt + eit ................................................................. (2)
Keterangan :
Ri,t = Tingkat pendapatan sekuritas i pada periode t
ai = Konstanta
bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k
Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan
eit = random error.
Untuk menghitung pendapatan sekuritas yang diharapkan pada model APT dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
E (Ri,t ) = ai + bi1F1t + bi2F2t + .... ... + bikFkt ..... .......................................................... (3)
Keterangan :
E(Ri,t) = Tingkat pendapatan yang diharapkan sekuritas i pada periode t
ai = Konstanta
bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k pada periode t.
Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan pada periode t
eit = random error
       Model APT yang digunakan dalam suatu penelitian juga tidak dapat menjelaskan
variasi pendapatan saham yang disebabkan oleh company actions (seperti right issue,
stock split, warrant, dan lain-lain). Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Widyawati (1996), Nisful Laila (1996), Nanang Hamdani ( 1997), dan Neneng
Zumainah (2001) diperoleh kesimpulan bahwa company actions (right issue, stock split,
warrant) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham di BEJ. Pada
model CAPM, perubahan faktor non ekonomi dan company actions yang mempunyai
kapitalisasi pasar yang besar sudah tercakup dalam perubahan dari pendapatan pasar
saham.


IV. METODE PENELITIAN
       Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan antara model penilaian asset
modal (CAPM) dengan teori arbitrase harga (APT) untuk memprediksi pendapatan
saham perusahaan. Komponen metode CAPM adalah premi pasar (Rm-Rf) yang terdiri
dari imbalan pasar (Rm) dan premi bebas risiko (Rf). Berdasarkan konsep APT pada
penelitian Ario yang berkesimpulan bahwa perubahan inflasi, perubahan suku bunga BI
rate, dan perubahan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap imbalan saham maka
pada penelitian ini untuk konsep APT terdiri dari faktor-faktor makro, yaitu perubahan
inflasi, perubahan tingkat suku binga BI rate, perubahan nilai tukar atau kurs.
     Pengujian terhadap kedua model (CAPM dan APT) tersebut dilakukan melalui
analisis regresi. Pengujian yang digunakan yaitu uji beda dua rata-rata.
     Teknik analisis dalam penelitian ini mempunyai beberapa tahap, diantaranya adalah
sebagai berikut :
     (1) Menentukan periode estimasi (estimation Period) yang akan digunakan untuk
         mengestimasi parameter alpha dan beta tiap-tiap saham. Periode estimasi dalam
         penelitian ini dari Januari 2003 - Desember 2008.
     (2) Menetukan periode uji (test period), yaitu periode pengamatan perbedaan
         keakuratan kedua model (CAPM dan APT) tersebut dalam memprediksi return
         saham.
     (3) Menghitung return saham yang sesungguhnya (Actual) perusahaan-perusahaan
         Manufaktur.
     (4) Menghitung market return.
     (5) Menghitung beta (β) dengan menggunakan rumus market model yang
         meregresikan antara pendapatan saham yang sesungguhnya (actual return)
         dengan pendapatan pasar (market return).
     (6) Setelah beta (β) masing-masing perusahaan diperoleh kemudian membentuk
         sebuah model persamaan berdasarkan model CAPM.
     (7) Menghitung a, b1, b2, dan b3 untuk model APT multi index model pada
         perusahaan-perusahaan Manufaktur.
     (8) Menghitung return saham yang diharapkan (expected return) dengan
         menggunakan model CAPM dan APT.
      (10)Menguji hipotesis.
         Untuk      mengetahui   perbedaan    expected    return   yang    diukur   dengan
         menggunakan capital asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage pricing
theory (APT) pada saham industri manufaktur yang tercatat di bursa efek
         indonesia, dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
         (1)    Menghitung expected return yang diukur dengan menggunakan capital
         asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage pricing theory (APT);
         (2)    Dilakukan uji statistik, yaitu uji rata-rata dua sampel independen (t-test);
         (3)    Dari hasil uji statistik tersebut, selanjutnya diambil kesimpulan tentang
         expected return yang diukur dengan menggunakan capital asset pricing model
         (CAPM) dan model arbitrage pricing theory (APT) pada saham industri
         manufaktur yang tercatat di bursa efek indonesia pada saham Industri
         Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
         Dalam uji rata-rata dua sampel independen (t-test), Untuk mengetahui apakah
         ada perbedaan yang berarti dari dua rata-rata expected return yang diukur
         dengan menggunakan capital asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage
         pricing theory (APT) pada saham Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa
         Efek Indonesia.
         Gambar B. Kerangka Pemikiran

                                                       Analisis
           CAPM               Premi Risiko             Regresi
                                 Pasar                 Tunggal
                                                                          CAPM
                                                                            &            Return
                              Suku Bunga                                                 Saham
                                                                           APT
                                 SBI

                              Kurs Rupiah             Analisis
               APT             Terhadap               Regresi
                                 US $                Berganda



                             Tingkat Inflasi



V. PEMBAHASAN
   Ringkasan statistik deskriptif untuk nilai Expected Return Capital Asset Pricing
Model dan Expected Return model Arbitrage Pricing Theory untuk Industri Manufaktur
dapat dilihat pada Tabel 8.1 berikut ini :
Pada Tabel 8.1 terlihat bahwa rata-rata Expected Return Capital Asset Pricing
Model untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, ANTM, dan UNTR masing-masing sebesar :
0.0014, 0.0060, 0.0014, 0.0036, 0.0017, dan 0.0035. Artinya Expected Return Capital
Asset Pricing Model MEDC lebih besar dari KLBF lebih besar dari UNTR lebih besar
dari ANTM lebih besar dari INDF dan UNVR serta Expected Return model Arbitrage
Pricing Theory untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, ANTM, dan UNTR masing-masing
sebesar : 0.1999, 0.3418, 0.1999, 0.2999, 0.3324, dan 0.4696, artinya Expected Return
model Arbitrage Pricing Theory UNTR lebih besar dari MEDC lebih besar dari ANTM
lebih besar dari KLBF lebih besar dari INDF dan UNVR.
     Tabel 8.1 Ringkasan Statistik Deskriptif CAPM dan APT Industri Manufaktur
                              periode 5 tahun (2003-2008)

                                     Group Statistics

                Expected Return                                             Std. Error
                CAPM dan APT          N         Mean     Std. Dev iat ion     Mean
        INDF    CAPM                      72     .0014          .04402         .00519
                APT                       72     .1999         1.36526         .16090
        MEDC    CAPM                      72     .0060          .04709         .00555
                APT                       72     .3418         1.59113         .18752
        UNVR    CAPM                      72     .0014          .04402         .00519
                APT                       72     .1999         1.36526         .16090
        KLBF    CAPM                      72     .0036          .03952         .00466
                APT                       72     .2999         1.57952         .18615
        ANTM    CAPM                      72     .0017          .04029         .00475
                APT                       72     .3324         1.70309         .20071
        UNTR    CAPM                      72     .0035          .03625         .00427
                APT                       72     .4696         1.53425         .18081

                            Sumber : Pengolahan data dengan SPSS

     Selanjutnya dilakukan analisis apakah rata-rata Expected return capital asset
pricing model dengan expected return model arbitrage pricing model pada industri
manufaktur yang tercatat di bursa efek indonesia adalah berbeda secara signifikan atau
tidak. Dalam hal ini Digunakan hipotesis, sebagai berikut :
Hipotesis : Expected return capital asset pricing model berbeda dengan expected return
           model arbitrage pricing model pada industri manufaktur yang tercatat di bursa
           efek indonesia
     Pada Tabel 8.2 terlihat bahwa T-hitung untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, dan
ANTM dengan equal variance assumed masing-masing adalah -1.233, -1.790, -1.233, -
1.591, dan -1.647 dengan nilai-p masing-masing 0.220, 0.076, 0.220, 0.114, dan 0.102.
Oleh karena nilai-p untuk uji dua sisi (INDF) 0,220/2 > 0,025, (MEDC) 0.076/2 > 0.025,
(UNVR) 0.220/2 > 0.025, (KLBF) 0.114/2 > 0.025, dan (ANTM) 0.102/2 > 0.025 maka
H0 gagal ditolak, artinya Expected return capital asset pricing model tidak berbeda
dengan expected return model arbitrage pricing model pada INDF, MEDC, UNVR,
KLBF dan ANTM. Dan pada UNTR dengan equal variance assumed adalah -2.577
dengan nilai-p 0.011. Oleh karena nilai-p untuk uji dua sisi 0,011/2 < 0,025 maka H0
gagal ditolak, artinya Expected return capital asset pricing model berbeda dengan
expected return model arbitrage pricing model pada UNTR. Dengan demikian penelitian
mendukung hipotesis tiga, sebagaimana yang tersaji pada table 8.3.
                                 Tabel 8.2 Hasil Uji Rata-rata Sampel Independen
                                                   Independent Samples Test

                           Levene's Test f or
                          Equality of Variances                               t-test for Equality of Means
                                                                                                                       95% Confidence
                                                                                                                        Interv al of the
                                                                                            Mean       Std. Error         Diff erence
                             F          Sig.      t         df         Sig. (2-tailed)   Diff erence   Diff erence    Lower         Upper
 INDF   Equal variances
                           120.586         .000   -1.233         142             .220       -.19846          .16098   -.51669       .11977
        assumed
        Equal variances
                                                  -1.233    71.148               .222       -.19846          .16098   -.51943       .12252
        not assumed
 MEDC   Equal variances
                            84.483         .000   -1.790         142             .076       -.33577          .18760   -.70661       .03508
        assumed
        Equal variances
                                                  -1.790    71.124               .078       -.33577          .18760   -.70982       .03828
        not assumed
 UNVR   Equal variances
                           120.586         .000   -1.233         142             .220       -.19846          .16098   -.51669       .11977
        assumed
        Equal variances
                                                  -1.233    71.148               .222       -.19846          .16098   -.51943       .12252
        not assumed
 KLBF   Equal variances
                            88.976         .000   -1.591         142             .114       -.29632          .18621   -.66441       .07178
        assumed
        Equal variances
                                                  -1.591    71.089               .116       -.29632          .18621   -.66760       .07496
        not assumed
 ANTM   Equal variances
                            87.590         .000   -1.647         142             .102       -.33069          .20077   -.72757       .06619
        assumed
        Equal variances
                                                  -1.647    71.079               .104       -.33069          .20077   -.73100       .06962
        not assumed
 UNTR   Equal variances
                            97.384         .000   -2.577         142             .011       -.46610          .18086   -.82363      -.10857
        assumed
        Equal variances
                                                  -2.577    71.079               .012       -.46610          .18086   -.82672      -.10547
        not assumed

Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 13.00
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
        T-hitung untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, dan ANTM dengan equal variance
assumed masing-masing adalah -1.233, -1.790, -1.233, -1.591, dan -1.647 dengan nilai-p
masing-masing 0.220, 0.076, 0.220, 0.114, dan 0.102. Oleh karena nilai-p untuk uji dua
sisi (INDF) 0,220/2 > 0,025, (MEDC) 0.076/2 > 0.025, (UNVR) 0.220/2 > 0.025,
(KLBF) 0.114/2 > 0.025, dan (ANTM) 0.102/2 > 0.025 maka H0 gagal ditolak, artinya
Expected return capital asset pricing model tidak berbeda dengan expected return model
arbitrage pricing model pada INDF, MEDC, UNVR, KLBF dan ANTM. Dan pada
UNTR dengan equal variance assumed adalah -2.577 dengan nilai-p 0.011. Oleh karena
nilai-p untuk uji dua sisi 0,011/2 < 0,025 maka H0 ditolak, artinya Expected return
capital asset pricing model berbeda dengan expected return model arbitrage pricing
model pada UNTR.


B. SARAN
       Pendapatan pasar saham dalam penelitian ini mampu menjelaskan variasi dari
pendapatan saham industri manufaktur kecuali pada saham UNVR, maka disarankan bagi
peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel yang dominan sebagai tolak ukur perusahaan
dalam memprediksi return saham perusahaan tersebut.
       Faktor-faktor makro ekonomi (Inflasi, SBI, dan Kurs) yang diteliti, hanya Inflasi
yang mampu menjelaskan variasi dari pendapatan saham industri manufaktur. Maka
disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor penyebab apa variabel-
variabel (SBI dan Kurs) tersebut yang membentuk model APT tidak mampu menjelaskan
prediksi return saham perusahaan.
       Untuk mencari variabel-veriabel yang dimasukkan dalam model APT (tingkat
bunga yang tidak diharapkan, tingkat inflasi yang tidak diharapkan, dan tingkat
pertumbuhan yang tidak diharapkan) adalah dengan cara mengurangi tingkat bunga
aktual, tingkat inflasi actual, dan tingkat perubahan kurs aktual dengan nilai pengharapan
faktor-faktor tersebut dengan menggunakan model ARIMA (Box-Jenkin) (Gancar Candra
Premananto & Muhammad Madyan, 2004). Pada kondisi nyata tidak semua investor
menggunakan model ARIMA untuk mengestimasi faktor makro ekonomi tersebut.


VII.    DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Kane, Marcus, “Essentials Of Investment”, Fourth Edition, McGrawHill, 2001.
Frank J. Fabozzi, “Manajemen Investasi”, Penerbit Salemba Empat, 1999, Jakarta.
E.F. Fama, Risk, Return and Equilibrium: Some Clarifying Comments, Journal of
          Finance 23, no.1 (Maret 1968) : 29-40.
Jack L.Treynor,”Toward a Theory Of Market Value Risky Asset”, makalah tidak
         diterbitkan, Arthur D.Little, Cambridge, MA, 1961.
Jensen. “Risk, The Pricing of Capital Assets and the Evaluation of Investment
       Portfolios”. Journal of Business 42 (April 1969), 167-247.
Jones, Charles P. 2000. Investment: Analysis and Management, 7th edition, New York:
       John Willey and Sons.Inc.
Lintner, J. (1965), “The Valuation of Risk Assets and Selection of Risky Investments in
       Stock Portfolios and Capital Budgets”, Review of Economics and Statistics,
       Vol.47, pp.13-37.
Long, J.B. Jr., 1974. Stock prices, inflation, and the term structure of interest rates.
       Journal of Financial Economics 1, 131-170.
Markowitz, H. M., “Portfolio Selection”, Journal of finance, Volume 7 ,1952
Mossin, J. (1966), “Equilibrium in a Capital Market”, Econometrica, ol.34,pp.768-783.
Reilly, Frank K & Keith C. Brown. 2000. Investment Analysis and Fortofolio
       Management, Sixth Edition, New York: The Dryden Press
Scott, Besley., Eugene F, Bringham. 2000. Essentials of Managerial Finance, Twelfth
       Edition. Orlando:Harcourt Inc
Sharpe, William. 1999. Investment, Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Sharpe, W.F., “Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium Under Conditions
       of Risk”, Journal of Finance, Vol.19, 1964.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalJudianto Nugroho
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikJudianto Nugroho
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuangan04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuanganhasna mudiarti
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 

Mais procurados (20)

Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Manajemen kas
Manajemen kasManajemen kas
Manajemen kas
 
04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuangan04. ramalan dan perencanaan keuangan
04. ramalan dan perencanaan keuangan
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 

Semelhante a Expected return capm dan apt

Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah Assagaf
 
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEIAnalisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEIUniversitas Mulawarman Samarinda
 
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah Assagaf
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxdummyakun
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptxAminullah Assagaf
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaI Gede Auditta
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)mobileset
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Mia Rarasputri
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioMia Rarasputri
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaJudianto Nugroho
 

Semelhante a Expected return capm dan apt (20)

Artikel 6.MAD CAPM dan APT
Artikel 6.MAD CAPM dan APTArtikel 6.MAD CAPM dan APT
Artikel 6.MAD CAPM dan APT
 
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
Aminullah assagaf mil12 manaj inv lanjutan_12 juni 2021
 
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEIAnalisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
 
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
Aminullah assagaf simk12 seminar inv md porto dan keu_30 jan 2021
 
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptxinisiasi 7-TPAI2020.pptx
inisiasi 7-TPAI2020.pptx
 
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptxAminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28  Nov 2020.pptx
Aminullah Assagaf_P12_Manaj Inv Lanjutan_28 Nov 2020.pptx
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Capm &amp; apt
Capm &amp; aptCapm &amp; apt
Capm &amp; apt
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Artikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPMArtikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPM
 
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.pptP-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
 
Bab2 tinjauan teori
Bab2   tinjauan teoriBab2   tinjauan teori
Bab2 tinjauan teori
 
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.pptP-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
P-6 Equilibrium Model in Capital Market dan Efficient Market Hypothesis.ppt
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
 
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011Modul Management Investasi & Portofolio 2011
Modul Management Investasi & Portofolio 2011
 
Modul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolioModul manajemen investasi & portofolio
Modul manajemen investasi & portofolio
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 

Mais de Universitas Mulawarman Samarinda

Mais de Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
E t i k a, mm1
E t i k a, mm1E t i k a, mm1
E t i k a, mm1
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 

Último

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 

Último (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 

Expected return capm dan apt

  • 1. ISSN : 0216-7743, Vol.V.No.2 September 2009 ANALISIS EXPECTED RETURN CAPM DAN APT PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Musdalifah Azis (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda) ABSTRACT This research aim to point out the difference of Expected Return Capital Asset Pricing Model and Expected Return Arbitrage Pricing Theory On Manufacturing Industry Listed in Indonesia Stock Exchange. This research method is purpose sampling, which analysis data use analysis regression and the test different two flattening. The test different two flattening give results that Expected Return Capital Asset Pricing Model is different from Expected Return Arbitrage Pricing Theory. Keyword : Capital Asset Pricing Mode, Arbitrage Pricing Theory, Risk, Return I. PENDAHULUAN Dalam memprediksi pendapatan saham yang diharapkan, ada dua model penetapan harga asset yang dikenal di dalam literatur akademik maupun profesional yang seringkali digunakan para investor, yaitu model penentuan harga aktiva modal (capital asset pricing model – CAPM) yang dikembangkan oleh Sharpe, Lintner dan Mossin dan model teori penetapan harga arbitrase (arbitrage pricing theory / APT) yang dikembangkan oleh Ross (1976). Kedua model ini masih menjadi perdebatan para ahli manajemen keuangan tentang ketepatan model tersebut dalam memprediksi tingkat pendapatan suatu saham. Dan kedua model penetapan harga asset ini seakan–akan menawarkan kesamaan hubungan penetapan harga asset, tetapi penelitian ini mencoba untuk melihat kondisi– kondisi yang seimbang dari kedua paradigma ini serta menunjukkan suatu kondisi keakuratan kemampuan CAPM dan APT dalam menjelaskan tingkat pendapatan harga saham (return). Penelitian–penelitian sebelumnya telah banyak dilakukan yang mengarah pada perbandingan kedua model ini. Penelitian yang dilakukan Ario Dwi Hartanto (2007), mengemukakan bahwa model CAPM merupakan model yang lebih baik untuk menduga imbalan saham dari pada model APT. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh
  • 2. Muhammad Madyan (2004) yang mengemukakan bahwa model CAPM maupun APT masih kurang akurat dalam memprediksi pendapatan saham industri manufaktur sebelum dan semasa krisis ekonomi. II. CAPITAL ASSETS PRICING MODEL Model ini diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe, Lientner, dan Mossin pada tahun 1960-an. Model ini mengasumsikan bahwa pendapatan saham dipengaruhi oleh satu faktor, yaitu premi risiko pasar dan merupakan model dalam menentukan harga suatu asset pada kondisi equilibrium. Model ini didasarkan pada adanya dalil bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu saham adalah sama dengan tingkat pengembalian bebas risiko plus premi risiko yang hanya tinggal mencerminkan risiko yang tersisa setelah dilakukan diversifikasi (Eugene F. Brigham, 2006). Dalam keadaan equilibrium tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut (Tande Lilin, 2001: 90). Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan adalah risiko sistematis yang diwakili oleh beta, karena risiko yang tidak sistematik bisa dihilangkan dengan cara diversifikasi. Kelemahan-kelemahan empiris yang terjadi pada model CAPM mendorong para ahli manajemen keuangan untuk mencari model alternatif yang menerangkan hubungan pendapatan dengan risiko saham. Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model mempunyai tingkat akurasi yang cukup tinggi pada aplikasi penting. Dalam pengembangan Assets Pricing Model diasumsikan bahwa 1). Para pemodal akan bertindak semata-mata atas pertimbangan expected value dan deviasi standar tingkat keuntungan portofolio; 2). Tidak ada pajak atas biaya transaksi; 3). Pemodal mempunyai pengharapan yang homogen, dan sepakat mengenai expected return; 4). Terdapat riskless lending dan borrowing rate sehingga pemodal bisa menyimpan dan meminjam dengan tingkat bunga yang sama.
  • 3. Hal yang paling utama dari Assets Pricing Model ini adalah pernyataan mengenai hubungan antara expected risk premium dari individual assets dan systematic risk-nya. Jack Treynor, William Sharpe dan John Lintner pada sekitar tahun 1960-an memformulasikan CAPM seperti berikut ini : Rj - Rf = (Rm - Rf)*bj ................................................................................................ (1a) Yang juga sering dituliskan sebagai: Rj = Rf + (Rm - Rf)*bj ............................................................................................... (1b) Formulasi di atas mengatakan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham (Rj) sama dengan tingkat risiko (Rf) ditambah dengan premi risiko [(Rm-Rf)*bj]. Semakin besar risiko saham (b), semakin tinggi risiko yang diharapkan dari saham tersebut dan dengan demikian semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan. Dalam penelitian expected return yang diukur dengan menggunakan Capital Asset Pricing Model dalam memprediksi return saham Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan perhitungan dan analisis dari premi risiko setiap saham selama periode tertentu ini berdampak pada keputusan investor. III. ARBITRAGE PRICING MODEL Capital Asset Pricing Model bukanlah satu-satunya teori yang mencoba menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar. Ross (1976) merumuskan suatu teori yang disebut sebagai Arbitrage Pricing Theory (APT). Seperti halnya CAPM, APT menggambarkan hubungan antara risiko dan pendapatan, tetapi dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Tiga asumsi yang mendasari model Arbitrage Pricing Theory (Reilly, 2000) adalah: 1) Pasar Modal dalam kondisi persaingan sempurna, 2) Para Investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada kurang dengan kepastian, 3) Hasil dari proses stochastic artinya bahwa pendapatan asset dapat dianggap sebagai K model faktor. Dari asumsi yang menyatakan investor percaya bahwa pendapatan sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan k faktor risiko. Dengan demikian, dapat
  • 4. ditentukan pendapatan aktual untuk sekuritas i dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Ri,t = ai + bi1F1t + bi2F2t + .... ... + bikFkt + eit ................................................................. (2) Keterangan : Ri,t = Tingkat pendapatan sekuritas i pada periode t ai = Konstanta bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan eit = random error. Untuk menghitung pendapatan sekuritas yang diharapkan pada model APT dapat digunakan rumus sebagai berikut: E (Ri,t ) = ai + bi1F1t + bi2F2t + .... ... + bikFkt ..... .......................................................... (3) Keterangan : E(Ri,t) = Tingkat pendapatan yang diharapkan sekuritas i pada periode t ai = Konstanta bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k pada periode t. Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan pada periode t eit = random error Model APT yang digunakan dalam suatu penelitian juga tidak dapat menjelaskan variasi pendapatan saham yang disebabkan oleh company actions (seperti right issue, stock split, warrant, dan lain-lain). Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widyawati (1996), Nisful Laila (1996), Nanang Hamdani ( 1997), dan Neneng Zumainah (2001) diperoleh kesimpulan bahwa company actions (right issue, stock split, warrant) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan saham di BEJ. Pada model CAPM, perubahan faktor non ekonomi dan company actions yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar sudah tercakup dalam perubahan dari pendapatan pasar saham. IV. METODE PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan antara model penilaian asset modal (CAPM) dengan teori arbitrase harga (APT) untuk memprediksi pendapatan
  • 5. saham perusahaan. Komponen metode CAPM adalah premi pasar (Rm-Rf) yang terdiri dari imbalan pasar (Rm) dan premi bebas risiko (Rf). Berdasarkan konsep APT pada penelitian Ario yang berkesimpulan bahwa perubahan inflasi, perubahan suku bunga BI rate, dan perubahan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap imbalan saham maka pada penelitian ini untuk konsep APT terdiri dari faktor-faktor makro, yaitu perubahan inflasi, perubahan tingkat suku binga BI rate, perubahan nilai tukar atau kurs. Pengujian terhadap kedua model (CAPM dan APT) tersebut dilakukan melalui analisis regresi. Pengujian yang digunakan yaitu uji beda dua rata-rata. Teknik analisis dalam penelitian ini mempunyai beberapa tahap, diantaranya adalah sebagai berikut : (1) Menentukan periode estimasi (estimation Period) yang akan digunakan untuk mengestimasi parameter alpha dan beta tiap-tiap saham. Periode estimasi dalam penelitian ini dari Januari 2003 - Desember 2008. (2) Menetukan periode uji (test period), yaitu periode pengamatan perbedaan keakuratan kedua model (CAPM dan APT) tersebut dalam memprediksi return saham. (3) Menghitung return saham yang sesungguhnya (Actual) perusahaan-perusahaan Manufaktur. (4) Menghitung market return. (5) Menghitung beta (β) dengan menggunakan rumus market model yang meregresikan antara pendapatan saham yang sesungguhnya (actual return) dengan pendapatan pasar (market return). (6) Setelah beta (β) masing-masing perusahaan diperoleh kemudian membentuk sebuah model persamaan berdasarkan model CAPM. (7) Menghitung a, b1, b2, dan b3 untuk model APT multi index model pada perusahaan-perusahaan Manufaktur. (8) Menghitung return saham yang diharapkan (expected return) dengan menggunakan model CAPM dan APT. (10)Menguji hipotesis. Untuk mengetahui perbedaan expected return yang diukur dengan menggunakan capital asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage pricing
  • 6. theory (APT) pada saham industri manufaktur yang tercatat di bursa efek indonesia, dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) Menghitung expected return yang diukur dengan menggunakan capital asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage pricing theory (APT); (2) Dilakukan uji statistik, yaitu uji rata-rata dua sampel independen (t-test); (3) Dari hasil uji statistik tersebut, selanjutnya diambil kesimpulan tentang expected return yang diukur dengan menggunakan capital asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage pricing theory (APT) pada saham industri manufaktur yang tercatat di bursa efek indonesia pada saham Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Dalam uji rata-rata dua sampel independen (t-test), Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti dari dua rata-rata expected return yang diukur dengan menggunakan capital asset pricing model (CAPM) dan model arbitrage pricing theory (APT) pada saham Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Gambar B. Kerangka Pemikiran Analisis CAPM Premi Risiko Regresi Pasar Tunggal CAPM & Return Suku Bunga Saham APT SBI Kurs Rupiah Analisis APT Terhadap Regresi US $ Berganda Tingkat Inflasi V. PEMBAHASAN Ringkasan statistik deskriptif untuk nilai Expected Return Capital Asset Pricing Model dan Expected Return model Arbitrage Pricing Theory untuk Industri Manufaktur dapat dilihat pada Tabel 8.1 berikut ini :
  • 7. Pada Tabel 8.1 terlihat bahwa rata-rata Expected Return Capital Asset Pricing Model untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, ANTM, dan UNTR masing-masing sebesar : 0.0014, 0.0060, 0.0014, 0.0036, 0.0017, dan 0.0035. Artinya Expected Return Capital Asset Pricing Model MEDC lebih besar dari KLBF lebih besar dari UNTR lebih besar dari ANTM lebih besar dari INDF dan UNVR serta Expected Return model Arbitrage Pricing Theory untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, ANTM, dan UNTR masing-masing sebesar : 0.1999, 0.3418, 0.1999, 0.2999, 0.3324, dan 0.4696, artinya Expected Return model Arbitrage Pricing Theory UNTR lebih besar dari MEDC lebih besar dari ANTM lebih besar dari KLBF lebih besar dari INDF dan UNVR. Tabel 8.1 Ringkasan Statistik Deskriptif CAPM dan APT Industri Manufaktur periode 5 tahun (2003-2008) Group Statistics Expected Return Std. Error CAPM dan APT N Mean Std. Dev iat ion Mean INDF CAPM 72 .0014 .04402 .00519 APT 72 .1999 1.36526 .16090 MEDC CAPM 72 .0060 .04709 .00555 APT 72 .3418 1.59113 .18752 UNVR CAPM 72 .0014 .04402 .00519 APT 72 .1999 1.36526 .16090 KLBF CAPM 72 .0036 .03952 .00466 APT 72 .2999 1.57952 .18615 ANTM CAPM 72 .0017 .04029 .00475 APT 72 .3324 1.70309 .20071 UNTR CAPM 72 .0035 .03625 .00427 APT 72 .4696 1.53425 .18081 Sumber : Pengolahan data dengan SPSS Selanjutnya dilakukan analisis apakah rata-rata Expected return capital asset pricing model dengan expected return model arbitrage pricing model pada industri manufaktur yang tercatat di bursa efek indonesia adalah berbeda secara signifikan atau tidak. Dalam hal ini Digunakan hipotesis, sebagai berikut : Hipotesis : Expected return capital asset pricing model berbeda dengan expected return model arbitrage pricing model pada industri manufaktur yang tercatat di bursa efek indonesia Pada Tabel 8.2 terlihat bahwa T-hitung untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, dan ANTM dengan equal variance assumed masing-masing adalah -1.233, -1.790, -1.233, - 1.591, dan -1.647 dengan nilai-p masing-masing 0.220, 0.076, 0.220, 0.114, dan 0.102.
  • 8. Oleh karena nilai-p untuk uji dua sisi (INDF) 0,220/2 > 0,025, (MEDC) 0.076/2 > 0.025, (UNVR) 0.220/2 > 0.025, (KLBF) 0.114/2 > 0.025, dan (ANTM) 0.102/2 > 0.025 maka H0 gagal ditolak, artinya Expected return capital asset pricing model tidak berbeda dengan expected return model arbitrage pricing model pada INDF, MEDC, UNVR, KLBF dan ANTM. Dan pada UNTR dengan equal variance assumed adalah -2.577 dengan nilai-p 0.011. Oleh karena nilai-p untuk uji dua sisi 0,011/2 < 0,025 maka H0 gagal ditolak, artinya Expected return capital asset pricing model berbeda dengan expected return model arbitrage pricing model pada UNTR. Dengan demikian penelitian mendukung hipotesis tiga, sebagaimana yang tersaji pada table 8.3. Tabel 8.2 Hasil Uji Rata-rata Sampel Independen Independent Samples Test Levene's Test f or Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interv al of the Mean Std. Error Diff erence F Sig. t df Sig. (2-tailed) Diff erence Diff erence Lower Upper INDF Equal variances 120.586 .000 -1.233 142 .220 -.19846 .16098 -.51669 .11977 assumed Equal variances -1.233 71.148 .222 -.19846 .16098 -.51943 .12252 not assumed MEDC Equal variances 84.483 .000 -1.790 142 .076 -.33577 .18760 -.70661 .03508 assumed Equal variances -1.790 71.124 .078 -.33577 .18760 -.70982 .03828 not assumed UNVR Equal variances 120.586 .000 -1.233 142 .220 -.19846 .16098 -.51669 .11977 assumed Equal variances -1.233 71.148 .222 -.19846 .16098 -.51943 .12252 not assumed KLBF Equal variances 88.976 .000 -1.591 142 .114 -.29632 .18621 -.66441 .07178 assumed Equal variances -1.591 71.089 .116 -.29632 .18621 -.66760 .07496 not assumed ANTM Equal variances 87.590 .000 -1.647 142 .102 -.33069 .20077 -.72757 .06619 assumed Equal variances -1.647 71.079 .104 -.33069 .20077 -.73100 .06962 not assumed UNTR Equal variances 97.384 .000 -2.577 142 .011 -.46610 .18086 -.82363 -.10857 assumed Equal variances -2.577 71.079 .012 -.46610 .18086 -.82672 -.10547 not assumed Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 13.00 VI. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN T-hitung untuk INDF, MEDC, UNVR, KLBF, dan ANTM dengan equal variance assumed masing-masing adalah -1.233, -1.790, -1.233, -1.591, dan -1.647 dengan nilai-p masing-masing 0.220, 0.076, 0.220, 0.114, dan 0.102. Oleh karena nilai-p untuk uji dua sisi (INDF) 0,220/2 > 0,025, (MEDC) 0.076/2 > 0.025, (UNVR) 0.220/2 > 0.025,
  • 9. (KLBF) 0.114/2 > 0.025, dan (ANTM) 0.102/2 > 0.025 maka H0 gagal ditolak, artinya Expected return capital asset pricing model tidak berbeda dengan expected return model arbitrage pricing model pada INDF, MEDC, UNVR, KLBF dan ANTM. Dan pada UNTR dengan equal variance assumed adalah -2.577 dengan nilai-p 0.011. Oleh karena nilai-p untuk uji dua sisi 0,011/2 < 0,025 maka H0 ditolak, artinya Expected return capital asset pricing model berbeda dengan expected return model arbitrage pricing model pada UNTR. B. SARAN Pendapatan pasar saham dalam penelitian ini mampu menjelaskan variasi dari pendapatan saham industri manufaktur kecuali pada saham UNVR, maka disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel yang dominan sebagai tolak ukur perusahaan dalam memprediksi return saham perusahaan tersebut. Faktor-faktor makro ekonomi (Inflasi, SBI, dan Kurs) yang diteliti, hanya Inflasi yang mampu menjelaskan variasi dari pendapatan saham industri manufaktur. Maka disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor penyebab apa variabel- variabel (SBI dan Kurs) tersebut yang membentuk model APT tidak mampu menjelaskan prediksi return saham perusahaan. Untuk mencari variabel-veriabel yang dimasukkan dalam model APT (tingkat bunga yang tidak diharapkan, tingkat inflasi yang tidak diharapkan, dan tingkat pertumbuhan yang tidak diharapkan) adalah dengan cara mengurangi tingkat bunga aktual, tingkat inflasi actual, dan tingkat perubahan kurs aktual dengan nilai pengharapan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan model ARIMA (Box-Jenkin) (Gancar Candra Premananto & Muhammad Madyan, 2004). Pada kondisi nyata tidak semua investor menggunakan model ARIMA untuk mengestimasi faktor makro ekonomi tersebut. VII. DAFTAR PUSTAKA Bodie, Kane, Marcus, “Essentials Of Investment”, Fourth Edition, McGrawHill, 2001. Frank J. Fabozzi, “Manajemen Investasi”, Penerbit Salemba Empat, 1999, Jakarta. E.F. Fama, Risk, Return and Equilibrium: Some Clarifying Comments, Journal of Finance 23, no.1 (Maret 1968) : 29-40.
  • 10. Jack L.Treynor,”Toward a Theory Of Market Value Risky Asset”, makalah tidak diterbitkan, Arthur D.Little, Cambridge, MA, 1961. Jensen. “Risk, The Pricing of Capital Assets and the Evaluation of Investment Portfolios”. Journal of Business 42 (April 1969), 167-247. Jones, Charles P. 2000. Investment: Analysis and Management, 7th edition, New York: John Willey and Sons.Inc. Lintner, J. (1965), “The Valuation of Risk Assets and Selection of Risky Investments in Stock Portfolios and Capital Budgets”, Review of Economics and Statistics, Vol.47, pp.13-37. Long, J.B. Jr., 1974. Stock prices, inflation, and the term structure of interest rates. Journal of Financial Economics 1, 131-170. Markowitz, H. M., “Portfolio Selection”, Journal of finance, Volume 7 ,1952 Mossin, J. (1966), “Equilibrium in a Capital Market”, Econometrica, ol.34,pp.768-783. Reilly, Frank K & Keith C. Brown. 2000. Investment Analysis and Fortofolio Management, Sixth Edition, New York: The Dryden Press Scott, Besley., Eugene F, Bringham. 2000. Essentials of Managerial Finance, Twelfth Edition. Orlando:Harcourt Inc Sharpe, William. 1999. Investment, Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall. Sharpe, W.F., “Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium Under Conditions of Risk”, Journal of Finance, Vol.19, 1964.