SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
Baixar para ler offline
1
ANALISIS AKTIVITAS OPERASI
Oleh : Musdalifah Azis, SE, M.Si
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda)
A. PENDAHULUAN
Bab ini memperluas analisis kita pada aktivitas operasi. Kita akan menganalisis
pengukuran akrual pendapatan maupun beban untuk menentukan laba bersih.
Pembahasan ditekankan pada pemahaman metode pengakuan pendapatan dan beban.
Interpretasi laporan rugi-laba Juga akan dibahas dan komponennya untuk analisis
keuangan.
B. LATAR BELAKANG
Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan
kerugian. Laba merupakan salah satu pengukuran aktivitas operasi dan dihitung
berdasarkan dasar akuntansi akrual. Kita akan menganalisis laba dan komponennya untuk
menilai kinerja perusahaan dan risiko yang dihadapinya, dan untuk memprediksi jumlah,
saat, dan ketidakpastian arus kas masa depan. Isi dan urutan pembahasan pada bab ini
adalah sebagai berikut :
Analisis Aktivitas Operasi
Pengukuran
Laba
Konsep
Pengukuran
Alternatif
Analisis
Pos yang
tidak
berulang
Pos luar
biasa
Pos
penghentian
segmen
Perubahan
akuntansi
Pos khusus
Pengakuan
pendapatan
Panduan
Ketidakpasti
an
Analisis
Beban
tangguhan
Litbang
Software
Industri
pertambang
an
Lainnya
Kompensasi
untuk
karyawan
Tinjauan
Opsi saham
Analisis
Bunga dan
pajak
Akuntansi
Pengungka
pan
Analisis
2
C. PEMBAHASAN
1. Pengukuran Laba
1.1 Konsep
Laba merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah
keuangan. Laba merupakan pengukuran atas perubahan kekayaan pemegang saham
(perubahan nilai) maupun merupakan estimasi laba masa depan. Pemahaman dua peranan
laba ini penting untuk analisis laporan keuangan yaitu : Laba Ekonomi dan Laba
Akuntansi, yang akan diuraikan sebagai berikut :
 Konsep Laba Ekonomi
Laba ekonomi biasanya merupakan arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar
aktiva. Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi
(arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Konsep laba ini mirip
dengan pengukuran tingkat pengembalian suatu efek (surat berharga atau sekuritas) atau
portofolio efek – yaitu, tingkat pengembalian mencakup baik dividen maupun apresiasi
modal.
Laba ekonomi merupakan indikator dasar kinerja perusahaan – mengukur dampak
keuangan seluruh kejadian pada suatu periode komprehensif. Laba ekonomi mencakup
baik komponen berulang maupun tak berulang, dan karenanya tidak terlalu bermanfaat
untuk meramalkan potensi laba masa depan
Laba permanen merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh
perusahaan sepanjang umur, berbeda dengan laba ekonomi, yang mengukur perubahan
nilai perusahaan, laba permanen merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
Umumnya, untuk perusahaan yang masih berlangsung, nilai perusahaan dapat
dicerminkan dengan membagi laba permanen dengan biaya modal.
0
1
2
3
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49
Years
$Million
Permanent Income
Economic Income
3
 Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba akuntansi
mencakup baik aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun laba ini bukan
merupakan pengukuran laba secara langsung.
Laba akuntansi merupakan produk lingkup pelaporan keuangan yang melibatkan
standar akuntansi, mekanisme pengaturan, dan insentif manajer.
1.2 Mengukur Laba Akuntansi
Laba akuntansi ditentukan dengan mengakui pendapatan dan biaya terkait.
 Pendapatan Dan Keuntungan
Pendapatan merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan
diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Keuntungan merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan
diperoleh yang berasal dari transaksi dan kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas
usaha perusahaan yang masih berlangsung.
 Beban Dan Kerugian
Beban merupakan arus keluar yang terjadi atau arus keluar yang akan terjadi, atau
alokasi arus kas keluar masa lampau yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang
masih berlangsung.
Kerugian merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas
sampingan atau insidental perusahaan.
Akuntansi beban dan kerugian sering kali melibatkan penilaian jumlah dan waktu
alokasi atas periode pelaporan. Dan arus kas keluar untuk biaya atau kerugian tidak
selalu harus terjadi bersamaan saat pengakuan biaya dan kerugian tersebut.
4
1.3 Alternatif Analisis
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama yaitu :
 Laba Berulang Dan Tidak Berulang
Laba berulang dan tidak berulang perlu diidentifikasi dalam menentukan komponen
laba permanen dan sementara.
Laporan laba rugi biasanya menyajikan tiga alternatif pengukuran laba , yaitu :
a) Laba bersih, dianggap sebagai pengukuran laba baris terbawah, meskipun
kenyataannya bukan.
b) Pendapatan komprehensif, mencerminkan hampir seluruh perubahan pada ekuitas
yang tidak berasal dari aktivitas pemilik. Ia merupakan perkiraan akuntan atas laba
ekonomi.
c) Laba Intermediasi atau laba yang masih berlangsung, merupakan suatu pengukur
yang tidak mencakup pos luar biasa, dampak kumulatif perubahan akuntansi, dan
dampak penghentian operasi.
d) Laba Inti, merupakan pengukuran yang mengeluarkan semua pos yang tidak berulang
yang dilaporkan dalam baris terpisah pada laporan keuangan.
Pengukuran laba yang benar terkait dalam dua hal, antara lain :
(a) Ditetapkan berdasarkan tujuan analisis, laba memiliki dua peranan penting yang
berbeda dan tidak mungkin diterapkan pada saat yang bersamaan, seperti: untuk
mengukur perubahan bersih pada ekuitas dan untuk memberikan estimasi kekuatan
laba yang berkelanjutan.
(b) Laba akuntansi berasal hanya dari memasukkan, atau mengeluarkan, pos tertentu.Hal
ini berarti pengukuran ini tetap merupakan pengukuran laba akuntansi dan terkait
dengan distorsi akuntansi.
 Laba Operasi Dan Non Operasi
Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari
aktivitas operasi yang masih berlangsung, terdapat tiga aspek penting, yaitu :
(a) Laba operasi terkait hanya dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi.
5
(b) Laba operasi terpusat pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya
untuk pemegang ekuitas.
(c) Laba operasi terkait hanya dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung.
Laba nonoperasional mencakup seluruh komponen laba yang tidak tercakup dalam
laba operasi. Memisahkan komponen yang terkait dengan aktivitas keuangan dengan
komponen yang terkait dengan operasi yang dihentikan sering kali berguna saat
menganalisis laba nonoperasi.
 Pendapatan Komprehensif
Pendapatan komprehensif dihitung dengan menyesuaikan laba bersih dengan pos
kelebihan kotor, yang jika digabung akan menjadi pendapatan komprehensif.
Penghitungan pendapatan komprehensif dari suatu perusahaan
Laba Bersih
Pendapatan Komprehensif lainnya
+/- Keuntungan/kerugian kepemilikan efek yang belum direalisasi
+/- Penyesuaian translasi valuta asing
+/- Penyesuaian tambahan kewajiban pension minimum
+/- Keuntungan/kerugian kepemilikan instrumen derivatif yang belum direalisasi
pendapatan komprehensif
Pendapatan komprehensif mencakup, yaitu :
(a) Surplus bersih, mencerminkan semua perubahan ekuitas pemegang saham yang
berasal dari sumber selain transaksi pemilik.
(b) Surplus kotor, terjadinya penyesuaian ekuitas.
2. Pos Yang Tidak Berulang
2.1 Pos Luar Biasa
Pos luar biasa dapat dibedakan dari sifat tidak biasa dan jarang terjadinya. Sebagian
besar pos luar biasa terkait dengan keuntungan dan kerugian dari pelunasan awal utang.
Kedua sifat pos luar biasa dapat dijelaskan sebagai berikut :
6
(a) Bersifat tidak biasa, suatu kejadian atau transaksi yang sangat tidak normal dan tidak
terkait, atau hanya terkait secara kebetulan dengan aktivitas biasa dan umum
dilakukan perusahaan.
(b) Tidak sering terjadi, suatu kejadian atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan
terjadi pada masa depan yang dekat.
Tampilan grafik di bawah memperlihatkan frekuensi dan besaran pos luar biasa.
Dapat dilihat bahwa proporsi perusahaan yang melaporkan pos luar biasanya umumnya
kurang dari 8%. Pos luar biasa jika ada, biasanya bernilai kurang dari 3% atas penjualan.
Proporsi pos luar biasa negatif dan positif hampir sama.
 Akuntansi Pos Luar Biasa
Pos luar biasa dilaporkan pada baris terpisah, setelah pajak, pada laporan keuangan
setelah laba usaha yang masih berlangsung. Saat suatu perusahaan melaporkan pos luar
biasa, laba usaha yang masih berlangsung dinamakan laba sebelum pos luar biasa. Pos
yang sifatnya hanya tidak biasa atau jarang terjadi (tetapi tidak keduanya) tidak dapat
digolongkan sebagai pos luar biasa.
Magnitude of Extraordinary Items
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01
Year
Absolutemagnitudeasa
percentofSales
Positive
Negative
Total
Frequency of Extraordinary Items
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01
Year
ProportionofCompanies
Reporting
Positive
Negative
Total
7
 Analisis Pos Luar Biasa
Pos luar biasa sifatnya tidak berulang, karenanya akan dikeluarkan dari laba saat
menghitung laba permanen, perbandinngan antar waktu atau antar perusahaan.
Pos luar biasa seringkali terkait dengan operasi. Namun pos ini berbeda dengan
pendapatan atau beban operasi normal karena sifatnya yang tidak berulang.
2.2 Pos Penghentian Segmen
 Operasi Yang Dihentikan
Perusahaan kadangkala melepas suatu divisi atau lini produk. Saat pelepasan yang
terkait dengan segmen usaha yang bisa diidentifikasi secara terpisah ini terjadi,
diperlukan perlakuan akuntansi khusus pada laporan laba rugi.
Tampilan grafik menunjukkan besaran dan frekuensi penghentian operasi selama dua
dekade terakhir. Sepanjang pertengahan tahun 1990-an, kurang lebih 2% perusahaan
publik melaporkan penghentian operasi pada laporan laba rugi mereka. Sejak saat itu,
frekuensi pos ini meningkat secara signifikan menjadi sekitar 8% pada tahun 2001.
Magnitude of Discontinued Operations
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01
Year
Absolutemagnitudeasa
percentofSales
Positive
Negative
Total
Frequency of Discontinued Operations
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01
Year
ProportionofCompanies
Reporting
Positive
Negative
Total
8
Begitu juga, besaran pelepsan segmen usaha sebagai persentase dari penjualan secara
wajar tetap sekitar 2% dari penjualan, tetapi saat ini telah berlipat dua pada dekade
terakhir.
 Akuntansi Operasi Yang Dihentikan
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, aktiva dan aktivitas
usaha dari segmen yang dihentikan harus dapat dipisahkan dengan jelas (baik secara fisik
maupun operasional) dari aktiva dan aktivitas usaha entitas yang lainnya.
Akuntansi dan pelaporan usaha yang dihentikan memiliki dua sisi, yaitu :
(a) Laporan keuangan tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya dinyatakan kembali
setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang berada sebelum
laba yang masih berlangsung.
(b) Keuntungan atau kerugian terkait dengan penghentian usaha dilaporkan secara
terpisah, setelah dikurang pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih
berlangsung.
Perusahaan melaporkan keuntungan atau kerugian penghentian usaha (untuk tahun
berjalan dan dua tahun sebelumnya) dalam dua kategori, yaitu :
(a) Laba atau rugi operasi segmen yang dihentikan hingga manajemen menentukan
tanggal penghentian, dan
(b) Laba atau rugi pelepasan, termasuk laba atau rugi operasi selama periode antara.
 Analisis Operasi Yang Dihentikan
Penyesuaian bersifat langsung dalam menganalisis operasi yang dihentikan untuk
tahun berjalan maupun untuk dua tahun sebelumnya.karena perusahaan diwajibkan
menyajikan kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang
dihentikan secara terpisah.
2.3 Perubahan Akuntansi
Perusahaan dapat mengubah metode akuntansi dan asumsi yang mendasari laporan
keuangan karena beberapa alasan, yaitu :
9
(a) Adanya standar akuntansi baru.
(b) Untuk dapat mencerminkan aktivitas atau kondisi usaha yang berubah dengan lebih
baik.
(c) Untuk mempercantik laporan keuangan, terutama melakukan manajemen laba.
 Melaporkan Perubahan Akuntansi
Standar akuntansi membedakan empat bentuk perubahan akuntansi, yaitu :
(a) Perubahan prinsip akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi terjadi saat perusahaan berpindah dari satu prinsip
akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya.
(b) Perubahan estimasi akuntansi
Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal seperti masa manfaat aktiva,
biaya garansi, keusangan persediaan, asumsi pensiun, dan piutang tak tertagih.
(c) Perubahan entitas pelapor
Perubahan entitas pelaporan berasal dari berbagai cara termasuk : publikasi awal
laporan keuangan konsolidasi, dan perubahan kebijakan konsolidasi terkait anak
perusahaan.
(d) Koreksi kesalahan
Kesalahan pada laporan keuangan dapat berasal dari kesalahan aritmetika, kesalahan
aplikasi prinsip akuntansi, atau kesalahan pengungkapan informasi.
 Analisis Perubahan Akuntansi
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat menganalisis perubahan
akuntansi, yaitu :
(a) Perubahan akuntansi adalah “kosmetik” dan tidak memiliki konsekuensi arus kas –
baik saat ini maupun masa depan.
(b) Perubahan dapat mencerminkan realita ekonomi.
(c) Perubahan akuntansi biasanya termotivasi oleh manajemen laba sehingga terkadang
terjadi manipulasi laba..
10
(d) Menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan antar waktu. Artinya
memastikan bahwa setiap perbandingan (terutama antarwaktu) dibuat berdasarkan
satu set aturan akuntansi yang konsisten.
(e) Mengevaluasi dampak perubahan akuntansi baik terhadap laba ekonomi maupun laba
permanen.
2.4 Pos Khusus
Pos khusus mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak biasa atau tidak sering
terjadi, tetapi bukan keduanya.
Tampilan grafik diatas, memperlihatkan bahwa frekuensi dan besarannya semakin
meningkat. Frekuensi pos khusus telah meningkat secara drastis, dari hanya 1%
perusahaan yang melaporkan pada tahun 1980-an menjadi sekitar 40% perusahaan saat
ini.
Magnitude of Special Items
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01
Year
Absolutemagnitudeasa
percentofSales
Positive
Negative
Total
Frequency of Special Items
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01
Year
ProportionofCompanies
Reporting
Positive
Negative
Total
11
Tampilan grafik diatas memperlihatkan contoh beban khusus yang terjadi hanya satu
kali (sekaligus) berdasarkan frekuensi dan nilai uangnya. Beban restrukturalisasi, dan
penghapusan aktiva goodwill, persediaan, serta properti, bangunan, dan peralatan
merupakan bagian terbesar beban tersebut.
Pos khusus merupakan tantangan bagi analis karena beberapa alasan, yaitu : tidak
ada panduan GAAP yang jelas mengenai pos khusus, implikasi ekonomi pos khusus
seprti beban restrukturisasi sangat rumit, dan banyak pos khusus bersifat opsional
sehingga dapat digunakan untuk tujuan manajemen laba.
 Penurunan Nilai Aktiva
Penurunana nilai harus dibedakan baik dari restrukturisasi maupun pelepasan segmen,
kedua hal ini berbeda baik dari segi perlakuan akuntansi maupun implikasi ekonominya.
Pelepasan segmen usaha diperlakukan sebagai penghentian operasi yang telah dibahas
sebelumnya, sementara penurunan nilai aktiva dicatat pada pos khusus.
 Beban Restrukturisasi
Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan
strategi perusahaan. Restrukturisasi seringkali menimbulkan biaya. Divestasi unit usaha
seringkali menimbulkan kerugian, permintaan kompensasi karyawan yang diberhentikan,
kerugian yang berasal dari penghapusan nilai aktiva dan persediaan, penghentian awal
sewa yang mahal, serta investasi dan perbaikan baru yang perlu dibayar.
 Analisis Pos Khusus
Kurangnya panduan dalam menganalisis pos khusus ini menciptakan kesempatan
manajemen laba, tantangan lain adalah untuk memahami dasar ekonomi suatu pos
khusus, terutama beban restrukturisasi.
Sebagian besar beban khusus terdiri atas beban operasi yang seharusnya tercermin
pada laba permanen. Pada dasarnya, beban khusus mencerminkan beban masa lalu yang
dinyatakan terlalu rendah atau “investasi” untuk perbaikan profitabilitas masa depan.
Fokus utama standar penurunan nilai, SFAS 121, adalah neraca. Karenanya tidak
seperti laba yang terdistorsi oleh beban satu kali, beban ini (terutama penurunan nilai
12
persediaan dan aktiva jangka panjang) memperbaiki kemempuan neraca untuk
mencerminkan realita usaha dengan melaporkan aktiva hampir sebesar nilai realisasi
bersihnya.
3. Pengakuan pendapatan
Penyesuaian analitis kadangkala memodifikasi laba dengan menggunakan informasi
pengakuan pendapatan.
3.1 Panduan Pengakuan Pendapatan
Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat
menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan, yaitu :
(a) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka pendapatan
akan diakui pada periode yang salah.
(b) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya adanya kepastian realisasi yang
layak, maka pendapatan dapat diakui pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau
dibalik pada periode lain – maka laba periode pertama dinyatakan terlalu tinggi dan
periode berikutnya terlalu rendah.
3.2 Ketidakpastian Penagihan Pendapatan
Perusahaan menyisihkan suatu cadangan untuk piutang tak tertagihuntuk
mencerminkan ketidakpastian penagihan piutang dari penjualan kredit. Jika tidak terdapat
keyakinan yang wajar mengenai ketertagihan piutang, praktik memberikan prosedur
umum untuk menangguhkan pengakuan pendapatan hingga kas tertagih.
 Pengakuan Pendapatan Jika Terdapat Hak Untuk Mengembalikan
Jika kondisi tersebut dipenuhi, pendapatan penjualan dan biaya penjualan diakui
tetapi dikurangi untuk mencerminkan taksiran pengembalian dan beban terkait; jika tidak
dipenuhi, pengakuan pendapatan ditangguhkan.
13
 Pendapatan Franchise
Standar akuntansi untuk franchisor mewajibkan bahwa pendapatan komisi franchise
dari penjualan franchise diakui hanya ketika seluruh jasa yang material dan kondisi yang
terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilakukan atau dipenuhi oleh franchisor.
 Perjanjian Pembiayaan Produk
Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan transfer atau
perolehan persediaan oleh sponsor yang (meskipun seringkali menyerupai penjualan
pendapatan) secara substansi yang merupakan perangkat pembiayaan persediaan.
 Pendapatan Kontrak
Berdasarkan metode akuntansi presentase penyekesaian yang digunakan untuk
kontrak jangka panjang, penjualan dan laba kotor diakui saat pekerjaan dilakukan
berdasarkan hubungan antara biaya akrual yang terjadi dengan taksiran biaya
penyelesaian total. Penjualan dan laba kotor disesuaikan secara prospektif berdasarkan
revisi estimasi biaya kontrak total dan nilai kontrak. Taksiran kerugian dicatat saat dapat
diidentifikasi. Klaim kepada pelanggan diakui sebagai pendapatan saat klaim dibayar.
Jumlah piutang yang masih belum dibayar setelah satu tahun tidak signifikan.
3.3 Implikasi Pengakuan Pendapatan Terhadap Analisis Laporan Keuangan
Pengakuan pendapatan merupakan titik kritis penentuan laba, maka harus ada metode
yang memastikan bahwa metode tersebut mencerminkan realita ekonomi secara layak.
Mengetahui adanya masalah pengakuan pendapatan, SEC menyatakan pendapat
bahwa adanya ketidakpastian signifikan terkait dengan kemampuan penjual untuk
merealisasikan pembayaran yang tidak tunai yang berasal dari transaksi yang seringkali
terjadi jika pembeli memiliki modal sedikit, atau banyak kewajiban, atau jika aktiva
pembeli sebagian besar berasal dari penjual. Karakteristik ini menimbulkan kerugian
apakah pendapatan layak diakui.
14
4. Beban tangguhan
Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi yang ditangguhkan karena
diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode masa depan. Motivasi untuk
menangguhkan biaya adalah agar dapat mengaitkan biaya dengan manfaat yang
diharapkan. Motivasi ini mendasari kapitalisasi seluruh aktiva jangka panjang.
4.1 Litbang
Aktivitas penelitian dapat bertujuan untuk menemukan sesuatu, dan aktivitas
pengembangan sebenarnya merupakan bagian dari penelitian. Aktivitas penelitian dan
pengembangan tidak termasuk perubahan operasi saat ini yang rutin dan berkala,
penelitian pasar, dan aktivitas pengujian.
 Akuntansi Penelitian dan Pengembangan
Karakteristik aktivitas litbang menimbulkan kesulitan dalam akuntansi, maka adanya
kewajiban perusahaan untuk membebankan biaya litbang saat terjadi. Hanya biaya
material, peralatan, dan fasilitas yang memiliki kegunaan alternatif di masa depan (pada
proyek litbang atau yang lainnya) yang dikapitalisasi sebagai aktiva berwujud.
 Analisis Penelitian dan Pengembangan
Apa yang dapat kita asumsikan dengan aman adalah membebankan pengeluaran
litbang menghasilkan neraca yang lebih konservatif. Kemungkinan hanya ada sedikit
kejutan tidak enak dari aktivitas litbang yang dilakukan dengan perlakuan akuntansi saat
ini. Namun analisis kita harus menyadari bahwa dengan kurangnya informasi mengenai
potensi manfaat, kita juga tidak menyadari akan poteni kerugian yang memaksa
perusahaan untuk menghabiskan banyak dana pada proyek litbang yang sangat
menjanjikan namun kegagalannya tidak terelakkan.
15
4.2 Software
Pengembangan software komputer merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai
dengan pengeluaran aktivitas litbang yang biasa. Pengembangan software untuk tujuan
pemasaran merupakan aktivitas saat ini yang mengarah pada pendapatan saat ini dan
masa depan.
software untuk distribusi merupakan persediaan dan dibebankan terhadap pendapatan
sebagai harga pokok penjualan.
4.3 Industri pertambangan
 Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Pada Industri Ekstraktif
Risiko pada indutri ekstraktif terkait dengan ketidakpastian, dan untuk penentuan
laba, ketidakpastian menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan. Masalahnya
adalah apakah biaya eksplorasi dan pengembangan secara layak ditaksir akan tertutup
oleh penjualan sumber daya alam, akan dibebankan saat terjadi atau dikapitalisasi dan
diamortisasi sepanjang taksiran masa manfaat masa depan.
 Akuntansi Industri Ekstraktif
FASB menyarankan akuntansi succesful efforts untuk perusahaan minyak dan gas
alam. Perlakuan ini mengarahkan bahwa biaya eksplorasi dikapitalisasi saat terjadi
sampai jumlah maksimum tertentu. Jumlah ini ditentukan oleh nilai sekarang cadangan
perusahaan.
Baik perusahaan publik atau perusahaan lain diwajibkan untuk mengungkapkan
metode akuntansi untuk biaya yang berasal dari aktivitas penghasil minyak dan gas dan
cara disposisi kapitalisasi biaya tersebut.
 Implikasi Analisis Industri Ekstraktif
Dua metode yang biasa digunakan, dan variasi pada metode ini, dapat secara
signifikan menghasilkan hasil berbeda, antara lain : akuntansi succesful effort,
mewajibkan hubungan langsung antara biaya yang terjadi dengan cadangan khusus yang
16
ditemukan sebelum biaya eksplorasi dan pengembangan dikapitalisasi, sebaliknya
akuntansi full cost memperkenankan perusahaan untuk mengklasifikasikan aktivitas
eksplorasi dan pengembangan yang tidak berhasil sebagai aktiva.
4.4 Beban Tangguhan Lainnya
Perusahaan seringkali mengapitalisasi biaya awal sebagai beban tangguhan dan
diamortisasi sepanjang suatu taksiran masa manfaat masa depan.
Terdapat perbedaan manfaat menangguhkan biaya awal dan relokasi pada praktiknya.
Karena beban tangguhan seringkali mewakili manfaat tak berwujud masa depan, maka
sifatnya serupa dengan aktiva tak berwujud
5. Kompensasi untuk karyawan
5.1 Tinjauan Atas Kompensasi Tambahan Untuk Karyawan
Tekanan sosial, kompetisi, dan langkanya karyawan yang berbakat telah
menimbulkan kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji. Beban yang dapat
diidentifikasi ini tidak menimbulkan masalah pengakuan akuntansi dan akrual.
Kompensasi tambahan lain, karena sifatnya yang dapat berubah atau kontinjen, tidak
dapat sesuai dengan pengakuan akuntansi penuh atau tepat waktu. Beberapa dari
kompensasi tambahan beserta akuntansinya dijelaskan berikut :
(a) Kontrak kompensasi tangguhan
Merupakan perjanjian untuk membayar karyawan masa depan, beberapa dengan
syarat tertentu. Akuntansi umumnya mewajibkan bahwa paling tidak nilai sekarang
kompensasi tangguhan ini diakui secara sistematis dan rasional sepanjang periode
karyawan bekerja dimulai dari penandatanganan kontrak.
(b) Hak apresiasi saham
Merupakan hak atas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan.
Akuntansi memberikan metode untuk mengalokasi beban sepanjang periode
pemberian jasa – perubahan harga pasar dari satu periode ke periode lain tercermin
sebagai penyesuaian beban kompensasi.
17
(c) Kompensasi saham junior
Memberikan karyawan hak untuk membeli saham jenis tertentu pada harga pasar
(yang ditentukan oleh apraisal independen) yang lebih rendah dari harga saham
perusahaan karena tidak memiliki hak suara, dividen, atau hak likuidasi.
5.2 Opsi Saham
 Kompensasi Karyawan Berbasis Saham
Kompensasi karyawan berbasis saham atau kadang kala disebut hak saham karyawan,
merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling terkenal, ada banyak alasan, yaitu :
(a) Untuk meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada
perusahaan dan karenanya menyatukan insentif karyawan dan perusahaan.
(b) Sarana untuk menarik karyawan yang berbakat dan giat berusaha.
(c) Memberikan kompensasi kepada karyawan tanpa perlu mencatat biaya.
(d) Merupakan bentuk kompensasi karyawan, namun tidak memiliki dampak langsung
terhadap arus kas.
 Karakteristik Kompensasi Berbasis Saham
Kompensasi karyawan berbasis saham merupakan perjanjian kesempatan yang
diberikan suatu perusahaan kepada karyawannya bahwa karyawan dapat membeli
sejumlah tertentusaham perusahaan pada harga tertentu atau setelah melewati suatu
tanggal tertentu di masa depan.
 Dasar Ekonomis Kompensasi Karyawan Berbasis Saham
Manfaat maupun biaya kompensasi karyawan berbasis saham, antara lain :
(a) Manfaat kompensasi karyawan berbasis saham
Adalah potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadap
perilaku karyawan.
(b) Biaya kompensasi karyawan berbasis saham
Terletak pada potensi dampak ilusinya. Yaitu, saat eksekusi, kompensasi karyawan
berbasis saham memindahkan kekayaan dari pemegang saham kepada karyawan
dengan mendilusi kepemilikian pemegang saham sekarang dalam perusahaan.
18
 Akuntansi dan Pelaporan Kompensasi Karyawan Berbasis Saham
Terdapat dua masalah akuntansi utama yang terkait dengan kompensasi karyawan
berbasis saham kompensasi karyawan berbasis saham yaitu :
(a) Dilusi laba per saham
(b) Pengakuan biaya kompensasi karyawan berbasis saham
5.3 Analisis Kompensasi Karyawan Berbasis Saham
Biaya kompensasi karyawan berbasis saham merupakan biaya sesungguhnya, namun
laba akuntansi tidak mengakui biaya ini (ingat rekomendasi SFAS 123, namun tidak
mewajibkan, pengakuan amortisasi biaya opsi pada laba akuntansi). Secara khusus,
pengakuan dampak kompensasi karyawan berbasis saham mengurangi laba Pfizer sekitar
7%. Empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
(a) Meskipun dampak persentase tidak besar, jumlah absolutnya cukup besar.
(b) Laba proforma tidak mencerminkan dampak kompensasi karyawan berbasis saham
secara keseluruhan, karena biaya opsi sebelum tahun 1995 diabaikan.
(c) Penting untuk memahami dampak yang tersembunyi kompensasi karyawan berbasis
saham yaitu dampak permanen yang ditaksir akan berlanjut terus.
(d) Banyak perusahaan dan industri lain yang terkena dampak yang lebih besar
dibandingkan dengan Pfizzer.
6. Bunga dan pajak
6.1 Biaya Bunga
Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merupakan kelebihan
kas yang dibayar atau ditagih atas jumlah uang (pokok) yang dipinjam atau dipinjamkan.
Bunga ditentukan oleh berbagai faktor, dan faktor terpenting adalah risiko kredit (utang
tak dapat dibayar) dari peminjam. Beban bunga ditentukan oleh tingkat bunga, pokok
pinjaman, dan jangka waktu.
19
 Penghitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk
pendanaan melalui utang termasuk, pada kasus obligasi, amortisasi diskon atau premium.
Beban yang terkait dengan akun utang yang diamortisasi sepanjang masa pengeluaran
utang, akan menambah biaya bunga efektif.
 Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aktiva yang dibangun atau
diproduksi oleh perusahaan untuk digunakan sendiri (termasuk biaya yang dibangun atau
diproduksi oleh perusahaan pihak lain dengan pembayaran dimuka atau berkala). Tujuan
kapitalisasi bunga adalah untuk :
(a) Mengukur biaya akuisisi aktiva dengan lebih akurat, dan
(b) Mengamortisasi biaya akuisis terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva
tersebut.
 Menganalisis Bunga
Penghitungan laba per saham dilusian menggunakan jumlah saham yang beredar pada
kondisi terjadi konvensi utang yang dapat dikonversi. Efek ini memberikan beban
tambahan pada tingkat bunga melalui dilusi laba per saham. Bunga mencerminkan biaya
periode dan tidak perlu dikapitalisasi, akuntansi kapitalisasi bunga masih belum jelas,
sehingga mengarah pada keragaman dalam praktik.
6.2 Pajak Penghasilan
 Akuntansi Pajak Penghasilan
Akuntansi dan standar pelaporan pajak penghasilan mewajibkan pendekatan aktiva
dan kewajiban. Terutama pajak tangguhan ditentukan terpisah untuk setiap komponen
pembayar pajak (satu entitas individu atau satu kelompok entitas yang dikonsolidasi
untuk kepentingan pajak) untuk setiap wilayah pajak.
Cadangan penilaian harus cukup untuk mengurangi aktiva pajak tangguhan hingga
sebesar jumlah yang mungkin direalisasi. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak
20
tangguhan disesuaikan terhadap efek perubahan tarif pajak dan perubahan hukum. Efek
ini tercermin pada laba dari operasi yang masih berlangsung pada periode tersebut.
 Pengungkapan Pajak Penghasilan
Perusahaan memberikan ringkasan komponen kewajiban dan aktiva pajak
tangguhannya. Aktiva pajak tangguhan berasal dari beban akrual pada laporan laba rugi
yang belum dibayar dan karenanya bukan merupakan pengurang pajak.
 Analisis Pajak Penghasilan
Analisis kita harus memahami hubungan antara laba sebelum pajak dengan beban
pajak penghasilan. Aktiva pajak tangguhan ini akan dikurangi dengan penyisihan
penilaian sejauh ‘kemungkinan terjadi’ realisasi sebagian atau seluruh pengurangan pajak
terutang (atas penghasilan kena pajak) selama periode terbawa kedepan.
Meskipun terdapat perbedaan alokasi pajak, akuntansi menghasilkan akrual pajak
yang lebih wajar dan, karenanya angka yang lebih wajar. Alokasi pajak antar periode
juga baik ditinjau dari perspektif analis. Yaitu, aktiva yang pengurang pajak masa
depannya dikurangi tidak lebih berharga daari aktiva yang memiliki pengurang pajak
yang lebih besar. Kelemahan alokasi pajak antarperiode adalah tidak adanya pengakuan
nilai sekarang kewajiban atau hilangnya manfaat pada masa depan.
Pengungkapan pajak penghasilan memberikan penjelasan mengapa tingkat beban
pajak efektif berbeda dengan tarif pajak wajib. Ini merupakan sarana penting dalam
menganalisis apakah manfaat pajak saat ini atau biaya tambahan yang dikenakan pada
perusahaan yang ditaksir akan berlanjut.
D. KESIMPULAN
Bab ini terpusat pada analisis aktiva operasional dan laba. Kami telah membahas
konsep dan pengukuran laba serta perbedaannya dengan arus kas. Kami juga telah
menganalisis pengukran akrual untuk menghitung laba bersih, yang ditekankan pada
pemahaman metode pengakuan atas pendapatan maupun beban. Kami pun telah
menganalisis dan melakukan beberapa penyelesaian atas laporan laba rugi serta
21
komponennya, termasuk pos yang tidak berulang seperti beban restrukturisasi, penurunan
nilai aktiva, dan opsi saham karyawan.
Kita pun membahas keterkaitan dengan biaya bunga yang terjadi yang disebabkan
oleh pendanaan melalui utang termasuk, pada kasus obligasi, amortisasi diskon atau
premium. Dan terdapat suatu pendapat bahwa bunga mencerminkan biaya periode dan
tidak perlu dikapitalisasi, akuntansi kapitalisasi bunga masih belum jelas, sehingga
mengarah pada keragaman dalam praktik.
Kita pun membahas dampak yang terjadi pada perusahaan yang memberikan
ringkasan komponen kewajiban dan aktiva pajak tangguhannya serta adanya
pengungkapan pajak penghasilan yang memberikan penjelasan mengapa tingkat beban
pajak efektif berbeda dengan tarif pajak wajib.
E. DAFTAR PUSTAKA
John J.Wild, K.R. Subramanyam, Robert F.Halsey, “Analisis Laporan Keuangan”, edisi 8
bahasa indonesia, buku satu, penerbit salemba empat, Jakarta, 2005.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
Mubarok Syahrul
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Adi Jauhari
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
andiirwan777
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
rizky nurul chasanah
 

Mais procurados (20)

CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Pusat laba
Pusat labaPusat laba
Pusat laba
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitasLaporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
Laporan keuangan konsolidasi metode ekuitas
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 

Destaque

Analisis aktivitas investasi
Analisis aktivitas investasiAnalisis aktivitas investasi
Analisis aktivitas investasi
rian malureng
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
fitria mellysusanti
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
hendragustomi
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemen
Yola_Fitri
 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
Raisa Grace Marella
 
tows analysis of sony
tows analysis of sony tows analysis of sony
tows analysis of sony
Shivangi Jani
 

Destaque (17)

Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Analisis aktivitas investasi
Analisis aktivitas investasiAnalisis aktivitas investasi
Analisis aktivitas investasi
 
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
Fitria melly s.alk bab 6 (analisis sumber dan penggunaan kas)
 
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota MuntilanLaporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Studi K...
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
 
akuntansi manajemen
akuntansi manajemenakuntansi manajemen
akuntansi manajemen
 
financial statement analysis
financial statement analysisfinancial statement analysis
financial statement analysis
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)
 
Jurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisnoJurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisno
 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
 
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy TbkPaper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
Paper analisis laporan keuangan - PT Adaro Energy Tbk
 
tows analysis of sony
tows analysis of sony tows analysis of sony
tows analysis of sony
 
analisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangananalisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangan
 
Slideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentationSlideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentation
 

Semelhante a Analisis aktivitas operasi

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptxPRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
Nash382167
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpk
Hasanaha
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Hendie Cahya Maladewa
 

Semelhante a Analisis aktivitas operasi (20)

Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptxPRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAN.pptx
 
Semester 5 Alk
Semester 5 AlkSemester 5 Alk
Semester 5 Alk
 
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptxKELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
KELOMPOK 5_BAB 6_MANAJEMEN KEUANGAN_21AK3-1.pptx
 
Akuntansi Dalam Manjemen
Akuntansi Dalam ManjemenAkuntansi Dalam Manjemen
Akuntansi Dalam Manjemen
 
Laba rugi
Laba rugiLaba rugi
Laba rugi
 
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
 
Keuangan
KeuanganKeuangan
Keuangan
 
PPT ALK.pdf
PPT ALK.pdfPPT ALK.pdf
PPT ALK.pdf
 
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxKelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
 
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
Analisis Dana, Arus Kas, dan Perencanaan keuangan
 
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptxPendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
 
ANALISA LAPORAN KEUANGAN BAGI KOPERASI.pptx
ANALISA LAPORAN KEUANGAN BAGI KOPERASI.pptxANALISA LAPORAN KEUANGAN BAGI KOPERASI.pptx
ANALISA LAPORAN KEUANGAN BAGI KOPERASI.pptx
 
Tugas klpk
Tugas klpkTugas klpk
Tugas klpk
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)
 
Kmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdfKmpk 1 ppt.pdf
Kmpk 1 ppt.pdf
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
 
Accounting
AccountingAccounting
Accounting
 

Mais de Universitas Mulawarman Samarinda

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
Universitas Mulawarman Samarinda
 

Mais de Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
E t i k a, mm1
E t i k a, mm1E t i k a, mm1
E t i k a, mm1
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 

Último

Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
mohhmamedd
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 

Último (18)

Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 

Analisis aktivitas operasi

  • 1. 1 ANALISIS AKTIVITAS OPERASI Oleh : Musdalifah Azis, SE, M.Si (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda) A. PENDAHULUAN Bab ini memperluas analisis kita pada aktivitas operasi. Kita akan menganalisis pengukuran akrual pendapatan maupun beban untuk menentukan laba bersih. Pembahasan ditekankan pada pemahaman metode pengakuan pendapatan dan beban. Interpretasi laporan rugi-laba Juga akan dibahas dan komponennya untuk analisis keuangan. B. LATAR BELAKANG Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu pengukuran aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan dasar akuntansi akrual. Kita akan menganalisis laba dan komponennya untuk menilai kinerja perusahaan dan risiko yang dihadapinya, dan untuk memprediksi jumlah, saat, dan ketidakpastian arus kas masa depan. Isi dan urutan pembahasan pada bab ini adalah sebagai berikut : Analisis Aktivitas Operasi Pengukuran Laba Konsep Pengukuran Alternatif Analisis Pos yang tidak berulang Pos luar biasa Pos penghentian segmen Perubahan akuntansi Pos khusus Pengakuan pendapatan Panduan Ketidakpasti an Analisis Beban tangguhan Litbang Software Industri pertambang an Lainnya Kompensasi untuk karyawan Tinjauan Opsi saham Analisis Bunga dan pajak Akuntansi Pengungka pan Analisis
  • 2. 2 C. PEMBAHASAN 1. Pengukuran Laba 1.1 Konsep Laba merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba merupakan pengukuran atas perubahan kekayaan pemegang saham (perubahan nilai) maupun merupakan estimasi laba masa depan. Pemahaman dua peranan laba ini penting untuk analisis laporan keuangan yaitu : Laba Ekonomi dan Laba Akuntansi, yang akan diuraikan sebagai berikut :  Konsep Laba Ekonomi Laba ekonomi biasanya merupakan arus kas ditambah dengan perubahan nilai wajar aktiva. Berdasarkan definisi ini, laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Konsep laba ini mirip dengan pengukuran tingkat pengembalian suatu efek (surat berharga atau sekuritas) atau portofolio efek – yaitu, tingkat pengembalian mencakup baik dividen maupun apresiasi modal. Laba ekonomi merupakan indikator dasar kinerja perusahaan – mengukur dampak keuangan seluruh kejadian pada suatu periode komprehensif. Laba ekonomi mencakup baik komponen berulang maupun tak berulang, dan karenanya tidak terlalu bermanfaat untuk meramalkan potensi laba masa depan Laba permanen merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umur, berbeda dengan laba ekonomi, yang mengukur perubahan nilai perusahaan, laba permanen merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan. Umumnya, untuk perusahaan yang masih berlangsung, nilai perusahaan dapat dicerminkan dengan membagi laba permanen dengan biaya modal. 0 1 2 3 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 Years $Million Permanent Income Economic Income
  • 3. 3  Konsep Laba Akuntansi Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Meskipun laba akuntansi mencakup baik aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara langsung. Laba akuntansi merupakan produk lingkup pelaporan keuangan yang melibatkan standar akuntansi, mekanisme pengaturan, dan insentif manajer. 1.2 Mengukur Laba Akuntansi Laba akuntansi ditentukan dengan mengakui pendapatan dan biaya terkait.  Pendapatan Dan Keuntungan Pendapatan merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Keuntungan merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang akan diperoleh yang berasal dari transaksi dan kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.  Beban Dan Kerugian Beban merupakan arus keluar yang terjadi atau arus keluar yang akan terjadi, atau alokasi arus kas keluar masa lampau yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Kerugian merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau insidental perusahaan. Akuntansi beban dan kerugian sering kali melibatkan penilaian jumlah dan waktu alokasi atas periode pelaporan. Dan arus kas keluar untuk biaya atau kerugian tidak selalu harus terjadi bersamaan saat pengakuan biaya dan kerugian tersebut.
  • 4. 4 1.3 Alternatif Analisis Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama yaitu :  Laba Berulang Dan Tidak Berulang Laba berulang dan tidak berulang perlu diidentifikasi dalam menentukan komponen laba permanen dan sementara. Laporan laba rugi biasanya menyajikan tiga alternatif pengukuran laba , yaitu : a) Laba bersih, dianggap sebagai pengukuran laba baris terbawah, meskipun kenyataannya bukan. b) Pendapatan komprehensif, mencerminkan hampir seluruh perubahan pada ekuitas yang tidak berasal dari aktivitas pemilik. Ia merupakan perkiraan akuntan atas laba ekonomi. c) Laba Intermediasi atau laba yang masih berlangsung, merupakan suatu pengukur yang tidak mencakup pos luar biasa, dampak kumulatif perubahan akuntansi, dan dampak penghentian operasi. d) Laba Inti, merupakan pengukuran yang mengeluarkan semua pos yang tidak berulang yang dilaporkan dalam baris terpisah pada laporan keuangan. Pengukuran laba yang benar terkait dalam dua hal, antara lain : (a) Ditetapkan berdasarkan tujuan analisis, laba memiliki dua peranan penting yang berbeda dan tidak mungkin diterapkan pada saat yang bersamaan, seperti: untuk mengukur perubahan bersih pada ekuitas dan untuk memberikan estimasi kekuatan laba yang berkelanjutan. (b) Laba akuntansi berasal hanya dari memasukkan, atau mengeluarkan, pos tertentu.Hal ini berarti pengukuran ini tetap merupakan pengukuran laba akuntansi dan terkait dengan distorsi akuntansi.  Laba Operasi Dan Non Operasi Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung, terdapat tiga aspek penting, yaitu : (a) Laba operasi terkait hanya dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi.
  • 5. 5 (b) Laba operasi terpusat pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya untuk pemegang ekuitas. (c) Laba operasi terkait hanya dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung. Laba nonoperasional mencakup seluruh komponen laba yang tidak tercakup dalam laba operasi. Memisahkan komponen yang terkait dengan aktivitas keuangan dengan komponen yang terkait dengan operasi yang dihentikan sering kali berguna saat menganalisis laba nonoperasi.  Pendapatan Komprehensif Pendapatan komprehensif dihitung dengan menyesuaikan laba bersih dengan pos kelebihan kotor, yang jika digabung akan menjadi pendapatan komprehensif. Penghitungan pendapatan komprehensif dari suatu perusahaan Laba Bersih Pendapatan Komprehensif lainnya +/- Keuntungan/kerugian kepemilikan efek yang belum direalisasi +/- Penyesuaian translasi valuta asing +/- Penyesuaian tambahan kewajiban pension minimum +/- Keuntungan/kerugian kepemilikan instrumen derivatif yang belum direalisasi pendapatan komprehensif Pendapatan komprehensif mencakup, yaitu : (a) Surplus bersih, mencerminkan semua perubahan ekuitas pemegang saham yang berasal dari sumber selain transaksi pemilik. (b) Surplus kotor, terjadinya penyesuaian ekuitas. 2. Pos Yang Tidak Berulang 2.1 Pos Luar Biasa Pos luar biasa dapat dibedakan dari sifat tidak biasa dan jarang terjadinya. Sebagian besar pos luar biasa terkait dengan keuntungan dan kerugian dari pelunasan awal utang. Kedua sifat pos luar biasa dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • 6. 6 (a) Bersifat tidak biasa, suatu kejadian atau transaksi yang sangat tidak normal dan tidak terkait, atau hanya terkait secara kebetulan dengan aktivitas biasa dan umum dilakukan perusahaan. (b) Tidak sering terjadi, suatu kejadian atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan terjadi pada masa depan yang dekat. Tampilan grafik di bawah memperlihatkan frekuensi dan besaran pos luar biasa. Dapat dilihat bahwa proporsi perusahaan yang melaporkan pos luar biasanya umumnya kurang dari 8%. Pos luar biasa jika ada, biasanya bernilai kurang dari 3% atas penjualan. Proporsi pos luar biasa negatif dan positif hampir sama.  Akuntansi Pos Luar Biasa Pos luar biasa dilaporkan pada baris terpisah, setelah pajak, pada laporan keuangan setelah laba usaha yang masih berlangsung. Saat suatu perusahaan melaporkan pos luar biasa, laba usaha yang masih berlangsung dinamakan laba sebelum pos luar biasa. Pos yang sifatnya hanya tidak biasa atau jarang terjadi (tetapi tidak keduanya) tidak dapat digolongkan sebagai pos luar biasa. Magnitude of Extraordinary Items 0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 Year Absolutemagnitudeasa percentofSales Positive Negative Total Frequency of Extraordinary Items 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 Year ProportionofCompanies Reporting Positive Negative Total
  • 7. 7  Analisis Pos Luar Biasa Pos luar biasa sifatnya tidak berulang, karenanya akan dikeluarkan dari laba saat menghitung laba permanen, perbandinngan antar waktu atau antar perusahaan. Pos luar biasa seringkali terkait dengan operasi. Namun pos ini berbeda dengan pendapatan atau beban operasi normal karena sifatnya yang tidak berulang. 2.2 Pos Penghentian Segmen  Operasi Yang Dihentikan Perusahaan kadangkala melepas suatu divisi atau lini produk. Saat pelepasan yang terkait dengan segmen usaha yang bisa diidentifikasi secara terpisah ini terjadi, diperlukan perlakuan akuntansi khusus pada laporan laba rugi. Tampilan grafik menunjukkan besaran dan frekuensi penghentian operasi selama dua dekade terakhir. Sepanjang pertengahan tahun 1990-an, kurang lebih 2% perusahaan publik melaporkan penghentian operasi pada laporan laba rugi mereka. Sejak saat itu, frekuensi pos ini meningkat secara signifikan menjadi sekitar 8% pada tahun 2001. Magnitude of Discontinued Operations 0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 Year Absolutemagnitudeasa percentofSales Positive Negative Total Frequency of Discontinued Operations 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 Year ProportionofCompanies Reporting Positive Negative Total
  • 8. 8 Begitu juga, besaran pelepsan segmen usaha sebagai persentase dari penjualan secara wajar tetap sekitar 2% dari penjualan, tetapi saat ini telah berlipat dua pada dekade terakhir.  Akuntansi Operasi Yang Dihentikan Untuk dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, aktiva dan aktivitas usaha dari segmen yang dihentikan harus dapat dipisahkan dengan jelas (baik secara fisik maupun operasional) dari aktiva dan aktivitas usaha entitas yang lainnya. Akuntansi dan pelaporan usaha yang dihentikan memiliki dua sisi, yaitu : (a) Laporan keuangan tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya dinyatakan kembali setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari pos yang berada sebelum laba yang masih berlangsung. (b) Keuntungan atau kerugian terkait dengan penghentian usaha dilaporkan secara terpisah, setelah dikurang pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung. Perusahaan melaporkan keuntungan atau kerugian penghentian usaha (untuk tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya) dalam dua kategori, yaitu : (a) Laba atau rugi operasi segmen yang dihentikan hingga manajemen menentukan tanggal penghentian, dan (b) Laba atau rugi pelepasan, termasuk laba atau rugi operasi selama periode antara.  Analisis Operasi Yang Dihentikan Penyesuaian bersifat langsung dalam menganalisis operasi yang dihentikan untuk tahun berjalan maupun untuk dua tahun sebelumnya.karena perusahaan diwajibkan menyajikan kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan secara terpisah. 2.3 Perubahan Akuntansi Perusahaan dapat mengubah metode akuntansi dan asumsi yang mendasari laporan keuangan karena beberapa alasan, yaitu :
  • 9. 9 (a) Adanya standar akuntansi baru. (b) Untuk dapat mencerminkan aktivitas atau kondisi usaha yang berubah dengan lebih baik. (c) Untuk mempercantik laporan keuangan, terutama melakukan manajemen laba.  Melaporkan Perubahan Akuntansi Standar akuntansi membedakan empat bentuk perubahan akuntansi, yaitu : (a) Perubahan prinsip akuntansi Perubahan prinsip akuntansi terjadi saat perusahaan berpindah dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. (b) Perubahan estimasi akuntansi Akuntansi akrual membutuhkan estimasi beberapa hal seperti masa manfaat aktiva, biaya garansi, keusangan persediaan, asumsi pensiun, dan piutang tak tertagih. (c) Perubahan entitas pelapor Perubahan entitas pelaporan berasal dari berbagai cara termasuk : publikasi awal laporan keuangan konsolidasi, dan perubahan kebijakan konsolidasi terkait anak perusahaan. (d) Koreksi kesalahan Kesalahan pada laporan keuangan dapat berasal dari kesalahan aritmetika, kesalahan aplikasi prinsip akuntansi, atau kesalahan pengungkapan informasi.  Analisis Perubahan Akuntansi Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat menganalisis perubahan akuntansi, yaitu : (a) Perubahan akuntansi adalah “kosmetik” dan tidak memiliki konsekuensi arus kas – baik saat ini maupun masa depan. (b) Perubahan dapat mencerminkan realita ekonomi. (c) Perubahan akuntansi biasanya termotivasi oleh manajemen laba sehingga terkadang terjadi manipulasi laba..
  • 10. 10 (d) Menilai dampak perubahan akuntansi terhadap perbandingan antar waktu. Artinya memastikan bahwa setiap perbandingan (terutama antarwaktu) dibuat berdasarkan satu set aturan akuntansi yang konsisten. (e) Mengevaluasi dampak perubahan akuntansi baik terhadap laba ekonomi maupun laba permanen. 2.4 Pos Khusus Pos khusus mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak biasa atau tidak sering terjadi, tetapi bukan keduanya. Tampilan grafik diatas, memperlihatkan bahwa frekuensi dan besarannya semakin meningkat. Frekuensi pos khusus telah meningkat secara drastis, dari hanya 1% perusahaan yang melaporkan pada tahun 1980-an menjadi sekitar 40% perusahaan saat ini. Magnitude of Special Items 0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 Year Absolutemagnitudeasa percentofSales Positive Negative Total Frequency of Special Items 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 Year ProportionofCompanies Reporting Positive Negative Total
  • 11. 11 Tampilan grafik diatas memperlihatkan contoh beban khusus yang terjadi hanya satu kali (sekaligus) berdasarkan frekuensi dan nilai uangnya. Beban restrukturalisasi, dan penghapusan aktiva goodwill, persediaan, serta properti, bangunan, dan peralatan merupakan bagian terbesar beban tersebut. Pos khusus merupakan tantangan bagi analis karena beberapa alasan, yaitu : tidak ada panduan GAAP yang jelas mengenai pos khusus, implikasi ekonomi pos khusus seprti beban restrukturisasi sangat rumit, dan banyak pos khusus bersifat opsional sehingga dapat digunakan untuk tujuan manajemen laba.  Penurunan Nilai Aktiva Penurunana nilai harus dibedakan baik dari restrukturisasi maupun pelepasan segmen, kedua hal ini berbeda baik dari segi perlakuan akuntansi maupun implikasi ekonominya. Pelepasan segmen usaha diperlakukan sebagai penghentian operasi yang telah dibahas sebelumnya, sementara penurunan nilai aktiva dicatat pada pos khusus.  Beban Restrukturisasi Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan strategi perusahaan. Restrukturisasi seringkali menimbulkan biaya. Divestasi unit usaha seringkali menimbulkan kerugian, permintaan kompensasi karyawan yang diberhentikan, kerugian yang berasal dari penghapusan nilai aktiva dan persediaan, penghentian awal sewa yang mahal, serta investasi dan perbaikan baru yang perlu dibayar.  Analisis Pos Khusus Kurangnya panduan dalam menganalisis pos khusus ini menciptakan kesempatan manajemen laba, tantangan lain adalah untuk memahami dasar ekonomi suatu pos khusus, terutama beban restrukturisasi. Sebagian besar beban khusus terdiri atas beban operasi yang seharusnya tercermin pada laba permanen. Pada dasarnya, beban khusus mencerminkan beban masa lalu yang dinyatakan terlalu rendah atau “investasi” untuk perbaikan profitabilitas masa depan. Fokus utama standar penurunan nilai, SFAS 121, adalah neraca. Karenanya tidak seperti laba yang terdistorsi oleh beban satu kali, beban ini (terutama penurunan nilai
  • 12. 12 persediaan dan aktiva jangka panjang) memperbaiki kemempuan neraca untuk mencerminkan realita usaha dengan melaporkan aktiva hampir sebesar nilai realisasi bersihnya. 3. Pengakuan pendapatan Penyesuaian analitis kadangkala memodifikasi laba dengan menggunakan informasi pengakuan pendapatan. 3.1 Panduan Pengakuan Pendapatan Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat menyebabkan dua hal yang tidak diinginkan, yaitu : (a) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka pendapatan akan diakui pada periode yang salah. (b) Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya adanya kepastian realisasi yang layak, maka pendapatan dapat diakui pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik pada periode lain – maka laba periode pertama dinyatakan terlalu tinggi dan periode berikutnya terlalu rendah. 3.2 Ketidakpastian Penagihan Pendapatan Perusahaan menyisihkan suatu cadangan untuk piutang tak tertagihuntuk mencerminkan ketidakpastian penagihan piutang dari penjualan kredit. Jika tidak terdapat keyakinan yang wajar mengenai ketertagihan piutang, praktik memberikan prosedur umum untuk menangguhkan pengakuan pendapatan hingga kas tertagih.  Pengakuan Pendapatan Jika Terdapat Hak Untuk Mengembalikan Jika kondisi tersebut dipenuhi, pendapatan penjualan dan biaya penjualan diakui tetapi dikurangi untuk mencerminkan taksiran pengembalian dan beban terkait; jika tidak dipenuhi, pengakuan pendapatan ditangguhkan.
  • 13. 13  Pendapatan Franchise Standar akuntansi untuk franchisor mewajibkan bahwa pendapatan komisi franchise dari penjualan franchise diakui hanya ketika seluruh jasa yang material dan kondisi yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilakukan atau dipenuhi oleh franchisor.  Perjanjian Pembiayaan Produk Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan transfer atau perolehan persediaan oleh sponsor yang (meskipun seringkali menyerupai penjualan pendapatan) secara substansi yang merupakan perangkat pembiayaan persediaan.  Pendapatan Kontrak Berdasarkan metode akuntansi presentase penyekesaian yang digunakan untuk kontrak jangka panjang, penjualan dan laba kotor diakui saat pekerjaan dilakukan berdasarkan hubungan antara biaya akrual yang terjadi dengan taksiran biaya penyelesaian total. Penjualan dan laba kotor disesuaikan secara prospektif berdasarkan revisi estimasi biaya kontrak total dan nilai kontrak. Taksiran kerugian dicatat saat dapat diidentifikasi. Klaim kepada pelanggan diakui sebagai pendapatan saat klaim dibayar. Jumlah piutang yang masih belum dibayar setelah satu tahun tidak signifikan. 3.3 Implikasi Pengakuan Pendapatan Terhadap Analisis Laporan Keuangan Pengakuan pendapatan merupakan titik kritis penentuan laba, maka harus ada metode yang memastikan bahwa metode tersebut mencerminkan realita ekonomi secara layak. Mengetahui adanya masalah pengakuan pendapatan, SEC menyatakan pendapat bahwa adanya ketidakpastian signifikan terkait dengan kemampuan penjual untuk merealisasikan pembayaran yang tidak tunai yang berasal dari transaksi yang seringkali terjadi jika pembeli memiliki modal sedikit, atau banyak kewajiban, atau jika aktiva pembeli sebagian besar berasal dari penjual. Karakteristik ini menimbulkan kerugian apakah pendapatan layak diakui.
  • 14. 14 4. Beban tangguhan Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi yang ditangguhkan karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode masa depan. Motivasi untuk menangguhkan biaya adalah agar dapat mengaitkan biaya dengan manfaat yang diharapkan. Motivasi ini mendasari kapitalisasi seluruh aktiva jangka panjang. 4.1 Litbang Aktivitas penelitian dapat bertujuan untuk menemukan sesuatu, dan aktivitas pengembangan sebenarnya merupakan bagian dari penelitian. Aktivitas penelitian dan pengembangan tidak termasuk perubahan operasi saat ini yang rutin dan berkala, penelitian pasar, dan aktivitas pengujian.  Akuntansi Penelitian dan Pengembangan Karakteristik aktivitas litbang menimbulkan kesulitan dalam akuntansi, maka adanya kewajiban perusahaan untuk membebankan biaya litbang saat terjadi. Hanya biaya material, peralatan, dan fasilitas yang memiliki kegunaan alternatif di masa depan (pada proyek litbang atau yang lainnya) yang dikapitalisasi sebagai aktiva berwujud.  Analisis Penelitian dan Pengembangan Apa yang dapat kita asumsikan dengan aman adalah membebankan pengeluaran litbang menghasilkan neraca yang lebih konservatif. Kemungkinan hanya ada sedikit kejutan tidak enak dari aktivitas litbang yang dilakukan dengan perlakuan akuntansi saat ini. Namun analisis kita harus menyadari bahwa dengan kurangnya informasi mengenai potensi manfaat, kita juga tidak menyadari akan poteni kerugian yang memaksa perusahaan untuk menghabiskan banyak dana pada proyek litbang yang sangat menjanjikan namun kegagalannya tidak terelakkan.
  • 15. 15 4.2 Software Pengembangan software komputer merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai dengan pengeluaran aktivitas litbang yang biasa. Pengembangan software untuk tujuan pemasaran merupakan aktivitas saat ini yang mengarah pada pendapatan saat ini dan masa depan. software untuk distribusi merupakan persediaan dan dibebankan terhadap pendapatan sebagai harga pokok penjualan. 4.3 Industri pertambangan  Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Pada Industri Ekstraktif Risiko pada indutri ekstraktif terkait dengan ketidakpastian, dan untuk penentuan laba, ketidakpastian menimbulkan masalah pengukuran dan pengakuan. Masalahnya adalah apakah biaya eksplorasi dan pengembangan secara layak ditaksir akan tertutup oleh penjualan sumber daya alam, akan dibebankan saat terjadi atau dikapitalisasi dan diamortisasi sepanjang taksiran masa manfaat masa depan.  Akuntansi Industri Ekstraktif FASB menyarankan akuntansi succesful efforts untuk perusahaan minyak dan gas alam. Perlakuan ini mengarahkan bahwa biaya eksplorasi dikapitalisasi saat terjadi sampai jumlah maksimum tertentu. Jumlah ini ditentukan oleh nilai sekarang cadangan perusahaan. Baik perusahaan publik atau perusahaan lain diwajibkan untuk mengungkapkan metode akuntansi untuk biaya yang berasal dari aktivitas penghasil minyak dan gas dan cara disposisi kapitalisasi biaya tersebut.  Implikasi Analisis Industri Ekstraktif Dua metode yang biasa digunakan, dan variasi pada metode ini, dapat secara signifikan menghasilkan hasil berbeda, antara lain : akuntansi succesful effort, mewajibkan hubungan langsung antara biaya yang terjadi dengan cadangan khusus yang
  • 16. 16 ditemukan sebelum biaya eksplorasi dan pengembangan dikapitalisasi, sebaliknya akuntansi full cost memperkenankan perusahaan untuk mengklasifikasikan aktivitas eksplorasi dan pengembangan yang tidak berhasil sebagai aktiva. 4.4 Beban Tangguhan Lainnya Perusahaan seringkali mengapitalisasi biaya awal sebagai beban tangguhan dan diamortisasi sepanjang suatu taksiran masa manfaat masa depan. Terdapat perbedaan manfaat menangguhkan biaya awal dan relokasi pada praktiknya. Karena beban tangguhan seringkali mewakili manfaat tak berwujud masa depan, maka sifatnya serupa dengan aktiva tak berwujud 5. Kompensasi untuk karyawan 5.1 Tinjauan Atas Kompensasi Tambahan Untuk Karyawan Tekanan sosial, kompetisi, dan langkanya karyawan yang berbakat telah menimbulkan kompensasi tambahan untuk karyawan selain gaji. Beban yang dapat diidentifikasi ini tidak menimbulkan masalah pengakuan akuntansi dan akrual. Kompensasi tambahan lain, karena sifatnya yang dapat berubah atau kontinjen, tidak dapat sesuai dengan pengakuan akuntansi penuh atau tepat waktu. Beberapa dari kompensasi tambahan beserta akuntansinya dijelaskan berikut : (a) Kontrak kompensasi tangguhan Merupakan perjanjian untuk membayar karyawan masa depan, beberapa dengan syarat tertentu. Akuntansi umumnya mewajibkan bahwa paling tidak nilai sekarang kompensasi tangguhan ini diakui secara sistematis dan rasional sepanjang periode karyawan bekerja dimulai dari penandatanganan kontrak. (b) Hak apresiasi saham Merupakan hak atas sejumlah tertentu saham yang diberikan kepada karyawan. Akuntansi memberikan metode untuk mengalokasi beban sepanjang periode pemberian jasa – perubahan harga pasar dari satu periode ke periode lain tercermin sebagai penyesuaian beban kompensasi.
  • 17. 17 (c) Kompensasi saham junior Memberikan karyawan hak untuk membeli saham jenis tertentu pada harga pasar (yang ditentukan oleh apraisal independen) yang lebih rendah dari harga saham perusahaan karena tidak memiliki hak suara, dividen, atau hak likuidasi. 5.2 Opsi Saham  Kompensasi Karyawan Berbasis Saham Kompensasi karyawan berbasis saham atau kadang kala disebut hak saham karyawan, merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling terkenal, ada banyak alasan, yaitu : (a) Untuk meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada perusahaan dan karenanya menyatukan insentif karyawan dan perusahaan. (b) Sarana untuk menarik karyawan yang berbakat dan giat berusaha. (c) Memberikan kompensasi kepada karyawan tanpa perlu mencatat biaya. (d) Merupakan bentuk kompensasi karyawan, namun tidak memiliki dampak langsung terhadap arus kas.  Karakteristik Kompensasi Berbasis Saham Kompensasi karyawan berbasis saham merupakan perjanjian kesempatan yang diberikan suatu perusahaan kepada karyawannya bahwa karyawan dapat membeli sejumlah tertentusaham perusahaan pada harga tertentu atau setelah melewati suatu tanggal tertentu di masa depan.  Dasar Ekonomis Kompensasi Karyawan Berbasis Saham Manfaat maupun biaya kompensasi karyawan berbasis saham, antara lain : (a) Manfaat kompensasi karyawan berbasis saham Adalah potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal dari dampak insentif terhadap perilaku karyawan. (b) Biaya kompensasi karyawan berbasis saham Terletak pada potensi dampak ilusinya. Yaitu, saat eksekusi, kompensasi karyawan berbasis saham memindahkan kekayaan dari pemegang saham kepada karyawan dengan mendilusi kepemilikian pemegang saham sekarang dalam perusahaan.
  • 18. 18  Akuntansi dan Pelaporan Kompensasi Karyawan Berbasis Saham Terdapat dua masalah akuntansi utama yang terkait dengan kompensasi karyawan berbasis saham kompensasi karyawan berbasis saham yaitu : (a) Dilusi laba per saham (b) Pengakuan biaya kompensasi karyawan berbasis saham 5.3 Analisis Kompensasi Karyawan Berbasis Saham Biaya kompensasi karyawan berbasis saham merupakan biaya sesungguhnya, namun laba akuntansi tidak mengakui biaya ini (ingat rekomendasi SFAS 123, namun tidak mewajibkan, pengakuan amortisasi biaya opsi pada laba akuntansi). Secara khusus, pengakuan dampak kompensasi karyawan berbasis saham mengurangi laba Pfizer sekitar 7%. Empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu : (a) Meskipun dampak persentase tidak besar, jumlah absolutnya cukup besar. (b) Laba proforma tidak mencerminkan dampak kompensasi karyawan berbasis saham secara keseluruhan, karena biaya opsi sebelum tahun 1995 diabaikan. (c) Penting untuk memahami dampak yang tersembunyi kompensasi karyawan berbasis saham yaitu dampak permanen yang ditaksir akan berlanjut terus. (d) Banyak perusahaan dan industri lain yang terkena dampak yang lebih besar dibandingkan dengan Pfizzer. 6. Bunga dan pajak 6.1 Biaya Bunga Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merupakan kelebihan kas yang dibayar atau ditagih atas jumlah uang (pokok) yang dipinjam atau dipinjamkan. Bunga ditentukan oleh berbagai faktor, dan faktor terpenting adalah risiko kredit (utang tak dapat dibayar) dari peminjam. Beban bunga ditentukan oleh tingkat bunga, pokok pinjaman, dan jangka waktu.
  • 19. 19  Penghitungan Bunga Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk pendanaan melalui utang termasuk, pada kasus obligasi, amortisasi diskon atau premium. Beban yang terkait dengan akun utang yang diamortisasi sepanjang masa pengeluaran utang, akan menambah biaya bunga efektif.  Kapitalisasi Bunga Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aktiva yang dibangun atau diproduksi oleh perusahaan untuk digunakan sendiri (termasuk biaya yang dibangun atau diproduksi oleh perusahaan pihak lain dengan pembayaran dimuka atau berkala). Tujuan kapitalisasi bunga adalah untuk : (a) Mengukur biaya akuisisi aktiva dengan lebih akurat, dan (b) Mengamortisasi biaya akuisis terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva tersebut.  Menganalisis Bunga Penghitungan laba per saham dilusian menggunakan jumlah saham yang beredar pada kondisi terjadi konvensi utang yang dapat dikonversi. Efek ini memberikan beban tambahan pada tingkat bunga melalui dilusi laba per saham. Bunga mencerminkan biaya periode dan tidak perlu dikapitalisasi, akuntansi kapitalisasi bunga masih belum jelas, sehingga mengarah pada keragaman dalam praktik. 6.2 Pajak Penghasilan  Akuntansi Pajak Penghasilan Akuntansi dan standar pelaporan pajak penghasilan mewajibkan pendekatan aktiva dan kewajiban. Terutama pajak tangguhan ditentukan terpisah untuk setiap komponen pembayar pajak (satu entitas individu atau satu kelompok entitas yang dikonsolidasi untuk kepentingan pajak) untuk setiap wilayah pajak. Cadangan penilaian harus cukup untuk mengurangi aktiva pajak tangguhan hingga sebesar jumlah yang mungkin direalisasi. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak
  • 20. 20 tangguhan disesuaikan terhadap efek perubahan tarif pajak dan perubahan hukum. Efek ini tercermin pada laba dari operasi yang masih berlangsung pada periode tersebut.  Pengungkapan Pajak Penghasilan Perusahaan memberikan ringkasan komponen kewajiban dan aktiva pajak tangguhannya. Aktiva pajak tangguhan berasal dari beban akrual pada laporan laba rugi yang belum dibayar dan karenanya bukan merupakan pengurang pajak.  Analisis Pajak Penghasilan Analisis kita harus memahami hubungan antara laba sebelum pajak dengan beban pajak penghasilan. Aktiva pajak tangguhan ini akan dikurangi dengan penyisihan penilaian sejauh ‘kemungkinan terjadi’ realisasi sebagian atau seluruh pengurangan pajak terutang (atas penghasilan kena pajak) selama periode terbawa kedepan. Meskipun terdapat perbedaan alokasi pajak, akuntansi menghasilkan akrual pajak yang lebih wajar dan, karenanya angka yang lebih wajar. Alokasi pajak antar periode juga baik ditinjau dari perspektif analis. Yaitu, aktiva yang pengurang pajak masa depannya dikurangi tidak lebih berharga daari aktiva yang memiliki pengurang pajak yang lebih besar. Kelemahan alokasi pajak antarperiode adalah tidak adanya pengakuan nilai sekarang kewajiban atau hilangnya manfaat pada masa depan. Pengungkapan pajak penghasilan memberikan penjelasan mengapa tingkat beban pajak efektif berbeda dengan tarif pajak wajib. Ini merupakan sarana penting dalam menganalisis apakah manfaat pajak saat ini atau biaya tambahan yang dikenakan pada perusahaan yang ditaksir akan berlanjut. D. KESIMPULAN Bab ini terpusat pada analisis aktiva operasional dan laba. Kami telah membahas konsep dan pengukuran laba serta perbedaannya dengan arus kas. Kami juga telah menganalisis pengukran akrual untuk menghitung laba bersih, yang ditekankan pada pemahaman metode pengakuan atas pendapatan maupun beban. Kami pun telah menganalisis dan melakukan beberapa penyelesaian atas laporan laba rugi serta
  • 21. 21 komponennya, termasuk pos yang tidak berulang seperti beban restrukturisasi, penurunan nilai aktiva, dan opsi saham karyawan. Kita pun membahas keterkaitan dengan biaya bunga yang terjadi yang disebabkan oleh pendanaan melalui utang termasuk, pada kasus obligasi, amortisasi diskon atau premium. Dan terdapat suatu pendapat bahwa bunga mencerminkan biaya periode dan tidak perlu dikapitalisasi, akuntansi kapitalisasi bunga masih belum jelas, sehingga mengarah pada keragaman dalam praktik. Kita pun membahas dampak yang terjadi pada perusahaan yang memberikan ringkasan komponen kewajiban dan aktiva pajak tangguhannya serta adanya pengungkapan pajak penghasilan yang memberikan penjelasan mengapa tingkat beban pajak efektif berbeda dengan tarif pajak wajib. E. DAFTAR PUSTAKA John J.Wild, K.R. Subramanyam, Robert F.Halsey, “Analisis Laporan Keuangan”, edisi 8 bahasa indonesia, buku satu, penerbit salemba empat, Jakarta, 2005.