1. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Oleh : Oktofa Setia Pamungkas, ST
Balai Keselamatan & Kesehatan Kerja Samarinda
Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi
2. Definisi Toksikologi
Pengetahuan tentang racun & efeknya
terhadap makhluk hidup serta cara
mengatasinya
Kajian hakekat & mekanisme efek toksik
berbagai bahan terhadap sistem biologi
didalam organisme hidup serta zat
penawarnya (antidot).
3. Definisi Racun
Bahan atau senyawa dalam jumlah relatif
sedikit dapat membahayakan kesehatan dan
jiwa manusia atau dapat menimbulkan gejala
gejala keracunan
6. Absorbsi
Merupakan proses transfer zat toksik melalui sis
tem sel/organ tubuh hingga ke dalam darah
atau sistem sirkulasi limfatik
Bahan yg masuk melalui inhalasi maupun
ingesti dikatakan masih berada diluar tubuh
sebelum melewati batas seluler dalam sistem
pernafasan/saluran pencernaan
Faktor yg mempengaruhi kemudahan absorbsi :
- rute paparan
- konsentrasi bahan
- sifat fisik & kimia bahan
7. Distribusi
Setelah melewati batas seluler di pencernaan
atau pernafasan, bahan akan terdistribusi ke
seluruh tubuh melalui darah
Darah sebagian akan masuk kedalam deposit
lemak, mengalami
metabolisme/transformasi biologis dan
ekskresi
8. Metabolisme
Merupakan perubahan zat asing menjadi
metabolit lain yang dapat bersifat aktif atau
tidak aktif.
Metabolit aktif berinteraksi dg
makromoekul (protein, glukosa, enzim),
potensi bahaya masih ada.
Metabolit pasif tidak menyebabkan
toksisitas walaupun masih dalam sistem
peredaran darah atau organ.
9. Proses metabolisme terdiri dari 2 tahap :
- Fase 1: penguraian zat melalui reaksi
oksidasi, reduksi dan hidrolisis.
- Fase 2: penggabungan dengan molekul lain
melalui konyugasi, metilasi , dll.
14. No Tingkat racun Besarnya dosis (mg/Kg)
1 Tingkat I (super toksik) <1
2 Tingkat II (extremely toksik) 1–5
3 Tingkat III (highly toksik) 5 – 50
4 Tingkat IV (moderately toksik) 50 – 500
5 Tingkat V (sligtly toksik) 500 – 5000
6 Tingkat VI (practicaly non toksik) 5000 – 15.000
18. pengukuran dan pengasesan zat-zat toksik
yang terdapat di lingkungan kerja.
Dengan pengambilan sampel dari jaringan,
sekret, ekskret, udara pernafasan, atau
kombinasi dari sebagian atau semuanya.
Back
19. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
untuk mengevaluasi pemaparan dan resiko
zat toksik bagi kesehatan dengan cara
membandingkan dengan referensi yang
sesuai.
back
20. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Determinasi zat kimia dalam tubuh atau
dalam udara yang dihembuskan melalui
pernafasan.
contoh: Cadmium dalam hati dan ginjal
serta timah hitam dalam tulang di monitor
menggunakan neutro activation analisys/X-
ray flourescence.
21. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
2. Kuantifikasi efek biologis yang berhubungan
dengan dosis internal,
contoh: test aktivitas cholinesterase dalam
serum untuk mengases pemaparan
organopospat.
22. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
3. Pengukuran jumlah zat kimia yang secara
aktif berinteraksi dengan organ target dan
non-target molekul.
contoh: test immunologi atau teknik GC-MS
untuk uji DNA dari cairan tubuh.
Back
23. UTAMAKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Menjamin paparan dalam lingkungan kerja
dapat/tidak mengakibatkan resiko kesehatan.
Mengkaji efek paparan bahan terhadap
individu & lingkungan masyarakat.
Memperbaiki metoda pengkajian & penentuan
resiko
Memperbaiki cara klasifikasi resiko pada
tingkat individu, komunitas dan populasi.
Memperbaiki metoda kajian intervensi
pengobatan & pen cegahan suatu paparan.
24. Umur/usia
Jenis kelamin
Hasil paparan ditempat lain/kegiatan diluar
kerja
Status gizi
Kebiasaan hidup
25. Dilakukan observasi/survey pendahuluan
Identifikasi potensi bahaya/resiko
Dikaji bahaya dan resiko
Strategi dan pengambilan sampling
Dilakukan pengukuran (analisa laboratorium)
Analisa data dibandingkan dg standart
tertentu.
26. 1. Lakukan biomonitoring secara berkala di
tempat kerja.
2. Terapkan aturan administrasi seperti : jam
kerja, penerapan NAB, penerapan teknologi
pengendalian yg tepat dan pemakaian APD
yang standart, dll.
3. Hindari/minimalisir paparan bahan B3 di
lingk.kerja
4. Secara berkala dilakukan penyuluhan tentang
arti pentingnya K3 di lingkungan kerja.