Penggolongan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan yang disusun secara bertingkat (hierarki) yaitu kelas atas (uppear class), kelas menengah (middle class), kelas bawah (lower class).
1. PENDIDIKAN DAN STRATIFIKASI SOSIAL
Oleh:
Mukhamad Fathoni, M.Pd.I.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NURUL HUDA
2.
3.
4. Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah
penggolongan masyarakat ke dalam lapisan-
lapisan yang disusun secara bertingkat (hierarki)
yaitu kelas atas (uppear class), kelas menengah
(middle class), kelas bawah (lower class).
Stratifikasi sosial adalah lapisan antar
masyarakat
6. Penggolongan Sosial
Kelas rendah Kelas menengah Kelas atas
1. Keluarga ekonomi lemah,
2. Buruh tani
3. Pedagang kecil
4. Karyawan harian
5. Pendidikan formal rendah
6. Tempat tinggal sederhana
dan kurang baik
7. Perhatian pada
pemenuhan kebutuhan
hari ini
8. Jangkauan hari esok
terbatas
9. Anak diarahkan segera
lepas dari tanggung jawab
10. Prodktivitas rendah
11. Tahan penderitaan
12. Masuk ke sekolah kurang
bermutu
1. Penghasilan
melebihi
keperluan hidup
2. Biasa menabung
3. Terpelajar
4. Pendidikan
sebagai alat
kemajuan
5. Mengarungi masa
depan lebih baik
6. Menyekolahkan
anak dalam waktu
yg panjang
7. Masuk ke sekolah
bermutu
1. Kehidupan
ekonomi sangat
baik
2. Kaya raya
3. Berwibawa
4. Tidak khawatir
masalah ekonomi
di kemudian hari
5. Mempertahankan
status
6. Pendidikan formal
tidak sebagai alat
kemajuan
8. Metode Menentukan Golongan Sosial
Subjektif: Berdasarkan pandangan
masyarakat sendiri
Objektif: Berdasarkan kriteria tertentu:
pendidikan, pekerjaan, dll
Reputasi: Berdasarkan hasil identifikasi (skala
tertentu)
9. Fungsi Stratifikasi Sosial
1. Distiribusi hak istimewa
2. Simbol status dan kedudukan
3. Alat solidaritas kelompok dan individu
4. Bertukar kedudukan
5. Mendorong kerja keras
6.Memastikan sirkulasi elit (kompetisi)
7.Mencegah pemborosan sumberdaya
8.Menstabilkan dan memperkuat sikap dan
keterampilan
9.Kontrol sosial
10. Sifat Stratifikasi Sosial
1. Tertutup: kasta Brahmana (pendeta),
Kshatriya (bangsawan dan raja), Waisya
(perdagangan dan pegawai pemerintah), dan
terakhir Sudra (masyarakat biasa)
2.Terbuka: karyawan bisa naik jabatan menjadi
manajer
3.Campuran: jabatan tinggi di pemerintahan
bisa diduduki oleh masyarakat umum sesuai
kriteria
11. Golongan Sosial sebagai Lingkungan Sosial
Golongan sosial menentukan lingkungan sosial seseorang.
Sistem golongan sosial menimbulkan batas-batas dan rintangan
ekonomi, kultural, dan sosial yang mencegah pergaulan dengan
golongan - golongan lain.
Orang yang termasuk golongan sosial yang sama cenderung
bertempat tinggal di daerah tertentu.
Orang akan mencari pergaulan di kalangan yang
dianggap sama golongan sosialnya
Pengetahuan, kebutuhan, tujuan,sikap , dan watak
seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
12. Tingkat Pendidikan dan Golongan
Sosial
Pendidikan merupakan aset yang berharga pada
masyarakat modern dan biasanya dinilai
mempunyai aspek tinggi.
Ada korelasi yang tinggi antara pendidikan yang
telah ditempuh seseorang dengan kedudukan
sosialnya.
Pendidikan tinggi tidak sepenuhnya menjamin
kedudukan sosial yang tinggi.
13. Pendidikan dan Golongan Sosial
Pendidikan
Memanusiakan
manusia
1. Adaptasi di
konteks sosial
2. Eksis di
masyarakat
3. Mendorong
mobilitas
sosial
4. Mendorong
perjuangan
kelas
Pengetahuan, sikap,
kepercayaan,
ketrampilan dan aspek-
aspek kelakuan ke
generasi muda.
Membentuk manusia
dalam berbagai aspek,
berupa hukum, politik,
ekonomi, sosial, dan
budaya
Menjadi
anggota
masyarakat
yang baik
14.
15.
16. Bakat dan Golongan Sosial
Pada umumnya ada perbedaan bakat atau
pembawaan di antara anak-anak dari berbagai
golongan sosial.
Tidak semua anak dari golongan atas memiliki IQ
dan bakat yang sesuai, demikian juga
sebaliknya.
17. Bakat dan Golongan Sosial
Anak golongan sosial
Atas dan Menengah Rendah
Nilai hasil belajar tinggi
walaupun IQ rendah
Nilai hasil belajar rendah walaupun
IQ tinggi
Minat dan motivasi belajar
tinggi pada kurikuler
Minat dan motivasi belajar lebih
ditujukan pada ekstrakurikuler
Memilih teman pada
golongan atas
Memilih teman pada golongan
rendah
Satu hal yang sering menjadi faktor kegagalan anak dari golongan
rendah dalam belajar adalah guru.
Guru lebih sering melihat anak dari golongan atas dan
menengah, karena guru sendiri merasa berada pada golongan
tersebut.
18. Sosiometri
Teknik untuk mengumpulkan data hubungan
sosial individu dengan individu maupun
kelompok lain.
Contoh:
1. Peserta didik diminta guru untuk mengabsen
teman-temannya.
2. Peserta didik diminta untuk memilih teman
yang disukai dan yang tidak disukai.
19. Sosiometri dipergunakan untuk mendapatkan
informasi tentang perasaan positif atau
negatif dari setiap anggota dalam kelompok.
Tujuan dari sosiometri adalah untuk melihat dan
memahami individu, khususnya dalam bidang
sosial, mengetahui status sosial anggota kelompok
menurut pandangan anggota-anggota kelompok
yang lain.
Hasil sosiometri dapat digunakan sebagai
dasar pertimbangan untuk
menyelenggarakan jenis layanan, penetapan
peserta layanan, maupun sebagai layanan itu
sendiri.
20. Jenis Sosiometre
Teknik nominasi: Setiap individu dalam kelompok ditanyakan,
siapa-siapa teman yang disenangi atau tidak disenangi untuk
diajak melakukan suatu aktivitas tertentu.
Model skala bertingkat: Disediakan sejumlah statement yang
disusun secara bertingkat, yaitu dari statement yang
menyatakan hubungan yang paling dekat, sampai dengan
statement yang menyatakan hubungan yang paling jauh.
Who’s who: Disediakan sejumlah statement tentang sfat-sifat
individu. Sebagian dari sifat itu mengungkapkan sifat yang
positif dan sebagian lagi mengungkapkan sifat yang negatif.
21. Stereotip Guru
Stereotip adalah suatu prasangka yang
didasarkan pada penilaian atau anggapan
berdasarkan karakteristik perilaku orang lain.
Karakteristik tersebut, meliputi ras, jenis
kelamin, suku bangsa, dan keterampilan
komunikasi yang dimiliki seseorang atau
kelompok sosial
Stereotipe merupakan generalisasi kesan yang
kita miliki mengenai seseorang/kelompok,
terutama karakter psikologis atau sifat
kepribadian.
22. Contoh Stereotip Guru
Guru tegas, lembut berwibawa dan bijaksana.
Guru pandai memahami diri dan cenderung menjauhkan diri ( sangat
berhati-hati) untuk tidak terlalu masuk dalam pergaulan orang (
bebas)
Guru lebih cenderung untuk menjadi atau ideal sebagai "pimpinan"
dalam kegiatannya di masyarakat.
Guru Bersikap otoriter, menggurui dan sebagai orang
yang serba tahu.
Guru berusaha menjaga harga diri dan merasa keterikatan perilakunya
pada norma yang berkenaan dengan kedudukannya.
Guru bersedia berbakti dan berjasa
Guru lebih menampilkan tenang, sederhana, percaya diri.
23. Hierarki Kelas dan Realitas Sosial
Kelas terdiri dari sekumpulan orang yang
memiliki status serupa dengan faktor penentu
seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan,
dan pekerjaan.
Kelas sosial adalah golongan orang di kalangan
masyarakat (petani, nelayan, pedagang, dan
sebagainya).
Hierarki sosial adalah kekuasaan atau
pemerintahan sosial.
24. Realitas sosial adalah segala fenomena atau
kenyataan di masyarakat yang terjadi di luar
diri kita atau bukan kemauan diri sendiri yang
tidak bisa kita hindari.
Realitas sosial terbentuk atas situasi dan kondisi
tertentu di masyarakat.
25. Gejala sosial adalah fenomena yang menandai
(symptom) munculnya permasalahan sosial di
masyarakat, sedangkan realitas sosial adalah
kenyataan atau fakta yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat