SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
I KETUT GORDE YASE MAS
LABORATORIUM BIOMETRIKA
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIV.DIPONEGORO
Distribusi Sampling
 Pendahuluan :
Utk mempelajari populasi diperlukan sampel yang
diambil dari populasi ybs. Walaupun dapat diambil
lebih dari sebuah sampel berukuran n dari sebuah
populasi berukuran N pada prakteknya hanya sebuah
sampel yang diambil secara acak dan dari sampel tsb
nilai-nilai statistik dihitung dan dianalisis. Utk ini
dibutuhkan sebuah teori yg dikenal dengan nama
Distribusi Sampling. Biasanya diberi nama
tergantung pada nama statistik yg digunakan, mis :
distribusi sampling rata-rata, distribusi sampling
simpangan baku, distribusi sampling proporsi, dll.
DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA
 Mis pop berukuran N dgn parameter rata-rata μ dan
simpangan baku σ dik, dan dari pop tsb diambil sebu-
ah sampel acak berukuran n. Jika sampling dilakukan
tanpa pengembalian, kita tahu ada buah sampel
yg berlainan dan utk semua sampel yg didapat, hi
tung rata-ratanya. Anggap rata-rata tsb sebagai data ba
ru, shg diperoleh kumpulan data yg ta.rata-rata sampel
sampel. Dari kumpulan data tsb, dapat menghitung ra
ta-rata dan simpangan bakunya. Jadi diperoleh :
 Rata-rata diberi simbul μx dan
 Simpangan baku diberi simbul σx
N
n
CONTOH DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA
 CONTOH :
Dik suatu populasi N=10 dengan data sbb.: 98 ; 99 ; 97 ;
98 ; 99 ; 98 ; 97 ; 97 ; 98 ; 99. Jika dihitung populasi ini
mempunyai μ=98 dan σ=0,78.
Diambil sampel berukuran n=2.
Semuanya ada [10 2] = 45 buah sampel, untuk setiap
sampel hitung rata-ratanya. data untuk setiap sampel
terlihat pada tabel berikut.
DATA DALAM TIAP SAMPEL DAN RATA-RATA TIAP SAMPEL DIBERI
KAN DALAM DAFTAR BERIKUT
SAMPEL RE RATA SAMPEL RERATA SAMPEL RERATA
(98;99)
(98;97)
(98;98)
(98;99)
(98;98)
(98;97)
(98;97)
(98;98)
(98;99)
(99;97)
(99;98)
(99;99)
(99;98)
(99;97)
(99;97)
98,5
97,5
98,0
98,5
98,0
97,5
97,5
98,0
98,5
98,0
98,5
99,0
98,5
98,0
98,0
(99;98)
(99;99)
(97;98)
(97;99)
(97,98)
(97;97)
(97;97)
(97;98)
(97;99)
(98;99)
(98;98)
(98;97)
(98;97)
(98;98)
(98;99)
98,5
99,0
97,5
98,0
97,5
97,0
97,0
97,5
98,0
98,5
98,0
97,5
97,5
98,0
98,5
(99;98)
(99;97)
(99;97)
(99;98)
(99;99)
(98;97)
(98;97)
(98;98)
(98;99)
(97;97)
(97;98)
(97;99)
(97;98)
(97;99)
(98;99)
98,5
98,0
98,0
98,5
99,0
97,5
97,5
98,0
98,5
97,0
97,5
98,0
97,5
98,0
98,5
Perhitungan :
 Jumlah ke-45 buah rata-rata = 4410
maka rata-ratanya = (4410)/(45) = 98 jadi μx = 98
simpangan baku ke-45 rata-rata dapat dihitung, hasil :
σx = 0,52
Tetapi rata-rata populasi μ=98 dan σ=0,78 selanjutnya
dihitung : σx = (σ/√n) √[(N-n)/(N-1)]
= (0,78/√2)√(10-2)/(10-1) = 0,52
Ternyata berlaku :
μx = μ dan σx = (σ/√n)√[(N-n)/(N-1)] utk n/N > 5%
μx = μ dan σx = σ/√n utk n/N ≤ 5%
Kesimpulan :
 Dari uraian tsb. diperoleh informasi bahwa jika sampel
acak berukuran n diambil dari sebuah populasi ber-
ukuran N dengan rata-rata μ dan simpangan baku σ
maka distribusi rata-rata sampel mempunyai rata-rata
dan simpangan baku :
- untuk n/N > 5%
untuk n/N ≤ 5%, maka :
1N
nN
n
X
X
XX
n
X
X
Lanjutan :
 dinamakan kekeliruan standar (Standard Error)
dari rata-rata. Ini merupakan ukuran variasi rata-rata
sampel sekitar rata-rata populasi μ dan mengukur be-
sarnya perbedaan rata-rata yang diharapkan dari sam-
pel ke sampel.
Frekuensi dan probabilitas dapat dihitung dan hasil-
nya sbb.:
X
Rata-rata Frekuensi Probabilitas
97
97,5
98
98,5
99
3
12
15
12
3
1/15
4/15
5/15
4/15
1/15
Jumlah 45 1
DALIL LIMIT PUSAT
Jika sebuah populasi mempunyai rata-rata μ dan stan-
dard deviasi σ yang besarnya terhingga, maka untuk
ukuran sampel n cukup besar, distribusi rata-rata sam-
pel mendekati distribusi normal dengan μx = μ dan
standar deviasi σx = σ/√n
Dalil tsb berlaku untuk sebarang bentuk atau model
populasi asalkan standar deviasi-nya besarnya terhing-
ga. Jadi bagaimananpun model populasi yg disampel,
asal variansi-nya terhingga, maka rata-rata sampel
akan mendekati distribusi normal
Pendekatan kepada normal akan makin baik jika ukur
an sampel n makin besar ( n ≥ 30)
Lanjutan :
Jika populasi yang disampel sudah berdistribusi normal
maka rata-rata sampel juga berdistribusi normal walaupun
ukuran sampel n < 30
Distribusi normal yg didapat dari distribusi rata-rata, perlu
distandardisasi agar daftar distribusi normal standar dapat
digunakan.
Bentuk atau rumus transformasinya :
Contoh : Bobot badan rata-rata sapi Angus mencapai 165
kg dan Sd = 8,4 kg. Telah diambil sampel n = 45 ekor , ten-
tukan berapa peluang rata-rata ke-45 ekor sapi tsb (a) anta-
ra 160kg dan 168 kg dan (b) paling sedikit 166 kg.
X
X
Z
DISTRIBUSI SAMPLING STANDAR DEVIASI
 Dari suatu populasi berukuran (N) diambil sampel-
sampel berukuran (n) dan dihitung standar deviasi (Sd)-
nya dan dari kumpulan ini dihitung rata-rata μsd dan
standar deviasi σsd-nya
 Jika populasi berdistribusi normal, maka distribusi standar
deviasi untuk n besar (n ≥ 100) akan mendekati distribusi
normal, dengan :
dan transformasi :
 Contoh : Variansi sebuah pop normal = 6,25. Diambil
sampel berukuran n = 225. Tentukan peluang sampel tsb
mempunyai standar deviasi lebih dari 3,5
n
sd
sd
2
sd
Sd
Z
DISTRIBUSI SELISIH DAN JUMLAH RATA-RATA
 Dua buah populasi yg berukuran N1 dan N2 masing-
masing mempunyai rata-rata dan simpangan baku
sebesar μ₁ dan μ₂ serta σ₁ dan σ₂. Dari setiap populasi
diambil sampel berukuran n1 dan n2. Untuk membeda
kan, pop (1) memiliki variabel (X) dan pop (2) memili-
ki variabel (Y). Dari sampel-sampel yang diambil tsb.
dihitung rata-ratanya, sehingga diperoleh kumpulan
rata-rata sampel
dimana : k = banyaknya sampel yg diambil dari pop (1)
r = banyaknya sampel yg diambil dari pop (2)
Kumpulan selisih antara rata-rata sampel-sampel dari
kedua populasi membentuk distribusi selisih rata-rata
rk
YYYYdanXXXX ;...;;;........;...;;; 321321
Lanjutan ...
 Dari kumpulan ini dapat dihitung rata-rata dan simpa-
ngan bakunya, dinyatakan sebagai dan ini
disebut kesalahan baku selisih rata-rata
 Ternyata untuk N1 dan N2 cukup besar dan sampel-
sampel diambil secara bebas satu sama lain, terdapat
hubungan berikut :
dan
Untuk ukuran sampel cukup besar, maka selisih rata-
rata akan berdistribusi normal dan untuk menjadikan-
nya distribusi normal baku, digunakan transformasi :
YX YX
21YX
2
2
2
1
2
1
nn
YX
YX
YX
Z
)()( 21
Contoh :
 Rata-rata tinggi pundak sapi PO jantan 163cm dengan
simpangan baku 5,2cm, sedangkan untuk yg betina pa
rameter tsb berturut-turut 152cm dan 4,9cm. Dari ke-
dua kelompok sapi PO tsb diambil sebuah sampel ber-
ukuran sama yi 140 ekor. Berapa peluang rata-rata
tinggi pundak sapi PO jantan paling sedikit 10cm lebih
tinggi dari rata-rata tinggi pundak sapi PO betina?
 Jawab :
DISTRIBUSI SAMPLING LAINNYA
 Distribusi peluang peubah acak t-Student
 Distribusi peluang peubah acak χ²
 Distribusi peluang peubah acak F(Fisher)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Presentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonPresentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poisson
Wulan_Ari_K
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
rizka_safa
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
hartantoahock
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Narwan Ginanjar
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Retna Rindayani
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
mus_lim
 

Mais procurados (20)

Probabilitas, mean, dan standar deviasi
Probabilitas, mean, dan standar deviasiProbabilitas, mean, dan standar deviasi
Probabilitas, mean, dan standar deviasi
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Presentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poissonPresentasi distribusi poisson
Presentasi distribusi poisson
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Catatan Regresi linier
Catatan Regresi linierCatatan Regresi linier
Catatan Regresi linier
 
Distribution of sampling means
Distribution of sampling meansDistribution of sampling means
Distribution of sampling means
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Ukuran pemusatan data
Ukuran pemusatan dataUkuran pemusatan data
Ukuran pemusatan data
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 

Destaque (9)

Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
distribusi sampling
distribusi samplingdistribusi sampling
distribusi sampling
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
DISTRIBUSI SAMPLING
DISTRIBUSI SAMPLING DISTRIBUSI SAMPLING
DISTRIBUSI SAMPLING
 
Klp 3
Klp 3Klp 3
Klp 3
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi data
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi dataMenghitung nilai rata rata suatu distribusi data
Menghitung nilai rata rata suatu distribusi data
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 

Semelhante a Distribusi sampling

01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 201101. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
Ir. Zakaria, M.M
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Aisyah Turidho
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
Gina Safitri
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Aisyah Turidho
 

Semelhante a Distribusi sampling (20)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Taburan persampelan dan teori teorem memusat
Taburan persampelan dan teori teorem memusatTaburan persampelan dan teori teorem memusat
Taburan persampelan dan teori teorem memusat
 
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.pptteknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt
 
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptxaf31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
af31319af4158e0bbdaf5085471ecfdf.pptx
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 201101. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Statistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iiiStatistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iii
 
11980039.ppt
11980039.ppt11980039.ppt
11980039.ppt
 
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptxPengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
 
Teknik sampling normalitas data statistika
Teknik sampling normalitas data statistikaTeknik sampling normalitas data statistika
Teknik sampling normalitas data statistika
 
8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas8. uji normalitas dan homogenitas
8. uji normalitas dan homogenitas
 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
 
Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
 
VARIASI DAN SIMPANGAN BAKU[1].pptx
VARIASI DAN SIMPANGAN BAKU[1].pptxVARIASI DAN SIMPANGAN BAKU[1].pptx
VARIASI DAN SIMPANGAN BAKU[1].pptx
 
Statistik Lanjut BAB III dan Bab IV.pptx
Statistik Lanjut BAB III dan Bab IV.pptxStatistik Lanjut BAB III dan Bab IV.pptx
Statistik Lanjut BAB III dan Bab IV.pptx
 
Normalitas
Normalitas Normalitas
Normalitas
 

Distribusi sampling

  • 1. I KETUT GORDE YASE MAS LABORATORIUM BIOMETRIKA FAKULTAS PETERNAKAN UNIV.DIPONEGORO
  • 2. Distribusi Sampling  Pendahuluan : Utk mempelajari populasi diperlukan sampel yang diambil dari populasi ybs. Walaupun dapat diambil lebih dari sebuah sampel berukuran n dari sebuah populasi berukuran N pada prakteknya hanya sebuah sampel yang diambil secara acak dan dari sampel tsb nilai-nilai statistik dihitung dan dianalisis. Utk ini dibutuhkan sebuah teori yg dikenal dengan nama Distribusi Sampling. Biasanya diberi nama tergantung pada nama statistik yg digunakan, mis : distribusi sampling rata-rata, distribusi sampling simpangan baku, distribusi sampling proporsi, dll.
  • 3. DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA  Mis pop berukuran N dgn parameter rata-rata μ dan simpangan baku σ dik, dan dari pop tsb diambil sebu- ah sampel acak berukuran n. Jika sampling dilakukan tanpa pengembalian, kita tahu ada buah sampel yg berlainan dan utk semua sampel yg didapat, hi tung rata-ratanya. Anggap rata-rata tsb sebagai data ba ru, shg diperoleh kumpulan data yg ta.rata-rata sampel sampel. Dari kumpulan data tsb, dapat menghitung ra ta-rata dan simpangan bakunya. Jadi diperoleh :  Rata-rata diberi simbul μx dan  Simpangan baku diberi simbul σx N n
  • 4. CONTOH DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA  CONTOH : Dik suatu populasi N=10 dengan data sbb.: 98 ; 99 ; 97 ; 98 ; 99 ; 98 ; 97 ; 97 ; 98 ; 99. Jika dihitung populasi ini mempunyai μ=98 dan σ=0,78. Diambil sampel berukuran n=2. Semuanya ada [10 2] = 45 buah sampel, untuk setiap sampel hitung rata-ratanya. data untuk setiap sampel terlihat pada tabel berikut.
  • 5. DATA DALAM TIAP SAMPEL DAN RATA-RATA TIAP SAMPEL DIBERI KAN DALAM DAFTAR BERIKUT SAMPEL RE RATA SAMPEL RERATA SAMPEL RERATA (98;99) (98;97) (98;98) (98;99) (98;98) (98;97) (98;97) (98;98) (98;99) (99;97) (99;98) (99;99) (99;98) (99;97) (99;97) 98,5 97,5 98,0 98,5 98,0 97,5 97,5 98,0 98,5 98,0 98,5 99,0 98,5 98,0 98,0 (99;98) (99;99) (97;98) (97;99) (97,98) (97;97) (97;97) (97;98) (97;99) (98;99) (98;98) (98;97) (98;97) (98;98) (98;99) 98,5 99,0 97,5 98,0 97,5 97,0 97,0 97,5 98,0 98,5 98,0 97,5 97,5 98,0 98,5 (99;98) (99;97) (99;97) (99;98) (99;99) (98;97) (98;97) (98;98) (98;99) (97;97) (97;98) (97;99) (97;98) (97;99) (98;99) 98,5 98,0 98,0 98,5 99,0 97,5 97,5 98,0 98,5 97,0 97,5 98,0 97,5 98,0 98,5
  • 6. Perhitungan :  Jumlah ke-45 buah rata-rata = 4410 maka rata-ratanya = (4410)/(45) = 98 jadi μx = 98 simpangan baku ke-45 rata-rata dapat dihitung, hasil : σx = 0,52 Tetapi rata-rata populasi μ=98 dan σ=0,78 selanjutnya dihitung : σx = (σ/√n) √[(N-n)/(N-1)] = (0,78/√2)√(10-2)/(10-1) = 0,52 Ternyata berlaku : μx = μ dan σx = (σ/√n)√[(N-n)/(N-1)] utk n/N > 5% μx = μ dan σx = σ/√n utk n/N ≤ 5%
  • 7. Kesimpulan :  Dari uraian tsb. diperoleh informasi bahwa jika sampel acak berukuran n diambil dari sebuah populasi ber- ukuran N dengan rata-rata μ dan simpangan baku σ maka distribusi rata-rata sampel mempunyai rata-rata dan simpangan baku : - untuk n/N > 5% untuk n/N ≤ 5%, maka : 1N nN n X X XX n X X
  • 8. Lanjutan :  dinamakan kekeliruan standar (Standard Error) dari rata-rata. Ini merupakan ukuran variasi rata-rata sampel sekitar rata-rata populasi μ dan mengukur be- sarnya perbedaan rata-rata yang diharapkan dari sam- pel ke sampel. Frekuensi dan probabilitas dapat dihitung dan hasil- nya sbb.: X Rata-rata Frekuensi Probabilitas 97 97,5 98 98,5 99 3 12 15 12 3 1/15 4/15 5/15 4/15 1/15 Jumlah 45 1
  • 9. DALIL LIMIT PUSAT Jika sebuah populasi mempunyai rata-rata μ dan stan- dard deviasi σ yang besarnya terhingga, maka untuk ukuran sampel n cukup besar, distribusi rata-rata sam- pel mendekati distribusi normal dengan μx = μ dan standar deviasi σx = σ/√n Dalil tsb berlaku untuk sebarang bentuk atau model populasi asalkan standar deviasi-nya besarnya terhing- ga. Jadi bagaimananpun model populasi yg disampel, asal variansi-nya terhingga, maka rata-rata sampel akan mendekati distribusi normal Pendekatan kepada normal akan makin baik jika ukur an sampel n makin besar ( n ≥ 30)
  • 10. Lanjutan : Jika populasi yang disampel sudah berdistribusi normal maka rata-rata sampel juga berdistribusi normal walaupun ukuran sampel n < 30 Distribusi normal yg didapat dari distribusi rata-rata, perlu distandardisasi agar daftar distribusi normal standar dapat digunakan. Bentuk atau rumus transformasinya : Contoh : Bobot badan rata-rata sapi Angus mencapai 165 kg dan Sd = 8,4 kg. Telah diambil sampel n = 45 ekor , ten- tukan berapa peluang rata-rata ke-45 ekor sapi tsb (a) anta- ra 160kg dan 168 kg dan (b) paling sedikit 166 kg. X X Z
  • 11. DISTRIBUSI SAMPLING STANDAR DEVIASI  Dari suatu populasi berukuran (N) diambil sampel- sampel berukuran (n) dan dihitung standar deviasi (Sd)- nya dan dari kumpulan ini dihitung rata-rata μsd dan standar deviasi σsd-nya  Jika populasi berdistribusi normal, maka distribusi standar deviasi untuk n besar (n ≥ 100) akan mendekati distribusi normal, dengan : dan transformasi :  Contoh : Variansi sebuah pop normal = 6,25. Diambil sampel berukuran n = 225. Tentukan peluang sampel tsb mempunyai standar deviasi lebih dari 3,5 n sd sd 2 sd Sd Z
  • 12. DISTRIBUSI SELISIH DAN JUMLAH RATA-RATA  Dua buah populasi yg berukuran N1 dan N2 masing- masing mempunyai rata-rata dan simpangan baku sebesar μ₁ dan μ₂ serta σ₁ dan σ₂. Dari setiap populasi diambil sampel berukuran n1 dan n2. Untuk membeda kan, pop (1) memiliki variabel (X) dan pop (2) memili- ki variabel (Y). Dari sampel-sampel yang diambil tsb. dihitung rata-ratanya, sehingga diperoleh kumpulan rata-rata sampel dimana : k = banyaknya sampel yg diambil dari pop (1) r = banyaknya sampel yg diambil dari pop (2) Kumpulan selisih antara rata-rata sampel-sampel dari kedua populasi membentuk distribusi selisih rata-rata rk YYYYdanXXXX ;...;;;........;...;;; 321321
  • 13. Lanjutan ...  Dari kumpulan ini dapat dihitung rata-rata dan simpa- ngan bakunya, dinyatakan sebagai dan ini disebut kesalahan baku selisih rata-rata  Ternyata untuk N1 dan N2 cukup besar dan sampel- sampel diambil secara bebas satu sama lain, terdapat hubungan berikut : dan Untuk ukuran sampel cukup besar, maka selisih rata- rata akan berdistribusi normal dan untuk menjadikan- nya distribusi normal baku, digunakan transformasi : YX YX 21YX 2 2 2 1 2 1 nn YX YX YX Z )()( 21
  • 14. Contoh :  Rata-rata tinggi pundak sapi PO jantan 163cm dengan simpangan baku 5,2cm, sedangkan untuk yg betina pa rameter tsb berturut-turut 152cm dan 4,9cm. Dari ke- dua kelompok sapi PO tsb diambil sebuah sampel ber- ukuran sama yi 140 ekor. Berapa peluang rata-rata tinggi pundak sapi PO jantan paling sedikit 10cm lebih tinggi dari rata-rata tinggi pundak sapi PO betina?  Jawab :
  • 15. DISTRIBUSI SAMPLING LAINNYA  Distribusi peluang peubah acak t-Student  Distribusi peluang peubah acak χ²  Distribusi peluang peubah acak F(Fisher)