SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN JANGANLAH SUATU KAUM MENGOLOK-
OLOK KAUM YANG LAIN, BOLEH JADI MEREKA LEBIH BAIK DARI MEREKA; DAN
JANGAN PULA WANITA-WANITA TERHADAP WANITA-WANITA LAIN, BOLEH
JADI MEREKA LEBIH BAIK DARI MEREKA DAN JANGANLAH KAMU MENGEJEK
DIRI KAMU SENDIRI DAN JANGAN KAMU PANGGIL-MEMANGGIL DENGAN
GELAR-GELAR BURUK. SEBURUK-BURUK PANGGILAN IALAH KEFASIKAN
SESUDAH IMAN, DAN BARANGSIAPA YANG TIDAK BERTOBAT, MAKA MEREKA
ITULAH ORANG-ORANG YANG ZALIM.
A. TAFSIR QS. AL-HUJURAT AYAT 11 TENTANG
LARANGAN MENGOLOK-OLOK ATAU MENGEJEK
• Kata (‫يسخر‬ ) yaskhar/memperolok-olokkan yaitu
menyebut kekurangan pihak lain dengan tujuan
menertawakan yang bersangkutan, baik dengan
ucapan, perbuatan, atau tingkah laku.
• Kata (‫قوم‬ ) qoum biasa digunakan untuk menunjuk
sekelompok manusia. Namun, ayat di atas
mempertegas penyebutan kata ( ‫نساء‬ ) nisa’/perempuan
karena ejekan dan ”merumpi” lebih banyak terjadi
dikalangan perempuan dibandingkan kalangan laki-laki.
• Kata ( ‫تلمزوا‬ ) talmizu terambil dari kata ( ‫اللمز‬ ) al-lamz.
Para ulama berbeda pendapat dalam memaknai kata ini.
Ibn ‘Asyur, misalnya, memahaminya dalam arti ejekan
yang langsung dihadapkan kepada yang diejek, baik
dengan isyarat, bibir, tangan, atau kata-kata yang
dipahami sebagai ejekan atau ancaman.
• Firman-Nya: ( ‫عسى‬‫أن‬‫يكونواخيرامنهم‬ ) ‘asa an yakunu khairan
minhum/boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih
baik dari mereka yang mengolok-olok mengisyaratkan
tentang adanya tolok ukur kemuliaan yang menjadi
dasar penilaian Allah yang boleh jadi berbeda dengan
tolok ukur manusia secara umum.
• Kata ( ‫تنابزوا‬ ) tanabazu terambil dari kata (‫بذ‬ّ‫ن‬‫ال‬ ) an-nabz,
yakni gelar buruk.
• Kata (‫اإلسم‬) al-ism yang dimaksud oleh ayat ini bukan
dalam arti nama, tetapi sebutan.
ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َُ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ي‬ِ‫ف‬ُْ‫م‬ِ‫ه‬ِّ‫د‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ت‬ُْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫م‬‫اح‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫و‬ُْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬‫اط‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ُِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬‫؛‬ِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ُِ‫إ‬‫ا‬َ‫ذ‬‫ى‬َ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ش‬‫ا‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
ُ‫و‬ْ‫ض‬‫ع‬‫َى‬‫ع‬‫َا‬‫د‬َ‫ت‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ُِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َّ‫م‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬َُ‫و‬ُِ‫ر‬َ‫ه‬َّ‫س‬‫ال‬.(‫روه‬‫مسلم‬‫وأحمدعن‬
‫النعمان‬‫بن‬‫بشير‬)
Perumpamaan orang orang mukmin dalam kasih mengasihi dan
sayang menyayangi antara mereka seperti tubuh yang satu; bila salah
satu anggota badannya sakit demam, maka badan yang lain merasa
demam dan terganggu pula. (Riwayat Muslim dan Ahmad dari an-
Nu’man bin Basyir)
َُّ‫ن‬ِ‫إ‬َُ َّ‫اَلل‬َُ‫ل‬ُ‫ر‬‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُْ‫م‬‫ك‬ ِ‫ر‬َ‫و‬‫ص‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ُْ‫م‬ُْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ر‬‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫و‬‫ل‬‫ق‬ُْ‫م‬ُْ‫م‬‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬(‫رواه‬
‫مسلم‬‫عن‬‫ابي‬‫هريرة‬)
Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupamu dan harta
kekayaanmu, akan tetapi Ia memandang kepada hati dan
perbuatanmu. (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)
Dari tafsiran di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kita tidak
diperbolehkan mengolok-olok atau mengejek pihak lain dengan
tujuan menertawakan yang bersangkutan, baik dengan ucapan,
perbuatan, atau tingkah laku yang mengandung makna kefasikan.
Karena dampak buruk dari ejekan itu kemungkinan akan menimpa
sipengejek, bahkan tidak mustahil ia memperoleh ejekan yang lebih
buruk daripada yang diejek itu. Selain itu, hal tersebut merupakan
benih dari perpecahan sosial yang akan memecah belah
lingkungan atau tatanan sosial yang sudah terbangun. Akan tetapi
perlu dicatat juga bahwa terdapat sekian gelar yang secara lahiriah
dapat dinilai gelar buruk, tetapi karena ia sedemikian populer dan
penyandangnya pun tidak lagi keberatan dengan gelar itu maka
disini menyebut gelar tersebut dapat ditoleransi oleh agama.
Misalnya, Abu Hurairah, yang nama aslinya adalah Abdurrahman
Ibn Shakhar, atau Abu Turab untuk Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib.
Bahkan, al-A’raj (si Pincang) untuk perawi hadits kenamaan
Abdurrahman Ibn Hurmuz dan al-A’masy (si Rabun) bagi Sulaiman
Ibn Mahran, dan lain-lain.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari dugaan,
sesungguhnya sebagian dugaan adalah dosa dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain serta jangan
sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka kamu telah jijik kepadanya dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
• Kata ( (‫إجتنبوا‬ ijtanibu terambil dari kata ‫جنب‬) ) janb
yang berarti samping. Mengesampingkan
sesuatu berarti menjauhkan dari jangkauan
tangan. Dari sini, kata tersebut diartikan jauhi.
Penambahan huruf (‫)ت‬ ta’ pada kata tersebut
berfungsi penekanan yang menjadikan kata
ijtanibu berarti bersungguh-sungguhlah.
• Kata ( ‫كثيرا‬ ) katsir (an)/banyak bukan bererti
kebanyakan, sebagaimana difahami atau
diterjemahkan sementara penerjemah.
• Kata ( ‫سوا‬ّ‫س‬‫تج‬ ) tajassasu terambil dari kata (ُّ‫جس‬ )
jassa, yakni upaya mencari tahu dengan cara
tersembunyi. Dari sini, mata-mata dinamai
( ‫جاسوس‬ ) jasus.
• Kata ( ‫يختب‬ ) yaghtab terambil dari kata (‫)خيبة‬
ghibah yang berasal dari kata (‫)خيب‬ ghaib yakni
tidak hadir. Ghibah adalah menyebut oranglain
yang tidak hadir dihadapan penyebutnya dengan
sesuatu yang tidak disenangi oleh yang
bersangkutan. Jika keburukan yang disebut itu
tidak disandang oleh yang bersangkutan, ia
dinamai (‫)بهتان‬ buhtan/kebohongan besar.
• Firman-Nya: (‫)فكرهتموه‬ fa karihtumuhu/maka kamu
telah jijik kepadanya menggunakan kata kerja
masa lampau untuk menunjukkan bahwa
perasaan jijik itu adalah sesuatu yang pasti
dirasakan oleh setiap orang.
• Kata (‫اب‬ّ‫و‬ّ‫ت‬‫)ال‬ at-tawwab seringkali diartikan
penerima taubat.
IMAM MALIK MERIWAYATKAN DARI ABU HURAIRAH R.A. BAHWA
RASULULLAH SAW BERSABDA,
(ُْ‫م‬‫اك‬َّ‫ي‬ِ‫إ‬َُّ‫ن‬َّ‫ظ‬‫وال‬َُّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َُّ‫ن‬َّ‫ظ‬‫ال‬ُ‫ب‬َ‫ذ‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ُِ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫د‬,َُ‫ل‬َ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬‫س‬َّ‫س‬َ‫ج‬َ‫ت‬َُ‫ل‬َ‫و‬َُ‫ت‬‫ا‬ ْ‫و‬‫س‬َّ‫س‬َ‫ح‬
‫ا‬ ْ‫و‬‫س‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ل‬َ‫و‬َُ‫ل‬َ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬‫د‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ت‬ُ‫ض‬َ‫غ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ل‬َ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬َُ‫ل‬َ‫و‬ُْ‫و‬‫ر‬َ‫ب‬‫َا‬‫د‬َ‫ت‬,‫ا‬ ْ‫و‬‫ن‬ ْ‫و‬‫ك‬َ‫و‬ُِ‫ع‬َُ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ُِ‫للا‬
ُ‫انا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬)
“jauhilah berprasangka, karena prasangka itu adalah perkataan
yang paling dusta. Janganlah kamu meneliti rahasia orang lain,
mencuri dengar, bersaing yang tidak baik, saling mendengki,
saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini
sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
DAN, DALAM HADIS ANAS BIN MALIK DIKATAKAN BAHWA
RASULULLAH SAW. BERSABDA,
(...َُ‫ف‬ُ‫اه‬َ‫خ‬َ‫ُأ‬َ‫ر‬‫ج‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ُْ‫ن‬َ‫ُأ‬ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬‫م‬ِ‫ل‬ُُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ُ َ‫ل‬َ‫و‬ٍُ‫ام‬َّ‫ي‬َ‫ُأ‬ِ‫ة‬َ‫ث‬ َََ‫ث‬ََُ ْ‫و‬)
“ ... seseorang muslim tidak boleh memboikot (memusuhi)
saudaranya lebih dari tiga hari.”
RIWAYAT ABU DAWUD BAHWA ABU HURAIRAH R.A. BERKATA,
(َُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ي‬َُ‫ل‬‫و‬‫س‬َ‫ر‬ُِ‫للا‬:‫ا‬َ‫م‬ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫غ‬‫ل‬ْ‫ا‬‫؟‬َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:"َُ‫ك‬‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬َُ‫اك‬َ‫خ‬َ‫أ‬ُِ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬
ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ي‬"َُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬:ُْ‫ن‬ِ‫إ‬َُ‫ان‬َ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ُْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬َُ‫م‬‫ا‬‫؟‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ق‬َ‫أ‬َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:"ُْ‫ن‬ِ‫إ‬َُ‫ك‬َُ‫ان‬
ُِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬‫ق‬َ‫ت‬ُْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫غ‬ِ‫ا‬,ُْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ُْ‫م‬َ‫ل‬ُْ‫ن‬‫ك‬َ‫ي‬ُِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َُ‫ت‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬‫ق‬ُْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬
ُ‫ه‬َّ‫ت‬َ‫ه‬َ‫ب‬)"
“Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud dengan ghibah itu?”
Rasulullah menjawab, “Kamu menceritakan perihal saudaramu
yang tidak disukai saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan
lagi, “Bagaimanakah bila kedaan saudaraku itu sesuai dengan yang
aku katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidak terdapat
apa yang kamu katakan, maka kamu telah berbohong.”
Berdasarkan tafsiran diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dugaan
atau prasangka yang tidak berdasar adalah dosa. Biasanya, dugaan yang
tidak berdasar dan mengakibatkan dosa adalah dugaan buruk terhadap
pihak lain. Sedangkan ghibah/menggunjing, adalah menyebut oranglain
yang tidak hadir dihadapan penyebutnya dengan sesuatu yang tidak
disenangi oleh yang bersangkutan. Walaupun keburukan yang diungkap
oleh penggunjing tadi memang disandang oleh objek ghibah, ia tetap
terlarang. Akan tetapi larangan tersebut tidak berlaku untuk sekian banyak
alasan antara lain: meminta fatwa, Menyebut keburukan seseorang yang
memang tidak segan menampakkan keburukannya dihadapan umum,
Menyampaikan keburukan seseorang kepada yang berwenang dengan
tujuan mencegah terjadinya kemungkaran, Menyampaikan keburukan
seseorang kepada siapa yang sangat membutuhkan informasi tenteng
yang bersangkutan, Memperkenalkan seseorang yang tidak dapat dikenal
kecuali dengan menyebut aib/kekurangannya.
dengan menghindari prasangka dan ghibah, maka tidak akan muncul
benih perpecahan dalam lingkungan sosial masyarakat sehingga tercipta
hubungan yang harmonis dalam lingkungan sosial masyarakat dimana
setiap orang dapat bergaul dengan penuh rasa aman dan damai. Masing-
masing mengenal anggota masyarakat lainnya sebagai seorang manusia
yang disenangi, tidak dibenci atau dihindari.
• Kata (‫)شعوب‬ syu’ub adalah bentuk jamak dari kata (‫)شعب‬ sya’b.
Kata ini digunakan untuk menunjuk kumpulan dari sekian (‫)قبيلة‬
qobilah yang biasa di terjemahkan suku yang merujuk kepada
satu kakek. Qobilah/suku pun terdiri dari sekian banyak
kelompok keluarga yang dinamai (‫)عمارة‬ ‘imarah, dan yang ini
terdiri lagi dari sekian banyak kelompok yang dinamai (‫)بطن‬
bathn. Di bawah bathn ada sekian (‫)فخذ‬ fakhdz hingga akhirnya
sampai pada himpunan keluarga yang ter kecil.
• Kata (‫)تعارفوا‬ ta’arafu terambil dari kata (‫)عرف‬ ‘arafa yang berarti
mengenal.
• Kata (‫)أكرمكم‬ akramakum terambil dari kata (‫)كرم‬ karuma yang
pada dasarnya berarti yang baik dan istimewa sesuai
objeknya.
• Sifat (‫)عليم‬ ‘Alim dan (‫)خبير‬ khabir keduanya mengandung makna
kemaha tahuan Allah swt.
QS. LUQMAN [31]: 34
“dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah
seorang dari istri-istrinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka, tatkala
(Hafsah) menceritakan Peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah
memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafsah dan
Aisyah) kepada Muhammad, lalu Muhammad memberitahukan
sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan Menyembunyikan
sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka, tatkala (Muhammad)
memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu Hafsah
bertanya: ‘Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?’
Nabi menjawab: ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.’”
Berdasarkan tafsiran di atas dapat kita simpulkan bahwa tujuan
kenapa kita dianjurkan untuk saling mengenal itu karena
perkenalan itu dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan
pengalaman pihak lain guna meningkatkan ketakwaan kepada
Allah swt. sehingga dampaknya tercermin pada kedamaian dan
kesejahteraan hidup duniawi dan kebahagiaan ukhrawi. Demikian
juga halnya dengan pengenalan terhadap alam raya. Semakin
banyak pengenalan terhadapnya, semakin banyak pula rahasia-
rahasianya yang terungkap, dan ini pada gilirannya melahirkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menciptakan
kesejahteraan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Agar hal tersebut
dapat tercapai kita diharuskan untuk mendekatkan diri kepada-
Nya, menjauhi larangan-Nya, melaksanakan perintah-Nya, serta
meneladani sifat-sifat-Nya sesuai kemampuan manusia. Itulah
taqwa yang apabila kita dapat melakukannya kita aka
mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanUzairi Azali
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablanaMarhamah Saleh
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Erta Erta
 
Perang tabuk
Perang tabukPerang tabuk
Perang tabukScifi
 
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufKonsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufSukrinTaib
 
Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)Kelompok A Teknologi Pendidikan
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'Iaralailiyah
 
Ghazwul dan akibatnya
Ghazwul dan akibatnyaGhazwul dan akibatnya
Ghazwul dan akibatnyamawardi ardi
 
Adab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaAdab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaridwansyah218
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...SaftuniSaf
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahselikurfa
 
Materi power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwidMateri power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwidraudahtgr
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinSyahirah Suhalim
 
Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahTikno Grs
 

Mais procurados (20)

Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
Perang tabuk
Perang tabukPerang tabuk
Perang tabuk
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufKonsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
 
Akhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islamAkhlak dalam pandangan islam
Akhlak dalam pandangan islam
 
Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
Materi tentang najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
 
Ghibah
GhibahGhibah
Ghibah
 
Ghazwul dan akibatnya
Ghazwul dan akibatnyaGhazwul dan akibatnya
Ghazwul dan akibatnya
 
Adab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tuaAdab terhadap kedua orang tua
Adab terhadap kedua orang tua
 
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
LK-RESUME KB 2 PENGEMBANGAN MATERI, MEDIA, SUMBER BELAJAR DAN INSTRUMEN PENIL...
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
 
Materi power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwidMateri power point belajar tajwid
Materi power point belajar tajwid
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al din
 
PPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptxPPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptx
 
PERANG BADAR
PERANG BADARPERANG BADAR
PERANG BADAR
 
Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayah
 

Destaque

Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...
Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...
Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...HJ Luna
 
Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016
Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016
Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016JAFAR JAFARI
 
Dia Internacional da Família
Dia Internacional da FamíliaDia Internacional da Família
Dia Internacional da FamíliaBibliotecaalex
 
Anatel contra-demanda oi - preencher
Anatel   contra-demanda oi - preencherAnatel   contra-demanda oi - preencher
Anatel contra-demanda oi - preencherBruno Freitas
 
Organización de centro
Organización de centroOrganización de centro
Organización de centrojaviuclm4
 
Nuevoacotabas
NuevoacotabasNuevoacotabas
NuevoacotabasEl Vagooh
 
ArkPetFoodsSales_Final
ArkPetFoodsSales_FinalArkPetFoodsSales_Final
ArkPetFoodsSales_FinalJames D. Howes
 
CAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑO
CAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑOCAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑO
CAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑOEl Caracas
 
Adicciones de las drogas
Adicciones de las drogasAdicciones de las drogas
Adicciones de las drogasanapaulaae
 
Programacion didactica (1)
Programacion didactica (1)Programacion didactica (1)
Programacion didactica (1)javiuclm4
 
Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet
Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet
Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet Lorena García Barba
 

Destaque (18)

Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...
Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...
Engaged for Success: Service-Learning as a Tool for High School Dropout Preve...
 
Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016
Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016
Publication list - J JAfari - ResearchGate 01-11-2016
 
Dia Internacional da Família
Dia Internacional da FamíliaDia Internacional da Família
Dia Internacional da Família
 
Anatel contra-demanda oi - preencher
Anatel   contra-demanda oi - preencherAnatel   contra-demanda oi - preencher
Anatel contra-demanda oi - preencher
 
Organización de centro
Organización de centroOrganización de centro
Organización de centro
 
Nuevoacotabas
NuevoacotabasNuevoacotabas
Nuevoacotabas
 
La robótica
La robótica La robótica
La robótica
 
ArkPetFoodsSales_Final
ArkPetFoodsSales_FinalArkPetFoodsSales_Final
ArkPetFoodsSales_Final
 
CAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑO
CAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑOCAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑO
CAPACIDAD DE APRENDIZAJE DEL NIÑO
 
Anuncio 3
Anuncio 3Anuncio 3
Anuncio 3
 
Manuallgdriiiive
ManuallgdriiiiveManuallgdriiiive
Manuallgdriiiive
 
Qué es un tic
Qué es un ticQué es un tic
Qué es un tic
 
Vf062
Vf062Vf062
Vf062
 
Tom sawyer
Tom sawyerTom sawyer
Tom sawyer
 
Adicciones de las drogas
Adicciones de las drogasAdicciones de las drogas
Adicciones de las drogas
 
Programacion didactica (1)
Programacion didactica (1)Programacion didactica (1)
Programacion didactica (1)
 
Social media strategy 2016 for recruiters with APSCo
Social media strategy 2016 for recruiters with APSCoSocial media strategy 2016 for recruiters with APSCo
Social media strategy 2016 for recruiters with APSCo
 
Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet
Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet
Los nativos digitales y la búsqueda de información en internet
 

Semelhante a MENGHINDARI EJEKAN

Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanandriandika
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxahmad188323
 
AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...
AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...
AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...MuhammadFajri551023
 
Ibnutugas pwerpoin aqidah
Ibnutugas pwerpoin aqidahIbnutugas pwerpoin aqidah
Ibnutugas pwerpoin aqidahIbnu Qoyyim
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2darma wati
 
Bahan assignmnt sem3
Bahan assignmnt sem3Bahan assignmnt sem3
Bahan assignmnt sem3ZaidanIsa
 
Tugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri Julianti
Tugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri JuliantiTugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri Julianti
Tugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri JuliantiAbu RaFa
 
Hadist : Akhlaqul Madzmumah
Hadist : Akhlaqul Madzmumah Hadist : Akhlaqul Madzmumah
Hadist : Akhlaqul Madzmumah Ririn Ariyaniie
 
Bab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaBab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaSD Negeri Sempu
 
Purification Of The Heart 07
Purification Of The Heart 07Purification Of The Heart 07
Purification Of The Heart 07Ainun Najib
 
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka MengumpatIntervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpatdalilah
 
Beradab islam dan menghindari perilaku tercela
Beradab islam dan menghindari perilaku tercelaBeradab islam dan menghindari perilaku tercela
Beradab islam dan menghindari perilaku tercelaAmrina Rosyada
 
Israf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnahIsraf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnahtatik1994
 

Semelhante a MENGHINDARI EJEKAN (20)

Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...
AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...
AKHLAK SEBAGAI BENTENG DIRI DI ZAMAN FITNAH - Kajian Islami RRI Pro 1 Bna 202...
 
Ibnutugas pwerpoin aqidah
Ibnutugas pwerpoin aqidahIbnutugas pwerpoin aqidah
Ibnutugas pwerpoin aqidah
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bahan assignmnt sem3
Bahan assignmnt sem3Bahan assignmnt sem3
Bahan assignmnt sem3
 
Tugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri Julianti
Tugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri JuliantiTugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri Julianti
Tugas Agamas Islam_Akhlak tercela_Putri Julianti
 
Hadist : Akhlaqul Madzmumah
Hadist : Akhlaqul Madzmumah Hadist : Akhlaqul Madzmumah
Hadist : Akhlaqul Madzmumah
 
Dalil
DalilDalil
Dalil
 
Bab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaBab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercela
 
Purification Of The Heart 07
Purification Of The Heart 07Purification Of The Heart 07
Purification Of The Heart 07
 
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka MengumpatIntervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
Intervensi Al-Ghazali dalam mencegah penyakit hati: Suka Mengumpat
 
Takabur
TakaburTakabur
Takabur
 
Beradab islam dan menghindari perilaku tercela
Beradab islam dan menghindari perilaku tercelaBeradab islam dan menghindari perilaku tercela
Beradab islam dan menghindari perilaku tercela
 
Akhlak yang mulia
Akhlak yang muliaAkhlak yang mulia
Akhlak yang mulia
 
Israf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnahIsraf, tabzir, gibah dan fitnah
Israf, tabzir, gibah dan fitnah
 

Último

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Último (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

MENGHINDARI EJEKAN

  • 1. HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN JANGANLAH SUATU KAUM MENGOLOK- OLOK KAUM YANG LAIN, BOLEH JADI MEREKA LEBIH BAIK DARI MEREKA; DAN JANGAN PULA WANITA-WANITA TERHADAP WANITA-WANITA LAIN, BOLEH JADI MEREKA LEBIH BAIK DARI MEREKA DAN JANGANLAH KAMU MENGEJEK DIRI KAMU SENDIRI DAN JANGAN KAMU PANGGIL-MEMANGGIL DENGAN GELAR-GELAR BURUK. SEBURUK-BURUK PANGGILAN IALAH KEFASIKAN SESUDAH IMAN, DAN BARANGSIAPA YANG TIDAK BERTOBAT, MAKA MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG ZALIM. A. TAFSIR QS. AL-HUJURAT AYAT 11 TENTANG LARANGAN MENGOLOK-OLOK ATAU MENGEJEK
  • 2. • Kata (‫يسخر‬ ) yaskhar/memperolok-olokkan yaitu menyebut kekurangan pihak lain dengan tujuan menertawakan yang bersangkutan, baik dengan ucapan, perbuatan, atau tingkah laku. • Kata (‫قوم‬ ) qoum biasa digunakan untuk menunjuk sekelompok manusia. Namun, ayat di atas mempertegas penyebutan kata ( ‫نساء‬ ) nisa’/perempuan karena ejekan dan ”merumpi” lebih banyak terjadi dikalangan perempuan dibandingkan kalangan laki-laki. • Kata ( ‫تلمزوا‬ ) talmizu terambil dari kata ( ‫اللمز‬ ) al-lamz. Para ulama berbeda pendapat dalam memaknai kata ini. Ibn ‘Asyur, misalnya, memahaminya dalam arti ejekan yang langsung dihadapkan kepada yang diejek, baik dengan isyarat, bibir, tangan, atau kata-kata yang dipahami sebagai ejekan atau ancaman.
  • 3. • Firman-Nya: ( ‫عسى‬‫أن‬‫يكونواخيرامنهم‬ ) ‘asa an yakunu khairan minhum/boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka yang mengolok-olok mengisyaratkan tentang adanya tolok ukur kemuliaan yang menjadi dasar penilaian Allah yang boleh jadi berbeda dengan tolok ukur manusia secara umum. • Kata ( ‫تنابزوا‬ ) tanabazu terambil dari kata (‫بذ‬ّ‫ن‬‫ال‬ ) an-nabz, yakni gelar buruk. • Kata (‫اإلسم‬) al-ism yang dimaksud oleh ayat ini bukan dalam arti nama, tetapi sebutan.
  • 4. ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َُ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ي‬ِ‫ف‬ُْ‫م‬ِ‫ه‬ِّ‫د‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ت‬ُْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫م‬‫اح‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫و‬ُْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬‫اط‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ُِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬‫؛‬ِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ُِ‫إ‬‫ا‬َ‫ذ‬‫ى‬َ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ش‬‫ا‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫و‬ْ‫ض‬‫ع‬‫َى‬‫ع‬‫َا‬‫د‬َ‫ت‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ُِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َّ‫م‬‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬َُ‫و‬ُِ‫ر‬َ‫ه‬َّ‫س‬‫ال‬.(‫روه‬‫مسلم‬‫وأحمدعن‬ ‫النعمان‬‫بن‬‫بشير‬) Perumpamaan orang orang mukmin dalam kasih mengasihi dan sayang menyayangi antara mereka seperti tubuh yang satu; bila salah satu anggota badannya sakit demam, maka badan yang lain merasa demam dan terganggu pula. (Riwayat Muslim dan Ahmad dari an- Nu’man bin Basyir) َُّ‫ن‬ِ‫إ‬َُ َّ‫اَلل‬َُ‫ل‬ُ‫ر‬‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُْ‫م‬‫ك‬ ِ‫ر‬َ‫و‬‫ص‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ُْ‫م‬ُْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ر‬‫ظ‬ْ‫ن‬َ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬‫و‬‫ل‬‫ق‬ُْ‫م‬ُْ‫م‬‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬َ‫و‬(‫رواه‬ ‫مسلم‬‫عن‬‫ابي‬‫هريرة‬) Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupamu dan harta kekayaanmu, akan tetapi Ia memandang kepada hati dan perbuatanmu. (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)
  • 5. Dari tafsiran di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kita tidak diperbolehkan mengolok-olok atau mengejek pihak lain dengan tujuan menertawakan yang bersangkutan, baik dengan ucapan, perbuatan, atau tingkah laku yang mengandung makna kefasikan. Karena dampak buruk dari ejekan itu kemungkinan akan menimpa sipengejek, bahkan tidak mustahil ia memperoleh ejekan yang lebih buruk daripada yang diejek itu. Selain itu, hal tersebut merupakan benih dari perpecahan sosial yang akan memecah belah lingkungan atau tatanan sosial yang sudah terbangun. Akan tetapi perlu dicatat juga bahwa terdapat sekian gelar yang secara lahiriah dapat dinilai gelar buruk, tetapi karena ia sedemikian populer dan penyandangnya pun tidak lagi keberatan dengan gelar itu maka disini menyebut gelar tersebut dapat ditoleransi oleh agama. Misalnya, Abu Hurairah, yang nama aslinya adalah Abdurrahman Ibn Shakhar, atau Abu Turab untuk Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib. Bahkan, al-A’raj (si Pincang) untuk perawi hadits kenamaan Abdurrahman Ibn Hurmuz dan al-A’masy (si Rabun) bagi Sulaiman Ibn Mahran, dan lain-lain.
  • 6. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari dugaan, sesungguhnya sebagian dugaan adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain serta jangan sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka kamu telah jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
  • 7. • Kata ( (‫إجتنبوا‬ ijtanibu terambil dari kata ‫جنب‬) ) janb yang berarti samping. Mengesampingkan sesuatu berarti menjauhkan dari jangkauan tangan. Dari sini, kata tersebut diartikan jauhi. Penambahan huruf (‫)ت‬ ta’ pada kata tersebut berfungsi penekanan yang menjadikan kata ijtanibu berarti bersungguh-sungguhlah. • Kata ( ‫كثيرا‬ ) katsir (an)/banyak bukan bererti kebanyakan, sebagaimana difahami atau diterjemahkan sementara penerjemah. • Kata ( ‫سوا‬ّ‫س‬‫تج‬ ) tajassasu terambil dari kata (ُّ‫جس‬ ) jassa, yakni upaya mencari tahu dengan cara tersembunyi. Dari sini, mata-mata dinamai ( ‫جاسوس‬ ) jasus.
  • 8. • Kata ( ‫يختب‬ ) yaghtab terambil dari kata (‫)خيبة‬ ghibah yang berasal dari kata (‫)خيب‬ ghaib yakni tidak hadir. Ghibah adalah menyebut oranglain yang tidak hadir dihadapan penyebutnya dengan sesuatu yang tidak disenangi oleh yang bersangkutan. Jika keburukan yang disebut itu tidak disandang oleh yang bersangkutan, ia dinamai (‫)بهتان‬ buhtan/kebohongan besar. • Firman-Nya: (‫)فكرهتموه‬ fa karihtumuhu/maka kamu telah jijik kepadanya menggunakan kata kerja masa lampau untuk menunjukkan bahwa perasaan jijik itu adalah sesuatu yang pasti dirasakan oleh setiap orang. • Kata (‫اب‬ّ‫و‬ّ‫ت‬‫)ال‬ at-tawwab seringkali diartikan penerima taubat.
  • 9. IMAM MALIK MERIWAYATKAN DARI ABU HURAIRAH R.A. BAHWA RASULULLAH SAW BERSABDA, (ُْ‫م‬‫اك‬َّ‫ي‬ِ‫إ‬َُّ‫ن‬َّ‫ظ‬‫وال‬َُّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َُّ‫ن‬َّ‫ظ‬‫ال‬ُ‫ب‬َ‫ذ‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ُِ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫د‬,َُ‫ل‬َ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬‫س‬َّ‫س‬َ‫ج‬َ‫ت‬َُ‫ل‬َ‫و‬َُ‫ت‬‫ا‬ ْ‫و‬‫س‬َّ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬ ْ‫و‬‫س‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ل‬َ‫و‬َُ‫ل‬َ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬‫د‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ت‬ُ‫ض‬َ‫غ‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ل‬َ‫و‬‫ا‬ ْ‫و‬َُ‫ل‬َ‫و‬ُْ‫و‬‫ر‬َ‫ب‬‫َا‬‫د‬َ‫ت‬,‫ا‬ ْ‫و‬‫ن‬ ْ‫و‬‫ك‬َ‫و‬ُِ‫ع‬َُ‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ُِ‫للا‬ ُ‫انا‬َ‫و‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬) “jauhilah berprasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta. Janganlah kamu meneliti rahasia orang lain, mencuri dengar, bersaing yang tidak baik, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara.” DAN, DALAM HADIS ANAS BIN MALIK DIKATAKAN BAHWA RASULULLAH SAW. BERSABDA, (...َُ‫ف‬ُ‫اه‬َ‫خ‬َ‫ُأ‬َ‫ر‬‫ج‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ُْ‫ن‬َ‫ُأ‬ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬‫م‬ِ‫ل‬ُُّ‫ل‬ ِ‫ح‬َ‫ي‬ُ َ‫ل‬َ‫و‬ٍُ‫ام‬َّ‫ي‬َ‫ُأ‬ِ‫ة‬َ‫ث‬ َََ‫ث‬ََُ ْ‫و‬) “ ... seseorang muslim tidak boleh memboikot (memusuhi) saudaranya lebih dari tiga hari.”
  • 10. RIWAYAT ABU DAWUD BAHWA ABU HURAIRAH R.A. BERKATA, (َُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫ي‬َُ‫ل‬‫و‬‫س‬َ‫ر‬ُِ‫للا‬:‫ا‬َ‫م‬ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫غ‬‫ل‬ْ‫ا‬‫؟‬َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:"َُ‫ك‬‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬َُ‫اك‬َ‫خ‬َ‫أ‬ُِ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ي‬"َُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬:ُْ‫ن‬ِ‫إ‬َُ‫ان‬َ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ُْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬َُ‫م‬‫ا‬‫؟‬‫ل‬ ْ‫و‬‫ق‬َ‫أ‬َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬:"ُْ‫ن‬ِ‫إ‬َُ‫ك‬َُ‫ان‬ ُِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬‫ق‬َ‫ت‬ُْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫غ‬ِ‫ا‬,ُْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ُْ‫م‬َ‫ل‬ُْ‫ن‬‫ك‬َ‫ي‬ُِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬َُ‫ت‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬‫ق‬ُْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َّ‫ت‬َ‫ه‬َ‫ب‬)" “Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud dengan ghibah itu?” Rasulullah menjawab, “Kamu menceritakan perihal saudaramu yang tidak disukai saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan lagi, “Bagaimanakah bila kedaan saudaraku itu sesuai dengan yang aku katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidak terdapat apa yang kamu katakan, maka kamu telah berbohong.”
  • 11. Berdasarkan tafsiran diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dugaan atau prasangka yang tidak berdasar adalah dosa. Biasanya, dugaan yang tidak berdasar dan mengakibatkan dosa adalah dugaan buruk terhadap pihak lain. Sedangkan ghibah/menggunjing, adalah menyebut oranglain yang tidak hadir dihadapan penyebutnya dengan sesuatu yang tidak disenangi oleh yang bersangkutan. Walaupun keburukan yang diungkap oleh penggunjing tadi memang disandang oleh objek ghibah, ia tetap terlarang. Akan tetapi larangan tersebut tidak berlaku untuk sekian banyak alasan antara lain: meminta fatwa, Menyebut keburukan seseorang yang memang tidak segan menampakkan keburukannya dihadapan umum, Menyampaikan keburukan seseorang kepada yang berwenang dengan tujuan mencegah terjadinya kemungkaran, Menyampaikan keburukan seseorang kepada siapa yang sangat membutuhkan informasi tenteng yang bersangkutan, Memperkenalkan seseorang yang tidak dapat dikenal kecuali dengan menyebut aib/kekurangannya. dengan menghindari prasangka dan ghibah, maka tidak akan muncul benih perpecahan dalam lingkungan sosial masyarakat sehingga tercipta hubungan yang harmonis dalam lingkungan sosial masyarakat dimana setiap orang dapat bergaul dengan penuh rasa aman dan damai. Masing- masing mengenal anggota masyarakat lainnya sebagai seorang manusia yang disenangi, tidak dibenci atau dihindari.
  • 12.
  • 13. • Kata (‫)شعوب‬ syu’ub adalah bentuk jamak dari kata (‫)شعب‬ sya’b. Kata ini digunakan untuk menunjuk kumpulan dari sekian (‫)قبيلة‬ qobilah yang biasa di terjemahkan suku yang merujuk kepada satu kakek. Qobilah/suku pun terdiri dari sekian banyak kelompok keluarga yang dinamai (‫)عمارة‬ ‘imarah, dan yang ini terdiri lagi dari sekian banyak kelompok yang dinamai (‫)بطن‬ bathn. Di bawah bathn ada sekian (‫)فخذ‬ fakhdz hingga akhirnya sampai pada himpunan keluarga yang ter kecil. • Kata (‫)تعارفوا‬ ta’arafu terambil dari kata (‫)عرف‬ ‘arafa yang berarti mengenal. • Kata (‫)أكرمكم‬ akramakum terambil dari kata (‫)كرم‬ karuma yang pada dasarnya berarti yang baik dan istimewa sesuai objeknya. • Sifat (‫)عليم‬ ‘Alim dan (‫)خبير‬ khabir keduanya mengandung makna kemaha tahuan Allah swt.
  • 15. “dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka, tatkala (Hafsah) menceritakan Peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad, lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan Menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka, tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu Hafsah bertanya: ‘Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?’ Nabi menjawab: ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.’”
  • 16. Berdasarkan tafsiran di atas dapat kita simpulkan bahwa tujuan kenapa kita dianjurkan untuk saling mengenal itu karena perkenalan itu dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan pengalaman pihak lain guna meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. sehingga dampaknya tercermin pada kedamaian dan kesejahteraan hidup duniawi dan kebahagiaan ukhrawi. Demikian juga halnya dengan pengenalan terhadap alam raya. Semakin banyak pengenalan terhadapnya, semakin banyak pula rahasia- rahasianya yang terungkap, dan ini pada gilirannya melahirkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menciptakan kesejahteraan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Agar hal tersebut dapat tercapai kita diharuskan untuk mendekatkan diri kepada- Nya, menjauhi larangan-Nya, melaksanakan perintah-Nya, serta meneladani sifat-sifat-Nya sesuai kemampuan manusia. Itulah taqwa yang apabila kita dapat melakukannya kita aka mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.