SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
Baixar para ler offline
Yayuk Farida Baliwati
Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi
dan Kerbau Masyarakat Indonesia
Disampaikan pada
WorkshopTerkait Kondisi dan Permasalahan Daging Nasional
Fapet IPB, 22 Mei 2013
Pendahuluan
Faktor koreksi
konsumsi daging
sapi di Indonesia
(Box 1 &Tabel
1a,b)
Pemenuhan Hak
Atas Pangan
(Hewani)  SPM
Ketahanan Pangan :
Permentan No
60/2010 Skor
PPH Pangan
Hewani = 24  12
%AKE (Tabel 2,3)
- Pola konsumsi
pangan hewani
(daging sapi,
unggas, telur,
susu, ikan)
- Kebutuhan
pangan hewani
(daging sapi,
unggas, telur,
susu, ikan)
Metode:
1. Definisi Operasional
2. Jenis dan Sumber Data (BPS)
3. Pengolahan danAnalisis Data
Kerjasama Pusat Konsumsi & Keamanan BKP
Kementan dgTim IPB (Dept Gizi Masy Fema) :
1. Dr IrYayuk FB, Msi (Ketua)
2. Rian Diana, SP (anggota)
3. Marina Noor Pratihivi, STP (anggota)
4. SuciApriani, SGz (anggota)
5. Aqilla Zahra,Amd (anggota):Analisis
Sumberdaya & Konsumsi daging sapi di
Indonesia th 2005-2010
Pendahuluan (lanjutan)
BOX 1.
• Data konsumsi pangan penduduk berdasarkan Susenas (BPS) belum banyak
dimanfaatkan dalam penrencanaan kebutuhan penyediaan pangan, baik
untuk menentukan sasaran produksi maupun impor pangan, karena masih
dianggap under reported untuk komoditas tertentu, salah satunya daging sapi.
• Belum semua konsumsi daging sapi beserta olahannya tercatat dalam
Susenas, seperti konsumsi luar rumah tangga antara lain konsumsi
hotel, restoran/catering, lembaga pemasyarakatan, panti asuhan,
rumah sakit, boarding school, dan pesantren yang terdiri dari
makanan jadi dan produk-produk industri. Hal ini dikarenakan sampel
Susenas adalah rumah tangga biasa
• Di lain pihak, beberapa instansi memiliki angka kebutuhan daging sapi yang
berbeda satu sama lain.Aspidi danApfindo merilis kebutuhan daging sapi
tahun 2010 sebesar 2,1 kg/kap/tahun dan Ditjennak sebesar 1,69
kg/kap/tahun Tabel 1a, 1b
No Intansi Konsumsi
(olahan Susenas,
BPS) kg/kap/th
Ketersediaan
(NBM, BKP)
kg/kap/th
1 Badan Ketahanan
Pangan, Kementan
1,27 1,99*)
2 Direktorat Jenderal
Peternakan, Kementan
1,69
3 ASPIDI (Asosiasi
Pengusaha Importir
Daging Indonesia)
2,09
Tabel 1a. Konsumsi Daging Sapi Segar Di IndonesiaTahun 2010,
Menurut Beberapa Instansi
*) Penjumlahan antara daging sapi dan jeroan sapi
Tabel 1b. Kebutuhan daging sapi tahun 2010 (kg/kap/th)
berdasarkan publikasi BKP dan Ditjenak Kementan
No
No bahan pangan
SUSENAS Jenis Komoditi BKP Ditjennak
1 Daging Sapi segar
54 - Daging sapi 0.370 0.370
68 -Tetelan 0.013 0.013
69 -Tulang 0.002
2 Daging Sapi dari makanan jadi
203 soto/gule/sop/rawon/cincang 0.270 1.077
209
- Daging (goreng/bakar,dll) 0.345
204 - Sate/tongseng 0.091
3 Daging Sapi olahan industri
62 - Dendeng 0.025 0.001
63 -Abon 0.096 0.010
64 - Daging dlm kaleng 0.012 0.012
65 - Daging lainnya daging awetan 0.057
4 66 Hati 0.063 0.063
5 67 Jerohan 0.020 0.050
Total Konsumsi Daging sapi = kebutuhan daging sapi
(kg/kap/th) 1.270 1.686
Jenis Pelayanan
Dasar Bidang
KP
SPM
Capaian
Ket
SKPD
Indikator (definisi
opersaional)
Nilai
(%)
C Penganeka-
ragaman &
Keamanan
Pangan
5. Skor Pola Pangan
Harapan/PPH
(komposisi konsumsi
pangan secara seimbang
sesuaiAKE = 2000
kkal/kap/hr; AKP = 52
gr/kap/hr)
90 2015 BKPD
Tabel 2. SPM : acuan pelaksanaan & pencapaian
kinerja urusan wajib ketahanan pangan
(Sb : LAMP III PERMENTAN NO: 65/Permentan/OT.140/12/2010TGL : 22 Des 2010)
No
Kelompok
Pangan
Pola Pangan Harapan Nasional %AKE
(FAO-
RAPA)3)
gram/kap/hr
Energi
(kkal/kap/hr)
%AKE Bobot2)
Skor
PPH2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Padi - padian
Umbi-umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/Biji Berminyak
Kacang-kacangan
Gula
Sayur dan Buah
Lain - lain
275
100
150
20
10
35
30
250
-
1000
120
240
200
60
100
100
120
60
50.0
6.0
12.0
10.0
3.0
5.0
5.0
6.0
3.0
0.5
0.5
2.0
0.5
0.5
2.0
0.5
5.0
0.0
25.0
2.5
24.0
5.0
1.0
10.0
2.5
30.0
0.0
40.0 – 60.0
0.0 – 8.0
5.0 – 20.0
5.0 – 15.0
0.0 – 3.0
2.0 – 10.0
2.0 – 15.0
3.0 – 8.0
0.0 – 5.0
Jumlah 20001) 100.0 - 100.0
Tabel 3. Jumlah & Pola Konsumsi Pangan Normatif Berdasarkan PPH
(sebagai acuan untuk mencapai SPM-Tabel 2)
Sumber :
1) AKE konsumsi = 2000 kkal/kap/hari (berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004);
2) GMSK-IPB dan Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan, 2004
3) Kisaran persentase AKG FAO-RAPA (1989) sebagai acuan menuju komposisi pangan ideal.
METODE
DEFINISI :
Konsumsi pangan : jenis dan jumlah pangan (baik bentuk asli
maupun olahan) yang dikonsumsi seseorang/ penduduk
dalam jangka waktu tertentu (maupun konsumsi normatif)
untuk hidup sehat & produktif
Pola konsumsi pangan : susunan makanan yang mencakup
jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang/
penduduk dalam jangka waktu tertentu (maupun konsumsi
normatif) untuk hidup sehat & produktif –Tabel 3
Konsumsi daging : jumlah aneka bentuk daging sapi/
kerbau (segar, dari makanan jadi, hasil olahan industri)
yang dikonsumsi seseorang/penduduk dalam jangka waktu
tertentu untuk hidup sehat & produktif (konsumsi
riil menuju konsumsi normatif).
• Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman,
dan layak dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging
bertulang, daging tanpa tulang, dan daging variasi, berupa daging
segar, daging beku, atau daging olahan.
• Karkas sapi, kambing/domba adalah bagian dari tubuh sapi,
kambing/domba sehat yang telah disembelih secara halal,
dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala, kaki mulai dari
tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor
serta lemak yang berlebih.
• Jeroan adalah jantung dan hati yang berasal dari sapi.
Definisi Daging : (Sb = Permentan No.50/OT.140/9/2011)
METODE
• Daging variasi (variety meats, fancy meats, co-products) adalah
bagian selain karkas ternak ruminansia sehat yang telah disembelih
secara halal, terdiri atas lidah, buntut, kaki, dan bibir yang lazim, aman,
dan layak dikonsumsi manusia.
• Daging sapi industri (manufacturing beef) adalah bagian selain
karkas, kulit, jeroan, kepala, kaki, organ reproduksi dan ambing, ekor
dari ternak sapi yang telah disembelih secara halal, yang terdiri atas
prosot depan (forequarter),prosot belakang (hindquater),tetelan (trimming)
65 CL, tetelan 85 CL, tetelan 90 CL, tetelan 95 CL, daging giling, dan
daging kotak (diced meat) untuk keperluan industri.
• Daging olahan adalah daging yang diproses dengan cara atau metoda
tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan yang dilakukan secara halal
dan benar, sehingga lazim, aman dan layak dikonsumsi manusia.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
konsumsi pangan (daging sapi, kerbau):
 Konsumsi/kapita/tahun (kg/kap/th)
 Jumlah, komposisi & Laju pertumbuhan penduduk
 Turis Mancanegara
 Tenaga kerja asing/lembaga internasional/ korps
diplomatik/ekspatriat
 Pertumbuhan ekonomi tekait daya beli
 Preferensi
 Pengetahuan gizi
 Industri pengolahan hasil daging
 Ketersediaan pangan
Rumus perhitungan kebutuhan daging
sapi (kg/kap/th)
Kebutuhan
daging = +
[{koefisien peningkatan HBKN x
(jmlh hr persiapan/selang waktu)}
x Konsumsi bulan normal ]
→Tabel 4
Konsumsi
daging bulan
normal
→ Susenas
+
(Konsumsi
daging bulan
normal X
10%)
Sumber : Hasil FGD ke-3, Ditjennak, Hotel Sahira
Kebutuhan konsumsi daging sapi dihitung dengan mempertimbangkan:
Daging sapi segar koreksi HKBN + Daging Industri kenaikan 10% + makanan
jadi 10% underestimate ditambah HKBN + hati dan jeroan koreksi HKBN
Tabel 4. Koefisien dan selang waktu peningkatan daging
sapi menjelang HBKN
No
Hari Raya/
keagamaan
Koefisien
Peningkatan
Penyediaan
Selang waktu
persiapan
penyediaan pangan
1 Puasa 0.35 4
2 Idul Fitri 3.99 9
3
Natal & Tahun
Baru
0.36 3
4 Idul Adha 1.06 4
Sumber: Lembaga Penelitian UNPAD bekerja sama dengan BKP Tahun 2004
Metode : Desk Study
Sumber Data : SUSENAS modul konsumsi/ pengeluaran
RMT → mendapatkan besaran rata-rata konsumsi
energi /kapita/hari
No bahan
pangan
SUSENAS
Jenis Komoditi
D. 1) Daging Sapi segar
54 - Daging sapi
68 Tetelan
69 Tulang
2) Daging Sapi diawetkan
62 Dendeng
63 Abon
64 Daging dlm kaleng
65 Lainnya
3) Lainnya
66 Hati
67 Jerohan (selain hati)
Perhitungan kosumsi disetarakan
menjadi daging sapi segar
(Faktor konversi lihatTabel 5)
No bahan
pangan
SUSENAS
Jenis Komoditi
M. Makanan & minuman jadi
203 soto/gule/sop/rawon/cincang
204 Sate/tongseng
205 Mie bakso/mie rebus/mie goreng
209 Daging (goreng/bakar,dll)
Tabel 5. Faktor Konversi Daging Sapi
No
Nama Pangan
(menurut susenas)
Faktor Konversi untuk oleh
susenas
Sumber FAKTOR Konversi untuk olah SUSENAS
BKP
Yayuk
FB&Tim
Susenas olahan BKP
Yayuk FB&Tim
1 Daging Sapi 1 1 PSKPG IPB PSKPG IPB
2 Tetelan 0,2 0,2 PSKPG IPB PSKPG IPB
3 Tulang 0,05 0,05 PSKPG IPB PSKPG IPB
4 Dendeng 2,5 2 PSKPG IPB
Laporan Pembuatan Dendeng
Sapi,
http://intannursiam.wordpress
.com/tag/bumbu-bumbu-
dendeng/
5 Abon 10 2 PSKPG IPB
Food Review No 9 oktober
2006,Vol I,
http://laboratoryresearch.blogs
pot.com/2008/06/memilih-
daging-berkualitas.html
6 Daging dalam kaleng 1 1 PSKPG IPB PSKPG IPB
7 DagingAwetan Lainnya 1 0,5 PSKPG IPB
SNI Bakso (dominan dalam
struktur pengeluaran)
8 Soto/gule/sop/rawon 0,2 0,333 PSKPG IPB
Perbandingan konsumsi energi
antara daging ruminansia, sapi
dengan daging unggas (susenas
olahan BKP)
LanjutanTabel 5. Faktor Konversi Daging Sapi
No
Nama Pangan (menurut
susenas)
Faktor Konversi untuk oleh
sussenas
Sumber FAKTOR Konversi untuk olah SUSENAS
BKP Yayuk FB&Tim Susenas olahan BKP
Yayuk FB&Tim
9 Sate/tongseng 1 0,333 PSKPG IPB
Perbandingan konsumsi
energi anatara daging
ruminansia, sapi dengan
daging unggas (susenas
olahan BKP)
10 Mie bakso/rebus/goreng 0,25 0,125 PSKPG IPB
Perbandingan kalori antara
mie bakso dan mie basah
(DKBM) dikalikan 0.5 (SNI)
11 Ayam/daging (goreng,dll) 1 0,333 PSKPG IPB
Perbandingan konsumsi
energi antara ruminansia,
sapi dengan daging unggas
(susenas olahan BKP)
12 Hati 1 1 PSKPG IPB PSKPG IPB
13 Jeroan (selain hati) 0,4 0,42 PSKPG IPB
Perbandingan jeroan sapi
dengan semua jenis jeroan
(NBM) asumsi semua jeroan
sapi yang tersedia
dikonsumsi
Tabel 6. Konsumsi dan kebutuhan daging sapi
No Nama Pangan
Konsumsi (kg/kap/th) dng
koreksi FK
Kebutuhan daging sapi
(kg/kap/th)
Maret 2010 Maret 2011 Maret 2010 Maret 2011
Daging sapi segar 0.382 0.436 0.427 0.487
1 Daging Sapi 0.367 0.422
2 Tetelan 0.013 0.012
3 Tulang 0.002 0.002
Daging olahan industri 0.080 0.108 0.088 0.119
4 Dendeng 0.020 0.014
5 Abon 0.019 0.026
6 Daging dalam kaleng 0.012 0.014
7 Daging Awetan Lainnya 0.028 0.055
Daging sapi makanan jadi 1.009 1.004 1.239 1.222
8 Soto/gule/sop/rawon 0.090 0.092
9 Sate/tongseng 0.030 0.031
10 Mie bakso/rebus/goreng 0.659 0.625
11 Ayam/daging (goreng,dll) 0.230 0.257
Hati 0.063 0.106 0.071 0.118
Jeroan (selain hati) 0.021 0.024 0.024 0.027
Jumlah 1.555 1.679 1.848 1.973
Tabel 7. Jumlah Konsumsi Daging Sapi tahun 2005-2010
(Susenas, BPS, diolah, Zahra, 2010)
Tahun
Jumlah Konsumsi Daging Sapi
Kg/kap/th Gr/kap/hr Kkal/kap/hr Ribu ton/th
2005 1,46 4,00 8,64 321,13
2006 1,17 3,21 6,93 260,79
2007 1,58 4,33 9,35 356,63
2008 1,56 4,26 9,21 355,48
2009 1,47 4,03 8,70 340,12
2010 1,56 4,27 9,23 370,34
Rata-rata 1,47 4,02 8,68 334,08
Tabel 8. Persentase konsumsi daging sapi berdasarkan jenisnya
tahun 2005-2010 (Susenas, BPS, diolah, Zahra, 2010)
Tahun
Jenis daging sapi (%)
Daging Sapi
segar
Daging sapi
olahan industri
Daging sapi
makanan jadi
Hati sapi Jeroan
sapi
Jumlah
2005 29,89 4,14 59,11 5,36 1,49 100
2006 28,73 1,78 63,17 4,45 1,87 100
2007 27,25 4,92 59,90 6,27 1,66 100
2008 24,00 3,84 65,85 5,02 1,29 100
2009 23,73 4,15 67,26 3,72 1,15 100
2010 24,58 5,13 64,87 4,07 1,35 100
Rata-rata 26,25 4,09 63,37 4,84 1,45 100
Tabel 9. Komposisi dan Konsumsi normatif aneka jenis pangan
hewani
No
Jenis
Pangan
Hewani
Konsumsi
pangan
Kebutuhan pangan normatif berdasarkan
PPH
Aktual
(Kal/kap/hr)
%
Normatif
(kkal/kap/hr)
Gr/kap/hr Kg/kap/th Ton/th
1 Daging sapi 8.68 6.11 14.66 6.79 2.48 566.95
2 Daging kerbau 0.06 0.04 0.10 0.05 0.02 3.92
3 Dging kambing 0.2 0.14 0.34 0.16 0.06 13.06
4 Daging babi 3.07 2.16 5.19 2.40 0.88 200.52
5 Daging lainnya 0.53 0.37 0.90 0.41 0.15 34.62
6 Daging unggas 38.71 27.24 65.38 30.27 11.05 2528.41
7 Telur 30.79 21.67 52.00 24.08 8.79 2011.10
8 Susu 3.26 2.29 5.51 2.55 0.93 212.93
9 Ikan 56.8 39.97 95.93 44.41 16.21 3709.99
Total 142.1 100 240
Kebutuhan
daging th 2011 =
1,973 kg/kap/th
Kebutuhan
daging normatif
th 2015 = 2,46
kg/kap/th
Keb th 2012 =
2,095 kg/kap/th
Kebut th 2013 =
2,217 kg/kap/th
Kebut th 2014 =
2,339 kg/kap/th
Gap (0.487
kg/kap/th)
LAMPIRAN
4. KEBUTUHAN DAGING SAPI OLEH ASPIDI TAHUN 2010
HASIL PENGOLAHAN DATA
Blue print
(ton)
Realisasi (ton)
Jumlah
penduduk
(jiwa)
kg/kap/th
Sapi Lokal 283.000 283.000 237.600.000 1,19
Sapi Bakalan 46.400 100.000 237.600.000 0,42
Impor daging 73.800 120.000 237.600.000 0,51
Jumlah 403.200 503.000 237.600.000 2,12
HASIL PENGOLAHAN DATA
Satuan Th 2008 Th 2009 Th 2010
Proyeksi Th
2011
Impor sapi
Ekor 620.787 765.485 521.000 645.833
kg 111.741.660 137.787.300 93.780.000 116.250.000
Impor daging kg 91.642.914 110.245.613 120.000.000 74.303.006
Pasokan daging dalam negri
ekor 1.578.378 1.694.595 1.912.162 2.257.857
kg 233.600.000 250.800.000 283.000.000 316.100.000
Kebutuhan daging sapi total 436.984.574 498.832.913 496.780.000 506.653.006
Jumlah penduduk jiwa 227.779.100 230.632.700 237.600.000 241.117.000
Konsumsi daging sapi per
kapita kg/kap/th 1,918 2,163 2,091 2,101
5. KEBUTUHAN DAGING SAPI OLEH APFINDO
Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Tahun 2002-
2010
(Sumber: Susenas 2002-2010, diolah BKP)
No Jenis Komoditi 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 Daging Sapi segar 0,55 0,57 0,65 0,43 0,33 0,43 0,37 0,35 0,38
- Daging sapi 0,52 0,57 0,63 0,42 0,31 0,41 0,36 0,34 0,37
-Tetelan 0,02 0,00 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01
2 Daging Sapi dr mkn jadi 0,37 0,34 0,35 0,34 0,34 0,53 0,60 0,58 0,62
- Soto/gule/sop 0,24 0,22 0,19 0,21 0,22 0,25 0,27 0,26 0,27
- Daging (goreng/bakar,dll) 0,14 0,13 0,16 0,13 0,13 0,28 0,33 0,31 0,35
3 Daging Sapi olahan industri 0,00 0,00 0,10 0,22 0,10 0,25 0,18 0,17 0,19
- Dendeng 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,01 0,01 0,02 0,03
-Abon 0,00 0,00 0,10 0,18 0,10 0,19 0,13 0,10 0,10
- Daging dlm kaleng 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,02 0,01 0,00 0,01
- Daging lainnya daging awetan 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,03 0,03 0,05 0,06
4 Hati 0,10 0,10 0,10 0,08 0,05 0,10 0,08 0,05 0,06
5 Jerohan 0,05 0,05 0,02 0,02 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02
Total Konsumsi Daging sapi 1,08 1,07 1,22 1,09 0,86 1,33 1,25 1,16 1,27
Tingkat konsumsi daging sapi penduduk Indonesia
(Susenas, 2009 & 2010, BPS oleh Ditjen Peternakan
Kementerian Pertanian (Kementan))
No Tahun Jml Pddk
Orang
Kebutuhan (Kg/kap/th)
Total Daging Daging Sapi
1 Indonesia 2009 231,369,600 6.30 1.68
2 Indonesia 2010 232,761,344 6.95 1.69
3 Indonesia 2011 (estimasi) 7.66 1.70
StandarWKNPG 1998 6 gr/kap/hr 10.3
RASIO KANDUNGAN ENERGI BAKSOTERHADAP MIE
BAKSO (KOREKSI MIE BAKSO/REBUS/GORENG)
Jenis Makanan Energi (kkal)
Mie Bakso 114
Mie Basah 88
Bakso 26
% Bakso dalam Mie Bakso 22,8 (=25%)
Perbandingan Energi Bakso dalam Mie Bakso
(Daftar Komposisi Bahan Makanan)
Tahun Ruminansia Unggas Proporsi Pembulatan
2008 12 35 0,343
0.333 atau (1/3)
2009 12 33 0,364
2010 13 38 0,342
RASIO KONSUMSI ENERGI DAGING SAPITERHADAP
DAGING UNGGAS (KOREKSI DAGING/AYAM GORENG)
Perbandingan Energi (kkal) Daging Ruminansia dan Unggas
(SUSENAS)
RASIO KETERSEDIAAN JEROAN SAPITERHADAP SEMUA
JEROAN (KOREKSI KONSUMSI JEROAN)
Jenis Jeroan
Jumlah (kg/kap/th)
(kolom 15 NBM)
Semua jeroan 1,39
Jeroan Sapi 0,58
% jeroan sapi 41,69
Perbandingan Ketersediaan Jeroan (NBM)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulitPengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulitMuhammad Eko
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Sutrisno Wongso
 
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptxPengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptxAdityaAlta2
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badanBBPP_Batu
 
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglangPresentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglangBP4K
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialSIlfani Sabila
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalDahlan Tampubolon
 
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)Muhammad Eko
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSang Thothon
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiZul Rapi
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakanproduknatural
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
Proposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingProposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingSuratno X-fRiend
 

Mais procurados (20)

Pengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulitPengetahuan teknologi kulit
Pengetahuan teknologi kulit
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
 
pertanian terpadu
pertanian terpadupertanian terpadu
pertanian terpadu
 
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptxPengembangan Pangan Lokal.pptx
Pengembangan Pangan Lokal.pptx
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badan
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglangPresentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
Presentation manajemen kelompok bp4 k pandeglang
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Ppt penyuluhan
Ppt penyuluhanPpt penyuluhan
Ppt penyuluhan
 
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
PENYIAPAN TERNAK SEBELUM DIPOTONG (ANTE MORTEM)
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
 
Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakan
 
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani  - BOGOR (yuti).pptxKorporasi petani  - BOGOR (yuti).pptx
Korporasi petani - BOGOR (yuti).pptx
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Proposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingProposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam daging
 
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
5.prinsip prinsip ekonomi dalam usahatani
 

Destaque

PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...Muhammad Sirod
 
AKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra Saputra
AKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra SaputraAKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra Saputra
AKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra SaputraArsyil Hendra Saputra
 
Penelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru
Penelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa BaruPenelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru
Penelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa BaruAlvin Agustino Saputra
 
Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)
Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)
Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)Arsyil Hendra Saputra
 
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
Kasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di Indonesia
Kasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di IndonesiaKasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di Indonesia
Kasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di IndonesiaArsyil Hendra Saputra
 
Jurnal Internasional
Jurnal InternasionalJurnal Internasional
Jurnal Internasionalcarijurnal
 
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil Menengah
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahGugus Kendali Mutu Industri Kecil Menengah
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahDede Firmansah
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruMarliena An
 
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomsonPanduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomsonwong slebor
 

Destaque (11)

bakso sapi
bakso sapibakso sapi
bakso sapi
 
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
PERANAN PT BERDIKARI (PERSERO) MENUNJANG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI (PSDS...
 
AKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra Saputra
AKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra SaputraAKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra Saputra
AKU LULUSAN STATISTIKA DAN AKU BANGGA! Oleh Arsyil Hendra Saputra
 
Penelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru
Penelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa BaruPenelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru
Penelitian Kemampuan Adaptasi Mahasiswa Baru
 
Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)
Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)
Sejarah Ikatan Alumni Statistika Universitas Diponegoro (IKALISTA)
 
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
Kasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di Indonesia
Kasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di IndonesiaKasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di Indonesia
Kasus Penipuan (Fraud) Skema Ponzi di Indonesia
 
Jurnal Internasional
Jurnal InternasionalJurnal Internasional
Jurnal Internasional
 
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil Menengah
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil MenengahGugus Kendali Mutu Industri Kecil Menengah
Gugus Kendali Mutu Industri Kecil Menengah
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomsonPanduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
Panduan akses-jurnal-internasional-terindex-scopus-thomson
 

Semelhante a KONSUMSI DAGING

Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingBBPP_Batu
 
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okPembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okMasyithahRachmat30
 
Powerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptxPowerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptxwisriyul
 
Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...
Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...
Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...University of Brawijaya
 
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingbahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingBBPP_Batu
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Pengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahanPengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahanbabarock
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Sutyawan
 
PAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxPAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxedywiranata
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingBBPP_Batu
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukRatnawati Sigamma
 
Teknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan DagingTeknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan DagingYana Melati
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4   kb 2AT Modul 4   kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...
Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...
Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...Tata Naipospos
 
Up 2 higiene_daging
Up 2 higiene_dagingUp 2 higiene_daging
Up 2 higiene_dagingNidaul Sira
 
Media ayu m komposisi daging 100514
Media ayu m   komposisi daging 100514Media ayu m   komposisi daging 100514
Media ayu m komposisi daging 100514Ayu Mustofa
 
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...Tata Naipospos
 

Semelhante a KONSUMSI DAGING (20)

Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan daging
 
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okPembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
 
Pretermik Dertik
Pretermik DertikPretermik Dertik
Pretermik Dertik
 
Powerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptxPowerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Daging-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
 
Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...
Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...
Kesesuaian Genotip Ubi Jalar untuk Sumber Pangan, Bahan Baku Industri dan Bio...
 
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan dagingbahan ajar dasar dasar pengolahan daging
bahan ajar dasar dasar pengolahan daging
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
 
Pengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahanPengawetan daging segar olahan
Pengawetan daging segar olahan
 
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
Karakterstik mutu pangan dan hasil olahan setengah jadi unggas, daging, ikan,...
 
CONTOH PPT SEMPRO.pptx
CONTOH PPT SEMPRO.pptxCONTOH PPT SEMPRO.pptx
CONTOH PPT SEMPRO.pptx
 
PAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptxPAKAN SATWA LIAR.pptx
PAKAN SATWA LIAR.pptx
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
 
Teknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan DagingTeknologi Industri Pengolahan Daging
Teknologi Industri Pengolahan Daging
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4   kb 2AT Modul 4   kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...
Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...
Bimtek Karantina Deskripsi Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, Bekasi, 19 April...
 
11954634(1).ppt
11954634(1).ppt11954634(1).ppt
11954634(1).ppt
 
Up 2 higiene_daging
Up 2 higiene_dagingUp 2 higiene_daging
Up 2 higiene_daging
 
Media ayu m komposisi daging 100514
Media ayu m   komposisi daging 100514Media ayu m   komposisi daging 100514
Media ayu m komposisi daging 100514
 
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
 

Mais de Muhammad Sirod

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiMuhammad Sirod
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikMuhammad Sirod
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Muhammad Sirod
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraMuhammad Sirod
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Muhammad Sirod
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalMuhammad Sirod
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Muhammad Sirod
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Muhammad Sirod
 
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Muhammad Sirod
 
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Muhammad Sirod
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaMuhammad Sirod
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Muhammad Sirod
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Muhammad Sirod
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...Muhammad Sirod
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMuhammad Sirod
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Muhammad Sirod
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Muhammad Sirod
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalMuhammad Sirod
 

Mais de Muhammad Sirod (20)

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemi
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
 
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
 
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digital
 
Motivation Quotes
Motivation QuotesMotivation Quotes
Motivation Quotes
 
Koptani ipb
Koptani ipbKoptani ipb
Koptani ipb
 

KONSUMSI DAGING

  • 1. Yayuk Farida Baliwati Konsumsi dan Permintaan Daging Sapi dan Kerbau Masyarakat Indonesia Disampaikan pada WorkshopTerkait Kondisi dan Permasalahan Daging Nasional Fapet IPB, 22 Mei 2013
  • 2. Pendahuluan Faktor koreksi konsumsi daging sapi di Indonesia (Box 1 &Tabel 1a,b) Pemenuhan Hak Atas Pangan (Hewani)  SPM Ketahanan Pangan : Permentan No 60/2010 Skor PPH Pangan Hewani = 24  12 %AKE (Tabel 2,3) - Pola konsumsi pangan hewani (daging sapi, unggas, telur, susu, ikan) - Kebutuhan pangan hewani (daging sapi, unggas, telur, susu, ikan) Metode: 1. Definisi Operasional 2. Jenis dan Sumber Data (BPS) 3. Pengolahan danAnalisis Data Kerjasama Pusat Konsumsi & Keamanan BKP Kementan dgTim IPB (Dept Gizi Masy Fema) : 1. Dr IrYayuk FB, Msi (Ketua) 2. Rian Diana, SP (anggota) 3. Marina Noor Pratihivi, STP (anggota) 4. SuciApriani, SGz (anggota) 5. Aqilla Zahra,Amd (anggota):Analisis Sumberdaya & Konsumsi daging sapi di Indonesia th 2005-2010
  • 3. Pendahuluan (lanjutan) BOX 1. • Data konsumsi pangan penduduk berdasarkan Susenas (BPS) belum banyak dimanfaatkan dalam penrencanaan kebutuhan penyediaan pangan, baik untuk menentukan sasaran produksi maupun impor pangan, karena masih dianggap under reported untuk komoditas tertentu, salah satunya daging sapi. • Belum semua konsumsi daging sapi beserta olahannya tercatat dalam Susenas, seperti konsumsi luar rumah tangga antara lain konsumsi hotel, restoran/catering, lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, rumah sakit, boarding school, dan pesantren yang terdiri dari makanan jadi dan produk-produk industri. Hal ini dikarenakan sampel Susenas adalah rumah tangga biasa • Di lain pihak, beberapa instansi memiliki angka kebutuhan daging sapi yang berbeda satu sama lain.Aspidi danApfindo merilis kebutuhan daging sapi tahun 2010 sebesar 2,1 kg/kap/tahun dan Ditjennak sebesar 1,69 kg/kap/tahun Tabel 1a, 1b
  • 4. No Intansi Konsumsi (olahan Susenas, BPS) kg/kap/th Ketersediaan (NBM, BKP) kg/kap/th 1 Badan Ketahanan Pangan, Kementan 1,27 1,99*) 2 Direktorat Jenderal Peternakan, Kementan 1,69 3 ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia) 2,09 Tabel 1a. Konsumsi Daging Sapi Segar Di IndonesiaTahun 2010, Menurut Beberapa Instansi *) Penjumlahan antara daging sapi dan jeroan sapi
  • 5. Tabel 1b. Kebutuhan daging sapi tahun 2010 (kg/kap/th) berdasarkan publikasi BKP dan Ditjenak Kementan No No bahan pangan SUSENAS Jenis Komoditi BKP Ditjennak 1 Daging Sapi segar 54 - Daging sapi 0.370 0.370 68 -Tetelan 0.013 0.013 69 -Tulang 0.002 2 Daging Sapi dari makanan jadi 203 soto/gule/sop/rawon/cincang 0.270 1.077 209 - Daging (goreng/bakar,dll) 0.345 204 - Sate/tongseng 0.091 3 Daging Sapi olahan industri 62 - Dendeng 0.025 0.001 63 -Abon 0.096 0.010 64 - Daging dlm kaleng 0.012 0.012 65 - Daging lainnya daging awetan 0.057 4 66 Hati 0.063 0.063 5 67 Jerohan 0.020 0.050 Total Konsumsi Daging sapi = kebutuhan daging sapi (kg/kap/th) 1.270 1.686
  • 6. Jenis Pelayanan Dasar Bidang KP SPM Capaian Ket SKPD Indikator (definisi opersaional) Nilai (%) C Penganeka- ragaman & Keamanan Pangan 5. Skor Pola Pangan Harapan/PPH (komposisi konsumsi pangan secara seimbang sesuaiAKE = 2000 kkal/kap/hr; AKP = 52 gr/kap/hr) 90 2015 BKPD Tabel 2. SPM : acuan pelaksanaan & pencapaian kinerja urusan wajib ketahanan pangan (Sb : LAMP III PERMENTAN NO: 65/Permentan/OT.140/12/2010TGL : 22 Des 2010)
  • 7. No Kelompok Pangan Pola Pangan Harapan Nasional %AKE (FAO- RAPA)3) gram/kap/hr Energi (kkal/kap/hr) %AKE Bobot2) Skor PPH2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Padi - padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain 275 100 150 20 10 35 30 250 - 1000 120 240 200 60 100 100 120 60 50.0 6.0 12.0 10.0 3.0 5.0 5.0 6.0 3.0 0.5 0.5 2.0 0.5 0.5 2.0 0.5 5.0 0.0 25.0 2.5 24.0 5.0 1.0 10.0 2.5 30.0 0.0 40.0 – 60.0 0.0 – 8.0 5.0 – 20.0 5.0 – 15.0 0.0 – 3.0 2.0 – 10.0 2.0 – 15.0 3.0 – 8.0 0.0 – 5.0 Jumlah 20001) 100.0 - 100.0 Tabel 3. Jumlah & Pola Konsumsi Pangan Normatif Berdasarkan PPH (sebagai acuan untuk mencapai SPM-Tabel 2) Sumber : 1) AKE konsumsi = 2000 kkal/kap/hari (berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004); 2) GMSK-IPB dan Pusat Konsumsi dan Keamanan Pangan, 2004 3) Kisaran persentase AKG FAO-RAPA (1989) sebagai acuan menuju komposisi pangan ideal.
  • 8. METODE DEFINISI : Konsumsi pangan : jenis dan jumlah pangan (baik bentuk asli maupun olahan) yang dikonsumsi seseorang/ penduduk dalam jangka waktu tertentu (maupun konsumsi normatif) untuk hidup sehat & produktif Pola konsumsi pangan : susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang/ penduduk dalam jangka waktu tertentu (maupun konsumsi normatif) untuk hidup sehat & produktif –Tabel 3 Konsumsi daging : jumlah aneka bentuk daging sapi/ kerbau (segar, dari makanan jadi, hasil olahan industri) yang dikonsumsi seseorang/penduduk dalam jangka waktu tertentu untuk hidup sehat & produktif (konsumsi riil menuju konsumsi normatif).
  • 9. • Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang, daging tanpa tulang, dan daging variasi, berupa daging segar, daging beku, atau daging olahan. • Karkas sapi, kambing/domba adalah bagian dari tubuh sapi, kambing/domba sehat yang telah disembelih secara halal, dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala, kaki mulai dari tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak yang berlebih. • Jeroan adalah jantung dan hati yang berasal dari sapi. Definisi Daging : (Sb = Permentan No.50/OT.140/9/2011) METODE
  • 10. • Daging variasi (variety meats, fancy meats, co-products) adalah bagian selain karkas ternak ruminansia sehat yang telah disembelih secara halal, terdiri atas lidah, buntut, kaki, dan bibir yang lazim, aman, dan layak dikonsumsi manusia. • Daging sapi industri (manufacturing beef) adalah bagian selain karkas, kulit, jeroan, kepala, kaki, organ reproduksi dan ambing, ekor dari ternak sapi yang telah disembelih secara halal, yang terdiri atas prosot depan (forequarter),prosot belakang (hindquater),tetelan (trimming) 65 CL, tetelan 85 CL, tetelan 90 CL, tetelan 95 CL, daging giling, dan daging kotak (diced meat) untuk keperluan industri. • Daging olahan adalah daging yang diproses dengan cara atau metoda tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan yang dilakukan secara halal dan benar, sehingga lazim, aman dan layak dikonsumsi manusia.
  • 11. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan konsumsi pangan (daging sapi, kerbau):  Konsumsi/kapita/tahun (kg/kap/th)  Jumlah, komposisi & Laju pertumbuhan penduduk  Turis Mancanegara  Tenaga kerja asing/lembaga internasional/ korps diplomatik/ekspatriat  Pertumbuhan ekonomi tekait daya beli  Preferensi  Pengetahuan gizi  Industri pengolahan hasil daging  Ketersediaan pangan
  • 12. Rumus perhitungan kebutuhan daging sapi (kg/kap/th) Kebutuhan daging = + [{koefisien peningkatan HBKN x (jmlh hr persiapan/selang waktu)} x Konsumsi bulan normal ] →Tabel 4 Konsumsi daging bulan normal → Susenas + (Konsumsi daging bulan normal X 10%) Sumber : Hasil FGD ke-3, Ditjennak, Hotel Sahira Kebutuhan konsumsi daging sapi dihitung dengan mempertimbangkan: Daging sapi segar koreksi HKBN + Daging Industri kenaikan 10% + makanan jadi 10% underestimate ditambah HKBN + hati dan jeroan koreksi HKBN
  • 13. Tabel 4. Koefisien dan selang waktu peningkatan daging sapi menjelang HBKN No Hari Raya/ keagamaan Koefisien Peningkatan Penyediaan Selang waktu persiapan penyediaan pangan 1 Puasa 0.35 4 2 Idul Fitri 3.99 9 3 Natal & Tahun Baru 0.36 3 4 Idul Adha 1.06 4 Sumber: Lembaga Penelitian UNPAD bekerja sama dengan BKP Tahun 2004
  • 14. Metode : Desk Study Sumber Data : SUSENAS modul konsumsi/ pengeluaran RMT → mendapatkan besaran rata-rata konsumsi energi /kapita/hari No bahan pangan SUSENAS Jenis Komoditi D. 1) Daging Sapi segar 54 - Daging sapi 68 Tetelan 69 Tulang 2) Daging Sapi diawetkan 62 Dendeng 63 Abon 64 Daging dlm kaleng 65 Lainnya 3) Lainnya 66 Hati 67 Jerohan (selain hati) Perhitungan kosumsi disetarakan menjadi daging sapi segar (Faktor konversi lihatTabel 5) No bahan pangan SUSENAS Jenis Komoditi M. Makanan & minuman jadi 203 soto/gule/sop/rawon/cincang 204 Sate/tongseng 205 Mie bakso/mie rebus/mie goreng 209 Daging (goreng/bakar,dll)
  • 15. Tabel 5. Faktor Konversi Daging Sapi No Nama Pangan (menurut susenas) Faktor Konversi untuk oleh susenas Sumber FAKTOR Konversi untuk olah SUSENAS BKP Yayuk FB&Tim Susenas olahan BKP Yayuk FB&Tim 1 Daging Sapi 1 1 PSKPG IPB PSKPG IPB 2 Tetelan 0,2 0,2 PSKPG IPB PSKPG IPB 3 Tulang 0,05 0,05 PSKPG IPB PSKPG IPB 4 Dendeng 2,5 2 PSKPG IPB Laporan Pembuatan Dendeng Sapi, http://intannursiam.wordpress .com/tag/bumbu-bumbu- dendeng/ 5 Abon 10 2 PSKPG IPB Food Review No 9 oktober 2006,Vol I, http://laboratoryresearch.blogs pot.com/2008/06/memilih- daging-berkualitas.html 6 Daging dalam kaleng 1 1 PSKPG IPB PSKPG IPB 7 DagingAwetan Lainnya 1 0,5 PSKPG IPB SNI Bakso (dominan dalam struktur pengeluaran) 8 Soto/gule/sop/rawon 0,2 0,333 PSKPG IPB Perbandingan konsumsi energi antara daging ruminansia, sapi dengan daging unggas (susenas olahan BKP)
  • 16. LanjutanTabel 5. Faktor Konversi Daging Sapi No Nama Pangan (menurut susenas) Faktor Konversi untuk oleh sussenas Sumber FAKTOR Konversi untuk olah SUSENAS BKP Yayuk FB&Tim Susenas olahan BKP Yayuk FB&Tim 9 Sate/tongseng 1 0,333 PSKPG IPB Perbandingan konsumsi energi anatara daging ruminansia, sapi dengan daging unggas (susenas olahan BKP) 10 Mie bakso/rebus/goreng 0,25 0,125 PSKPG IPB Perbandingan kalori antara mie bakso dan mie basah (DKBM) dikalikan 0.5 (SNI) 11 Ayam/daging (goreng,dll) 1 0,333 PSKPG IPB Perbandingan konsumsi energi antara ruminansia, sapi dengan daging unggas (susenas olahan BKP) 12 Hati 1 1 PSKPG IPB PSKPG IPB 13 Jeroan (selain hati) 0,4 0,42 PSKPG IPB Perbandingan jeroan sapi dengan semua jenis jeroan (NBM) asumsi semua jeroan sapi yang tersedia dikonsumsi
  • 17. Tabel 6. Konsumsi dan kebutuhan daging sapi No Nama Pangan Konsumsi (kg/kap/th) dng koreksi FK Kebutuhan daging sapi (kg/kap/th) Maret 2010 Maret 2011 Maret 2010 Maret 2011 Daging sapi segar 0.382 0.436 0.427 0.487 1 Daging Sapi 0.367 0.422 2 Tetelan 0.013 0.012 3 Tulang 0.002 0.002 Daging olahan industri 0.080 0.108 0.088 0.119 4 Dendeng 0.020 0.014 5 Abon 0.019 0.026 6 Daging dalam kaleng 0.012 0.014 7 Daging Awetan Lainnya 0.028 0.055 Daging sapi makanan jadi 1.009 1.004 1.239 1.222 8 Soto/gule/sop/rawon 0.090 0.092 9 Sate/tongseng 0.030 0.031 10 Mie bakso/rebus/goreng 0.659 0.625 11 Ayam/daging (goreng,dll) 0.230 0.257 Hati 0.063 0.106 0.071 0.118 Jeroan (selain hati) 0.021 0.024 0.024 0.027 Jumlah 1.555 1.679 1.848 1.973
  • 18. Tabel 7. Jumlah Konsumsi Daging Sapi tahun 2005-2010 (Susenas, BPS, diolah, Zahra, 2010) Tahun Jumlah Konsumsi Daging Sapi Kg/kap/th Gr/kap/hr Kkal/kap/hr Ribu ton/th 2005 1,46 4,00 8,64 321,13 2006 1,17 3,21 6,93 260,79 2007 1,58 4,33 9,35 356,63 2008 1,56 4,26 9,21 355,48 2009 1,47 4,03 8,70 340,12 2010 1,56 4,27 9,23 370,34 Rata-rata 1,47 4,02 8,68 334,08
  • 19. Tabel 8. Persentase konsumsi daging sapi berdasarkan jenisnya tahun 2005-2010 (Susenas, BPS, diolah, Zahra, 2010) Tahun Jenis daging sapi (%) Daging Sapi segar Daging sapi olahan industri Daging sapi makanan jadi Hati sapi Jeroan sapi Jumlah 2005 29,89 4,14 59,11 5,36 1,49 100 2006 28,73 1,78 63,17 4,45 1,87 100 2007 27,25 4,92 59,90 6,27 1,66 100 2008 24,00 3,84 65,85 5,02 1,29 100 2009 23,73 4,15 67,26 3,72 1,15 100 2010 24,58 5,13 64,87 4,07 1,35 100 Rata-rata 26,25 4,09 63,37 4,84 1,45 100
  • 20. Tabel 9. Komposisi dan Konsumsi normatif aneka jenis pangan hewani No Jenis Pangan Hewani Konsumsi pangan Kebutuhan pangan normatif berdasarkan PPH Aktual (Kal/kap/hr) % Normatif (kkal/kap/hr) Gr/kap/hr Kg/kap/th Ton/th 1 Daging sapi 8.68 6.11 14.66 6.79 2.48 566.95 2 Daging kerbau 0.06 0.04 0.10 0.05 0.02 3.92 3 Dging kambing 0.2 0.14 0.34 0.16 0.06 13.06 4 Daging babi 3.07 2.16 5.19 2.40 0.88 200.52 5 Daging lainnya 0.53 0.37 0.90 0.41 0.15 34.62 6 Daging unggas 38.71 27.24 65.38 30.27 11.05 2528.41 7 Telur 30.79 21.67 52.00 24.08 8.79 2011.10 8 Susu 3.26 2.29 5.51 2.55 0.93 212.93 9 Ikan 56.8 39.97 95.93 44.41 16.21 3709.99 Total 142.1 100 240
  • 21. Kebutuhan daging th 2011 = 1,973 kg/kap/th Kebutuhan daging normatif th 2015 = 2,46 kg/kap/th Keb th 2012 = 2,095 kg/kap/th Kebut th 2013 = 2,217 kg/kap/th Kebut th 2014 = 2,339 kg/kap/th Gap (0.487 kg/kap/th)
  • 23. 4. KEBUTUHAN DAGING SAPI OLEH ASPIDI TAHUN 2010 HASIL PENGOLAHAN DATA Blue print (ton) Realisasi (ton) Jumlah penduduk (jiwa) kg/kap/th Sapi Lokal 283.000 283.000 237.600.000 1,19 Sapi Bakalan 46.400 100.000 237.600.000 0,42 Impor daging 73.800 120.000 237.600.000 0,51 Jumlah 403.200 503.000 237.600.000 2,12
  • 24. HASIL PENGOLAHAN DATA Satuan Th 2008 Th 2009 Th 2010 Proyeksi Th 2011 Impor sapi Ekor 620.787 765.485 521.000 645.833 kg 111.741.660 137.787.300 93.780.000 116.250.000 Impor daging kg 91.642.914 110.245.613 120.000.000 74.303.006 Pasokan daging dalam negri ekor 1.578.378 1.694.595 1.912.162 2.257.857 kg 233.600.000 250.800.000 283.000.000 316.100.000 Kebutuhan daging sapi total 436.984.574 498.832.913 496.780.000 506.653.006 Jumlah penduduk jiwa 227.779.100 230.632.700 237.600.000 241.117.000 Konsumsi daging sapi per kapita kg/kap/th 1,918 2,163 2,091 2,101 5. KEBUTUHAN DAGING SAPI OLEH APFINDO
  • 25. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Tahun 2002- 2010 (Sumber: Susenas 2002-2010, diolah BKP) No Jenis Komoditi 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Daging Sapi segar 0,55 0,57 0,65 0,43 0,33 0,43 0,37 0,35 0,38 - Daging sapi 0,52 0,57 0,63 0,42 0,31 0,41 0,36 0,34 0,37 -Tetelan 0,02 0,00 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 2 Daging Sapi dr mkn jadi 0,37 0,34 0,35 0,34 0,34 0,53 0,60 0,58 0,62 - Soto/gule/sop 0,24 0,22 0,19 0,21 0,22 0,25 0,27 0,26 0,27 - Daging (goreng/bakar,dll) 0,14 0,13 0,16 0,13 0,13 0,28 0,33 0,31 0,35 3 Daging Sapi olahan industri 0,00 0,00 0,10 0,22 0,10 0,25 0,18 0,17 0,19 - Dendeng 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,01 0,01 0,02 0,03 -Abon 0,00 0,00 0,10 0,18 0,10 0,19 0,13 0,10 0,10 - Daging dlm kaleng 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,02 0,01 0,00 0,01 - Daging lainnya daging awetan 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,03 0,03 0,05 0,06 4 Hati 0,10 0,10 0,10 0,08 0,05 0,10 0,08 0,05 0,06 5 Jerohan 0,05 0,05 0,02 0,02 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02 Total Konsumsi Daging sapi 1,08 1,07 1,22 1,09 0,86 1,33 1,25 1,16 1,27
  • 26. Tingkat konsumsi daging sapi penduduk Indonesia (Susenas, 2009 & 2010, BPS oleh Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan)) No Tahun Jml Pddk Orang Kebutuhan (Kg/kap/th) Total Daging Daging Sapi 1 Indonesia 2009 231,369,600 6.30 1.68 2 Indonesia 2010 232,761,344 6.95 1.69 3 Indonesia 2011 (estimasi) 7.66 1.70 StandarWKNPG 1998 6 gr/kap/hr 10.3
  • 27. RASIO KANDUNGAN ENERGI BAKSOTERHADAP MIE BAKSO (KOREKSI MIE BAKSO/REBUS/GORENG) Jenis Makanan Energi (kkal) Mie Bakso 114 Mie Basah 88 Bakso 26 % Bakso dalam Mie Bakso 22,8 (=25%) Perbandingan Energi Bakso dalam Mie Bakso (Daftar Komposisi Bahan Makanan)
  • 28. Tahun Ruminansia Unggas Proporsi Pembulatan 2008 12 35 0,343 0.333 atau (1/3) 2009 12 33 0,364 2010 13 38 0,342 RASIO KONSUMSI ENERGI DAGING SAPITERHADAP DAGING UNGGAS (KOREKSI DAGING/AYAM GORENG) Perbandingan Energi (kkal) Daging Ruminansia dan Unggas (SUSENAS)
  • 29. RASIO KETERSEDIAAN JEROAN SAPITERHADAP SEMUA JEROAN (KOREKSI KONSUMSI JEROAN) Jenis Jeroan Jumlah (kg/kap/th) (kolom 15 NBM) Semua jeroan 1,39 Jeroan Sapi 0,58 % jeroan sapi 41,69 Perbandingan Ketersediaan Jeroan (NBM)