SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 31
INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK
oleh
Ir.Ni Made Artiningsih Rasna,MSi.
MENAMPUNG SEMEN
Kandang penampungan
semen/kandang jepit (service crate)
 Metode menampung semen secara
massage/pengurutan
 Metode menampung semen dengan
EE (Electro Ejaculator)
 Metode menampung semen dengan
Vagina Buatan/Artificial Vagina

SERVICE CRATE
Metode Menampung Semen
Dengan Pengurutan/massage







Tangan masuk ke dalam rektum
untuk mengurut ampulla vas
deferens dan kelenjar vesikularis ke
depan dan ke belakang ± selama 2
menit
Perlu keterampilan khusus
Penis perlu dicuci dgn air hangat dan
NaCl fisiologis
Kualitas semen cenderung rendah
Metode Menampung Semen
Dengan Electro Ejaculator/EE






Dipergunakan untuk hewan yang tidak
mampu menaiki hewan pemancing atau
yang tidak biasa melayani vagina
buatan
Alat berbentuk batang karet dengan
panjang 60 cm dan diameter 5 cm yang
berisi gelang-gelang elektrode yang
bisa dialiri listrik, dimasukkan ke
rektum dan ditekan pada dasar pelvis
Stimulasi diberikan scr ritmik 5-10 detik
Metode Menampung Semen
Dengan Vagina Buatan




Dipergunakan air panas
dengan temp. antara 50 – 700
C untuk mencapai temp.
vagina buatan antara 40 –
520 C
Gambar vagina buatan
VAGINA BUATAN
Bagan dari vagina buatan
MENILAI KUALITAS SEMEN
1.

2.

Secara Makroskopis, yang meliputi
volume semen, warna semen, bau
semen, keasaman dan konsistensi
semen.
Secara Mikroskopis, meliputi
Gerakan massa spermatozoa,
Gerakan individual spermatozoa,
Konsentrasi semen, Persentase
hidup/mati spermatozoa, dan
morfologis spermatozoa.
Pemeriksaan Semen Secara
Makroskopis







Volume Semen:diketahui dengan
membaca langsung pada tabung
penampung semen
Warna: dengan cara melihat langsung
Konsistensi: dengan cara menggoyang
tabung penampung semen dengan
perlahan
pH (drajat keasaman) : dengan kertas
lakmus atau pH-meter
Pemeriksaan Semen Secara
Mikroskopis
Gerakan Massa Spermatozoa
Setetes kecil semen dilihat dibawah mikroskop
Penilaian :

Sangat baik (+++)

Baik (++)

Lumayan (+)

N (necrospermia) atau 0
Gerakan Massa Spermatozoa
Gerakan Individual









Semen diencerkan dengan larutan
NaCl fisiologis,dilihat dibawah
mikroskop dgn pembesaran 45 X 10
 skala 0 – 5
0  imotil
1  Gerakan berputar ditempat
2  <50% motil aktif
3  50 - 80% motil aktif
4  90% spermatozoa motil aktif
5  100% spermatozoa motil aktif
KONSENTRASI SPERMATOZOA

Menghitung jarak antar
kepala
 Dengan hemocytometer
 Dengan Kalorimeter
fotoelektrik
 Secara elektronik

Menghitung Jarak Antar Kepala
Diketahui dengan mikroskop
pembesaran 45 x 10 dengan
kriteria penilaian :
 Densum (D)
 Semi Densum (SD)
 Rarum (R)
 Oligospermia (OS)
 Aspermia (A)
DENSUM dan SEMI DENSUM
DENSUM: Jika jarak antar 2 kepala
sperma kurang dari panjang 1 kepala
sperma, sehingga konsentrasi
diperkirakan antara 1000-2000 juta
sel sperma per ml semen
SEMI DENSUM: jika jarak antar 2
kepala sperma 1-1,5 panjang kepala,
konsentrasi antara 500-1000 sperma
per ml semen
HanyaKualitas semen diatas yang bisa
dipakai sbg sumber semen untuk IB.
Menghitung Konsentrasi Semen
Dengan Hemocytometer








Diisap semen yang belum diencerkan
dengan menggunakan pipet sampai
tanda 0,5
Diisap larutan 3% NaCl sampai tanda
101
Campuran dikocok dengan
membentuk angka 8 selama 2-3
menit
Buang campuran beberapa tetes
Buang kembali beberapa tetes
 Masukkan semen dibawah gelas
penutup kamar hitung
 Hitung jumlah sel dalam 5 kamar
hitung arah diagonal, atau 5
kamar hitung pada setiap pojok
+ tengah.
 Jumlah angka yang diperoleh
dikalikan 107 adalah merupakam
jumlah spermatozoa per ml
semen

Menghitung Konsentrasi Semen
Pewarnaan Deferensial








Kegunaannya adalah untuk
membedakan sperma yang
hidup/mati.
Zat warna yang digunakan adalah
zat warna eosin atau eosin-negrosin
Spermatozoa yang hidup hampir
tidak menyerap zat warna
Spermatozoa yang mati menyerap
zat warna karena permiabelitas
dinding sel meningkat pada sel
spermatozoa yang sudah mati
TEKNIK PEWARNAAN










1 Tetes zat warna ditempatkan pada
objek gelas
Teteskan 1 tetes kecil semen diatasnya
Gunakan batang pengaduk untuk
mencampurnya
Dibuat preparat ulas menggunakan
objek gelas yang lain
Dikeringkan diatas api bunsen
Dihitung dibawah mikroskop, minimal
200 sel spermatozoa
Pewarnaan Deferensial
PENILAIAN MORFOLOGIS
Abnormalitas bisa dilihat pada kepala,
badan, dan ekor spermatozoa
 Abnormalitas Primer :terjadi karena
gangguan testiculer seperti kepala
terlampau kecil/besar,kepala lebar,
ekor/kepala ganda.
 Abnormalitas Skunder:terjadi setelah
sperma meninggalkan tubuli seminiferi,
dan penanganan yang tidak tepat
setelah ejakulasi seperti kepala yang
lepas dari ekor
Abnormalitas Spermatozoa
Inseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Tata Naipospos
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Tata Naipospos
 
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014Tata Naipospos
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanBrenda Panjaitan
 
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...Tata Naipospos
 
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAKPENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAKbibbanyumulek
 
Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1lombkTBK
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangJajat Rohmana
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Jajat Rohmana
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinaAbror Abrori
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualMeironi Waimir
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Tata Naipospos
 

Mais procurados (20)

Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
 
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014
Implementasi Standar Kesehatan Hewan Akuatik OIE - BUSKPIM, KKP, 12 Juni 2014
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
Potensi Risiko BSE Terkait Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - Ditkeswan, 12 O...
 
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAKPENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
 
Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1Reproduksi Hewan 1
Reproduksi Hewan 1
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betina
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 

Destaque

Vinegar presentasi biotek
Vinegar  presentasi biotekVinegar  presentasi biotek
Vinegar presentasi biotekNhie_Naa
 
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakSejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakJajat Rohmana
 
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)wela ardha
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanRizza Muh
 
5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)
5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)
5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)Bambang Kusuma Wiryawan
 
laporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggaslaporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggasNurul Afriyanti
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARunivesitas gadjah mada
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...Muh Romdont
 
Experiment 15. Reactions of carboxylic acids
Experiment 15. Reactions of carboxylic acidsExperiment 15. Reactions of carboxylic acids
Experiment 15. Reactions of carboxylic acidsAlex Rabanes
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGgitaatr
 
Carboxylic Acids- Post-Lab Discussion
Carboxylic Acids- Post-Lab DiscussionCarboxylic Acids- Post-Lab Discussion
Carboxylic Acids- Post-Lab DiscussionDave Emmanuel Wong
 

Destaque (13)

Vinegar presentasi biotek
Vinegar  presentasi biotekVinegar  presentasi biotek
Vinegar presentasi biotek
 
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakSejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
 
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)
 
Kawin suntik pada hewan ternak
Kawin suntik pada hewan ternakKawin suntik pada hewan ternak
Kawin suntik pada hewan ternak
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen Perkawinan
 
5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)
5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)
5 tips mudah mengelola BOS (Pengendalian Pengelolaan Keuangan Sekolah)
 
laporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggaslaporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggas
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
LAPORAN PRAKTIK KERJA KEGIATAN USAHA PEMELIHARAAN SAPI PERAH DI PT. ULTRA PET...
 
Experiment 15. Reactions of carboxylic acids
Experiment 15. Reactions of carboxylic acidsExperiment 15. Reactions of carboxylic acids
Experiment 15. Reactions of carboxylic acids
 
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNGMEKANISME PERNAPASAN BURUNG
MEKANISME PERNAPASAN BURUNG
 
Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi BerbantuTeknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi Berbantu
 
Carboxylic Acids- Post-Lab Discussion
Carboxylic Acids- Post-Lab DiscussionCarboxylic Acids- Post-Lab Discussion
Carboxylic Acids- Post-Lab Discussion
 

Mais de udayana

etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnisudayana
 
Tanggungajwab sosial dan moral bisnis
Tanggungajwab sosial dan moral bisnisTanggungajwab sosial dan moral bisnis
Tanggungajwab sosial dan moral bisnisudayana
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susuudayana
 
air susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan panganair susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan panganudayana
 
Manajemen penetasan telur
Manajemen  penetasan telurManajemen  penetasan telur
Manajemen penetasan telurudayana
 
Protein untuk laktasi
Protein untuk laktasiProtein untuk laktasi
Protein untuk laktasiudayana
 
Ayam petelur
Ayam petelurAyam petelur
Ayam petelurudayana
 
Anatomi kaki depan
Anatomi kaki depanAnatomi kaki depan
Anatomi kaki depanudayana
 
Ilmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasIlmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasudayana
 
Manajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasaManajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasaudayana
 
Colibacillosis
ColibacillosisColibacillosis
Colibacillosisudayana
 
Salmonellosis
SalmonellosisSalmonellosis
Salmonellosisudayana
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010udayana
 
Klasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanKlasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanudayana
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineraludayana
 

Mais de udayana (16)

etika bisnis
etika bisnisetika bisnis
etika bisnis
 
Tanggungajwab sosial dan moral bisnis
Tanggungajwab sosial dan moral bisnisTanggungajwab sosial dan moral bisnis
Tanggungajwab sosial dan moral bisnis
 
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susufaktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susu
 
air susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan panganair susu sebagai bahan pangan
air susu sebagai bahan pangan
 
Manajemen penetasan telur
Manajemen  penetasan telurManajemen  penetasan telur
Manajemen penetasan telur
 
Kromatin
KromatinKromatin
Kromatin
 
Protein untuk laktasi
Protein untuk laktasiProtein untuk laktasi
Protein untuk laktasi
 
Ayam petelur
Ayam petelurAyam petelur
Ayam petelur
 
Anatomi kaki depan
Anatomi kaki depanAnatomi kaki depan
Anatomi kaki depan
 
Ilmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasIlmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggas
 
Manajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasaManajemen pemasaran-jasa
Manajemen pemasaran-jasa
 
Colibacillosis
ColibacillosisColibacillosis
Colibacillosis
 
Salmonellosis
SalmonellosisSalmonellosis
Salmonellosis
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010
 
Klasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanKlasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawan
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
 

Último

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Último (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Inseminasi buatan pada sapi

  • 1. INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK oleh Ir.Ni Made Artiningsih Rasna,MSi.
  • 2. MENAMPUNG SEMEN Kandang penampungan semen/kandang jepit (service crate)  Metode menampung semen secara massage/pengurutan  Metode menampung semen dengan EE (Electro Ejaculator)  Metode menampung semen dengan Vagina Buatan/Artificial Vagina 
  • 4. Metode Menampung Semen Dengan Pengurutan/massage     Tangan masuk ke dalam rektum untuk mengurut ampulla vas deferens dan kelenjar vesikularis ke depan dan ke belakang ± selama 2 menit Perlu keterampilan khusus Penis perlu dicuci dgn air hangat dan NaCl fisiologis Kualitas semen cenderung rendah
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Metode Menampung Semen Dengan Electro Ejaculator/EE    Dipergunakan untuk hewan yang tidak mampu menaiki hewan pemancing atau yang tidak biasa melayani vagina buatan Alat berbentuk batang karet dengan panjang 60 cm dan diameter 5 cm yang berisi gelang-gelang elektrode yang bisa dialiri listrik, dimasukkan ke rektum dan ditekan pada dasar pelvis Stimulasi diberikan scr ritmik 5-10 detik
  • 9. Metode Menampung Semen Dengan Vagina Buatan   Dipergunakan air panas dengan temp. antara 50 – 700 C untuk mencapai temp. vagina buatan antara 40 – 520 C Gambar vagina buatan
  • 10. VAGINA BUATAN Bagan dari vagina buatan
  • 11. MENILAI KUALITAS SEMEN 1. 2. Secara Makroskopis, yang meliputi volume semen, warna semen, bau semen, keasaman dan konsistensi semen. Secara Mikroskopis, meliputi Gerakan massa spermatozoa, Gerakan individual spermatozoa, Konsentrasi semen, Persentase hidup/mati spermatozoa, dan morfologis spermatozoa.
  • 12. Pemeriksaan Semen Secara Makroskopis     Volume Semen:diketahui dengan membaca langsung pada tabung penampung semen Warna: dengan cara melihat langsung Konsistensi: dengan cara menggoyang tabung penampung semen dengan perlahan pH (drajat keasaman) : dengan kertas lakmus atau pH-meter
  • 13. Pemeriksaan Semen Secara Mikroskopis Gerakan Massa Spermatozoa Setetes kecil semen dilihat dibawah mikroskop Penilaian :  Sangat baik (+++)  Baik (++)  Lumayan (+)  N (necrospermia) atau 0
  • 15. Gerakan Individual        Semen diencerkan dengan larutan NaCl fisiologis,dilihat dibawah mikroskop dgn pembesaran 45 X 10  skala 0 – 5 0  imotil 1  Gerakan berputar ditempat 2  <50% motil aktif 3  50 - 80% motil aktif 4  90% spermatozoa motil aktif 5  100% spermatozoa motil aktif
  • 16. KONSENTRASI SPERMATOZOA Menghitung jarak antar kepala  Dengan hemocytometer  Dengan Kalorimeter fotoelektrik  Secara elektronik 
  • 17. Menghitung Jarak Antar Kepala Diketahui dengan mikroskop pembesaran 45 x 10 dengan kriteria penilaian :  Densum (D)  Semi Densum (SD)  Rarum (R)  Oligospermia (OS)  Aspermia (A)
  • 18. DENSUM dan SEMI DENSUM DENSUM: Jika jarak antar 2 kepala sperma kurang dari panjang 1 kepala sperma, sehingga konsentrasi diperkirakan antara 1000-2000 juta sel sperma per ml semen SEMI DENSUM: jika jarak antar 2 kepala sperma 1-1,5 panjang kepala, konsentrasi antara 500-1000 sperma per ml semen HanyaKualitas semen diatas yang bisa dipakai sbg sumber semen untuk IB.
  • 19. Menghitung Konsentrasi Semen Dengan Hemocytometer     Diisap semen yang belum diencerkan dengan menggunakan pipet sampai tanda 0,5 Diisap larutan 3% NaCl sampai tanda 101 Campuran dikocok dengan membentuk angka 8 selama 2-3 menit Buang campuran beberapa tetes
  • 20. Buang kembali beberapa tetes  Masukkan semen dibawah gelas penutup kamar hitung  Hitung jumlah sel dalam 5 kamar hitung arah diagonal, atau 5 kamar hitung pada setiap pojok + tengah.  Jumlah angka yang diperoleh dikalikan 107 adalah merupakam jumlah spermatozoa per ml semen 
  • 22. Pewarnaan Deferensial     Kegunaannya adalah untuk membedakan sperma yang hidup/mati. Zat warna yang digunakan adalah zat warna eosin atau eosin-negrosin Spermatozoa yang hidup hampir tidak menyerap zat warna Spermatozoa yang mati menyerap zat warna karena permiabelitas dinding sel meningkat pada sel spermatozoa yang sudah mati
  • 23. TEKNIK PEWARNAAN       1 Tetes zat warna ditempatkan pada objek gelas Teteskan 1 tetes kecil semen diatasnya Gunakan batang pengaduk untuk mencampurnya Dibuat preparat ulas menggunakan objek gelas yang lain Dikeringkan diatas api bunsen Dihitung dibawah mikroskop, minimal 200 sel spermatozoa
  • 25. PENILAIAN MORFOLOGIS Abnormalitas bisa dilihat pada kepala, badan, dan ekor spermatozoa  Abnormalitas Primer :terjadi karena gangguan testiculer seperti kepala terlampau kecil/besar,kepala lebar, ekor/kepala ganda.  Abnormalitas Skunder:terjadi setelah sperma meninggalkan tubuli seminiferi, dan penanganan yang tidak tepat setelah ejakulasi seperti kepala yang lepas dari ekor

Notas do Editor

  1. {}