SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 47
Baixar para ler offline
1
Definisi Vitamin: zat gizi organik essensial yg
dibutuhkan dalam jumlah yg sangat kecil untuk
fungsi spesifik seperti pertumbuhan, reproduksi
dan mempertahankan kesehatan
-vita = kehidupan
-amine = mengandung Nitrogen
(vitamin pertama yg ditemukan mengandung N)
2
1. jumlah vitamin dalam makanan
2. Jumlah yang di absorpsi dan digunakan,
dipengaruhi oleh:
• effisiensi pencernaan dan waktu transit di sistem
pencernaan
• intake nutrient sebelumnya dan status gizi
• jenis makanan lain yang di konsumsi pada waktu yg
bersamaan
• metode preparasi makanan: mentah, diproses
• sumber : sintetik, fortifikasi atau alami
4
jml zat gizi dalam kisaran yg aman shg
tubuh bisa melakukan funsinya secara
optimal
jml dosis 10x lebih besar dari jml yg
direkomendasikan
Sekilas tentang Vitamin:
• Berbeda dengan KH, lemak dan protein.
• Tidak menghasilkan energi jika dipecah.
• Vitamin membantu dalam metabolisme
utk menghasilkan energi melalui jalur KH,
lemak dan protein
• Kebutuhan intake harian dalam skala
mikro atau mili gram
5
1. Vitamin yang larut dalam air: C, B
• Vitamin B1 (tiamin)
• Vitamin B2 (riboflavin)
• Vitamin B3,(niasin, termasuk asam nikotinat dan nikotinamida)
• Vitamin B5 (asam pantotenat)
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Vitamin B7, juga dikenal sebagai vitamin H (biotin)
• Vitamin B9, juga dikenal sebagai vitamin M dan vitamin B-c (asam
folat)
• Vitamin B12(kobalamin)
2. Vitamin yang larut dalam lemak : A, D, E, K
6
Vitamin larut dalam air Vitamin larut dalam lemak
Absorpsi Langsung ke pembuluh darah Pertama menuju limpha
kmd ke dalam darah
Transport bebas Beberapa membutuhkan
protein carrier
Penyimpanan Sirkulasi secara bebas di bagian
tubuh yang mengandung air
Disimpan di dalam sel yg
banyak mengandung lemak
Eksresi Dari ginjal dan dieksresikan di
urin
Lamban dalam pengeluaran,
cenderung tetap berada di
tempat2 penyimpanan lemak
Kebutuhan Kebutuhan lebih sering (1
hingga 3 hari)
Kebutuhan: dosis periodik
(minggu atau bulan)
7
• Larut dalam air
• Umumnya siap di eksresikan ke luar tubuh
• Dapat hilang selama pemasakan
• Fungsi sebagai ko-enzim
• Berperan dalam energi metabolisme
• 50-90% of B vitamin diserap oleh tubuh
8
VITAMIN B kompleks
9
Vit. B Kompleks
Vitamin Defisiensi
Thiamin (B1) Beri-beri, polyneuritis
Riboflavin (B2) Pertumbuhan, bibir pecah-pecah
dermatitis/ganguan kulit.
Niacin (nicotinic acid and
nicotinamide)
Pellagra (pykt yg disertai radang kulit,
dermatitis, dan dementia (penurunan
fungsional krn fs otak)
Vitamin B6 (pyridoxine,
pyridoxamine, and pyridoxal)
Imflamasi sktr hidung, glossitis, and
mempengaruhi syaraf
Asam phantothenat kelelahan, gangguan tidur, kegagalan
koordinasi dan mual
Biotin kelelahan, depresi, mual, dermatitis, dan
sakit otot
10
Mekanisme kerja Ko-enzim
11
Peranan Vit B dalam metabolisme dan Regulasi
Thiamine - bagian dari thiamine
pyrophosphate (TPP)- coenzyme
-TPP menghilangkan C dari piruvat utk
menghasilkan acetylCoA
-TPP berperan dlm siklus Krebs
Riboflavin- bag. dr co-enzyme FMN(flavin
mononucleotide) dan FAD(flavin adenine
dinucleotide)
(digunakan dalam metabolisme energi)
12
Fig. 10-13, p. 347
13
Niacin -bagian dr enzym NAD(nicotinamide
adenine dinucleotide) dan NADP(bentuk
phosphate)
-digunakan dalam metabolisme energi
Biotin -bagian dr coenzyme yg digunakan dalam
metabolism energi, sintesa lemak, metabolisme
amino acid dan sintesa glikogen
Pantothenic acid- bagian dr co-enzyme A- yg
digunakan dalam metabolisme energi
14
B6 -bagian dari koenzim PLP(pyroxidal
phosphate) dan PMP(pyridoxamine
phosphate) yg digunakan dalam metabolisme
AA dan asam lemak; membantu mengubah
tryptophan menjadi niacin dan serotonin
Folat -bagian dari THF(tetrahydrofolate) dan
DHF(dihydrofolate) yg digunakan dalam
sintesa DNA
15
B12- bagian dari koenzim methylcobalamin
dan deoxyadenosylcobalamin yg
digunakan dalam sintesa sel baru
(THF)
-pembentukan kembali coenzyme folate
-membantu katabolisme beberapa asam
lemak dan asam amino
Gambar lengkap peran vit B dalam
metabolisme energi
16
17
Bioassay thiamin
• 1. menggunakan hewan  mengukur aktivitas
biologi dan availibility
• 2. Menggunakan mikrobia  bbrp mikrobia
memerlukan thiamin utk pertumbuhan dan
reproduksinya.
18
Methode pengujian kecukupan thiamin
• Utk diagnosa awal :
1.Kadar thiamin darah
syarat : kadar thiamin darah merefleksikan kadar
yg sama di organ -> hanya utk hewan
manusia asumsi
Kadar thiamin dlm darah sangat kecil  analisis
sulit
2. Thiamin dalam Urin
- Ada korelasi antara tk defisiensi thiamin dan
penurunan thiamin dalam urin
19
Methode pengujian kecukupan thiamin
(lanjutan)
• 3. Kadar piruvat dan laktat dalam darah
• Pd hewan atau manusia yang defisiensi thiamin :
kadar piruvat dan laktat tinggi
• Riboflavin
• - eksresi urine :
normal: 120 mikrogram / hari
defisiensi : < 40 mikrogram/ hari
20
Studi Absorpsi dan bioavalibility
Ex: Vit B6, piridoksin
Human studies :
Laki laki 
1. roti whole wheat
2. white bread +piridoksin (0.8mg)
3. White bread + larutan 0.8 mg piridoksin
Pengukuran : -urine (vit B6, asam piridoksat (AP))
-feses (vit B6)
Hasil : AP pada (1) berkurang, vit B6 5-10% lbh kecil
availibilitasnya dr pd (2) dan (3)
Perbedaan tdk signifikan
21
Sumber Niasin
• Gandum yang di perkaya, instan sereal, Daging
sapi, ayam, turkey, ikan, Asparagus, kacang
• Stabil terhadap panas; cooking loss kecil
• 60mg tryptophan dpt dikonversi menjadi 1 mg
niacin; memenuhi 50% kebutuhan
• Niacin dalam jagung diikat oleh protein
▫ Perendaman jagung dalam larutan alkali /nikmalisasi
spt air kapur akan membebaskan niacin mjd
available bagi tubuh
▫ Unprocessed maize menyebabkan defisien Niacin
bebas
▫ Bangsa hispanik merendam jagung dalam air kapur
sebelum dibuat menjadi tortilla
22
Sumber Asam Pantothenat
• Daging, susu, jamur, hati, kacang-kacangan,
telur
23
Sumber Biotin
• Daging, kuning telur, pisang, tanaman kacang-
kacangan, molase, ragi dan gandum
• Di dalam saluran pencernaan manusia, juga
terdapat bakteri yang mampu memproduksi
biotin,
• Eksresi lebih besar dari pada konsumsi
24
Sumber Vitamin B-6
Sangat mudah di serap:
• Daging, ikan dan ayam
• Sereal instan yg diperkaya
• kentang
• Susu
Absorbsi kurang baik
• Buah dan sayuran : pisang,bayam, alpukat
Peka terhadap panas dan alkali
25
Sumber Folat
• Hati, sereal beakfast yg diperkaya, gandum,
kacang2an,
• Peka terhadap panas, oksidaso, UV
• Bentuk sintetik lbh mudah di serap
26
Vitamin B12 (Kobalamin)
• Sumber : hewani (daging, susu, telur,ikan,
ayam)
• Vegetarian yang strick dapat menderita
defisiensi vit B12
27
Alkohol and Thiamin
• Peminum alkohol beresiko tinggi mengalami
defisien thiamin karena absorpsi dan
penggunaan thiamin menjadi terbatas dan
ekskresi meningkat krn konsumsi alkohol.
• Diet yang kurang bermutu menjadikan kondisi
semakin buruk.
• Thiamin yg tersimpan dalam tubuh sangat
rendah  mudah terjadi defisiensi
28
VITAMIN C
29
Vitamin C
• Bbrp hewan dpt mensintesa tetapi tidak di
manusia
• Absorpsi menurun dengan intake yg tinggi
• Intake berlebih akan dieksresikan
30
FungsiVitamin C
1. Agen pereduksi (antioksidan)
2. Meningkatkan absorpsi Fe
3. Sintesa kollagen
4. Fungsi Immun
 sintesa kolagen barrier
 Vit C terlibat dalam proses sekresi sell imune utk
melepaskan komponen imunomodulatory
31
32
5. Menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
a) Mempengaruhi metabolisme kholesterol
Pembentukan asam epedu dan degradasi
kholesterol sangat tergantung pada AA.
a) Mempertahankan fungsi lipoprotein sell
pembuluh darah
b) Proteksi dari radikal bebas
Sumber Vitamin C
• Jeruk
• Brokoli
• Strawberry
• bayam
• Mudah hilang selama
pemanasan
• Peka terhadap panas
• Peka terhadap Fe, Co
dan O2
33
METABOLISME VITAMIN C
34
Metabolisme Vit c
• Vit C diserap pada bag atas usus halus dg difusi
atau Na-dependent active transport kmd masuk
k pembuluh darah
35
36
Reaksi Redoks Asam Askorbat
37
38
RDA Vitamin C
• 90 mg/hari -> laki2 dewasa
• 75 mg/hari wanita dewasa
• +35 mg/hari  utk perokok
• Intake rata-rata ~72 mg/hari
• Tidak toksik ( <1 g)
• Tubuh menjadi jenuh pd intake 200 mg/hari
39
Intake berlebih Vitamin C
• Hemochromatosis
▫ Vitamin C meningkatkan absorpsi Fe
▫ Pada bbrp orang Fe yg terlalu tinggi dalam tubuh
dpr menimbulkan masalah
• Gangguan pencernaan konsumsi >1 g/hari
• Pembentukan garam oksalat di ginjal ->batu
ginjal
• Pengikisan lapisan enamel gigi
40
Deficiency of Vitamin C
• Sariawan
▫ Terjadi jika defisiensi berlangsung selama 20-40
hari
▫ kelelahan, pinpoint hemorrhages
41
Intake >1000 mg/ hari tidak akan
menaikkan konsentrasi
• Intake >1000 mg/ hari tidak akan menaikkan
konsentrasi
• Eksresi vit C melalui urine melalui ginjal :
dehydroascorbate (DHAA), asam oksalat, 2-O-
methyl ascorbate, dan 2-ketoascorbitol
42
Intake >1000mg/hari tidak akan menaikkan kons.
Vit. C dalam plasma
43
Pengukuran status kecukupan vit C
• Indikator : pengukuran kadar vit C dalam darah,
serum dan plasma
• Kadar vit C dalam Urine  bukan indikator yg
baik karena vit C akan muncul di urine hanya
jika intake vit C > 1500 mg/hari
• - jika kadar vit c dalam jaringan rendah, jml vit
C yg dieksresikan akan turun menunjukkan vit
C di simpan dalam tubuh
44
Natural vs. Asam askorbat sintetik (AA)
• Identik secara kimia, sehingga tidak ada perbedaan
aktivitas biologisnya.
• Beberapa studi uji bioavailibility :
1. studi dengan 12 laki-laki (6 perokok dan 6 non
perokok) => bioavailiblity of sintetik asam askorbat
(bubuk yg dilarutkan dalam air) lebih bagus sedikit
dibanding AA yg di larutkan dalam jus jeruk,
berdasar pengukuran dalam darah tapi tidak
berbeda dalam leukosit/darah putih
2. Studi di 68 laki-laki bukan perokok  AA yg di
konsumsi dr brokoli, jeruk, dan sintetik asam
askorbat bioavailibilitasnya sama (diukur di plasma
darah)
45
Bentuk Vit C (asam askorbat)
Askorbat mineral
• garam mineral AA adalah buffer shg berkurang tk
keasamannya
• rekomendasi utk org yg bermasalah dg asam lambung
Bentuk-bentuk Mineral askorbat:
Sodium ascorbate, Calcium ascorbate, Potassium
ascorbate, Magnesium ascorbate, Zinc ascorbate,
Molybdenum ascorbate, Chromium ascorbate,
Manganese ascorbate
• Vitamin C dengan bioflavonoids
Hasil uji klinis (10 studi) absorpsi vit C dan vit C dalam
makanan yang mengandung flvonoid nilai ketersediaan
tidak berbeda nyata.
46
47

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemakVitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Komponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan panganKomponen kimia bahan pangan
Komponen kimia bahan pangan
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Laporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDKLaporan praktikum GDDK
Laporan praktikum GDDK
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
 
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 

Semelhante a Vitamin larut air

kelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptx
kelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptxkelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptx
kelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptxGrahaMedika
 
Defisiensi mineral
Defisiensi mineralDefisiensi mineral
Defisiensi mineralfikri asyura
 
7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineralfikri asyura
 
Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral JumiatiCN
 
vitamins during pregnancy
vitamins during pregnancyvitamins during pregnancy
vitamins during pregnancyrukiyanahbaru
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineralLini Amalia
 
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananVitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananEvi Yuniar
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin Ainur
 
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdfPentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdfMillyAdii1
 
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...GustiFerriSandaria
 
biokatalisator (enzim vitamin mineral.ppt
biokatalisator (enzim vitamin mineral.pptbiokatalisator (enzim vitamin mineral.ppt
biokatalisator (enzim vitamin mineral.pptkikuuplease
 
Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)Hilma Ahdiah
 
FiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran Pencernaan
FiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran PencernaanFiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran Pencernaan
FiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran PencernaanKerjaSambil BisnisAbe
 

Semelhante a Vitamin larut air (20)

Ingenium
IngeniumIngenium
Ingenium
 
Ingenium dan kids vita
Ingenium dan kids vitaIngenium dan kids vita
Ingenium dan kids vita
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 
kelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptx
kelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptxkelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptx
kelainan metabolisme vitamin dan mineral.pptx
 
Defisiensi mineral
Defisiensi mineralDefisiensi mineral
Defisiensi mineral
 
7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral
 
vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut air
 
Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral Ppt vitamin dan mineral
Ppt vitamin dan mineral
 
new
newnew
new
 
vitamins during pregnancy
vitamins during pregnancyvitamins during pregnancy
vitamins during pregnancy
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makananVitamin, mineral dan air + uji makanan
Vitamin, mineral dan air + uji makanan
 
vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut air
 
Vitamin
Vitamin Vitamin
Vitamin
 
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdfPentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
Pentingnya AIR dan VITAMIN.pdf
 
Vitamin ilmu gizi
Vitamin ilmu gizi Vitamin ilmu gizi
Vitamin ilmu gizi
 
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
 
biokatalisator (enzim vitamin mineral.ppt
biokatalisator (enzim vitamin mineral.pptbiokatalisator (enzim vitamin mineral.ppt
biokatalisator (enzim vitamin mineral.ppt
 
Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)Vitamin (Ilmu Gizi)
Vitamin (Ilmu Gizi)
 
FiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran Pencernaan
FiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran PencernaanFiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran Pencernaan
FiForLif Solusi Tepat Untuk Saluran Pencernaan
 

Mais de Muhammad Luthfan

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptMuhammad Luthfan
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaMuhammad Luthfan
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Muhammad Luthfan
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Muhammad Luthfan
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Muhammad Luthfan
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806Muhammad Luthfan
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisMuhammad Luthfan
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACMuhammad Luthfan
 

Mais de Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Vitamin larut air

  • 1. 1
  • 2. Definisi Vitamin: zat gizi organik essensial yg dibutuhkan dalam jumlah yg sangat kecil untuk fungsi spesifik seperti pertumbuhan, reproduksi dan mempertahankan kesehatan -vita = kehidupan -amine = mengandung Nitrogen (vitamin pertama yg ditemukan mengandung N) 2
  • 3. 1. jumlah vitamin dalam makanan 2. Jumlah yang di absorpsi dan digunakan, dipengaruhi oleh: • effisiensi pencernaan dan waktu transit di sistem pencernaan • intake nutrient sebelumnya dan status gizi • jenis makanan lain yang di konsumsi pada waktu yg bersamaan • metode preparasi makanan: mentah, diproses • sumber : sintetik, fortifikasi atau alami
  • 4. 4 jml zat gizi dalam kisaran yg aman shg tubuh bisa melakukan funsinya secara optimal jml dosis 10x lebih besar dari jml yg direkomendasikan
  • 5. Sekilas tentang Vitamin: • Berbeda dengan KH, lemak dan protein. • Tidak menghasilkan energi jika dipecah. • Vitamin membantu dalam metabolisme utk menghasilkan energi melalui jalur KH, lemak dan protein • Kebutuhan intake harian dalam skala mikro atau mili gram 5
  • 6. 1. Vitamin yang larut dalam air: C, B • Vitamin B1 (tiamin) • Vitamin B2 (riboflavin) • Vitamin B3,(niasin, termasuk asam nikotinat dan nikotinamida) • Vitamin B5 (asam pantotenat) • Vitamin B6 (piridoksin) • Vitamin B7, juga dikenal sebagai vitamin H (biotin) • Vitamin B9, juga dikenal sebagai vitamin M dan vitamin B-c (asam folat) • Vitamin B12(kobalamin) 2. Vitamin yang larut dalam lemak : A, D, E, K 6
  • 7. Vitamin larut dalam air Vitamin larut dalam lemak Absorpsi Langsung ke pembuluh darah Pertama menuju limpha kmd ke dalam darah Transport bebas Beberapa membutuhkan protein carrier Penyimpanan Sirkulasi secara bebas di bagian tubuh yang mengandung air Disimpan di dalam sel yg banyak mengandung lemak Eksresi Dari ginjal dan dieksresikan di urin Lamban dalam pengeluaran, cenderung tetap berada di tempat2 penyimpanan lemak Kebutuhan Kebutuhan lebih sering (1 hingga 3 hari) Kebutuhan: dosis periodik (minggu atau bulan) 7
  • 8. • Larut dalam air • Umumnya siap di eksresikan ke luar tubuh • Dapat hilang selama pemasakan • Fungsi sebagai ko-enzim • Berperan dalam energi metabolisme • 50-90% of B vitamin diserap oleh tubuh 8
  • 10. Vit. B Kompleks Vitamin Defisiensi Thiamin (B1) Beri-beri, polyneuritis Riboflavin (B2) Pertumbuhan, bibir pecah-pecah dermatitis/ganguan kulit. Niacin (nicotinic acid and nicotinamide) Pellagra (pykt yg disertai radang kulit, dermatitis, dan dementia (penurunan fungsional krn fs otak) Vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxamine, and pyridoxal) Imflamasi sktr hidung, glossitis, and mempengaruhi syaraf Asam phantothenat kelelahan, gangguan tidur, kegagalan koordinasi dan mual Biotin kelelahan, depresi, mual, dermatitis, dan sakit otot 10
  • 12. Peranan Vit B dalam metabolisme dan Regulasi Thiamine - bagian dari thiamine pyrophosphate (TPP)- coenzyme -TPP menghilangkan C dari piruvat utk menghasilkan acetylCoA -TPP berperan dlm siklus Krebs Riboflavin- bag. dr co-enzyme FMN(flavin mononucleotide) dan FAD(flavin adenine dinucleotide) (digunakan dalam metabolisme energi) 12
  • 13. Fig. 10-13, p. 347 13
  • 14. Niacin -bagian dr enzym NAD(nicotinamide adenine dinucleotide) dan NADP(bentuk phosphate) -digunakan dalam metabolisme energi Biotin -bagian dr coenzyme yg digunakan dalam metabolism energi, sintesa lemak, metabolisme amino acid dan sintesa glikogen Pantothenic acid- bagian dr co-enzyme A- yg digunakan dalam metabolisme energi 14
  • 15. B6 -bagian dari koenzim PLP(pyroxidal phosphate) dan PMP(pyridoxamine phosphate) yg digunakan dalam metabolisme AA dan asam lemak; membantu mengubah tryptophan menjadi niacin dan serotonin Folat -bagian dari THF(tetrahydrofolate) dan DHF(dihydrofolate) yg digunakan dalam sintesa DNA 15
  • 16. B12- bagian dari koenzim methylcobalamin dan deoxyadenosylcobalamin yg digunakan dalam sintesa sel baru (THF) -pembentukan kembali coenzyme folate -membantu katabolisme beberapa asam lemak dan asam amino Gambar lengkap peran vit B dalam metabolisme energi 16
  • 17. 17
  • 18. Bioassay thiamin • 1. menggunakan hewan  mengukur aktivitas biologi dan availibility • 2. Menggunakan mikrobia  bbrp mikrobia memerlukan thiamin utk pertumbuhan dan reproduksinya. 18
  • 19. Methode pengujian kecukupan thiamin • Utk diagnosa awal : 1.Kadar thiamin darah syarat : kadar thiamin darah merefleksikan kadar yg sama di organ -> hanya utk hewan manusia asumsi Kadar thiamin dlm darah sangat kecil  analisis sulit 2. Thiamin dalam Urin - Ada korelasi antara tk defisiensi thiamin dan penurunan thiamin dalam urin 19
  • 20. Methode pengujian kecukupan thiamin (lanjutan) • 3. Kadar piruvat dan laktat dalam darah • Pd hewan atau manusia yang defisiensi thiamin : kadar piruvat dan laktat tinggi • Riboflavin • - eksresi urine : normal: 120 mikrogram / hari defisiensi : < 40 mikrogram/ hari 20
  • 21. Studi Absorpsi dan bioavalibility Ex: Vit B6, piridoksin Human studies : Laki laki  1. roti whole wheat 2. white bread +piridoksin (0.8mg) 3. White bread + larutan 0.8 mg piridoksin Pengukuran : -urine (vit B6, asam piridoksat (AP)) -feses (vit B6) Hasil : AP pada (1) berkurang, vit B6 5-10% lbh kecil availibilitasnya dr pd (2) dan (3) Perbedaan tdk signifikan 21
  • 22. Sumber Niasin • Gandum yang di perkaya, instan sereal, Daging sapi, ayam, turkey, ikan, Asparagus, kacang • Stabil terhadap panas; cooking loss kecil • 60mg tryptophan dpt dikonversi menjadi 1 mg niacin; memenuhi 50% kebutuhan • Niacin dalam jagung diikat oleh protein ▫ Perendaman jagung dalam larutan alkali /nikmalisasi spt air kapur akan membebaskan niacin mjd available bagi tubuh ▫ Unprocessed maize menyebabkan defisien Niacin bebas ▫ Bangsa hispanik merendam jagung dalam air kapur sebelum dibuat menjadi tortilla 22
  • 23. Sumber Asam Pantothenat • Daging, susu, jamur, hati, kacang-kacangan, telur 23
  • 24. Sumber Biotin • Daging, kuning telur, pisang, tanaman kacang- kacangan, molase, ragi dan gandum • Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri yang mampu memproduksi biotin, • Eksresi lebih besar dari pada konsumsi 24
  • 25. Sumber Vitamin B-6 Sangat mudah di serap: • Daging, ikan dan ayam • Sereal instan yg diperkaya • kentang • Susu Absorbsi kurang baik • Buah dan sayuran : pisang,bayam, alpukat Peka terhadap panas dan alkali 25
  • 26. Sumber Folat • Hati, sereal beakfast yg diperkaya, gandum, kacang2an, • Peka terhadap panas, oksidaso, UV • Bentuk sintetik lbh mudah di serap 26
  • 27. Vitamin B12 (Kobalamin) • Sumber : hewani (daging, susu, telur,ikan, ayam) • Vegetarian yang strick dapat menderita defisiensi vit B12 27
  • 28. Alkohol and Thiamin • Peminum alkohol beresiko tinggi mengalami defisien thiamin karena absorpsi dan penggunaan thiamin menjadi terbatas dan ekskresi meningkat krn konsumsi alkohol. • Diet yang kurang bermutu menjadikan kondisi semakin buruk. • Thiamin yg tersimpan dalam tubuh sangat rendah  mudah terjadi defisiensi 28
  • 30. Vitamin C • Bbrp hewan dpt mensintesa tetapi tidak di manusia • Absorpsi menurun dengan intake yg tinggi • Intake berlebih akan dieksresikan 30
  • 31. FungsiVitamin C 1. Agen pereduksi (antioksidan) 2. Meningkatkan absorpsi Fe 3. Sintesa kollagen 4. Fungsi Immun  sintesa kolagen barrier  Vit C terlibat dalam proses sekresi sell imune utk melepaskan komponen imunomodulatory 31
  • 32. 32 5. Menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler a) Mempengaruhi metabolisme kholesterol Pembentukan asam epedu dan degradasi kholesterol sangat tergantung pada AA. a) Mempertahankan fungsi lipoprotein sell pembuluh darah b) Proteksi dari radikal bebas
  • 33. Sumber Vitamin C • Jeruk • Brokoli • Strawberry • bayam • Mudah hilang selama pemanasan • Peka terhadap panas • Peka terhadap Fe, Co dan O2 33
  • 35. Metabolisme Vit c • Vit C diserap pada bag atas usus halus dg difusi atau Na-dependent active transport kmd masuk k pembuluh darah 35
  • 36. 36
  • 37. Reaksi Redoks Asam Askorbat 37
  • 38. 38
  • 39. RDA Vitamin C • 90 mg/hari -> laki2 dewasa • 75 mg/hari wanita dewasa • +35 mg/hari  utk perokok • Intake rata-rata ~72 mg/hari • Tidak toksik ( <1 g) • Tubuh menjadi jenuh pd intake 200 mg/hari 39
  • 40. Intake berlebih Vitamin C • Hemochromatosis ▫ Vitamin C meningkatkan absorpsi Fe ▫ Pada bbrp orang Fe yg terlalu tinggi dalam tubuh dpr menimbulkan masalah • Gangguan pencernaan konsumsi >1 g/hari • Pembentukan garam oksalat di ginjal ->batu ginjal • Pengikisan lapisan enamel gigi 40
  • 41. Deficiency of Vitamin C • Sariawan ▫ Terjadi jika defisiensi berlangsung selama 20-40 hari ▫ kelelahan, pinpoint hemorrhages 41
  • 42. Intake >1000 mg/ hari tidak akan menaikkan konsentrasi • Intake >1000 mg/ hari tidak akan menaikkan konsentrasi • Eksresi vit C melalui urine melalui ginjal : dehydroascorbate (DHAA), asam oksalat, 2-O- methyl ascorbate, dan 2-ketoascorbitol 42
  • 43. Intake >1000mg/hari tidak akan menaikkan kons. Vit. C dalam plasma 43
  • 44. Pengukuran status kecukupan vit C • Indikator : pengukuran kadar vit C dalam darah, serum dan plasma • Kadar vit C dalam Urine  bukan indikator yg baik karena vit C akan muncul di urine hanya jika intake vit C > 1500 mg/hari • - jika kadar vit c dalam jaringan rendah, jml vit C yg dieksresikan akan turun menunjukkan vit C di simpan dalam tubuh 44
  • 45. Natural vs. Asam askorbat sintetik (AA) • Identik secara kimia, sehingga tidak ada perbedaan aktivitas biologisnya. • Beberapa studi uji bioavailibility : 1. studi dengan 12 laki-laki (6 perokok dan 6 non perokok) => bioavailiblity of sintetik asam askorbat (bubuk yg dilarutkan dalam air) lebih bagus sedikit dibanding AA yg di larutkan dalam jus jeruk, berdasar pengukuran dalam darah tapi tidak berbeda dalam leukosit/darah putih 2. Studi di 68 laki-laki bukan perokok  AA yg di konsumsi dr brokoli, jeruk, dan sintetik asam askorbat bioavailibilitasnya sama (diukur di plasma darah) 45
  • 46. Bentuk Vit C (asam askorbat) Askorbat mineral • garam mineral AA adalah buffer shg berkurang tk keasamannya • rekomendasi utk org yg bermasalah dg asam lambung Bentuk-bentuk Mineral askorbat: Sodium ascorbate, Calcium ascorbate, Potassium ascorbate, Magnesium ascorbate, Zinc ascorbate, Molybdenum ascorbate, Chromium ascorbate, Manganese ascorbate • Vitamin C dengan bioflavonoids Hasil uji klinis (10 studi) absorpsi vit C dan vit C dalam makanan yang mengandung flvonoid nilai ketersediaan tidak berbeda nyata. 46
  • 47. 47

Notas do Editor

  1. Figure 10.13: Animated! Metabolic Pathways Involving B Vitamins. These metabolic pathways were introduced in Chapter 7 and are presented here to highlight the many coenzymes that facilitate the reactions. These coenzymes depend on the following vitamins: • NAD and NADP: niacin • FMN and FAD: riboflavin • TPP: thiamin • THF: folate • CoA: pantothenic acid • PLP: vitamin B6 • B12: vitamin B12 • Biotin Pathways leading toward acetyl CoA and the TCA cycle are catabolic, and those leading toward amino acids, glycogen, and fat are anabolic.
  2. Figure 10.13: Animated! Metabolic Pathways Involving B Vitamins. These metabolic pathways were introduced in Chapter 7 and are presented here to highlight the many coenzymes that facilitate the reactions. These coenzymes depend on the following vitamins: • NAD and NADP: niacin • FMN and FAD: riboflavin • TPP: thiamin • THF: folate • CoA: pantothenic acid • PLP: vitamin B6 • B12: vitamin B12 • Biotin Pathways leading toward acetyl CoA and the TCA cycle are catabolic, and those leading toward amino acids, glycogen, and fat are anabolic.