SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
Nama : Misbahul Kausar
Nim : 170320079
Kelas : 3B
TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM
KONTEKS GLOBAL
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak
tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan
keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya
akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan
bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak
kemajuan. Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang
dapt memberdayakan sumber daya ekonominya dan memberdayakan sumber daya
manusianya secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya
manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia
betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks. Tantangan tersebut bisa
dilihat seperti pada gambar di atas.
 Tantangan Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang tiada ujungnya dan menjadi salah satu
masalah mendasar dalam bangunan perekonomian. Berdasarkan data BPS yang baru dirilis,
jumlah penganggur per Agustus 2009 sebesar 13,08% dari total angkatan kerja yang
mencapai 113,83 juta orang. Dalam jumlah itu, pengangguran terdidik yang berasal dari
lulusan perguruan tinggi naik menjadi 14,89 juta dibandingkan dengan 14,09 juta orang pada
periode yang sama tahun sebelumnya (Simanjuntak, 2009). Kondisi tersebut disebabkan oleh
sukarnya ketersediaan lapangan kerja dan adanya gap antara kebutuhan dunia usaha dengan
kualitas lulusan perguruan tinggi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan alternatif agar
lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi dapat memberdayakan kemampuannya dengan
membangun lahan usahanya sendiri. Dengan demikian, kewirausahaan tidak saja mengatasi
pengangguran tetapi dapat membuka lahan pekerjaan yang kemudian mampu mengurangi
pengangguran lainnya.
Struktur Pengangguran
Model pembangunan ekonomi yang menekankan pada tradable goods menyebabkan
lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki kualifikasi memadai tidak terserap di pasar
tenaga kerja. Dengan adanya ledakan jumlah penduduk, maka beban penduduk juga semakin
bertambah. Lulusan pendidikan tinggi dapat berdiri pada dua jalur yaitu sebagai sumber daya
produktif atau malah menjadi beban penduduk. Lulusan yang memiliki kemampuan memadai
dan mampu bersaing dalam dunia usaha akan menjadi sumber daya produktif yang dapat
mewarnai dunia usaha sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian, sebaliknya lulusan
yang tidak memiliki skill sehingga menjadi pengangguran justru menjadi beban bagi
perekonomian.
Model Kewirausahaan
Terdapat berbagai pengertian pada kewirausahaan, yang secara umum menekankan
pada penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru, eksplorasi
berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan secara bersama-sama faktor-
faktor produksi. Schumpeter (1934) mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang
diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Pelakunya dinilai sebagai inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di
dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
 Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
 Memperkenalkan metoda produksi baru,
 Membuka pasar yang baru (new market),
 Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
 Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Inti dari kewirausahaan adalah
kemandirian yang meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa
yang mereka lakukan tersebut.
 Tantangan Tanggungjawab Sosial
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha
yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki
dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil
dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan.
Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik
adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
 Tantangan Kemajuan Teknologi
Jiwa kewirausahaan yang berbasis teknologi atau biasa disebut technopreneurship
merupakan satu alternatif mutakhir untuk menjawab tantangan itu. Proses pengembangan unit
usaha dan produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat melipatgandakan hasil sekaligus
performa dari unit usaha tersebut. Untuk itu, sekiranya ada beberapa tahapan sederhana yang
bisa dilakukan untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi ini.
Yang pertama, perlu dilakukan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat
terutama penggerak UMKM dalam teknologi yang aplikatif dan multi-producting. Salah
satunya, pemerintah bisa menampilkan prototype pemanfaatan limbah-limbah produksi
menjadi barang yang bernilai jual. Misalnya, pada unit usaha sektor industri pengolahan
pangan, dapat digunakan teknologi vermicomposting sederhana yang mampu mengolah
secara alami sampah organik dengan menggunakan cacing untuk menghasilkan pupuk
kompos. Metode ini dapat menghasilkan sekaligus produk pupuk dan cacing ternak tanpa
menggunakan biaya produksi yang lebih besar. Tahapan ini merupakan penanaman aspek-
aspek teknologis di dalam unit usaha.
Yang kedua, dapat dilakukan pengembangan usaha tersebut dengan menggunakan
teknologi dalam jaringan, terutama dunia maya. Hal ini dapat memberikan keuntungan dalam
meningkatkan kualitas pemasaran dari produk serta memperluas pangsa pasar dari usaha
tersebut. Dalam hal ini, diupayakan pengembangan unit usaha tersebut menjadi berlipat-lipat
melalui pemanfaatan teknologi.
 Tantangan Gaya hidup dan kecenderungannya
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di butuhkan
guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada
tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
Ciri-ciri dan sifat dari wirausaha :
1. Percaya diri: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan
inisiatif.
3. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan : bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang lain
menanggapi saran2 dan kritik.
5. Keorsinilan : inovatif dan kreatif fleksible, punya banyak sumber rerba bisa.
6. Berorientasi ke masa depan.
a. Falsafah Wirausaha
Keberhasilan sebagai wirausaha tergantung kepada kesediaan anda untuk bertanggung
jawab atas pekerjaan anda sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
kemampuan-kemampuan dan keterampilan anda. Jika anda secara jujur dan agresif mengejar
tujuan-tujuan ini, anda akan dapat mencapai hasil-hasil yang positif.
b. Wirausaha Sebagai Pribadi
Setiap orang adalah individu yang unik, semua orang mempunyai pengalaman masa
lampu yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan
tanggung jawab yang berlainan, dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan.
c. Menjadi Wirausaha Ditempat Kerja Anda
Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan
mempengaruhi karir anda. Bersifat lah fleksibel dan imaginatif, mampu merencanakan,
mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan mengambil tindakan untuk
mencapai tujuan. Anda haruslah bersedia berkerja dalam keadaan konflik, perubahan dan
keragu-raguan. Anda harus menyusun prioritas dalam sasaran karir, dan hasil-hasil yang di
inginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sebuah ciri
wirausaha yang penting adalah bahwa anda menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang
lain.
d. Sifat Mental
Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan individu-
individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara menilai pengalaman-
pengalaman secara sehat. Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting
parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa
yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi
pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan.
e. Pentingnya Sikap Positif
Sikap mental positif memudahkan anda unuk memfokus pada kegiatan-kegiatan dan
kejadian-kejadian atas hasil-hasil yang ingin anda capai.
f. Kebiasaan dan Sikap
Jika anda mengerti bahwa andalah yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan
anda, seharusnya anda bersedia meninjau kembali kebiasaan-kebiasaan dalam hubungannya
dengan tujuan-tujuan masa depan. Wirausaha sejati adalah orang yang selalu berubah dan
berkembang. Mempunyai sikap-sikap yang positif dan citra diri yang sehat penting bagi
semua wirausaha.
 Tantangan Etika
Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar.
Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi
uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya.
Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun
harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk
dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset
yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
 Tantangan Keanekaragaman Angkatan Kerja
Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika
yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam:
 Kepribadian Konvensional
Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus,
metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur,
tekun, praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek,
operator komputer atau akuntan.
 Tipe Kepribadian Sosial
Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan,
ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja
sama, bertanggungjawab bijaksana, dan hangat.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, atau konsultan
manajemen.
 Tipe Kepribadian Investigative
Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin
tahu, teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru,
tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, atau
dosen.
 Tipe Kepribadian Artisitik
Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive,
tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif,
peka, terbuka, dan disukai banyak orang.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor,
atau kritikus seni.
 Tipe Kepribadian Realistis
Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar
janji atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social,
sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus,
fleksibel, tekun, dan cermat.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, atau
petani.
 Tipe Kepribadian Pengusaha
Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan,
mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka
berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap mencoba apapun.
Pekerjaan yang cocok untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, atau
wiraswasta/wirausahawan.
 Tantangan Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika
pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif , hal ini
di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh saran dan
prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di timbulkan, khususnya
yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat
tidak di imbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan
pengangguran dimana-mana, apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan
kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota besar.
 Tantangan Persaingan Global
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan
global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang
sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam
dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional
akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut
World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara
yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand
(40).
Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan
antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada
krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan
kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur
terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini
berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur
pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan
global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek-
aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :
1. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis
pada tingkat negara maupun dunia.
2. Aspek Ekonomi.
Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan
pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya
secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan
dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM
rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali untuk
dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan pergeseran nilai dalam
kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh negatif dari globalisasi.
3. Aspek Sosial Budaya.
Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia,
antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta
berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan security
pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatan-ikatan tradisional yang kaku, atau
dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah
timbulnya fenomena-fenomena paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser
paham kebangsaan/nasionalisme.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketingulfameilia
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)AsadCungkring97
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisDini Rahmi Hasibuan
 
Proposal usaha presentasi
Proposal usaha  presentasiProposal usaha  presentasi
Proposal usaha presentasisyukrillah5555
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanansohibikhsan
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Ide & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaanIde & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaanHeffrizza Ahmad
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaanRISA ANDRIANI
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanHartono Ikawy
 
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptMATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptViviYosefriYanti
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx10MThoriqShihab
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)MOSES HADUN
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalNajmi Sari
 

Mais procurados (20)

Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
 
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
 
Proposal usaha presentasi
Proposal usaha  presentasiProposal usaha  presentasi
Proposal usaha presentasi
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanan
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Ide & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaanIde & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaan
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaan
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.pptMATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
MATERI STUDI KELAYAKAN BISNIS.ppt
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 

Semelhante a Tantangan kewirausahaan dalam konteks global

1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...FitriantoSugiono
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...FitriantoSugiono
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...FitriantoSugiono
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanidbloginfo
 
Bab 1 pengenalan keusahawanan
Bab 1   pengenalan keusahawananBab 1   pengenalan keusahawanan
Bab 1 pengenalan keusahawananWanBK Leo
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanfujiarni
 
Gbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanGbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanRicky Foeh
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanAlen Pepa
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaanSuhar Yanto
 
materi kewirausahaan.pdf
materi kewirausahaan.pdfmateri kewirausahaan.pdf
materi kewirausahaan.pdfWayanSantosa2
 
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di SekolahManajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolahepi yanti
 
Kewirausahaaan
KewirausahaaanKewirausahaaan
KewirausahaaanSyawiah07
 
Pendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaanPendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaanDaly Indra
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanBillit Purana
 

Semelhante a Tantangan kewirausahaan dalam konteks global (20)

1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
 
Ppt k el_1_b_19
Ppt k el_1_b_19Ppt k el_1_b_19
Ppt k el_1_b_19
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smkMembangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smkMembangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Bab 1 pengenalan keusahawanan
Bab 1   pengenalan keusahawananBab 1   pengenalan keusahawanan
Bab 1 pengenalan keusahawanan
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
Gbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanGbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaan
 
Materi+kewirausahaan
Materi+kewirausahaanMateri+kewirausahaan
Materi+kewirausahaan
 
MAKALAH KWU-1.docx
MAKALAH KWU-1.docxMAKALAH KWU-1.docx
MAKALAH KWU-1.docx
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
materi kewirausahaan.pdf
materi kewirausahaan.pdfmateri kewirausahaan.pdf
materi kewirausahaan.pdf
 
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di SekolahManajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
 
Kewirausahaaan
KewirausahaaanKewirausahaaan
Kewirausahaaan
 
Pendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaanPendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan
 
Presentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaanPresentasi kewirausahaan
Presentasi kewirausahaan
 

Tantangan kewirausahaan dalam konteks global

  • 1. Nama : Misbahul Kausar Nim : 170320079 Kelas : 3B TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan. Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapt memberdayakan sumber daya ekonominya dan memberdayakan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia
  • 2. betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks. Tantangan tersebut bisa dilihat seperti pada gambar di atas.  Tantangan Pengangguran Pengangguran merupakan masalah yang tiada ujungnya dan menjadi salah satu masalah mendasar dalam bangunan perekonomian. Berdasarkan data BPS yang baru dirilis, jumlah penganggur per Agustus 2009 sebesar 13,08% dari total angkatan kerja yang mencapai 113,83 juta orang. Dalam jumlah itu, pengangguran terdidik yang berasal dari lulusan perguruan tinggi naik menjadi 14,89 juta dibandingkan dengan 14,09 juta orang pada periode yang sama tahun sebelumnya (Simanjuntak, 2009). Kondisi tersebut disebabkan oleh sukarnya ketersediaan lapangan kerja dan adanya gap antara kebutuhan dunia usaha dengan kualitas lulusan perguruan tinggi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan alternatif agar lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi dapat memberdayakan kemampuannya dengan membangun lahan usahanya sendiri. Dengan demikian, kewirausahaan tidak saja mengatasi pengangguran tetapi dapat membuka lahan pekerjaan yang kemudian mampu mengurangi pengangguran lainnya. Struktur Pengangguran Model pembangunan ekonomi yang menekankan pada tradable goods menyebabkan lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki kualifikasi memadai tidak terserap di pasar tenaga kerja. Dengan adanya ledakan jumlah penduduk, maka beban penduduk juga semakin bertambah. Lulusan pendidikan tinggi dapat berdiri pada dua jalur yaitu sebagai sumber daya produktif atau malah menjadi beban penduduk. Lulusan yang memiliki kemampuan memadai dan mampu bersaing dalam dunia usaha akan menjadi sumber daya produktif yang dapat mewarnai dunia usaha sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian, sebaliknya lulusan yang tidak memiliki skill sehingga menjadi pengangguran justru menjadi beban bagi perekonomian. Model Kewirausahaan Terdapat berbagai pengertian pada kewirausahaan, yang secara umum menekankan pada penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru, eksplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan secara bersama-sama faktor- faktor produksi. Schumpeter (1934) mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
  • 3. Pelakunya dinilai sebagai inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:  Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,  Memperkenalkan metoda produksi baru,  Membuka pasar yang baru (new market),  Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau  Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Inti dari kewirausahaan adalah kemandirian yang meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut.  Tantangan Tanggungjawab Sosial Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.  Tantangan Kemajuan Teknologi Jiwa kewirausahaan yang berbasis teknologi atau biasa disebut technopreneurship merupakan satu alternatif mutakhir untuk menjawab tantangan itu. Proses pengembangan unit usaha dan produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat melipatgandakan hasil sekaligus performa dari unit usaha tersebut. Untuk itu, sekiranya ada beberapa tahapan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi ini. Yang pertama, perlu dilakukan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat terutama penggerak UMKM dalam teknologi yang aplikatif dan multi-producting. Salah satunya, pemerintah bisa menampilkan prototype pemanfaatan limbah-limbah produksi menjadi barang yang bernilai jual. Misalnya, pada unit usaha sektor industri pengolahan pangan, dapat digunakan teknologi vermicomposting sederhana yang mampu mengolah secara alami sampah organik dengan menggunakan cacing untuk menghasilkan pupuk kompos. Metode ini dapat menghasilkan sekaligus produk pupuk dan cacing ternak tanpa menggunakan biaya produksi yang lebih besar. Tahapan ini merupakan penanaman aspek- aspek teknologis di dalam unit usaha.
  • 4. Yang kedua, dapat dilakukan pengembangan usaha tersebut dengan menggunakan teknologi dalam jaringan, terutama dunia maya. Hal ini dapat memberikan keuntungan dalam meningkatkan kualitas pemasaran dari produk serta memperluas pangsa pasar dari usaha tersebut. Dalam hal ini, diupayakan pengembangan unit usaha tersebut menjadi berlipat-lipat melalui pemanfaatan teknologi.  Tantangan Gaya hidup dan kecenderungannya Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Ciri-ciri dan sifat dari wirausaha : 1. Percaya diri: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas, optimisme. 2. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan inisiatif. 3. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan. 4. Kepemimpinan : bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang lain menanggapi saran2 dan kritik. 5. Keorsinilan : inovatif dan kreatif fleksible, punya banyak sumber rerba bisa. 6. Berorientasi ke masa depan. a. Falsafah Wirausaha Keberhasilan sebagai wirausaha tergantung kepada kesediaan anda untuk bertanggung jawab atas pekerjaan anda sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan-kemampuan dan keterampilan anda. Jika anda secara jujur dan agresif mengejar tujuan-tujuan ini, anda akan dapat mencapai hasil-hasil yang positif. b. Wirausaha Sebagai Pribadi Setiap orang adalah individu yang unik, semua orang mempunyai pengalaman masa lampu yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggung jawab yang berlainan, dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan.
  • 5. c. Menjadi Wirausaha Ditempat Kerja Anda Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan mempengaruhi karir anda. Bersifat lah fleksibel dan imaginatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. Anda haruslah bersedia berkerja dalam keadaan konflik, perubahan dan keragu-raguan. Anda harus menyusun prioritas dalam sasaran karir, dan hasil-hasil yang di inginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sebuah ciri wirausaha yang penting adalah bahwa anda menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. d. Sifat Mental Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan individu- individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara menilai pengalaman- pengalaman secara sehat. Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan. e. Pentingnya Sikap Positif Sikap mental positif memudahkan anda unuk memfokus pada kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian atas hasil-hasil yang ingin anda capai. f. Kebiasaan dan Sikap Jika anda mengerti bahwa andalah yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan anda, seharusnya anda bersedia meninjau kembali kebiasaan-kebiasaan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan masa depan. Wirausaha sejati adalah orang yang selalu berubah dan berkembang. Mempunyai sikap-sikap yang positif dan citra diri yang sehat penting bagi semua wirausaha.  Tantangan Etika Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat. Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk
  • 6. dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi 4. Menciptakan persaingan yang sehat 5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan" 6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar 8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah 9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan  Tantangan Keanekaragaman Angkatan Kerja Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam:  Kepribadian Konvensional Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus, metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur, tekun, praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif. Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator komputer atau akuntan.  Tipe Kepribadian Sosial Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, dan hangat.
  • 7. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, atau konsultan manajemen.  Tipe Kepribadian Investigative Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin tahu, teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, atau dosen.  Tipe Kepribadian Artisitik Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka, terbuka, dan disukai banyak orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor, atau kritikus seni.  Tipe Kepribadian Realistis Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar janji atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun, dan cermat. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, atau petani.  Tipe Kepribadian Pengusaha Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap mencoba apapun. Pekerjaan yang cocok untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, atau wiraswasta/wirausahawan.  Tantangan Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif , hal ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh saran dan prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di timbulkan, khususnya
  • 8. yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat tidak di imbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan pengangguran dimana-mana, apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota besar.  Tantangan Persaingan Global Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40). Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek- aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut : 1. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun dunia. 2. Aspek Ekonomi.
  • 9. Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali untuk dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh negatif dari globalisasi. 3. Aspek Sosial Budaya. Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatan-ikatan tradisional yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomena-fenomena paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser paham kebangsaan/nasionalisme.