SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 35
(Pertemuan ke 6)
Dra. Sri Susilih, M.Si
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Universitas Indonesia
Pengertian Perencanaan
• Diana Conyers (Bratakusumah, 2005)
Perencanaan adalah suatu proses yang terus menerus
melibatkan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan
penggunaan sumber daya yang ada dengan sasaran
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa yang
akan datang.
Arti Pentingnya Perencanaan
Arti pentingnya perencanaan menurut LAN:
1. Perencanaan adalah alat efisiensi dan alat untuk meng –
hindari pemborosan karena kegiatan-kegiatan yang di –
lakukan untuk mencapai tujuan menjadi terarah.
2. Dengan perencanaan maka ada perkiraan hal-hal dan
prospek-prospek perkembangan yang membatasi atau
mengurangi ketidakpastian pada masa yang akan dilalui
oleh rencana.
3. Dengan adanya rencana maka akan ada alat-alat peng-
ukur atau standar-standar untuk pengawasan dan pe-
nilaian.
Manfaat Perencanaan
Menurut Bintoro:
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat-
nya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman
bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan
2. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu per-
kiraan (forecasting) terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan utk memilih
berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau
memilih kombinasi cara yang terbaik
lanjutan
4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala
prioritas, memilih urut-urutan dari segi pentingnya
suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat
pengukur atau standar utk mengadakan pengawasan
atau evaluasi.
Perencanaan Pembangunan
 Bratakusumah (2005)
Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai
suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau
keputusan-keputusan yang didasarkan pada data dan
fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk me-
laksanakan suatu rangkaian kegiatan/aktivitas ke-
masyarakatan, baik yang bersifat fisik (material)
maupun nonfisik (mental dan spiritual), dalam rangka
mencapai tujuan yang lebih baik.
lanjutan
Perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan
awal dalam proses pembangunan. Sebagai tahapan awal,
perencanaan pembangunan akan menjadi bahan atau
pedoman/acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan pem-
bangunan (action plan). Oleh karena itu perencanaan
hendaknya bersifat implementatif (dapat dilaksanakan).
Ciri-Ciri Perencanaan Pembangunan
Dalam kaitan ini ciri-ciri perencanaan pembangunan
menurut Bintoro adalah sbb:
1. Suatu perencanaan pembangunan adalah suatu usaha yang
melahirkan suatu rencana untuk mencapai perkembangan
sosial ekonomi yang tetap.
2. Perencanaan pembangunan adalah suatu usaha untuk
melahirkan suatu rencanan untuk meningkatkan pen-
dapatan perkapita. Peningkatan pendapatan perkapita erat
kaitannya dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
nasional.
3. Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk meng-
adakan perubahan dan keseimbangan struktur ekonomi.
lanjutan
4. Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk
perluasan kesempatan kerja
5. Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk
meratakan pembangunan khususnya pemerataan
pendapatan antara golongan dalam masyarakat dan
pemerataan antara daerah dan daerah dalam wilayah
negara.
6.Perencanaa pembangunan adalah usaha utk membina
lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih
menunjang kegiatan pembangunan.
lanjutan
7.Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk me-
ningkatkan kemampuan membangun secara bertahap
yang didasarkan pada kemampuan nasional.
8. Perencanaan pembangunan adalah usaha yang
dilakukan secara terus menerus untuk menjaga
kestabilan ekonomi.
9.Ada negara-negara yang mencantumkan sebagai
tujuan pembangunannya yaitu hal-hal yang bersifat
fundamental atau yang ideal yang harus dicapai dalam
jangka panjang.
lanjutan
Prasyarat dapat diimplementasikannya suatu Perencana-
an Pembangunan (BAPPENAS):
1. Faktual dan Realistis, artinya sesuai dengan kondisi
aktual di masyarakat, dan realistis secara ekonomi
dan politis.
2. Logis dan Rasional, artinya perencanaan yang dibuat
dapat diterima akal sehat secara argumentatif.
3. Komprehensif atau menyeluruh, yakni mempertim-
bangkan seluruh faktor atau variabel yang mem-
pengaruhi.
lanjutan
4. Fleksibel, artinya dapat berubah sesuai perkembang-
an kondisi dan kebutuhan yang ada.
5. Komitmen, yaitu adanya perasaan memiliki dan ko-
mitmen untuk menjalankan rencana dari seluruh
stakeholders.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 Menurut UU No. 25/2004
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah
satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara
dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
UU No. 25/2004 kemudian dijabarkan lebih lanjut ke
dalam PP No. 39 dan PP No. 40 tahun 2006.
Jenis-Jenis Perencanaan Pembangunan
Menurut UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional:
1. Ruang Lingkup Nasional
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJP Nasional)= 20 tahun
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJM Nasional) = 5 tahun
c. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
(Renstra -KL)= 5 tahun
d. Rencana Kerja Pemerintah (RKP)= 1 tahun
e. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL)= 1 tahun
lanjutan
2. Ruang Lingkup Daerah
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJP Daerah)= 20 tahun
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJM Daerah)= 5 tahun
c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra-SKPD)=5 tahun
d. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)=1 tahun
e. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD)=1 tahun
Proses Perencanaan
 Sistem Perencaaan Pembangunan Nasional mencakup
lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencana-
an, yaitu:
1. politik
2. teknokratik
3. partisipatif
4. atas-bawah (top-down)
5. bawah-atas (bottom-up)
lanjutan
Pendekatan politik
memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah
adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat
pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-
program pembangunan yang ditawarkan masing-masing
calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana
pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda
pembangunan yang ditawarkan calon Presiden/KDH
pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan
jangka menengah (penjabaran visi dan misi).
lanjutan
Pendekatan Teknokratik
Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksana-
kan dengan menggunakan metode dan kerangka ber-
pikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara
fungsional bertugas untuk itu.
Pendekatan Partisipatif
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksana-
kan dengan melibatkan semua pihak yang berkepenting
an (stakeholders)terhadap pembangunan melalui
Musrenbang.
lanjutan
Pendekatan top-down dan bottom-up
Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas
(bottom-up) dalam perencanaan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah
dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang
dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Propinsi, Kabu-
Paten/Kota, dan Desa/Kelurahan.
Tahapan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1. Penyusunan rencana,
2. Penetapan rencana,
3. Pengendalian pelaksanaan rencana, dan
4. Evaluasi pelaksanaan rencana
Hubungan antaraktor governace dalam
Perencanaan Pembangunan
Pengertian Good Governance
 Good Governance (atau tata kepemerintahan yang
baik), adalah penyelenggaraan pemerintahan yang
mampu mendorong dan memfasilitasi
terbentuknya hubungan yang saling mendukung,
selaras, seimbang dan adil antara masyarakat,
dunia usaha dan pemerintah.
lanjutan
 Menurut UNDP “governance is defined as the exercise of
political, economic, and administratve authority to manage a
nation’s affairs” . (Kepemerintahan diartikan sebagai pelaksa-
naan kewenangan politik, ekonomi, dan administratif untuk
memanage urusan-urusan bangsa).
Pengertian governance ini menurut LAN, mempunyai tiga kaki
atau pilar (three legs), yaitu:
Economic governance, mencakup proses pembuatan keputusan
yang mempengaruhi langsung atau tidak langsung aktivitas
ekonomi negara atau berhubungan ekonomi lainnya.
Karenanya, economic governance memiliki pengaruh atau
implikasi terhadap equity, powerty, dan equality of life.
Dengan kata lain, economic governance mengacu pada
penyelenggaraan kegiatan ekonomi yang mampu menciptakan
kemakmuran secara adil dan merata. (Efendi, 2000).
lanjutan
Political governance, merujuk pada proses pembuatan
keputusan dan implementasi kebijakan suatu negara
yang legitimate dan autoritatif. Karenanya negara
seharusnya terdiri dari tiga cabang pemerintahan
yang terpisah, yaitu legislative, executive, dan yudicial
yang mewakili kepentingan politik pluralis dan
membolehkan setiap warga negara memilih secara
bebas (freely elect) wakil-wakil mereka.
Political governance: penyelenggaraan kehidupan
politik yang demokratis sehingga kepentingan
masyarakat tersalurkan dengan baik dan terdapat
check and balance.
(Effendi, 2000).
lanjutan
 Administrative governance, adalah sistem
implementasi kebijakan yang melaksanakan sektor
publik secara efisien, tidak memihak, akuntabel dan
terbuka.
Administrative governance, yakni penyelenggaraan
administrasi pemerintahan yang profesional, netral
dan bersih KKN (Effendi, 2000).
Prinsip-Prinsip Good Governance
Karakteristik kepemerintahan yang baik (the characteristics
of good system of governance) menurut UNDP, yaitu:
1. Participation: Setiap warga negara mempunyai suara
dalam pembuatan keputusan , baik secara langsung
maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang
mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini
dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara
serta berpartisipasi secara konstruktif.
2. Rule of Law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksana-
kan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak
asasi manusia.
lanjutan
3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar
kebebas-an arus informasi. Proses-proses, lembaga-
lembaga dan informasi secara langsung dapat
diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi
harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.
4. Responsiveness. Lembaga-lembaga dan proses-
proses harus mencoba untuk melayani setiap
“stakeholders”.
5. Consensus orientation. Good governance menjadi
perantara kepentingan yang berbeda untuk
memperoleh pilihan-pilihan terbaik bagi
kepentingan yang lebih luas baik dalam hal
kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur.
lanjutan
6. Equity. Semua warga negara, baik laki-laki
maupun perempuan, mempunyai kesempatan
untuk meningkatkan atau menjaga kesejahteraan
mereka.
7. Effectiveness and efficiency. Proses-proses dan
lembaga-lembaga sebaik mungkin menghasilkan
sesuai dengan apa yang digariskan dengan meng-
gunakan sumber-sumber yang tersedia seoptimal
mungkin.
lanjutan
8. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pe-
merintahan, sektor swasta dan masyarakat (civil society)
bertanggung jawab terhadap publik dan lembaga-
lembaga “stakeholders”. Akuntabilitas ini tergantung pada
organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah
keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau
eksternal organisasi.
9. Strategic vision. Para pemimpin dan publik harus mem-
punyai perspektif good governance dan pengembangan
manusia yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan apa
yang diperlukan.
Unsur-Unsur Good Governance
Good Governance terdiri atas 3 unsur:
1. negara/pemerintah (the state)
Sektor Negara termasuk di dalamnya lembaga-lembaga
politik dan lembaga sektor publik.
2. dunia usaha (the private sector)
Sektor swasta meliputi perusahaan-perusahaan swasta
yang bergerak di berbagai bidang dan sumber informal
lain di pasar.
lanjutan
3. masyarakat (civil society)
Masyarakat terdiri dari individual maupun kelompok
(baik yang terorganisasi maupun tidak) yang
berinteraksi secara sosial, politik, dan ekonomi
dengan aturan formal maupun tidak formal. Society
meliputi lembaga swadaya masyarakat, organisasi
profesi , dll.
Ketiga unsur good governance memainkan peranan yang
berbeda tetapi harus saling mendukung untuk
menciptakan kegiatan produktif yang semakin besar
(Effendi, 2000).
lanjutan
Negara
a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi, dan sosial
yang stabil
b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan
c. Menyediakan public service yang efektif dan
akuntabel
d. Menegakkan HAM
e. Melindungi lingkungan hidup
f. Mengurus standar kesehatan dan standar
keselamatan publik
lanjutan
Sektor Swasta
a. Menjalankan industri
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Menyediakan insentif bagi karyawan
d. Meningkatkan standar hidup bagi masyrakat
e. Memelihara lingkungan hidup
f. Mentaati peraturan
g. Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada
masyarakat
h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
lanjutan
Masyarakat Sipil
a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi
b. Mempengaruhi kebijakan publik
c. Sebagai sarana check and balance pemerintah
d. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial
pemerintah
e. Mengembangkan SDM
f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat
lanjutan
Hubungan antaraktor governance dalam perencanaan
pembangunan perencanaan partisipatif yang
melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat
melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan).
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALDadang Solihin
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan PembangunanParadigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan PembangunanDadang Solihin
 
Pengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma PerencanaanPengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma PerencanaanFauzan Barnanda
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanMekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifDadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Dadang Solihin
 

Mais procurados (20)

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan PembangunanParadigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
 
Menyusun visi pembangunan
Menyusun visi pembangunanMenyusun visi pembangunan
Menyusun visi pembangunan
 
Pengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma PerencanaanPengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma Perencanaan
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanMekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 

Destaque

Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatanModul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang Baik
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang BaikCiri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang Baik
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang BaikJabfungkes
 
Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan
Penyusunan Strategi Advokasi KesehatanPenyusunan Strategi Advokasi Kesehatan
Penyusunan Strategi Advokasi KesehatanJabfungkes
 
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs Vacancies
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs VacanciesJawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs Vacancies
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs VacanciesJawatan Kosong
 
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutPengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutOswar Mungkasa
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanpjj_kemenkes
 
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis PerencanaanArti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis PerencanaanDadang Solihin
 
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatanKb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Educación inclusiva
Educación inclusivaEducación inclusiva
Educación inclusivaNerko74
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosipjj_kemenkes
 
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerahPeranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerahicakarlina
 
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanKb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanpjj_kemenkes
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahRumandani Choirunisa
 
Sistem Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Pembangunan DaerahSistem Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi KesehatanPerencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaafidah1995
 

Destaque (20)

Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatanModul iii kb1 advokasi dalam  promosi kesehatan
Modul iii kb1 advokasi dalam promosi kesehatan
 
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang Baik
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang BaikCiri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang Baik
Ciri-ciri Perencanaan Advokasi Kesehatan yang Baik
 
Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan
Penyusunan Strategi Advokasi KesehatanPenyusunan Strategi Advokasi Kesehatan
Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan
 
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs Vacancies
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs VacanciesJawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs Vacancies
Jawatan Kosong 2016 Kolej Tuanku Ja’afar Jobs Vacancies
 
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutPengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
 
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis PerencanaanArti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
Arti, Elemen, dan Jenis Perencanaan
 
Dilema etik
Dilema etikDilema etik
Dilema etik
 
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatanKb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
 
Educación inclusiva
Educación inclusivaEducación inclusiva
Educación inclusiva
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerahPeranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
 
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanKb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Sistem Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Pembangunan DaerahSistem Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi KesehatanPerencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
 

Semelhante a Sistem perencanaan pembangunan

Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaRandy Wrihatnolo
 
Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomiPerencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomimaranathatesa
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004bappedameme
 
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptxSita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptxSitaGusmiati
 
71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi
71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi
71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomiOperator Warnet Vast Raha
 
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptadministrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptBambangAriSatria
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatanPembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatanMuhammad Sholeh
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalCucu Sya'diah
 
Tugas Kuliah Manajemen Pembangunan Indonesia
Tugas Kuliah Manajemen Pembangunan IndonesiaTugas Kuliah Manajemen Pembangunan Indonesia
Tugas Kuliah Manajemen Pembangunan Indonesiaguest361f82
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Dadang Solihin
 
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPDPenyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPDDadang Solihin
 
Bab 2 perencanaan
Bab  2 perencanaanBab  2 perencanaan
Bab 2 perencanaanCUTNURUL3
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

Semelhante a Sistem perencanaan pembangunan (20)

Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
Makalah perencanaan pembangunan 2
Makalah perencanaan pembangunan 2Makalah perencanaan pembangunan 2
Makalah perencanaan pembangunan 2
 
Uu no 25_2004
Uu no 25_2004Uu no 25_2004
Uu no 25_2004
 
Mekanisme manajerial pemerintahan
Mekanisme manajerial  pemerintahanMekanisme manajerial  pemerintahan
Mekanisme manajerial pemerintahan
 
Mekanisme manajerial pemerintahan
Mekanisme manajerial  pemerintahanMekanisme manajerial  pemerintahan
Mekanisme manajerial pemerintahan
 
Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomiPerencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomi
 
0 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 20040 uu nomor 25 tahun 2004
0 uu nomor 25 tahun 2004
 
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptxSita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
 
71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi
71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi
71772449 pertemuan-10-kebijakan-pembangunan-ekonomi
 
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptadministrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatanPembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
 
perencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasionalperencanaan pembangunan nasional
perencanaan pembangunan nasional
 
Tugas Kuliah Manajemen Pembangunan Indonesia
Tugas Kuliah Manajemen Pembangunan IndonesiaTugas Kuliah Manajemen Pembangunan Indonesia
Tugas Kuliah Manajemen Pembangunan Indonesia
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
 
Perencanaan pembangunan nasional
Perencanaan pembangunan nasionalPerencanaan pembangunan nasional
Perencanaan pembangunan nasional
 
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPDPenyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
 
Bab 2 perencanaan
Bab  2 perencanaanBab  2 perencanaan
Bab 2 perencanaan
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
 

Último

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 

Último (8)

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 

Sistem perencanaan pembangunan

  • 1. (Pertemuan ke 6) Dra. Sri Susilih, M.Si Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia
  • 2. Pengertian Perencanaan • Diana Conyers (Bratakusumah, 2005) Perencanaan adalah suatu proses yang terus menerus melibatkan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan penggunaan sumber daya yang ada dengan sasaran untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa yang akan datang.
  • 3. Arti Pentingnya Perencanaan Arti pentingnya perencanaan menurut LAN: 1. Perencanaan adalah alat efisiensi dan alat untuk meng – hindari pemborosan karena kegiatan-kegiatan yang di – lakukan untuk mencapai tujuan menjadi terarah. 2. Dengan perencanaan maka ada perkiraan hal-hal dan prospek-prospek perkembangan yang membatasi atau mengurangi ketidakpastian pada masa yang akan dilalui oleh rencana. 3. Dengan adanya rencana maka akan ada alat-alat peng- ukur atau standar-standar untuk pengawasan dan pe- nilaian.
  • 4. Manfaat Perencanaan Menurut Bintoro: 1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat- nya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan 2. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu per- kiraan (forecasting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. 3. Perencanaan memberikan kesempatan utk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau memilih kombinasi cara yang terbaik
  • 5. lanjutan 4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas, memilih urut-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya. 5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar utk mengadakan pengawasan atau evaluasi.
  • 6. Perencanaan Pembangunan  Bratakusumah (2005) Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk me- laksanakan suatu rangkaian kegiatan/aktivitas ke- masyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun nonfisik (mental dan spiritual), dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik.
  • 7. lanjutan Perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan awal dalam proses pembangunan. Sebagai tahapan awal, perencanaan pembangunan akan menjadi bahan atau pedoman/acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan pem- bangunan (action plan). Oleh karena itu perencanaan hendaknya bersifat implementatif (dapat dilaksanakan).
  • 8. Ciri-Ciri Perencanaan Pembangunan Dalam kaitan ini ciri-ciri perencanaan pembangunan menurut Bintoro adalah sbb: 1. Suatu perencanaan pembangunan adalah suatu usaha yang melahirkan suatu rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap. 2. Perencanaan pembangunan adalah suatu usaha untuk melahirkan suatu rencanan untuk meningkatkan pen- dapatan perkapita. Peningkatan pendapatan perkapita erat kaitannya dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi nasional. 3. Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk meng- adakan perubahan dan keseimbangan struktur ekonomi.
  • 9. lanjutan 4. Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk perluasan kesempatan kerja 5. Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk meratakan pembangunan khususnya pemerataan pendapatan antara golongan dalam masyarakat dan pemerataan antara daerah dan daerah dalam wilayah negara. 6.Perencanaa pembangunan adalah usaha utk membina lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan pembangunan.
  • 10. lanjutan 7.Perencanaan pembangunan adalah usaha untuk me- ningkatkan kemampuan membangun secara bertahap yang didasarkan pada kemampuan nasional. 8. Perencanaan pembangunan adalah usaha yang dilakukan secara terus menerus untuk menjaga kestabilan ekonomi. 9.Ada negara-negara yang mencantumkan sebagai tujuan pembangunannya yaitu hal-hal yang bersifat fundamental atau yang ideal yang harus dicapai dalam jangka panjang.
  • 11. lanjutan Prasyarat dapat diimplementasikannya suatu Perencana- an Pembangunan (BAPPENAS): 1. Faktual dan Realistis, artinya sesuai dengan kondisi aktual di masyarakat, dan realistis secara ekonomi dan politis. 2. Logis dan Rasional, artinya perencanaan yang dibuat dapat diterima akal sehat secara argumentatif. 3. Komprehensif atau menyeluruh, yakni mempertim- bangkan seluruh faktor atau variabel yang mem- pengaruhi.
  • 12. lanjutan 4. Fleksibel, artinya dapat berubah sesuai perkembang- an kondisi dan kebutuhan yang ada. 5. Komitmen, yaitu adanya perasaan memiliki dan ko- mitmen untuk menjalankan rencana dari seluruh stakeholders.
  • 13. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional  Menurut UU No. 25/2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. UU No. 25/2004 kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam PP No. 39 dan PP No. 40 tahun 2006.
  • 14. Jenis-Jenis Perencanaan Pembangunan Menurut UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional: 1. Ruang Lingkup Nasional a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional)= 20 tahun b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM Nasional) = 5 tahun c. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra -KL)= 5 tahun d. Rencana Kerja Pemerintah (RKP)= 1 tahun e. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL)= 1 tahun
  • 15. lanjutan 2. Ruang Lingkup Daerah a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah)= 20 tahun b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah)= 5 tahun c. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD)=5 tahun d. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)=1 tahun e. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD)=1 tahun
  • 16. Proses Perencanaan  Sistem Perencaaan Pembangunan Nasional mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencana- an, yaitu: 1. politik 2. teknokratik 3. partisipatif 4. atas-bawah (top-down) 5. bawah-atas (bottom-up)
  • 17. lanjutan Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program- program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan calon Presiden/KDH pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah (penjabaran visi dan misi).
  • 18. lanjutan Pendekatan Teknokratik Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksana- kan dengan menggunakan metode dan kerangka ber- pikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Pendekatan Partisipatif Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksana- kan dengan melibatkan semua pihak yang berkepenting an (stakeholders)terhadap pembangunan melalui Musrenbang.
  • 19. lanjutan Pendekatan top-down dan bottom-up Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up) dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Propinsi, Kabu- Paten/Kota, dan Desa/Kelurahan.
  • 20. Tahapan Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1. Penyusunan rencana, 2. Penetapan rencana, 3. Pengendalian pelaksanaan rencana, dan 4. Evaluasi pelaksanaan rencana
  • 21. Hubungan antaraktor governace dalam Perencanaan Pembangunan Pengertian Good Governance  Good Governance (atau tata kepemerintahan yang baik), adalah penyelenggaraan pemerintahan yang mampu mendorong dan memfasilitasi terbentuknya hubungan yang saling mendukung, selaras, seimbang dan adil antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.
  • 22. lanjutan  Menurut UNDP “governance is defined as the exercise of political, economic, and administratve authority to manage a nation’s affairs” . (Kepemerintahan diartikan sebagai pelaksa- naan kewenangan politik, ekonomi, dan administratif untuk memanage urusan-urusan bangsa). Pengertian governance ini menurut LAN, mempunyai tiga kaki atau pilar (three legs), yaitu: Economic governance, mencakup proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi langsung atau tidak langsung aktivitas ekonomi negara atau berhubungan ekonomi lainnya. Karenanya, economic governance memiliki pengaruh atau implikasi terhadap equity, powerty, dan equality of life. Dengan kata lain, economic governance mengacu pada penyelenggaraan kegiatan ekonomi yang mampu menciptakan kemakmuran secara adil dan merata. (Efendi, 2000).
  • 23. lanjutan Political governance, merujuk pada proses pembuatan keputusan dan implementasi kebijakan suatu negara yang legitimate dan autoritatif. Karenanya negara seharusnya terdiri dari tiga cabang pemerintahan yang terpisah, yaitu legislative, executive, dan yudicial yang mewakili kepentingan politik pluralis dan membolehkan setiap warga negara memilih secara bebas (freely elect) wakil-wakil mereka. Political governance: penyelenggaraan kehidupan politik yang demokratis sehingga kepentingan masyarakat tersalurkan dengan baik dan terdapat check and balance. (Effendi, 2000).
  • 24. lanjutan  Administrative governance, adalah sistem implementasi kebijakan yang melaksanakan sektor publik secara efisien, tidak memihak, akuntabel dan terbuka. Administrative governance, yakni penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang profesional, netral dan bersih KKN (Effendi, 2000).
  • 25. Prinsip-Prinsip Good Governance Karakteristik kepemerintahan yang baik (the characteristics of good system of governance) menurut UNDP, yaitu: 1. Participation: Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan , baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif. 2. Rule of Law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksana- kan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak asasi manusia.
  • 26. lanjutan 3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebas-an arus informasi. Proses-proses, lembaga- lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor. 4. Responsiveness. Lembaga-lembaga dan proses- proses harus mencoba untuk melayani setiap “stakeholders”. 5. Consensus orientation. Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan-pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur.
  • 27. lanjutan 6. Equity. Semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan, mempunyai kesempatan untuk meningkatkan atau menjaga kesejahteraan mereka. 7. Effectiveness and efficiency. Proses-proses dan lembaga-lembaga sebaik mungkin menghasilkan sesuai dengan apa yang digariskan dengan meng- gunakan sumber-sumber yang tersedia seoptimal mungkin.
  • 28. lanjutan 8. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pe- merintahan, sektor swasta dan masyarakat (civil society) bertanggung jawab terhadap publik dan lembaga- lembaga “stakeholders”. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi. 9. Strategic vision. Para pemimpin dan publik harus mem- punyai perspektif good governance dan pengembangan manusia yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan.
  • 29. Unsur-Unsur Good Governance Good Governance terdiri atas 3 unsur: 1. negara/pemerintah (the state) Sektor Negara termasuk di dalamnya lembaga-lembaga politik dan lembaga sektor publik. 2. dunia usaha (the private sector) Sektor swasta meliputi perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di berbagai bidang dan sumber informal lain di pasar.
  • 30. lanjutan 3. masyarakat (civil society) Masyarakat terdiri dari individual maupun kelompok (baik yang terorganisasi maupun tidak) yang berinteraksi secara sosial, politik, dan ekonomi dengan aturan formal maupun tidak formal. Society meliputi lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi , dll. Ketiga unsur good governance memainkan peranan yang berbeda tetapi harus saling mendukung untuk menciptakan kegiatan produktif yang semakin besar (Effendi, 2000).
  • 31. lanjutan Negara a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang stabil b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan c. Menyediakan public service yang efektif dan akuntabel d. Menegakkan HAM e. Melindungi lingkungan hidup f. Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan publik
  • 32. lanjutan Sektor Swasta a. Menjalankan industri b. Menciptakan lapangan kerja c. Menyediakan insentif bagi karyawan d. Meningkatkan standar hidup bagi masyrakat e. Memelihara lingkungan hidup f. Mentaati peraturan g. Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada masyarakat h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
  • 33. lanjutan Masyarakat Sipil a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi b. Mempengaruhi kebijakan publik c. Sebagai sarana check and balance pemerintah d. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah e. Mengembangkan SDM f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat
  • 34. lanjutan Hubungan antaraktor governance dalam perencanaan pembangunan perencanaan partisipatif yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan).