1. Nama Kelompok :
• MIRA SANDRANA
• EPI PRAHMA SARI
• AISYAH RAHMA DHANTI
• NELLA SUWARNO
• DIAN NOVITA SARI
• UMI SAFITRI
• TITIN EKA SARI
• MUHAMMAD IHSAN
• MUSTAKIM
• DWI SURYANTO
5. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot
molekultinggi yang
merupakan polimer dari
monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan
ikatan peptida.
7. Struktur sekunder
protein berkaitan
dengan bentuk dari
berbagai
rangkaian asam amino
pada protein, oleh
ikatan hidrogen antara
atom hidrogen
darigugus amino
dengan atom oksigen
dari gugus
karboksil.
STRUKTUR SEKUNDER
10. 1. ASAM AMINO
• Asam amino adalah sembarang senyawa
organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -
NH2).
• Dalam bentuk larutan, asam amino
bersifat amfoterik: cenderung menjadi
asam pada larutan basa dan menjadi basa
pada larutan asam.
13. *Asam amino esensial yaitu asam-
asam amino yang tidak dapat
disintesis dalam tubuh.
Contoh asam amino esensial : valin,
leusin, isoleusin, histidin, arginin,
treonin, triptofan, metionin,
fenilalanin, dan lisin.
14. Asam Amino Essensial
Nama Rantai Sisi
Fenilalanin Aromatik non-polar Phe F
Isoleusin Rantai bercabang Ile I
Leusin Rantai bercabang Leu L
Lisin Positif basa Lys K
Metionin Polar tak bermuatan Met M
Treonin Polar tak bermuatan Thr T
Triptofan Aromatik polar Trp W
Valin Rantai bercabang Val V
Arginin (separuh ess.) Positif basa Arg R
Histidin (separuh ess.) Positif basa His H
15. Asam Amino Non-Essensial
Nama Rantai Sisi
Alanin Non-polar alifatik Ala A
Asparagin Polar tak bermuatan Asn N
Aspartat Negatif asam Asp D
Glisin Non-polar alifatik Gly G
Glutamat Negatif asam Glu E
Glutamin Polar tak bermuatan Gln Q
Prolin Non-polar siklik Pro P
Serin Polar tak bermuatan Ser S
Sistein Polar tak bermuatan Cys C
Tirosin Aromatik polar Tyr Y
16. *Asam amino nonesensial yaitu
asam amino yang dapat disintesis
dalam tubuh.
Contoh asam amino nonesensial :
glisin, alanin, serin, glutamin, tirosin,
prolin, asparagin, aspartat, sistein,
dan asam glutamat.
17. ION ZWITTER
Zwitter-ion adalah senyawa yang
memiliki sekaligus gugus bersifat
asam dan basa. Pada pH netral
zwitter-ion akan bermuatan positif
(kation) maupun bermuatan negatif
(anion).
18. DENATURASI PROTEIN
Setiap perubahan terhadap
struktur sekunder/tertier protein
Molekul protein dapat pula
mengendap peristiwa
koagulasi
Denaturasi belum tentu
mengakibatkan koagulasi. Protein
dapat saja mengendap, tetapi
dapat kembali ke keadaan semula
flokulasi
19. Faktor-faktor penyebab denaturasi protein
:
• perubahan pH : penggumpalan kasein
• Panas : merusak ikatan hidrogen dan
jembatan garam
• Radiasi : sinar X dan U.V
• Pelarut organik : aseton, alkohol.
• Garam-garam dari logam berat : Ag2+,
Hg2+, Pb2+
• Pereaksi-pereaksi alkaloid : asam tannat,
asam pikrat bisa menggumpalkan protein
menurunkan infeksi.
• Pereduksi : thioglikolat
20. Denaturasi Protein
• Terjadi bila suatu protein yang berada dalam
bentuk aslinya;
- dipanaskan, berada dalam pH ekstrim, atau
diberi bahan kimia misalnya urea.
• Denaturasi menyebabkan struktur tersier hilang.
• Bila protein tersebut dikembalikan ke kondisi
faali, maka akan melipat kembali secara spontan
ke konformasi aslinya (reversible), serta kembali
berfungsi (renaturasi).
• Bila dipanaskan berlebihan, maka akan merusak
Struktur primer,disebut koagulasi (irreversible).
21. penggolongan protein
Berdasarkan fungsi biologis-nya,
protein dapat dibedakan atas 7
golongan yaitu :
1. Enzim,yaitu protein yang berfungsi
sebagai biokatalis.
2. Protein transpor, yaitu protein
yang mengikat dan memindahkan
molekul atau ion spesifik.
22. 3. Protein nutrien dan penyimpanan,
yaitu protein yang berfungsi sebagai
cadangan makanan.
4. Protein kontraktil, yaitu protein yang
memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk mengubah bentuk atau
bergerak.
23. 5. Protein struktur, yaitu
protein yang berperan sebagai
penyangga untuk memberikan
struktur biologi kekuatan atau
perlindungan.
6. Protein pertahanan
(antibodi), yaitu protein yang
melindungi organisme
terhadap serangan organisme
(penyakit).
25. 1).Uji Ninhidrin
Adalah uji umum untuk protein dan asam
amino. Ninhidrin dapat mengubah asam
amino menjadi suatu aldehida. Uji ninhidrin
dilakukan dengan menambah-kan beberapa
tetes larutan ninhidrin yang tidak bewarna ke
dalam sampel., kemudian dipanaskan
beberapa menit. Adanya protein ditunjukkan
oleh terbentuknya warna ungu.
REAKSI PENGENALAN PROTEIN
26.
27. 2).Uji Biuret
Adalah uji untuk protein (ikatan
peptida) tetapi tidak dapat
menunjukkan asam amino bebas.
Zat yang akan diselidiki mula-mula
ditetesi larutan NaOH, kemudian
larutan tembaga(II) sulfat yang
encer. Jika terbentuk warna ungu
berarti zat itu mengandung protein.
28. 3).Uji Xantoproteat
Adalah uji terhadap protein yang
mengandung gugus fenil (cincin
benzena). Apabila protein yang
mengandung cincin benzena
dipanaskan dengan asam nitrat pekat,
maka terbentuk warna kuning yang
kemudian menjadi warna jingga bila
dibuat alkalis (basa) dengan larutan
NaOH.
29. 4).Uji Balerang
Adanya unsur balerang dalam
protein dapat ditunjukkan dengan
melarutkan larutan protein dengan
larutan NaOH pekat (± 6 M)
dipanaskan, kemudian diberi beberapa
tetes larutan timbel asetat. Bila
berbentuk endapan hitam (dari PbS)
menunjukkan adanya balerang.