Dokumen tersebut membahas tentang rumput laut sebagai sumber daya yang berpotensi untuk pembangunan berkelanjutan. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti pakan ternak, pupuk alami, bahan kimia farmasi, dan bahan baku biodiesel. India kaya akan keanekaragaman rumput laut dengan 844 spesies yang tersebar di berbagai genus.
3. 1
Rumput Laut: Sumber yang Menjanjikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
T. Nedumaran dan D. Arulbalachandran
Abstrak
Alga laut makroskopik, yang dikenal sebagai rumput laut, merupakan salah satu
sumber daya penting di lautan. Rumput laut membentuk sumber daya terbarukan
yang penting di lingkungan laut dan telah menjadi bagian dari peradaban manusia
sejak dahulu kala. Laporan tentang penggunaan rumput laut pernah dilakukan pada
tahun 2.500 yang lalu. Pemanfaatan rumput laut untuk berbagai tujuan telah
menyebabkan realisasi bertahap bahwa beberapa konstituen yang lebih unggul dan
berharga. Rumput laut mensintesis berbagai bahan kimia, beberapa di antaranya
adalah satu-satunya sumber daya alam agar, karagenan dan alginat. Hal ini telah
digunakan sebagai makanan untuk manusia, pakan untuk hewan, Biofertilizers alami
untuk tanaman dan sumber berbagai bahan kimia seperti nilai-nilai farmasi tanpa
efek samping, produksi biodiesel dan pengelolaan air limbah, dll. Dalam bab ini,
pemanfaatan rumput laut telah jelas dibahas untuk membuktikan dan memainkan
peran penting dalam pembangunan berkelanjutan yang dapat menjadi sumber yang
menjanjikan bagi kesejahteraan manusia.
Kata kunci: Biofertilizer, Biofuel, Pakan hewan, Nilai farmasi
1. Pendahuluan
Rumput laut atau alga bentik adalah kelompok tumbuhan yang hidup di
lingkungan laut atau air payau. Seperti tanaman terestrial, rumput laut mengandung
pigmen fotosintetik, dengan bantuan sinar matahari dan nutrisi yang ada di air laut,
rumput laut berfotosintesis dan menghasilkan makanan. Rumput laut ditemukan di
wilayah pesisir antara wilayah subtidal hingga kedalaman dimana 0,01% cahaya
fotosintesis tersedia. Pigmen tumbuhan, cahaya, paparan, kedalaman, suhu, pasang
surut, dan karakteristik pantai bergabung untuk menciptakan lingkungan berbeda
yang menentukan distribusi dan variasi di antara rumput laut (Dhargalkar dan
Kavlekar 2004). Rumput laut atau makroalga laut adalah tumbuhan primitif tanpa
bunga, tanpa akar, batang, dan daun sejati. Rumput laut membentuk salah satu
4. 1
sumber daya terbarukan yang penting secara komersial. Rumput laut terdapat di
perairan laut yang dangkal dan dalam, juga di muara yang terpencil. Rumput laut
tumbuh di bebatuan, karang mati, batu, kerikil, substrat padat, dan tanaman lain.
Rumput laut membutuhkan kondisi lingkungan tertentu, untuk pertumbuhan dan
pembentukan yang tepat di berbagai daerah di garis pantai. Namun, topografi, sifat
fisik dari substrat, salinitas, arus, pasang surut, dan faktor-faktor lain dari lingkungan
laut bervariasi di berbagai bagian garis pantai, dan sebagai hasil dari fluktuasi ini,
perubahan yang ditandai terjadi dalam distribusi dan kelimpahan berbagai jenis
rumput laut.
1.1. Kekayaan Rumput Laut di India
India memiliki panjang garis pantai yang luas lebih dari 9.000 km terdiri dari,
sejumlah muara, air yang dibendung, dan pulau berbatu, atau susunan karang yang
terdapat di Tamil Nadu dan Gujarat, serta di sekitar wilayah Bombay, Karwar,
Ratnagiri, Goa, Vizhinjam, Varkala, Visakhapatnam, dan beberapa tempat lain
seperti danau Chilka dan Pulicat. Negara India kaya akan keanekaragaman hayati
rumput laut dan memiliki wilayah yang sangat luas untuk pertumbuhan. Menurut
Oza dan Zaidi (2001), total 844 spesies rumput laut yang tersedia di India berasal
dari genus dan kelas yang berbeda seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Genera Species
Chlorophyceae 43 216
Phaeophyceae 38 194
Rhodophyceae 136 434
217 844
2. Klasifikasi Rumput Laut
Berdasarkan jenis pigmen, struktur eksternal dan internal, serta reproduksi,
rumput laut dibagi menjadi empat kelompok besar: Hijau, biru, coklat, dan merah.
Masing-masing botanis mengacu pada kelompok-kelompok besar seperti
Phaeophyceae, Rhodophyceae, Cyanophyceae, dan Chlorophyceae. Rumput laut
coklat biasanya lebih besar dibandingkan dengan rumput laut merah yang biasanya
lebih kecil, umumnya panjang dari rumput laut merah tersebut berkisar beberapa cm
hingga mencapai 1 m serta warnanya tidak selalu merah. Terkadang, menunjukkan
2
5. 1
warna ungu dan bahkan merah kecoklatan. Rumput laut hijau juga memiliki kisaran
ukuran yang sama kecilnya dengan rumput laut merah.
3. Ekologi dan Biologi Rumput Laut
Rumput laut adalah produsen utama, pesaing, dan ekosistem ekologis yang
penting yang dapat memainkan peran sentral disekitar wilayah pesisir, mulai dari
rumput laut hingga terumbu karang. Meskipun rumput laut diketahui rentan terhadap
perubahan fisik dan kimia di lingkungan laut, dampak perubahan iklim antropogenik
secara langsung di masa mendatang dalam ekosistem rumput laut masih kurang
dikembangkan (Harley et al. 2012). Studi ekologi telah dilakukan pada vegetasi
rumput laut dari berbagai lokasi di pantai India oleh berbagai pekerja. Mereka
memberikan data tentang perubahan musiman dan zonasi rumput laut dan pada
kondisi lingkungan yang ada di daerah tersebut. Perubahan dalam kemunculan dan
perendaman total, topografi pantai, dan tingkat pertumbuhan tanaman ditemukan
berkontribusi banyak terhadap variasi pertumbuhan rumput laut. Setiap tahun
tanaman segar berkembang dari bagian reproduksi yang dibebaskan oleh tanaman
dari generasi sebelumnya atau dari bagian basal abadi dari tanaman lama. Periode
regenerasi, peningkatan dan penurunan pertumbuhan bervariasi dari spesies ke
spesies yang lain dan juga dari satu lokalitas ke yang lainnya. Beberapa rumput laut
dalam dua periode puncak pertumbuhan dengan siklus pertumbuhan yang diamati
selama setengah tahun, sedangkan pada rumput laut lainnya, pertumbuhan puncak
yang diamati hanya satu periode. Secara umum, pertumbuhan maksimum telah
diamati di banyak rumput laut dalam dua musim tahun ini, satu dari Juni - Agustus
dan satu lagi dari November - Januari. Rumput laut komersial yang bermanfaat harus
dikumpulkan hanya selama periode puncak pertumbuhan untuk mendapatkan lebih
banyak kuantitas bahan baku dengan hasil yang lebih baik dari produk yang
berkualitas baik.
Studi pada periode yang relatif dominan pada fase vegetatif dan reproduksi
dari banyak rumput laut yang berperan penting secara komersial menunjukkan
bahwa tingkah laku perkembangan bervariasi pada rumput laut yang berbeda di
sepanjang pantai India. Meskipun reproduksi diamati sepanjang tahun, dua musim
3
6. 1
pertumbuhan dalam setahun terjadi di banyak rumput laut dan satu musim
pertumbuhan ditemukan pada rumput laut lainnya. Informasi tentang produksi spora
dari rumput laut yang penting secara ekonomis dikumpulkan. Karena sebagian besar
spora ditemukan dari produksi rumput laut yang berhasil ditemukan, kemudian
dibawa ke laboratorium untuk menentukan ukuran tanaman yang sesuai untuk
dipanen di perairan laut dengan cara transplantasi. Periodisitas dalam pelepasan
spora yang diamati pada beberapa rumput laut. Sementara itu, tidak terdapatnya
perioditas dari rumput laut jenis lain yang dapat melakukan pelepasan spora. Musim
tumbuhnya spora dan juga periode sporulasi maksimum bervariasi dari spesies ke
spesies. Informasi dikumpulkan juga pada perkecambahan spora, kelangsungan
hidup dan siklus hidup beberapa bibit rumput laut. Hasil dari beberapa penelitian
tentang pertumbuhan, perilaku vegetatif, dan sporulasi rumput laut yang penting
secara ekonomi yang tumbuh di daerah yang tidak biasa memberi solusi untuk
memanfaatkan sumber daya laut yang tersedia dengan cara yang rasional untuk
eksploitasi dan penanaman secara komersial. Studi tentang keragaman, fisiologi,
biokimia, dan pemanfaatan spesies yang berpotensi berguna untuk memanfaatkan
potensi sumber daya rumput laut yang diperlukan dan untuk melakukannya secara
berkelanjutan.
4 Pemanfaatan Rumput Laut dari Masa Sejarah hingga Hari Ini
Catatan paling awal tentang pemanfaatan rumput laut dimulai dari tahun 2700
Sebelum Masehi dalam kompilasi "Chinese Herbs" oleh Kaisar Shen Nung. Rumput
laut telah menjadi bagian dari negara Jepang sejak 300 tahun Sebelum Masehi.
Rumput laut dikonsumsi di negara-negara oriental seperti Jepang, Cina, Korea, dan
baru-baru ini di Amerika Serikat, Eropa, Filipina, Indonesia, Chili, Taiwan, Vietnam,
Rusia, Italia, dan India. Republik Korea memiliki konsumsi rumput laut per kapita
tertinggi di dunia. Setelah konsumsi makanan manusia, penggunaan komersial
rumput laut paling berharga berikutnya adalah sebagai bahan baku untuk ekstraksi
phycocolloids seperti agar, alginat, dan karagenan yang digunakan di beberapa
industri. Industri phycocolloids (rumput laut) saat ini mencapai lebih dari US $ 6,2
miliar. Produksi rumput laut komersial telah tumbuh sebanyak 119 spesies sejak
1984, dan saat ini, 221 spesies rumput laut digunakan secara komersial termasuk 145
spesies untuk makanan dan 110 spesies untuk produksi phycocolloid. Hal ini telah
4
7. 1
digunakan sebagai makanan untuk manusia, pakan hewan atau pupuk untuk tanaman,
dan sumber berbagai bahan kimia. Di masa lalu, rumput laut juga telah menggunakan
sistem baru untuk membuat pupuk cair dari rumput laut. Produk rumput laut
digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan beberapa manfaat seperti (misalnya,
polisakarida rumput laut digunakan dalam pembuatan pasta gigi, sabun, sampo, dan
produk kosmetik seperti krim dan lotion dan juga sebagai sumber nutrisi hewan).
Selain itu, digunakan dalam pengolahan air limbah, industri kertas dan penelitian
medis (Cruz Suarez dkk., 2010). Baru-baru ini, peneliti rumput laut berdebat secara
jelas tentang produksi energi dan biofuel. Mereka telah mendiskusikan berbagai
sumber potensial terhadap pemanasan global di mana rumput laut dapat
mengefesienkan penyerapan karbon yang berarti menyerap lebih banyak karbon dari
pada emisi laju rumput laut. Rumput laut juga dapat digunakan sebagai pengumpul
energi, dan zat yang berpotensi berguna serta dapat diekstrak dengan fermentasi dan
pirolisis. Berbagai manfaat dari spesies alga yang tersedia di seluruh dunia disajikan
pada Tabel 1.
Table 1. Pemanfaatan Global Spesies Rumput Laut yang Berbeda.
Jenis Chlorophyta Kegunaan Negara
Acetabularia major M Indonesia, Filipina
Capsosiphon fulvescens F Korea
Caulerpa spp. F Malaysia, Thailand, India
Caulerpa lentillifera F, M Filipina
Caulerpa peltata F, M Filipina
Caulerpa racemosa F Bangladesh, Jepang, Filipina
Pulau Pasifik Selatan, Vietnam,
India
M Filipina, India
Caulerpa sertularioid.es F, M Filipina, India
Caulerpa taxifolia F. M Filipina, India
Codium spp. F Argentina
Codium bartletti F Filipina
Codium edule F Filipina
5
8. 1
Codiumfragile F Korea, Filipina
Codium muelleri F Hawaii
Codium laylori F Israel
Codium tenue F Indonesia
Codium tomentosum F Indonesia
Colpomenia sinuosa F Filipina
Dictyosphaeria Ag Kenya
cavernosa M Filipina
Enteromorpha spp. Ag Portugal, India, Brazil
F Bangladesh, Perancis, Hawaii,
Myanmar
Enteromorpha F Korea, Indonesia
comoressa M Indonesia, Filipina
Enteromorpha clathrala F Korea
Enteromorpha grevillei F Korea
Enteromorpha F Indonesia, Jepang, Korea
iniesiinalis M Indonesia
Ag India
Enteromorpha linza F Korea
Enteromorpha nitidum F Korea
Enteromorpha prolifera F Indonesia, Jepang, Korea,
Filipina
M Indonesia
Monostroma nitidum F Jepang
Scytosiphon lomentaria F Korea, Perancis
Viva spp. Ag Itali, Portugal, India, Selandia Baru
F, M Argentina, Kanada, Chili,
Hawaii, Jepang, Malaysia, India
P Italia
Ulva lactucc F, M Vietnam, Indonesia, India,
Jepang
6
9. 1
Ulvapertusa M Filipina
Ulva reticulata F Vietnam, India
Rhodophyta Acanthophora spicifera C Vietnam
F Filipina, Vietnam
Ahnfeltia plicata Ag Chili
Asparagopsis taxifoimis F Hawaii, Indonesia
M Filipina
Betaphycus gelatinum F, C Vietnam
Caloglossa adnata F Indonesia
Caloglossa leprieurii M Indonesia, Vietnam
Catenella spp. F Myanmar
Chondria crassicaulis F Korea
Chondrus crispus C Perancis,Spayol,Amerika serikat
F Irlandia, Perancis
Chondrus ocellatus F Jepang
Eucheuma alvarezii C Malaysia, Kiribati, India,
Philippines
Eucheuma cartilagineum F Jepang
Eucheuma denticulatum C Filipina, Madagascar
Eucheuma gelatinae A India. Malaysia. Vietnam
C, F Cina, Indonesia, Filipina
Eucheuma isiforme F Karibia
Eucheuma muricatum F. M Indonesia
Eucheuma striatum C Madagascar
Gelidiella acerosa F. A Filipina, India, Malaysia,
Vietnam
Gelidiella tenuissima F Bangladesh
Gelidium anansii F. M Korea
Gelidium abbottiorum A Afrika Selatan
Gelidimn capense A Afrika Selatan
7
10. 1
Gelidium chilense A Chili
Gelidium latifolium A Spanyol
F Indonesia
Gelidium lingulatum A Chili
Gelidium madagascariense A Madagascar
Gelidium pristoides A Afrika Selatan
Gelidium pteridifolium A Afrika Selatan
Gelidium pusillum F Bangladesh
Gelidium rohustum A Meksiko
Gelidium rex A Chili
Gelidium sesquipedale A Maroko. Portugal, Spanyol
Gelidium vagum A Kanada
Gigartina canalicular C Meksiko
Gigartina chamissoi C Peru
C Chili
Gigartina intermedia C Vietnam
Gigartina skottsbergi C Argentina, Chili
Gloiopeltis spp. F Vietnam
Gloiopeltisfurcata F Korea
C Jepang
Gloiopeltis tenax C Jepang
F Korea
Gloiopeltis complanata N Jepang
Gracilaria spp. Ag Portugal
C Malaysia
F Myanmar, Thailand, India
P Italia
M Vietnam
Gracilaria asiatica A Cina, Vietnam
8
11. 1
F Vietnam
Gracilariabursa pasloris F Jepang
Gracilaria cauduta A Brazil
Gracilaria changii F Thailand
Gracilaria chilensis Chile Ag Selandia Baru
Gracilaria cornea A Brazil
F Karabia
Gracilaria coronopifolia F Hawaii, Vietnam
Gracilaria crassissima F Karabia
Gracilaria domingensis F Brazil, Karabia, Chili
Gracilaria eduhs A, F India
Gracilaria F Indonesia. Vietnam
eucheutnoides M Indonesia
Gracilaria finrui A Filipina, Vietnam
C Filipina
F Vietnam
Gracilaria fisheri A, F Thailand
Gracilariafoliifera A India
Gracilaria gracilis A Namibia, Afrika Selatan
Gracilaria heteroclada A Filipina, Vietnam
F Vietnam
Gracilaria howei A Peru
Gracilaria A Meksiko, Peru
lemaneifortnis F Jepang
Gracilaria longa A Italia
Gracilaria pacifica A Kanada
Gracilaria parvispora F Hawaii
Gracil aria sali cornia A Thailand
F Thailand, Vietnam
9
12. 1
Gracilaria tenuistipitata var. A Cina, Filipina, Thailand, Vietnam
F Thailand, Vietnam
Gracilaria verrucosa A Argentina, Mesir, Itali, India
F Perancis, Indonesia,Jepang, Korea
M Indonesia
Gracilariopsis lemaneiformis A Kanada
Gracilariopsis tenuifrons A Brazil
Grateloupiafilicina F Indonesia, Jepang
M India
Gymnogongrus furcellatus C Chili
Halymenia spp. F Myanmar, Cina,
Ag Hindia Barat
Halymenia discoidea F Bangladesh
Halymenia durvillaei F Filipina
Halymenia venusta Ag, F Kenya
Hypnea spp. F Myanmar
Hypnea museiformis C Brazil, India
Hypnea muscoides C, F Vietnam. India
Hypnea nidifica F Hawaii
Hypnea pannosa F Bangladesh, Filipina
Hypnea valentiae C, F Vietnam
Iridaea filiate C Chili
Iridaea edulis F Islandia
Iridaea laminarioides C Chili
Iriduea memhranacea C Chili
Kappaphyens alvarezii C Filipina, Tanzania, India
F Filipina
Kappaphycus coHonii C, F,M Vietnam
10
13. 1
Laurencia obtusa F, M Indonesia
Laurencia papilloma Ag. Kenya, Filipina,
F India
Murencia pinnalijida F Portugal
Lithothamnion caraUinides Ag Perancis, Irlandia, UK
Mastocarpus papillatus C Chili
Mastocarpus stellatu C" Portugal, Spanyol
F Irlandia
Mazzaella splcndens A, F Kanada
Meristotheca papulosa F Jepang
Meristotheca proewnbens F Pulau Pasifik Selatan
Nemalion vericulare F Korea
Palmaria hecatensis F Kanada
Palmaria mollis F Kanada
Palmaria palmata F Kanada, Perancis, Islandia,
Ireland,
UK, Amerika Serikat
Porphyra spp. F Israel, Selandia baru, UK,Jepang
Porphyra abbottae F Alaska, Kanada
Porphyra acanthophora F Brazil
Porphyra atropurpurea F,M Indonesia
Porphyra columbina F Argentina, Chili, Peru
Porphyra crispata F Thailand, Vietnam
Porphyrafallax F Kanada
Porphyra haitanensis F Cina
Porphyra kuniedae F Korea
Porphyra leucosticta F Portugal
Porphyra perforata F Kanada
Porphyra psuedolanceolata F Kanada
Porphyra seriata F Korea
11
14. 1
Porphyra spiralis F Brazil
Porphyra suborbiculata F Korea, Vietnam
Porphyra tcnera F JepanG. Korea
Porphyra torla F Alaska. Kanada
Porphyra umbilicalis F Perancis, Amerika Serikat
Porphyra vietnamensis F Thailand
Porphyra yezoensis F Cina. Jepang. Korea
Pterocladia capillacea A Portugal
Pterocladia lucida A Selandia Baru
P Korea
Scinaia moniliformis F Filipina
Solieria spp. F Myanmar
Phaeophyta A Selandia Batu
Alaria crassifolia F Jepang
Alariafilulosa Ag, F Alaska
Alaria rnarginala F Kanada
Alaria esculenta F Islandia, Irlandia, Amerika
Serikat
Ascophyllum nodosum Ag Perancis, Kanada. Cina, Irlandia,
Amerika Serikat
A1 Irlandia, Norway, UK
Cladosiphon nkamuranus F Jepang
Cystoseira barbuta Al Mesir
Ftesmarestia spp. RoK Alaska
Durvillaca antarctica F Chili, Selandia Baru
Durvillaea potatorum Al Australia
Ecklonia cava F Jepang
Ecklonia maxima Ag Afrika Selatan
Ecklor.ia stolonifcra F Korea
Egregia menziesii F Kanada
12
15. 1
Fucus spp. Ag Perancis
Fucus gardneri Ag Kanada
F, RoK Alaska
Fucus serratus A1 Irlandia
F Perancis
Fucus vesiculosus A1 Irlandia
Co Irlandia
F Perancis, Portugal
Hizikiafusiformis F Jepang, Korea
Hydroclathrus Ag Filipina
clathratus F Bangladesh, Filipina
Laminaria angustata F Jepang, Australia
Laiminaria bongardiana F Alaska
Laminaria diabolica F Jepang
Laminaria digitata A1 Perancis, Irlandia
F Irlandia
Laminaria groenlandica F Kanada
Laminaria hyperborean A1 Irlandia. Norwegia, Spanyol,UK
Laminariajaponica A1 Cina
F Cina. Jepang. Korea
Laminaria longicruris F Amerika Serikat
Laminaria longissima F Jepang
Laminaria ochraleuca A1 Spanyol
Laminaria ochoiensis F Jepang
Laminaria religiosti F Jepang, Korea
Laminaria saccharina sF Alaska, Kanada, Irlandia
RoK Alaska
Laminaria selchelli F Kanada
Laminaria schinzii Ag Afrika Selatan
13
16. 1
Lessonia nigrescens AI Chili, Peru
Lessonia trabeculata Al Chili
Macrocystis integrifolia A1 Peru
RoK Alaska. Kanada
Macrocystis pyrifera Ag Australia
A1 Chili, Meksico. Peru. Amerika
Serikat
F Argentina
RoK Alaska. Amerika Serikat
Nemacystis decipiens F Jepang
Nereocyslis luetkeana Ag Alaska. Canada
F USA
Pelvetia siliquasa F Korea
Postelsia spp. F USA
Sargassum aquifolium F Indonesia
Sargassum crassifolium A1 Vietnam
F Thailand
Sargassum spp. Ag Brazil, Vietnam, India, China,
Afrika Selatan, Australia
Al Vietnam
F Bangladesh, Hawaii, Malaysia,
Myanmar, Filipina, Thailand,
Vietnam
M Brazil, Vietnam
Sargassum filipendula F Mesir
Sargassum graminifolium Al Vietnam
Sargassum henslowianum Al Vietnam
Sargassum homeri F Korea
Sargassum ilicifolium Al India
Sargassum mcclurei Al Vietnam
Sargassssum myriocystum Al India
14
17. 1
Sargassum oligosysrum F Thailand
Sargassum polycystum F Indonesia, Thailand
Sargassum siliquosum AL, Vietnam
M
A1 Vietnam
F, M Indonesia
Sargassum wightii Al India
Sargassum vacheliiannum Al Vietnam
Turbinaria spp. Ag Vietnam
M Filipina
Turbinaria conoides Al India
Turbinaria decurrens Al India
Turbinaria ornata Al India
Undaria pinnatifida F Australia, Cina, Perancis.
Jepang, Korea
Undaria pelerseniana F Korea, Japan. China
F = Makanan, A= agar, C= karagenan, .Al = alginat, M= obat, RoK = rumput laut di
Korea Selatan, Ag = pertanian, P = kertas (Zemke-White dan Ohno, 1999).
15
18. 1
Kosa Kata
Abudance = Kelimpahan
According = Menurut
Addition = Tambahan
Among = Antara
Available = Tersedia
Backwater = Air yang dibendung
Based = Berdasarkan
Beings = Makhluk hidup
belong = Berasal/ termasuk
Benefit = Manfaat
Biodivesity = Keanekaragaman
hayati
Brackish = Payau
Broad = Luas/ besar
Civilization = Peradaban
climate = Iklim
Coastline = Garis pantai
Combine = Menggabungkan
Comparison = Perbandingan
Competitor = Pesaing
Contain = Mengandung
Current = Arus
Depth = Kedalaman
Determine = Menentukan
Different = Berbeda
Divided = Terbagi
during = Selama
Early = Awal/dini
enormous = Besar sekali
Even = Bahkan
Exhibited = Menunjukkan
Fertilizer = Pupuk
Few = Beberapa
Gaining =Dapatkan/
memperoleh
Giant = Besar
Gradual = Bertahap
harvestable = Bisa dipanen
Immemorial = Dahulu kala
Important = Penting
increase = Meningkat
Kind = Jenis
Lakes = Danau
Land = Darat/ tanah
Large = Besar
Manure = Pupuk
Most = Paling
Non flowering= Tidak berbunga
Ongoing = Secara langsung
peak = Puncak/ tertinggi
Pebbles = Kerikil
Perennial = Abadi/ tahunan
Poorly = Buruk sekali
Potentially = Berpotensi
preponderance = Jumlah lebih besar
Primary = Utama
Prominently = Secara mencolok/
jelas
16
19. 1
Purposes = Tujuan
Range = Berkisar
Ranging = Mulai
Raw = Mentah
Recent = Baru
Refers = Mengacu
Renewable = Terbarukan
Require = Membutuhkan
Resources = Sumber daya
Role = Peran
Seasonal = Musiman
Seawater = Air laut
Side = Efek samping
Sinks = Tenggelam
Source = Sumber
Stones = Batu
Sunlight = Sinar matahari
Superior = Unggul
Tides = Pasang surut
Toothpastes = Pasta gigi
Understood = Dipahami
Usually = Biasanya
Utilization = Pemanfaatan
Valuable = Berharga/ diminati
Various = Berbagai
Vulnerable = Rentan
Wastewater = Air Limbah
Worldwide = Seluruh dunia
yield = Menghasilkan
Occurring = terjadi
Shown = Ditunjukkan
17