Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
makna dan fungsi pancasila
1. Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pembimbing : Dr. Muh Akbal, M.Hum
KELAS B
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
3. Latar Belakang
• Pancasila adalah asas persatuan, kesatuan, damai, kerjasama,
hidup bersama dari bangsa Indonesia yang warga-warganya
sebagai manusia yang memiliki bawaan kesamaan dan
perbedaan.
• Hendaknya warga Indonesia menempatkan perbedaan-
perbedaan dan pertentengan-pertentangan dalam kedudukan
dan arti yang tidak mempengaruhi kesamaan serta kesatuan
bangsa Indonesia. Adanya perbedaan-perbedaan itu, disadari
sebagai suatu hal yang memang menjadi bawaan sebagai
manusia pribadi dan makhluk. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang beridiologi. Pancasila mempunyai sifat dasar kesatuan
yang mutlak, berupa sifat kodrat manusia dalam kenyataan
yang sewajarnya, ialah sifat perseorangan (individu) dan
makhluk sosial dalam kesatuan yang bulat dan harmonis
(kedua tunggalan, monodualis).
4. Rumusan Masalah
• 1. Apa makna dari Pancasila?
• 2. Apa fungsi dan kedudukan Pancasila?
• 3. Apakah makna dari Pancasila sebagai
pemersatu sikap dan tingkahlaku manusia
5. Tujuan
• melengkapi salah satu tugas kelompok mata
kuliah Pendidikan Pancasila
• sebagai bahan reverensi mata kuliah
Pendidikan Pancasila
• salah satu cara untuk menggali pemikiran-
pemikiran yang baru, orisinal, pemikiran
dan realitas kehidupan warga negara
• upaya untuk mengenalkan pemahaman
tentang Pancasila itu sendiri
6. Metode
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :
• Metode Pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data
dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun
informasi di internet.
• Diskusi
Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada PJ
konsultasi dan teman – teman yang mengetahui tentang informasi yang di
perlukan dalam membuat proyek.
8. 1. Makna Pancasila
• Pancasila merupakan sumber hukum yang berlaku di Indonesia, memiliki nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya yang telah dijelaskan dalam Pembukaan UUD
1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik hukum nasional Indonesia.
Berbagai kebijakan hukum di era reformasi pasca amandemen UUD 1945 belum
mampu mengimplementasikan nilai-nilai fundamental dari Pancasila dan UUD
1945 yang menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap hukum sebagai
pencerminan adanya kesetaraan dan pelindungan hukum terhadap berbagai
perbedaan pandangan, suku, agama, keyakinan, ras dan budaya yang disertai
kualitas kejujuran yang tinggi, saling menghargai, saling menghormati, non
diskriminatif dan persamaan di hadapan hukum.
• Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro , menerangkan bahwa Pancasila
adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata bobot
dan latar belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN
1983 sebagai "satu-satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Tercatat ada pula sejumlah naskah tentang Pancasila dalam perspektif suatu
agama karena selain unsur-unsur lokal ("milik dan ciri khas bangsa Indonesia")
diakui adanya unsur universal dalam setiap agama.
9. 2. Fungsi dan kedudukan Pancasila
1. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa Indonesia, dan menentukan
eksistensi bangsa Indonesia. Segala aktivitas bangsa Indonesia disemangati oleh Pancasila.
2. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia
mempunyai ciri-ciri khas yang dapat membedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah yang
dimaksud dengan kepribadian, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
3. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia
Hal ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk,
penuntun, dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia
Falsafah berasal dari kata Yunan “philosophia”. Philos atau philein berarti to love (mencintai atau
mencari). Sophia berarti wisdom, kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi secara harafiah, falsafah
berarti mencintai kebenaran. Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa
Indonesia mempunyai arti bahwa, Pancasila oleh bangsa Indonesia diyakini benar-benar memiliki
kebenaran. Falsafah berarti pula pandangan hidup, sikap hidup, pegangan hidup, atau tuntunan
hidup.
10. 5. Pancasila sebagai weltanshauung bangsa Indonesia atau sebagai philosophische grondslag
bangsa Indonesia Kata-kata ini diucapkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni
1945 di muka sidang BPUPKI. Welt berarti dunia, anshauung berarti pandangan. Dalam kamus
Jerman-Inggris weltanschauung diberi arti conception of the world, philosophy of life. Jadi
weltanschauung berarti pandangan dunia atau pandangan hidup, atau falsafah hidup atau
philoshopischegrondslag (dasar filsafat).
6. Pancasila adalah perjanjian luhur rakyat Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila telah disepakati dan disetujui oleh rakyat Indonesia melalui
perdebatan dan tukar pikiran baik dalam sidang BPUPKI maupun PPKI oleh para pendiri negara.
Perjanjian luhur tersebut dipertahankan terus oleh negara dan bangsa Indonesia. Kita semua
mempunyai janji untuk melaksanakan, mempertahankan serta tunduk pada azas Pancasila.
7. Pancasila adalah dasar Negara Repbuplik Indonesia
Hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam mengatur
pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan dari semua perundang-undangan di
Indonesia harus berdasarkan, Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan jiwa Pancasila.
Pancasila dalam pengertian ini disebut dalam Pembukaan UUD 1945.
8. Pancasila adalah landasan idiil
Kalimat ini terdapat dalam ketetapan MPR mengenai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Hal ini berarti, bahwa landasan idiil GBHN adalah Pancasila. Arti dan fungsi Pancasila sebenarnya
masih banyak lagi, salah satunya adalah: Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.
11. 3. Pancasila sebagai Pemersatu sikap dan
tingkah laku manusia
• Pandangan hidup bangsa harus berasal dari nilai-nilai
budaya yang dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan
masyarakat yang menjadi unsur lapisan masyarakat itu.
• Setiap masyarakat yang mendiami suatu daerah di
Indonesia pastilah mempunyai ciri kebudayaan dan
pandangan hidup masyarakat yang perlu dilindungi,
dihormati, serta dimajukan oleh negara.
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa secara
keseluruhan merupakan intisari dari nilai-nilai budaya
masyarakat yang majemuk. Pancasila memiliki ciri yang
khas dalam kebudayaan masyarakat, oleh karena itu tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia
dan merupakan ciri khas yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
12. Sila pertama Pancasila (Ketaqwaan terhadap Tuhan YME) :
• Mengandung nilai saling menghormati
antar sesama penganut agama dan tidak
mempermasalahkan perbedaan tentang
cara beribadah kepada Tuhan.
• Konflik Agama banyak yang terjadi karena
sentimen agama tidak akan terjadi apabila
kita memahami secara mendalam tentang
Pancasila terutama pada Sila pertama
karena akan tercipta rasa sling
menghormati dan menghargai Ketuhanan
masing-masing.
13. Sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Mengandung nilai-nilai kemanusiaan antara lain.
• (1) Pengakuan terhadap adanya martabat
manusia;
• (2) Perlakuan yang adil terhadap martabat
manusia;
• (3) Pengertian manusia yang beradab memiliki
daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan sehingga
jelas adanya perbedaan antara manusia dan
hewan. Sehingga tumbuh nilai saling
menyayangi dan mengasihi antar sesama serta
menghormati nilai- nilai hidup setiap orang.
14. Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia)
Pada Sila ketiga (Persatuan Indonesia)
Mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
• (1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia.
• (2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia dan memiliki satu tekad yang
sama dalam pencapaian cita-cita.
• (3) Pengakuan terhadap “Ke-Bhineka Tunggal Ika-an” suku
Bangsa (etis) dan kebudayaan Bangsa (berbeda-beda namun
satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan
Bangsa.
Pasal ini bertujuan menciptakan nilai-nilai persatuan dan persatuan
sehingga mencegah terjadinya konflik perpecahan di Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini tidak akan terjadi.
15. Pancasila Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)
Nilai-Nilai yang terkandung:
• (1) Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
• (2) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang
ditempuh melalui jalan musyawarah dengan dilandasi akal
sehat.
• (3) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga
masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama.
• (4) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam
permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
Pasal ini bertujuan mengembangkan nilai permusyawarahan.
Apabilasetiap permasalahan atau konflik diselesaikan dengan
musyawarah maka akan semakin mengeratkan bangsa dan tidak
akan terjadi konflik di dalan Negara yang berkepanjangan.
16. Pancasila Sila Ke Lima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Mengandung nilai-nilai.:
• (1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial
atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat Indonesia
dengan tidak memandang Suku, Agama, Ras dan
golongan.
• (2) Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi
bidang-bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial,
Kebudayaan dan Pertahanan/ keamanan nasional
(Ipoleksosbudhankamnas).
• (3) Cita-cita masyarakat adil dan makmur material dan
spritual yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
• (4) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan
menghormati hak orang lain.
18. Kesimpulan
• Sebagai pemersatu bangsa, Pancasila mutlak diperlukan
oleh seluruh generasi bangsa. Sekalipun bangsa Indonesia
yang sekarang sudah bersatu, tidak berarti Pancasila tidak
diperlukan lagi. Karena yang disebut bangsa Indonesia
bukan hanya yang sekarang ini ada, tetapi juga yang nanti
akan ada. Selama masih terjadi proses regenerasi, selama
itu pula Pancasila sebagai pemersatu Bangsa masih tetap
kita perlukan. Itu berarti, selama masih ada bangsa
Indonesia, selama itu pula masih kita perlukan alat
pemersatu bangsa. Ini berarti, bahwa selama masih ada
bangsa Indonesia, maka Pancasila sebagai dasar negara
masih tetap kita butuhkan. Ini sekaligus membuktikan
kebenaran Pancasila, baik selaku dasar Negara, maupun
sebagai kepentingan lain. Sehingga Pancasila
menunjukkan memiliki banyak fungsi atau multy function.
19. Saran
• Untuk menjaga agar Pancasila tetap terpelihara dan
lestari, maka harus dilakukan peningkatan
pemahaman pada semua lapisan masyarakat. Yang
lebih penting lagi, para pemimpin harus menjadi
teladan dalam pengamalan Pancasila. Pancasila
akan menjadi ideologi yang kuat apabila diamalkan
dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, menuju negara aman,
damai, tentram, adil, makmur dan sejahtera dalam
semua aspek kehidupan terutama dalam penegakan
hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) ini.
20. DAFTAR PUSTAKA
• Suprapto, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA 3. Jakarta:
Bumi Aksara.
• Rachma. 2009. Pancasila Sebagai Persatuan Bangsa. rachma-
taskblog.blogspot.co.id. Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2016.
• Apriyanto Very. 2011. Pancasila Sebagai Persatuan Bangsa.
veryapriyanto.wordpress.com. Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2016.
• Suseno Satria Bayu. 2011. Pancasila Pemersatu Bangsa.
satriabayususeno.blogspot.co.id. Diakses Pada Tanggal 23 Oktober 2016.