Proses seleksi karyawan meliputi 9 tahapan mulai dari seleksi surat lamaran, wawancara, tes psikologi, kesehatan, hingga wawancara akhir untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau ditolak berdasarkan kesesuaian dengan kriteria pekerjaan.
8. PENDAHULUAN
Rekrutmen adalah proses mencari,
menemukan, mengajak dan menetapkan
sejumlah orang dari dalam maupun dari luar
perusahaan sebagai calon tenaga kerja
dengan karakteristik tertentu seperti yang
telah ditetapkan dalam perencanaan sumber
daya manusia.
9.
10. Tujuan Utama Rekruitmen
Tujuan utama dari proses
rekrutmen dan seleksi adalah untuk
mendapatkan orang yang tepat bagi
suatu jabatan tertentu, sehingga orang
tersebut mampu bekerja secara
optimal dan dapat bertahan di
perusahaan untuk waktu yang lama.
11.
12. Proses Seleksi
1. Seleksi surat lamaran dan cv
2. Pengisian Blanko lamaran
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi (Phsychological test)
7. Tes kesehatan (Medical Check Up)
8. Wawancara akhir
9. Memutuskan diterima atau di tolak
13. 1. Seleksi surat lamaran dan cv
Tujuan: untuk mendapatkan lamaran yang
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
perusahaan.
menyisihkan lamaran yang tidak memenuhi
kriteria
membandingkan pelamar
menggunakan kesan kepribadian
16. 2. Pengisian Blanko lamaran
Tujuan:
1. membantu dalam wawancara
2. menjaring informasi yang belum
lengkap
3. memudahkan informasi
4. alat memeriksa informasi
sebelumnya
18. 3. Pemeriksaan referensi
Memeriksa referensi adalah meneliti siapa
referensi pelamar, dipercaya atau tidak
untuk memberikan informasi mengenai
sifat, perilaku, pengalaman kerja dan hal-
hal yang dianggap penting dari pelamar.
19. Referensi yang digunakan:
1. Personal references adalah referensi yang dapat
memberikan informasi mengenei karakter dan
kondisi kesehatan atau penyakit yang pernah
dialami pelamar.
2. Employment references adalah referensi yang
dapat memberikan informasi atau semacam
jaminan mengenei latar belakang maupun
pengalaman kerja pelamar yang bersangkutan.
20. Kelebihan Kekurangan
· Bisa digunakan untuk
membuktikan informasi
yang diberikan kandidat.
· Dapat digunakan
sebagai antisipasi
terhadap tuntutan hukum
yang berkaitan dengan
kelalaian hukum dalam
proses perekrutan.
· Bisa mendorong
kandidat untuk
memberikan informasi
yang lebih akurat.
· Laporan yang diterima
hampir selalu positif; secara
khusus hasilnya tidak
begitu membantu untuk
membedakan pekerja
yang baik dengan pekerja
yang jelek.
BACK
21. 4. Wawancara pendahuluan
Dalam wawancara pendahuluan, tim penyeleksi
mengadakan wawancara formal. Sehingga akan
didapatkan data yang lebih komplit dan terperinci.
Tujuan:
a) Mendapatkan informasi dari setiap karyawan
b) Cek data karyawan
c) Menggali kemampuan (accepability)
seorang pelamar
d) Mengambil keputusan
22. Wawancara yang efektif...
1. Interviewer harus aktif mendengarkan
2. Menggunakan lebih dari satu format
interview (unstructured interview,
structured interview, mixed interview)
3. Interviewer berpedoman pada job
requirement atau job specification
4. Interviewer memahami body language
23. Tahap proses wawancara:
a) Perkenalan dan penilaian pertama
b) Meyakinkan pelamar
c) Membangkitkan minat
d) Evaluasi mendalam dan penilaian
akhir
e) Kesimpulan dan tindak lanjut
25. 5.Tes Penerimaan
Bentuk-bentuk tes penerimaan:
1. Tes-tes Psikologis (Psychological Test)
- Test kecerdasan (intelligence test) : tes
yang menguji kemampuan mental pelamar
dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan
logis.
- Test kepribadian (personality test) : Dimana
hasilnya akan mencerminkan bekerja sama,
sifat kepemimpinan dan unsur- unsur
kepribadian lainnya.
26. - Test bakat (aptitude test) : Yang mengukur
kemampuan potensial pelamar yang dapat
dikembangkan
- Test minat (interest test) : Yang mengatur
antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan.
- Tes prestasi (achievement test) : Yang mengukur
kemampuan pelamar sekarang
27. 2. Tes-tes Pengetahuan (Knowledge Tests) : Yaitu
bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan
yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang
diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk
melaksanakan pekerjaan
3. Physical test (medical test) : Yaitu suatu proses
untuk menguji kemampuan fisik atau kesehatan
pelamar.
29. 6.Tes Psikologi (Phsychological
test) / psikotes
Langkah-langkah pemeriksaan tes psikologi:
1. Persiapan:
- spesifikasi jabatan
- alat-alat test
- lembar evaluasi
2. Pelaksanaan:
- pengetesan
- skoring
3. Pelaporan:
- evaluasi dari hasil yang telah dilaksanakan.
30. Alat-alat ukur peramalan psikologik
1. Tes Kecakapan, adalah tes yang dirancang
untuk menentukan sejauh mana baiknya
seseorang dapat melakukan sesuatu. Tes
kecakapan dapat dibedakan kelompok-
kelompok tes sebagai berikut: tes kecakapan
intelektual, keruangan dan mekanikal,
pengamatan/perceptual accuracy,
gerak/motor ability.
31. 2. Tes kepribadian objektif, merupakan
ukuran-ukuran dari ciri-ciri kepribadian
yang mempunyai bentuk yang berstruktur.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar,
individu sendiri menetapkan jawaban mana
yang paling sesuai dengan dirinya.
32. 3. Tes Kerpibadian projektif, merupakan
ukuran - ukuran dari ciri - ciri kepribadian
yang bentuknya tidak berstruktur. Individu
harus memberikan jawaban terhadap
rangsangan yang ambigu dari setiap soal.
Jawaban - jawaban ini akan memperlihatkan
secara lebih lengkap dinamika
kepribadiannya.
33. 4. Tes situasional, merupakan tes yang
mengukur kepribadian seseorang yang
dinilai dari faktor-faktor lingkungan.
Terdapat dua jenis tes situasional yaitu,
tes work sampel test dan simulation
test.
34. 5. Informasi lewat biografi,
pertanyaan-pertanyaan dari daftar
pertanyaan biografi ini merupakan
pertanyaan-pertanyaan tentang ciri-
ciri objektif dari latar belakang
sekolahnya, pekerjaan dan pribadinya.
35. you can see an example
on the reference that we
have provided
BACK
36. 7.Tes kesehatan (Medical Check
Up)
Pemeriksaan kesehatan fisik pelamar
apakah memenuhi spesifikasi yang telah
ditentukan untuk jabatan yang
bersangkutan. Tes kesehatan hendaknya
diperhatikan dengan cermat karena sangat
menentukan tingkat prestasi kerja karyawan.
Baik menurut pandangan perusahaan
ataupun pelamar.
38. 8. Wawancara akhir
Kepala bagian atau atasan bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan praktis pelamar dalam
menjalankan pekerjaan dan juga untuk
memperoleh gambaran apakah pelamar
dapat diajak bekerjasama atau tidak.
BACK
39. 9. Memutuskan diterima atau di
tolak
Pelamar yang lulus dari setiap seleksi
diputuskan diterima menjadi calon
karyawan dengan status karyawan dalam
masa percobaan. Proses seleksi berakhir
dengan adanya keputusan penerimaan
pegawai, di mana asumsi pelamar menerima
tawaran pekerjaan.