SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
Baixar para ler offline
Sanitasi.Net
Bangunan Pengolahan Air Limbah
secara Aerobik
Modul D:
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Pelatihan Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T)
Juli, 2015
Rentek-D5
Sanitasi.Net
Sanitasi.Net
Komponen Pengolahan Air Limbah Aerobik
1. Kolam Aerasi (Aerated Lagoon)
2. Kolam Aerasi Fakulatif
3. Proses Lumpur Aktif (Activated Sludge Process)
4. Kolam Aerasi Ekstensif (Extended Aeration)
5. Parit Oksidasi (Oxidation Ditch)
Sanitasi.Net
KOLAM AERASI (AERATED LAGOON)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Kolam Aerasi
‱ Kolam aerasi menggunakan peralatan aerator mekanik berupa
surface aerator yang digunakan untuk membantu mekanisasi
supply oksigen larut dalam air.
‱ Aerator ini menggunakan propeler yang setengah terbenam
dalam air dengan putarannya memecah permukaan air agar
lebih banyak bagian air yang kontak dengan udara dan
menyerap oksigen bebas dari udara.
‱ Dinding kolam aerasi terbuat dari beton bertulang, sedangkan
lantai kolam menggunakan geotekstil agar tidak terjadi
kebocoran.
Sanitasi.Net
Skematik Kolam Aerasi
Sanitasi.Net
Kelebihan & Kekurangan
‱ Kelebihan
– Biaya pemeliharaan rendah, effluent yang dihasilkan baik, biaya instalasi
awal rendah, dan tidak menimbulkan bau.
‱ Kelemahan
– Membutuhkan lahan yang luas dan membutuhkan energy yang besar
jika kolam aerasi dilengkapi dengan aerator.
Sanitasi.Net
Tipe dan Persyaratan Geotekstil
‱ Memiliki berat yang cukup (4 kg/m2) untuk terhindar dari
kemungkinan terangkat (uplift) akibat pelepasan gas karena
tanah mengandung material organik.
‱ Memiliki kemampuan untuk menutup kerusakan akibat
penetrasi batuan dengan diameter 5 cm.
‱ Memiliki kekuatan yang cukup untuk terhindar dari kerusakan
pada bagian tepinya karena proses pemasangan.
‱ Mudah dipasang dan tidak diperlukan tenaga kerja dengan
spesifikasi khusus untuk memasangnya.
Sanitasi.Net
Aerator dan Efisiensi
‱ Unit ini pada prinsipnya menempatkan aerator yang dapat
mengangkat seluruh endapan tersuspensi dalam aliran sehingga
dianggap terjadi pengadukan lengkap dari seluruh sisi kolam
sebagaimana terjadi pada aerasi di tangki sistem activated
sludge/lumpur aktif.
‱ Efisiensi BOD removal cukup tinggi namun karena aliran
keluar membawa juga endapan yang tersuspensi, dengan
demikian efisiensi pengurangan suspended solid pada efluen
sangat rendah.
Sanitasi.Net
Kebutuhan Energi dan Keuntungannya
‱ Kebutuhan energi untuk aerasi:
– hampir sama saja dengan tipe lainya, hanya karena harus mengangkat
seluruh suspensi, maka diperlukan tenaga aerator yang cukup besar
yaitu 2,6 s/d 3,88 kWh per 1000 m3 kolam.
– Lebih dari 4 kali tenaga yang diperlukan oleh fakultatif aerated lagoon
atau 2 kali tenaga aerator yang diperlukan extended aeration.
‱ Keuntungan tipe ini tidak memerlukan pengurasan lumpur
pada dasar kolam.
Sanitasi.Net
KOLAM AERASI FAKULATIF
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Kolam Aerasi Fakulatif
‱ Tipe ini selaras dengan kolam alga pada kolam stabilisasi,
hanya oksigen yang diperlukan disupply melalui aerator dan
bukan melalui proses fotosintesis algae.
‱ Sistem ini memberikan cukup oksigen, namun power input
aerator tidak cukup untuk menjaga seluruh partikel (solid)
tetap dalam bentuk suspensi.
‱ Sama dengan kondisi fakultatif pada kolam stabilisasi, yaitu:
– pada lapisan bagian atas terjadi proses dekomposisi aerobik dan
– pada bagian lapisan bawah kolam terjadi proses anaerobik.
Sanitasi.Net
Kebutuhan Energi
‱ Unit ini memerlukan power yang cukup rendah, namun
memerlukan lahan yang cukup luas meskipun tidak seluas
lahan untuk kolam stablisasi.
‱ Lumpur akibat pengendapan akan berada didasar kolam dan
secara periodik harus dibersihkan.
‱ Akumulasi lumpur facultatif aerated lagoon adalah 30 liter s/d
50 liter per jiwa setiap tahunnya.
Sanitasi.Net
Skematik Kolam Aerasi Fakultatif
Sanitasi.Net
PROSES LUMPUR AKTIF
(ACTIVATED SLUDGE PROCESS)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Proses Lumpur Aktif
‱ Lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologi
aerobik dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam
suatu reactor dan dalam keadaan tercampur sempurna.
‱ Suplai oksigen mutlak diperlukan, biasanya menggunakan
peralatan mekanis aerator dan blower.
‱ Peralatan tersebut selain dibutuhkan untuk menyuplai oksigen,
juga diperlukan untuk melakukan pengadukan sempurna di
dalam reaktor.
‱ Perlakukan untuk memperoleh massa mikroba yang tetap
dalam reaktor adalah dengan melakukan resirkulasi lumpur
dan pembuangan lumpur dalam jumlah tertentu.
Sanitasi.Net
Proses Lumpur Aktif
‱ Limbah cair yang masuk ke dalam tangki aerasi akan terjadi
pencampuran dengan mikroorganisme.
– Mikroorganisme ini yang melakukan penguraian dan menghilangkan
kandungan organic dari limbah secara aerobic.
– Oksigen yang dibutuhkan untuk reaksi mikroorganisme tersebut
diberikan dengan cara memasukkan udara ke dalam tangki aerasi
dengan blower.
‱ Campuran limbah yang telah diolah kemudian dialirkan ke
clarifier dan di dalam clarifier lumpur akan mengendap dan
supernatannya dikeluarkan sebagai effluent dari proses.
‱ Sebagian besar lumpur aktif yang ada di clarifier diresirkulasi ke
tangki aerasi supaya konsentrasi mikroorganisme dalam tangki
aerasinya tetap sama dan sisa lumpur yang ada di buang untuk
dilakukan pengolahan lumpur.
Sanitasi.Net
Jenis Lumpur Aktif
‱ Tipe konvensional
‱ Tipe extended aeration
Sanitasi.Net
Kriteria Perencanaan Lumpur Aktif
Conventional
Step
Aeration
Modified
Aeration
Extended
Aeration
Contact
Stabilization
HighRate
Aeration
Pure Oxygen
1 BebanBOD :MLSSLoading kg/kg.hari 0.2-0.4 0.2-0.4 1.5-3.0 0.03-0.05 0.2-0.6 0.02-0.04 0.2-1.0
Volume Loading kg/.m3
.hari 0.3-0.8 0.4-1.4 0.6-2.4 0.15-0.25 0.8-1.4 0.6-2.6 1.6-4.0
2 MLSS mg/L 1500-2000 2000-3000 400-800 3000-6000 3000-6000 3000-6000 6000-8000
3 Umur Lumpur (Sludge Age) hari 2-4 15-30 4 2-4 8-20
4 KebutuhanUdara (Qudara/Qair limbah) 3-7 3-7 2-3.5 >15 >12 >15
5 WaktuAerasi(HRT) jam 6-8 4-6 1.5-3 16-24 5 2-3 1-3
6 RasioSirkulasiLumpur (Qlumpur/Q air limbah) % 20-40 20-30 5-10 50-150 40-100 50-150 25-50
7 EfisiensiPengolahan % 85-95 90 60-70 75-85 85-90 75-95 85-95
Jenis Proses
SatuanNo Kriteria
(Sumber: Japan SewageWork Assosiation)
Sanitasi.Net
Variable Perencanaan (Desain Variabel)
a. Beban BOD
b. Padatan Tersuspensi dalam Campuran Cairan (Mixed-Liqour
Suspended Solids /MLSS)
c. Padatan Tersuspensi yang Mudah Menguap dalam Campuran
Cairan (Mixed-Iiqour Volatile Suspended Solids /MLVSS)
d. Ratio Perbandingan Makanan terhadap Mikroorganisme (Food
- to – Microorganism)
e. Waktu Tinggal Hidrolis (Hidraulic Retention Time /HRT)
f. Kebutuhan Oksigen untuk aerasi
g. Produksi Lumpur (Px)
h. Ratio Sirkulasi Lumpur (Hidraulic Recycle R)
i. Umur lumpur Aktif (ƟC)
Sanitasi.Net
PROSES LUMPUR AKTIF
(ACTIVATED SLUDGE PROCESS)
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Proses Lumpur Aktif
‱ Kolam Extended Aeration
– sebenarnya bukan termasuk kategori kolam aerasi seperti kolam aerasi
lainnya, proses ini merupakan pengembangan dari proses lumpur aktif
konvensional (standar).
– Untuk Extended Aeration tidak diperlukan bak pengendap awal.
Sanitasi.Net
Proses Lumpur Aktif
‱ Di dalam bak aerasi air limbah disuplai oksigen dari blower atau
diffuser sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan
zat organik yang ada di dalam air limbah.
– Dengan demikian di dalam bak aerasi tersebut akan tumbuh dan
berkembang biomassa dalam jumlah yang besar.
– Biomassa atau mikroorganisme inilah yang akan menguraikan senyawa
polutan yang ada di dalam air limbah.
‱ Unit ini juga membuat endapan tersuspensi dengan adukan
menyeluruh meliputi seluruh bagian kolam.
– sebagian lumpur yang terikut pada aliran outlet dari kolam ini
terendapkan,
– sebagian lainya dibiarkan terakumulasi di dalam kolam atau sebagian
yang diendapkan kemudian dikembalikan kedalam sistem aerasi.
Sanitasi.Net
Skema Extended Aeration
Sanitasi.Net
Sistem yang Digunakan
‱ Menempatkan tangki pengendapan terpisah sesudah kolam
‱ Memisahkan bagian dari kolam untuk zona pengendapan untuk
menahan lumpur sebelum effluen dilepas ke badan air.
‱ Melakukan operasi lagoon secara intermitten dengan
membuat dua unit secara pararel.
– Kedua unit akan beroperasi secara bergantian, ketika satu unit
berhenti, maka akan ada kesempatan terjadinya pengendapan.
– Lumpur akan terakumulasi mencapai konsentrasi solid yang ideal untuk
extended aeration.
Sanitasi.Net
Karakteristik dan Tipe Kolam Aerasi
Kriteria
Tipe Kolam Aerasi
Fakultatif Flowthrough
Extended
Aeration
Konsentrasi solid, mg/l
30 - 150 30 – 300
4000 -
5000
Td, hari 3 – 6 2 - 5 0.7 -1
Dalam kolam, m 3 – 5 3 – 5 3 – 5
Eff BOD removal % 75 – 90 70 – 85 95 – 98
Kebutuhan lahan
m2/cap
0.15 – 0.45 0.10 – 0.35
0.13 –
0.25
Kebutuhan oxigen+) 0.6 – 0.8 0.6 – 0.8 1.2 – 1.8
Aeration kWh*
kWh / 1000 org 0.75-0.97 0.75-0.97 1.49-2.24
kWh / 1000 m3/kolam 0.75-1.12 2.61-3.88 1.12-1.87
Perhitungan Horse Power didasarkan bahwa aerator dapat memberikan 2,28 kgO2/kWh
Sanitasi.Net
PARIT OKSIDASI
Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
Sanitasi.Net
Parit Oksidasi
‱ Pada prinsipnya sistem oxidation ditch adalah extended aeration
yang semula dikembangkan berdasarkan saluran sirkular
kedalaman 1 s/d 1,5 m yang dibangun dengan pasangan batu.
‱ Reaktor ini biasanya digunakan untuk proses pemurnian air
limbah setelah mengalami proses pendahuluan.
‱ Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan konsentrasi BOD,
COD, dan nutrient dalam air limbah.
Sanitasi.Net
Cara Kerja
‱ Air diputar mengikuti saluran sirkular yang cukup panjang
untuk tujuan aerasi dengan alat mekanik rotor seperti sikat
baja yang berbentuk silider.
‱ Rotor diputar melalui as (axis) horizontal dipermukaan air.
Alat aerasi untuk rotor yang horizontal disebut juga cage rotor
atau mammoth rotor, dan pasveer ditch (apabila rotornya
vertical).
Sanitasi.Net
Kelebihan dan Kekurangan
‱ Kelebihan
– Kemampuan meremoval organik dengan biaya operasional dan
perawatan rendah.
– Menghasilkan lumpur yang lebih sedikit daripada proses biologis
lainnya.
‱ Kekurangan
– Membutuhkan lahan yang luas
– Konsentrasi TSS pada effluent masih tergolong tinggi jika dibandingkan
dengan proses pengolahan activated sludge.
Sanitasi.Net
Proses Lumpur Aktif Sistem
Parit Oksidasi (Oxidation Ditch)
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Modul Perencanaan Teknis SPAL-T
Modul
A. Dasar-dasar Perenca-naan
Teknis SPAL-T
B. Unit Pelayanan
C. Unit Pengumpulan /
Jaringan Perpipaan
D. Unit Pengolahan Air
Limbah
E. Teknologi Pengolahan
Lumpur
F. Konstruksi Bangunan
G. Rencana Anggaran Biaya
Sub-Modul
D1 Perencanaan Teknis Unit
Pengolahan Air Limbah
D2 Pemilihan Lokasi IPAL
D3 Pemilihan Teknologi dan
Sistem IPAL
D4-6 Sistem Pengolahan Air
Limbah (secara Fisik,
Kimia, Biologi) - 3 Sesi
D7-8 Pengolahan (Aerobik,
Anaerobik, Gabungan dan
Kombinasi) - 2 sesi
Sanitasi.Net
Terimakasih
Joy Irmanputhra
AFSI
FasilitatorSanitasi.Org

Mais conteĂșdo relacionado

Mais procurados

Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Ecko Chicharito
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
Pramudita Rahayu
 

Mais procurados (20)

Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
Bangunan pelengkap-instalasi-drainase-bab-5
 
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumPerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 

Destaque

Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
Izza Zennin
 
BICUSAPPT
BICUSAPPTBICUSAPPT
BICUSAPPT
BICUSA
 
SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015
SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015
SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015
Mohamad Amin Saad
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
Ida Ayu Lochana Dewi
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
Kurnia Zuliana
 
SEA WATER DESALINATION
SEA WATER DESALINATIONSEA WATER DESALINATION
SEA WATER DESALINATION
Soham Sen
 

Destaque (13)

Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
 
SWRO
SWROSWRO
SWRO
 
BICUSAPPT
BICUSAPPTBICUSAPPT
BICUSAPPT
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015
SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015
SMART Technology-MASARÂź Presentation - 2015
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Sea-water reverse osmosis (SWRO) - the basics
Sea-water reverse osmosis (SWRO) - the basicsSea-water reverse osmosis (SWRO) - the basics
Sea-water reverse osmosis (SWRO) - the basics
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasi
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
Reverse Osmosis Sea water Desalination System Presentation - Genesis Water Te...
Reverse Osmosis Sea water Desalination System Presentation - Genesis Water Te...Reverse Osmosis Sea water Desalination System Presentation - Genesis Water Te...
Reverse Osmosis Sea water Desalination System Presentation - Genesis Water Te...
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
Sifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloidSifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloid
 
SEA WATER DESALINATION
SEA WATER DESALINATIONSEA WATER DESALINATION
SEA WATER DESALINATION
 

Semelhante a Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik

KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal enggKELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
AnanthaAzizah
 
water-treatment-plant
water-treatment-plantwater-treatment-plant
water-treatment-plant
leubo
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
alextugas
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Riffidoresson1
 

Semelhante a Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik (20)

Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara KombinasiPerencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
 
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal enggKELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
KELOMPOK 5_Tugas Review enbiromntal engg
 
water-treatment-plant
water-treatment-plantwater-treatment-plant
water-treatment-plant
 
Seleksi pemilihan unit
Seleksi pemilihan unitSeleksi pemilihan unit
Seleksi pemilihan unit
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...
 
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.pptDASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
DASAR_DASAR_TEKNOLOGI_PENGOLAHAN_LIMBAH.ppt
 
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakitTeknologi pengelolaan limbah rumahsakit
Teknologi pengelolaan limbah rumahsakit
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiModul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
PENGOLAHAN LIMBAH.pptx
PENGOLAHAN LIMBAH.pptxPENGOLAHAN LIMBAH.pptx
PENGOLAHAN LIMBAH.pptx
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
 
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor BiogasMengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas
Mengenal Tipe-Tipe Reaktor Biogas
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 

Mais de Joy Irman

Mais de Joy Irman (20)

Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan PemekatanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan Pemekatan
 

Último

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
arifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
Andimarini2
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Último (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 

Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik

  • 1. Sanitasi.Net Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Aerobik Modul D: Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah Pelatihan Perencanaan Teknis Sistem Pengelolaan Limbah Terpusat (SPAL-T) Juli, 2015 Rentek-D5
  • 3. Sanitasi.Net Komponen Pengolahan Air Limbah Aerobik 1. Kolam Aerasi (Aerated Lagoon) 2. Kolam Aerasi Fakulatif 3. Proses Lumpur Aktif (Activated Sludge Process) 4. Kolam Aerasi Ekstensif (Extended Aeration) 5. Parit Oksidasi (Oxidation Ditch)
  • 4. Sanitasi.Net KOLAM AERASI (AERATED LAGOON) Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 5. Sanitasi.Net Kolam Aerasi ‱ Kolam aerasi menggunakan peralatan aerator mekanik berupa surface aerator yang digunakan untuk membantu mekanisasi supply oksigen larut dalam air. ‱ Aerator ini menggunakan propeler yang setengah terbenam dalam air dengan putarannya memecah permukaan air agar lebih banyak bagian air yang kontak dengan udara dan menyerap oksigen bebas dari udara. ‱ Dinding kolam aerasi terbuat dari beton bertulang, sedangkan lantai kolam menggunakan geotekstil agar tidak terjadi kebocoran.
  • 7. Sanitasi.Net Kelebihan & Kekurangan ‱ Kelebihan – Biaya pemeliharaan rendah, effluent yang dihasilkan baik, biaya instalasi awal rendah, dan tidak menimbulkan bau. ‱ Kelemahan – Membutuhkan lahan yang luas dan membutuhkan energy yang besar jika kolam aerasi dilengkapi dengan aerator.
  • 8. Sanitasi.Net Tipe dan Persyaratan Geotekstil ‱ Memiliki berat yang cukup (4 kg/m2) untuk terhindar dari kemungkinan terangkat (uplift) akibat pelepasan gas karena tanah mengandung material organik. ‱ Memiliki kemampuan untuk menutup kerusakan akibat penetrasi batuan dengan diameter 5 cm. ‱ Memiliki kekuatan yang cukup untuk terhindar dari kerusakan pada bagian tepinya karena proses pemasangan. ‱ Mudah dipasang dan tidak diperlukan tenaga kerja dengan spesifikasi khusus untuk memasangnya.
  • 9. Sanitasi.Net Aerator dan Efisiensi ‱ Unit ini pada prinsipnya menempatkan aerator yang dapat mengangkat seluruh endapan tersuspensi dalam aliran sehingga dianggap terjadi pengadukan lengkap dari seluruh sisi kolam sebagaimana terjadi pada aerasi di tangki sistem activated sludge/lumpur aktif. ‱ Efisiensi BOD removal cukup tinggi namun karena aliran keluar membawa juga endapan yang tersuspensi, dengan demikian efisiensi pengurangan suspended solid pada efluen sangat rendah.
  • 10. Sanitasi.Net Kebutuhan Energi dan Keuntungannya ‱ Kebutuhan energi untuk aerasi: – hampir sama saja dengan tipe lainya, hanya karena harus mengangkat seluruh suspensi, maka diperlukan tenaga aerator yang cukup besar yaitu 2,6 s/d 3,88 kWh per 1000 m3 kolam. – Lebih dari 4 kali tenaga yang diperlukan oleh fakultatif aerated lagoon atau 2 kali tenaga aerator yang diperlukan extended aeration. ‱ Keuntungan tipe ini tidak memerlukan pengurasan lumpur pada dasar kolam.
  • 11. Sanitasi.Net KOLAM AERASI FAKULATIF Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 12. Sanitasi.Net Kolam Aerasi Fakulatif ‱ Tipe ini selaras dengan kolam alga pada kolam stabilisasi, hanya oksigen yang diperlukan disupply melalui aerator dan bukan melalui proses fotosintesis algae. ‱ Sistem ini memberikan cukup oksigen, namun power input aerator tidak cukup untuk menjaga seluruh partikel (solid) tetap dalam bentuk suspensi. ‱ Sama dengan kondisi fakultatif pada kolam stabilisasi, yaitu: – pada lapisan bagian atas terjadi proses dekomposisi aerobik dan – pada bagian lapisan bawah kolam terjadi proses anaerobik.
  • 13. Sanitasi.Net Kebutuhan Energi ‱ Unit ini memerlukan power yang cukup rendah, namun memerlukan lahan yang cukup luas meskipun tidak seluas lahan untuk kolam stablisasi. ‱ Lumpur akibat pengendapan akan berada didasar kolam dan secara periodik harus dibersihkan. ‱ Akumulasi lumpur facultatif aerated lagoon adalah 30 liter s/d 50 liter per jiwa setiap tahunnya.
  • 15. Sanitasi.Net PROSES LUMPUR AKTIF (ACTIVATED SLUDGE PROCESS) Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 16. Sanitasi.Net Proses Lumpur Aktif ‱ Lumpur aktif merupakan proses pengolahan secara biologi aerobik dengan mempertahankan jumlah massa mikroba dalam suatu reactor dan dalam keadaan tercampur sempurna. ‱ Suplai oksigen mutlak diperlukan, biasanya menggunakan peralatan mekanis aerator dan blower. ‱ Peralatan tersebut selain dibutuhkan untuk menyuplai oksigen, juga diperlukan untuk melakukan pengadukan sempurna di dalam reaktor. ‱ Perlakukan untuk memperoleh massa mikroba yang tetap dalam reaktor adalah dengan melakukan resirkulasi lumpur dan pembuangan lumpur dalam jumlah tertentu.
  • 17. Sanitasi.Net Proses Lumpur Aktif ‱ Limbah cair yang masuk ke dalam tangki aerasi akan terjadi pencampuran dengan mikroorganisme. – Mikroorganisme ini yang melakukan penguraian dan menghilangkan kandungan organic dari limbah secara aerobic. – Oksigen yang dibutuhkan untuk reaksi mikroorganisme tersebut diberikan dengan cara memasukkan udara ke dalam tangki aerasi dengan blower. ‱ Campuran limbah yang telah diolah kemudian dialirkan ke clarifier dan di dalam clarifier lumpur akan mengendap dan supernatannya dikeluarkan sebagai effluent dari proses. ‱ Sebagian besar lumpur aktif yang ada di clarifier diresirkulasi ke tangki aerasi supaya konsentrasi mikroorganisme dalam tangki aerasinya tetap sama dan sisa lumpur yang ada di buang untuk dilakukan pengolahan lumpur.
  • 18. Sanitasi.Net Jenis Lumpur Aktif ‱ Tipe konvensional ‱ Tipe extended aeration
  • 19. Sanitasi.Net Kriteria Perencanaan Lumpur Aktif Conventional Step Aeration Modified Aeration Extended Aeration Contact Stabilization HighRate Aeration Pure Oxygen 1 BebanBOD :MLSSLoading kg/kg.hari 0.2-0.4 0.2-0.4 1.5-3.0 0.03-0.05 0.2-0.6 0.02-0.04 0.2-1.0 Volume Loading kg/.m3 .hari 0.3-0.8 0.4-1.4 0.6-2.4 0.15-0.25 0.8-1.4 0.6-2.6 1.6-4.0 2 MLSS mg/L 1500-2000 2000-3000 400-800 3000-6000 3000-6000 3000-6000 6000-8000 3 Umur Lumpur (Sludge Age) hari 2-4 15-30 4 2-4 8-20 4 KebutuhanUdara (Qudara/Qair limbah) 3-7 3-7 2-3.5 >15 >12 >15 5 WaktuAerasi(HRT) jam 6-8 4-6 1.5-3 16-24 5 2-3 1-3 6 RasioSirkulasiLumpur (Qlumpur/Q air limbah) % 20-40 20-30 5-10 50-150 40-100 50-150 25-50 7 EfisiensiPengolahan % 85-95 90 60-70 75-85 85-90 75-95 85-95 Jenis Proses SatuanNo Kriteria (Sumber: Japan SewageWork Assosiation)
  • 20. Sanitasi.Net Variable Perencanaan (Desain Variabel) a. Beban BOD b. Padatan Tersuspensi dalam Campuran Cairan (Mixed-Liqour Suspended Solids /MLSS) c. Padatan Tersuspensi yang Mudah Menguap dalam Campuran Cairan (Mixed-Iiqour Volatile Suspended Solids /MLVSS) d. Ratio Perbandingan Makanan terhadap Mikroorganisme (Food - to – Microorganism) e. Waktu Tinggal Hidrolis (Hidraulic Retention Time /HRT) f. Kebutuhan Oksigen untuk aerasi g. Produksi Lumpur (Px) h. Ratio Sirkulasi Lumpur (Hidraulic Recycle R) i. Umur lumpur Aktif (ƟC)
  • 21. Sanitasi.Net PROSES LUMPUR AKTIF (ACTIVATED SLUDGE PROCESS) Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah
  • 22. Sanitasi.Net Proses Lumpur Aktif ‱ Kolam Extended Aeration – sebenarnya bukan termasuk kategori kolam aerasi seperti kolam aerasi lainnya, proses ini merupakan pengembangan dari proses lumpur aktif konvensional (standar). – Untuk Extended Aeration tidak diperlukan bak pengendap awal.
  • 23. Sanitasi.Net Proses Lumpur Aktif ‱ Di dalam bak aerasi air limbah disuplai oksigen dari blower atau diffuser sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada di dalam air limbah. – Dengan demikian di dalam bak aerasi tersebut akan tumbuh dan berkembang biomassa dalam jumlah yang besar. – Biomassa atau mikroorganisme inilah yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada di dalam air limbah. ‱ Unit ini juga membuat endapan tersuspensi dengan adukan menyeluruh meliputi seluruh bagian kolam. – sebagian lumpur yang terikut pada aliran outlet dari kolam ini terendapkan, – sebagian lainya dibiarkan terakumulasi di dalam kolam atau sebagian yang diendapkan kemudian dikembalikan kedalam sistem aerasi.
  • 25. Sanitasi.Net Sistem yang Digunakan ‱ Menempatkan tangki pengendapan terpisah sesudah kolam ‱ Memisahkan bagian dari kolam untuk zona pengendapan untuk menahan lumpur sebelum effluen dilepas ke badan air. ‱ Melakukan operasi lagoon secara intermitten dengan membuat dua unit secara pararel. – Kedua unit akan beroperasi secara bergantian, ketika satu unit berhenti, maka akan ada kesempatan terjadinya pengendapan. – Lumpur akan terakumulasi mencapai konsentrasi solid yang ideal untuk extended aeration.
  • 26. Sanitasi.Net Karakteristik dan Tipe Kolam Aerasi Kriteria Tipe Kolam Aerasi Fakultatif Flowthrough Extended Aeration Konsentrasi solid, mg/l 30 - 150 30 – 300 4000 - 5000 Td, hari 3 – 6 2 - 5 0.7 -1 Dalam kolam, m 3 – 5 3 – 5 3 – 5 Eff BOD removal % 75 – 90 70 – 85 95 – 98 Kebutuhan lahan m2/cap 0.15 – 0.45 0.10 – 0.35 0.13 – 0.25 Kebutuhan oxigen+) 0.6 – 0.8 0.6 – 0.8 1.2 – 1.8 Aeration kWh* kWh / 1000 org 0.75-0.97 0.75-0.97 1.49-2.24 kWh / 1000 m3/kolam 0.75-1.12 2.61-3.88 1.12-1.87 Perhitungan Horse Power didasarkan bahwa aerator dapat memberikan 2,28 kgO2/kWh
  • 28. Sanitasi.Net Parit Oksidasi ‱ Pada prinsipnya sistem oxidation ditch adalah extended aeration yang semula dikembangkan berdasarkan saluran sirkular kedalaman 1 s/d 1,5 m yang dibangun dengan pasangan batu. ‱ Reaktor ini biasanya digunakan untuk proses pemurnian air limbah setelah mengalami proses pendahuluan. ‱ Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan konsentrasi BOD, COD, dan nutrient dalam air limbah.
  • 29. Sanitasi.Net Cara Kerja ‱ Air diputar mengikuti saluran sirkular yang cukup panjang untuk tujuan aerasi dengan alat mekanik rotor seperti sikat baja yang berbentuk silider. ‱ Rotor diputar melalui as (axis) horizontal dipermukaan air. Alat aerasi untuk rotor yang horizontal disebut juga cage rotor atau mammoth rotor, dan pasveer ditch (apabila rotornya vertical).
  • 30. Sanitasi.Net Kelebihan dan Kekurangan ‱ Kelebihan – Kemampuan meremoval organik dengan biaya operasional dan perawatan rendah. – Menghasilkan lumpur yang lebih sedikit daripada proses biologis lainnya. ‱ Kekurangan – Membutuhkan lahan yang luas – Konsentrasi TSS pada effluent masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan proses pengolahan activated sludge.
  • 31. Sanitasi.Net Proses Lumpur Aktif Sistem Parit Oksidasi (Oxidation Ditch)
  • 32. Sanitasi.Net Referensi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
  • 33. Sanitasi.Net Modul Perencanaan Teknis SPAL-T Modul A. Dasar-dasar Perenca-naan Teknis SPAL-T B. Unit Pelayanan C. Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan D. Unit Pengolahan Air Limbah E. Teknologi Pengolahan Lumpur F. Konstruksi Bangunan G. Rencana Anggaran Biaya Sub-Modul D1 Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah D2 Pemilihan Lokasi IPAL D3 Pemilihan Teknologi dan Sistem IPAL D4-6 Sistem Pengolahan Air Limbah (secara Fisik, Kimia, Biologi) - 3 Sesi D7-8 Pengolahan (Aerobik, Anaerobik, Gabungan dan Kombinasi) - 2 sesi