Dokumen ini membahas kebijakan dan program pengembangan SMK di Indonesia. Terdapat empat poin utama, yaitu: (1) data dan kondisi SMK saat ini, (2) tantangan yang dihadapi SMK, (3) peta jalan revitalisasi SMK, dan (4) program penyelarasan kejuruan. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Kebijakan pembinaan smk 2017 (rakor lsp, 140317)
1. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENGEMBANGAN SMK
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2017
11
2. SISTEMATIKA
1. Data dan Kondisi SMK
2. Tantangan SMK
3. Peta Jalan Revitalisasi
4. Program Penyelarasan Kejuruan
2
4. Jumlah Siswa SMK Berdasar Bidang Keahlian
4
No Bidang Keahlian
Jumlah
Siswa
%
1 Agribisnis dan Agroteknologi 215.918 4,61%
2 Bisnis dan Manajemen 1.225.147 26,16%
3 Energi dan Pertambangan 13.564 0,29%
4 Kemaritiman 59.148 1,26%
5 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 205.168 4,38%
6 Pariwisata 327.071 6,98%
7 Seni dan Industri Kreatif 41.863 0,89%
8 Teknologi dan Rekayasa 1.568.479 33,49%
9 Teknologi Informasi dan Komunikasi 1.026.848 21,93%
TOTAL 4.683.206 100 %
Agribisnis dan
Agroteknologi
5%
Bisnis dan
Manajemen
26%
Energi dan
Pertambangan
0%
Kemaritiman
1%
Kesehatan dan
Pekerjaan Sosial
4%Pariwisata
7% Seni dan
Industri Kreatif
1%
Teknologi dan
Rekayasa
34%
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
22%
5. Akreditasi SMK Pada Bidang Keahlian
5
Cat.: BT adalah SMK yang belum pernah terakreditasi; TT = SMK yg sdh diakreditasi tetapi belum memenuhi kriteria A, B atau
minimal C.
A = 9.489 KK
B = 9.851 KK
C = 2.427 KK
BT = 15.550 KK
TT = 270 KK
Total = 37.587 KK
364
2,672
16
130
271
938
193
3,286
1,619
540
2,955
19
264
356
625
112
3,005
1,975
257
604
16
123
90
156
18
698
465
1,218
2,987
95
385
1,404
937
203
4,180
4,141
24
53
4
4
21
30
3
60
71
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Agribisnis dan Agroteknologi
Bisnis dan Manajemen
Energi dan Pertambangan
Kemaritiman
Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
Pariwisata
Seni dan Industri Kreatif
Teknologi dan Rekayasa
Teknologi Informasi dan Komunikasi
A B C BT TT
6. Pengelompokan Pembinaan Mutu
6
SMK Rujukan SMK Reguler
SMK Aliansi
Siswa > 1.000
= 1.160 SMK
Siswa 600 -
1000
= 1.303 SMK
Siswa : 200- 600
= 3.852 SMK
1. Menambah Investasi
2. Merger dgn SMK Lain
3. Re-Grouping.
Regrouping 7.368 SMK
(<200 siswa) menjadi
750 SMK Konsorsium
Pembinaan
Promosi
Promosi
Promosi
Opsi
No.
Kelompok Jumlah
Siswa
Jumlah
Sekolah
1 <100
4.028
2 101-200
3.340
3 201-600
3.852
4 601-1000
1.303
5 >1000
1.160
Total
13.683
8. Tantangan Indonesia: Masyarakat Ekonomi ASEAN
8
Diperkirakan pada tahun 2010 hingga 2025,
permintaan akan pekerja terampil di kawasan ASEAN
akan naik sekitar 41% atau sekitar 14 juta orang.
Separuh dari angka tersebut merupakan kebutuhan
Indonesia dan disusul oleh Filipina dengan kebutuhan
pekerja terampil sebesar 4,4 juta orang.
Sesuai dengan skenario MEA, pada tahun 2025 di
Indonesia akan terjadi kenaikan peluang kerja
sebanyak 1,9 juta (sekitar 1,3 % dari total lapangan
kerja)
Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
mulai akhir tahun 2015 memungkinkan
peningkatan mobilitas dan persaingan tenaga
kerja secara bebas antar sesama negara
anggota ASEAN.
Dalam cetak biru MEA, ada 12 sektor prioritas
utama yang akan diintegrasikan:
9. Perbandingan Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Lulusan
SMK 2016
9
No. Bidang Keahlian
Lulusan SMK
2016
Peluang
Kebutuhan
Tenaga Kerja
Kelebihan (+)/
Kekurangan(-)
1 Teknologi dan Rekayasa 441.561 611.644 170.083
2 Energi dan Pertambangan 3.486 27.008 23.522
3
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
277.545 327.813 50.268
4 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 60.944 68.245 7.301
5 Agribisnis dan Agroteknologi 52.319 445.792 393.473
6 Kemaritiman 17.249 3.364.297 3.347.048
7 Bisnis dan Manajemen 348.954 119.255 - 229.699
8 Pariwisata 82.171 707.600 625.429
9 Seni dan Industri Kreatif 12.017 88.133 76.116
TOTAL 1.296.246 5.759.787 4.463.541
1.Kekurangan lulusan terbesar adalah
bidang perikanan dan kelautan,
karena terhambat dengan aproval
dari peraturan di kementerian
Perhubungan;
2.Bidang TIK tumbuh sangat besar
karena banyak calon guru yang bisa
mengajar substansi TIK. Yang
diperlukan adalah tataulang bidang
keahlian yang sesuai dengan
kebutuhan pasar;
3.Bidang Bisnis dan manajemen
adalah yang berlebih lulusan, karena
penyelenggaraannya mudah dan
murah. Umumnya SMK yang dikelola
masyarakat membuka bidang
kehalian ini. Untuk itu perlu
revitalisasi dan penataan ulang.
10. Arah Pembangunan Nasional
10
Pengembangan 4 Sektor Unggulan:
(1) Kemaritiman
(2) Pertanian
(3) Pariwisata
(4) Industri Kreatif
“Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN) 2015–2019”
Koridor Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi
Bali-Nusa
Tenggara
Papua-Maluku
Peran Utama pusat sentra
produksi dan
pengolahan hasil
bumi dan
lumbung energi
nasional
pendorong
industri dan jasa
Nasional
pusat produksi
dan pengolahan
hasil tambang dan
lumbung energi
nasional
pusat produksi
dan pengolahan
hasil pertanian,
perkebunan, dan
perikanan
nasional
pintu gerbang
pariwisata dan
pendukung
pangan nasional
pengolahan
sumber daya
alam yang
melimpah dan
SDM yang
sejahtera
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI): 6 Koridor Perokonomian
sebagai referensi pengembangan pendidikan kejuruan
11. 100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
11
13. Revitalisasi Pendidikan Vokasi
13
Pelibatan Stake Holder Vokasi
Revitalisasi
SMK Pemerintah
Dunia Usaha/
Dunia
Industri
1. Pengembangan Kelembagaan
2. Keterlibatan Dunia Usaha dan
Dunia Industri
3. Penyelarasan Kurikulum
4. Sertifikasi Kompetensi Lulusan
5. Pemenuhan Sarana Prasarana
6. Penyediaan dan Peningkatan
Kualitas Guru
7. Akreditasi dan Tata Kelola
Penyelenggaraan Pendidikan
Vokasi
8. Regulasi
14. Arah Revitalisasi Pendidikan Vokasi
vokasi
SMK
13 ribu sekolah
4,4 juta siswa
142 kompetensi
DUDI
(dunia usaha &
dunia industri)
SMALB
1,9 ribu sekolah
114 ribu peserta
20 kompetensi
kursus
19 ribu lembaga
2,3 juta peserta
74 kompetensi
vokasi terintegrasi
• Berbagi sumberdaya
• Integrasi proses
• Kesamaan standar
supply-driven
sekolah sebagai penghela
demand-driven
industri sebagai penghela
• Pendidikan vokasi hanya merujuk pada SMK saja.
• Penyelenggaraan SMK, Kursus, dan SMA-LB berjalan sendiri-
sendiri.
• Lemah link-and-match dengan pasar kerja (DUDI).
• Penyelenggaraan SMK, Kursus, dan SMA-LB secara terintegrasi.
• Kuat link-and-match dengan DUDI (kurikulum, praktek, pengujian, sertifikasi) Sistem Ganda
(siswa belajar: 30% teori di Sekolah – 670praktek & pendidikan karakter di DUDI).
• Keuntungan DUDI: mendapatkan tenaga kerja terbaik sesuai kebutuhan, lebih loyal, lebih efisien
(tidak perlu training lagi).
• Keuntungan SISWA : mendapat kemahiran kerja mutakhir (occupational proficiency), pendidikan
karakter (etos dan budaya kerja), sertifikat kompetensi.
• Keuntungan SEKOLAH: efisiensi sumberdaya (guru/instruktur, atat/bahan, bengkel praktek).
DUDISMK
SMALB
kursus
Sistem
Ganda
30%
teori
70%
praktek & karakter
17. 17
Program
Penyelarasan
Di SMK
Penataan Spektrum
Keahlian SMK
Pengembangan
Lembaga Sertifikasi
Profesi Pihak Pertama
(LSP P1)
Pengembangan
Kelas Khusus
Industri di SMK
Pengembangan
SMK Berbasis
Industri/Keunggul
an Wilayah
Pengembangan SMK
di Kawasan Industri
Nasional dan
Kawasan Ekonomi
Khusus
Kerjasama
Industri
Regional dan
Internasional
Pemberdayaan
Bursa Kerja
Khusus SMK
Job Matching
18. Penyelarasan Bidang, Program dan Kompetensi Keahlian SMK
18
NO BIDANG KEAHLIAN 2016 PK KK SK
1. Teknologi dan Rekayasa 13 58 419
2. Energi dan Pertambangan 3 6 42
3. Teknik Informasi dan Komunikasi 2 6 44
4. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 7 49
5. Agribisnis dan Agroteknologi 6 21 215
6. Kemaritiman 4 9 74
7. Bisnis dan Manajemen 3 5 60
8. Pariwisata 4 8 96
9. Seni dan Industri Kreatif 8 22 162
Jumlah 48 142 1161
1. Penyelarasan dilaksanakan secara periodik dan melibatkan pengguna lulusan;
2. Penyelarasan adalah mempertemukan antara sisi pasokan dan sisi permintaan yang mencakup Dimensi :
Kualitas, Kompetensi, Kuantitas, Lokasi dan waktu;
3. Penyelarasan juga mencakup pengembangan SMK 4 tahun yang memiliki nama kompetensi dan SKL
yang berbeda dengan SMK 3 tahun;
NO BIDANG KEAHLIAN SMK 2008-2013
1 Teknologi dan Rekayasa
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi
3 Kesehatan
4 Agribisnis dan Agroteknologi
5 Perikanan dan Kelautan
6 Bisnis dan Manajemen
7 Pariwisata
8 Seni Rupa dan Kriya
9 Seni Pertunjukan
19. Sembilan bidang keahlian di atas dbagi ke dalam beberapa program dan kompetensi keahlian. Selain revisi untuk
program keahlian, Direktorat SMK juga melakukan penataan terhadap SMK 3 tahun dan 4 tahun. Ada beberapa
program yang menjadi 4 tahun dengan memberikan keterampilan lebih. Berikut detil hasil revisi program keahlian yang
telah dilakukan oleh SMK.
No Bidang Keahlian
Jumlah Program
Keahlian
Jumlah
Kompetensi
Keahlian
Program
Pendidikan
3 tahun
Program
Pendidikan 4
tahun
1 Teknologi dan Rekayasa 13 58 42 16
2 Energi dan Pertambangan 3 6 5 1
3 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 6 5 1
4 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 7 6 1
5 Agribisnis dan Agroteknologi 6 20 13 7
6 Kemaritiman 4 10 9 1
7 Bisnis dan Manajemen 3 5 5 -
8 Pariwisata 4 8 5 3
9 Seni dan Industri Kreatif 8 22 18 4
Jumlah 48 142 108 34
Revisi Program Keahlian
20. Dunia Industri Sebagai Tempat Praktik Siswa
Sinkronisasi
Kurikulum
Persiapan
Kompetensi
Dasar Calon
Peserta PKL
Pelaksanaan
PKL
(didampingi
instruktur)
Uji
Kompetensi/
Sertifikasi oleh
Industri
Pelaporan
Monitoring dan
Evaluasi oleh
Sekolah
1
2
34
5
KETERANGAN:
1 Sinkronisasi Kurikulum dilakukan oleh pihak sekolah dan pihak
industri tempat PKL
2 Calon peserta PKL dibekali dengan kompetensi dasar dan
karakter
3 a PKL dapat dilaksanakan sejak tingkat satu sampai dengan
tingkat tiga/tingkat empat
b Lama PKL fleksibel tergantung kompetensi yang akan dicapai
c Selama PKL siswa didampingi oleh instruktur yang kompeten
d Pada akhir PKL siswa membuat laporan untuk bahan masukan
sekolah
4 Setiap akhir pencapaian suatu unit kompetensi bisa dilakukan
uji kompetensi/ sertifikasi oleh industri
5 Sekolah melakukan pelaporan hasil pelaksanaan PKL
6 Sekolah melaksanakan monitoring terjadwal selama proses PKL
dan sekolah melakukan evaluasi pelaksanaan PKL
6
21. Pengembangan Kebekerjaan SMK 3 tahun dan SMK 4 tahun
Pendidikan
Tinggi
SMP / MTs
Dual System
SMK 3 tahun
2-3.5years
Pasar dan Dunia Kerja
Dual System
SMK 4 Tahun
SMA/MA
B
T
B
Bridging Training
22. Praktik Dual System
0 6 1293
Praktik Keterampilan KejuruanKls
X
Kls XI
Kls
XII
Praktik
Kompetensi Kerja
Transisi Jenjang
Karier,
UN dan Sertifikasi
Praktik Magang
Industri
Praktik Realisasi
Produk di
Teaching Factory
Program 3 tahun
Praktik Keterampilan Kejuruan
Praktik Kompetensi Kerja
Praktik Magang
Industri
Praktik Realisasi
Produk di Teaching
Factory
Transisi Jenjang
Karier, UN, dan
Sertifikasi
Praktik Magang
Industri
Kls
XIII
0 6 1293
Program 4 tahun
BulanBulan
23. Pengembangan Sistem Sertifikasi Profesi
Sekolah Menengah Kejuruan 2017
Penyelesaian
Skema Sertifikasi
Penyiapan
Assesor di SMK
TUK
Penyusunan
Dokumen
LSP P 1
Penyusunan
Skema Sertifikasi
Diklat
Assesor
Fasilitasi Sarpras
TUK
(ruang praktek dan
peralatan)
Pendampingan
Penyusunan
Dokumen
Fasilitasi Lisensi
LSP-P1
Bersama BNSP
317 SMK
sudah terlisensi LSP P1
24. SMK berbasis Industri Unggulan Lokal
24
1. SMK yang berada di daerah yang memiliki unggulan lokal
dan berpotensi dijadikan penggerak industri unggulan lokal;
2. Mewujudkan pembelajaran produktif kontekstual berbasis
unggulan wilayah
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran dg memanfaatkan
bahan baku lokal;
4. Membangun pola kemitraan antara SMK dengan industri
5. Menyelenggarakan pembelajaran yang dirancang bersama
industri
6. Menjadikan SMK berperan-serta dalam pertumbuhan
ekonomi lokal.
7. Menyediakan wahana pembelajaran wirausaha &
pembekalan kerja mandiri;
8. Mengolah dan meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal.
2016 = 50 SMK;
2017 = 100 SMK.
25. SMK di Kawasan Industri
25
SMK di Kawasan Industri adalah SMK yg berada di kawasan industri atau
SMK dengan >200 industri partnernya yang menjalankan proses
pembelajaran secara dual.
26. Pengembangan SMK di Kawasan Industri
PROGRAM
1. Penyusunan kurikulum bersama
2. Tempat praktik siswa
3. On the job training guru
4. Pemanfaatan sarpras di industri
Kawasan
5. Guru tamu dari industri ke sekolah
6. Pendidikan karakter
7. Pengembangan budaya kerja
8. Uji kompetensi siswa
9. Uji kompetensi guru
10. Pemasaran tamatan
11. Pelaksanaan teaching factory di
sekolah
12. Program dual system SMK-industri
13. SMK sebagai Hub kerjasama
industri bagi sekolah lain.
OUTPUT
Pelaksanaan
pembelajaran
yang efektif dan
efisien
Lulusan SMK
sesuai dengan
strandar yang
dibutuhkan oleh
industriKawasan Industri
SMK
SMK
SMK
27. Tujuan :
• Menghasilkan proyeksi kebutuhan industri terhadap lulusan SMK
• Memberikan masukan dalam penyusunan dan sinkronisasi kurikulum SMK-industri
• Menanggulangi kekurangan guru produktif, al sebagai guru tamu
• Menyediakan tempat praktik yang memadai
• Membantu perekrutan tenaga kerja lulusan SMK
27
Kerjasama Industri Regional dan Internasional
28. Tujuan:
Memperisapkan SMK untuk menyediakan layanan Bursa Kerja Khusus (BKK) untuk memberikan
pelayanan penempatan tenaga kerja bagi lulusan SMK pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian,
keterampilan, bakat, dan minat, meliputi:
- Pelatihan narasumber untuk 34 provinsi
- Bimbingan teknis BKK untuk 1315 SMK
28
SMK yang Menyediakan Layanan BKK
29. Kerjasama Kemdikbud dengan Lembaga/Instansi/Dudi
No Lembaga/Instansi/Dudi Program Aksi
1 5 kementrian (Kemendikbud, Kemenperin,
Kemenristekdikti, Kemenaker, BUMN)
- Telah ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara
SMK dan industri Manufaktur
- Pembahasan penyelarasan kurikulum antara SMK dengan
industri bersama pusdiklat Kemenperin
- Integrasi antara infonaker dengan BKK online
2 Kementerian ESDM - Praktek Kerja Lapangan siswa SMK Program Kelistrikan di
industri bidang Kelistrikan sebagai pilot project sudah
dilakukan di wilayah Jawa Barat dan segera diikuti
wilayah Kaltim dan Kalsel (tahap sosialisasi) dan Jawa
Tengah dan Jawa Timur
- Penyelenggaraan kelas khusus pembangkit oleh PT.
Pembangkit Jawa Bali (PJB) di 11 SMK di Propinsi Jawa
Timur dan akan diikuti 2 SMK di wilayah Jawa Tengah dan
1 SMK di Jawa Barat
30. Kerjasama Kemdikbud dengan Lembaga/Instansi/Dudi
No Lembaga/Instansi/Dudi Program Aksi
3 Kementerian PUPR - Pelatihan bagi Calon Asesor 600 guru SMK Bidang
Konstruksi
- Pendaftaran assessor ke LPJK
- Penyiapan TUK dan Fasilitasi LSP P1 SMK Bidang
Konstruksi
4 BNSP - Penyusunan Skema Sertifikasi
- Penyusunan SKKNI
- Penyiapan, pengembangan dan peningkatan kapasitas
tenaga instruktur, asesor kompetensi dan master asesor.
- Pelatihan Manajemen Mutu LSP
- Fasilitasi pengembangan LSP
5 Kementerian Pariwisata - Rintisan pengembangan SMK Pariwisata di daerah
Destinasi Prioritas dan Destinasi Utama
- Pemberian bantuan dana uji sertifikasi kepada
siswa/lulusan SMK Bidang Pariwisata (Perhotelan, Tata
Boga dan Usaha jasa Pariwisata)
31. No Lembaga/Instansi/Dudi Program Aksi
6 Kerjasama dengan Trans Retail - Sinkronisasi kompetensi pemasaran (Kurikulum 2013) dengan
kompetensi retail (TransMart)
- Sosialisasi kurikulum hasil sinkronisasi kepada SMK yang akan
bekerjasama dengan TransMart.
- Pemetaan calon siswa PKL
- Pemagangan Tahap 1, 20 Orang Guru Produktif SMK
Kompetensi Keahlian Pemasaran di Carrefour Cempaka Mas
- Uji Kompetensi Keahlian siswa SMK di Carrefour
7 PT. Kubota Indonesia - Pengembangan SMK Untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Melalui Layanan Purna Jual Mesin Pertanian oleh SMK
- 60 guru dari 22 SMK di Jawa, NTB dan Sumatera sudah dilatih
kompetensi teknis mesin diesel kubota
- 22 guru akan dilatih di awal bulan maret untuk pengelolaan
bengkel service center dan Mobile Service Unit yang melayani
petani
Kerjasama Kemdikbud dengan Lembaga/Instansi/Dudi
32. N
o
Lembaga/Instansi/Dudi Program Aksi
8 APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jaringan
Telekomunikasi)
- Penyerapan Tenaga Kerja Peserta Didik SMK Kompetensi
Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta
Pembentukan Pusat Pelatihan dan Sertifikasi Jaringan IP
Layer 1-3 berbasis Teknologi Fiber Optik
9 DNA Initiative - Program Penigkatan Kualitas SMK di Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (Device, Network dan
Application) melalui DNA INITIATIVE sebagai Material
Pembelajaran SMK
- 194 SMK tergabung dalam jejaring DNA
10 Genta Foundation - Program Cyberpreneur Indonesia/Program Edukasi
Kewirausahaan dan Profesional Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk Siswa dan Guru SMK di
Indonesia
11 TOPCON Indonesia - Pelatihan Guru SMK Bidang Geomatika
Kerjasama Kemdikbud dengan Lembaga/Instansi/Dudi
33. No Lembaga/Instansi/Dudi Program Aksi
12 Yayasan JAPFA - Pemberian beasiswa kepada siswa Bidang Agribisnis dan
Agroteknologi
13 Yayasan MEDCO - Pengembangan SMK Bidang Pertanian di Merauke melalui
program Praktek Kerja Lapangan (PKL) Berbasis Produksi
untuk siswa Bidang Agribisnis dan Agroteknologi
14 DSS (Sinarmas) - Program Praktek Kerja Lapangan untuk siswa Program
Keahlian Ketenagalistrikan dan pengembangan kelas
khusus pembangkit di Sultra, Kalteng, dan Sumsel
15 PT. Pertamina Retail • Penyiapan Perjanjian Kerjasama Pemberdayaan SMK
melalui Peningkatan Kompetensi Peserta Didik Sekolah
Menengah Kejuruan Melalui Program Magang
16 Oracle Academy - Pelatihan Program Java Fundamental untuk guru jurusan
Teknik Komputer dan Informatika direncanakan 20 Provinsi
- 220 guru di 15 propinsi sudah dilatih Java Fundamentals
Kerjasama Kemdikbud dengan Lembaga/Instansi/Dudi