Dokumen tersebut membahas dua pola sosialisasi, yaitu sosialisasi represif yang menekankan penggunaan hukuman dan imbalan materi, serta sosialisasi partisipatoris yang memberi kebebasan kepada anak dan fokus pada interaksi. Sosialisasi represif dianggap lebih menghargai orang tua meski dengan paksaan, sementara sosialisasi partisipatoris mengutamakan keinginan anak meski sering
1. POLA SOSIALISASI
ANGGOTA KELOMPOK :
AYUNDA PUTRI PURWITASARI ( 03 )
EL MEDINA AULIA PUTRI ( 08 )
ELVIANA YUSTIKA SEPTIANI ( 09 )
FEBRINA RIZDA SYAFITRI ( 11 )
2. PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi dapat dinagi menjadi 2 pola :
1. Sosialisasi Represif ( represivve socialization ) menekankan pada
2. penggunaan hukuman terhadap kesalahan.Cirinya adalah
3. penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan
4. imbalan,penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua,
5. penekakan pada komunikasi yang bersifat satu arah,nonverbal,
6. dan berisi perintah,penekanan sosialisasi terletak pada orang tua,
7. dan peran keluarga sebagai significant other.
4. LANJUTAN
2. Sosialisasi partisipatoris ( participatory socialization )
meruapakan pola dimana anak diberi imbalan ketika berperilaku
baik.Selain itu,hukuman dan imbalan bersifat simbolik.Dalam
proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan.Penekanan
diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan
yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak.
Keluarga menjadi generalized other.