3. Sifat Aset Tetap
Aset tetap mempunyai umur yang
panjang atau permanen.
Aset tetap berwujud karena
mempunyai bentuk fisik.
Dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dan tidak untuk dijual
sebagai bagian dari operasional.
Ya
Tidak
Aset Tetap
Beban / Biaya
Ya
Tidak
Aset Tetap
Aset tak berwujud
Ya
Tidak
Aset Tetap
Persediaan
Investasi
4. Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
PSAK
16
PSAK
26
PSAK
48
PSAK
58
PSAK
30
ISAK 8
PSAK – Terkait
Aset tetap
PSAK
13 & 19
ISAK 25
Penurunan
Nilai Aset
Aset Tidak Lancar Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan
Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Tanah
Sewa
Aset Tetap
Bunga
Pinjaman
4
5. Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi 2007/2011 PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16.
Bagian yg signifikan disusutkan
terpisah.
Diatur di PSAK lain
3 Komponen biaya
perolehan
Termasuk:
• biaya imbalan kerja
• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
Tidak mengatur 2 hal tsb
secara spesifik.
4 Bukan komponen
biaya perolehan
Kegiatan insidental ini mungkin
terjadi sebelum atau selama
konstruksi atau aktivitas
pengembangan (misal : parkir)
Tidak mengatur hal tsb
secara spesifik.
5 Pertukaran aset Membedakan antara ada
substansi komersial atau tidak.
Membedakan pertukaran
sejenis dan tidak sejenis
5
6. Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi 2007/2011 PSAK 16 Lama
6 Pengukuran setelah
pengakuan Awal
Cost Model atau Revaluation
Model
Hanya Cost Model,
revaluasi boleh dilakukan
jika sesuai ketentuan
pemerintah
7 Telaah ulang nilai
residu, umur
manfaat & metode
penyusutan
Harus dilakukan minimum tiap
akhir tahun dan perubahannya
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi (prospektif).
Telaah nilai residu tidak
diatur, perubahan umur
manfaat diperlakukan
prospektif, perubahan
metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan
dan kewajiban
Tidak diatur
6
7. Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 1 2015)
No Perihal PSAK 16 2015 PSAK 16 2011
1 Jumlah
tersusutkan
dan periode
penyusutan
(Paragraf 56)
Pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa
depan atas harga jual suatu barang yang
diproduksi menggunakan suatu aset
mengindikasikan perkiraan keusangan teknis
atau komersial aset tersebut.
Tidak diatur
2 Metode
Penyusutan
(Paragraf 62A)
Mengklarifikasi bahwa metode penyusutan
yang didasarkan pada pendapatan yang
dihasilkan oleh aktivitas yang menggunakan
suatu aset adalah tidak tepat.
Tidak diatur
7
8. Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2015)
No Perihal PSAK 16 2014 PSAK 16 2014
1 Ruang Lingkup Aset biologis yang memenuhi definisi tanaman
produktif (bearer plants) masuk dalam
ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap.
Tidak diatur
2 Definisi Definisi tanaman produktif sebagai tanaman hidup
yang:
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan
produk agrikultur;
b. Diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
c. Memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk
dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk
penjualan sisa yang insidental.
Tidak diatur
3 Biaya perolehan
dan Model
Revaluasi
Pengakuan dan pengukuran tanaman produktif
mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16.
Tidak diatur
8
9. Ruang Lingkup
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:
a. aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan;.
b. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultural selain tanaman
produktif (lihat PSAK 69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk
tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman
produktif;.
c. Pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64:
Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya
Mineral);.
d. Hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan
sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui.
Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk
mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)–
(d).
9
10. Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
10
Tidak berlaku untuk
Hak penambangan
Reservasi tambang
Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
usually depreciated.
► Possess physical substance.
11. PSAK 16 – Revisi 2015
• digunakan dalam produksi atau penyediaan produk
agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk
dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk
penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
Tanaman produktif (bearer plants) adalah
tanaman hidup yang:
12. PSAK 16 – Revisi 2015
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama
dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum
berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.
Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam
Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas
yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman
produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang
diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen.
13. PSAK 16 – Revisi 2015
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali
seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi
kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan
informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal
pada periode penyajian terawal.
Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada
periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana
entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar
tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut.
14. Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset
jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.
14
Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan
awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
15. Pengakuan Aset Tetap
15
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk
aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari
suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya
material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka
waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian,
dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari
pembukuan.
16. Pengakuan Aset Tetap - materialitas
16
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas.
Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset
Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba
(potensi earning management)
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah
pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi
jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode
berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak
material sehingga dikapitalisasi
17. Pengakuan Aset Tetap - materialitas
17
Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga
Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga
satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp
1.500.000
Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000
?
?
?
?
18. Pertimbangan - Materialitas
18
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi
sebagai aset tetap:
Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan
aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari
pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis
Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung
dicatat sebagai beban
laba akan kecil
administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi
sehingga aset tidak dipelihara.
19. Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai
aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan. (par 15)
19
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat
diatribusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset
20. Biaya Perolehan awal
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki
manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat
memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan
pengolahan limbah industri.
20
21. Biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan
laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika:
Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode dan diukur dengan andal)
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika:
Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya
21
22. Komponen biaya Perolehan
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak
dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk
tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
22
23. Biaya Diatribusikan Langsung
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau
akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik
(setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional
23
24. Bukan Komponen Biaya Perolehan
a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk
biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari
lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan
perusahaan.
24
25. Ilustrasi Biaya Perolehan
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari
luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
• Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea
masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF.
• PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.
• Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut
sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saat
transaksi sebesar 11.100.
Contoh
25
26. Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh
26
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD
• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000
• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000
• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000
• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000
• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250
• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000
Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000
Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
3.195.780.000
27. Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka
perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 20 milyar untuk pembelian mesin
2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan
instalasi mesin sesuai layout pabrik.
3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 300 juta untuk pengiriman mesin
5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk.
6. Biaya promosi produk baru 700 juta
7. Biaya pengetesan awal 250 juta
8. Biaya grand opening 350 juta
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan
instalasi 150 juta
10.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead
120 juta
Contoh
27
Diskusikan
mana yang
merupakan
biaya
perolehan??
28. Pengukuran Awal
• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar
20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 =
23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut
tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead
120 juta
Example
28
29. Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai
2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar
1.000juta.
Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir
masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan
peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya
pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%
Contoh
29
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:
DrAset Tetap 1.062,741 jt
Cr Kas 1.000 jt
Kewajiban diestimasi 62,741jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1
Dr Beban bunga 3,764 jt
Cr Kewajiban diestimasi 3,764jt
30. Diskusi - Pengukuran Awal
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi
dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600
juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan
peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya
perolehan aset ?
Example
30
• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan
pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat
aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa
mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode
berikutnya
31. Diskusi - Pengukuran Awal
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait
dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?
• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat
menjadi satu sebagai nilai aset.
• Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen
biaya perolehan.
• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi
sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.
– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan
langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat
sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap
ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.
Example
31
32. Diskusi - Pengukuran Awal
• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu
kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing
komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah
– Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.
– Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda
contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift;
tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi
dengan mudah.
Example
32
33. Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses
konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak
perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
33
Perolehan Bangunan
34. Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.
34
Perolehan Tanah
35. PSAK 13
Tanah dan Bangunan Investasi Properti
• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
– properti (tanah atau bangunan—atau bagian
dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai
(oleh pemilik atau lessee melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan
tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Sebagian aset digunakan sebagian yang
lain disewakan prorata
35
36. Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan
kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin
dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
36
Perolehan Peralatan
37. Aset Dibangun Sendiri
• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap
digunakan:
– Material dan tenaga kerja
– Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan pembangunan
aset.
– Biaya bunga selama proses pembangunan
37
38. Bunga selama Proses Konstruksi
• Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul
selama proses konstruksi
38
Biaya bunga
tidak
dikapitalisasi
selama
konstruksi
Kapitalisasi biaya
bunga aktual
selama konstruksi
(dengan modifikasi)
Kapitalisasi
semua biaya
bunga
IFRS/PSAK
Rp 0 Rp ?
Menambah Nilai Aset
39. PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi)
SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi
Konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
Qualifying assets
Periode kapitalisasi
Jumlah yang dikapitalisasi
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
39
Qualifying Assets / Aset kualifikasi
Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau
menyiapkan aset tujuan penggunaannya:
Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset yang akan
dijual / disewakan.
40. Pengukuran Biaya Perolehan
40
• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset aset dicatat setelah diskon
• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).
41. Pengukuran Biaya Perolehan
41
• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai
wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.
– Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
– Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang
diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai
diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.
42. Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajar
Aset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar
nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara
andal
42
43. Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang
dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang dibayarkan
200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai angsuran =
720,95
• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
43
Jurnal perolehan
Kendaraan 1.230,95
Kas 500
Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
Utang 113,49
Beban bunga 86,51
Kas 200
44. Pengeluaran setelah Perolehan Aset
• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau
menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.
• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan
definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan
dan nilainya dapat diukur dengan andal
• Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset
tetap yang tidak memberikan manfaat di masa
mendatang disebut belanja pendapatan = revenue
expenditure.
• Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban
pemerliharaan
45. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
yang sama.
45
46. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat
sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat
sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
46
47. Nilai Wajar
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk
mempertukarkan suatu aset antara pihak-
pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan
entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.
47
48. Definisi Nilai Wajar – PSAK 68
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer
a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 par 9
48
49. Hirarki Fair Value – PSAK 68
49
Apakah ada harga kuotasian
dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik
(Level 1)
Apakah ada input selain
harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar
pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain
Harga kuotasian yang
dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak
langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang
bukan berdasarkan
harga pasar yang
dapat diobservasi.
Level 3
No
Yes
Yes
No
Harus digunakan tanpa
penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar
dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran,
proyeksi), harus disesuaikan jika
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
49
50. Penentuan Nilai Wajar
50
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui
penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi
professional berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai
pasar yang ditentukan oleh penilai.
51. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai
karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan,
kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated
replacement cost).
51
52. Frekuensi Penilaian
52
• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
• Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara
tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.
53. Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara
reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal
revaluasi diperlakukan dengan metode:
proporsional, atau eliminasi.
53
54. Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal
revaluasi diperlakukan dengan
metode:
• proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga
perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian aset
dinaikkan menjadi nilai revaluasi
54
55. Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Ketika entitas menggunakan model revaluasi,
jumlah tercatat aset disajikan kembali pada
jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat
aset bruto dan akumulasi penyusutan
diperlakukan pada salah satu cara berikut:
a. Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara
konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat
tersebut dan akumulasi penyusutannya di
sesuaikan untuk menyamakan perbedaan
antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah
tercatat setelah memperhitungkan akumulasi
rugi penurunan nilai; Proporsional
b. Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap
jumlah tercatat bruto aset Eliminasi
55
56. Revaluation Model
Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1
Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012
nilai wajar aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000
Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000
Akumulasi Penyusutan 2.500.000*
Surplus Revaluasi 10.000.000
*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000
Example
56
57. Revaluation Model
Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1
Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012
nilai wajar aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000
Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000
Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000
Surplus Revaluasi 10.000.000
Example
57
58. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka
– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
bagian surplus revaluasi.
– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan
akibat revaluasi terdahulu / impairment.
• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo
kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo
laba.
Entire class
To Equity
directly
Negative to
P/L
58
59. Revaluation Model
Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba
pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
59
60. Revaluation Model
Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
60
61. Revaluation Model
Example
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp
3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp
400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000
61
62. Revaluation Model Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000
Cr – Aset Tetap 700.000.
62
63. Revaluation Model Example
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi
penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000
Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000
Dr – Surplus Revaluasi 400.000
Cr – Aset Tetap 700.000
63
64. Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli
mesin dengan harga 50.000
pada 1 Jan 2010 dan
menggunakan metode
revaluasi
• Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus
5thn.
• Pada 31 Desember 2010
direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun
2010 dan 2011.
Contoh
Dr Aset tetap 50,000
Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
Cr Aset tetap 2,000
Cr Surplus Revaluasi 8,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
1.1.2010
31.12.2011
64
31.12.2010
65. Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur
manfaatnya (useful life).
Penyusutan
Cost Model
Revaluation Model
65
66. Sifat Penyusutan
Semua aset tetap kecuali
tanah kehilangan kapasitasnya
saat digunakan.
Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban
Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya
perolehan
Depresiasi fisik terjadi dari
pengausan atau perusakan
saat digunakan atau karena
cuaca.
Depresasi fungsional terjadi
saat aset tetap tidak lagi
dapat digunakan pada tingkat
yang diharapkan.
67. Sifat Penyusutan
Biaya Perolehan Nilai Sisa
- = Biaya didepresiasi
Masa Manfaat
Beban Depresiasi
Periodik
Faktor yang Mempengaruhi
Beban Depresiasi
68. Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin
pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
68
69. Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset
tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal
ketika:
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan
– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
Implikasinya,
penyusutan tidak
dihentikan sekalipun
aset:
– tidak digunakan
atau
– dihentikan
penggunaannya
Penyusutan
69
70. Penyusutan
•Nilai residu dan umur manfaat suatu aset
harus di-review minimum setiap akhir
tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
70
71. Penyusutan
• Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode penyusutan
harus mencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomik masa
depan aset
• Paragraf 62 PSAK 16 menyatakan mengenai berbagai metode
penyusutan yang dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah
tersusutkan dari aset secara sitematis selama umur manfaatnya,
diantaranya:
– Garis lurus;
– Metode saldo menurun; dan
– Metode unit produksi.
• Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang
dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset
adalah tidak tepat
71
72. Penyusutan
Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur
manfaat suatu asset:
a) Perkiraan daya pakai;
b) Perkiraan tingkat keausan fisik;
c) Keusangan teknis atau keusangan komersial.
Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang
atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset
merupakan suatu indikasinya. (2015)
d) Pembatasan hukum atau yang serupa.
Umur Manfaat
72
73. Penyusutan
•Metode penyusutan yang
digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.
Metode Penyusutan
73
74. Penyusutan
Garis Lurus
Saldo Menurun
Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang
umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun
sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan
penggunaan
Metode Penyusutan
74
75. Penyusutan
Sebagian besar perusahaan
di USA menggunakan
metode garis lurus /
straight line
83%
4%
8% 5%
Garis Lurus
Saldo Menurun
Lainnya
Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2002.
76. Metode Penyusutan Garis Lurus
Biaya – Nilai Sisa
Masa Manfaat
= depresiasi tahunan
2.400.000 – 200.000
5 tahun
= 440.000 depresiasi tahunan
440.000
2.400.000
= 18.3% Tingkat depresiasi
garis lurus
Biaya Awal.....………….. ... 2.400.000
Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun
Masa manfaat dalam jam…... 10.000
Nilai sisa............................ 200.000
77. 77
Akum. Depr. Nilai Buku Nilai buku
pada awal pada awal Beban pada akhir
Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun
1 2.400.000 2.400.000 440.000 1.960.000
2 2.400.000 440.000 1.960.000 440.000 1.520.000
3 2.400.000 880.000 1.520.000 440.000 1.080.000
4 2.400.000 1.320.000 1.080.000 440.000 640.000
5 2.400.000 1.760.000 640.000 440.000 200.000
Biaya (2.400.000) – Nilai Sisa (200.000)
Estimasi Masa Manfaat 5 thn)
=
Beban
Depresiasi
tahunan (440.000)
Metode Garis Lurus
78. Metode Unit Produksi
Biaya – Estimasi nilai sisa
Estimasi masa manfaat dalam unit, jam,
dsb.
= Depresiasi per unit, jam,
dsb.
2.400.000 – 200.000
10,000 jam
= 220 per jam.
Metode unit produksi lebih sesuai
dibandingkan dengan metode garis lurus saat
jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari
tahun ke tahun.
79. Metode Saldo Menurun
79
= 480.000
2.400.000 – 200.000
5 tahun
480.000
2.400.000
= 20%
Mengabaikan nilai sisa,
menghitung tingkat
garis lurus
Tahap 1
Cara mudahnya dengan
membagi satu dengan
jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20).
Tingkat garis lurus dikali dua.
Tahap 2
0.20 x 2 = .40
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun
pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
80. Tabel Perhitungan Saldo Menurun
Tahap 3
311.040 – 200.000 Nilai Buku akhir
yang diinginkan
Tahun
Nilai Buku
Awal Tahun Tingkat
Depresiasi
Tahunan
Akumulasi
Depresiasi
Akhir Tahun
Nilai Buku
Akhir Tahun
1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000
2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000
3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400
4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040
5 311.040 111.040 111.040 200.000
81. Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan
nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
81
82. Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
82
83. Penghentian Pengakuan
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset,
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan
secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya
perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
– Jumlah tercatat dari aset.
83
84. Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa
cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi,
namun secara umum terdiri dari:
• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan
saldonya dari buku besar.
• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
Penghentian Pengakuan
85. Penjualan Aset
• Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau
keuntungan.
Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak ada untung atau
rugi.
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian sebesar selisih
tersebut.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada keuntungan sebesar
selisih tersebut.
• Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba
rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian Lain-lain.
86. Penjualan Aset
PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000.
Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap
akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 10.000.000.
Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.
Mencatat depresiasi 3 bulan
Beban depresiasi 1.600.000
Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualan
Akumulasi depresiasi 10.000.000
Kas 10.500.000
Mesin 20.000.000
Akumulasi depresiasi 5.000.000
Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X11
4.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000
Ilustrasi Penjualan Aset
86
87. PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar
dan terpisah dari pos lainnya.
87
88. Pengungkapan
88
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
89. • Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva
• Tanggal efektif penilaian
• Nama penilai independen, bila ada
• Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
• Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
• Surplus penilaian kembali neraca
Pengungkapan Revaluasi
89
90. TERIMA KASIH
Profesi untuk
Mengabdi padamu
Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/