ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
Komunikasi Kepemimpinan
1. KEWIRAUSAHAAN 1
Pertemuan ke-6
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh : Mayriana (43217110305) S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
2. KOMUNIKASI DAN MODEL KEPEMIMPINAN
1.Komunikasi
Di era teknologi dan perkembangan zaman saat ini yang sangat pesat, komunikasi
merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap segala aspek yang berkaitan dengan aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa komunikasi maka segala aktifitas apapun tidak akan
berlangsung. Tak heran apabila saat ini orang yang pandai berkomunikasi maka ia akan menjadi
lebih terdepan di banding orang-orang yang lemah dalam komunikasi. Banyak orang yang pintar
komunikasi menjadi pimpinan dimana orang tersebut membawahi orang-orang pintar padahal
ianya sendiri bisa jadi tidak lebih pintar dari bawahannya. Namun karena kepiawaiannya dalam
komunikasi maka ia mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti arahan dan petunjuknya
sehingga ianya menjadi orang yang di segani dan di hormati. Maka dari itu perlunya kita pahami
dan pelajari seperti apa komunikasi itu dan bagaimana supaya kita menjadi orang piawai dalam
Komunikasi adalah bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa
yang kita inginkan. Sehingga banyak ahli-ahli yang menjabarkan aspek-aspek tentang komunikasi.
Antara lain menurut J.A Devito,1997 bahwa dari semua pengetahuan dan ketrampilan yang anda
miliki, pengetahuan dan ketrampilan komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan
berguna. Sedangkan menurut D.B.Curtis,1992 kemampuan berkomunikasi menunjukan
kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi, efisien, dan menerima pesan-pesan
secara akurat.
2. Model kepemimpinan
Kita cenderung menggolongkan seorang pemimpin berdasarkan cara ia memimpin
menurut cara pandang kita mengenai dia. Dengan sendirinya, seseorang mungkin berbeda
pendapat dengan orang lain mengenai gaya seorang pemimpin. "Gaya" (style of leadership)
ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi
kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka
yang mungkin sedang mengamati dari luar (Saul. W. Gellerman, 2003).
Gaya kepemimpinan mencakup tentang bagaimana seseorang bertindak dalam konteks
organisasi tersebut, maka cara termudah untuk membahas berbagai jenis gaya ialah dengan
3. menggambarkan jenis organisasi atau situasi yang dihasilkan oleh atau yang cocok bagi satu gaya
tertentu (Miftah Thoha, 1995).
Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur
pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Sedangkan berdasarkan
kepribadian maka gaya kepemimpinan dibedakan menjadi (Robert Albanese, David D. Van Fleet,
1994) :
1.Gaya Kepemimpinan Kharismatis
Gaya kepemimpinan kharismatis adalah gaya kepemimpinan yang mampu menarik atensi
banyak orang, karena berbagai faktor yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang merupakan
anugerah dari Tuhan. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah kuning. Kelebihan gaya
kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara
berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan kepribadian kuning ini
visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Namun, kelemahan terbesar tipe
kepemimpinan model ini bisa saya analogikan dengan peribahasa “ Tong Kosong Nyaring
Bunyinya ”. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama,
orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsistenan pemimpin tersebut. Apa
yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin
akan memberikan alasan, permintaan maaf dan janji.
Gaya kepemimpinan kharismatis bisa efektif jika pertama, Mereka belajar untuk
berkomitmen, sekalipun seringkali mereka akan gagal. Kedua, Mereka menempatkan orang-orang
untuk menutupi kelemahan mereka, dimana kepribadian ini berantakan dan tidak sistematis.
2. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan
dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan. Dalam gaya kepemimpinan otoriter, pemimpin
mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin
4. dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran
minornya.
3. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Kepribadian dasar
pemimpin model ini adalah putih.
Gaya kepemimpinan demokratis ini akan efektif bila Pertama, Pemimpin mau berjuang
untuk berubah ke arah yang lebih .Kedua, Punya semangat bahwa hidup ini tidak selalu win-win
solution, ada kalanya terjadi win-loss solution. Pemimpin harus mengupayakan agar dia tidak
selalu kalah, tetapi ada kalanya menjadi pemenang.
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling menghargai
bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru. Biasanya seorang pemimpin
bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin bergaya moralis pada
dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Segala bentuk
kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang datang karena kehangatannya akan terlepas
dari segala kekurangannya. Pemimpin bergaya moralis adalah sangat emosinal. Dia sangat tidak
stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat.
Gaya kepemimpinan moralis ini efektif bila; Pertama, Keberhasilan seorang pemimpin
moralis dalam mengatasi kelabilan emosionalnya seringkali menjadi perjuangan seumur hidupnya.
Kedua, Belajar mempercayai orang lain atau membiarkan melakukan dengan cara mereka, bukan
dengan cara anda.
3. Komunikasi Kepemimpinan
5. Dalam komunikasi kepemimpinan sendiri terdapat banyak jenis atau gaya yang dapat
diterapkan. Biasanya gaya komunikasi kepemimpinan dipengaruhi oleh keperibadian personal dari
pemimpin dan gaya kepemimpinannya dalam menjalankan organisasi.
Gaya kepemimpinan ini biasanya didasarkan oleh beberapa pola dasar yakni
mementingkan hubungan kerja sama, mementingkan pelaksanaan pekerjaan dan mementingkan
hasil dari pekerjaan. Untuk mengetahui berbagai jenis komunikasi kepemimpinan, berikut adalah
contoh gaya komunikasi kepemimpinan yang biasa digunakan.
1. Gaya Controlling
Gaya komunikasi kepemimpinan model ini mementingkan kendali atas organisasi.
Pemimpin dengan gaya komunikasi controlling akan membatasi dan cenderung mengatur perilaku,
pikiran dan tanggapan bawahannya. Komunikasi yang terjalin dalam gaya komunikasi ini adalah
komunikasi satu arah yang berasal dari atasan ke bawahan. Komunikasi satu arah ini dilakukan
pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk melakukan tugas sesuai dengan perintahnya.
2. Gaya Equalitarian
Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini mengedepankan aspek kesamaan dalam
komunikasi. Komunikasi kepemimpinan jenis ini melakukan penyebaran informasi atau ide
dengan arus dua arah, baik dari atasan ke bawahan maupun sebaliknya. Komunikasi
kepemimpinan jenis ini dilakukan secara terbuka yang berarti setiap anggota organisasi berhak
mengemukakan pendapat. Pemimpin akan memberikan ruang bagi bawahannya untuk
memberikan pendapat perhadap pengambilan keputusan organisasi.
Komunikasi berjalan santai dan tanpa intimidasi. Dalam gaya komunikasi kepemimpinan
ini, pemimpin memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan yang baik sehingga timbul
keterbukaan antara atasan dan bawahan maupun antar bawahan. Pemimpin mampu membangun
komunikasi baik formal maupun non formal dengan anggota dari organisasi yang nantinya
membuka kesempatan bagi tiap anggota untuk bertukar informasi dan gagasan.
3. Gaya Struktural
Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memberikan informasi yang
bertujuan untuk pemantapan perintah penugasan, jadwal penugasan dan struktur organisasi. Pada
6. gaya komunikasi ini, pemimpin mencoba mempengaruhi bawahan dengan cara memberikan
informasi terkait tujuan organisasi, penjadwalan kerja, aturan kerja, prosedur kerja dalam
organisasi.
Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini akan berjalan efektif dan bermanfaat bagi
organisasi bila dijalankan dengan benar. Ahli komunikasi bernama Stogdill dan Coons
menjelaskan bahwa struktur inisiator bisa menjadi gaya kepemimpinan yang efektif. Inisiator
struktur ini adalah mereka yang mampu membuat perencanaan informasi atau pesan verbal yang
bisa memantapkan tujuan organisasi, struktur organisasi, deskripsi penugasan kerja dan pertanyaan
pertanyaan lain yang bersifat struktural
4. Gaya Dinamis
Komunikasi kepemimpinan gaya dinamis ini artinya pelaku komunikasi akan bersikap
lebih agresif dalam menyampaikan dan menangkap pesan. Dalam gaya ini, baik pemimpin dan
bawahan sadar betul bahwa lingkungan organisasi mereka dinamis sehingga berfokus pada
tindakan. Gaya komunikasi kepemimipinan jenis ini bertujuan untuk merangsang pegawai untuk
bekerja lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.
Dalam suasana kerja yang dinamis, gaya komunikasi kepemimpinan ini cocok untuk
menyelesaikan masalah masalah yang kritis. Gaya komunikasi kepemimpinan ini dapat berjalan
baik bila pemimpin dan pegawai memiliki cukup kemampuan dalam bekerja dan menyelesaikan
masalah kritis di lingkungan yang dinamis.
5. Gaya Relinqushing
Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memiliki sifat bersedia dalam
menerima saran atau ide dari orang lain. Pemimpin bersedia menurunkan keinginannya dalam
memberi perintah dan mengatur pegawainya. Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini bisa
efektif jika pemimpin bekerja dalam organisasi yang berisi orang orang yang sudah
berpengalaman, berpengetahuan luas dan mampu bertanggung jawab atas setiap pekerjaannya.
4. Manfaat mempelajari komunikasi kepemimpinan
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, komunikasi kepemimpinan sangat bermanfaat
untuk diterapkan dalam ruang lingkup komunikasi organisasi. Teori komunikasi kepemimpinan
7. bisa menjadi acuan bagi pemimpin dalam menerapkan gaya komunikasi kepemimpinannya dalam
menjalankan organisasinya. Secara umum, komunikasi kepemimpinan memiliki beberapa fungsi
seperti fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi persuasif dan fungsi integratif. Berikut adalah
manfaat dari mempelajari komunikasi kepeminpinan.
Daftar Pustaka
Gellerman, W., Saul, 2003. Manajer dan Bawahan, Lembaga Pendidikan dan Pembinaan
Manajemen, (LPPM), Jakarta.
James. L. Gibson, John M. Ivancevich, James H. Donnely, 2004. Organisasi dan
Manajemen, Erlangga, Jakarta. Miftah Thoha, 1995. Kepemimpinan Dalam Manajemen, CV.
Rajawali, Jakarta
Robert Albanese, David D. Van Fleet, 1994. Organizational Behavior: A Managerial
Viewpoint, Dryden Press, Texas