SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 101
Kelompok 1 :
     Fargil Prasetia           200713500214
     Elvianthy Suzana Tangka   201013500026
     Aprilia Sofiane Tangka    201013500027
     Lusyana Dani P.S          201013500048
     Veronika Heni             201013500044
     Tia hasanah               201013500040
 Pendahuluan
 Segi empat
 Relasi titik dan garis
 Kongruensi
 Lukisan
 Perbanyakan bangunan
 Luas bangun datar
 Perbandingan seharga sekmen garis
Pengertian kurva
    Dalam matematika, sebuah kurva adalah
suatu objek geometri yang merukanan satu-
dimensi dan kontinu. Kurva adalah garis dan ruas
garis yang membentuk kurva – kurva sederhana.
Kurva dapat digambarkan dengan bermacam –
macam bentuk, bentuknya bisa teratur bisa juga
tidak teratur. Kurva adalah sesuatu yang memiliki
panjang, tetapi tidak memiliki lebar maupun
tebal. Kurva tidak dapat dilihat dalam pengertian
                  yang abstrak.
Macam-macam kurva
   Kurva dapat dibedakan :
1. kurva lurus dan tidak lurus
   kurva lurus yaitu berupa ruas garis lurus
   kurva tidak lurus dapat berupa kurva lengkung,
   parabola atau dapat pula garis lurus berangkal.
2. kurva sederhana dan tidak sederhana
   kurva sederhana yaitu kurva yang tidak memuat titik
   potong
   Kurva tidak sederhana yaitu kurva yang memuat
   titik potong
3. Kurva tertutup dan kurva terbuka
   Contoh :            kurva tertutup




                      kurva terbuka
Dalam kehidupan sehari-hari, segitiga banyak
manfaatnya. Contohnya pada jembatan atau tiang
listrik untuk transmisi tegangan tinggi dibuat
dengan kontruksi bentuk segitiga. Dipilih bentuk
segitiga agar kontruksinya kokoh.
      Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh
tiga garis lurus dan membentuk tiga sudut.
1. Segitiga sama kaki
    Segitiga sama kaki adalah
 dapat dibentuk dari dua segitiga siku-siku yang
    kongruen
 Dapat menempati bingkainya dengan tepat
    menurut dua cara
 Mempunyai dua sisi yang sama panjang dan dua
    sudut yang sama besar yang berhadapan dengan
    sisi-sisi yang sama panjang
 Mempunyai satu sumbu simetri
2. Segitiga Sama Sisi
Segitiga sama sisi adalah :
 Mempunyai ketiga sisi yang sama panjang dan
  sudut yang sama besar yaitu 600
 Mempunyai simetri putar tingkat tiga
 Mempunyai 3 sumbu simetri
 Dapat menempati bingkainya semula dengan
  tapat menurut 6 cara
 Segitiga sama sisi merupakan segitiga sama
  kaki yang istimewa
1). Persegi Panjang : adalah segi empat dengan sisi-
    sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang,
    serta keempat sudutnya siku-siku.

Sifat-sifat persegi panjang :
  a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan
     sejajar.
        p

 l       c      l

        p
b. Setiap sudutnya siku-siku (900).



c. Mempunyai dua buah diagonal yang sama
  panjang dan saling berpotongan di titik pusat
  persegi panjang.Titik tersebut membagi diagonal
  menjadi dua bagian sama panjang.

                    c


d. Mempunyai sumbu simetri yaitu
   sumbu vertical dan horizontal.
                    c
2). Persegi/bujur sangkar : persegi panjang yang
    keempat sisinya sama panjang.

Sifat-sifat persegi :
a. Semua sisinya sama panjang dan sisi-sisi yang
   berhadapan sejajar.




b. Setiap sudutnya siku-siku (900).
c. Mempunyai dua buah diagonal yang sama
  panjang, berpotongan ditengah-tengah,dan
  membentuk sudut siku-siku.



d. Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh
  diagonal-diagonalnya.

                      450
                        450
e. Memiliki empat sumbu simetri
3). Jajargenjang : adalah segi empat dengan
  kekhususan yaitu sisi yang berhadapan sejajar dan
  sama panjang.

Sifat-sifat jajargenjang :
1. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.




2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
3. Mempunyai dua buah diagonal yang
  berpotongan di satu titik dan saling membagi
  dua sama panjang.




4. Mempunyai simetri putar tingkat dua dan
  tidak memiliki simetri lipat.
4). Belah ketupat : adalah segi empat yang
 dibentuk dari segitiga sama kaki dan
 bayangannya, dengan alas sebagai sumbu
 cermin.

Sifat-sifat belah ketupat :
1). Semua sisinya sama panjang.
            A


     D            B



            C
Bukti :
 Belah ketupat ABCD dibentuk dari dua buah
  segitiga sama kaki yang kongruen ,yaitu
  segitiga ABD dan segitiga CBD.
 Karena segitiga ABD dan Segitiga CBD
  kongruen ,maka AB=CB dan AD=CD.
 Karena segitiga ABD dan segitiga CBD sama
  kaki,maka AB=AD dan BC=CD.
 Dari kedua hal di atas diperoleh AB = BC =
  CD = AD. Jadi belahketupat ABCD
  mempunyai panjang sisi yang sama
2). Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan
  dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

Bukti :
 Karena segitiga ABD dan segitiga CBD kongruen
  maka sudut A = sudut C
 Karena segitiga yang membentuk belah ketupat
  ABCD merupakan segitiga sama kaki,maka dalam
  segitiga ABD,sudut ABD=sudut ADB dan dalam
  segitiga CBD,sudut CBD = sudut CDB.
 Hal ini berarti,sudut ABD + sudut CBD = sudut
  ADB + sudut CDB atau sudut ABC = sudut ADC.
Jadi,dalam belahketupat ABCD terdapat
sudut A = sudut C dan sudut B = sudut D.
Sudut-sudut yang saling berhadapan
dalam belah ketupat sama besar.
3). Kedua diagonalnya saling membagi dua sama
  panjang dan saling tegak lurus.

Bukti :
 Misalkan O adalah titik tengah diagonal BD. Segitiga
  sama kaki ABD dibentuk dari dua segitiga siku-siku
  yang kongruen, yaitu segitiga AOB dan segitiga AOD
  dengan AO sebagai sumbu simetri segitiga
  ABD,BO=DO, sudut OAB=sudut OAD, dan sudut
  AOB=sudut AOD = 900.
 Serupa dengan cara di atas, CO adalah sumbu
  simetri dari segitiga CBD, sudut OCB = sudut OCD,
  dan sudut COB = sudut COD = 900. hal ini
  berarti sudut AOB + sudut COB = 2*900
  = 1800. Jadi,AC merupakan diagonal
  belah ketupat.
4). Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu
  simetri.

Bukti :
 Belah ketupat ABCD terbentuk oleh :
 Segitga ABD dan segitiga CBD kongruen dan sama
  kaki dengan AB = AD. Maka BD merupakan sumbu
  simetri .
 Segitiga ABC dan Segitiga ADC kongruen dan sama
  kaki , maka AC merupakan sumbu simetri.
 Jadi ,belah ketupat ABCD mempunyai dua sumbu
  simetri yaitu BD dan AC.
5). layang-layang : adalah segi empat yang
  dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasnya
  sama panjang dan berhimpit.

Sifat-sifat layang-layang :
 Pada layang-layang terdapat dua pasang sisi yang sama
  panjang.
 Pada layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan
  yang sama besar.
 Pada layang-layang terdapat satu sumbu simetri yang
  merupakan diagonal terpanjang.
 Pada layang-layang ,salah satu diagonalnya
  membagi dua sama panjang diagonal
  lainnya secara tegak lurus.
6). Trapesium adalah segi empat yang memiliki
  sepasang sisi berhadapan sejajar.

Jenis-jenis trapesium :
 Trapesium sembarangan ; Trapesium yang tidak
  memiliki suatu kekhususan .
 Trapesium Siku-siku : trapezium yang memiliki
  sudut siku-siku .
 Trapesium sama kaki : trapezium yang kaki-
  kakinya sama panjang.
Hubungan antarbangun :
1. Jajargenjang dan trapezium
      Jajargenjang merupakan segi empat
  yang memiliki dua pasang sisi berhadapan
  yang sama panjang dan sejajar. Trapesium
  merupakan segi empat yang memiliki setu
  pasang sisi yang berhadapan dan saling
  sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa
  jajargenjang adalah bentuk khusus
  dari trapezium, tetapi tidak
  berlaku sebaliknya.
2. Layang-layang dan belah ketupat
      Layang-layang adalah segi empat yang
  memiliki dua pasang sisi berdekatan sama
  panjang. Belah ketupat merupakan segi empat
  yang keempat sisinya sama panjang. Hal ini
  menunjukan bahwa belah ketupat adalah
  bentuk khusus dari layang-layang yang kedua
  diagonalnya sama panjang. Secara notasi
  himpunan dapat dituliskan sebagai berikut :
  { belah ketupat } ⊂ { layang-layang }
  ⊂ { segi empat }
3. Jajargenjang dan belah ketupat
     Belah ketupat merupakan segi
 empat yang keempat sisinya sama
 panjang dan terdapat dua pasang sisi
 yang     saling    sejajar.  Hal    ini
 menunjukkan bahwa belah ketupat
 adalah      bentuk      khusus     dari
 jajargenjang. Secara notasi himpunan
 dapat dituliskan sebagai berikut :
 { belah ketupat } ⊂ {jajargenjang}
 ⊂ { segi empat }
Kesejajaran Dua Garis

Pengertian Garis Sejajar
Definisi :
 Dua garis dikatakan sejajar, jika kedua garis itu
 terletak sebidang dan tidak memiliki titik
 persekutuan (walaupun diperpanjang).
 Dari definisi di atas jelas bahwa jarak antara
 kedua garis tersebut tetap.
Aksioma 1 :
 Melalui dua titik yang berbeda
  dapat di buat tepat satu garis
  lurus.
Aksioma 2 :
 Melalui sebuah titik diluar garis
  yang diketahui dapat dibuat
  tepat satu garis sejajar dengan
  garis yang diketahui.
Aksioma-aksioma tersebut kita gunakan untuk
 membutikan kebenaran beberapa sifat atau
 teorema-teorema tentang garis.

Teorema 1 :
 Jika suatu garis memotong salah satu dari dua
 garis sejajar maka garis tersebut juga memotong
 garis yang kedua.

Bukti :
 Misal kedua garis a // b dan garis m memotong
  garis a di P.
m
                                          a
                        P
                                          b


 Kita akan buktikan bahwa garis m juga
  memotong garis b.
 Andaikan garis m tidak memotong garis
  b, berarti garis m // b, ini berarti melalui titik P
  di luar garis b ada dua garis sejajar b, yaitu garis
  m dan a, hal ini bertentangan dengan aksioma
  2. Jadi, garis m tidak mungkin tidak memotong
  garis b atau dengan kata lain garis m
  memotong b (terbukti).
Teorema 2 :
 Jika suatu garis sejajar dengan salah satu dari dua
 garis sejajar maka garis tersebut juga sejajar dengan
 garis yang kedua.

Bukti :
  Misal diketahui garis a // b dan garis m // a.
                                               b
                                               a
                                               m

       Kita akan buktikan bahwa garis m // b. Andaikan garis
  m tidak sejajar garis b, berarti garis m memotong garis b.
  Karena a // b dan m memotong b, berdasarkan toerema 1
  maka garis m harus memotong a. Padahal diketahui garis m
  sejajar a, hal ini berarti garis m tidak mungkin memotong
  garis b atau dengan kata lain garis m // b (terbukti).
Teorema 3 :
 jika sebuah garis sejajar dengan dua buah garis maka
 kedua garis itu sejajar pula satu sama lain.

Bukti :
  Misal diketahui garis m, sedangkan garis m // a dan m // b.
                                              a
                                              m
                                              b

  Kita akan buktikan bahwa garis a // b, telah diketahui bahwa
  a // m (sebab m// a) dan m // b, ini berarti garis a sejajar
  dengan salah satu dari dua garis sejajar m dan b. Karena a//
  m, sesuai teorema 2 maka a juga sejajar dengan garis yang
  kedua, yaitu b, berarti a // b (terbukti).
Sudut-sudut yang terjadi Jika Dua Garis Sejajar
Dipotong Garis Ketiga
    Perhatikan gambar di bawah ! terdapat dua
buah garis sejajar k dan m yang dipotong oleh
garis l.
     A                   k                       m
                             B
             4       1               4       1
                                                     l
         3       2               3       2
Dari gambar diatas      Pasangan sudut luar
  maka yang dimaksud       berseberangan
  dengan :
                           < A3 dengan < B1
 Pasangan sudut
  sehadap                  < A4 dengan < B2
  < A1 dengan < B1        Pasangan sudut dalam
  < A2dengan < B2          sepihak
  < A3dengan < B3          < A1 dengan < B4
  < A4dengan < B4          < A4 dengan < B1
 Pasangan sudut dalam    Pasangan sudut luar
  berseberangan            sepihak
  < A1 dengan < B3         < A3 dengan < B2
  < A2 dengan <B4
                           < A4 dengan < B1
Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
maka akan terbentuk pasangan sudut
sehadap, sudut dalam berseberangan, sudut luar
berseberangan, sudut dalam sepihak, dan sudut
luar sepihak.
                         m
                                             l



             4       1           d       a

         3       2           c       b
<4 = 180 0- <1
<d = 180 0- <a = 180 0 - <1    Jadi, <4 = <d
<3 = 180 0- <4
<c = 180 0 - <d = 180 0 - <4   Jadi, <3 = <c
<2 = 180 0- <1
<b = 180 0- <a = 180 0- <1     Jadi, <2 = <b
Karena :
 <1 sehadap <a
 <2 sehadap <b
 <3 sehadap <c
 <4 sehadap<d
Berarti sudut sehadap besarnya sama.
Kesimpulan 1 :
 Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh
 garis lain maka besar sudut sehadap adalah
 sama.
Perhatikan gambar yang tadi, maka diperoleh :
   <1 = <a (sehadap)
   <c = <a (bertolak belakang)
   <2 = <b (sehadap)
   <d = <b (bertolak belakang)
Karena,
 <1 adalah sudut dalam berseberangan <c
 <2 adalah sudut dalam bersebarangan <d
Berarti sudut dalam berseberangan besarnya sama.
Kesimpulan 2 :
 Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
 maka besar sudut dalam berseberangan adalah
 sama.
Dari gambar juga diperoleh pula :
 <4 = <2 (bertolak belakang)
 <b = <2 (sehadap)
 <3 = <1 (bertolak belakang)
 <a = <1 (sehadap)
Karena,
 <3 adalah sudut luar berseberangan <a
 <4 adalah sudut luar berseberangan <b
Berarti sudut luar berseberangan besarnya sama.
Kesimpulan 3 :
 Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
 maka besar sudut luar berseberangan juga sama.
Perhatikan gambar dibawah ini :
                     m
                                         l



         1       2           1       2
     4       3           4       3




Dari gambar di atas diperoleh :
 < A1= < B1 sebab merupakan pasangan
  sudut sehadap.
 < B1+ < B2= 1800(saling berpelurus)
Jadi,
  < A1+ < B2 = 1800
  Demikian pula < A4= < B4 sebab merupakan
  pasangan sudut sehadap <B4+ < 3= 1800 (saling
  berpelurus).

Jadi, < A4+ < B3 = 1800
  Karena sudut-sudut tersebut merupakan pasangan
  sudut luar sepihak maka jumlah papsangan sudut-
  sudut luar sepihak adalah 1800

Kesimpulan 4 :
 Jika dua buah garis sejajar dipotong garis lain maka
 jumlah pasangan sudut luar sepihak sebesar 1800.
Perhatikan lagi gambar yang diatas, maka diperoleh :
 < A2= < B2 sebab merupakan pasangan
  sudut sehadap
 < B2+ < B1 = 1800 (saling berpelurus)
Jadi, < A2+ < B1 = 1800

Demikian pula :
 < A3 = < B3 sebab merupakan pasangan sudut
  sehadap
 < B3 + < B4 = 1800 (saling berpelurus)
Jadi, < A3 + < B4 = 1800
Karena sudut-sudut tersebut merupakan
 pasangan sudut dalam sepihak maka jumlah
 pasangan sudut-sudut dalam sepihak adalah
 1800

Kesimpulan 5 :
 Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis
 lian maka jumlah pasangan sudut dalam
 sepihak besarnya 1800.
Teorema 1.2 : Jika sebuah garis tegak lurus
 pada dua buah garis berpotongan yang
 terletak pada sebuah bidang, maka garis itu
 akan tegak lurus pada setiap garis yang
 terletak pada bidang tersebut.
Definisi 1.4 :
 Sebuah garis dikatakan tegak lurus pada
  setiap garis pada bidang jika garis itu
  tegaklurus pada setiap bidang tersebut.
 Menurut teorema 1.2, jika akan memastikan
  apakah sebuah garis g tegak lurus pada
  sebuah bidang α, maka tidak perlu
  menunjukkan bahwa garis g tegak lurus
  pada dua garis berpotongan yang terletak
  pada bidang α.
Teorema 1.3 : Proyeksi sebuah gairs pada
 sebuah bidang pada umumnya merupakan
 sebuah garis lagi.

Definisi 1.5 :
 Jika sebuah garis tidak tegak lurus pada
 sebuah bidang, maka sudut anatara garis itu
 dan bidang tersebut adalah sudut lancip
 antara garis itu dengan proyeksi garis itu
 pada bidang tersebut.
Pengertian Kongruensi.
 Kongruen artinya sama dan sebangun.


Bangun - bangun yang Kongruensi.
 Dua bangun datar bersisi lurus dikatakan
  kongruen jika memenuhi dua syarat berikut :
 Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.
 Sisi – sisi yang bersesuaian sebanding.
Sifat – Sifat Dua Segitiga yang Kongruen.
 Dua segitiga dikatakan kongruen jika memiliki sifat –
  sifat berikut ini :
 Sisi yang bersesuaian sama panjang.
 Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.


Syarat Dua Segitiga yang Kongruen.
 Ketiga Panjang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (
  Sisi , Sisi , Sisi ).
 Dua Pasang Sisi Sama Panjang dan Sudut yang
  Dibentuk oleh Sisi – Sisi Itu Sama Besar ( Sisi , Sudut
  , Sisi ).
 Sepasang Sisi dan Dua Pasang Sudut yang Bersesuaian
  pada Sisi – Sisi Itu Sama ( Sudut , Sisi , Sudut ).
Dari uraian pada bagian 1 , 2 , 3 dapat
  disimpulkan sebagai berikut :
 Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama
  panjang ( sisi , sisi , sisi ).
 Dua pasang sisi sama panjang dan sudut yang
  dibentuk oleh sisi – sisi itu sama besar ( sisi ,
  sudut , sisi ).
 Sepasang sisi dan dua pasang sudut yang
  bersesuaian pada sisi – sisi itu sama ( sudut ,
  sisi , sudut ).
Jenis – Jenis Segitiga.
1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisinya.
 Segitiga sama kaki.
        Segitiga sama kaki terbentuk dari dua segitiga siku
   – siku kongruen yang diletakkan bersisian dan
   berhimpit pada sisi siku – siku yang panjang.
 Segitiga sama sisi.
        Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga
   sisinya sama panjang.
 Segitiga sembarang.
        Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga
   sisinya tidak sama panjang.
2. Jenis segitiga ditinjau dari susdut – sudutnya.
 Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga
  lancip.
 Segitiga yang salah satu sudutnya siku – siku disebut
  segitiga siku – siku.
 Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut
  segitiga tumpul.

3. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi – sisi dan
  besar sudutnya.
 Segitiga sama kaki.
 Segitiga sama sisi.
 Segitiga sembarang.
NAMA BANGUN   SEGITIGA SAMA         SEGITIGA SAMA       SEGITIGA SIKU
              KAKI                  SISI                SIKU



GAMBAR




SIFAT         1. Mempunyai dua      1. Mempunyai tiga   Segitiga siku –siku
              sisi yang sama        sisi yang sama      mempunyai dua
              panjang yang          panjang.            sisi siku – siku yang
              sering disebut kaki   2. Mempunyai tiga   mengapit sudut
              segitiga.             sudut yang sama     siku – sikunya dan
              2. Mempunyai dua      besar.              satu sisi miring
              sudut yang sama       3. Mempunyai tiga   (hypotenusa ).
              besar , yaitu sudut   sumbu simetri.
              yang berhadapan
              dengan sisi yang
              panjangnya sama.
              3. Mempunyai satu
              sumbu simetri
A. Melukis segitiga siku siku dengan
  menggunakan busur dan penggaris

Langkah-langkah :
 Tetapkan suatu garis, misalkan garis AB.
 Buat sudut siku-siku di A, caranya letakkan busur
  derajat pada garis AB dan pusatnya dititik
  A, kemudian cari titik yang menunjukkan sudut 900
 Tarik garis dari titik A ke atas melalui titik yang
  menunjuk sudut 900, kemudian pada garis itu
  ukurlah panjang AC sesuai yang dikehendaki.
 Tarik garis B dan C
GAMBAR
             C




                                
         

                 90 0   
             A                      B
                            
B. Melukis segitiga sama kaki dengan jangka
dan penggaris

Langkah-langkahnya :
 Tetapkan garis, misalkan garis AB
 Buat lingkaran yang berpusat dititik A dengan jari-jari
  panjangnya kurang dari panjang AB atau yang
  dikehendaki.
 Buat lingkaran yang berpusat dititik B dengan jari-jari
  yang panjangnya sama dengan lingkaran, dengan pusat
  A maka kedua lingkaran akan berpotongan dititik C.
  kemudian tarik garis AC dan BC maka hasilnya tampak
  pada gambar
GAMBAR
GAMBAR


                 C   
         




             A       B
                 
C. Melukis segitiga sama sisi dengan jangka dan
  penggaris

Langkah-langkahnya :
 Tetapkan garis yang dikehendaki, misalkan garis AB
 Buat lingkaran yang berpusat dititik A dengan jari-jari
  yang panjangnya sama dengan panjang AB.
 Buat lingkaran yang berpusat dititik B dengan jari-jari
  yang panjangnya sama dengan panjang AB maka akan
  memotong lingkaran dengan pusat A dititik C.
  kemudian tarik garis AC dan BC.
GAMBAR
GAMBAR

            C       




         A       B
             
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan
 bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang
 sama, misalnya permukaan meja di kelas, bentuk keramik
 lantai, permukaan CD, kaca pada jendela rumah, tampak
 depan rumah-rumah di perumahan, bentuk bangun pada
 sarang lebah, dan sebagainya.

Syarat dua bangun yang sama dan sebangun
 Ukuran sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
 Panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
Dalil-dalil yang berhubungan dengan dasar
    segitiga yang sebangun

 Jika 2 sudut siku-siku maka kedua sudut itu
    kongruen
   Jika 2 sudut adalah sudut lurus maka kedua sudut
    itu kongruen
   Jika 2 sudut bersuplemen pada sudut yang sama
    maka kedua sudut itu kongruen
   Jika 2 sudut komplemen pada sudut yang sama
    maka kedua sudut itu kongruen
   Jika 2 sudut suplemen pada 2 sudut yang kongruen
    maka kedua sudut itu kongruen
 Jika 2 sudut berkomplemen pada 2 sudut yang
 kongruen maka kedua sudut itu kongruen
    a. Jika 2 sudut saling sehadap maka kedua sudut
       itu kongruen
    b. Jika 2 sudut saling bertolak belakang maka
       kedua sudut itu kongruen
    c. Jika 2 sudut itu bersebrangan maka kedua
       sudut itu kongruen

2 sifat segitiga kongruen :
 Sisi-sisi yang bersesuaian / seletak sama panjang
 Sudut-sudut yang bersesuain sama besar
Syarat 2 segitiga yang kongruen
 Sisi-sisi yang bersesuaian / seletak sama panjang
 2 sisi yang bersesuaian sama panjang dan 1 sudut
  yang bersesuaian sama besar
 2 sisi yang bersesuaian sama panjang dan 1 sudut
  yang menghadap salah satu sisi tersebut sama
  besar
 Satu sisi sama panjang dan 2 sudut yang terletak
  pada sisi tersebut sama besar
 2 sudut yang bersesuaian sama besar dan 1 sisi
  yang menghadap salah satu sudut tersebut sama
  panjang
Beberapa sifat dari 2 bangun yang sebangun
 Syarat 2 bangun yang sama dan sebangun (kongruen)
 Dua buah bangun datar yang tepat saling menutupi
  saling menutupi atau tepat saling berimpit disebut dua
  bangun yang sama dan sebangun atau kongruen

Sifat-sifat dua segitiga sama dan sebangun
  Dua buah bangun yang sama bentuk maupun
  ukurannya dikatakan dua bangun yang sama dan
  sebangun. Jadi, jika dua buah bangun yang sama dan
  sebangun diimpitkan maka kedua bangun tersebut
  akan tepat saling menutupiatau bagian-bagian yang
  bersesuaian akan saling menempati dengan tepat.
Demikiannya dengan hal segitiga. Dua buah
segitiga dikatakan sama dan sebangun ,
apabila kedua segitiga itu diimpitkan maka
keduanya akan tepat saling menutupi atau
bagian-bagian   yang bersesuaian saling
menempati dengan tepat.
Untuk menentukan dua segitiga yang sama dan sebangun,
   dapat dilakukan berdasarkan unsur-unsur pada segitiga, yaitu
   panjang sisi dan besar sudut. Dengan demikian, berdasarkan
   pada panjang sisi dan besar sudutlah kita dapat menyelidiki
   apakah dua segitiga sama dan sebangun atau tidak seperti
   berikut ini :
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi, sisi, sisi )
   Jika dua buah segitiga memiliki sisi yang bersesuaian yang
   sama panjang maka kedua segitiga itu sama dan sebangun.
2. Ketiga sudut yang bersesuaian sama besar (sd,sd, sd )
   Jika dua buah segitiga memiliki sudut-sudut yang bersesuaian
   sama besar maka kedua segitiga itu belum tentu sama dan
   sebangun
3. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi,
   sudut,sisi )
Membedakan segitiga sebangun dengan
  segitiga sama dan sebangun
      Antara dua buah segitiga terdapat salah satu
  hubungan yang mungkin berikut ini
 Dua segitiga sama dan sebangun atau kongruen
 Dua segitiga sebangun
 Dua segitiga tidak sama dan tidak sebangun atau
  juga tidak sebangun

Selanjutnya, dari ketiga hubungan tersebut di atas
  hanya akan dibahas perbedaan anatara dua segitiga
  sama dan sebangun ( kongruen ) dengan dua
  segitiga sebangun.
PERSAMAAN :

Dua segitiga sama dan        Dua segitiga sebangun
sebangun
Sudut-sudut yang bersesuaian Sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar                   sama besar


PERBEDAAN :

Dua segitiga sama dan           Dua segitiga sebangun
sebangun
1. Sisi yang bersesuaian sama   1. Sisi yang bersesuaian
panjang                         sebanding
2. Besar bangunnya sama         2. Besar bangunnya berbeda
Dua buah segitiga yang sama dan sebangun
(kongruen ) memiliki sudut-sudut bersesuaian
yang sama besar dan sisi-sisi bersesuaian yang
sama panjang . Dua buah segitiga yang sebangun
memiliki sudut-sudut yang bersesuaian yang sama
besar, tetapi sisi-sisi yang bersesuaiannya tidak
sama panjang ( hanya sebanding )
Luas segitiga dapat di hitung dengan
menggunakan rumus berikut :
A



          Luas segitiga ABC =
                                   =


B         C
Persegi panjang adalah bangun datar yang
memiliki empat sisi dengan sepasang sisi yang
berhadapan sama panjang dan keempat
sudutnya merupakan sudut siku-siku.

A           B


                Luas = Panjang (P) x Lebar (L)
                     = AB x BC
D           C

Luas persegi panjang sama dengan hasil kali
panjang dan lebarnya
Persegi adalah bangun datar yang memiliki
empat sisi yang sama panjang dan empat udut
yang sama besar, yaitu sudut siku-siku .
     Persegi dapat juga diartikan sebagai persegi
panjang yang sisi-sisinya panjang. Jadi, semua
sifat-sifat pada persegi panjang juga berlaku
untuk persegi.


 A      B
                 Luas Persegi = Sisi x Sisi
                               =SxS
                 Luas persegi sama dengan
 D      C
                 kuadrat panjang sisinya
Jajar genjang adalah bangun datar yang
memiliki empat sisi dengan sisi-sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang serta
sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Selain itu, sisi yang bersebelahan tidak saling
tegak lurus.

                       Luas Jajar Genjang
                             = Alas x Tinggi
                             = AB x DO
Salah satu cara untuk menghitung luas
jajargenjang adalah mengubahnya menjadi
persegi panjang. Pengubahan ini dilakukan
dengan cara memotong bangun jajargenjang
tersebut sehingga didapat bangun segitiga dan
bangun lainnya.
Belah ketupat adalah bangun datar yang
memiliki empat sisi yang sama panjang dengan
sisi-sisi yang berhadapan saling sejajar. Selain
itu, sisi yang bersebelahan tidak saling tegak
lurus.
                  Luas : ½ x d1 x d2
Layang-layang adalah bangun datar yang
memiliki empat sisi dan dibentuk oleh dua
segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang
dan berimpit.

               Luas : ½ x d1 x d2
Trapesium adalah bangun datar yang
mempunyai empat sisi dengan sepasang sisi
berhadapan saling sejajar.




    Luas : ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi
Segmen garis adalah ruas garis yang dibatasi
 oleh dua titik, dan dua titik ini merupakan
 nama dari segmen garis tersebut.

Contoh :


           A                    B
     Gambar tersebut menunjukkan suatu ruas
     garis yang panjangnya dibatasi oleh titik A
     dan B. ruas garis AB ini disebut segmen
     garis AB.
 Kurva dan Segi n
  beraturan
 Segi empat
 Relasi titik dan garis
 kongruensi
 lukisan
 Perbanyakan bangunan
 Luas bangun datar
 Perbandingan seharga
  segmen garis
1.                  C                Jawab :
                   80 0
                                       Karena sudut ABC =
                           3 cm
                                       sudut BAC = 50 0
            50 0          50 0         maka segitiga
        A          4 cm          B     tersebut adalah
                                       segitiga sama
     Dengan                            kaki, sehingga
     memperhatikan
     gambar                            berlaku : BC = AC =
     tersebut, tentukan                3 cm
     panjang sisi BC !
2.
                          C


                          60 0



                   60 0          60 0
               A                        B


Dari gambar diatas menunjukkan gambar ..
Jawab :
  segitiga sama sisi karena memiliki sudut yang
  sama besar yaitu 600dan sisi yang sama panjang
1.Perhatikan persegi            k             l
  panjang KLMN pada
  gambar di samping!            n             m
Sebutkan :
a. pasangan sudut yang        Jawab :
  saling berhadapan .
                              a. Pasangan sudut yang
b. Pasangan garis yang          saling berhadapan
  sejajar dan sama              adalah :
  panjang.
                                     <KLM dan <KNM
c. Pasangan garis diagonal.
                                     <NKL dan <LMN
2. Nyatakan benar (B) atau        Keempat sudut persegi
   salah (S) pernyataan            panjang adalah siku-siku.
   berikut ini. PERSEGI           Pada sudut persegi
   PANJANG                         panjang, sisi-sisi yang
 Persegi panjang                  berhadapan sama panjang
   mempunyai sifat keempat         tetapi tidak sejajar.
   sisinya sama panjang.
 Apabila terdapat dua sudut     Jawab :
   siku-siku dari suatu segi      (S)
   empat, maka segi empat
                                  (S)
   itu adalah persegi panjang.
                                  (B)
 Diagonal-diagonal persegi
   panjang mempunyai              (B)
   panjang yang sama.             (S)
1. Dari gambar berikut yang manakah yang merupakan
   garis yang sejajar dan garis yang tegak lurus ?




    A         B            C           D         E

Jawab :
   garis – garis sejajar   : A dan C
   garis-garis tegak lurus : D dan E
2.                           Jawab :
           E                 a. Sudut ABC = 300 (sudut
                                dalam berseberangan
     C                   D      dengan sudut BCD)
               300
                             b. Sudut ACD = 1800 – 700 =
     700                        1100 (sudut dalam sepihak
                        B
 A                              dengan sudut BAC)
                             c. Sudut ACB = sudut ACD -
Tentukan besar sudut-sudut      sudut BCD = 1100 – 300 =
  berikut !                     800
  a. sudut ABC
                             d. Sudut DCE = 700 (sudut
  b. sudut ACD                  sehadap dengan sudut
  c. sudut ACB                  CAB)
  d. sudut DCE
Tunjukkan bahwa kedua gambar tersebut kongruen
  1.




             A         B

 2.

                 O         B
             A

         C       O     D
1. < A = sudut siku – siku   2. < AOB = sudut lurus
   < A = 900                   < A = 1800
   < B = sudut siku – siku     < COD = sudut lurus
   < B = 900                   < B = 1800

   Maka < A kongruen            Maka < AOB
   dengan < B                   kongruen dengan <
                                COD
1. Lukislah segitiga sama sisi ABC dengan
   AB = BC = AC = 4 cm
Jawab :
                             C




               4 cm                     4 cm




                 A        4 cm          B
2. Lukislah segitiga sama kaki ABC dengan
   AC = BC = 3 cm dan AB = 4 cm
Jawab :


                                    C


                      3 cm                  3 cm



                  A                                B
                                  4 cm
1. Dua buah persegi panjang masing-masing
   berukuran 16 cm x 10 cm dan 8cm x 5 cm.Apakah
   kedua persegi panjang itu sebangun ?
Jawab :

     Ukuran        Persegi         Persegi
                  Panjang 1       Panjang 2
     Panjang        16 cm           8 cm
      Lebar          10 cm           5 cm
10 cm                  5 cm

                                  8 cm
         16 cm

Kedua persegi panjang memiliki sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar atau sama sudut karena
setiap sudutnya adalah sudut siku-siku.
     Perbandingan panjang =16 cm : 8 cm = 2 : 1
     Perbandingan lebar = 10 cm : 5 cm = 2 : 1
Karena setiap sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding,
yaitu 2 : 1, maka kedua persegi panjang sebangun.
2. Suatu segitiga ABC dan segitiga PQR mempunyai
  panjang AB=12 cm, AC=10 cm, BC=8 cm,QR=15
  cm, PQ=18 cm, PR=12 cm. Jelaskan bahwa kedua
  segitiga tersebut sebangun dan tentukan sudut-sudut
  yang sama besar
Jawab :
                                    R
          C



10 cm           8 cm      12 cm           15 cm



  A     12 cm     B

                         P        18 cm      Q
      =   =

      =   =            Sebanding

      =   =



    Sudut A = sudut Q
    Sudut B = sudut P        Sama besar
    Sudut C = sudut R

    Jadi kedua segitiga sebangun
1.   Hitunglah keliling dan luas persegi panjang dalam
     satuan dm, dengan panjang dan lebar berturut-
     turut 10 dm dan 20cm.
     Jawab :
        Diketahui : p = 10 dm
        l = 20 cm = 2 dm (satuan disamakan)
        Maka : K = 2 ( p x l ) = 2 ( 10 dm + 2 dm ) = 24 dm
        L = p x l = 10 dm x 2 dm
                  = 20 dm2
2   Apabila keliling persegi panjang adalah 60 m dan
    lebarnya 12 m, tentukan panjang dan luas persegi
    panjang tersebut.
    Jawab :
       Diketahui : K = 60 m dan l = 12 m
       Maka : K = 2 ( p + l )
            60 m= 2 ( p + 12 m )
            60 m= 2p + 24 m
    60 m – 24 m = 2p
            36 m = 2p
               P = 36/2
               P = 18 m
        L = p x l = 18 m x 12 m
                  = 216 m2
3. Keliling sebuah persegi adalah 60 cm. Tentukan
   panjang sisi dan luasnya.
   Jawab :
     Diketahui : K = 60 cm
     Maka : K = 4s
            60 = 4s
            s = 60/4 cm
            s = 15 cm

            L = s2
              = (15 cm)2
              = 225 cm2
4. Panjang sisi suatu persegi adalah ( 10 – z ) cm.
   Keliling persegi tersebut 28 cm. Tentukan nilai z
   dan panjang sisi persegi tersebut.
   Jawab :
      Persegi ABCD = 4s          = 28
               4 ( 10 – z ) = 28
                  40 – 4z = 28
                  4z = 40 – 28
                         Z=3
 Panjang sisi = ( 10 – 3 ) cm = 7 cm
 Jadi, panjang AD = AB = BC
       = DC = 7 cm
5. Panjang diagonal-diagonal sebuah belah ketupat adalah
   6 cm dan 8 cm.
   Hitunglah :
      a. Keliling belah ketupat itu
      b. Luas belah ketupat
   Jawab :
      Misalkan belah ketupat ABCD.
 AC = 6 cm dan BD = 8 cm.
 AO = OC = 1/2 AC= 3 cm dan BO = OD = 1/2 BD = 4 cm.
Keliling = 4 x AD
         =4 x5
         = 20 cm

Luas =




Luas = 24 cm2
1. Jika panjang AB = 12 cm, titik P di antara A dan B
   sedemikian sehingga AP : PB = 1 : 3. Tentukan panjang
   AP dan PB !
Jawab :
        1                 3




   A        P                          B

 Pada gambar tersebut tampak AP : PB = 1 : 3.
AP = 1         AP = 1 (AB)
 AB 4                 4
                AP = 1 (12)
                     4
                AP = 3 cm

 PB = 3          AP = 3 (AB)
 AB 4                  4
                AP = 3 (12)
                      4
                AP = 9 cm
Jadi, panjang AP = 3 cm dan PB = 9 cm
2. Titik P terletak pada garis AB. Jika AB = 25 cm dan AP
  = 10 cm, tentukan perbandingan garis AP : PB !
Jawab :


                P
        10 cm


    A               25 cm                B


 diperoleh PB = AB – AP = 25 cm – 10 cm =15 cm
 jadi, AP : PB = 10 : 15 = 10 = 2 = 2 : 3
                           15 3
R5 a   kelompok 1 - geometri datar

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Yadi Pura
 

Mais procurados (20)

geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)
 
Hubungan antar sudut jika dua garis sejajar dipotong
Hubungan antar sudut jika dua garis sejajar dipotongHubungan antar sudut jika dua garis sejajar dipotong
Hubungan antar sudut jika dua garis sejajar dipotong
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Ring
RingRing
Ring
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Hiperboloida (Hyperboloid)
Hiperboloida (Hyperboloid)Hiperboloida (Hyperboloid)
Hiperboloida (Hyperboloid)
 
Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 

Destaque (8)

R5 b kel 7
R5 b kel 7R5 b kel 7
R5 b kel 7
 
Soal matematika titik garis kurva bidang
Soal matematika titik garis kurva bidangSoal matematika titik garis kurva bidang
Soal matematika titik garis kurva bidang
 
Layang layang & trapesium
Layang layang & trapesiumLayang layang & trapesium
Layang layang & trapesium
 
garis- garis sejajar
 garis- garis sejajar garis- garis sejajar
garis- garis sejajar
 
Titik, Garis, Sudut, Kurva
Titik, Garis, Sudut, KurvaTitik, Garis, Sudut, Kurva
Titik, Garis, Sudut, Kurva
 
Kelompok 1 matematika titik, garis, bidang dan kurva
Kelompok 1 matematika   titik, garis, bidang dan kurvaKelompok 1 matematika   titik, garis, bidang dan kurva
Kelompok 1 matematika titik, garis, bidang dan kurva
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 

Semelhante a R5 a kelompok 1 - geometri datar

bangun datar by chamim nurhuda
bangun datar by chamim nurhudabangun datar by chamim nurhuda
bangun datar by chamim nurhuda
cmem
 
TUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
TUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SDTUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
TUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
putput5
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Ririn Skn
 

Semelhante a R5 a kelompok 1 - geometri datar (20)

Bab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tigaBab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tiga
 
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
 
bangun datar by chamim nurhuda
bangun datar by chamim nurhudabangun datar by chamim nurhuda
bangun datar by chamim nurhuda
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
 
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptxGeometri Netral dan Hiperbolik.pptx
Geometri Netral dan Hiperbolik.pptx
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)
Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)
Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)
 
Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
 
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri EuclidGeometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
Geometri netral bag.2 pada Geometri Euclid
 
BANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptx
 
TUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
TUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SDTUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
TUGAS UAS BAHAN AJAR - PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunan
 
geo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdf
geo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdfgeo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdf
geo-euclid-tuk-A1-20.-20-2-dikonversi.pdf
 
7materi segitiga dan segi empat dikonversi
7materi segitiga dan segi empat dikonversi7materi segitiga dan segi empat dikonversi
7materi segitiga dan segi empat dikonversi
 
Ppt Polygon
Ppt PolygonPpt Polygon
Ppt Polygon
 
Geometri Bidang Datar
Geometri Bidang DatarGeometri Bidang Datar
Geometri Bidang Datar
 
Garis dan sudut
Garis dan sudutGaris dan sudut
Garis dan sudut
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
 

Mais de matematikaunindra (20)

Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
 
Soal analisis uji
Soal analisis ujiSoal analisis uji
Soal analisis uji
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Uji normalitas baru
Uji normalitas baruUji normalitas baru
Uji normalitas baru
 
Uji linearitas baru
Uji linearitas baruUji linearitas baru
Uji linearitas baru
 
Workshop kelompok aritmatika
Workshop kelompok   aritmatikaWorkshop kelompok   aritmatika
Workshop kelompok aritmatika
 
Worksop kelompok geometri
Worksop kelompok   geometriWorksop kelompok   geometri
Worksop kelompok geometri
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
R5 h kel 3 teori bil 1
R5 h kel 3  teori bil 1R5 h kel 3  teori bil 1
R5 h kel 3 teori bil 1
 
R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
 
R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1
 

R5 a kelompok 1 - geometri datar

  • 1. Kelompok 1 : Fargil Prasetia 200713500214 Elvianthy Suzana Tangka 201013500026 Aprilia Sofiane Tangka 201013500027 Lusyana Dani P.S 201013500048 Veronika Heni 201013500044 Tia hasanah 201013500040
  • 2.  Pendahuluan  Segi empat  Relasi titik dan garis  Kongruensi  Lukisan  Perbanyakan bangunan  Luas bangun datar  Perbandingan seharga sekmen garis
  • 3. Pengertian kurva Dalam matematika, sebuah kurva adalah suatu objek geometri yang merukanan satu- dimensi dan kontinu. Kurva adalah garis dan ruas garis yang membentuk kurva – kurva sederhana. Kurva dapat digambarkan dengan bermacam – macam bentuk, bentuknya bisa teratur bisa juga tidak teratur. Kurva adalah sesuatu yang memiliki panjang, tetapi tidak memiliki lebar maupun tebal. Kurva tidak dapat dilihat dalam pengertian yang abstrak.
  • 4. Macam-macam kurva Kurva dapat dibedakan : 1. kurva lurus dan tidak lurus kurva lurus yaitu berupa ruas garis lurus kurva tidak lurus dapat berupa kurva lengkung, parabola atau dapat pula garis lurus berangkal. 2. kurva sederhana dan tidak sederhana kurva sederhana yaitu kurva yang tidak memuat titik potong Kurva tidak sederhana yaitu kurva yang memuat titik potong
  • 5. 3. Kurva tertutup dan kurva terbuka Contoh : kurva tertutup kurva terbuka
  • 6. Dalam kehidupan sehari-hari, segitiga banyak manfaatnya. Contohnya pada jembatan atau tiang listrik untuk transmisi tegangan tinggi dibuat dengan kontruksi bentuk segitiga. Dipilih bentuk segitiga agar kontruksinya kokoh. Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan membentuk tiga sudut.
  • 7. 1. Segitiga sama kaki Segitiga sama kaki adalah  dapat dibentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen  Dapat menempati bingkainya dengan tepat menurut dua cara  Mempunyai dua sisi yang sama panjang dan dua sudut yang sama besar yang berhadapan dengan sisi-sisi yang sama panjang  Mempunyai satu sumbu simetri
  • 8. 2. Segitiga Sama Sisi Segitiga sama sisi adalah :  Mempunyai ketiga sisi yang sama panjang dan sudut yang sama besar yaitu 600  Mempunyai simetri putar tingkat tiga  Mempunyai 3 sumbu simetri  Dapat menempati bingkainya semula dengan tapat menurut 6 cara  Segitiga sama sisi merupakan segitiga sama kaki yang istimewa
  • 9. 1). Persegi Panjang : adalah segi empat dengan sisi- sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, serta keempat sudutnya siku-siku. Sifat-sifat persegi panjang : a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. p l c l p
  • 10. b. Setiap sudutnya siku-siku (900). c. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan di titik pusat persegi panjang.Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian sama panjang. c d. Mempunyai sumbu simetri yaitu sumbu vertical dan horizontal. c
  • 11. 2). Persegi/bujur sangkar : persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang. Sifat-sifat persegi : a. Semua sisinya sama panjang dan sisi-sisi yang berhadapan sejajar. b. Setiap sudutnya siku-siku (900).
  • 12. c. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang, berpotongan ditengah-tengah,dan membentuk sudut siku-siku. d. Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. 450 450 e. Memiliki empat sumbu simetri
  • 13. 3). Jajargenjang : adalah segi empat dengan kekhususan yaitu sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Sifat-sifat jajargenjang : 1. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. 2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
  • 14. 3. Mempunyai dua buah diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling membagi dua sama panjang. 4. Mempunyai simetri putar tingkat dua dan tidak memiliki simetri lipat.
  • 15. 4). Belah ketupat : adalah segi empat yang dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayangannya, dengan alas sebagai sumbu cermin. Sifat-sifat belah ketupat : 1). Semua sisinya sama panjang. A D B C
  • 16. Bukti :  Belah ketupat ABCD dibentuk dari dua buah segitiga sama kaki yang kongruen ,yaitu segitiga ABD dan segitiga CBD.  Karena segitiga ABD dan Segitiga CBD kongruen ,maka AB=CB dan AD=CD.  Karena segitiga ABD dan segitiga CBD sama kaki,maka AB=AD dan BC=CD.  Dari kedua hal di atas diperoleh AB = BC = CD = AD. Jadi belahketupat ABCD mempunyai panjang sisi yang sama
  • 17. 2). Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. Bukti :  Karena segitiga ABD dan segitiga CBD kongruen maka sudut A = sudut C  Karena segitiga yang membentuk belah ketupat ABCD merupakan segitiga sama kaki,maka dalam segitiga ABD,sudut ABD=sudut ADB dan dalam segitiga CBD,sudut CBD = sudut CDB.  Hal ini berarti,sudut ABD + sudut CBD = sudut ADB + sudut CDB atau sudut ABC = sudut ADC.
  • 18. Jadi,dalam belahketupat ABCD terdapat sudut A = sudut C dan sudut B = sudut D. Sudut-sudut yang saling berhadapan dalam belah ketupat sama besar.
  • 19. 3). Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus. Bukti :  Misalkan O adalah titik tengah diagonal BD. Segitiga sama kaki ABD dibentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen, yaitu segitiga AOB dan segitiga AOD dengan AO sebagai sumbu simetri segitiga ABD,BO=DO, sudut OAB=sudut OAD, dan sudut AOB=sudut AOD = 900.  Serupa dengan cara di atas, CO adalah sumbu simetri dari segitiga CBD, sudut OCB = sudut OCD, dan sudut COB = sudut COD = 900. hal ini berarti sudut AOB + sudut COB = 2*900 = 1800. Jadi,AC merupakan diagonal belah ketupat.
  • 20. 4). Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri. Bukti :  Belah ketupat ABCD terbentuk oleh :  Segitga ABD dan segitiga CBD kongruen dan sama kaki dengan AB = AD. Maka BD merupakan sumbu simetri .  Segitiga ABC dan Segitiga ADC kongruen dan sama kaki , maka AC merupakan sumbu simetri.  Jadi ,belah ketupat ABCD mempunyai dua sumbu simetri yaitu BD dan AC.
  • 21. 5). layang-layang : adalah segi empat yang dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpit. Sifat-sifat layang-layang :  Pada layang-layang terdapat dua pasang sisi yang sama panjang.  Pada layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama besar.  Pada layang-layang terdapat satu sumbu simetri yang merupakan diagonal terpanjang.  Pada layang-layang ,salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya secara tegak lurus.
  • 22. 6). Trapesium adalah segi empat yang memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar. Jenis-jenis trapesium :  Trapesium sembarangan ; Trapesium yang tidak memiliki suatu kekhususan .  Trapesium Siku-siku : trapezium yang memiliki sudut siku-siku .  Trapesium sama kaki : trapezium yang kaki- kakinya sama panjang.
  • 23. Hubungan antarbangun : 1. Jajargenjang dan trapezium Jajargenjang merupakan segi empat yang memiliki dua pasang sisi berhadapan yang sama panjang dan sejajar. Trapesium merupakan segi empat yang memiliki setu pasang sisi yang berhadapan dan saling sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa jajargenjang adalah bentuk khusus dari trapezium, tetapi tidak berlaku sebaliknya.
  • 24. 2. Layang-layang dan belah ketupat Layang-layang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi berdekatan sama panjang. Belah ketupat merupakan segi empat yang keempat sisinya sama panjang. Hal ini menunjukan bahwa belah ketupat adalah bentuk khusus dari layang-layang yang kedua diagonalnya sama panjang. Secara notasi himpunan dapat dituliskan sebagai berikut : { belah ketupat } ⊂ { layang-layang } ⊂ { segi empat }
  • 25. 3. Jajargenjang dan belah ketupat Belah ketupat merupakan segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan terdapat dua pasang sisi yang saling sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa belah ketupat adalah bentuk khusus dari jajargenjang. Secara notasi himpunan dapat dituliskan sebagai berikut : { belah ketupat } ⊂ {jajargenjang} ⊂ { segi empat }
  • 26. Kesejajaran Dua Garis Pengertian Garis Sejajar Definisi : Dua garis dikatakan sejajar, jika kedua garis itu terletak sebidang dan tidak memiliki titik persekutuan (walaupun diperpanjang). Dari definisi di atas jelas bahwa jarak antara kedua garis tersebut tetap.
  • 27. Aksioma 1 :  Melalui dua titik yang berbeda dapat di buat tepat satu garis lurus. Aksioma 2 :  Melalui sebuah titik diluar garis yang diketahui dapat dibuat tepat satu garis sejajar dengan garis yang diketahui.
  • 28. Aksioma-aksioma tersebut kita gunakan untuk membutikan kebenaran beberapa sifat atau teorema-teorema tentang garis. Teorema 1 : Jika suatu garis memotong salah satu dari dua garis sejajar maka garis tersebut juga memotong garis yang kedua. Bukti :  Misal kedua garis a // b dan garis m memotong garis a di P.
  • 29. m a P b  Kita akan buktikan bahwa garis m juga memotong garis b.  Andaikan garis m tidak memotong garis b, berarti garis m // b, ini berarti melalui titik P di luar garis b ada dua garis sejajar b, yaitu garis m dan a, hal ini bertentangan dengan aksioma 2. Jadi, garis m tidak mungkin tidak memotong garis b atau dengan kata lain garis m memotong b (terbukti).
  • 30. Teorema 2 : Jika suatu garis sejajar dengan salah satu dari dua garis sejajar maka garis tersebut juga sejajar dengan garis yang kedua. Bukti : Misal diketahui garis a // b dan garis m // a. b a m Kita akan buktikan bahwa garis m // b. Andaikan garis m tidak sejajar garis b, berarti garis m memotong garis b. Karena a // b dan m memotong b, berdasarkan toerema 1 maka garis m harus memotong a. Padahal diketahui garis m sejajar a, hal ini berarti garis m tidak mungkin memotong garis b atau dengan kata lain garis m // b (terbukti).
  • 31. Teorema 3 : jika sebuah garis sejajar dengan dua buah garis maka kedua garis itu sejajar pula satu sama lain. Bukti : Misal diketahui garis m, sedangkan garis m // a dan m // b. a m b Kita akan buktikan bahwa garis a // b, telah diketahui bahwa a // m (sebab m// a) dan m // b, ini berarti garis a sejajar dengan salah satu dari dua garis sejajar m dan b. Karena a// m, sesuai teorema 2 maka a juga sejajar dengan garis yang kedua, yaitu b, berarti a // b (terbukti).
  • 32. Sudut-sudut yang terjadi Jika Dua Garis Sejajar Dipotong Garis Ketiga Perhatikan gambar di bawah ! terdapat dua buah garis sejajar k dan m yang dipotong oleh garis l. A k m B 4 1 4 1 l 3 2 3 2
  • 33. Dari gambar diatas  Pasangan sudut luar maka yang dimaksud berseberangan dengan : < A3 dengan < B1  Pasangan sudut sehadap < A4 dengan < B2 < A1 dengan < B1  Pasangan sudut dalam < A2dengan < B2 sepihak < A3dengan < B3 < A1 dengan < B4 < A4dengan < B4 < A4 dengan < B1  Pasangan sudut dalam  Pasangan sudut luar berseberangan sepihak < A1 dengan < B3 < A3 dengan < B2 < A2 dengan <B4 < A4 dengan < B1
  • 34. Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka akan terbentuk pasangan sudut sehadap, sudut dalam berseberangan, sudut luar berseberangan, sudut dalam sepihak, dan sudut luar sepihak. m l 4 1 d a 3 2 c b
  • 35. <4 = 180 0- <1 <d = 180 0- <a = 180 0 - <1 Jadi, <4 = <d <3 = 180 0- <4 <c = 180 0 - <d = 180 0 - <4 Jadi, <3 = <c <2 = 180 0- <1 <b = 180 0- <a = 180 0- <1 Jadi, <2 = <b
  • 36. Karena :  <1 sehadap <a  <2 sehadap <b  <3 sehadap <c  <4 sehadap<d Berarti sudut sehadap besarnya sama. Kesimpulan 1 : Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka besar sudut sehadap adalah sama.
  • 37. Perhatikan gambar yang tadi, maka diperoleh :  <1 = <a (sehadap)  <c = <a (bertolak belakang)  <2 = <b (sehadap)  <d = <b (bertolak belakang) Karena,  <1 adalah sudut dalam berseberangan <c  <2 adalah sudut dalam bersebarangan <d Berarti sudut dalam berseberangan besarnya sama. Kesimpulan 2 : Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka besar sudut dalam berseberangan adalah sama.
  • 38. Dari gambar juga diperoleh pula :  <4 = <2 (bertolak belakang)  <b = <2 (sehadap)  <3 = <1 (bertolak belakang)  <a = <1 (sehadap) Karena,  <3 adalah sudut luar berseberangan <a  <4 adalah sudut luar berseberangan <b Berarti sudut luar berseberangan besarnya sama. Kesimpulan 3 : Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka besar sudut luar berseberangan juga sama.
  • 39. Perhatikan gambar dibawah ini : m l 1 2 1 2 4 3 4 3 Dari gambar di atas diperoleh :  < A1= < B1 sebab merupakan pasangan sudut sehadap.  < B1+ < B2= 1800(saling berpelurus)
  • 40. Jadi, < A1+ < B2 = 1800 Demikian pula < A4= < B4 sebab merupakan pasangan sudut sehadap <B4+ < 3= 1800 (saling berpelurus). Jadi, < A4+ < B3 = 1800 Karena sudut-sudut tersebut merupakan pasangan sudut luar sepihak maka jumlah papsangan sudut- sudut luar sepihak adalah 1800 Kesimpulan 4 : Jika dua buah garis sejajar dipotong garis lain maka jumlah pasangan sudut luar sepihak sebesar 1800.
  • 41. Perhatikan lagi gambar yang diatas, maka diperoleh :  < A2= < B2 sebab merupakan pasangan sudut sehadap  < B2+ < B1 = 1800 (saling berpelurus) Jadi, < A2+ < B1 = 1800 Demikian pula :  < A3 = < B3 sebab merupakan pasangan sudut sehadap  < B3 + < B4 = 1800 (saling berpelurus) Jadi, < A3 + < B4 = 1800
  • 42. Karena sudut-sudut tersebut merupakan pasangan sudut dalam sepihak maka jumlah pasangan sudut-sudut dalam sepihak adalah 1800 Kesimpulan 5 : Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lian maka jumlah pasangan sudut dalam sepihak besarnya 1800.
  • 43. Teorema 1.2 : Jika sebuah garis tegak lurus pada dua buah garis berpotongan yang terletak pada sebuah bidang, maka garis itu akan tegak lurus pada setiap garis yang terletak pada bidang tersebut.
  • 44. Definisi 1.4 :  Sebuah garis dikatakan tegak lurus pada setiap garis pada bidang jika garis itu tegaklurus pada setiap bidang tersebut.  Menurut teorema 1.2, jika akan memastikan apakah sebuah garis g tegak lurus pada sebuah bidang α, maka tidak perlu menunjukkan bahwa garis g tegak lurus pada dua garis berpotongan yang terletak pada bidang α.
  • 45. Teorema 1.3 : Proyeksi sebuah gairs pada sebuah bidang pada umumnya merupakan sebuah garis lagi. Definisi 1.5 : Jika sebuah garis tidak tegak lurus pada sebuah bidang, maka sudut anatara garis itu dan bidang tersebut adalah sudut lancip antara garis itu dengan proyeksi garis itu pada bidang tersebut.
  • 46. Pengertian Kongruensi.  Kongruen artinya sama dan sebangun. Bangun - bangun yang Kongruensi.  Dua bangun datar bersisi lurus dikatakan kongruen jika memenuhi dua syarat berikut :  Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.  Sisi – sisi yang bersesuaian sebanding.
  • 47. Sifat – Sifat Dua Segitiga yang Kongruen.  Dua segitiga dikatakan kongruen jika memiliki sifat – sifat berikut ini :  Sisi yang bersesuaian sama panjang.  Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar. Syarat Dua Segitiga yang Kongruen.  Ketiga Panjang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang ( Sisi , Sisi , Sisi ).  Dua Pasang Sisi Sama Panjang dan Sudut yang Dibentuk oleh Sisi – Sisi Itu Sama Besar ( Sisi , Sudut , Sisi ).  Sepasang Sisi dan Dua Pasang Sudut yang Bersesuaian pada Sisi – Sisi Itu Sama ( Sudut , Sisi , Sudut ).
  • 48. Dari uraian pada bagian 1 , 2 , 3 dapat disimpulkan sebagai berikut :  Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi , sisi , sisi ).  Dua pasang sisi sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi – sisi itu sama besar ( sisi , sudut , sisi ).  Sepasang sisi dan dua pasang sudut yang bersesuaian pada sisi – sisi itu sama ( sudut , sisi , sudut ).
  • 49. Jenis – Jenis Segitiga. 1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisinya.  Segitiga sama kaki. Segitiga sama kaki terbentuk dari dua segitiga siku – siku kongruen yang diletakkan bersisian dan berhimpit pada sisi siku – siku yang panjang.  Segitiga sama sisi. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.  Segitiga sembarang. Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang.
  • 50. 2. Jenis segitiga ditinjau dari susdut – sudutnya.  Segitiga yang ketiga sudutnya lancip disebut segitiga lancip.  Segitiga yang salah satu sudutnya siku – siku disebut segitiga siku – siku.  Segitiga yang salah satu sudutnya tumpul disebut segitiga tumpul. 3. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi – sisi dan besar sudutnya.  Segitiga sama kaki.  Segitiga sama sisi.  Segitiga sembarang.
  • 51. NAMA BANGUN SEGITIGA SAMA SEGITIGA SAMA SEGITIGA SIKU KAKI SISI SIKU GAMBAR SIFAT 1. Mempunyai dua 1. Mempunyai tiga Segitiga siku –siku sisi yang sama sisi yang sama mempunyai dua panjang yang panjang. sisi siku – siku yang sering disebut kaki 2. Mempunyai tiga mengapit sudut segitiga. sudut yang sama siku – sikunya dan 2. Mempunyai dua besar. satu sisi miring sudut yang sama 3. Mempunyai tiga (hypotenusa ). besar , yaitu sudut sumbu simetri. yang berhadapan dengan sisi yang panjangnya sama. 3. Mempunyai satu sumbu simetri
  • 52. A. Melukis segitiga siku siku dengan menggunakan busur dan penggaris Langkah-langkah :  Tetapkan suatu garis, misalkan garis AB.  Buat sudut siku-siku di A, caranya letakkan busur derajat pada garis AB dan pusatnya dititik A, kemudian cari titik yang menunjukkan sudut 900  Tarik garis dari titik A ke atas melalui titik yang menunjuk sudut 900, kemudian pada garis itu ukurlah panjang AC sesuai yang dikehendaki.  Tarik garis B dan C
  • 53. GAMBAR C   90 0  A B 
  • 54. B. Melukis segitiga sama kaki dengan jangka dan penggaris Langkah-langkahnya :  Tetapkan garis, misalkan garis AB  Buat lingkaran yang berpusat dititik A dengan jari-jari panjangnya kurang dari panjang AB atau yang dikehendaki.  Buat lingkaran yang berpusat dititik B dengan jari-jari yang panjangnya sama dengan lingkaran, dengan pusat A maka kedua lingkaran akan berpotongan dititik C. kemudian tarik garis AC dan BC maka hasilnya tampak pada gambar GAMBAR
  • 55. GAMBAR C   A B 
  • 56. C. Melukis segitiga sama sisi dengan jangka dan penggaris Langkah-langkahnya :  Tetapkan garis yang dikehendaki, misalkan garis AB  Buat lingkaran yang berpusat dititik A dengan jari-jari yang panjangnya sama dengan panjang AB.  Buat lingkaran yang berpusat dititik B dengan jari-jari yang panjangnya sama dengan panjang AB maka akan memotong lingkaran dengan pusat A dititik C. kemudian tarik garis AC dan BC. GAMBAR
  • 57. GAMBAR  C  A B 
  • 58. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, misalnya permukaan meja di kelas, bentuk keramik lantai, permukaan CD, kaca pada jendela rumah, tampak depan rumah-rumah di perumahan, bentuk bangun pada sarang lebah, dan sebagainya. Syarat dua bangun yang sama dan sebangun  Ukuran sudut-sudut yang bersesuaian sama besar  Panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
  • 59. Dalil-dalil yang berhubungan dengan dasar segitiga yang sebangun  Jika 2 sudut siku-siku maka kedua sudut itu kongruen  Jika 2 sudut adalah sudut lurus maka kedua sudut itu kongruen  Jika 2 sudut bersuplemen pada sudut yang sama maka kedua sudut itu kongruen  Jika 2 sudut komplemen pada sudut yang sama maka kedua sudut itu kongruen  Jika 2 sudut suplemen pada 2 sudut yang kongruen maka kedua sudut itu kongruen
  • 60.  Jika 2 sudut berkomplemen pada 2 sudut yang kongruen maka kedua sudut itu kongruen a. Jika 2 sudut saling sehadap maka kedua sudut itu kongruen b. Jika 2 sudut saling bertolak belakang maka kedua sudut itu kongruen c. Jika 2 sudut itu bersebrangan maka kedua sudut itu kongruen 2 sifat segitiga kongruen :  Sisi-sisi yang bersesuaian / seletak sama panjang  Sudut-sudut yang bersesuain sama besar
  • 61. Syarat 2 segitiga yang kongruen  Sisi-sisi yang bersesuaian / seletak sama panjang  2 sisi yang bersesuaian sama panjang dan 1 sudut yang bersesuaian sama besar  2 sisi yang bersesuaian sama panjang dan 1 sudut yang menghadap salah satu sisi tersebut sama besar  Satu sisi sama panjang dan 2 sudut yang terletak pada sisi tersebut sama besar  2 sudut yang bersesuaian sama besar dan 1 sisi yang menghadap salah satu sudut tersebut sama panjang
  • 62. Beberapa sifat dari 2 bangun yang sebangun  Syarat 2 bangun yang sama dan sebangun (kongruen)  Dua buah bangun datar yang tepat saling menutupi saling menutupi atau tepat saling berimpit disebut dua bangun yang sama dan sebangun atau kongruen Sifat-sifat dua segitiga sama dan sebangun Dua buah bangun yang sama bentuk maupun ukurannya dikatakan dua bangun yang sama dan sebangun. Jadi, jika dua buah bangun yang sama dan sebangun diimpitkan maka kedua bangun tersebut akan tepat saling menutupiatau bagian-bagian yang bersesuaian akan saling menempati dengan tepat.
  • 63. Demikiannya dengan hal segitiga. Dua buah segitiga dikatakan sama dan sebangun , apabila kedua segitiga itu diimpitkan maka keduanya akan tepat saling menutupi atau bagian-bagian yang bersesuaian saling menempati dengan tepat.
  • 64. Untuk menentukan dua segitiga yang sama dan sebangun, dapat dilakukan berdasarkan unsur-unsur pada segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut. Dengan demikian, berdasarkan pada panjang sisi dan besar sudutlah kita dapat menyelidiki apakah dua segitiga sama dan sebangun atau tidak seperti berikut ini : 1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang ( sisi, sisi, sisi ) Jika dua buah segitiga memiliki sisi yang bersesuaian yang sama panjang maka kedua segitiga itu sama dan sebangun. 2. Ketiga sudut yang bersesuaian sama besar (sd,sd, sd ) Jika dua buah segitiga memiliki sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka kedua segitiga itu belum tentu sama dan sebangun 3. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut,sisi )
  • 65. Membedakan segitiga sebangun dengan segitiga sama dan sebangun Antara dua buah segitiga terdapat salah satu hubungan yang mungkin berikut ini  Dua segitiga sama dan sebangun atau kongruen  Dua segitiga sebangun  Dua segitiga tidak sama dan tidak sebangun atau juga tidak sebangun Selanjutnya, dari ketiga hubungan tersebut di atas hanya akan dibahas perbedaan anatara dua segitiga sama dan sebangun ( kongruen ) dengan dua segitiga sebangun.
  • 66. PERSAMAAN : Dua segitiga sama dan Dua segitiga sebangun sebangun Sudut-sudut yang bersesuaian Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar sama besar PERBEDAAN : Dua segitiga sama dan Dua segitiga sebangun sebangun 1. Sisi yang bersesuaian sama 1. Sisi yang bersesuaian panjang sebanding 2. Besar bangunnya sama 2. Besar bangunnya berbeda
  • 67. Dua buah segitiga yang sama dan sebangun (kongruen ) memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar dan sisi-sisi bersesuaian yang sama panjang . Dua buah segitiga yang sebangun memiliki sudut-sudut yang bersesuaian yang sama besar, tetapi sisi-sisi yang bersesuaiannya tidak sama panjang ( hanya sebanding )
  • 68. Luas segitiga dapat di hitung dengan menggunakan rumus berikut : A Luas segitiga ABC = = B C
  • 69. Persegi panjang adalah bangun datar yang memiliki empat sisi dengan sepasang sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku. A B Luas = Panjang (P) x Lebar (L) = AB x BC D C Luas persegi panjang sama dengan hasil kali panjang dan lebarnya
  • 70. Persegi adalah bangun datar yang memiliki empat sisi yang sama panjang dan empat udut yang sama besar, yaitu sudut siku-siku . Persegi dapat juga diartikan sebagai persegi panjang yang sisi-sisinya panjang. Jadi, semua sifat-sifat pada persegi panjang juga berlaku untuk persegi. A B Luas Persegi = Sisi x Sisi =SxS Luas persegi sama dengan D C kuadrat panjang sisinya
  • 71. Jajar genjang adalah bangun datar yang memiliki empat sisi dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Selain itu, sisi yang bersebelahan tidak saling tegak lurus. Luas Jajar Genjang = Alas x Tinggi = AB x DO
  • 72. Salah satu cara untuk menghitung luas jajargenjang adalah mengubahnya menjadi persegi panjang. Pengubahan ini dilakukan dengan cara memotong bangun jajargenjang tersebut sehingga didapat bangun segitiga dan bangun lainnya.
  • 73. Belah ketupat adalah bangun datar yang memiliki empat sisi yang sama panjang dengan sisi-sisi yang berhadapan saling sejajar. Selain itu, sisi yang bersebelahan tidak saling tegak lurus. Luas : ½ x d1 x d2
  • 74. Layang-layang adalah bangun datar yang memiliki empat sisi dan dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. Luas : ½ x d1 x d2
  • 75. Trapesium adalah bangun datar yang mempunyai empat sisi dengan sepasang sisi berhadapan saling sejajar. Luas : ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi
  • 76. Segmen garis adalah ruas garis yang dibatasi oleh dua titik, dan dua titik ini merupakan nama dari segmen garis tersebut. Contoh : A B Gambar tersebut menunjukkan suatu ruas garis yang panjangnya dibatasi oleh titik A dan B. ruas garis AB ini disebut segmen garis AB.
  • 77.  Kurva dan Segi n beraturan  Segi empat  Relasi titik dan garis  kongruensi  lukisan  Perbanyakan bangunan  Luas bangun datar  Perbandingan seharga segmen garis
  • 78. 1. C Jawab : 80 0 Karena sudut ABC = 3 cm sudut BAC = 50 0 50 0 50 0 maka segitiga A 4 cm B tersebut adalah segitiga sama Dengan kaki, sehingga memperhatikan gambar berlaku : BC = AC = tersebut, tentukan 3 cm panjang sisi BC !
  • 79. 2. C 60 0 60 0 60 0 A B Dari gambar diatas menunjukkan gambar .. Jawab : segitiga sama sisi karena memiliki sudut yang sama besar yaitu 600dan sisi yang sama panjang
  • 80. 1.Perhatikan persegi k l panjang KLMN pada gambar di samping! n m Sebutkan : a. pasangan sudut yang Jawab : saling berhadapan . a. Pasangan sudut yang b. Pasangan garis yang saling berhadapan sejajar dan sama adalah : panjang. <KLM dan <KNM c. Pasangan garis diagonal. <NKL dan <LMN
  • 81. 2. Nyatakan benar (B) atau  Keempat sudut persegi salah (S) pernyataan panjang adalah siku-siku. berikut ini. PERSEGI  Pada sudut persegi PANJANG panjang, sisi-sisi yang  Persegi panjang berhadapan sama panjang mempunyai sifat keempat tetapi tidak sejajar. sisinya sama panjang.  Apabila terdapat dua sudut Jawab : siku-siku dari suatu segi  (S) empat, maka segi empat  (S) itu adalah persegi panjang.  (B)  Diagonal-diagonal persegi panjang mempunyai  (B) panjang yang sama.  (S)
  • 82. 1. Dari gambar berikut yang manakah yang merupakan garis yang sejajar dan garis yang tegak lurus ? A B C D E Jawab : garis – garis sejajar : A dan C garis-garis tegak lurus : D dan E
  • 83. 2. Jawab : E a. Sudut ABC = 300 (sudut dalam berseberangan C D dengan sudut BCD) 300 b. Sudut ACD = 1800 – 700 = 700 1100 (sudut dalam sepihak B A dengan sudut BAC) c. Sudut ACB = sudut ACD - Tentukan besar sudut-sudut sudut BCD = 1100 – 300 = berikut ! 800 a. sudut ABC d. Sudut DCE = 700 (sudut b. sudut ACD sehadap dengan sudut c. sudut ACB CAB) d. sudut DCE
  • 84. Tunjukkan bahwa kedua gambar tersebut kongruen 1. A B 2. O B A C O D
  • 85. 1. < A = sudut siku – siku 2. < AOB = sudut lurus < A = 900 < A = 1800 < B = sudut siku – siku < COD = sudut lurus < B = 900 < B = 1800 Maka < A kongruen Maka < AOB dengan < B kongruen dengan < COD
  • 86. 1. Lukislah segitiga sama sisi ABC dengan AB = BC = AC = 4 cm Jawab : C 4 cm 4 cm A 4 cm B
  • 87. 2. Lukislah segitiga sama kaki ABC dengan AC = BC = 3 cm dan AB = 4 cm Jawab : C 3 cm 3 cm A B 4 cm
  • 88. 1. Dua buah persegi panjang masing-masing berukuran 16 cm x 10 cm dan 8cm x 5 cm.Apakah kedua persegi panjang itu sebangun ? Jawab : Ukuran Persegi Persegi Panjang 1 Panjang 2 Panjang 16 cm 8 cm Lebar 10 cm 5 cm
  • 89. 10 cm 5 cm 8 cm 16 cm Kedua persegi panjang memiliki sudut-sudut yang bersesuaian sama besar atau sama sudut karena setiap sudutnya adalah sudut siku-siku. Perbandingan panjang =16 cm : 8 cm = 2 : 1 Perbandingan lebar = 10 cm : 5 cm = 2 : 1 Karena setiap sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, yaitu 2 : 1, maka kedua persegi panjang sebangun.
  • 90. 2. Suatu segitiga ABC dan segitiga PQR mempunyai panjang AB=12 cm, AC=10 cm, BC=8 cm,QR=15 cm, PQ=18 cm, PR=12 cm. Jelaskan bahwa kedua segitiga tersebut sebangun dan tentukan sudut-sudut yang sama besar Jawab : R C 10 cm 8 cm 12 cm 15 cm A 12 cm B P 18 cm Q
  • 91. = =  = = Sebanding  = = Sudut A = sudut Q Sudut B = sudut P Sama besar Sudut C = sudut R Jadi kedua segitiga sebangun
  • 92. 1. Hitunglah keliling dan luas persegi panjang dalam satuan dm, dengan panjang dan lebar berturut- turut 10 dm dan 20cm. Jawab : Diketahui : p = 10 dm l = 20 cm = 2 dm (satuan disamakan) Maka : K = 2 ( p x l ) = 2 ( 10 dm + 2 dm ) = 24 dm L = p x l = 10 dm x 2 dm = 20 dm2
  • 93. 2 Apabila keliling persegi panjang adalah 60 m dan lebarnya 12 m, tentukan panjang dan luas persegi panjang tersebut. Jawab : Diketahui : K = 60 m dan l = 12 m Maka : K = 2 ( p + l ) 60 m= 2 ( p + 12 m ) 60 m= 2p + 24 m 60 m – 24 m = 2p 36 m = 2p P = 36/2 P = 18 m L = p x l = 18 m x 12 m = 216 m2
  • 94. 3. Keliling sebuah persegi adalah 60 cm. Tentukan panjang sisi dan luasnya. Jawab : Diketahui : K = 60 cm Maka : K = 4s 60 = 4s s = 60/4 cm s = 15 cm L = s2 = (15 cm)2 = 225 cm2
  • 95. 4. Panjang sisi suatu persegi adalah ( 10 – z ) cm. Keliling persegi tersebut 28 cm. Tentukan nilai z dan panjang sisi persegi tersebut. Jawab : Persegi ABCD = 4s = 28 4 ( 10 – z ) = 28 40 – 4z = 28 4z = 40 – 28 Z=3 Panjang sisi = ( 10 – 3 ) cm = 7 cm Jadi, panjang AD = AB = BC = DC = 7 cm
  • 96. 5. Panjang diagonal-diagonal sebuah belah ketupat adalah 6 cm dan 8 cm. Hitunglah : a. Keliling belah ketupat itu b. Luas belah ketupat Jawab : Misalkan belah ketupat ABCD. AC = 6 cm dan BD = 8 cm. AO = OC = 1/2 AC= 3 cm dan BO = OD = 1/2 BD = 4 cm.
  • 97. Keliling = 4 x AD =4 x5 = 20 cm Luas = Luas = 24 cm2
  • 98. 1. Jika panjang AB = 12 cm, titik P di antara A dan B sedemikian sehingga AP : PB = 1 : 3. Tentukan panjang AP dan PB ! Jawab : 1 3 A P B Pada gambar tersebut tampak AP : PB = 1 : 3.
  • 99. AP = 1 AP = 1 (AB) AB 4 4 AP = 1 (12) 4 AP = 3 cm PB = 3 AP = 3 (AB) AB 4 4 AP = 3 (12) 4 AP = 9 cm Jadi, panjang AP = 3 cm dan PB = 9 cm
  • 100. 2. Titik P terletak pada garis AB. Jika AB = 25 cm dan AP = 10 cm, tentukan perbandingan garis AP : PB ! Jawab : P 10 cm A 25 cm B diperoleh PB = AB – AP = 25 cm – 10 cm =15 cm jadi, AP : PB = 10 : 15 = 10 = 2 = 2 : 3 15 3