SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
TUGAS KELOMPOK
NAMA KELMPOK :
MASKAR
NURLAILAH. R
MATERI
PIPELINING INSTRUKSI

&
FORMAT INSTRUKSI
PIPELINING INSTRUKSI
•

Pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan
sejumlah kerja secara bersama tetapi dalam tahap yang berbeda
yang dialirkan secara kontinou pada unit pemrosesor. Dengan
ccara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja.

•

Mesin yang melaksanakan beberapa komputasi yang berbeda
secara bersama-sama, namun pada saat itu setiap komputasi
akan berada dalam tahapan eksekusi yang berbeda

•

Teknik pipeline ini dapat diterapkan pada berbagai tingkatan
dalam sistemkomputer. Bisa pada level yang tinggi, misalnya
program aplikasi, sampai pada tingkat yang rendah, seperti pada
instruksi yang dijaankan oleh microprocessor.
•

beberapa instruksi diproses secara bersamaan ada kemungkinan
instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang
sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar
proses tetap berjalan dengan benar.

•

Teknik pipeline yang diterapkan pada microprocessor, dapat
dikatakan sebuah arsitektur khusus. Ada perbedaan khusus
antara model microprocessor yang tidak menggunakan arsitektur
pipeline dengan microprocessor yang menerapkan teknik ini.

•

Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu
instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya
dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessoryang
menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan
diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses
dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses
secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.
Tiga kesulitan yang sering dihadapi ketika menggunakan teknik
pipeline ini adalah :
•

Terjadinya penggunaan resource yang bersamaan, Ketika

beberapa instruksi diproses secara bersamaan, ini
memungkinkan ada penggunaan resource memori pada tempat
yang sama.
•

Ketergantungan terhadap data, Misalnya instruksi yang
berurutan yang membutuhkan data dari instruksi sebelumnya.

•

Pengaturan Jump ke suatu lokasi memori, Ketika sebuah
instruksi meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori
tertentu, akan terjadi perubahan program counter, sedangkan
instruksi yang sedang berada dalam salah satu tahap proses
yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya
perubahan program counter.
TAHAPAN-TAHAPAN PIPELINING
Mengambil instruksi dan membufferkannya
 Ketika tahapan kedua bebas tahapan
pertama mengirimkan instruksi yang
dibufferkan tersebut
 Pada saat tahapan kedua sedang
mengeksekusi instruksi ,tahapan pertama
memanfaatkan siklus memori yang tidak
dipakai untuk mengambil dan membufferkan
instruksi berikutnya .

MASALAH PADA PIPELINING
Dengan adanya persyaratan bahwa setiap instuksi yang
berdekatan harus tidak saling bergantung, maka ada
kemungkinan terjadinya situasi dimana pipeline gagal
dilaksanakan (instuksi berikutnya tidak bisa dilaksanakan). Situasi
ini disebut Hazards. Hazards mengurangi performansi dari CPU
dimana percepatan ideal tidak dapat dicapai.
Ada 3 kelompok Hazards :
1. Structural Hazards muncul dari konflik resource sistem yaitu
ketika hardware tidak dapat mensuport semua kemungkinan
kombinasi pelaksanaan instruksi.
2. Data Hazards muncul ketika data untuk suatu instruksi
tergantung pada hasil instruksi sebelumnya.
3. Control Hazards muncul pada pelaksanaan instruksi yang
mengubah PC (contoh : branch).
Adanya Hazards menyebabkan pipeline terhambat (stalled).
Tidak ada instruksi baru yang dijemput sampai hambatan itu
selesai. Ini berarti instruksi-instruksi selanjutnya akan ditunda
pula penjemputannya.
Keuntungan dari Pipelining:
1.

2.

3.

Waktu siklus prosesor berkurang, sehingga
meningkatkan tingkat instruksi-isu dalam
kebanyakan kasus.
Beberapa combinational sirkuit seperti penambah
atau pengganda dapat dibuat lebih cepat dengan
menambahkan lebih banyak sirkuit.
Jika pipelining digunakan sebagai pengganti, hal itu
dapat menghemat sirkuit vs combinational yang lebih
kompleks sirkuit.
Kekurangan Pipelining :

1. Non-pipelined prosesor hanya menjalankan satu instruksi
pada satu waktu. Hal ini untuk mencegah penundaan
cabang (yang berlaku, setiap cabang tertunda) dan masalah
dengan serial instruksi dieksekusi secara bersamaan.
Akibatnya desain lebih sederhana dan lebih murah untuk
diproduksi.
2. Instruksi latency di non-pipelined prosesor sedikit lebih
rendah daripada dalam pipelined setara. Hal ini disebabkan
oleh fakta bahwa sandal jepit ekstra harus ditambahkan ke
jalur data dari prosesor pipelined.
3. Non-pipelined prosesor akan memiliki instruksi yang stabil
bandwidth. Kinerja prosesor yang pipelined jauh lebih sulit
untuk meramalkan dan dapat bervariasi lebih luas di antara
program yang berbeda.
Tujuan pipelining :
- adalah untuk memaksimalkan kecepatan
mengalirnya instruksi.
- Diciptakan juga dengan tujuan mempercepat
kinerja komputer.

Kategori pipelining:
1. Pipeline Unit Arithmetic
Berguna untuk operasi vektor
2. Pipeline Unit Instruction
Berguna untuk komputer yang mempunyai set
instruksi yang sederhana
Bedanya prosesor yang tidak menggunakan
tekonologi pipeline adalah dalam segi pengerjaan
tugas atau operasi.
Prosesor yang tidak menggunakan teknologi
pipeline harus menyelesaikan suatu proses sampai
dengan selesai dulu, baru bisa melanjutkan kie
proses selanjutnya.
Sedangkan prosesor yang menggunakan
teknologi pipeline dapat melakukan beberapa
proses secara bersamaan tanpa harus menunggu
proses sebelumnya diselesaikan.
Pipelining Instruksi 2 tahap
Untuk setiap tahap pengerjaan instruksi, komponen yang
bekerja berbeda, maka dimungkinkan untuk mengisi
kekosongan kerja di komponen tersebut. Sebagai contoh :
Instruksi 1: ADD AX, AX Instruksi 2: ADD EX, CX
Setelah CU menjemput instruksi 1 dari memori (IF), CU
akan menerjemahkan instruksi tersebut(ID). Pada
menerjemahkan instruksi 1 tersebut, komponen IF tidak
bekerja. Adanya teknologi pipeline menyebabkan IF akan
menjemput instruksi 2 pada saat ID menerjemahkan
instruksi 1. Demikian seterusnya pada saat CU menjalankan
instruksi 1 (EX), instruksi 2 diterjemahkan (ID).
Contoh pengerjaan instruksi tanpa pipeline

Disini instruksi baru akan dijemput jika instruksi
sebelumnya telah selesai dilaksanakan.
Contoh pengerjaan instruksi dengan pipeline

Disini instruksi baru akan dijemput setelah tahap IF
menganggur (t2).
FORMAT INSTRUKSI
PENGERTIAN
Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai
dengan elemen dalam instruksi tersebut.
layout dari instruksi sering disebut sebagai format
instruksi.
Program terdiri dari urutan instruksi, setiap instrusksi
memiliki aksi tertentu.
Setiap instruksi terdiri dari field kode operasi atau opcode
yang menentukan operasi apa yang harus dikerjakan oleh
CPU.
Instruksi dapat berupa opcode saja, tetapi sebagian besar
instrusksi melibatkan satu atau lebih operand.
Untuk menentukan dimana operand berada disebut
addressing.
Instruksi tanpa operand disebut dengan zero
address instruction. Instruksi yang
memerlukan satu atau lebih operand disebut
one-address instruction, two-address
instruction,dan seterusnya.
Panjang Instruksi tergantung jumlah operand
yang terlibat dan cara menentukan setiap
operand.
CONTOH FORMAT INSTRUKSI
Opcode/mnemonic Operand1

Operand2

...

OperandN

• operand source/destination

• Opcode : menyatakan operasinya (mnemonic)
• Operands: menyatakan data input (source) dan output (destination)
untuk operasi ybs
datanya (imediate) atau
lokasi/alamat data (ekslisit atau implisit)
19
Selama berlangsungnya eksekusi instruksi, instruksi
dibaca ke dalam register instruksi (Instruction
Register-IR) yang terdapar dalam CPU.
Opcode
direpresentasikan
dengan
singkatansingkatan
yang
disebut
mnemonik,
yang
mengindikasikan operasi.Misal:
a. ADD (menambahkan)
b. SUB (pengurangan)
c. MPY (multiply)
d. DIV (pembagian)
e. LOAD (muatkan data dari memori)
f. STORE (simpan data ke memori)
Operand-operand juga direpresentasikan
secara simbolik. Misalnya instruksi:
ADD
R,Y
Berarti tambahkan nilai yang terdapat pada lokasi
Y ke isi register R dimana Y berkaitan dengan
alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan
dengan register tertentu.
a=b+5

1 statement level tinggi

kompilasi
1 statemen assembly =
1 instruksi mesin

M[a], R3

Operand operand

Register
Memory

22
APA YANG HARUS DISPESIFIKASIKAN OLEH SEBUAH INSTRUKSI ?


Kode operasi Opcode
add r0, r1, r3
add, load, branch, dsb.



Dimana operand-operand sumbernya berada ?
add r0, r1, r3
didalam register2 CPU, main memory, I/O, atau terdapat dalam
instruksi itu sendiri.



Kemana operand hasil (hasil operasi ) disimpan ?
add r0, r1, r3
ke register2 CPU atau main memory
Opcode

Operand-operand sumber dan operand hasil
(alamat penyimpanannya)

23
ADDRESSING MODE
Beberapa jenis addressing modes diuraikan sebagai berikut:
1. Immediate Addressing
Pada mode ini, operand merupakan bagian dari instruksi,
sehingga operand tersedia dengan segera. Operand ini
disebut immediate operand karena secara otomatis di-fetch
dari memori dengan instruksi.
2. Direct Addressing
Pada mode ini instruksi menyediakan alamat operand
secara langsung. CPU menggunakan alamat ini untuk
melakukan fetch (atau store) oprend.
3. Register Direct Addressing
Mode ini mirip dengan direct addressing, perbedaannya field
operand menentukan register, bukan alamatmemori.
Register ini adalah salah satu dari general purpose register
(GPR) CPU.
4. Register Indirect Addressing
Pada mode ini register ditentukan oleh instruksi yang berisi alamat
operand, bukan operand itu sendiri. Karena memegang alamat
operand, maka register dapat dipandang sebagai petunjuk ke
operand, sehingga disebut pointer.
5. Indirect Addressing
Pada addressing mode berikutnya instruksi menentukan alamat
operand berkaiatan dengan jarak dari alamat yang laian. Pada mode
addressing ini instruksi menyediakan dan menunjukkan register mana
yang memegang indek. Indek menentukan berapa jauh operand dari
alamat yang disediakan oleh instruksi.
6. Based Addressing
Mode ini dikenal dengan relative addressing. Pada tipe addressing ini
alamat operand berkenaan dengan jarak (atau displacement) dengn
base address yang disimpan dalam register.
7. Relative Addressing
Program melibatkan instruksi tipe jump untuk menttansfer control ke
program lain atau ke bagian lain dari program lain dari program yang
sama.
SET INSTRUKSI
Set instruki dapat berbeda tidak hanya pada tipe
operasi, tetapi juga tipe data dimana operasi-operasi tersebut
dilakukan.
Dipandang dari tipe operasi, instruksi dapat dibagi menjadi
tiga kelas utama, yaitu:
1. Instruksi transfer data
Memindahkan data antar lokasi tanpa melakukan operasi
apapun pada data yang bersangkutan. Contoh instrusi
transfer data adalah MOV.
2. Instruksi kendali
Tidak melakukan operasi pada data. Fungsi instrusksi ini
untuk mengendalikan program dan keadaan (state) CPU.
Contoh instrusksi transfer kendali adalah
JUMP, CALLSUB, RETSUB, RETINT, LOOPBCK (kendali
program) dan SETC, CLRC, ENINT, DISINT, HALT, NOP
(kendali CPU).
3. Instruksi manipulasi data
Melakukan operasi data yang memberikan
hasil melalui transformasi data. Yang termasuk
instruksi manipulasi data adalah:
a). Aritmetik
b). Lojik
c). Shift/rotate
d). Manipulasi bit
e). Perosesan string
CPU TIMING
Instruction cyce dan Machine cycle
Adalah urutan langkah yang diperlukan dalam fetching
dan eksekusi instrusi. Di dalam prosesor, langkah ini
dibagi menjadi urutan yanglebih kecil yang disebut
machine cycle. Tipe machine cycle yang umum adalah:
a). Memory Read
b). Memory Write
c). Internal Operation
d). Interupt Acknowledge
e). Bus Grant
TERIMAH
KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputAngling_seto
 
Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Lusiana Diyan
 
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur dataFathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur dataSTMIK
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & outputWandi Parlente
 
Arsitektur sistem operasi linux.
Arsitektur sistem operasi linux.Arsitektur sistem operasi linux.
Arsitektur sistem operasi linux.UIN SUSKA RIAU
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputerdewi2093
 
Dukungan Sistem operasi
Dukungan Sistem operasiDukungan Sistem operasi
Dukungan Sistem operasiNur Rohman
 
Sejarah perkembangan mikroprosesor
Sejarah perkembangan mikroprosesorSejarah perkembangan mikroprosesor
Sejarah perkembangan mikroprosesorAdola Silaban
 
Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and ConquerAlgoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and ConquerEdho Pratama
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcDeva Saputra
 
Algoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur DataAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur DataAs Faizin
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input outputRenol Doang
 
Jenis & proses interupsi
Jenis & proses interupsiJenis & proses interupsi
Jenis & proses interupsisigitpurnama12
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain PengalamatanMode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatanlailalutfi
 
Arsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.pptArsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.pptAhmadNaswin
 

Mais procurados (20)

Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)
 
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur dataFathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
Fathoni m bahan ajar_if2018_prak.struktur data
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & output
 
Arsitektur sistem operasi linux.
Arsitektur sistem operasi linux.Arsitektur sistem operasi linux.
Arsitektur sistem operasi linux.
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputer
 
Dukungan Sistem operasi
Dukungan Sistem operasiDukungan Sistem operasi
Dukungan Sistem operasi
 
Sejarah perkembangan mikroprosesor
Sejarah perkembangan mikroprosesorSejarah perkembangan mikroprosesor
Sejarah perkembangan mikroprosesor
 
Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and ConquerAlgoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide and Conquer
 
Topologi jaringan ppt
Topologi jaringan pptTopologi jaringan ppt
Topologi jaringan ppt
 
Kinerja io bus
Kinerja io busKinerja io bus
Kinerja io bus
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plc
 
Algoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur DataAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input output
 
cache memory
cache memorycache memory
cache memory
 
Jenis & proses interupsi
Jenis & proses interupsiJenis & proses interupsi
Jenis & proses interupsi
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain PengalamatanMode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
 
Arsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.pptArsitektur Komputer 1.ppt
Arsitektur Komputer 1.ppt
 

Semelhante a tugas kelompok

Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanDevry Berta
 
Pertemuan 3. Struktur CPU.ppt
Pertemuan 3. Struktur CPU.pptPertemuan 3. Struktur CPU.ppt
Pertemuan 3. Struktur CPU.pptDoniOktaviana2
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptxMunawirMunawir15
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1France Rhezhek
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdfGardeniaLavenn
 
Bab xiv memaksimalkan_prosesor
Bab xiv memaksimalkan_prosesorBab xiv memaksimalkan_prosesor
Bab xiv memaksimalkan_prosesorBilli U Daeli
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputeryoganoviantono
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiAli Must Can
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistemptsumaye
 

Semelhante a tugas kelompok (20)

ZAMZAM SAPUTRA.pdf
ZAMZAM SAPUTRA.pdfZAMZAM SAPUTRA.pdf
ZAMZAM SAPUTRA.pdf
 
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatanSet intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan
 
Pertemuan 3. Struktur CPU.ppt
Pertemuan 3. Struktur CPU.pptPertemuan 3. Struktur CPU.ppt
Pertemuan 3. Struktur CPU.ppt
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
Pertemuan 13-prosessor-super-skalar1
 
Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4Organisasi komputer-4
Organisasi komputer-4
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
 
Pert.11 pipelining
Pert.11 pipeliningPert.11 pipelining
Pert.11 pipelining
 
Set instruksi
Set instruksiSet instruksi
Set instruksi
 
Bab xiv memaksimalkan_prosesor
Bab xiv memaksimalkan_prosesorBab xiv memaksimalkan_prosesor
Bab xiv memaksimalkan_prosesor
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Papeline
PapelinePapeline
Papeline
 
Makalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputerMakalah arsitektur komputer
Makalah arsitektur komputer
 
Arsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem KomputerArsitektur Sistem Komputer
Arsitektur Sistem Komputer
 
Makalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksiMakalah karakteristk set instruksi
Makalah karakteristk set instruksi
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistem
 
2 1 bussistem
2 1 bussistem2 1 bussistem
2 1 bussistem
 

Último

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 

Último (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

tugas kelompok

  • 1. TUGAS KELOMPOK NAMA KELMPOK : MASKAR NURLAILAH. R
  • 3. PIPELINING INSTRUKSI • Pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersama tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinou pada unit pemrosesor. Dengan ccara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja. • Mesin yang melaksanakan beberapa komputasi yang berbeda secara bersama-sama, namun pada saat itu setiap komputasi akan berada dalam tahapan eksekusi yang berbeda • Teknik pipeline ini dapat diterapkan pada berbagai tingkatan dalam sistemkomputer. Bisa pada level yang tinggi, misalnya program aplikasi, sampai pada tingkat yang rendah, seperti pada instruksi yang dijaankan oleh microprocessor.
  • 4. • beberapa instruksi diproses secara bersamaan ada kemungkinan instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar proses tetap berjalan dengan benar. • Teknik pipeline yang diterapkan pada microprocessor, dapat dikatakan sebuah arsitektur khusus. Ada perbedaan khusus antara model microprocessor yang tidak menggunakan arsitektur pipeline dengan microprocessor yang menerapkan teknik ini. • Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessoryang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.
  • 5. Tiga kesulitan yang sering dihadapi ketika menggunakan teknik pipeline ini adalah : • Terjadinya penggunaan resource yang bersamaan, Ketika beberapa instruksi diproses secara bersamaan, ini memungkinkan ada penggunaan resource memori pada tempat yang sama. • Ketergantungan terhadap data, Misalnya instruksi yang berurutan yang membutuhkan data dari instruksi sebelumnya. • Pengaturan Jump ke suatu lokasi memori, Ketika sebuah instruksi meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan terjadi perubahan program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada dalam salah satu tahap proses yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya perubahan program counter.
  • 6. TAHAPAN-TAHAPAN PIPELINING Mengambil instruksi dan membufferkannya  Ketika tahapan kedua bebas tahapan pertama mengirimkan instruksi yang dibufferkan tersebut  Pada saat tahapan kedua sedang mengeksekusi instruksi ,tahapan pertama memanfaatkan siklus memori yang tidak dipakai untuk mengambil dan membufferkan instruksi berikutnya . 
  • 7. MASALAH PADA PIPELINING Dengan adanya persyaratan bahwa setiap instuksi yang berdekatan harus tidak saling bergantung, maka ada kemungkinan terjadinya situasi dimana pipeline gagal dilaksanakan (instuksi berikutnya tidak bisa dilaksanakan). Situasi ini disebut Hazards. Hazards mengurangi performansi dari CPU dimana percepatan ideal tidak dapat dicapai. Ada 3 kelompok Hazards : 1. Structural Hazards muncul dari konflik resource sistem yaitu ketika hardware tidak dapat mensuport semua kemungkinan kombinasi pelaksanaan instruksi. 2. Data Hazards muncul ketika data untuk suatu instruksi tergantung pada hasil instruksi sebelumnya. 3. Control Hazards muncul pada pelaksanaan instruksi yang mengubah PC (contoh : branch).
  • 8. Adanya Hazards menyebabkan pipeline terhambat (stalled). Tidak ada instruksi baru yang dijemput sampai hambatan itu selesai. Ini berarti instruksi-instruksi selanjutnya akan ditunda pula penjemputannya. Keuntungan dari Pipelining: 1. 2. 3. Waktu siklus prosesor berkurang, sehingga meningkatkan tingkat instruksi-isu dalam kebanyakan kasus. Beberapa combinational sirkuit seperti penambah atau pengganda dapat dibuat lebih cepat dengan menambahkan lebih banyak sirkuit. Jika pipelining digunakan sebagai pengganti, hal itu dapat menghemat sirkuit vs combinational yang lebih kompleks sirkuit.
  • 9. Kekurangan Pipelining : 1. Non-pipelined prosesor hanya menjalankan satu instruksi pada satu waktu. Hal ini untuk mencegah penundaan cabang (yang berlaku, setiap cabang tertunda) dan masalah dengan serial instruksi dieksekusi secara bersamaan. Akibatnya desain lebih sederhana dan lebih murah untuk diproduksi. 2. Instruksi latency di non-pipelined prosesor sedikit lebih rendah daripada dalam pipelined setara. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sandal jepit ekstra harus ditambahkan ke jalur data dari prosesor pipelined. 3. Non-pipelined prosesor akan memiliki instruksi yang stabil bandwidth. Kinerja prosesor yang pipelined jauh lebih sulit untuk meramalkan dan dapat bervariasi lebih luas di antara program yang berbeda.
  • 10. Tujuan pipelining : - adalah untuk memaksimalkan kecepatan mengalirnya instruksi. - Diciptakan juga dengan tujuan mempercepat kinerja komputer. Kategori pipelining: 1. Pipeline Unit Arithmetic Berguna untuk operasi vektor 2. Pipeline Unit Instruction Berguna untuk komputer yang mempunyai set instruksi yang sederhana
  • 11. Bedanya prosesor yang tidak menggunakan tekonologi pipeline adalah dalam segi pengerjaan tugas atau operasi. Prosesor yang tidak menggunakan teknologi pipeline harus menyelesaikan suatu proses sampai dengan selesai dulu, baru bisa melanjutkan kie proses selanjutnya. Sedangkan prosesor yang menggunakan teknologi pipeline dapat melakukan beberapa proses secara bersamaan tanpa harus menunggu proses sebelumnya diselesaikan.
  • 13. Untuk setiap tahap pengerjaan instruksi, komponen yang bekerja berbeda, maka dimungkinkan untuk mengisi kekosongan kerja di komponen tersebut. Sebagai contoh : Instruksi 1: ADD AX, AX Instruksi 2: ADD EX, CX Setelah CU menjemput instruksi 1 dari memori (IF), CU akan menerjemahkan instruksi tersebut(ID). Pada menerjemahkan instruksi 1 tersebut, komponen IF tidak bekerja. Adanya teknologi pipeline menyebabkan IF akan menjemput instruksi 2 pada saat ID menerjemahkan instruksi 1. Demikian seterusnya pada saat CU menjalankan instruksi 1 (EX), instruksi 2 diterjemahkan (ID).
  • 14. Contoh pengerjaan instruksi tanpa pipeline Disini instruksi baru akan dijemput jika instruksi sebelumnya telah selesai dilaksanakan.
  • 15. Contoh pengerjaan instruksi dengan pipeline Disini instruksi baru akan dijemput setelah tahap IF menganggur (t2).
  • 17. PENGERTIAN Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. layout dari instruksi sering disebut sebagai format instruksi. Program terdiri dari urutan instruksi, setiap instrusksi memiliki aksi tertentu. Setiap instruksi terdiri dari field kode operasi atau opcode yang menentukan operasi apa yang harus dikerjakan oleh CPU. Instruksi dapat berupa opcode saja, tetapi sebagian besar instrusksi melibatkan satu atau lebih operand. Untuk menentukan dimana operand berada disebut addressing.
  • 18. Instruksi tanpa operand disebut dengan zero address instruction. Instruksi yang memerlukan satu atau lebih operand disebut one-address instruction, two-address instruction,dan seterusnya. Panjang Instruksi tergantung jumlah operand yang terlibat dan cara menentukan setiap operand.
  • 19. CONTOH FORMAT INSTRUKSI Opcode/mnemonic Operand1 Operand2 ... OperandN • operand source/destination • Opcode : menyatakan operasinya (mnemonic) • Operands: menyatakan data input (source) dan output (destination) untuk operasi ybs datanya (imediate) atau lokasi/alamat data (ekslisit atau implisit) 19
  • 20. Selama berlangsungnya eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi (Instruction Register-IR) yang terdapar dalam CPU. Opcode direpresentasikan dengan singkatansingkatan yang disebut mnemonik, yang mengindikasikan operasi.Misal: a. ADD (menambahkan) b. SUB (pengurangan) c. MPY (multiply) d. DIV (pembagian) e. LOAD (muatkan data dari memori) f. STORE (simpan data ke memori)
  • 21. Operand-operand juga direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi: ADD R,Y Berarti tambahkan nilai yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R dimana Y berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register tertentu.
  • 22. a=b+5 1 statement level tinggi kompilasi 1 statemen assembly = 1 instruksi mesin M[a], R3 Operand operand Register Memory 22
  • 23. APA YANG HARUS DISPESIFIKASIKAN OLEH SEBUAH INSTRUKSI ?  Kode operasi Opcode add r0, r1, r3 add, load, branch, dsb.  Dimana operand-operand sumbernya berada ? add r0, r1, r3 didalam register2 CPU, main memory, I/O, atau terdapat dalam instruksi itu sendiri.  Kemana operand hasil (hasil operasi ) disimpan ? add r0, r1, r3 ke register2 CPU atau main memory Opcode Operand-operand sumber dan operand hasil (alamat penyimpanannya) 23
  • 24. ADDRESSING MODE Beberapa jenis addressing modes diuraikan sebagai berikut: 1. Immediate Addressing Pada mode ini, operand merupakan bagian dari instruksi, sehingga operand tersedia dengan segera. Operand ini disebut immediate operand karena secara otomatis di-fetch dari memori dengan instruksi. 2. Direct Addressing Pada mode ini instruksi menyediakan alamat operand secara langsung. CPU menggunakan alamat ini untuk melakukan fetch (atau store) oprend. 3. Register Direct Addressing Mode ini mirip dengan direct addressing, perbedaannya field operand menentukan register, bukan alamatmemori. Register ini adalah salah satu dari general purpose register (GPR) CPU.
  • 25. 4. Register Indirect Addressing Pada mode ini register ditentukan oleh instruksi yang berisi alamat operand, bukan operand itu sendiri. Karena memegang alamat operand, maka register dapat dipandang sebagai petunjuk ke operand, sehingga disebut pointer. 5. Indirect Addressing Pada addressing mode berikutnya instruksi menentukan alamat operand berkaiatan dengan jarak dari alamat yang laian. Pada mode addressing ini instruksi menyediakan dan menunjukkan register mana yang memegang indek. Indek menentukan berapa jauh operand dari alamat yang disediakan oleh instruksi. 6. Based Addressing Mode ini dikenal dengan relative addressing. Pada tipe addressing ini alamat operand berkenaan dengan jarak (atau displacement) dengn base address yang disimpan dalam register. 7. Relative Addressing Program melibatkan instruksi tipe jump untuk menttansfer control ke program lain atau ke bagian lain dari program lain dari program yang sama.
  • 26. SET INSTRUKSI Set instruki dapat berbeda tidak hanya pada tipe operasi, tetapi juga tipe data dimana operasi-operasi tersebut dilakukan. Dipandang dari tipe operasi, instruksi dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu: 1. Instruksi transfer data Memindahkan data antar lokasi tanpa melakukan operasi apapun pada data yang bersangkutan. Contoh instrusi transfer data adalah MOV. 2. Instruksi kendali Tidak melakukan operasi pada data. Fungsi instrusksi ini untuk mengendalikan program dan keadaan (state) CPU. Contoh instrusksi transfer kendali adalah JUMP, CALLSUB, RETSUB, RETINT, LOOPBCK (kendali program) dan SETC, CLRC, ENINT, DISINT, HALT, NOP (kendali CPU).
  • 27. 3. Instruksi manipulasi data Melakukan operasi data yang memberikan hasil melalui transformasi data. Yang termasuk instruksi manipulasi data adalah: a). Aritmetik b). Lojik c). Shift/rotate d). Manipulasi bit e). Perosesan string
  • 28. CPU TIMING Instruction cyce dan Machine cycle Adalah urutan langkah yang diperlukan dalam fetching dan eksekusi instrusi. Di dalam prosesor, langkah ini dibagi menjadi urutan yanglebih kecil yang disebut machine cycle. Tipe machine cycle yang umum adalah: a). Memory Read b). Memory Write c). Internal Operation d). Interupt Acknowledge e). Bus Grant