2. Kajiantentang lingkungan pendidikan akan
dimulai dengan pengertian dan fungsi
lingkungan pendidikan, disusul dengan kajian
setiap pusat dari tripusat pendidkan itu, dan
diakhiri dengan kajian tentang saling
pengaruh antar ketiganya
3. Lingkunganpendidikan yaitu latar tempat
berlangsungnya pendidikan
TriPusat Pendidikan, Keluarga, Sekolah, dan
Masyarakat.
4. Berdasarkanperbedaan ciri-ciri
penyelenggara pendidikan pada ketiga
lingkungan pendidikan tersebut, dibedakan
menjadi pendidikan informal, formal, dan
nonformal
Pendidikan informal,
contoh pendidikan yang terjadi dalam lingkungan
keluarga berlangsung alamiah dan wajar
5. Pendidikan formal,
contoh pendidkan di sekolah, yaitu pendidikan yang
secara terencana dan dilaksanakan dengan dengan
aturan-aturan yang ketat, seperti harus berjenjang dan
berkesinambungan.
Pendidkan nonformal,
contoh pendidikan di lingkungan masyarakat, e.g kursus,
kerja kelompok cz tidak bersyarat berjenjang dan
aturannya longgar
6. Pendidkan baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan, memerlukan pertimbangan yang tepat
karena hasil pendidikan tu tidak dapat langsung
dilihat.
Sebagaipelaksana UUD 33/1945 , dan telah di
tetapkan UU 2/1989, tentang sisdiknas, dan
membagi kategoro pendidikan menjadi 2 1. Jalur
sekolah dan jalur luar sekolah
7. Padatingkat yang seerhana, fungsi keluarga
sudah di ambil oleh fungsi prasekolah, dan
pada timgkat yang rumit sudah di ambil alih
oleh sekolah, atau perguruan tinggi
8. membantu peserta didik dalam berinteraksi
dengan berbagai sumber daya pendidikan
yang tersedia,agar dapat dicapai tujuan
pendidikan yang optimal.
menghilangkan penderitaan rakyat dari
kebodohan dan
meningkatkan kesejahteraan.
Penataan lingkungan pendidikan dimaksudkan
agar proses pendidikan dapat berkembang
efisien dan efektif.
9. Lingkungan masyarakat (nonformal)
mengajarkan tingkah laku umum dan untuk
menyeleksi/mempersiapkan individu untuk peran-
peran tertentu di masyarakat, mengajarkan
berbagai macam keterampilan dan keahlian
Pendidikan formal mengajarkan pengetahuan
umum dan pengetahuan-pengetahuan yang
bersifat khusus dalam rangka mempersiapkan anak
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
10. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama bagi anak yang memberikan sumbangan bagi
perkembangan dan pertumbuhan mental maupun
fisik dalam kehidupannya.
Pengertian Keluarga
Secara umum, keluarga : suatu lembaga yang terdiri
dari suami istri dan anak – anaknya yang belum
menikah dan hidup dalam sebuah kesatuan kelompok
berdasarkan ikatan tertentu.
11. Secara sosiologi, keluarga : bentuk masyarakat
kecil yang terdiri dari beberapa individu yang
terikat oleh suatu keturunan, yakni ayah, ibu dan
anak yang merupakan kesatuan kecil dari
masyarakat.
Secara pedagogis,
keluarga : persekutuan hidup yang dijalani rasa
kasih sayang diantara dua jenis manusia, yang
bermaksud untuk saling menyempurnakan diri,
terkandung juga fungsi dan kedudukan orang
tua.
12. Pembagian keluarga menurut M.I
Soelaeman (1994)
keluarga besar: anggota keluarga diluar
ayah, ibu, anak yang kadang – kadang
dinamai sebagai istilah kerabat.
Keluarga kecil:keluarga terdiri dari 3
komponen, yaitu ayah, ibu, dan anak.
13. Ciri”
keluarga menurut M.I Soelaeman (1994)
(menurut Mac Iver dan Page)
Adanya hubungan berpasangan antar kedua jenis
(pria dan wanita)
Dikukuhkan oleh ikatan pernikahan
Adanya pengakuan terhadap keturunan (anak)
yang dilahirkan dalam rangka hubungan tersebut
Adanya kehidupan ekonomi yang diselenggarakan
bersama – sama
Diselenggarakan kehidupan berumah tangga
14. Menurut UU RI No. 2 tahun 1989 ttg Sisdiknas, fungsi dan
peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan
yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya.Pada pasal
10 ayat 4 ditegaskan bahwa pendidikan keluarga
merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa melalui pengalaman seumur hidup.
Fungsi Edukasi
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Perlindungan (Proteksi)
Fungsi Afeksi (Perasaan
Fungsi Religius
Fungsi Ekonomi
Fungsi Rekreasi
Fungsi Biologis
15. Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
pertama dan utama, berlangsung secara wajar dan informal.
Orang tua sebagai pendidik, merupakan peletak dasar
kepribadian anak. Menurut Ki Hajar Dewantoro (Tirtahardja,
La Sula, 2000),
Keluarga merupakan tempat yang subur dan yang paling
efektif bagi pendidikan watak dan budi pekerti, seperti
kejujuran, keadilan, keberanian, ketenangan, dan
sebagainya. Keluarga juga membina dan mengembangkan
perasaan sosial anak, seperti hidup hemat, menghargai
kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup
damai, dan sebagainya.
16. Peran Ibu :
Ibu sebagai lambang kasih sayang
Dalam keluarga, ibu merupakan orang pertama yang
berinteraksi dengan anaknya, ia merupakan orang yang
pertama kali dikenal oleh anaknya.
Menurut Ngalim Purwanto (2004 : 82) peran ibu :
Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
Pengasuh dan pemelihara
Tempat mencurahkan isi hati
Pengatur dalam kehidupan berumah tangga
Pembimbing hubungan pribadi
Pendidik dari segi – segi emosional
17. peran Ayah :
anak memandang ayah sebagai orang yang
gagah, paling berani, paling perkasa.
Menurut Ngalim Purwanto (2004 : 83) peran
ayah :
Sumber kekuasaan dalam keluarga
Penghubung intern antara keluarga dengan dengan
masyarakat atau dunia luar
Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga
Pelindung terhadap ancaman dari luar
Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
Pendidik dalam segi – segi rasional.
18. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan
oleh orang tua dalam keluarga,terutama dalam hal
ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke
sekolah.
Secara bertahap pengembangan sekolah menjadi
suatu tempat pusat seimbang dan serasi, mencakup
aspek kebudayaan, penguasaan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi, dan keterampilan peserta didik.
19. peningkatan fungsi sekolah, antara lain:
1. Pengajaran yang mendidik
Memberi peranan dan tanggung jawab yang selaras
dan seimbang antara guru dan siswa
Memupuk sikap/pola pikir dan perilaku kreatif,
inovatif, tenggang rasa, kritis dari manusia
Indonesia.
Pengalaman belajar dibedakan menjadi 3 jenis:
1. Pengkajian untuk pembentukan pengetahuan-
pemahaman
2. Latihan untuk sasaran pembentukan
keterampilan(fisik,sosial, intelektual)
3. Penghayatan kegiatan / peristiwa sarat nilai
20. 2. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan
program bimbingan dan penyuluhan (BP) di
sekolah
Menitikberatkan pada aspek sikap dan perilaku
melalui kegiatan bimbingan terhadap
perkembangan pribadi melalui pendekatan
perseorangan dan kelompok.
Siswa yang menghadapi masalah mendapat
bantuan khusus untuk mampu mengatasinya.
Sementara itu, semua siswa tetap mendapat
bimbingan karier terutama secara kelompok.
21. Berperanaktif dalam mendukung program
pembelajaran, bahkan dapat berperan dalam
upaya menjawab tantangan perkembangan
iptek yang semakin cepat yang didukung oleh
perangkat yang memadai.
SuatuPSB yang memadai akan dapat
mendorong siswa dan warga sekolah lain
untuk belajar mandiri.
22. Setelah keluarga dan sekolah,masyarakat paling
besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian,
terutama pada saat anak berusaha melepas diri dari
pengaruh kekuasaan orang tua.
Peralihan dari dominasi pengaruh keluarga ke arah
dominasi pengaruh kelompok sebaya seringkali disertai
oleh adanya konflik dan ketegangan yang bersumber
dari pihak anak maupun dari pihak orang tua
23. Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat
ditinjau dari tiga segi, yakni:
Masayarakat sebagai penyelenggara pendidik,
baik yang dilembagakan maupun yang tidak
dilembagakan.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan atau
kelompok sosial di masyarakat, ikut mempunyai
peran edukatif.
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber
belajar, baik yang dirancang (by design) maupun
yang dimanfaatkan (utility).
24. Dalam pembahasan tentang asas belajar
sepanjang hayat (Bab III Butir B. 2) telah
dikemukakan bahwa manusia sepanjang
hidupnya selalu terbuka akan peluang
memperoleh pendidikan (asas pendidikan
seumur hidup), dan dari sisi lain, manusia
belajar sepanjang hayat.
Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 Sisdiknas,
gagasan-gagasan tersebut telah tercermin dalam
Pasal 24 Ayat 2 (pendidikan berkelanjutan dan
terbuka), pasal 26, dan lain-lain.
25. Fungsimasayarak sebagai pusat
pendidikan sangat tergantung pada taraf
perkembangan dari masyarakat itu
beserta sumber-sumber belajar yang
tersedia didalamnya.
26. perkembangan masyarakat itu sangat bervariasi,
menurut Koentjaraningrat (dari Wayan Ardhana,1986:
Modul 1/71-72) :
Tipe berdasarkan sistem berkebun yang amat
sederhana, hidup dengan berburu, dan belum
mempunyai kebiasaan menanam padi.
Tipe pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang
atau sawah dengan tanaman pokok padi.
Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri
pusat pemerintahan dengan sektor perdagangan dan
industri .
27. Terdapat sejumlah lembaga kemasyarakatan
atau kelompok sosial yang mempunyai peran
dan fungsi edukatif yang besar antara lain:
kelompok sebaya, organisasi kepemudaan
(pramuka, karang taruna, remaja mesjid, dsb),
organisasi keagamaan, organisasi ekonomi,
organisasi politik, organisasi kebudayaan, media
massa, dsb.
28. Fungsi kelompok sebaya terhadap anggotanya (Wayan
Ardhana,1986: Modul 5/19) antara lain:
Mengajar berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang
lain.
Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat orang dewasa.
Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang
didasarkan pada prinsip persamaan hak.
Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh
keluarga secara memuaskan (pengetahuan mengenai cita
rasa berpakaian, musik, jenis tingkah laku tertentu,dll)
Memperluas cakrawala pengalaman anak, sehingga ia
menjadi orang yang lebih kompleks.
29. Peranan organisasi keagamaan pada umumnya sangat
penting karena berkaitan dengan keyakinan agama.
Maka organisasi tersebut menyediakan program
pendidikan bagi anak-anaknya yakni:
Mengajarkan keyakinan serta praktek-praktek
keagamaan dengan cara memberikan pengalaman-
pengalaman yang menyenangkan bagi mereka.
Mengajarkan kepada mereka tingkah laku dan prinsip-
prinsip moral yang sesuai dengan keyakinan-
keyakinan agamanya.
Memberikan model-model bagi perkembangan watak.
30. Salah satu faktor yang makin penting peranannya
yaitu media massa.
Pada umumnya media massa mempunyai tiga
fungsi, yakni informasi, edukasi, dan rekreasi.
“Wayan Ardhana” mengemukakan bahwa media
massa memiliki tiga macam pengaruh, yaitu:
1. Pengaruh sosialisasi dalam arti luas, utamanya
tentang sikap dan nilai-nilai dasar masyarakat
serta model tingkah laku dalam berbagai bidang
kehidupan.
31. 2. Pengaruh khusus jangka pendek, media massa
mungkin menyebabkan orang membeli produk
tertentu ataupun memberi pendapat dengan
cara tertentu.
3. Media massa memberi pendidikan dalam
pengertian yang lebih formal, yaitu dalam
memberikan informasi atau menyajikan
pengajaran dalam suatu bidang studi tertentu.