SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
Baixar para ler offline
KENDALI MUTU
BETON DI LAPANGAN
Berdasarkan Kitab Hukum Para Engineer Indonesia
Arie Febry Fardheny, MT
afebry@teknikunlam.ac.id
Ilustrasi 1 –Sampel
Nanti lah kita pikirkan pak,
Pengawas belum ada order
kok
Berapa jumlah sampel silinder yang
harus dibuat untuk proyek ini ?
Bisa pakai sampel kubus ?
Bisa diuji 7 atau 14 hari saja ?
Waktu ujinya kapan saja ?
Section ini merujuk pada
SNI 02-2847-2002
Sampel Uji di Lapangan
Berapa jumlah Sampel uji yang harus dibuat di lapangan ?
Menurut SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.2
Sampel Uji di Lapangan
1. Satu uji kuat tekan per hari (sepasang sampel)
2. Satu uji kuat tekan per 120 m3 (sepasang)
3. Satu uji kuat tekan per 500 m2 luas lantai atau dinding yang dicor
Dengan syarat tambahan
1. Jumlah minimum uji kuat tekan beton tidak boleh kurang dari 5 uji kuat tekan
acak (10 silinder)
2. Bila Volume Cor < 40 m3 maka pengujian boleh tidak dilakukan atas
persetujuan pengawas lapangan.
Untuk Bangunan Beresiko tinggi / monumental
1. Satu uji kuat tekan per elemen yang dicor dalam tujuan untuk mendapatkan
kondisi kekuatan real dan divalidasikan dengan rencana
Sampel Uji di Lapangan
Perhitungan Jumlah sampel
a Volume total Cor = 1400m3
b Total hari Cor = 8hari
c Volume Cor / hari = a/b = 175m3
d Total Truck = a/4 = 350truck
e Sampel Perlu = c/120 = 1.458333sampel
= 2sampel
f Benda uji dibuat = 4buah
g Total Truck / hari = c/4 = 43.75truck
= 44truck
h Total Sampel = b x e = 16Sampel
i Total Benda uji = fxb = 32Silinder
Kesimpulan
Benda Uji silinder dibuat per hari = 32Silinder
Truck yang diambil acak untuk sampel = 2 truck dari 44truck
Jumlah total yang diambil sampelnya = 16 truck dari 350truck
Sampel Uji di Lapangan
Keterangan Sampel Silinder
1a = sampel No 1 Pasangan a
Lokasi Cor = Kolom K1
Tanggal 6 Bulan 8 tahun …..
Pukul 8 lewat 50 menit sampel
selesai dibuat
1a / Kolom
K1 / 6/8
8.50
No sampel
(a/b) / lokasi
cor / tanggal
/ bulan
jam.menit
1b / Kolom
K1 / 6/8
8.55
Sampel Uji di Lapangan
 Pasal 7.1.3 menyatakan
Sampel Uji di Lapangan
 SNI T03-2847 tidak menceritakan tentang Sampel Kubus sebagai
sampel uji dan menetapkan silinder sebagai sampel uji sesuai SNI.
 Terdapat adanya rumus konversi dari K (kubus) menjadi f’c yaitu
 Prosedur perubahan adalah Konversikan nilai K menjadi MPa
dengan mengalikannya dengan 0.098
 Kemudian nilai K dalam MPa dimasukkan ke dalam rumus diatas
xK
K
xcf ))
15
log(20.076.0(' +=
Contoh Konversi
 K298 yaitu 298 Kg/cm2
 Step 1 = 298 x 0.098 = 29.2 MPa
 Step 2 =
88.232.29))
15
2.29
log(20.076.0('
))
15
log(20.076.0('
=+=
+=
xxcf
xK
K
xcf
Sampel Uji di Lapangan
 Setelah 28 hari berdasarkan data Tanggal dan
jam yang tertera maka waktu pengujian ijin adalah
Menurut SNI 1974 -2011
Ilustrasi 2 – Kuat Tekan Beton
Pak, Saya Laporkan Hasil
Kuat Tekan sampel kita 23,
24, 23, 22, 25 Mpa
Jadi rata rata 23.4 Mpa.
Aduh ….? Kok cuman 1
yang masuk rencana fc’ =
25 Mpa Bagaimana ini ?
Section ini merujuk pada
SNI 02-2847-2002
Kuat Tekan Beton
Ilustrasi diatas menunjukkan kondisi kebingungan utama dalam pengujian kuat tekan
beton, menjadi semakin bermasalah saat pemeriksa memaksa bahwa fc’ rencana
25 Mpa haruslah menghasilkan mutu beton > 25 Mpa tidaklah benar
Menurut SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.3.3 sebagai berikut :
Kasus 1
Kasus 1
28 hari Syarat
No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass
1 10/2/2012Pilecap P8 24 23 23.5 OK
2 12/2/2012Kolom K1 24 26 25 OK
315/2/2012 Kolom K2 28 25 26.5 25 OK OK
418/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 26 OK OK
518/2/2012 Balok B1 26 24 25 26 OK OK
fc rencana = 25Mpa
syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa
Syarat ijin 3 pasang >= 25
Nilai = (silinder a+ silinder b)/2
Nilai = (3 nilai berurutan uji 2
pasang) / 3
Lihat syarat fr rencana - 3.5
= 25 -3.5 = 21.5 Mpa
HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON
MEMENUHI SYARAT
Kasus 2
HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MASIH DAPAT DITERIMA
NAMUN HARUS DILAKUKAN ANALISA OLEH PENGAWAS/ MK
UNTUK PERKUATAN atau SF YANG ADA
Kasus 2
28 hari Syarat
No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass
1 10/2/2012Pilecap P8 24 23 23.5 OK
2 12/2/2012Kolom K1 24 23 23.5 OK
315/2/2012 Kolom K2 23 25 24 23.6666667 OK Gagal
418/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 24.6666667 OK Gagal
518/2/2012 Balok B1 23 24 23.5 24.6666667 OK Gagal
fc rencana = 25Mpa
syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa
Syarat ijin 3 pasang >= 25
Memenuhi
Merujuk data maka nilainya
hanya memenuhi fc’ 23.5 Mpa
Dengan data ini
dianalisa terhadap
Gaya dalam dan
Lendutan
Review Kasus 2
 Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.3.4
Kasus 3
HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MASIH DAPAT DITERIMA
NAMUN HARUS DILAKUKAN ANALISA OLEH PENGAWAS/ MK
UNTUK PERKUATAN atau SF YANG ADA
Terlihat ada data yang Gagal
yaitu data Pertama jika direchek
maka nilai fc’ = 20 + 3.5 yaitu
23.5 Mpa
Merujuk data maka nilainya
hanya memenuhi fc’ 23 Mpa
Dengan data nilai terkecil
dianalisa dulu terhadap
kasus pengambilan sampel
kemudian terhadap Gaya
dalam dan Lendutan
Kasus 3
28 hari Syarat
No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass
1 10/2/2012Pilecap P8 17 23 20 Gagal
2 12/2/2012Kolom K1 24 23 23.5 OK
315/2/2012 Kolom K2 26 25 25.5 23 OK Gagal
418/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 25.1666667 OK OK
518/2/2012 Balok B1 23 24 23.5 25.1666667 OK OK
fc rencana = 25Mpa
syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa
Syarat ijin 3 pasang >= 25
Kasus 4
HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON TIDAK MEMENUHI SYARAT
NAMUN PASAL 7.6.5.2 Menyatakan adanya peluang pengujian
Terlihat ada data yang Gagal
yaitu data Pertama jika direchek
maka nilai fc’ = 17.5 + 3.5 yaitu
21 Mpa
Merujuk data maka nilainya
hanya memenuhi fc’ 18 Mpa
Dengan data nilai terkecil
dianalisa dulu terhadap
kasus pengambilan
sampel kemudian
terhadap Gaya dalam
dan Lendutan
Kasus 4
28 hari Syarat
No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass
1 10/2/2012Pilecap P8 17 18 17.5 Gagal
2 12/2/2012Kolom K1 17 18 17.5 Gagal
315/2/2012 Kolom K2 19 20 19.5 18.1666667 Gagal Gagal
418/2/2012 Balok B1 22 25 23.5 20.1666667 OK Gagal
518/2/2012 Balok B1 23 25 24 22.3333333 OK Gagal
fc rencana = 25Mpa
syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa
Syarat ijin 3 pasang >= 25
Review Kasus 4
 Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.2
Inilah fungsi kode Lokasi di sampel yang
dibuat
Kasus 5
HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON SANGAT TIDAK MEMENUHI
SYARAT UNTUK STRUKTURAL DAN DIANGGAP GAGAL
Terlihat ada data yang Gagal
yaitu data Pertama jika direchek
maka nilai fc’ = 16.5 + 3.5 yaitu
20 Mpa
Merujuk data maka nilainya
hanya memenuhi fc’ 16.5 Mpa
Kasus 5
28 hari Syarat
No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass
1 10/2/2012Pilecap P8 17 16 16.5 Gagal
2 12/2/2012Kolom K1 17 17 17 Gagal
315/2/2012 Kolom K2 17 17 17 16.83 Gagal Gagal
418/2/2012 Balok B1 22 25 23.5 19.17 OK Gagal
518/2/2012 Balok B1 23 25 24 21.5 OK Gagal
fc rencana = 25Mpa
syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa
Syarat ijin 3 pasang >= 25
Review Kasus 5
 Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.1.1
Inilah alasan mengapa Kuat Beton tersebut
Gagal
Ilustrasi 3 – Kegagalan Sampel
Pak saya laporkan hasil
beton kita berdasarkan mix
desain lab jauh berbeda
dengan di lapangan
Aduh kok sampel silinder
saya di mix sesuai
laboratorium pas diuji
hasilnya jadi rendah ??
Section ini merujuk pada buku
Pengendalian Mutu Beton
( Pujo Aji dan Rahmat Purwono, 2010)
Kegagalan Sampel di Lapangan
1. Sifat & Proporsi campuran
 Rasio Air Semen
 Tipe Semen
 Jenis Aggregat
 Air
 Admixtexture/ aditif
Sudah Benar FAS nya ?
Sudah Benar tipe nya ?
Apa benar ini aggregt nya ?
Air anda dari mana ?
Dosisnya sudah tepat ?
Dapat Merujuk ke Buku Panduan
Praktis untuk Beton Arie Febry, 2009
Kegagalan Sampel di Lapangan
2. Pemeliharaan
 Pengujian dilakukan dalam 28 hari pada kondisi lembab / basah dan temperatur 20
derajat celcius. Bila sampel tidak dirawat dalam keadaan basah maka hanya akan
mencapai 50 % kekuatannya. Waktu uji harus berdasarkan ASTM C39-M01-12 / SNI
1974 -2011 dan diuji dalam kondisi lembab
 Struktur beton di lapangan harus dipelihara dalam kondisi basah / lembab minimal 7 hari .
 Di Indonesia akibat suhu 20 -35 derajat C. maka sampel yang diuji <= 7 hari akan
memiliki prilaku kuat tekan yang tinggi. Untuk itu sampel uji harus direndam dan tidak
terkena sinar matahari langsung.
Ilustrasi 4 – Uji Pantul
Rasanya Boleh Pak, tinggal
kita pakai Alatnya
Saya tidak membuat
sampel silinder / kubus,
boleh saya uji pantul /
Hammer Test ??
Section ini merujuk pada
SNI 02-4803-20XX
Uji Pantul
 Bolehkan Uji Pantul digunakan sebagai acuan kekuatan beton untuk
konstruksi yang baru dibangun ?
Uji Pantul
Tabel ini harus sesuai dengan
jenis alat uji pantulnya
Uji pantul
 1 area uji minimal 10 titik dengan mengambil jarak
> 25 mm
Metode Perhitungan
 Baca Nilai R untuk hammer Manual untuk Hammer
Automatic baca nilai akhir di display
 Dicatat 10 nilai untuk 1 lokasi termasuk sudut
pengambilan
 Dimasukkan ke Tabel dan diambil kesimpulan
secara statistik
Contoh Perhitungan
Hammer Test Kolom
No Kode
Hasil Pengujian R
Sudut (0°) Rerata
KetR fch (mpa) Mpa
1
READ
37 36.91 Avg
2 37 36.91 Avg
3 36 35.15 Min
4 36 35.15 Min
5 38 38.69 Avg
6 38 38.69 Avg
7 37 36.91 Avg
8 38 38.69 Avg
9 38 38.69 Avg
10 39 40.49 Maks
37.63
Standart Deviation 1.72Mpa Number Of Test %
Average fc'h 37.63Mpa Max 1 10.00
Minimun fc'h 35.91Mpa Min 2 20.00
Maximum fc'h 39.34Mpa Average 7 70.00
Recommendation 38Mpa
No uji
Nilai rebound hammer
Nilai fc’ koreksi grafik
Tingkat Kesesatan
Tingkat Kebenaran /
Keseragaman data
Kuat Tekan Prakiraan
Ilustrasi 5 – Beton Inti
Iya saya carikan posisi
yang rapat tulangannya
supaya kuat pas diuji nanti
Nilai Kuat Tekan mau
diambil di lapangan pakai
Core drill, disiapkan
lokasinya
Section ini merujuk pada
SNI 02-2492-2002
Beton Inti
Beton Inti
 Sampel Beton Inti
Diambil dari website
purbolaras
Beton Inti
Apabila tidak ditutup maka akan timbul adanya
perubahan gaya tegangan di elemen, jika terkena
tulangan maka titik tulangan tersebut akan
menjadi sumber korosif tulangan. Kegagalan
struktur akibat ini ditanggung oleh pemberi dan
pelaksana core drill
Diambil dari website
purbolaras
Cara Uji Beton Inti
 Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.2
Cara Uji Beton Inti
 Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.4
Cara Uji Beton Inti
 Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.5
Cara Uji Beton Inti
 Merujuk pada SNI 1974 -2011 pasal 7 maka untuk setiap sampel harus dikoreksi
berdasarkan faktor bentuk yaitu Panjang / diameter, dengan koreksi sebagai
berikut
Ilustrasi 6 – FAQ
Oke Siap Menjawab
Pertanyaan Pertanyaan
Praktis tentang Beton di
Lapangan
Beton 1:2:3 itu Kuat Tekan Betonnya Berapa ?
Mandor Buat
Beton 1:2:3
Tukang Buat
Beton 1:2:3
Siap Boss
Disini 1:2:3 dalam
komposisi berat (Kg)
menurut SNI berkisar
17.5 – 22.5 Mpa
umum fc’ =20 Mpa
Disini mulai rancu
1:2:3 dalam
komposisi berat (Kg)
atau dalam komposisi
angkatan/ dolak/
keranjang
Disini diterima
informasi sebagai 1
zak : 2 keranjang : 3
keranjang atau mutu
fc’ = 10 Mpa
Perintah
Perintah
Bolehkah sampel silinder tidak berukuran
standar ?
Bisakah sampel silinder di lapangan berukuran
tinggi 200 mm dan diameter 100 mm ?
Bisa Merujuk pada SNI 1974-2011
menggunakan tabel 3 , asalkan bekistingnya
ada dan sesuai persyaratan
Apa Fungsi Test Slump ?
Slump test dilakukan 2 kali apabila menggunakan
batching Plant.
Pertama test slump di lokasi pembuatan
Kedua test slump di lokasi konstruksi
Apa fungsinya ?
Untuk Menjaga Konsistensi Beton apakah
masih baik atau tidak baik yang berpengaruh
pada kerusakan dan kekuatan beton
Bolehkah menambahkan air ke beton segar agar
mudah dibawa?
Penambahan air ke beton segar yang telah dimix
sering terjadi dengan alasan kemudahan
transportasi beton ke tingkat yang tinggi.
Praktek ini tidak diperkenankan karena
secara otomatis akan merubah faktor air
semen dan menyebabkan penurunan
kekuatan beton
Pertanyaan ???
 Presentasi kendali mutu beton (2012) dan Praktis untuk beton (2009) dalam format
pdf dapat didownload di www.teknikunlam.ac.id sub download
 File Pdf version terdapat di Kantor HAKI Komda KALSEL
 Diskusi, saran dan Pertanyaan ke afebry@teknikunlam.ac.id

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Reski Aprilia
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
M Hayale
 
Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx
Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docxBab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx
Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx
stefannyviraAnggrain
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
 

Mais procurados (20)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
 
Bag i-manual-desain-perkerasan
Bag i-manual-desain-perkerasanBag i-manual-desain-perkerasan
Bag i-manual-desain-perkerasan
 
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturLaporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...
Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...
Sni 2836-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk kons...
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Cara uji slump beton
Cara uji slump betonCara uji slump beton
Cara uji slump beton
 
Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx
Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docxBab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx
Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 

Destaque

274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
Rie Aizawa
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
Reski Aprilia
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
Reski Aprilia
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
ikhwan215
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
Abdul Majid
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
Yusron Dwi Mangestika
 

Destaque (20)

274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
274264497 cara-memperbaiki-bangunan-sederhana-yang-rusak-akibat-gempa
 
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
 
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aciTeknik Sipil - Perancangan beton metode aci
Teknik Sipil - Perancangan beton metode aci
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
Buku beton
Buku betonBuku beton
Buku beton
 
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan betonPedoman pelaksanaan pekerjaan beton
Pedoman pelaksanaan pekerjaan beton
 
Bahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonBahan aditif pada beton
Bahan aditif pada beton
 
Struktur Beton - Kolom
Struktur Beton - KolomStruktur Beton - Kolom
Struktur Beton - Kolom
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
 
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
diklat pisk palembang Pengendalian mutu beton
 
Bismillah
BismillahBismillah
Bismillah
 
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantaianalisa perhitungan tulangan pelat lantai
analisa perhitungan tulangan pelat lantai
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian beton
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar BangunanLaporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
Laporan Praktek Kerja Industri Teknik Gambar Bangunan
 

Semelhante a 99160197 kendali-mutu-beton

Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
AndriZi1
 
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
AndikaPrasetya29
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
Rudy Pamungkas
 
PPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptxPPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptx
FadliST
 
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnnpower point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
Heri Susanto
 
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
AldiRamdani3
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
Debora Elluisa Manurung
 
Presentasi SMK3L Tahun 2013.ppt
Presentasi SMK3L Tahun 2013.pptPresentasi SMK3L Tahun 2013.ppt
Presentasi SMK3L Tahun 2013.ppt
Herdian10
 
Soal ukom paket 1 teknik audio video
Soal ukom paket 1 teknik audio videoSoal ukom paket 1 teknik audio video
Soal ukom paket 1 teknik audio video
Eko Supriyadi
 
1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc
1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc
1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc
TributsiDiana
 

Semelhante a 99160197 kendali-mutu-beton (20)

Tugas khusus Cut in PT.Badak LNG
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNGTugas khusus Cut in PT.Badak LNG
Tugas khusus Cut in PT.Badak LNG
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
Materi KOM_PNP (R1).pptx
Materi KOM_PNP (R1).pptxMateri KOM_PNP (R1).pptx
Materi KOM_PNP (R1).pptx
 
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_itp-arpdf-pdf-free.pdf
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
 
Proyek-Petrocentral
Proyek-PetrocentralProyek-Petrocentral
Proyek-Petrocentral
 
PPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptxPPT NATUNA (1).pptx
PPT NATUNA (1).pptx
 
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnnpower point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
power point jalan dan jembatannnnnnnnnnn
 
Preservasi TM2500 reviewed 1.pptx
Preservasi TM2500 reviewed 1.pptxPreservasi TM2500 reviewed 1.pptx
Preservasi TM2500 reviewed 1.pptx
 
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
 
Uji produktif TAV
Uji produktif TAVUji produktif TAV
Uji produktif TAV
 
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENTMETODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
96eb4_Spesifikasi_Pengembalian_Kondisi_dan_Pek_Minor___Spek_Pemel_Rutin_Pek_H...
96eb4_Spesifikasi_Pengembalian_Kondisi_dan_Pek_Minor___Spek_Pemel_Rutin_Pek_H...96eb4_Spesifikasi_Pengembalian_Kondisi_dan_Pek_Minor___Spek_Pemel_Rutin_Pek_H...
96eb4_Spesifikasi_Pengembalian_Kondisi_dan_Pek_Minor___Spek_Pemel_Rutin_Pek_H...
 
Presentasi SMK3L Tahun 2013.ppt
Presentasi SMK3L Tahun 2013.pptPresentasi SMK3L Tahun 2013.ppt
Presentasi SMK3L Tahun 2013.ppt
 
Soal ukom paket 1 teknik audio video
Soal ukom paket 1 teknik audio videoSoal ukom paket 1 teknik audio video
Soal ukom paket 1 teknik audio video
 
QCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdfQCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdf
 
1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc
1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc
1051-P1-PPsp-Bisnis Konstruksi dan Properti-K13rev.doc
 
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contohContoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
 

Último

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 

Último (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

99160197 kendali-mutu-beton

  • 1. KENDALI MUTU BETON DI LAPANGAN Berdasarkan Kitab Hukum Para Engineer Indonesia Arie Febry Fardheny, MT afebry@teknikunlam.ac.id
  • 2. Ilustrasi 1 –Sampel Nanti lah kita pikirkan pak, Pengawas belum ada order kok Berapa jumlah sampel silinder yang harus dibuat untuk proyek ini ? Bisa pakai sampel kubus ? Bisa diuji 7 atau 14 hari saja ? Waktu ujinya kapan saja ? Section ini merujuk pada SNI 02-2847-2002
  • 3. Sampel Uji di Lapangan Berapa jumlah Sampel uji yang harus dibuat di lapangan ? Menurut SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.2
  • 4. Sampel Uji di Lapangan 1. Satu uji kuat tekan per hari (sepasang sampel) 2. Satu uji kuat tekan per 120 m3 (sepasang) 3. Satu uji kuat tekan per 500 m2 luas lantai atau dinding yang dicor Dengan syarat tambahan 1. Jumlah minimum uji kuat tekan beton tidak boleh kurang dari 5 uji kuat tekan acak (10 silinder) 2. Bila Volume Cor < 40 m3 maka pengujian boleh tidak dilakukan atas persetujuan pengawas lapangan. Untuk Bangunan Beresiko tinggi / monumental 1. Satu uji kuat tekan per elemen yang dicor dalam tujuan untuk mendapatkan kondisi kekuatan real dan divalidasikan dengan rencana
  • 5. Sampel Uji di Lapangan Perhitungan Jumlah sampel a Volume total Cor = 1400m3 b Total hari Cor = 8hari c Volume Cor / hari = a/b = 175m3 d Total Truck = a/4 = 350truck e Sampel Perlu = c/120 = 1.458333sampel = 2sampel f Benda uji dibuat = 4buah g Total Truck / hari = c/4 = 43.75truck = 44truck h Total Sampel = b x e = 16Sampel i Total Benda uji = fxb = 32Silinder Kesimpulan Benda Uji silinder dibuat per hari = 32Silinder Truck yang diambil acak untuk sampel = 2 truck dari 44truck Jumlah total yang diambil sampelnya = 16 truck dari 350truck
  • 6. Sampel Uji di Lapangan Keterangan Sampel Silinder 1a = sampel No 1 Pasangan a Lokasi Cor = Kolom K1 Tanggal 6 Bulan 8 tahun ….. Pukul 8 lewat 50 menit sampel selesai dibuat 1a / Kolom K1 / 6/8 8.50 No sampel (a/b) / lokasi cor / tanggal / bulan jam.menit 1b / Kolom K1 / 6/8 8.55
  • 7. Sampel Uji di Lapangan  Pasal 7.1.3 menyatakan
  • 8. Sampel Uji di Lapangan  SNI T03-2847 tidak menceritakan tentang Sampel Kubus sebagai sampel uji dan menetapkan silinder sebagai sampel uji sesuai SNI.  Terdapat adanya rumus konversi dari K (kubus) menjadi f’c yaitu  Prosedur perubahan adalah Konversikan nilai K menjadi MPa dengan mengalikannya dengan 0.098  Kemudian nilai K dalam MPa dimasukkan ke dalam rumus diatas xK K xcf )) 15 log(20.076.0(' +=
  • 9. Contoh Konversi  K298 yaitu 298 Kg/cm2  Step 1 = 298 x 0.098 = 29.2 MPa  Step 2 = 88.232.29)) 15 2.29 log(20.076.0(' )) 15 log(20.076.0(' =+= += xxcf xK K xcf
  • 10. Sampel Uji di Lapangan  Setelah 28 hari berdasarkan data Tanggal dan jam yang tertera maka waktu pengujian ijin adalah Menurut SNI 1974 -2011
  • 11. Ilustrasi 2 – Kuat Tekan Beton Pak, Saya Laporkan Hasil Kuat Tekan sampel kita 23, 24, 23, 22, 25 Mpa Jadi rata rata 23.4 Mpa. Aduh ….? Kok cuman 1 yang masuk rencana fc’ = 25 Mpa Bagaimana ini ? Section ini merujuk pada SNI 02-2847-2002
  • 12. Kuat Tekan Beton Ilustrasi diatas menunjukkan kondisi kebingungan utama dalam pengujian kuat tekan beton, menjadi semakin bermasalah saat pemeriksa memaksa bahwa fc’ rencana 25 Mpa haruslah menghasilkan mutu beton > 25 Mpa tidaklah benar Menurut SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.3.3 sebagai berikut :
  • 13. Kasus 1 Kasus 1 28 hari Syarat No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012Pilecap P8 24 23 23.5 OK 2 12/2/2012Kolom K1 24 26 25 OK 315/2/2012 Kolom K2 28 25 26.5 25 OK OK 418/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 26 OK OK 518/2/2012 Balok B1 26 24 25 26 OK OK fc rencana = 25Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25 Nilai = (silinder a+ silinder b)/2 Nilai = (3 nilai berurutan uji 2 pasang) / 3 Lihat syarat fr rencana - 3.5 = 25 -3.5 = 21.5 Mpa HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MEMENUHI SYARAT
  • 14. Kasus 2 HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MASIH DAPAT DITERIMA NAMUN HARUS DILAKUKAN ANALISA OLEH PENGAWAS/ MK UNTUK PERKUATAN atau SF YANG ADA Kasus 2 28 hari Syarat No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012Pilecap P8 24 23 23.5 OK 2 12/2/2012Kolom K1 24 23 23.5 OK 315/2/2012 Kolom K2 23 25 24 23.6666667 OK Gagal 418/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 24.6666667 OK Gagal 518/2/2012 Balok B1 23 24 23.5 24.6666667 OK Gagal fc rencana = 25Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25 Memenuhi Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 23.5 Mpa Dengan data ini dianalisa terhadap Gaya dalam dan Lendutan
  • 15. Review Kasus 2  Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.3.4
  • 16. Kasus 3 HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON MASIH DAPAT DITERIMA NAMUN HARUS DILAKUKAN ANALISA OLEH PENGAWAS/ MK UNTUK PERKUATAN atau SF YANG ADA Terlihat ada data yang Gagal yaitu data Pertama jika direchek maka nilai fc’ = 20 + 3.5 yaitu 23.5 Mpa Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 23 Mpa Dengan data nilai terkecil dianalisa dulu terhadap kasus pengambilan sampel kemudian terhadap Gaya dalam dan Lendutan Kasus 3 28 hari Syarat No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012Pilecap P8 17 23 20 Gagal 2 12/2/2012Kolom K1 24 23 23.5 OK 315/2/2012 Kolom K2 26 25 25.5 23 OK Gagal 418/2/2012 Balok B1 25 28 26.5 25.1666667 OK OK 518/2/2012 Balok B1 23 24 23.5 25.1666667 OK OK fc rencana = 25Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25
  • 17. Kasus 4 HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON TIDAK MEMENUHI SYARAT NAMUN PASAL 7.6.5.2 Menyatakan adanya peluang pengujian Terlihat ada data yang Gagal yaitu data Pertama jika direchek maka nilai fc’ = 17.5 + 3.5 yaitu 21 Mpa Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 18 Mpa Dengan data nilai terkecil dianalisa dulu terhadap kasus pengambilan sampel kemudian terhadap Gaya dalam dan Lendutan Kasus 4 28 hari Syarat No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012Pilecap P8 17 18 17.5 Gagal 2 12/2/2012Kolom K1 17 18 17.5 Gagal 315/2/2012 Kolom K2 19 20 19.5 18.1666667 Gagal Gagal 418/2/2012 Balok B1 22 25 23.5 20.1666667 OK Gagal 518/2/2012 Balok B1 23 25 24 22.3333333 OK Gagal fc rencana = 25Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25
  • 18. Review Kasus 4  Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.2 Inilah fungsi kode Lokasi di sampel yang dibuat
  • 19. Kasus 5 HASIL AKHIR = NILAI KUAT BETON SANGAT TIDAK MEMENUHI SYARAT UNTUK STRUKTURAL DAN DIANGGAP GAGAL Terlihat ada data yang Gagal yaitu data Pertama jika direchek maka nilai fc’ = 16.5 + 3.5 yaitu 20 Mpa Merujuk data maka nilainya hanya memenuhi fc’ 16.5 Mpa Kasus 5 28 hari Syarat No uji Tgl Komponen silinder a Silinder b Uji 2 Pasang Uji 3 pasang 2 pass 3 pass 1 10/2/2012Pilecap P8 17 16 16.5 Gagal 2 12/2/2012Kolom K1 17 17 17 Gagal 315/2/2012 Kolom K2 17 17 17 16.83 Gagal Gagal 418/2/2012 Balok B1 22 25 23.5 19.17 OK Gagal 518/2/2012 Balok B1 23 25 24 21.5 OK Gagal fc rencana = 25Mpa syarat ijin 2 pasang fc rencana - 3.5 = 21.5Mpa Syarat ijin 3 pasang >= 25
  • 20. Review Kasus 5  Lihat SNI T03-2847-2002 pasal 7.1.1 Inilah alasan mengapa Kuat Beton tersebut Gagal
  • 21. Ilustrasi 3 – Kegagalan Sampel Pak saya laporkan hasil beton kita berdasarkan mix desain lab jauh berbeda dengan di lapangan Aduh kok sampel silinder saya di mix sesuai laboratorium pas diuji hasilnya jadi rendah ?? Section ini merujuk pada buku Pengendalian Mutu Beton ( Pujo Aji dan Rahmat Purwono, 2010)
  • 22. Kegagalan Sampel di Lapangan 1. Sifat & Proporsi campuran  Rasio Air Semen  Tipe Semen  Jenis Aggregat  Air  Admixtexture/ aditif Sudah Benar FAS nya ? Sudah Benar tipe nya ? Apa benar ini aggregt nya ? Air anda dari mana ? Dosisnya sudah tepat ? Dapat Merujuk ke Buku Panduan Praktis untuk Beton Arie Febry, 2009
  • 23. Kegagalan Sampel di Lapangan 2. Pemeliharaan  Pengujian dilakukan dalam 28 hari pada kondisi lembab / basah dan temperatur 20 derajat celcius. Bila sampel tidak dirawat dalam keadaan basah maka hanya akan mencapai 50 % kekuatannya. Waktu uji harus berdasarkan ASTM C39-M01-12 / SNI 1974 -2011 dan diuji dalam kondisi lembab  Struktur beton di lapangan harus dipelihara dalam kondisi basah / lembab minimal 7 hari .  Di Indonesia akibat suhu 20 -35 derajat C. maka sampel yang diuji <= 7 hari akan memiliki prilaku kuat tekan yang tinggi. Untuk itu sampel uji harus direndam dan tidak terkena sinar matahari langsung.
  • 24. Ilustrasi 4 – Uji Pantul Rasanya Boleh Pak, tinggal kita pakai Alatnya Saya tidak membuat sampel silinder / kubus, boleh saya uji pantul / Hammer Test ?? Section ini merujuk pada SNI 02-4803-20XX
  • 25. Uji Pantul  Bolehkan Uji Pantul digunakan sebagai acuan kekuatan beton untuk konstruksi yang baru dibangun ?
  • 26. Uji Pantul Tabel ini harus sesuai dengan jenis alat uji pantulnya
  • 27. Uji pantul  1 area uji minimal 10 titik dengan mengambil jarak > 25 mm
  • 28. Metode Perhitungan  Baca Nilai R untuk hammer Manual untuk Hammer Automatic baca nilai akhir di display  Dicatat 10 nilai untuk 1 lokasi termasuk sudut pengambilan  Dimasukkan ke Tabel dan diambil kesimpulan secara statistik
  • 29. Contoh Perhitungan Hammer Test Kolom No Kode Hasil Pengujian R Sudut (0°) Rerata KetR fch (mpa) Mpa 1 READ 37 36.91 Avg 2 37 36.91 Avg 3 36 35.15 Min 4 36 35.15 Min 5 38 38.69 Avg 6 38 38.69 Avg 7 37 36.91 Avg 8 38 38.69 Avg 9 38 38.69 Avg 10 39 40.49 Maks 37.63 Standart Deviation 1.72Mpa Number Of Test % Average fc'h 37.63Mpa Max 1 10.00 Minimun fc'h 35.91Mpa Min 2 20.00 Maximum fc'h 39.34Mpa Average 7 70.00 Recommendation 38Mpa No uji Nilai rebound hammer Nilai fc’ koreksi grafik Tingkat Kesesatan Tingkat Kebenaran / Keseragaman data Kuat Tekan Prakiraan
  • 30. Ilustrasi 5 – Beton Inti Iya saya carikan posisi yang rapat tulangannya supaya kuat pas diuji nanti Nilai Kuat Tekan mau diambil di lapangan pakai Core drill, disiapkan lokasinya Section ini merujuk pada SNI 02-2492-2002
  • 32. Beton Inti  Sampel Beton Inti Diambil dari website purbolaras
  • 33. Beton Inti Apabila tidak ditutup maka akan timbul adanya perubahan gaya tegangan di elemen, jika terkena tulangan maka titik tulangan tersebut akan menjadi sumber korosif tulangan. Kegagalan struktur akibat ini ditanggung oleh pemberi dan pelaksana core drill Diambil dari website purbolaras
  • 34. Cara Uji Beton Inti  Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.2
  • 35. Cara Uji Beton Inti  Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.4
  • 36. Cara Uji Beton Inti  Merujuk pada SNI T03-2847-2002 pasal 7.6.5.5
  • 37. Cara Uji Beton Inti  Merujuk pada SNI 1974 -2011 pasal 7 maka untuk setiap sampel harus dikoreksi berdasarkan faktor bentuk yaitu Panjang / diameter, dengan koreksi sebagai berikut
  • 38. Ilustrasi 6 – FAQ Oke Siap Menjawab Pertanyaan Pertanyaan Praktis tentang Beton di Lapangan
  • 39. Beton 1:2:3 itu Kuat Tekan Betonnya Berapa ? Mandor Buat Beton 1:2:3 Tukang Buat Beton 1:2:3 Siap Boss Disini 1:2:3 dalam komposisi berat (Kg) menurut SNI berkisar 17.5 – 22.5 Mpa umum fc’ =20 Mpa Disini mulai rancu 1:2:3 dalam komposisi berat (Kg) atau dalam komposisi angkatan/ dolak/ keranjang Disini diterima informasi sebagai 1 zak : 2 keranjang : 3 keranjang atau mutu fc’ = 10 Mpa Perintah Perintah
  • 40. Bolehkah sampel silinder tidak berukuran standar ? Bisakah sampel silinder di lapangan berukuran tinggi 200 mm dan diameter 100 mm ? Bisa Merujuk pada SNI 1974-2011 menggunakan tabel 3 , asalkan bekistingnya ada dan sesuai persyaratan
  • 41. Apa Fungsi Test Slump ? Slump test dilakukan 2 kali apabila menggunakan batching Plant. Pertama test slump di lokasi pembuatan Kedua test slump di lokasi konstruksi Apa fungsinya ? Untuk Menjaga Konsistensi Beton apakah masih baik atau tidak baik yang berpengaruh pada kerusakan dan kekuatan beton
  • 42. Bolehkah menambahkan air ke beton segar agar mudah dibawa? Penambahan air ke beton segar yang telah dimix sering terjadi dengan alasan kemudahan transportasi beton ke tingkat yang tinggi. Praktek ini tidak diperkenankan karena secara otomatis akan merubah faktor air semen dan menyebabkan penurunan kekuatan beton
  • 43. Pertanyaan ???  Presentasi kendali mutu beton (2012) dan Praktis untuk beton (2009) dalam format pdf dapat didownload di www.teknikunlam.ac.id sub download  File Pdf version terdapat di Kantor HAKI Komda KALSEL  Diskusi, saran dan Pertanyaan ke afebry@teknikunlam.ac.id