Anúncio
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Apresentações para você(20)

Anúncio

Similar a Selesain 2(20)

Selesain 2

  1. Deka Mario 12-si-02-sm Sistem pengendalian internal terhadap pencegahan resiko
  2. Apa si sistem pengendalian internal Sistem Pengendalian Internal adalah suatu sistem usaha atau sistem sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem Pengendalian Internal meliputi : Internal Audit Comitee Chief Financial Officer (CFO) Controller / Director Of Accounting & Financia Chief Executive Officer (CEO)
  3. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap Aktiva, Utang, pendapatan dan biaya Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
  4. Tujuan Sistem Pengendalian Internal Menjaga kekayaaan dan catatan organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber daya dan sarana. Secara berdaya guna dan berhasil guna Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
  5. Jenis-jenis Sistem Pengendalian Internal Pengendalian Akuntansi •Bentuk-bentuk Pengendalian Akuntansi 1.Pengendalian Umum Unsur pengendalian umum ini meliputi: Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data. Yang termasuk dalam pengendalian umum diantranya •Pengendalian organisasi dan operasi • Pengendalian dalam pengembangan sistem • Pengendalian atas Dokumentasi •Pengendalian perangkat keras, perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak sistem lainnya •Pengendalian penggunaan komputer, fasilitas dan datanya
  6. 2.Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi adalah suatu pengendalian yang mencakup semua, pengawasan transaksi dan penggunaan program- program aplikasi dikomputer Tujuan dari pengendalian aplikasi adalah untuk mencegah atau mendeteksi adanya penyelewengan akan aplikasi program yang diterapkan pada sistem perusahaan. 3.Pengendalian Administrasi Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan
  7. Yang termasuk dalam pengendalian administratif, yaitu: A.Pengendalian perencanaan, yang terdiri dari anggaran penjualan B. Pengendalian personil, yang terdiri dari recruitment, pelatihan, evaluasi pekerjaan, administrasi gaji, promosi dan transfer C. Pengendalian standar operasi, yang terdiri dari standar yang harus dikerjakan dan system untuk melaporkan penyimpangan Pengendalian administratif memiliki tujuan utama 1) Meningkatkan efisiensi operasi kegiatan 2) Mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
  8. Mulyadi (1998; 107) mengatakan bahwa Pemeriksaan internal merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, kegiatan lain yang memberikan jasa pada manajemen“. Pemeriksaan Internal VS Pemeriksaan Eksternal Terdapat beberapa perbedaan antara pemeriksaan internal dengan pemeriksaan eksternal jika dilihat dari berbagai aspek pelayanan menurut Barlow (1995; 45) Aspek Internal Eksternal Konsumen Manajer/Komite Audit Pemegang Saham Fokus Resiko Usaha Resiko Laporan Keuangan Orientasi Saat ini dan yang akan datang Yang lalu sampai saat ini Pengendalian Langsung Tidak langsung Kecurangan Langsung Tidak langsung Kebebasan Objektivitas Berdasarkan status Kegiatan Proses yang sedang berjalan Tiap periode akuntansi
  9. Tujuan dan fungsi pemeriksaan internal Pemeriksaan internal memiliki tujuan dan fungsi yang saling berhubungan dalam suatu organisasi perusahaan. Pemeriksaan internal merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam perusahaan yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa kepada manajemen.Tujuan dari pemeriksaan internal yaitu sebagai alat bantu bagi para anggota organisasi perusahaan agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentarkomentar penting mengenai kegiatan mereka. Menurut Mulyadi (1992; 104) untuk mencapai tujuan tersebut, pemeriksa internal harus melakukan kegiatan-kegiatan : 1 Pemeriksaan dan penilaian terhadap baik atau tidaknya pengendalian akuntansi dan pengendalian administratif dan mendorong penggunaan cara-cara yang efektif dengan biaya yang minimum 2.Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak dipatuhi. 3.Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian 4.Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam perusahaan.
  10. 5.Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan”. Beberapa tanggung jawab pemeriksa internal dalam suatu perusahaan antara lain : Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pengendalian internal Meningkatkan efektivitas pengendalian internal suatu perusahaan Memberikan informasi dan petunjuk atau nasehat-nasehat sehingga kegiatan operasi perusahaan mencapai tingkat yang paling efisien sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan Menilai pertanggungjawaban serta mutu dari setiap pelaksanaan tugas yang diberikan pada masing-masing anggota organisasi perusahaan, sehingga bisa menekan tindakan yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan
  11. Jika kita ingin mencapai tujuan dari pemeriksaan internal maka diperlukan seorang pemeriksa internal yang memiliki kualifikasi yang baik. Seorang pemeriksa internal dikatakan memiliki kualifikasi yang baik apabila : Memiliki integritas Memiliki keahlian dalam pemahaman prinsip-prinsip akuntansi Memiliki keyakinan kuat untuk dapat memegang rahasia perusahaan. Memiliki Objektivitas, Program Pemeriksaan Internal Bagi perusahaan yang kegiatan operasinya selalu berubah dari waktu ke waktu, maka program pemeriksaan harus disusun untuk tiap-tiap pemeriksaan. Sedangkan untuk perusahaan yang kegiatannya relatif stabil, maka dapat digunakan suatu program pemeriksaan internal standar yang biasa disebut “Program Pro Form“ yang dikemukakan oleh Lawrence B.
  12. Program Pemeriksaan Internal Bagi perusahaan yang kegiatan operasinya selalu berubah dari waktu ke waktu, maka program pemeriksaan harus disusun untuk tiap-tiap pemeriksaan. Sedangkan untuk perusahaan yang kegiatannya relatif stabil, maka dapat digunakan suatu program pemeriksaan internal standar yang biasa disebut “Program Pro Form“ yang dikemukakan oleh Lawrence B. Suatu program pemeriksaan yang baik minimal harus mencakup informasi mengenai : Uraian tujuan-tujuan kegiatan perusahaan; Daftar pengendalian yang ada atau yang diperlukan; Saran-saran untuk melakukan pengujian; Alokasi anggaran pemeriksaan untuk langkah-langkah pemeriksaan; Komentar atas hasil pengujian.
  13. Program pemerikasaan yang dilakukan dalam pemeriksaaan internal memiliki beberapa ketentuan, antara lain Menetapkan tujuan pemeriksaan; Menyatakan lingkup dan tingkat pengujian yang diperlukan; Membuktikan prosedur pemeriksaan; Menetapkan sifat dan luas pengujian; Mengidentifik asi aspekaspek teknis, resiko, serta transaksi yang akan diaudit. menurut Theodorus M. Tuanakotta (1982; 80) menyatakan bahwa dalam merencanakan program pemeriksaan internal harus dipertimbangkan hal–hal sebagai berikut •Perencanaan yang efektif harus dilakukan jauh sebelum pemeriksaan dilakukan •Perhatian khusus harus diberikan untuk menghilangkan pekerjaan pemeriksaan yang tidak perlu dan yang berlebih-lebihan. •Pemeriksaan pendahuluan harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat dikerjakan dalam bulan-bulan yang kurang sibuk
  14. Program pemeriksaan internal ini juga dapat dijadikan sebagai alat perimbangan agar tidak terjadinya pemborosan waktu, tenaga, dan biaya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu merencanakan pekerjaan •Penentuan adanya kemungkinan terjadinya masalah akuntansi •Pengaturan asisten secara efisien dan tertib •Penelaahan dan penilaian atas sistem pengendalian internal. •Penetapan waktu (timing) yang tepat dalam memulai pekerjaan pemeriksaan. •Pengetahuan yang mendalam tentang usaha langganan
  15. SEMOGA BERMANFAAT PENJELESAN DI ATAS
  16. Komite Audit Komite Dewan Direksi bertanggung jawab untuk memilih dan mengawasi pekerjaan auditor luar dan melakukan berbagai mengaudit aktivitas, biasanya terdiri dari direktur independen. Chief Financial Officer (CFO) (singkatan Bahasa Inggris dari "Chief Financial Officer", Indonesia: Kepala pejabat keuangan) atau terkadang disebut pula CFOO (singkatan Bahasa Inggris dari "Chief Financial andOperating Officer", Indonesia: Kepala pejabat keuangan dan operasional) adalah jabatan di suatu perusahaan terutama bertanggung jawab untuk mengelola resiko keuangan korporasi. Pejabat ini juga bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan dan pencatatan, serta pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi. Dalam beberapa sektor CFO juga bertanggung jawab untukanalisis data. Jabatan ini setara dengan direktur keuangan
  17. • Tuagas, Peranan dan Tanggung Jawab Utama Financial Controller Berperanan langsung terhadap urusan keuangan dan persiapan analisa operasional perusahaan, termasuk laporan keuangan dan interim terjadwal. Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan kebijakan dibidang keuangan, praktek akuntansi, termasuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan institusi pembiayaan dan komunitas keuangan, menangani perpajakan, menganalisa dan menilai laporan keuangan sebelum ditetapkan menjadi laporan fiscal dan laporan keuangan resmi perusahaan, Ikut serta dalam mengawasi staf dibagian accounting dan keuangan, Akuntansi Umum, Akuntansi Aktiva, Akuntansi Biaya, dan pengawasan terhadap anggaran
  18. Chief Executive Officer" (Indonesia:Pejabat Eksekutif Tertinggi), adalah jabatan tertinggi di suatu perusahaan dan mempunyai tugas untuk memimpin suatu perusahaan dan bertanggung jawab untuk kestabilan perusahaan tersebut. Namun, titel CEO sering mempunyai banyak tafsiran dalam penggunaannya, karena sering diasosiasikan sebagai President atau Direktur Utama dalam suatu perusahaan. Dan, dalam banyak organisasi CEO malah digambarkan lebih penting daripada President Director perusahaan. Sebab, ia mempunyai tugas yang lebih luas daripada President Director
Anúncio