SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 162
Baixar para ler offline
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN



         AKTIVITAS JURNALIS

PADA TABLOID L’ULTIMO PARADISO BALI




                 Disusun oleh :

        Maria Christine Anggraeni Sadipun

               07 09 03302 / KOM




   PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

                     2011
HALAMAN PERSETUJUAN




         AKTIVITAS JURNALIS

PADA TABLOID L’ULTIMO PARADISO BALI




      LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN


                   Disetujui oleh :




   Drs. M. ANTONIUS BIROWO, MA., Ph.D.
         Dosen Penguji I/ Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN


                             AKTIVITAS JURNALIS

                PADA TABLOID L’ULTIMO PARADISO BALI



Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini telah diuji dihadapan penguji pada :


Hari / tanggal : Jumat, 25 Maret 2011


Pukul         : 10.00 WIB


Tempat        : Ruang Rapat Dekanat Lantai 1, Kampus Fakultas Ilmu Komunikasi

               dan Ilmu Politik, Gedung Teresa, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.



                                 TIM PENGUJI



Penguji I : Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph.D.




Penguji II : Yohanes Widodo, S.Sos., M. Si
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama                  : Maria Christine Anggraeni Sadipun

No. Mahasiswa         : 07 09 03302

Program studi         : Ilmu Komunikasi

Judul Laporan KKL : Aktivitas Jurnalis pada Tabloid L’Ultimo Paradiso
                        Bali

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) ini benar-benar saya kerjakan sendiri. Karya tulis ini bukan merupakan

plagiarisme maupun pencurian hasil karya milik orang lain untuk kepentingan

saya karena hubungan material maupun non-material.


Bila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian antara fakta dengan

pernyataan saya ini, saya bersedia diproses oleh Tim Fakultas untuk

melakukan verivikasi dengan sanksi terberat berupa pembatalan KKL.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri dan tanpa tekanan

ataupun paksaan dari pihak lain.



Saya menyatakan,




Maria Christine Anggraeni Sadipun
Kata Pengantar


       Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus

Kristus, atas segala berkat dan penyertaan yang diberikan; serta Bunda Maria Bunda

yang menjadi perantara bagi doa-doa penulis sehingga akhirnya laporan KKL

berjudul “Aktivitas Jurnalis pada Tabloid L’ultimo Paradiso Bali” ini dapat

terselesaikan dengan baik. Pengalaman kuliah kerja lapangan ini bagi penulis bukan

hanya menjadi sebuah prasyarat kelulusan kuliah, akan tetapi juga menjadi tempat

belajar yang nyata bagi semua teori yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah.


       Dalam proses pelaksanaan maupun penyusunan laporan Kuliah Kerja

Lapangan ini, telah banyak pihak yang membantu penulis baik langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1.   Papa ku Steven A. Sadipun dan Mama ku Veronica Marina Sembiring, I’ve

     done it well.. Thanks for everything.. Love you..

2.   Elizabeth Liliane Sadipun, Cecilia Claudia Asterina Sadipun, Wilhelmus

     Venrico Sadipun, dan Luciana Gladiola Sadipun, adik-adikku tersayang yang

     selalu jadi motivasi kakak demi masa depan yang lebih baik. Adik ku Sabarita

     yang udah jagain kost kakak selama di Bali, Love you all as always..

3.   Drs. Mario Antonius Birowo B., M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing KKL

     yang senantiasa membimbing serta memberikan masukan kepada penulis.

4.   Chief Editor tabloid L’ultimo Paradiso Bali, Igo Kleden, it was an unforgettable

     experience for me, thanks for letting me in!
5.    Keluarga Oom Fransiskus Asisi Djaya dan Tante Celina Cecilia Djaya yang

      udah banyak membantu hingga akhirnya bisa KKL di Bali, serta Pak Eman

      yang pertama kali jemput di Ngurah Rai. Makasih banget untuk semuanya di

      Bali, dan Singapore-nya :)

6.    Tanteku Mathilda Mastrin Sadipun yang udah “menculik” Ria ke Bali sampai

      kita dua kena marahnya Pak Steven, hehee..

7.    Sepupu ku Maria Yasinta Carolina Zeingo dan Yohanes Mario Vianney

      Pascalis Langoday, makasih buat kost dan motornya selama Ria di Bali, hehee.

8.    Oma Catherine yang heboh, yang udah cape-cape cuciin baju Ria karena Ria

      pulang malam terus.. Makasih Oma..

9.    Bapak Andre Purwanugraha, Kepala Kantor Humas, Sekretariat dan Protokol

      Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah berkenan memberikan izin cuti

      kerja kepada penulis selaku student staff untuk melaksanakan KKL di Bali. Juga

      Bapak Gatut Budiarto yang selalu membekali doa dan nasehat untuk penulis.

10.   Oom ku Philipus Parera dan Tante Irma Puela Sari yang telah menjadi

      pengganti orang tua ku di sini. Thanks for your support..

11.   Aman Sinuraya, Nenekku yang selalu mendoakanku.

12.   My Bro, my soulmate, Ancilla Aisha Johanna, thanks for always supporting me

      and my dreams.. I’ll keep this brotherhood forever..!

13.   Nying-nying, Caecilia Novi Riantika Dewi, sahabat seperjuanganku. Kita

      masuk bareng, kita lulus bareng ya Nyiiing.. Amin..

14.   Maria Dominique, jurnalis senior dan penulis buku “Tanpa Tutup”, yang

      akhirnya menjadi Senior editor di L’ultimo Paradiso. Thanks atas bantuannya
menjawab pertanyaan-pertanyaan saya seputar L’ultimo Paradiso serta obrolan

      YM yang selalu menginspirasi saya.

15.   Redaksi tabloid L’ultimo Paradiso, Dicky da Silva, Djarot, Syarah Rosverawati,

      Ben Sisko, Christovao Vinhas, Harry Porsiana, serta rekan-rekan media di Bali

      atas kerja sama yang terjalin selama pelaksanaan KKL.

16.   Sahabat-sahabat seperjuanganku semua : Andre Wijaya Binarto, Theodorus

      Yudi Kristanto, Stefani Martanti, Mahardhika Altruistyani, Anastasia Linda,

      Dimas Narendra, serta semua teman-teman yang ngga bisa disebutkan satu

      persatu, super thanks!




                                                   Yogyakarta, Maret 2011




                                                   Penulis
Daftar Isi




Halaman Judul …………………………………………………………………….. i

Halaman Persetujuan ……………………………………………………………... ii

Halaman Pengesahan …………………………………………………………….. iii

Halaman Pernyataan Orisinalitas ………………………………………………… iv

Kata Pengantar …………………………………………………………………… v

Daftar Isi …………………………………………………………………………. viii

Daftar Lampiran …………………………………………………………………. . x

Daftar Gambar……………………………………………………………………..xiii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………... 4

C. Tujuan KKL …………………………………………………………………… 4

D. Manfaat KKL ………………………………………………………………….. 4

E. Landasan Teori ………………………………………………………………… 5


BAB II

DESKRIPSI OBYEK KKL

A. Sejarah L’ultimo Paradiso ……………………………………………… …….. 32

B. Visi dan Misi …………………………………………………………………... 34
C. Logo dan Tagline……………………………………………………………. ... 34

D. Media Profile

   1. Data Umum Media………………………………………………………                 35

   2. Deskripsi Media (cetak dan online)……………………………………..   36

   3. Iklan……………………………………………………………………… 38

   4. Rubrikasi…………………………………………………………………. 40

   5. Target audiens dan profil pembaca……………………………………..    43

   6. Struktur Perusahaan …………………………………………………….            44


BAB III

HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

A. Deskripsi Kuliah Kerja Lapangan …………………………………………        46

B. Analisis Hasil Kuliah Kerja Lapangan …………………………………….    83


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………….                   97

B. Saran …………………………………………………………......................... 99


Daftar Pustaka…………………………………………………………….………..101


Lampiran………………………………………………………………………….. 102
DAFTAR LAMPIRAN



1. Sertifikat Pelaksanaan KKL                                    102

2. Form Penilaian Institusi Lokasi KKL                           103

3. Daftar hasil penulisan berita                                 104

4. Bupati Badung Resmikan KBSTC (online)                         108

5. Sanur Beach Hotel Menuju Eco Hotel (online)                   109

6. Ratusan Grommet Bali Ikuti MSC (online)                       110

7. Eco Hotel, An Initiative For Sustainable Future (online)      111

8. Wayan Supandi : Jaga Kualitas (online)                        112

9. Wayan Supandi to Maintain Good Quality of Sentosa Private
    Villas and Spa Bali (online)                                 113

10. Theresia Elena Optimis Pariwisata Bali Bangkit (online)      114

11. Lio Barbeque, The Finest Affordable Dining (online)          115

12. Fashionable Uniform Collections in Ukon Mas Single Fashion
     Show (online)                                               116

13. Wayan Suena Consistenly Promotes Indonesian Culture          118
14. Sanur Beach Hotel Becomes Host for Hotair! Kiteboarding
   Competition 2010 (online)                                     119
15. Keraton Jimbaran Expands Market Share to Asian and
    Domestic (online)                                            120
16. Wayan Suena to Develop Two Different Properties
    Concepts (online)                                            121
17. Sentosa Private Villas and Spa, Enchantment of Luxury in
    Seminyak Area (online)                                           123

18. Sentosa Private Villas and Spa, Pesona Kemewahan di
    Seminyak (online)                                                124

19. Bali Still Becomes Favorite Tourism Destination For Chris
    and Marriane (online)                                            125

20. From the Heart of Wild Africa to the Paradise of Bali (online)   128

21. KEC Signed MoU of Handset Rental Program (online)                130

22. IGN Rai Suryawijaya Wants to Serve Tourism in Bali (online)      131

23. Digging the Beach and Nature Potentials in Nihiwatu,
    Sumba (online)                                                   132

24. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 3                            133
       -   Sea Turtle Conservation in Bali Now Onwards (Focus)
       -   Flores, Indonesia and Switzerland (editorial)
25. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 7 (Bali Destination)         134
       -   Theresia Elena is Optimistic about Bali’s Tourism
       -   Eco-Hotel, an Initiative for Sustainable Future
       -   Fashionable Uniform Collections in Ukon Mas Single
           Fashion Show
       -   Bali Still Becomes Favorite Tourism Destination for
           Chris and Marriane
26. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 9 (Food for Thought)         135
       -   Lio Barbeque, the Affordable Finesse
       -   Dapur Sedap : Meet, Eat, Drink
27. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 10 (event)                   136
       -   Eat, Drink and be Healthy
       -   Celebration of Harr1st versary at Harris Riverview Kuta
28. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 13 (Island Explorer)       137
       -   Digging the Beach and Nature Potentials in Nihiwatu

29. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 14 (Executive)             138
       -   Wayan Suena Consistently Promotes Indonesian Culture
       -   From the Heart of Wild Africa to the Paradise of Bali
       -   Wayan Supandi to Maintain Good Quality of Sentosa
           Private Villas and Spa Bali

30. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 15 (Jakarta Section)       139
       -   KEC Signed MoU of Handset Rental from Esia
31. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 16 (Jakarta Section)       140
       -   One Day in Jakarta
32. L’ultimo Paradiso no. VIII/2010, hlm 3 (Focus)                 141
       -   Bali Safari & Marine Park to Present Bali Theatre
33. L’ultimo Paradiso no. VIII/2010, hlm 7 (Bali Destination)      142
       -   The Book “Tanpa Tutup” by Maria Dominique,
           Manifesto of Urban Women
       -   Peet Warmerdam to Show the Art of Mixing Cocktail at
           Hard Rock Café Bali

34. L’ultimo Paradiso no. VIII/2010, hlm 14 (Executive)            143
       -   Elected Regent of Bangli Will Develop Eco-tourism
           in Kintamani
       -   IGN Rai Suryawijaya Wants to Serve Tourism in Bali
       -   Divine Villa
DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Struktur Piramida Terbalik                                 30

Gambar 2. Logo L’ultimo Paradiso                                     34

Gambar 3. Contoh cover tabloid L’ultimo Paradiso                     37

Gambar 4. Iklan White Horse Deluxe Coach                             39

Gambar 5. Iklan Vote Komodo dari Kementrian Kebudayaan
dan Pariwisata Republik Indonesia                                    40

Gambar 6. Iklan Mini Mart                                            40

Gambar 7. Pelepasan Tukik di Pantai Kuta                             58

Gambar 8. Marriane dan Chris Schut, wisatawan dari Belanda
yang diwawancarai secara khusus oleh penulis di Sanur Beach
Aerowisata Hotel                                                     89

Gambar 9. Private pool dan Gazebo di Bali Hai Dream Villa            90

Gambar 10. Suasana taman di Bali Hai Dream Villa                     90

Gambar 11. Pemandangan taman dan living room di Bali Hai
Dream Villa dari atas Gazebo                                         91

Gambar 12. John Sumampau, General Manager Bali Safari&Marine
Park saat diwawancarai di Uma Restaurant                             91

Gambar 13. Contoh berita dari tabloid L’ultimo Paradiso yang tidak
diberi identitas penulis                                             93
BAB I


                                          PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

        Pada dunia pers, terutama dalam suatu media, aktivitas jurnalis sangatlah

    menentukan kelangsungan hidup media tersebut. Jurnalis adalah penggerak

    kehidupan media melalui berbagai tugas dan peran yang dilakukannya. Secara

    luas, pers dan jurnalistik merupakan suatu kesatuan (institusi) yang bergerak

    dalam bidang penyiaran informasi, hiburan, keterangan dan penerangan tadi

    dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hati nurani manusia sebagai makhluk

    sosial dalam kehidupan sehari-hari.1


        Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan

    menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (5W+1H) dan

    juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari suatu kejadian atau peristiwa

    tersebut. Dengan kata lain, salah satu hal terpenting yang menjadi tanggung jawab

    wartawan adalah proses produksi berita. Proses tersebut meliputi proses

    pengumpulan berita (news gathering), penulisan berita (news writing), dan

    penerbitan berita (news publishing).




    1
     Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik (Bandung :
Penerbit Nuansa, 2004) h.40.
Bentuk-bentuk berita yang dihasilkan dari kegiatan jurnalistik sendiri ada

beberapa macam, yakni hard news, soft news serta feature (berita kisah).

Jurnalisme juga membutuhkan media sebagai wadah penyebarluasan informasi

yang dihasilkan agar dapat diterima oleh khalayak luas. Media yang semacam ini

disebut media massa. Dalam perkembangannya kini, media massa hadir dengan

ragamnya yang semakin bervariasi. Televisi, koran, majalah dan radio adalah

beberapa contoh media massa yang ada di sekitar kita.


   Untuk penyebarluasan informasi melalui media cetak, bentuk berita yang

disajikan tentu saja disesuaikan dengan segmen pembaca dari media tersebut.

Koran biasanya tidak hanya menampilkan straight news, tapi juga soft news

walaupun dengan persentase yang kecil.


   Media cetak seperti majalah biasanya segmen pembacanya lebih spesifik,

sehingga isi dari media tersebut juga harus spesifik sesuai dengan target yang

disasar. Majalah music, life style, kesehatan, olah raga, dan tourism misalnya,

akan menyajikan isi dan informasi yang spesifik sesuai kebutuhan target pembaca

mereka.


   L’ultimo Paradiso adalah tabloid pariwisata atau tourism yang cukup unik

dibandingkan dengan media-media lainnya. Tabloid yang diterbitkan oleh CV

Paradiso Timur Raya ini merupakan tabloid lokal Bali yang memiliki target

pembaca tour operator di dalam maupun luar negeri, wisatawan asing dan
wisatawan lokal, serta instansi-instansi yang membutuhkan informasi pariwisata

dalam bahasa Inggris.


   Tabloid ini bisa dibilang ringan tapi padat berisi. Dengan total 20 halaman

yang dimiliki, L’ultimo Paradiso tetap berusaha menyuguhkan berbagai informasi

tentang pariwisata terutama di Indonesia. Isi dari media ini sebenarnya hampir

80% merujuk pada informasi pariwisata dalam negeri. Namun tabloid ini dikemas

dengan menggunakan bahasa Inggris untuk menyesuaikan target pembaca mereka

yaitu para pelaku industri pariwisata ekspatriat, wisatawan asing yang datang

berlibur ke Bali, serta kantor-kantor kedutaan besar negara asing yang ada di

Indonesia.


   Tabloid L’ultimo Paradiso merupakan tabloid bulanan. Tabloid ini memiliki

isi yang beragam dan disesuaikan juga dengan kebutuhan informasi dari

pembacanya. Oleh karena itu di dalamnya dapat kita jumpai berita-berita dalam

bentuk hard news maupun soft news yang dikemas dalam bahasa Inggris.


   Aktivitas jurnalistik dalam media ini menjadi hal yang menarik bagi penulis

sebagai target pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). L’ultimo Paradiso

merupakan media cetak tabloid berbahasa Inggris, dan media semacam ini masih

jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun hanya terbit satu bulan sekali,

mempraktikkan aktivitas jurnalistik dalam media cetak berbahasa Inggris

memiliki nilai tambah tersendiri bagi penulis karena banyak pengalaman dan

wawasan yang didapat.
Selain itu, walaupun bukan merupakan lembaga media yang besar, tapi media

  ini memiliki distribusi yang cukup luas. Meskipun konsentrasi pendistribusian

  mereka di daerah Bali, tapi L’ultimo Paradiso juga telah merambah daerah-daerah

  lain di Indonesia seperti Jakarta, Jogja, Surabaya, Lombok, hingga luar negeri.

  Hal ini menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja

  Lapangan (KKL) pada tabloid L’ultimo Paradiso.


B. RUMUSAN MASALAH

     1. Apa saja aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo Paradiso Bali?


     2. Bagaimana proses pelaksanaan aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo

         Paradiso Bali?


C. TUJUAN KKL

     1. Mengetahui apa saja aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo Paradiso

         Bali.

     2. Mengetahui proses pelaksanaan aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo

         Paradiso Bali.


D. MANFAAT KKL

     1. Mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah tentang

         dunia jurnalistik. Mulai dari proses produksi berita hingga proses

         penerbitan media.

     2. Menambah pengalaman dan wawasan tentang dunia jurnalistik, khususnya

         di media pariwisata.
E. LANDASAN TEORI


    JURNALISME

           Seperti dikutip dari kamus The New Groiler Webster International Dictionary

    of English Language, jurnalisme didefinisikan sebagai the occupation of

    conducting a news medium, including publishing, editing, writing, or

    broadcasting.2 Sedangkan dalam kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary

    of Current English tahun 1987, diungkapkan bahwa jurnalistik adalah kata sifat

    dari jurnalisme. 3


           Secara teknis, jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan menyiapkan,

    mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui

    media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dan secepat-cepatnya.4


    RUANG LINGKUP JURNALISME

           Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, definisi serta kajian

    tentang jurnalisme pun turut berkembang lebih luas. Hal ini menuntut kita untuk

    mengetahui dan membatasi ruang lingkup, scope, atau wilayah kajian jurnalisme

    tersebut. Menurut Nurudin dalam Jurnalisme Masa Kini (2009), ruang lingkup

    jurnalisme saat ini meliputi tiga bidang kajian yakni jurnalisme cetak, jurnalisme

    siaran dan jurnalisme online.

    2
        Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009) h.6.
    3
        Ibid. , h.7.
    4
     AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.3.
1. Jurnalisme Cetak

      Sesuai dengan namanya, ruang lingkup jurnalisme ini berkaitan dengan

   media cetak. Jurnalisme cetak kemudian dikelompokkan lagi menjadi

   beberapa jenis yaitu surat kabar, majalah berita, majalah khusus, majalah

   perdagangan, majalah hobi, newsletter, dan lain-lain. Setiap media tersebut

   memiliki karakter dan bentuk penyajian yang berbeda-beda pula.


      Surat kabar misalnya, akan diisi berita harian dengan penyajian yang lebih

   singkat. Secara tradisional, biasanya laporan dalam koran harian ditulis

   dengan piramida terbalik. Model ini digunakan untuk penulisan straight news

   atau hard news.


      Sementara majalah, baik itu majalah mingguan, dwi mingguan, maupun

   bulanan, biasanya akan menampilkan tulisan yang lebih mendalam. Oleh

   karena itu majalah lebih sering menggunakan penulisan soft news (berita

   ringan) serta feature atau berita kisah. Hal ini disesuaikan dengan space yang

   dimiliki majalah yang cenderung lebih luas, sehingga tulisan bisa disajikan

   secara panjang lebar dengan kata-kata yang menarik.


2. Jurnalisme Siaran

      Jurnalisme siaran lebih tertuju pada media elektronik seperti televisi dan

   radio. Dalam hal ini, jurnalis televisi dan radio dituntut untuk pandai menulis

   berita sekaligus menyiarkannya. Apalagi untuk televisi yang merupakan

   media audio       visual   yang bersandar pada      informasi   visual   dalam
mengilustrasikan laporannya. Sedangkan radio yang hanya media audio, tata

   suara tetap menjadi hal yang terpenting di samping penulisan berita. Kecuali

   untuk radio yang hanya dikonsumsi untuk hiburan, karena untuk radio

   semacam ini yang dipentingkan adalah tata suara penyiar agar enak didengar.


      Seiring dengan perkembangan masyarakat, timbul tuntutan bagi radio

   untuk menyiarkan berita juga. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan

   masyarakat saat ini akan informasi. Sehingga tak jarang sebuah radio

   mengadakan kerjasama dengan radio lain untuk menyiarkan atau melansir

   berita. Sama halnya dengan televisi, wartawan seringkali tidak hanya dituntut

   untuk bisa mengambil gambar sebuah peristiwa, tetapi juga sekaligus menulis

   dan menyiarkannya.


3. Jurnalisme On Line

      Penemuan World Wide Web (WWW) telah membuat revolusi besar-

   besaran di bidang jurnalisme karena telah memunculkan online (cyber)

   journalism. Revolusi ini berkaitan dengan kecepatan penyebaran pesan

   kepada khalayak luas, karena dalam hitungan detik saja, berita di internet bisa

   tersebar ke seluruh dunia.


      Selain itu, adanya peralatan canggih juga memungkinkan variasi

   pemberitaan yang disertai gambar-gambar menarik. Bahkan, karena saat ini

   media cetak dan elektronik dianggap memiliki kekurangan, banyak media

   massa yang ikut memanfaatkan jaringan internet juga untuk penyebaran
beritanya. Dapat kita lihat sendiri saat ini banyak stasiun televisi maupun

       radio yang memiliki akun Facebook, Twitter, dan social network media

       lainnya.


           Namun, di sisi lain, kegiatan jurnalisme online ini juga semakin

       memperketat deadline (tenggat waktu) penulisan berita. Berbeda dengan

       media cetak dan siaran, dalam media online setiap detik bisa menjadi

       deadline. Karena setiap berita yang didapat harus segera dilaporkan ke kantor

       pusat melalui via telepon maupun e-mail.


           Bahkan perkembangan digitalisasi produk berita dan kemampuan

       penyebaran berita secara cepat dan luas saat ini menjadi tantangan bagi

       jurnalisme tradisional. Apalagi saat ini telah muncul istilah citizen journalism

       (jurnalisme warga) yang memungkinkan setiap orang bisa menulis berita di

       website pribadi, blog, maupun situs tak berbayar yang lain.


   Dalam berita, terdapat karakteristik intrinsik yang dikenal sebagai nilai berita

(news value).     Nilai berita ini menjadi suatu ukuran yang berguna dan biasa

diterapkan untuk menentukan layak berita (newsworthy). Dalam buku Jurnalistik

Indonesia Menulis Berita dan Feature (2008), Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si.

menyebutkan ada sebelas nilai berita yang meliputi keluarbiasaan (unusualness),

kebaruan (newness), akibat (impact), aktual (timeliness), kedekatan (proximity),

informasi (information), konflik (conflict), orang penting (prominence), ketertarikan

manusiawi (human interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).
1. Keluarbiasaan (unusualness)

                 Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa,

        melainkan suatu peristiwa yang luar biasa (news is unusual). Kalangan

        praktisi jurnalistik sangat meyakini bahwa semakin besar suatu peristiwa,

        maka akan semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkannya.


                 Terdapat lima aspek untuk melihat nilai berita peristiwa yang luar

        biasa yakni lokasi peristiwa, waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya

        kejut peristiwa, serta dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut

        maupun hal yang menyangkut kemungkinan perubahan aktivitas dalam

        kehidupan masyarakat.5


    2. Kebaruan (newness)

                 News is new, berita adalah apa yang baru. Semua hal yang baru pasti

        memiliki nilai berita, karena sejarah tak akan pernah berulang. Akan selalu

        muncul perubahan baru, peristiwa baru, dan kecenderungan baru. Apa saja

        perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti merupakan berita.


    3. Akibat (impact)

                 News has impact, berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas

        dalam kehidupan masyarakat. Semakin besar dampak sosial, budaya, ekonomi

        maupun politik yang ditimbulkan dari suatu peristiwa, maka akan semakin



    5
     AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.81.
besar pula nilai berita yang dimilikinya. Dampak suatu pemberitaan

        bergantung pada beberapa hal seperti seberapa banyak khalayak yang

        terpengaruh, langsung tidaknya pemberitaan itu mengena kepada khalayak,

        dan segera atau tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media yang

        melaporkannya.6


    4. Aktual (timeliness)

                 Berita adalah peristiwa yang baru atau sedang terjadi berita adalah apa

        yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan

        terjadi hari ini. Nilai aktualitas dalam penulisan suatu berita dapat ditinjau lagi

        dari tiga kategori yaitu aktualitas kalender, aktualitas waktu, dan aktualitas

        masalah. Aktualitas kalender berarti berita yang ditulis berkaitan langsung

        dengan hari bersejarah dalam kalender, misalnya penulisan berita tentang

        aktivis perempuan pada Hari Kartini tanggal 21 April.


                 Aktualitas waktu artinya berita merupakan laporan tercepat yang

        disiarkan atau diterbitkan lewat media massa, misalnya berita tentang bencana

        alam biasanya akan langsung dilaporkan secepat mungkin. Sedangkan

        aktualitas masalah artinya walaupun berdasarkan waktu, masalah tersebut

        sudah out of date, tetapi masalah tersebut masih memiliki nilai jika

        kemunculan, pengaruh, dan orang-orang yang mengungkapkannya masih

        relevan dan menarik untuk diangkat.


    6
     AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.82.
5. Kedekatan (proximity)

                       News is nearby. Berita adalah kedekatan, baik itu secara geografis

           maupun psikologis. Kedekatan geografis merujuk pada suatu peristiwa atau

           berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita.7 Semakin dekat suatu

           peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka kita akan cenderung untuk

           semakin tertarik mengetahuinya. Kedekatan psikologis lebih banyak

           ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang

           dengan suatu peristiwa atau kejadian.8


    6. Informasi (information)

                       Berita adalah informasi, karena informasi adalah segala yang bisa

           menghilangkan ketidakpastian. Namun, hanya informasi yang memiliki nilai

           berita atau memberi banyak manfaat kepada publik saja yang patut mendapat

           perhatian dan diangkat menjadi sebuah berita.


    7. Konflik (conflict)

                       Konflik adalah segala sesuatu yang mengandung unsur pertentangan.

           Namun, konflik sendiri merupakan sumber berita yang tak pernah kering atau

           habis. Banyak orang menganggap suatu konflik yang sedang terjadi penting

           untuk diketahui. Hal ini menyebabkan suatu perselisihan yang awalnya




    7
     AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.84.
    8
        Ibid., h.85.
merupakan         masalah   individu   menjadi     masalah     sosial.    Inilah      yang

           menyebabkan konflik selalu memiliki nilai untuk diangkat sebagai berita.


    8. Orang penting (prominence)

                        Name makes news. Istilah tersebut menggambarkan bahwa orang-

           orang penting dan terkemuka di mana pun selalu disorot dan membuat berita.

           Tak heran banyak sekali berita tentang public figure di mana saja, dan kapan

           saja. Hal ini juga akhirnya melahirkan infotainment, yang merupakan

           gabungan dari information dan entertainment. Karena melalui infotainment

           lah pers memberitakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh public figure.


    9. Ketertarikan manusiawi (human interest)

                        News is interesting. Terkadang suatu peristiwa tidak menimbulkan

           efek pada seseorang maupun masyarakat, tapi mampu menggetarkan hati dan

           perasaan.9 Apa saja yang dinilai mengundang minat insani, menimbulkan

           ketertarikan manusiawi, mengembangkan hasrat dan naluri ingin tahu,

           digolongkan ke dalam cerita human interest.


    10. Kejutan (surprising)

                        Kejutan adalah segala sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar

           dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, dan tidak diketahui

           sebelumnya.10 Nilai berita kejutan ditentukan oleh subjek pelaku, situasi saat

    9
     AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.90.
    10
         Ibid., h.89.
itu, peristiwa sebelumnya, bidang perhatian, pengetahuan, serta pengalaman

     orang-orang atau masyarakat di sekitarnya.


 11. Seks (sex)

            Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan

     dengan seks selalu diminati. Memang, seks dan perempuan sudah menjadi hal

     yang identik, bagaikan dua sisi mata uang. Di berbagai belahan dunia, berita

     semacam ini selalu banyak diminati oleh khalayak.


JURNALISME MEDIA CETAK

     Ada dua faktor yang mempengaruhi jurnalistik media cetak, yaitu verbal dan

visual. Faktor verbal sangat menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun

kata-kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif serta komunikatif.

Sedangkan faktor visual lebih menekankan kemampuan menata, menempatkan,

mendesain tata letak, atau hal-hal yang menyangkut perwajahan.


     Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyajian berita dalam media

cetak memiliki bentuk dan karakteristik tersendiri dalam penulisannya. Dalam

dunia jurnalistik, penulisan berita dapat dilakukan dengan cara yang berbeda,

tergantung pada nilai penting informasi yang hendak disampaikan. Hal inilah yang

kemudian melahirkan ragam berita. Ashadi Siregar, dkk (2007) mengelompokkan

ragam berita jurnalistik yang ada pada surat kabar atau majalah menjadi tiga

macam, yaitu berita langsung (straight/hard/spot news), berita ringan (soft news),

berita kisah (feature), dan laporan mendalam.
Berita Langsung (Straight News)

         Berita langsung (straight news) digunakan untuk menyampaikan kejadian-

  kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Berita langsung

  ada juga yang disebut sebagai spot news. Artinya, wartawan harus berhadapan

  langsung dengan kejadian, lalu melaporkan kejadian itu. Jika tidak dapat dihadapi

  langsung, wartawan terpaksa “meminjam” persepsi orang lain terhadap kejadian

  tersebut, lalu menyusun kembali (merekonstruksi) kejadian yang akan ditulisnya.

  Berita langsung disebut juga hard news, menimbang bahwa fakta yang digunakan

  untuk memberitakan suatu peristiwa adalah fakta keras, yaitu fakta yang segera

  dapat diukur berdasarkan persepsi inderawi manusia.11


         Dalam berita langsung, aktualitas menjadi unsur yang penting, karena

  peristiwa yang sudah lama terjadi, tidak bernilai lagi untuk ditulis sebagai berita

  langsung. Untuk surat kabar harian, kejadian di hari kemarin bisa dianggap sebagai

  aktual. Kejadian yang sudah terjadi dua hari, bahkan seminggu yang lalu pun bisa

  dianggap sebagai berita aktual jika kejadian tersebut memang baru saja diketahui.


  Berita Ringan (Soft news)

         Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting, melainkan unsur menarik

  yang merupakan kejadian manusiawi. Biasanya kejadian yang penting dituliskan

  sebagai berita langsung, sedang yang menyangkut unsur manusiawi ditulis sebagai

  berita ringan. Berdasarkan kejadiannya, berita ringan dapat dibedakan menjadi dua


    11
      Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa
(Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.154.
jenis, yaitu berita ringan yang kejadiannya merupakan sampiran dari peristiwa

  penting yang diberitakan lewat berita langsung (side bar), serta berita ringan yang

  berdiri sendiri.12


           Jika berita ringan tersebut merupakan side bar, maka berita ringan bisa ditulis

  dnegan teknik piramida terbalik dengan menonjolkan unsur yang menarik perhatian

  pembaca. Jika berita ringan tersebut berdiri sendiri maka penulisannya tidak terikat

  struktur tertentu. Berita ringan yang berdiri sendiri cenderung lebih dapat bertahan

  lama, tidak terikat pada aktualitasnya. Jenis berita ini juga memiliki dampak

  psikologis bagi pembacanya, misalnya keterharuan, kegembiraan, dan sebagainya.13


  Berita Kisah (Feature)

           Feature adalah karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang

  diperoleh melalui proses jurnalistik. Penulisan feature cukup berbeda dibandingkan

  dengan penulisan berita langsung (straight news). Penulisan feature tidak terikat

  pada pola piramida terbalik, tapi yang perlu diingat, dalam feature harus tetap

  terdapat unsur 5W1H. Hanya saja, penyajian feature lebih menggunakan bahasa

  pengisahan yang kreatif informal dengan menggunakan jurnalisme sastra (literary

  journalism). Jurnalisme Sastra menurut Septiawan Santana Kurnia, ialah pemakaian

  gaya penulisan fiksi untuk kepentingan dramatisasi laporan supaya memikat.14


    12
      AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.155.
    13
         Ibid., h.156.
    14
         Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Jakarta:Penerbit Kalam Indonesia, 2005) h.111.
JENIS-JENIS FEATURE

          Menurut Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism (Sumadiria,

  2008:161), ada beberapa jenis feature, antara lain human interest feature, historical

  feature, biographical feature, travelogue feature, how to do feature, dan scientific

  feature.15


  1. Human interest feature

                Dalam human interest feature, setiap cerita atau tokoh diangkat dengan

         menonjolkan sisi kemanusiaan yang mampu menggugah emosi dan perasaan

         pembacanya. Contoh dari human interest feature misalnya kisah tentang

         perjuangan anak korban bencana Tsunami di Aceh dalam mencari orang tuanya

         yang hilang.


  2. Historical feature

                Feature jenis ini memiliki obyek berupa tempat-tempat bersejarah yang

         menarik dan memiliki nilai berita yang tinggi, baik itu tempat bersejarah dalam

         lingkup nasional maupun internasional.


                Feature sejarah ini mampu menarik pembaca karena sejarah tidak hanya

         bercerita mengenai masa lampau yang bermakna dan berkesan, tapi juga

         sekaligus mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertindak

         hari ini, esok dan lusa. Historical feature misalnya kisah tentang kota Batavia



    15
      AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.161.
dan warganya pada jaman kolonial menurut penuturan narasumber yang

   mengalaminya.


3. Biographical feature

          Feature biografi bercerita tentang riwayat dan perjalanan hidup

   seseorang, terutama seorang tokoh atau public figure yang dianggap menarik

   dan dapat menjadi inspirasi bagi khalayak luas. Feature biografi misalnya kisah

   perjalanan hidup Bunda Teresa serta karya cinta kasihnya.


4. Travelogue feature

          Feature perjalanan adalah feature yang berusaha untuk mengajak

   pembacanya untuk mengenali lebih dekat suatu kegiatan ataupun tempat-tempat

   indah yang dianggap memiliki daya tarik tersendiri.


          Feature jenis ini juga dimaksudkan untuk memberi informasi serta

   memotivasi pembaca untuk lebih mencintai alam serta segala isinya, dapat juga

   digunakan untuk mempromosikan suatu destinasi pariwisata, misalnya ulasan

   tentang kawasan wisata Nusa Dua di Bali.


5. How to do feature

          How to do feature berisi tentang petunjuk praktis tentang bagaimana

   membuat atau melakukan sesuatu agar pembaca juga bisa ikut melakukan hal

   yang sama. Misalnya petunjuk untuk melakukan penghematan energi listrik

   dalam rumah tangga.
6. Scientific feature

           Feature ilmiah berusaha untuk mengungkapkan segala sesuatu yang

   berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Feature ini biasanya sering muncul di

   televisi. Feature ilmiah misalnya kisah tentang penemuan fosil-fosil hewan

   purba disertai analisis ilmiahnya.


     Agar berita kisah menjadi lebih menarik, beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam penulisan feature adalah mengenai pemilihan lead (teras), body

(tubuh), dan ending (penutup). Menurut Andi Baso Mappato dalam Teknik

Penulisan Feature (1992), ada beberapa macam jenis lead dalam penulisan feature :


   a. Lead Ringkasan

             Lead ini memiliki kemiripan dengan lead pada straight news, yaitu

       memiliki unsur 5W+1H, walaupun pada feature tidak seluruh unsur tersebut

       digunakan. Dalam lead ini, kesimpulan diungkapkan terlebih dahulu, baru

       pada paragraf-paragraf selanjutnya disusul dengan penjelasan. Lead

       ringkasan bisa dipilih apabila peristiwa yang hendak dikisahkan memiliki

       nilai berita informasi (news value) yang cukup tinggi.


   b. Lead Narasi

             Lead ini menggunakan gaya bercerita seperti pada novel atau cerita

       pendek, sehingga membawa pembaca ke dalam realitas kisah yang

       diceritakan. Pembaca bahkan bisa membayangkan dan mengidentifikasikan

       dirinya seolah-olah ia menjadi tokoh di dalam cerita tersebut.
Contoh penggunaan lead narasi:

        Lahir di Indonesia 56 tahun silam, serta sempat merasakan dua tahun
   hidup di Indonesia membuat Chris Schut memiliki ikatan batin tersendiri
   dengan Negara kepulauan terbesar di dunia ini. Sejak tahun 2000 hingga
   sekarang, dirinya sudah lima kali berlibur ke Indonesia, sedangkan sang
   istri, Marianne, malah sudah enam kali berkunjung ke Indonesia. Selama
   rentang satu dekade tersebut, destinasi wisata utama yang selalu dipilih
   dua wisatawan asal Belanda ini adalah Bali.

c. Lead Deskripsi

        Lead ini menggambarkan suatu hal sehingga seolah-olah pembaca

   merasa dekat dengan obyek yang sedang diceritakan tersebut. Karena saat

   membaca deskripsi tersebut, pembaca juga ikut membayangkan tentang apa

   yang sedang digambarkan oleh penulis.


   Contoh penggunaan lead deskripsi :

        Siapa     yang   tak   kenal    dengan   Sanur   Beach    Aerowisata
   Hotels&Resorts? Hotel premium yang terletak tepat menghadap ke Pantai
   Sanur ini telah lama menjadi tujuan bermalam utama bagi wisatawan
   asing, terutama wisatawan-wisatawan dari Eropa. Lokasinya yang strategis
   di depan hamparan pasir putih Pantai Sanur ini menawarkan perpaduan
   keindahan pantai dengan suasana nyaman, santai, dan juga tenang.

d. Lead kutipan

        Lead ini berisi kutipan atau pernyataan seseorang yang ditulis kembali

   dalam bentuk kalimat langsung. Tentunya kutipan yang diambil juga harus

   memiliki nilai yang menarik untuk diangkat.
Contoh penggunaan lead kutipan:

        “Just one thing from me, Bali needs something new,” ujar wanita
   manis berambut panjang yang tak lain adalah Ratna Soebrata, Marketing
   Manager Bali Safari&Marine Park. Pernyataan sederhananya tersebut
   cukup menjelaskan mengapa Bali Safari&Marine Park membuat gebrakan
   baru dengan akan segera dibukanya Bali Theatre in the Park pada akhir
   bulan Agustus mendatang.

e. Lead pertanyaan

        Lead ini menggunakan kalimat tanya agar pembaca merasa ingin tahu

   dan penasaran tentang jawaban pertanyaan tersebut, sehingga ikut

   menggugah pembaca agar membaca seluruh tulisan feature tersebut.


   Contoh penggunaan lead pertanyaan:

        Apa jadinya jika hutan dan satwa Afrika hadir di Pulau Bali?
   Kedengarannya memang tidak masuk akal. Namun, hal ini ternyata benar-
   benar diwujudkan oleh Bali Safari & Marine Park, dengan konsep kebun
   binatang terbuka yang berdiri di atas tanah seluas 48 hektar di wilayah
   Kabupaten Gianyar, Bali.

f. Lead sapaan akrab

        Lead ini menggunakan kata sapaan kepada pembaca, misalnya dengan

   menggunakan kata “Anda” atau “Saudara”. Dengan demikian penulis

   seakan ikut mengajak pembaca untuk mengambil peran dalam apa yang

   sedang diceritakan dalam feature tersebut.


   Contoh penggunaan lead sapaan akrab:
Bagi Anda para wanita yang hidup dalam kompleksitas dunia modern,
      berbagai pertanyaan dan problema seringkali muncul di benak Anda.
      Lingkungan sosial, gaya hidup dan pergaulan memang kerapkali
      memengaruhi perempuan dalam menghadapi problema kehidupannya.
      Namun, Maria Dominique, seorang jurnalis senior, dalam buku pertamanya
      yang berjudul “Tanpa Tutup”, hendak mengungkapkan suatu sisi lain dari
      problematika yang sering dihadapi perempuan urban, termasuk bagaimana
      cara menghadapi problem itu sendiri.

   g. Lead penggoda

            Kalimat yang digunakan dalam lead ini haruslah membuat pembaca

      merasa tergoda, tertarik, dan sekaligus penasaran akan isi feature tersebut.

      Karena sifatnya menghibur, lead jenis ini kurang cocok untuk materi cerita

      yang sifatnya serius, bernuansa duka atau musibah, dan sesuatu yang

      sifatnya sakral.


   h. Lead gabungan

            Lead gabungan bisa berupa gabungan dari beberapa lead yang

      berbeda. Misalnya gabungan lead pertanyaan dengan lead kutipan, atau

      gabungan lead ringkasan dengan lead penggoda, dan lain sebagainya.


     Dalam penulisan berita jenis straight news, jenis lead yang sering digunakan

adalah lead ringkasan yang mengandung unsur 5W+1H. Sedangkan pada berita

jenis feature, lead yang digunakan bisa lebih bervariasi lagi. Umumnya dalam

penulisan feature, agar tulisan lebih atraktif dan dapat menyentuh sisi human
interest dari pembaca, lead yang digunakan adalah lead deskripsi, lead narasi, lead

  kutipan, lead sapaan dan lead pertanyaan.


          Menurut Williamson seperti dikutip dalam buku Jurnalistik Indonesia Menulis

  Berita dan Feature (2008), terdapat empat jenis penutup atau ending dalam

  penulisan feature, yaitu :


  a. Penutup ringkasan

            Penutup ringkasan dimaksudkan agar pembaca, pendengar atau pemirsa

         untuk mengingat kembali pokok-pokok cerita yang sudah diuraikan. Pesan inti
                                                                                       16
         cerita ditegaskan kembali dalam kalimat atau reaksi yang berbeda.                  Penutup

         jenis ini juga memungkinkan pembaca untuk mengerti kesimpulan dari seluruh

         tulisan yang dirumuskan pada paragraf terakhir.


  b. Penutup penyengat

                  Penutup penyengat dimaksudkan untuk mengagetkan pembaca.

            Penulis hanya menggunakan tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada

            kesimpulan yang tak terduga. Penutup penyengat ini menjadi menarik bagi

            pembaca dan dapat menggugah emosi mereka dengan apa yang mereka

            baca. Misalnya mengundang perasaan terkejut, lucu, aneh, dan lain

            sebagainya. Penutup jenis ini cukup sering digunakan dalam penulisan

            feature.



    16
      AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.217.
c. Penutup klimaks

                  Penutup jenis ini sering ditemukan pada cerita kronologis. Penulis

            berhenti ketika penyelesaian cerita sudah jelas. Untuk teknik penutup

            klimaks, setiap bagian dan adegan harus dipersiapkan dengan matang agar

            semua merujuk sampai ke satu titik.


                  Pengemasan tulisan dengan penutup klimaks juga harus menarik agar

            tulisan tidak mudah tertebak oleh pembaca dan pembaca terus membaca

            hingga akhir tulisan yang berisi klimaks cerita. Pada akhir tulisan, emosi

            pembaca kembali dibangkitkan melalui klimaks yang sekaligus mengakhiri

            cerita.


         d. Penutup menggantung

                  Penulis menggunakan penutup jenis ini untuk mengakhiri cerita

            dengan sebuah pertanyaan pokok yang belum atau tidak terjawab. Pembaca

            tetap tidak mengetahui dengan jelas apakah tokoh cerita menang atau kalah,

            karena cerita disudahi sebelum mencapai klimaks.17


                  Jenis feature yang menggunakan penutup jenis ini akan membuat

            pembaca penasaran, bahkan mungkin menerka-nerka sendiri akhir kisah

            yang masih menggantung tadi. Dengan penutup menggantung seperti ini,

            penulis sendiri perlu berhati-hati dalam mengemas tulisan agar tidak terjadi

            misinterpretasi tentang maksud penulis dan pembacanya.

    17
      AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.220.
e. Penutup ajakan bertindak.

                 Pada paragraf terakhir, penulis memetakan tingkat kompleksitas

            persoalan dan jalan-jalan yang harus atau sudah dilalui. Setelah itu penulis

            melontarkan saran, himbauan, seruan ataupun ajakan kepada pembaca untuk

            melakukan tindakan tertentu yang dianggap relevan dan mendesak.18


                 Umumnya penutup ini digunakan pada feature yang berisi tentang

            deskripsi suatu produk, tempat, program ataupun jasa yang ditawarkan.

            Secara tidak langsung memang tulisan dengan penutup ajakan bertindak

            memungkinkan adanya unsur komersil, terutama jika hal tersebut berkaitan

            dengan marketing. Namun, penutup ini bisa juga digunakan untuk

            melakukan kampanye melalui tulisan, misalnya ajakan untuk melakukan

            penghematan energi, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya.


  Laporan Mendalam (In depth report)

          Seperti dijelaskan Siregar, dkk (2007), laporan mendalam pada dasarnya

  memiliki struktur dan cara penulisan yang sama dengan berita kisah. Perbedaannya

  adalah, dalam laporan mendalam belum tentu kita dapat menemukan unsur

  manusiawi. Laporan mendalam digunakan untuk menuliskan permasalahan dengan

  informasi yang lebih lengkap, mendalam, dan analitis sehingga pembaca bisa lebih

  memahami duduk perkara suatu masalah.




    18
      AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.221.
Tak jarang kita menemui suatu peristiwa yang cukup rumit. Terkadang

  pembaca juga belum dapat memahami duduk perkara sebenarnya jika hanya ditulis

  dalam berita langsung. Kompleksitas masalah tersebut menyebabkan peristiwa

  tersebut harus disoroti lewat sejumlah sudut pandang agar pembaca memeroleh

  pemahaman yang lebih baik, lengkap, dan menyeluruh. Laporan mendalam ditulis

  dengan tujuan untuk menjelaskan atau mengungkapkan seluk beluk suatu

  persoalan.19


           Laporan mendalam ini ditulis berdasarkan hasil liputan terencana, dan sering

  memerlukan waktu yang lama. Laporan mendalam biasanya disusun berdasarkan

  sudut pandang (angle) tertentu. Bisa saja digunakan dua sudut pandang atau lebih,

  karena memang bertujuan untuk menyodorkan uraian atraktif tetapi analitis yang

  merangsang minat baca. 20


           Pengumpulan fakta yang diperlukan untuk menyusun tulisan biasa dilakukan

  dengan peliputan interpretatif maupun investigatif. Peliputan interpretatif dilakukan

  apabila untuk menggambarkan duduk perkara dari masalah yang diliput diperlukan

  kemampuan interpretasi dalam melihat keterkaitan logis antar sejumlah fakta.

  Sedangkan peliputan investigatif dilakukan apabila ada usaha sejumlah pihak untuk

  menutupi kejadian sebenarnya, atau menyembunyikan sejumlah fakta.




    19
      Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa
(Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.189.
    20
         Ibid., h.183.
PROSES PRODUKSI BERITA

           Setelah mengenal ragam berita, selanjutnya yang dilakukan dalam aktivitas

  jurnalistik pada suatu media adalah proses produksi berita. Proses produksi berita

  mencakup news gathering (pengumpulan berita), news writing (penulisan berita),

  news editing (penyuntingan berita), hingga news publishing (penerbitan berita).


  News Gathering

           Proses produksi berita selalu diawali dengan pengumpulan fakta yang

  diperlukan untuk memberitakan suatu peristiwa. Ashadi Siregar, dkk dalam

  bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (2007) menyebutkan

  bahwa fakta tersebut dapat dicari dengan berbagai cara, yakni observasi,

  wawancara, dan riset dokumentasi. Wartawan dapat menggunakan salah satu cara

  tersebut, atau bahkan menggabungkan ketiganya. Berita yang baik hanya dapat

  ditulis jika didukung oleh fakta yang lengkap dan akurat. 21


            Observasi

                 Observasi dilakukan jika wartawan secara langsung menghadapi suatu

           peristiwa atau berada secara fisik di tempat kejadian. Wartawan menggunakan

           kemampuan inderawinya untuk mencatat kesan tentang suatu kejadian.22

           Sehingga fakta yang didapatkan adalah hal-hal yang dapat dilihat, didengar,

           dibaui, dirasa, serta dikecap sendiri oleh wartawan yang berada di lapangan.


    21
      Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa
(Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.43.
    22
         Ibid.
Dengan teknik observasi, wartawan dapat mendapatkan fakta yang lebih

         objektif, akurat dan terpercaya karena ia sendiri yang berada di tempat

         kejadian saat itu.


         Wawancara

               Jika suatu fakta yang dibutuhkan untuk penulisan berita berkaitan

         dengan pengalaman, pendapat, atau cita-cita orang lain, maka seorang

         wartawan harus melakukan wawancara. Wawancara berarti bertanya kepada

         orang lain, atau nara sumber untuk memeroleh fakta atau latar belakang

         masalah yang terjadi.23


               Menurut Sudirman Tebba dalam Jurnalisme Baru (2005), dari segi

         teknis, wawancara dapat dibagi menjadi enam jenis:


         a. Wawancara eksklusif, yaitu wawancara berdasarkan perjanjian atau

              kesepakatan bersama antara wartawan dengan nara sumber.

         b. Wawancara spontan, yaitu wawancara yang berlangsung secara kebetulan

              tanpa perjanjian atau kesepakatan antara wartawan dengan nara sumber

              sebelumnya.

         c.   Wawancara jalanan atau keliling, yaitu wawancara dengan berbagai nara

              sumer secara terpisah tentang suatu masalah.

         d. Wawancara langsung, yaitu wawancara yang langsung disiarkan saat itu

              juga.

    23
      Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa
(Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.44.
e. Wawancara konferensi pers, yaitu wawancara yang terjadi atas inisiatif

            nara sumber untuk menjelaskan sebuah peristiwa atau persoalan tertentu.

         f. Wawancara jarak jauh, yaitu wawancara antara wartawan dengan nara

            sumber yang berada di tempat terpisah, misalnya dengan menggunakan

            telepon atau teleconference.

              Namun dalam melakukan wawancara, wartawan juga harus benar-benar

         memilih nara sumber yang relevan dengan pemberitaan, serta terpercaya

         sehingga tulisannya nanti dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya dalam

         peliputan acara peluncuran produk terbaru dari hotel bintang lima di Bali,

         untuk mendukung tulisan beritanya, sang wartawan dapat mewawancarai

         Public Relations ataupun General Manager hotel yang bersangkutan.

         Riset dokumentasi

              Riset dokumentasi dilakukan sebagai upaya untuk memeroleh fakta

         yang berasal dari dokumentasi yang tertulis, baik itu berupa tabel, bagan,

         ataupun wacana yang tersimpan sebagai dokumen yang diarsip.24 Namun,

         data-data tersebut tidak semuanya bisa digunakan begitu saja sebagai fakta

         untuk melengkapi tulisan. Seringkali data tersebut masih berupa data mentah

         sehingga masih perlu diolah lagi.


              Data tertulis diperlukan untuk mengecek dan mendukung kebenaran dan

         akurasi fakta dari suatu peristiwa. Pertimbangannya adalah tidak semua


    24
      Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa
(Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.50.
masalah dapat dijelaskan dengan baik jika hanya melalui kata-kata, karena

         ada juga masalah yang harus dijelaskan dengan suatu gambaran yang terukur.


  News Writing

         Setelah memeroleh fakta dan data yang dibutuhkan tentang suatu peristiwa,

  selanjutnya yang dilakukan wartawan adalah menulis berita tersebut. Selain terkait

  dengan ragam berita yang digunakan, penulisan berita juga tidak lepas dari teknik

  penulisan berita. Teknik penulisan berita yang digunakan harus sesuai dengan

  ragam bentuk penulisan berita yang dipakai. Secara universal, berita ditulis dengan

  menggunakan teknik melaporkan (to report), merujuk kepada pola piramida

  terbalik (inverted pyramid), dan mengacu kepada rumus 5W1H.25


         Dalam teknik melaporkan (to report), wartawan tidak boleh memasukkan

  pendapat pribadi dalam berita yang ditulisnya karena berita haruslah berupa fakta

  objektif. Berita juga harus ditulis dan dilaporkan dengan cara yang paling mudah,

  yaitu dengan struktur atau pola piramida terbalik. Dengan pola ini, berita ditulis

  secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan dulu pada paragraph pertama,kemudian

  disusul dengan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya.

         Dalam buku Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (2008), Drs. AS

  Haris Sumadiria, M.Si menjelaskan 3 asumsi yang mendasari penulisan berita

  dengan pola piramida terbalik :




    25
      AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2008) h.116.
a. Memudahkan khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa yang sangat

   sibuk untuk segera menemukan berita yang dianggapnya menarik atau

   penting yang sedang dicari atau ingin diketahuinya.


b. Memudahkan reporter dan editor memotong bagian-bagian berita yang

   dianggap kurang atau tidak penting ketika dihadapkan kepada kendala

   teknis, misalnya berita terlalu panjang sementara kapling atau ruangan

   yang tersedia sangat terbatas.


c. Memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui rumus

   baku yang sudah sangat dikuasainya sekaligus untuk menghindari

   kemungkinan adanya fakta atau informasi penting yang terlewat tidak

   dilaporkan.


         Headline / Judul berita

                                             LEAD (teras berita)


                                            BRIDGE (perangkai)


                                        BODY (tubuh berita)


                                        LEG (kaki berita)

     Gambar 1. Struktur Piramida Terbalik


       Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsur

dasar yaitu apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa
(why), dan bagaimana (how). Oleh karena itu berita juga hendaknya ditulis

     dengan rumus 5W1H agar berita tersebut lengkap, akurat, dan sekaligus

     memenuhi standar teknis jurnalistik.


             What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada khalayak.

     Who berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu. When

     berarti kapan peristiwa itu terjadi : tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit.

     Where berarti di mana peristiwa itu terjadi. Why berarti mengapa peristiwa itu

     sampai terjadi. How berarti bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara

     menanggulangi peristiwa tersebut. Keenam unsur tersebut harus dinyatakan

     dalam kalimat yang ringkas, jelas dan menarik.


News Publishing

     Setelah berita yang telah ditulis wartawan tadi selanjutnya berita mengalami

proses editing oleh redaktur. Wartawan wajib menyerahkan dan melaporkan setiap

berita hasil liputan dalam setiap edisi kepada pimpinan perusahaan atau pemimpin

redaksi guna menjalani proses editing untuk menentukan layak atau tidaknya berita

tersebut terbit. Selanjutnya berita yang sudah diedit diberikan kepada bagian lay out

untuk diatur tata letaknya. Bagian lay out bertugas mendesain atau menata tampilan

suatu media secara fisik, serta mengedit setiap halaman berita sebelum naik cetak.

Kemudian, media yang telah dicetak tersebut masuk ke bagian sirkulasi yang

mengatur tentang pendistribusian media kepada distributor maupun pelanggan.
BAB II


                 DESKRIPSI UMUM L’ULTIMO PARADISO




       Obyek Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan sebuah perusahaan media

yang berfokus pada pariwisata, yang mengelola dua bentuk media yaitu Tabloid

L’ultimo Paradiso serta situs on line www.ultimoparadiso.com. Selama menjalani

Kuliah Kerja Lapangan, penulis mencoba mengumpulkan data-data mengenai profil

perusahaan melalui berbagai sumber. Baik itu melalui company profile yang

diberikan sebelum pelaksanaan KKL, maupun wawancara langsung dengan anggota

redaksi L’ultimo Paradiso untuk menggali lebih dalam informasi tentang media

tersebut. Nara sumber yang memberi informasi tentang deskripsi umum L’ultimo

Paradiso kepada penulis antara lain Senior Editor, Maria Dominique; Marketing, Ben

Sisko, dan Chief Editor, Igo Kleden.


A.   Sejarah Tabloid L’ultimo Paradiso

            Menurut informasi yang didapat penulis dari Senior Editor L’ultimo

     Paradiso, Maria Dominique dan Chief Editor Igo Kleden, Tabloid L’ultimo

     Paradiso berdiri pada tahun 2006. Awal pendiriannya diprakarsai oleh Rocky

     Wisuda Praputranto, Dewantoro Umbu Djoka dan Igo Kleden. Para pendiri

     L'Ultimo ini merasakan perlunya sebuah media yang mampu mengakomodir

     kebutuhan informasi bagi para pelaku bisnis pariwisata di Bali pada khususnya

     dan di Indonesia pada umumnya. Para pemrakarsa yang kebetulan berasal dari
Nusa Tenggara Timur ini juga memiliki kerinduan untuk bisa mendukung

pengembangan destinasi wisata di kawasan Indonesia Tengah dan Timur

melalui kehadiran sebuah media pariwisata. Atas dasar visi yang sama ini, para

pemrakarsa tersebut mendirikan CV Paradiso Timur Raya.


       Banyak relasi mereka yang bergerak di bidang pariwisata, baik hotel,

travel agent, dan berbagai asosiasi pariwisata memiliki mimpi yang sama dan

sangat mendukung visi tersebut. Pada bulan Mei tahun 2006 lahirlah L'Ultimo

Paradiso di Bali sebagai media komunikasi dan informasi, baik bagi para pelaku

pariwisata maupun bagi masyarakat umum yang membutuhkan informasi

seputar pariwisata. L’ultimo Paradiso mencoba menghadirkan isu-isu terkini di

dunia pariwisata, kebijakan-kebijakan baru seputar pariwisata, maupun ulasan

tentang destinasi wisata dalam negeri.


       Berkat relasi baik yang terjalin antara ketiga pemrakarsa tersebut dengan

pemilik Panorama Tour&Travel, salah satu tour operator terbesar di Indonesia

yang berpusat di Jakarta, L’ultimo Paradiso hingga saat ini menempati

Panorama Building, Sanur, Bali, sebagai kantornya.


       Nama L’ultimo Paradiso sendiri diambil dari bahasa Italia yang artinya

“Surga yang paling indah”. Menurut Maria Dominique, nama tersebut hendak

merepresentasikan isi yang terdapat dalam tabloid ini, yakni tentang keindahan

tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
B.   Visi dan Misi

     Visi : memajukan dunia pariwisata Indonesia pada umumnya, dan wilayah

     Indonesia Tengah dan Timur pada khususnya, dari berbagai aspek.


     Misi : memberikan informasi seputar dunia pariwisata yang objektif untuk

     memenuhi kebutuhan para pelaku industri pariwisata di Indonesia maupun

     wisatawan pada umumnya.


C.   Logo dan Tagline




     Gambar 2. Logo L’ultimo Paradiso


             Logo resmi L’ultimo Paradiso dapat dilihat pada halaman cover depan

     tabloid, serta pada laman rumah situs www.ultimoparadiso.com. Dua warna

     yang digunakan sebagai corporate identity adalah oranye untuk tulisan L’ultimo

     dan biru untuk tulisan Paradiso, serta tagline “Ultimate News” yang juga

     tercantum di atasnya.


             L’ultimo Paradiso mengusung tagline “The ultimate news” yang berarti

     berita paling mewah, menegaskan bahwa media ini sebagai sumber berita

     pariwisata yang berbeda dan lebih unggul dari media lainnya, baik secara

     pengemasan maupun isinya.
D.   Media Profile

     1.   Data Umum Media

                 Nama media yang menjadi tempat pelaksanaan Kuliah Kerja

           Lapangan   adalah      L’ultimo    Paradiso   untuk    versi   tabloid   dan

           www.ultimoparadiso.com untuk versi online. Keduanya berada di bawah

           manajemen CV Paradiso Timur Raya yang dipimpin oleh Rocky Wisuda

           Praputranto selaku komisaris. Kedua pendiri lainnya juga masuk dalam

           jajaran manajerial di CV Paradiso Timur Raya. Dewantoro Umbu Djoka

           menjabat sebagai Direktur dan Igo Kleden sebagai Direktur Operasional.


                 Kantor redaksi L’ultimo Paradiso beralamat di jalan By Pass

           Ngurah Rai No. 620, Suwung, Denpasar, Bali. Kantor ini terletak pada

           Panorama    Building    yang      merupakan   kantor    cabang    Panorama

           Tour&Travel di Bali. Di tempat inilah segala kegiatan yang berhubungan

           dengan urusan keredaksian maupun manajerial berjalan, kecuali

           percetakan. Untuk pencetakan tabloid L’ultimo Paradiso setiap bulannya

           menggunakan jasa percetakan di PT. Cintya, Denpasar.


             Tanggal terbit tabloid L’ultimo Paradiso adalah tanggal 15 setiap

           bulannya, dengan oplah 10.000 eksemplar per bulan. Sejak kemunculan

           pertamanya pada bulan Mei tahun 2006 pun, L’ultimo Paradiso tetap

           konsisten dengan jumlah oplahnya.
2.   Deskripsi Media (cetak dan online)

        Sebagai sebuah media berbentuk tabloid, ukuran yang dimiliki

     L’ultimo Paradiso adalah 41 cm (panjang) x 29 cm (lebar). Cukup standar

     bagi sebuah tabloid. Agar menarik, L’ultimo Paradiso menggunakan jenis

     kertas art paper untuk cover nya. Pemilihan ini membuat pengemasan

     tabloid L’ultimo Paradiso terkesan mewah dan eksklusif. Untuk isinya,

     digunakan HVS 80 gr yang dicetak full color. Hal ini menyesuaikan isi

     dari tabloid yang selalu didukung dengan adanya tampilan visual berupa

     gambar dan foto-foto sehingga akan lebih menarik dan lebih hidup jika

     seluruh halaman dicetak berwarna.


        Jumlah halaman dalam L’ultimo Paradiso memang tidak terlalu

     banyak, hanya 20 halaman termasuk cover. Tampilan fisik L’ultimo

     Paradiso pun terlihat ringkas dan tidak terlalu berat. Biasanya bagian

     sirkulasi melipat tabloid menjadi dua, lalu mengemasnya dalam plastik

     sebelum didistribusikan kepada pelanggan-pelanggan khusus di wilayah

     Bali. Namun agar lebih mudah dibaca oleh orang banyak, di titik-titik

     distribusi tertentu, tabloid L’ultimo Paradiso biasa didistribusikan tanpa

     dikemas plastik. Untuk pendistribusian sendiri, L’ultimo Paradiso tidak

     memungut biaya dari pembacanya. Tabloid ini dapat diperoleh secara

     cuma-cuma.
Gambar 3. Contoh cover tabloid L’ultimo Paradiso


   Sebagai sebuah media yang berfokus pada pariwisata, isi tulisan dalam

L’ultimo Paradiso tentu hal-hal yang berkaitan dengan pariwisata dalam

negeri, meskipun redaksi juga memiliki rubrik global news yang berisi

berita-berita internasional. Bahasa yang digunakan dalam L’ultimo

Paradiso adalah bahasa Inggris (80%) dan bahasa Indonesia (20%).


   Seiring berkembangnya teknologi, persaingan dari media lain serta

tuntutan yang ada dari pembaca, L’ultimo Paradiso juga mengembangkan

sebuah media lagi yakni situs online. Tak bisa dipungkiri, kebutuhan akan

informasi yang cepat dan lengkap, menuntut L’ultimo Paradiso untuk juga

menyebarkan beritanya melalui internet agar lebih mudah dibaca tanpa

ada batasan tempat dan waktu. Oleh karena itu setiap harinya, situs

www.ultimoparadiso.com selalu melakukan updating berita.
Lewat situs online ini, selain membaca posting berita yang terbit setiap

     harinya, pembaca juga dapat mengunduh setiap edisi tabloid dalam format

     pdf secara gratis juga.


3.   Iklan

        Karena merupakan tabloid yang dibagikan secara gratis, kehidupan

     L’ultimo Paradiso 100% bergantung pada iklan yang masuk. Pemasukan

     dari iklan ini digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan redaksional

     dan juga pencetakan tabloid setiap bulannya.


        Untuk sistem pemasangan iklan, L’ultimo Paradiso biasanya

     melakukan kontrak selama satu tahun ataupun enam bulan dengan klien.

     Dengan sistem ini, harga yang didapat klien tentu bisa lebih murah lagi

     karena ada potongan harga. Namun, untuk iklan-iklan tertentu dapat juga

     melakukan pemasangan untuk satu kali pemuatan saja.


        Tarif iklan

        Berikut daftar tarif pemasangan iklan untuk satu kali pemuatan:

     Full spread 41 cm x 58 cm                       Rp 24.000.000 / issue

     Front cover 41 cm x 29 cm                       Rp 12.000.000 / issue

     Back cover 41 cm x 29 cm                        Rp 12.000.000 / issue

     Inside front 41 cm x 29 cm                      Rp 10.000.000 / issue

     Inside back 41 cm x 29 cm                       Rp 10.000.000 / issue

     Inside full page 41 cm x 29 cm                  Rp 8.000.000 / issue
Half page 20.5 cm x 29 cm                       Rp 5.000.000 / issue

¼ page 20.5 cm x 14.3 cm                        Rp 4.000.000 / issue


  Spesifikasi iklan

          Menurut informasi yang didapat dari Ben Sisko selaku bagian

  marketing, iklan-iklan yang dipasang dalam tabloid L’ultimo Paradiso

  mayoritas berasal dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di

  industri pariwisata seperti hotel, villa, restoran, café, tempat hiburan,

  tour&travel agent, maskapai penerbangan serta program-program

  kampanye pariwisata dari pemerintah seperti “Vote Komodo” dan

  “Visit Indonesia 2010”. Namun di luar itu ada juga beberapa klien

  yang tidak terkait langsung dengan bidang pariwisata seperti rumah

  sakit dan supermarket.


          Berikut ini beberapa contoh iklan yang dimuat dalam tabloid

  L’ultimo Paradiso:




  Gambar 4. Iklan White Horse Deluxe Coach
Gambar 5. Iklan Vote Komodo dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata
        Republik Indonesia.




        Gambar 6. Iklan Mini Mart


4.   Rubrikasi

        Dalam tabloid L’ultimo Paradiso terdapat berbagai rubrik yang

     disesuaikan juga dengan kebutuhan informasi pembaca. Berikut rubrik-

     rubrik yang terdapat dalam tabloid L’ultimo Paradiso :
FOCUS

   Berisi tentang topik utama atau tema besar yang diangkat pada edisi

tersebut. Rubrik Focus merupakan kelanjutan atau penjabaran dari

headline pada cover depan tabloid, sehingga rubrik ini ditempatkan di

halaman pertama pada isi tabloid.


EDITORIAL

   Merupakan tulisan berisi opini yang mewakili pendapat dari media

mengenai suatu isyu aktual di dunia pariwisata yang sedang berkembang.

Isi dari editorial tidak selalu sama ataupun terkait dengan rubrik Focus.


GLOBAL NEWS

   Berisi tentang berita-berita internasional (straight news) yang masih

berkaitan dengan dunia pariwisata. Berita-berita dalam rubrik ini biasanya

dilansir dari situs berita internasional seperti AFP, AP, Reuters, dan BBC.


EVENT

   Berisi tentang acara-acara pariwisata dan budaya menarik terkini yang

digelar di Bali. Karena memiliki space yang cukup terbatas, biasanya

rurik ini hanya ditulis dalam bentuk straight news singkat, sehingga dalam

satu edisi tabloid dapat dimuat tiga hingga empat berita yang menarik.


MY INDONESIA

   Berisi berita-berita yang berkaitan dengan dunia pariwisata dari

seluruh nusantara baik dalam bentuk straight news maupun soft news.
BALI DESTINATION

   Karena berbasis di provinsi Bali, dan mayoritas persebaran tabloid ada

di provinsi Bali, rubrik ini berisi berbagai macam berita pariwisata khusus

wilayah Bali. Isi rubrik ini mengulas tempat-tempat atau atraksi wisata

yang menarik di Bali, serta acara-acara menarik yang diadakan di Bali.


FOOD FOR THOUGHT

   Rubrik ini mengangkat feature serta ulasan singkat tentang kuliner

yang ada di Bali agar menjadi inspirasi bagi pembacanya. Karena space

nya yang tidak terlalu besar yakni setengah halaman, biasanya dalam

rubrik ini hanya ada satu hingga dua artikel dalam bentuk soft news.


ISLAND EXPLORER

   Mengangkat berita dan kisah dari destinasi wisata yang ada di

Indonesia, khususnya yang berada di luar provinsi Bali. Sejauh ini rubrik

Island Explorer selalu mengangkat destinasi wisata di kawasan Indonesia

Tengah dan Timur.


EXECUTIVE

   Merupakan rubrik khusus yang berisi berita ringan berupa profil serta

feature para pelaku industri pariwisata di Bali maupun sekitarnya. Karena

ulasannya lebih mendalam, berita dalam rubrik Executive biasa ditulis

dalam bentuk soft news dan feature.
JAKARTA SECTION

        Atas adanya permintaan dari sebagian besar pembaca, mulai

     pertengahan tahun 2010, L’ultimo Paradiso menambahkan satu rubrik

     baru yaitu Jakarta Section. Selain karena pembaca L’ultimo Paradiso di

     kota Jakarta cukup besar (nomor dua setelah Bali), banyak pula pembaca

     di wilayah Bali yang menginginkan adanya suplemen berita tentang

     Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Indonesia karena seringkali

     peristiwa-peristiwa di Jakarta memiliki implikasi tertentu bagi pelaku

     pariwisata di Bali.


     NUSANTARA

        Rubrik terakhir dalam tabloid ini disajikan dalam bahasa Indonesia

     dan berisi tentang berita-berita pariwisata dari tanah air. Rubrik ini terdiri

     dari dua halaman paling belakang dan berisi berita-berita dalam bentuk

     straight dan soft news.


5.   Target audiens dan profil pembaca

        Pembaca L’ultimo Paradiso adalah orang-orang yang bergerak di

     bidang pariwisata di Indonesia maupun luar negeri, misalnya tour

     operator, komunitas pariwisata eksekutif dan profesional, Duta Besar

     Negara asing di Indonesia, representatif dari Negara asing, pemerintah

     lokal (terutama Bali dan Nusa Tenggara), serta para wisatawan asing

     maupun lokal di Indonesia, khususnya Bali yang membutuhkan informasi

     dari dunia pariwisata.
Demografi

        Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

        Usia           : 21 – 45 tahun

        Pendidikan     : D3, S1-S3

        Pekerjaan      : Tour operator, tour guide, executive, manager,

                       general manager, public relations, marketing, pegawai

                       pemerintah (Dinas Pariwisata), pengusaha.

        Geografi       : Bali, Jawa (terutama Jakarta dan Surabaya), Nusa

                       Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa), Nusa

                       Tenggara Timur (Flores, Sumba Barat, Sumba Timur,

                       Timor), Sulawesi (Manado), Malaysia, Australia,

                       Thailand, AS, Kanada, Italia, Belanda, Perancis,

                       Jerman.

6.   Struktur Perusahaan

     Chief Editor               : Igo Kleden

        Bertugas     memimpin     rapat   redaksi,   menentukan    tema,   serta

        memberikan keputusan bagi segala kebijakan redaksional.

     Senior editor              : Maria Dominique

        Bertugas membuat TOR dari tema per bulan, menulis berita dan

        mengedit berita, serta melakukan sunting bahasa.

     Reporter                   : Tri Wibowo, Christovao Vinhas

        Bertugas meliput berita di lapangan dan menulis berita sesuai dengan

        penugasan dari rapat redaksi.
Marketing              : Ben Sisko

  Bertugas melakukan kegiatan marketing dan promosi ke luar, serta

  mengurus segala bentuk kerja sama dengan klien, seperti pemasangan

  iklan, sponsorship, maupun kerja sama sebagai media partner.


Graphic Designer       : Dicky da Silva

  Bertugas mendesain lay out majalah, mendesain iklan (jika

  diperlukan), dan segala kebutuhan desain yang berkaitan dengan

  kegiatan keredaksian L’ultimo Paradiso.


Translator             : Indira Sari Paputungan

  Bertugas menerjemahkan berita dari Bahasa Indonesia ke Bahasa

  Inggris.


Accounting             : Syarah Rosverawati

  Mengurusi segala kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan

  keuangan pada L’ultimo Paradiso.


Distribution           : Jarot Suto

  Bertugas mendistribusikan tabloid L’ultimo Paradiso kepada para

  pelanggan maupun tempat-tempat yang menjadi titik distribusi di Bali,

  serta mengatur sirkulasi tabloid yang akan dikirim ke luar daerah

  setiap bulannya.
BAB III


         HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN




A.   DESKRIPSI HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN


                  L’ultimo Paradiso sebagai salah satu media pariwisata yang berbasis

     di Bali memiliki dua versi media, yaitu cetak (tabloid) dan online (website).

     Kedua versi media ini dikelola langsung oleh redaksi L’ultimo Paradiso. Untuk

     versi cetak yang berformat tabloid, waktu terbitnya adalah satu bulan sekali

     pada pertengahan bulan. Sedangkan untuk versi online atau website, redaksi

     selalu melakukan pembaruan (updating) setiap hari, yaitu pada pagi, siang dan

     sore hari.


                  Pada masa praktik selama tujuh minggu (21 Juni – 2 Agustus 2010),

     penulis tak hanya melakukan aktivitas jurnalis untuk media cetaknya saja, tetapi

     juga media online. Sebelum mengawali pelaksanaan KKL, chief editor selaku

     pembimbing di tempat KKL terlebih dulu memberikan briefing pada penulis

     mengenai aktivitas yang akan dilakukan selama masa KKL serta aturan-aturan

     teknis yang harus dimengerti selama melaksanakan KKL di L’ultimo Paradiso.

     Chief editor memberikan job description kepada penulis antara lain untuk

     aktivitas news gathering dan news writing. Berikut deskripsi hasil pelaksanaan

     KKL oleh penulis.
1. Aktivitas Jurnalistik pada Tabloid L’ultimo Paradiso

         Setiap bulannya, redaksi L’ultimo Paradiso selalu melakukan rapat

   redaksi bulanan, yaitu setiap Senin minggu pertama setelah edisi terbaru

   terbit. Dalam rapat yang dipimpin oleh chief editor ini akan ditentukan tema

   besar untuk edisi mendatang. Setelah menemukan tema besar untuk edisi

   yang akan diproduksi, selanjutnya redaksi akan menentukan gambar dan

   judul besar untuk cover depan tabloid, serta topik-topik yang akan diangkat

   untuk setiap rubriknya.


         Setiap minggunya pada hari Jumat, redaksi akan mengadakan rapat

   koordinasi dan evaluasi dengan seluruh anggota redaksi. Seluruh naskah

   harus sudah masuk ke meja redaktur pada tanggal 5 setiap bulannya,

   sedangkan untuk deadline iklan adalah tanggal 10 setiap bulannya.


         Pada saat penulis memulai Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di L’ultimo

   Paradiso, yaitu pada tanggal 21 Juni 2010, redaksi telah mengadakan rapat

   redaksi bulanan seminggu sebelumnya. Tema besar telah ditentukan, begitu

   pula dengan topik-topik untuk rubrik-rubriknya. Untuk edisi bulan Juli,

   redaksi L’ultimo Paradiso telah menetapkan tema “Save the Turtle” yang

   juga menjadi headline-nya. Menurut chief editor, Igo Kleden, tema tersebut

   diambil sehubungan dengan semakin memprihatinkannya fenomena

   kelangkaan satwa penyu laut di Bali, juga bersamaan dengan diresmikannya

   sebuah pusat konservasi penyu di Pantai Kuta yang bernama Kuta Beach

   Sea Turtle Conservation. Chief editor pun meminta penulis untuk menggali
lebih banyak informasi lagi mengenai isyu tersebut agar wawasan penulis

semakin luas untuk bekal peliputan ke depannya.


     Untuk rencana peliputan sendiri, redaksi telah memiliki beberapa

agenda dalam bulan Juni tersebut, terutama untuk melakukan peliputan

khusus terkait headline “Save the Turtle”. Saat pertama kali menghadap

chief editor pada tanggal 15 Juni 2010 bahkan chief editor telah

memberikan beberapa agenda peliputan dalam bulan Juni, seperti undangan

acara peresmian Kuta Beach Sea Turtle Conservation, liputan Bali Art

Festival, dan interview dengan beberapa tokoh penting di Bali.


1.1 Proses Produksi Berita pada Tabloid L’ultimo Paradiso

           Secara garis besar, aktivitas jurnalistik pada L’ultimo Paradiso

   dibagi menjadi 5, yakni news gathering, news writing, news editing,

   layouting, dan news publishing.


       News Gathering

             Setelah dilakukan pembagian tugas peliputan, reporter akan

       langsung memulai proses pengumpulan berita (news gathering).

       Secara teknis, prosedur kerja wartawan pada tabloid L’ultimo

       Paradiso dalam melaksanakan tugasnya untuk mengumpulkan berita

       adalah berdasarkan :


       a. Undangan liputan yang telah disetujui oleh chief editor
Sebagai salah satu media pariwisata yang ada di Bali,

L’ultimo Paradiso selalu mendapatkan undangan liputan serta

informasi berupa agenda kegiatan yang akan berlangsung di Bali

pada waktu tertentu. Undangan peliputan tersebut kebanyakan

datang dari berbagai hotel, tempat hiburan, maupun instansi-

instansi yang bergerak di bidang pariwisata.


     Biasanya, beberapa hari sebelumnya, pihak penyelenggara

acara akan mengirimkan undangan liputan kepada L’ultimo

Paradiso melalui e-mail redaksi info@ultimoparadiso.com, e-

mail editor igo@ultimoparadiso.com, maupun e-mail masing-

masing reporter. Tak jarang karena relasi yang sudah cukup

dekat dan baik antara redaksi dengan penyelenggara, undangan

tidak resmi juga disampaikan melalui sms dan telepon.


     Undangan peliputan       yang diterima kemudian akan

dipertimbangan lagi oleh chief editor, apakah event tersebut

layak untuk diliput atau tidak. Chief editor juga akan

mempertimbangkan nilai-nilai berita yang ada pada suatu event

tertentu. Jika event tersebut sesuai dengan target pembaca, serta

memiliki nilai berita yang tinggi, maka chief editor akan

meneruskannya kepada reporter agar dilakukan peliputan.
Penugasan liputan berdasarkan undangan peliputan ini juga

   banyak diberikan oleh chief editor kepada penulis selama

   melaksanakan KKL.


b. Penugasan melalui keputusan rapat redaksi.

        Seperti yang telah dijelaskan, pada rapat redaksi bulanan,

   akan ditentukan suatu tema besar yang akan diangkat.

   Berdasarkan tema besar tersebut, lalu akan ditentukan pula tema

   dari masing-masing rubrik yang tentunya masih relevan dengan

   tema besar.


        Setelah muncul tema-tema tertentu pada masing-masing

   rubrik, Chief editor akan memutuskan dalam rapat redaksi

   penugasan terhadap reporter untuk melakukan peliputan atau

   reportase. Biasanya chief editor melalui rapat redaksi akan

   menentukan isi rubrik Fokus dan Editorial, destinasi pariwisata

   mana yang akan diulas dalam edisi bulan depan, siapa saja tokoh

   penting yang akan diulas profilnya, serta tujuan wisata kuliner

   menarik yang bisa menjadi inspirasi bagi pembaca untuk rubrik

   Food for Thought. Kebanyakan penugasan liputan berdasarkan

   keputusan rapat redaksi ini biasanya untuk penulisan feature.

   Ada juga peliputan straight news yang ditugaskan melalui

   keputusan rapat redaksi, tapi biasanya untuk event-event tertentu
yang memang sudah sering digelar, seperti Bali Festival,

     upacara-upacara adat besar di Bali, dan sebagainya.


          Tak tertutup kemungkinan juga chief editor untuk memberi

     tugas peliputan khusus mengenai isyu-isyu pariwisata terkini

     yang sedang hangat di wilayah Bali secara khusus atau Indonesia

     secara umum. Misalnya mengenai fenomena kelangkaan penyu

     yang semakin memprihatinkan karena adanya praktik jual-beli

     penyu secara ilegal yang banyak terjadi di Bali maupun di

     wilayah lain di Indonesia.


      Sumber berita yang biasa dipakai oleh wartawan L’ultimo

Paradiso untuk menulis straight news dan feature antara lain :


a.   Observasi langsung ke lokasi peliputan

              Dalam menjalankan tugas peliputannya, wartawan

     L’ultimo Paradiso sebisa mungkin melakukan peliputan dan

     observasi langsung ke lokasi. Terutama untuk peliputan di

     wilayah Bali. Untuk wilayah Jakarta, L’ultimo Paradiso memiliki

     satu orang reporter sekaligus koordinator biro Jakarta yang

     bertugas meliput berita-berita nasional.


              Observasi langsung di tempat peliputan memungkinkan

     reporter untuk mendapat informasi sebanyak mungkin dari

     lapangan, juga memungkinkan reporter untuk bertemu dengan
banyak narasumber yang dapat dimintai informasi. Sesuai

   instruksi dan arahan dari chief editor, penulis melakukan

   observasi langsung pada setiap peliputan yang dilakukan, baik

   itu untuk penulisan straight news maupun feature.


b. Interview langsung dengan tokoh yang bersangkutan.

            Dalam setiap peliputan, wartawan L’ultimo Paradiso

   juga dianjurkan untuk melakukan wawancara langsung dengan

   narasumber yang bersangkutan dan tentunya narasumber yang

   kredibel. Selain untuk memperkaya tulisan agar semakin

   menarik dan memiliki informasi lebih dari narasumber, berita

   yang dihasilkan dengan mencantumkan hasil wawancara akan

   menambah nilai kepercayaan para pembacanya.


            Selama pelaksanaan KKL di L’ultimo Paradiso, penulis

   telah melakukan banyak wawancara dengan tokoh-tokoh penting

   dalam setiap peliputannya. Wawancara yang dilakukan bisa

   berupa wawancara mendalam (in depth interview) secara one on

   one, bisa juga wawancara singkat di lokasi peliputan.


            Wawancara mendalam paling efektif dilakukan untuk

   menulis feature, baik itu biographical feature, maupun

   travelogue feature tentang tempat wisata, produk ataupun hal-hal

   yang berhubungan dengan isyu pariwisata dan kebudayaan.
Wawancara jenis ini dilakukan untuk menggali informasi secara

   mendalam tentang suatu topik tertentu kepada narasumber yang

   telah ditetapkan sebelumnya. Pada tabloid L’ultimo Paradiso,

   jurnalis biasa melakukan wawancara mendalam untuk beberapa

   rubrik     seperti   Focus,   Executive,   Island   Explorer,   Bali

   Destination, dan My Indonesia.


              Sedangkan wawancara singkat biasanya dilakukan

   penulis jika pada saat berada di lokasi peliputan penulis dapat

   bertemu langsung dengan tokoh penting yang dapat dijadikan

   narasumber. Wawancara ini dilakukan untuk mengajukan

   pertanyaan-pertanyaan penting kepada nara sumber untuk

   melengkapi penulisan straight news yang terdapat pada rubrik

   Global News, My Indonesia, Bali Destination, Event dan Jakarta

   Section.


c. Riset kepustakaan

              Riset kepustakaan dilakukan untuk melengkapi materi

   tulisan, sekaligus untuk studi sebelum wartawan turun ke

   lapangan. Biasanya untuk melakukan peliputan tentang suatu

   destinasi pariwisata, wartawan memperkaya materi tulisan

   dengan informasi yang didapat dari buku.
Terkadang wartawan juga bisa mengolah informasi dari

   buku dan sumber kepustakaan lainnya menjadi sebuah tulisan

   feature tanpa perlu melakukan peliputan langsung ke lokasi.

   Biasanya hal ini dilakukan untuk penulisan feature tentang suatu

   destinasi pariwisata. Tentunya dalam membuat berita semacam

   ini wartawan harus menggunakan sumber yang terpercaya agar

   hasilnya bisa tetap objektif dan dapat dipercaya.


d. Press conference

            Seringkali redaksi tabloid L’ultimo Paradiso mendapat

   undangan konferensi pers yang diadakan oleh hotel, perusahaan,

   organisasi    maupun       instansi     tertentu    yang   akan

   menyelenggarakan event. Biasanya pihak yang mengundang

   akan mengirimkan fax maupun e-mail kepada redaksi untuk

   menghadiri konferensi pers yang akan mereka selenggarakan.


            Saat menghadiri press conference, penulis yang

   berperan sebagai jurnalis mendapatkan press kit, yaitu berkas-

   berkas berisi informasi yang akan disampaikan oleh pihak

   berkepentingan yang menyelenggarakan press conference. Tapi

   tidak cukup hanya itu, selama jalannya press conference, penulis

   juga mencatat informasi penting yang disampaikan yang belum

   tercantum dalam press release ataupun berkas-berkas yang

   diberikan.
Press conference juga merupakan ruang khusus untuk

     sesi tanya jawab antara wartawan dengan narasumber yang

     menyelenggarakan press conference. Penulis memanfaatkan hal

     ini untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan langsung. Hal ini

     akan memperkaya tulisan karena reporter akan mendapatkan

     jawaban langsung dari yang bersangkutan. Begitu pula jika ada

     reporter dari media lain yang melontarkan pertanyaan yang lain,

     dapat dijadikan kutipan juga untuk memperkaya informasi dalam

     berita yang kita tulis nantinya.


e.   Press release

              Press release juga menjadi salah satu sumber acuan

     bagi reporter L’ultimo Paradiso dalam mengumpulkan dan

     menulis suatu berita. Biasanya press release juga dikirimkan

     oleh pihak terkait melalui fax, e-mail, atau diberikan langsung

     pada saat konferensi pers.


f. Website resmi tokoh atau perusahaan yang bersangkutan

              Situs resmi dari tokoh atau perusahaan yang akan

     diberitakan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang

     terpercaya bagi wartawan untuk melengkapi materi beritanya,

     terutama untuk mencari informasi tentang profil perusahaan atau

     tokoh yang akan diberitakan. Misalnya saat melakukan peliputan

     tentang Bali Safari and Marine Park, penulis terlebih dahulu
membuka website resmi dari Bali Safari and Marine Park yaitu

     www.balisafarimarinepark.com untuk mengetahui dan menggali

     informasi lebih banyak tentang tempat yang akan diliput.


              Dalam website resmi tersebut penulis mendapatkan

     banyak informasi yang terpercaya mengenai tempat yang akan

     diliput, mulai dari lokasi, deskripsi dan keunikan tempat wisata,

     produk-produk yang ditawarkan, sejarah berdirinya, serta

     informasi-informasi terkini yang ditampilkan dalam website.

     Website resmi menjadi salah satu sumber yang mudah dan cepat

     untuk diakses, terpercaya dan yang terpenting bermanfaat bagi

     penulis yang baru pertama kali melakukan liputan di wilayah

     Bali sehingga masih harus banyak menggali informasi mengenai

     objek-objek peliputan.


g.   Riset internet

              Sebelum melakukan suatu liputan atau wawancara,

     biasanya reporter melakukan penelusuran lewat internet tentang

     hal-hal yang terkait dengan kegiatan peliputan. Misalnya untuk

     mengetahui informasi tentang seorang tokoh tertentu, suatu

     instansi, produk, dan sebagainya. Riset ini digunakan untuk

     memperkaya informasi yang telah diperoleh reporter sebelumnya

     melalui situs resmi. Biasanya reporter juga menelusuri berita-

     berita sebelumnya yang masih terkait dengan tokoh ataupun
event tersebut. Dengan melakukan riset kecil sebelum turun ke

   lapangan, reporter akan semakin kaya informasi dan juga tidak

   akan kehabisan bahan jika akan melakukan wawancara.


     Dalam     pelaksanaan    Kuliah   Kerja    Lapangan,    penulis

mendapatkan tugas peliputan langsung dari chief editor. Tugas

peliputan pertama yang diberikan kepada penulis adalah liputan

peresmian Kuta Beach Sea Turtle Conservation pada tanggal 19 Juni

2010 dan liputan surfing championship di Halfway Beach Kuta pada

tanggal 20 Juni 2010. Untuk kedua peliputan ini, chief editor sengaja

memberikannya sebagai warming up bagi penulis sebelum memulai

Kuliah Kerja Lapangan secara resmi pada tanggal 21 Juni 2010.

Apalagi kedua event ini terbilang cukup penting dan menarik untuk

diangkat menjadi berita.


     Kedua peliputan pertama tadi dilakukan oleh penulis sendiri.

Hal ini menjadi pengalaman menarik sekaligus mendebarkan karena

merupakan pengalaman pertama bagi penulis terjun langsung ke

lapangan untuk melakukan news gathering. Pada liputan pertama di

Pantai Kuta, penulis melakukan observasi langsung dengan

menghadiri acara peresmian Kuta Beach Sea Turtle Conservation.

Liputan pertama ini menjadi sangat berkesan bagi penulis. Meskipun

awalnya sempat ragu karena harus langsung turun ke lapangan

sendiri, namun dalam liputan ini penulis merasa cukup berhasil.
Gambar 7. Pelepasan Tukik di Pantai
                                  Kuta

G




     Penulis membuat catatan untuk hal-hal penting selama acara

berlangsung, baik itu dari hasil observasi maupun kutipan penting

dari para tokoh yang memberi sambutan, yakni Bupati

Kabupaten Badung, perwakilan Quicksilver Indonesia, Coca Cola

Amatil dan perwakilan dari LSM Profauna Indonesia. Penulis juga

mendapatkan sumber berita lain dari press release yang diberikan

oleh Public Relations penyelenggara pada saat acara berlangsung.


     Namun pengalaman yang tidak dapat terlupakan pada

peliputan pertama tersebut adalah saat akhir acara peresmian, penulis

turut terlibat langsung dalam pelepasan 500 ekor tukik (bayi penyu)

yang berhasil ditetaskan lewat program Kuta Beach Sea Turtle

Conservation bersama Bupati Kabupaten Badung, para undangan
dan ratusan wisatawan asing maupun domestik yang sore itu

memadati kawasan Pantai Kuta.


     Tanggal 20 Juni 2010, penulis kembali melakukan liputan

dengan observasi langsung di Halfway Beach Kuta untuk acara

MagicWave Surfing Championship. Kali ini penulis juga melakukan

peliputan sendiri. Selama observasi, penulis mencatat beberapa hal

penting seperti jumlah peserta, kriteria peserta, informasi tentang

penyelenggara, serta juara dalam perlombaan tersebut. Pada

kesempatan ini, penulis juga melakukan wawancara dengan ketua

panitia penyelenggara sekaligus pemimpin redaksi Magicwave yang

merupakan koran komunitas surfing di Bali, yaitu Piping.


     Satu hal yang sebenarnya menarik di sini, rekan-rekan media

diberi kesempatan oleh panitia MagicWave Surfing Championship

untuk berselancar gratis, menggunakan papan dan perlengkapan

surfing yang dimiliki panitia. Tak perlu khawatir, karena bagi yang

masih pemula, akan didampingi oleh seorang guide yang merupakan

surfer berpengalaman. Sayangnya, karena penulis tidak mendapat

informasi tentang hal tersebut dari undangan maupun chief editor,

penulispun tidak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut.


     Pada tugas peliputan di sini, penulis juga mulai berkenalan

dengan para wartawan dari media-media lain yang ada di Bali.
Ternyata nama L’ultimo Paradiso sudah sangat dikenal di Bali,

sehingga penulis merasa semakin mendapat kemudahan.


     Pada tanggal 21 Juni 2010, yang merupakan tanggal resmi

penulis mulai melaksanakan KKL di L’ultimo Paradiso, chief editor

mengajak penulis untuk melakukan liputan di Sanur Beach

Aerowisata Hotel&Resort untuk penulisan feature. Kali ini penulis

bersama-sama dengan chief editor mendatangi langsung hotel

tersebut dan melakukan observasi dengan berkeliling hotel dan

melihat-lihat fasilitas yang ada sambil ditemani oleh Public

Relations hotel tersebut. Setelah itu, penulis melakukan wawancara

langsung dengan Public Relations Sanur Beach Aerowisata

Hotel&Resort, Candy Juliani, terkait dengan program baru yang

sedang dijalankan manajemen hotel tersebut.


     Pada tanggal 22 Juni 2010, penulis melakukan information

gathering melalui riset internet dan riset kepustakaan sebagai dasar

informasi untuk penulisan feature tentang konservasi penyu laut,

serta Toya Bungkah & Toya Devasya Villa di Kintamani. Penulis

mengambil beberapa informasi dari website www.profauna.org dan

www.toyadevasya.com. Penulis juga membuat janji interview

melalui e-mail dan telepon dengan koordinator Profauna untuk

wilayah Bali.
Pada tanggal 23 Juni 2010, penulis bersama chief editor

mendatangi Sentosa Villa Seminyak untuk melakukan observasi

untuk penulisan feature tentang villa bintang lima tersebut. Selain itu

penulis juga melakukan wawancara dengan General Manager

Sentosa Villa Seminyak, Wayan Supandi, untuk penulisan feature

pada rubrik Executive.


     Sore harinya, penulis kembali mendatangi Kuta Beach Sea

Turtle Conservations untuk melakukan observasi langsung di tempat

penangkaran penyu laut, kali ini tanpa didampingi chief editor.

Sebelumnya, penulis telah membuat janji untuk melakukan

wawancara dengan koordinator dari LSM ProFauna Indonesia untuk

wilayah Bali yang mendukung kampanye pelestarian penyu laut ini,

yakni Wayan Wiradnyana. Beruntung sekali pada saat itu penulis

juga berkesempatan untuk bertemu dengan Ketua Satgas Pantai

Kuta, Bapak Agung Ngurah Tresna, yang merupakan salah satu

pencetus berdirinya Kuta Beach Sea Turtle Conservations. Akhirnya

penulis melakukan wawancara dengan kedua narasumber tersebut

terkait dengan program konservasi penyu di Bali, khususnya di

Pantai Kuta.


     Tanggal 24 Juni 2010, penulis bersama chief editor mendatangi

kawasan wisata Nusa Dua, tepatnya menuju The Westin Resort Nusa

Dua, salah satu hotel berbintang lima di kawasan tersebut. Pada
kesempatan tersebut penulis melakukan wawancara informal dengan

Marketing Communication Manager The Westin Resort Nusa Dua,

Bapak Wawan. Pada kesempatan tersebut, penulis juga mendapat

undangan peliputan untuk acara The Westin Morning Ritual yang

akan diadakan pada tanggal 2 Juli 2010.


     Pada tanggal 25 Juni 2010, penulis mendapat undangan untuk

hadir pada acara media gathering, yaitu acara berkumpulnya para

wartawan dan pelaku media pariwisata di wilayah Bali. Pada

kesempatan ini penulis mendapatkan banyak kenalan baru dari

media-media lain, sekaligus dapat saling bertukar informasi tentang

hal-hal menarik seputar pariwisata di Bali. Acara tersebut bertepatan

dengan Soft Opening Lio Barbeque, sebuah restoran baru di kawasan

Seminyak. Pihak Lio Barbeque menggelar press conference dan

makan siang bersama untuk menandai soft opening tersebut. Penulis

pun melakukan news gathering melalui observasi dan wawancara

dengan Marketing Lio Barbeque, Maria Sesotya, serta pemilik Lio

Barbeque, Christos Liokouras yang berasal dari Yunani.


     Malam harinya, penulis mendapat undangan peliputan untuk

acara Ukon Mas Fashion Show di Aston at Grand Kuta. Bersama

dengan chief editor, penulis datang ke lokasi melakukan observasi

langsung, dilanjutkan wawancara dengan owner Ukon Mas, Nengsih

W. Been.
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302
Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

5060 skripsi analisi rasio keuangan
5060 skripsi analisi rasio keuangan5060 skripsi analisi rasio keuangan
5060 skripsi analisi rasio keuanganMuhammad Love Kian
 
Buku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiriBuku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiriAyah Absar
 
Buku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiriBuku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdirimts al farisi
 
Laporan Ppl Fkip Unram 2007
Laporan Ppl Fkip Unram 2007Laporan Ppl Fkip Unram 2007
Laporan Ppl Fkip Unram 2007UNRAM
 
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONGLAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONGAjengPebriDuwiR
 
KKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJO
KKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJOKKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJO
KKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJOAnandaNevitaSari
 
Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...
Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...
Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...DhiyaulMaqfiroh
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHdesy putri
 
Bab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaBab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaAnanda Fadhil
 

Mais procurados (17)

5060 skripsi analisi rasio keuangan
5060 skripsi analisi rasio keuangan5060 skripsi analisi rasio keuangan
5060 skripsi analisi rasio keuangan
 
Mm002064
Mm002064Mm002064
Mm002064
 
Buku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiriBuku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiri
 
Buku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiriBuku materi-pramuka-penegak-berdiri
Buku materi-pramuka-penegak-berdiri
 
Laporan Ppl Fkip Unram 2007
Laporan Ppl Fkip Unram 2007Laporan Ppl Fkip Unram 2007
Laporan Ppl Fkip Unram 2007
 
Kti reni yunila sari
Kti reni yunila sariKti reni yunila sari
Kti reni yunila sari
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Proposal niaga
Proposal niagaProposal niaga
Proposal niaga
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONGLAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
LAPORAN AKHIR KKN DESA LAJUK KECAMATAN PORONG
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
KKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJO
KKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJOKKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJO
KKN UNUSIDA BERDAYA DESA NGABAN SIDOARJO
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...
Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...
Laporan akhir program kkn unusida berdaya unusida (desa lajuk kecamatan poron...
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
Bab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaBab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustaka
 

Destaque

Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...Universitas Pendidikan Indonesia
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...Watowuan Tyno
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasiFitriani Susiloningrum
 
Cover mulok
Cover mulokCover mulok
Cover muloktiakarut
 
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)Nasyukha Apnapryka
 
Laporan Praktek Kerja Nyata
Laporan Praktek Kerja NyataLaporan Praktek Kerja Nyata
Laporan Praktek Kerja NyataFebri Galuh
 
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...Mira Pemayun
 
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4Irviana Rozi
 
Juklak padat-karya-produktif
Juklak padat-karya-produktifJuklak padat-karya-produktif
Juklak padat-karya-produktifKamal Ruzamal
 
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahSkripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahPoetra Chebhungsu
 
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyabeberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyaFitroh NH
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
BMP EKMA4159 Komunikasi Bisnis
BMP EKMA4159 Komunikasi BisnisBMP EKMA4159 Komunikasi Bisnis
BMP EKMA4159 Komunikasi BisnisMang Engkus
 

Destaque (18)

Contoh cover resensi
Contoh cover resensiContoh cover resensi
Contoh cover resensi
 
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Pe...
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
 
Cover mulok
Cover mulokCover mulok
Cover mulok
 
Laporan Kkl Awal
Laporan Kkl AwalLaporan Kkl Awal
Laporan Kkl Awal
 
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
 
Laporan Praktek Kerja Nyata
Laporan Praktek Kerja NyataLaporan Praktek Kerja Nyata
Laporan Praktek Kerja Nyata
 
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
 
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
Contoh soal un bahasa inggris smp paket 4
 
Juklak padat-karya-produktif
Juklak padat-karya-produktifJuklak padat-karya-produktif
Juklak padat-karya-produktif
 
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalahSkripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
Skripsi pendidikan penggunaan metode pembelajaran berdasarkan masalah
 
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannyabeberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
beberapa macam teks dalam bahasa inggris beserta terjemahannya
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
Modul bahasa inggris conversation beginner
Modul bahasa inggris conversation beginnerModul bahasa inggris conversation beginner
Modul bahasa inggris conversation beginner
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
BMP EKMA4159 Komunikasi Bisnis
BMP EKMA4159 Komunikasi BisnisBMP EKMA4159 Komunikasi Bisnis
BMP EKMA4159 Komunikasi Bisnis
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 

Semelhante a Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJOLAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJOTitaLailatun
 
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3Diana Amelia Bagti
 
Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii TEKNOLOGI
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaSuya Yahya
 
Pengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
Pengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa TengahPengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
Pengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa TengahBar Naz
 
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kknKata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kknNikmon Amal
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialasih yuliana
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosiallombkTBK
 
LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015
LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015
LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015Ayu Oktarizza
 
SMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukit
SMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukitSMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukit
SMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukitsekolah maya
 
Analisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangkaAnalisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangkayogieardhensa
 

Semelhante a Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302 (20)

KKN UNUSIDA 2020
KKN UNUSIDA 2020KKN UNUSIDA 2020
KKN UNUSIDA 2020
 
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJOLAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
 
Eko sri darminto
Eko sri darmintoEko sri darminto
Eko sri darminto
 
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
 
Kkl oweh
Kkl owehKkl oweh
Kkl oweh
 
Skripsi analisis
Skripsi  analisisSkripsi  analisis
Skripsi analisis
 
Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
 
Laporan Perjalanan - Anang
Laporan Perjalanan - AnangLaporan Perjalanan - Anang
Laporan Perjalanan - Anang
 
Pengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
Pengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa TengahPengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
Pengembangan Sindhumoyo Sebagai Wisata Alam Di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
 
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kknKata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
Kata pengantar dftr isi, lembar pengesahan hasi l kkn
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015
LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015
LAPORAN KKN STKIP MUHAMMADIYAH SAMPIT TAHUN 2015
 
Pkm Gt
Pkm GtPkm Gt
Pkm Gt
 
Pma di indonesia
Pma di indonesiaPma di indonesia
Pma di indonesia
 
SMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukit
SMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukitSMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukit
SMP-MTs kelas08 ips sanusi amin juli taukit
 
Analisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangkaAnalisis permintaan deposito berjangka
Analisis permintaan deposito berjangka
 
Laporan pkl rustam
Laporan pkl rustamLaporan pkl rustam
Laporan pkl rustam
 

Laporan kkl l'ultimo paradiso maria christine 070903302

  • 1. LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN AKTIVITAS JURNALIS PADA TABLOID L’ULTIMO PARADISO BALI Disusun oleh : Maria Christine Anggraeni Sadipun 07 09 03302 / KOM PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2011
  • 2. HALAMAN PERSETUJUAN AKTIVITAS JURNALIS PADA TABLOID L’ULTIMO PARADISO BALI LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN Disetujui oleh : Drs. M. ANTONIUS BIROWO, MA., Ph.D. Dosen Penguji I/ Pembimbing
  • 3. HALAMAN PENGESAHAN AKTIVITAS JURNALIS PADA TABLOID L’ULTIMO PARADISO BALI Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini telah diuji dihadapan penguji pada : Hari / tanggal : Jumat, 25 Maret 2011 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Dekanat Lantai 1, Kampus Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik, Gedung Teresa, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. TIM PENGUJI Penguji I : Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph.D. Penguji II : Yohanes Widodo, S.Sos., M. Si
  • 4. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Maria Christine Anggraeni Sadipun No. Mahasiswa : 07 09 03302 Program studi : Ilmu Komunikasi Judul Laporan KKL : Aktivitas Jurnalis pada Tabloid L’Ultimo Paradiso Bali Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini benar-benar saya kerjakan sendiri. Karya tulis ini bukan merupakan plagiarisme maupun pencurian hasil karya milik orang lain untuk kepentingan saya karena hubungan material maupun non-material. Bila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian antara fakta dengan pernyataan saya ini, saya bersedia diproses oleh Tim Fakultas untuk melakukan verivikasi dengan sanksi terberat berupa pembatalan KKL. Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri dan tanpa tekanan ataupun paksaan dari pihak lain. Saya menyatakan, Maria Christine Anggraeni Sadipun
  • 5. Kata Pengantar Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan penyertaan yang diberikan; serta Bunda Maria Bunda yang menjadi perantara bagi doa-doa penulis sehingga akhirnya laporan KKL berjudul “Aktivitas Jurnalis pada Tabloid L’ultimo Paradiso Bali” ini dapat terselesaikan dengan baik. Pengalaman kuliah kerja lapangan ini bagi penulis bukan hanya menjadi sebuah prasyarat kelulusan kuliah, akan tetapi juga menjadi tempat belajar yang nyata bagi semua teori yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah. Dalam proses pelaksanaan maupun penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, telah banyak pihak yang membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Papa ku Steven A. Sadipun dan Mama ku Veronica Marina Sembiring, I’ve done it well.. Thanks for everything.. Love you.. 2. Elizabeth Liliane Sadipun, Cecilia Claudia Asterina Sadipun, Wilhelmus Venrico Sadipun, dan Luciana Gladiola Sadipun, adik-adikku tersayang yang selalu jadi motivasi kakak demi masa depan yang lebih baik. Adik ku Sabarita yang udah jagain kost kakak selama di Bali, Love you all as always.. 3. Drs. Mario Antonius Birowo B., M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing KKL yang senantiasa membimbing serta memberikan masukan kepada penulis. 4. Chief Editor tabloid L’ultimo Paradiso Bali, Igo Kleden, it was an unforgettable experience for me, thanks for letting me in!
  • 6. 5. Keluarga Oom Fransiskus Asisi Djaya dan Tante Celina Cecilia Djaya yang udah banyak membantu hingga akhirnya bisa KKL di Bali, serta Pak Eman yang pertama kali jemput di Ngurah Rai. Makasih banget untuk semuanya di Bali, dan Singapore-nya :) 6. Tanteku Mathilda Mastrin Sadipun yang udah “menculik” Ria ke Bali sampai kita dua kena marahnya Pak Steven, hehee.. 7. Sepupu ku Maria Yasinta Carolina Zeingo dan Yohanes Mario Vianney Pascalis Langoday, makasih buat kost dan motornya selama Ria di Bali, hehee. 8. Oma Catherine yang heboh, yang udah cape-cape cuciin baju Ria karena Ria pulang malam terus.. Makasih Oma.. 9. Bapak Andre Purwanugraha, Kepala Kantor Humas, Sekretariat dan Protokol Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah berkenan memberikan izin cuti kerja kepada penulis selaku student staff untuk melaksanakan KKL di Bali. Juga Bapak Gatut Budiarto yang selalu membekali doa dan nasehat untuk penulis. 10. Oom ku Philipus Parera dan Tante Irma Puela Sari yang telah menjadi pengganti orang tua ku di sini. Thanks for your support.. 11. Aman Sinuraya, Nenekku yang selalu mendoakanku. 12. My Bro, my soulmate, Ancilla Aisha Johanna, thanks for always supporting me and my dreams.. I’ll keep this brotherhood forever..! 13. Nying-nying, Caecilia Novi Riantika Dewi, sahabat seperjuanganku. Kita masuk bareng, kita lulus bareng ya Nyiiing.. Amin.. 14. Maria Dominique, jurnalis senior dan penulis buku “Tanpa Tutup”, yang akhirnya menjadi Senior editor di L’ultimo Paradiso. Thanks atas bantuannya
  • 7. menjawab pertanyaan-pertanyaan saya seputar L’ultimo Paradiso serta obrolan YM yang selalu menginspirasi saya. 15. Redaksi tabloid L’ultimo Paradiso, Dicky da Silva, Djarot, Syarah Rosverawati, Ben Sisko, Christovao Vinhas, Harry Porsiana, serta rekan-rekan media di Bali atas kerja sama yang terjalin selama pelaksanaan KKL. 16. Sahabat-sahabat seperjuanganku semua : Andre Wijaya Binarto, Theodorus Yudi Kristanto, Stefani Martanti, Mahardhika Altruistyani, Anastasia Linda, Dimas Narendra, serta semua teman-teman yang ngga bisa disebutkan satu persatu, super thanks! Yogyakarta, Maret 2011 Penulis
  • 8. Daftar Isi Halaman Judul …………………………………………………………………….. i Halaman Persetujuan ……………………………………………………………... ii Halaman Pengesahan …………………………………………………………….. iii Halaman Pernyataan Orisinalitas ………………………………………………… iv Kata Pengantar …………………………………………………………………… v Daftar Isi …………………………………………………………………………. viii Daftar Lampiran …………………………………………………………………. . x Daftar Gambar……………………………………………………………………..xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………... 4 C. Tujuan KKL …………………………………………………………………… 4 D. Manfaat KKL ………………………………………………………………….. 4 E. Landasan Teori ………………………………………………………………… 5 BAB II DESKRIPSI OBYEK KKL A. Sejarah L’ultimo Paradiso ……………………………………………… …….. 32 B. Visi dan Misi …………………………………………………………………... 34
  • 9. C. Logo dan Tagline……………………………………………………………. ... 34 D. Media Profile 1. Data Umum Media……………………………………………………… 35 2. Deskripsi Media (cetak dan online)…………………………………….. 36 3. Iklan……………………………………………………………………… 38 4. Rubrikasi…………………………………………………………………. 40 5. Target audiens dan profil pembaca…………………………………….. 43 6. Struktur Perusahaan ……………………………………………………. 44 BAB III HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN A. Deskripsi Kuliah Kerja Lapangan ………………………………………… 46 B. Analisis Hasil Kuliah Kerja Lapangan ……………………………………. 83 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………. 97 B. Saran …………………………………………………………......................... 99 Daftar Pustaka…………………………………………………………….………..101 Lampiran………………………………………………………………………….. 102
  • 10. DAFTAR LAMPIRAN 1. Sertifikat Pelaksanaan KKL 102 2. Form Penilaian Institusi Lokasi KKL 103 3. Daftar hasil penulisan berita 104 4. Bupati Badung Resmikan KBSTC (online) 108 5. Sanur Beach Hotel Menuju Eco Hotel (online) 109 6. Ratusan Grommet Bali Ikuti MSC (online) 110 7. Eco Hotel, An Initiative For Sustainable Future (online) 111 8. Wayan Supandi : Jaga Kualitas (online) 112 9. Wayan Supandi to Maintain Good Quality of Sentosa Private Villas and Spa Bali (online) 113 10. Theresia Elena Optimis Pariwisata Bali Bangkit (online) 114 11. Lio Barbeque, The Finest Affordable Dining (online) 115 12. Fashionable Uniform Collections in Ukon Mas Single Fashion Show (online) 116 13. Wayan Suena Consistenly Promotes Indonesian Culture 118 14. Sanur Beach Hotel Becomes Host for Hotair! Kiteboarding Competition 2010 (online) 119 15. Keraton Jimbaran Expands Market Share to Asian and Domestic (online) 120 16. Wayan Suena to Develop Two Different Properties Concepts (online) 121
  • 11. 17. Sentosa Private Villas and Spa, Enchantment of Luxury in Seminyak Area (online) 123 18. Sentosa Private Villas and Spa, Pesona Kemewahan di Seminyak (online) 124 19. Bali Still Becomes Favorite Tourism Destination For Chris and Marriane (online) 125 20. From the Heart of Wild Africa to the Paradise of Bali (online) 128 21. KEC Signed MoU of Handset Rental Program (online) 130 22. IGN Rai Suryawijaya Wants to Serve Tourism in Bali (online) 131 23. Digging the Beach and Nature Potentials in Nihiwatu, Sumba (online) 132 24. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 3 133 - Sea Turtle Conservation in Bali Now Onwards (Focus) - Flores, Indonesia and Switzerland (editorial) 25. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 7 (Bali Destination) 134 - Theresia Elena is Optimistic about Bali’s Tourism - Eco-Hotel, an Initiative for Sustainable Future - Fashionable Uniform Collections in Ukon Mas Single Fashion Show - Bali Still Becomes Favorite Tourism Destination for Chris and Marriane 26. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 9 (Food for Thought) 135 - Lio Barbeque, the Affordable Finesse - Dapur Sedap : Meet, Eat, Drink 27. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 10 (event) 136 - Eat, Drink and be Healthy - Celebration of Harr1st versary at Harris Riverview Kuta
  • 12. 28. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 13 (Island Explorer) 137 - Digging the Beach and Nature Potentials in Nihiwatu 29. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 14 (Executive) 138 - Wayan Suena Consistently Promotes Indonesian Culture - From the Heart of Wild Africa to the Paradise of Bali - Wayan Supandi to Maintain Good Quality of Sentosa Private Villas and Spa Bali 30. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 15 (Jakarta Section) 139 - KEC Signed MoU of Handset Rental from Esia 31. L’ultimo Paradiso no. VII/2010, hlm 16 (Jakarta Section) 140 - One Day in Jakarta 32. L’ultimo Paradiso no. VIII/2010, hlm 3 (Focus) 141 - Bali Safari & Marine Park to Present Bali Theatre 33. L’ultimo Paradiso no. VIII/2010, hlm 7 (Bali Destination) 142 - The Book “Tanpa Tutup” by Maria Dominique, Manifesto of Urban Women - Peet Warmerdam to Show the Art of Mixing Cocktail at Hard Rock Café Bali 34. L’ultimo Paradiso no. VIII/2010, hlm 14 (Executive) 143 - Elected Regent of Bangli Will Develop Eco-tourism in Kintamani - IGN Rai Suryawijaya Wants to Serve Tourism in Bali - Divine Villa
  • 13. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Piramida Terbalik 30 Gambar 2. Logo L’ultimo Paradiso 34 Gambar 3. Contoh cover tabloid L’ultimo Paradiso 37 Gambar 4. Iklan White Horse Deluxe Coach 39 Gambar 5. Iklan Vote Komodo dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia 40 Gambar 6. Iklan Mini Mart 40 Gambar 7. Pelepasan Tukik di Pantai Kuta 58 Gambar 8. Marriane dan Chris Schut, wisatawan dari Belanda yang diwawancarai secara khusus oleh penulis di Sanur Beach Aerowisata Hotel 89 Gambar 9. Private pool dan Gazebo di Bali Hai Dream Villa 90 Gambar 10. Suasana taman di Bali Hai Dream Villa 90 Gambar 11. Pemandangan taman dan living room di Bali Hai Dream Villa dari atas Gazebo 91 Gambar 12. John Sumampau, General Manager Bali Safari&Marine Park saat diwawancarai di Uma Restaurant 91 Gambar 13. Contoh berita dari tabloid L’ultimo Paradiso yang tidak diberi identitas penulis 93
  • 14. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dunia pers, terutama dalam suatu media, aktivitas jurnalis sangatlah menentukan kelangsungan hidup media tersebut. Jurnalis adalah penggerak kehidupan media melalui berbagai tugas dan peran yang dilakukannya. Secara luas, pers dan jurnalistik merupakan suatu kesatuan (institusi) yang bergerak dalam bidang penyiaran informasi, hiburan, keterangan dan penerangan tadi dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hati nurani manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari.1 Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari suatu kejadian atau peristiwa tersebut. Dengan kata lain, salah satu hal terpenting yang menjadi tanggung jawab wartawan adalah proses produksi berita. Proses tersebut meliputi proses pengumpulan berita (news gathering), penulisan berita (news writing), dan penerbitan berita (news publishing). 1 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik (Bandung : Penerbit Nuansa, 2004) h.40.
  • 15. Bentuk-bentuk berita yang dihasilkan dari kegiatan jurnalistik sendiri ada beberapa macam, yakni hard news, soft news serta feature (berita kisah). Jurnalisme juga membutuhkan media sebagai wadah penyebarluasan informasi yang dihasilkan agar dapat diterima oleh khalayak luas. Media yang semacam ini disebut media massa. Dalam perkembangannya kini, media massa hadir dengan ragamnya yang semakin bervariasi. Televisi, koran, majalah dan radio adalah beberapa contoh media massa yang ada di sekitar kita. Untuk penyebarluasan informasi melalui media cetak, bentuk berita yang disajikan tentu saja disesuaikan dengan segmen pembaca dari media tersebut. Koran biasanya tidak hanya menampilkan straight news, tapi juga soft news walaupun dengan persentase yang kecil. Media cetak seperti majalah biasanya segmen pembacanya lebih spesifik, sehingga isi dari media tersebut juga harus spesifik sesuai dengan target yang disasar. Majalah music, life style, kesehatan, olah raga, dan tourism misalnya, akan menyajikan isi dan informasi yang spesifik sesuai kebutuhan target pembaca mereka. L’ultimo Paradiso adalah tabloid pariwisata atau tourism yang cukup unik dibandingkan dengan media-media lainnya. Tabloid yang diterbitkan oleh CV Paradiso Timur Raya ini merupakan tabloid lokal Bali yang memiliki target pembaca tour operator di dalam maupun luar negeri, wisatawan asing dan
  • 16. wisatawan lokal, serta instansi-instansi yang membutuhkan informasi pariwisata dalam bahasa Inggris. Tabloid ini bisa dibilang ringan tapi padat berisi. Dengan total 20 halaman yang dimiliki, L’ultimo Paradiso tetap berusaha menyuguhkan berbagai informasi tentang pariwisata terutama di Indonesia. Isi dari media ini sebenarnya hampir 80% merujuk pada informasi pariwisata dalam negeri. Namun tabloid ini dikemas dengan menggunakan bahasa Inggris untuk menyesuaikan target pembaca mereka yaitu para pelaku industri pariwisata ekspatriat, wisatawan asing yang datang berlibur ke Bali, serta kantor-kantor kedutaan besar negara asing yang ada di Indonesia. Tabloid L’ultimo Paradiso merupakan tabloid bulanan. Tabloid ini memiliki isi yang beragam dan disesuaikan juga dengan kebutuhan informasi dari pembacanya. Oleh karena itu di dalamnya dapat kita jumpai berita-berita dalam bentuk hard news maupun soft news yang dikemas dalam bahasa Inggris. Aktivitas jurnalistik dalam media ini menjadi hal yang menarik bagi penulis sebagai target pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). L’ultimo Paradiso merupakan media cetak tabloid berbahasa Inggris, dan media semacam ini masih jarang kita jumpai di Indonesia. Meskipun hanya terbit satu bulan sekali, mempraktikkan aktivitas jurnalistik dalam media cetak berbahasa Inggris memiliki nilai tambah tersendiri bagi penulis karena banyak pengalaman dan wawasan yang didapat.
  • 17. Selain itu, walaupun bukan merupakan lembaga media yang besar, tapi media ini memiliki distribusi yang cukup luas. Meskipun konsentrasi pendistribusian mereka di daerah Bali, tapi L’ultimo Paradiso juga telah merambah daerah-daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Jogja, Surabaya, Lombok, hingga luar negeri. Hal ini menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tabloid L’ultimo Paradiso. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo Paradiso Bali? 2. Bagaimana proses pelaksanaan aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo Paradiso Bali? C. TUJUAN KKL 1. Mengetahui apa saja aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo Paradiso Bali. 2. Mengetahui proses pelaksanaan aktivitas jurnalis pada majalah L’ultimo Paradiso Bali. D. MANFAAT KKL 1. Mempraktikkan teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah tentang dunia jurnalistik. Mulai dari proses produksi berita hingga proses penerbitan media. 2. Menambah pengalaman dan wawasan tentang dunia jurnalistik, khususnya di media pariwisata.
  • 18. E. LANDASAN TEORI JURNALISME Seperti dikutip dari kamus The New Groiler Webster International Dictionary of English Language, jurnalisme didefinisikan sebagai the occupation of conducting a news medium, including publishing, editing, writing, or broadcasting.2 Sedangkan dalam kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English tahun 1987, diungkapkan bahwa jurnalistik adalah kata sifat dari jurnalisme. 3 Secara teknis, jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dan secepat-cepatnya.4 RUANG LINGKUP JURNALISME Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, definisi serta kajian tentang jurnalisme pun turut berkembang lebih luas. Hal ini menuntut kita untuk mengetahui dan membatasi ruang lingkup, scope, atau wilayah kajian jurnalisme tersebut. Menurut Nurudin dalam Jurnalisme Masa Kini (2009), ruang lingkup jurnalisme saat ini meliputi tiga bidang kajian yakni jurnalisme cetak, jurnalisme siaran dan jurnalisme online. 2 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009) h.6. 3 Ibid. , h.7. 4 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.3.
  • 19. 1. Jurnalisme Cetak Sesuai dengan namanya, ruang lingkup jurnalisme ini berkaitan dengan media cetak. Jurnalisme cetak kemudian dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis yaitu surat kabar, majalah berita, majalah khusus, majalah perdagangan, majalah hobi, newsletter, dan lain-lain. Setiap media tersebut memiliki karakter dan bentuk penyajian yang berbeda-beda pula. Surat kabar misalnya, akan diisi berita harian dengan penyajian yang lebih singkat. Secara tradisional, biasanya laporan dalam koran harian ditulis dengan piramida terbalik. Model ini digunakan untuk penulisan straight news atau hard news. Sementara majalah, baik itu majalah mingguan, dwi mingguan, maupun bulanan, biasanya akan menampilkan tulisan yang lebih mendalam. Oleh karena itu majalah lebih sering menggunakan penulisan soft news (berita ringan) serta feature atau berita kisah. Hal ini disesuaikan dengan space yang dimiliki majalah yang cenderung lebih luas, sehingga tulisan bisa disajikan secara panjang lebar dengan kata-kata yang menarik. 2. Jurnalisme Siaran Jurnalisme siaran lebih tertuju pada media elektronik seperti televisi dan radio. Dalam hal ini, jurnalis televisi dan radio dituntut untuk pandai menulis berita sekaligus menyiarkannya. Apalagi untuk televisi yang merupakan media audio visual yang bersandar pada informasi visual dalam
  • 20. mengilustrasikan laporannya. Sedangkan radio yang hanya media audio, tata suara tetap menjadi hal yang terpenting di samping penulisan berita. Kecuali untuk radio yang hanya dikonsumsi untuk hiburan, karena untuk radio semacam ini yang dipentingkan adalah tata suara penyiar agar enak didengar. Seiring dengan perkembangan masyarakat, timbul tuntutan bagi radio untuk menyiarkan berita juga. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini akan informasi. Sehingga tak jarang sebuah radio mengadakan kerjasama dengan radio lain untuk menyiarkan atau melansir berita. Sama halnya dengan televisi, wartawan seringkali tidak hanya dituntut untuk bisa mengambil gambar sebuah peristiwa, tetapi juga sekaligus menulis dan menyiarkannya. 3. Jurnalisme On Line Penemuan World Wide Web (WWW) telah membuat revolusi besar- besaran di bidang jurnalisme karena telah memunculkan online (cyber) journalism. Revolusi ini berkaitan dengan kecepatan penyebaran pesan kepada khalayak luas, karena dalam hitungan detik saja, berita di internet bisa tersebar ke seluruh dunia. Selain itu, adanya peralatan canggih juga memungkinkan variasi pemberitaan yang disertai gambar-gambar menarik. Bahkan, karena saat ini media cetak dan elektronik dianggap memiliki kekurangan, banyak media massa yang ikut memanfaatkan jaringan internet juga untuk penyebaran
  • 21. beritanya. Dapat kita lihat sendiri saat ini banyak stasiun televisi maupun radio yang memiliki akun Facebook, Twitter, dan social network media lainnya. Namun, di sisi lain, kegiatan jurnalisme online ini juga semakin memperketat deadline (tenggat waktu) penulisan berita. Berbeda dengan media cetak dan siaran, dalam media online setiap detik bisa menjadi deadline. Karena setiap berita yang didapat harus segera dilaporkan ke kantor pusat melalui via telepon maupun e-mail. Bahkan perkembangan digitalisasi produk berita dan kemampuan penyebaran berita secara cepat dan luas saat ini menjadi tantangan bagi jurnalisme tradisional. Apalagi saat ini telah muncul istilah citizen journalism (jurnalisme warga) yang memungkinkan setiap orang bisa menulis berita di website pribadi, blog, maupun situs tak berbayar yang lain. Dalam berita, terdapat karakteristik intrinsik yang dikenal sebagai nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi suatu ukuran yang berguna dan biasa diterapkan untuk menentukan layak berita (newsworthy). Dalam buku Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (2008), Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si. menyebutkan ada sebelas nilai berita yang meliputi keluarbiasaan (unusualness), kebaruan (newness), akibat (impact), aktual (timeliness), kedekatan (proximity), informasi (information), konflik (conflict), orang penting (prominence), ketertarikan manusiawi (human interest), kejutan (surprising), dan seks (sex).
  • 22. 1. Keluarbiasaan (unusualness) Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa, melainkan suatu peristiwa yang luar biasa (news is unusual). Kalangan praktisi jurnalistik sangat meyakini bahwa semakin besar suatu peristiwa, maka akan semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkannya. Terdapat lima aspek untuk melihat nilai berita peristiwa yang luar biasa yakni lokasi peristiwa, waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, serta dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut maupun hal yang menyangkut kemungkinan perubahan aktivitas dalam kehidupan masyarakat.5 2. Kebaruan (newness) News is new, berita adalah apa yang baru. Semua hal yang baru pasti memiliki nilai berita, karena sejarah tak akan pernah berulang. Akan selalu muncul perubahan baru, peristiwa baru, dan kecenderungan baru. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti merupakan berita. 3. Akibat (impact) News has impact, berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas dalam kehidupan masyarakat. Semakin besar dampak sosial, budaya, ekonomi maupun politik yang ditimbulkan dari suatu peristiwa, maka akan semakin 5 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.81.
  • 23. besar pula nilai berita yang dimilikinya. Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal seperti seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, langsung tidaknya pemberitaan itu mengena kepada khalayak, dan segera atau tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media yang melaporkannya.6 4. Aktual (timeliness) Berita adalah peristiwa yang baru atau sedang terjadi berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan terjadi hari ini. Nilai aktualitas dalam penulisan suatu berita dapat ditinjau lagi dari tiga kategori yaitu aktualitas kalender, aktualitas waktu, dan aktualitas masalah. Aktualitas kalender berarti berita yang ditulis berkaitan langsung dengan hari bersejarah dalam kalender, misalnya penulisan berita tentang aktivis perempuan pada Hari Kartini tanggal 21 April. Aktualitas waktu artinya berita merupakan laporan tercepat yang disiarkan atau diterbitkan lewat media massa, misalnya berita tentang bencana alam biasanya akan langsung dilaporkan secepat mungkin. Sedangkan aktualitas masalah artinya walaupun berdasarkan waktu, masalah tersebut sudah out of date, tetapi masalah tersebut masih memiliki nilai jika kemunculan, pengaruh, dan orang-orang yang mengungkapkannya masih relevan dan menarik untuk diangkat. 6 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.82.
  • 24. 5. Kedekatan (proximity) News is nearby. Berita adalah kedekatan, baik itu secara geografis maupun psikologis. Kedekatan geografis merujuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita.7 Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka kita akan cenderung untuk semakin tertarik mengetahuinya. Kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu peristiwa atau kejadian.8 6. Informasi (information) Berita adalah informasi, karena informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Namun, hanya informasi yang memiliki nilai berita atau memberi banyak manfaat kepada publik saja yang patut mendapat perhatian dan diangkat menjadi sebuah berita. 7. Konflik (conflict) Konflik adalah segala sesuatu yang mengandung unsur pertentangan. Namun, konflik sendiri merupakan sumber berita yang tak pernah kering atau habis. Banyak orang menganggap suatu konflik yang sedang terjadi penting untuk diketahui. Hal ini menyebabkan suatu perselisihan yang awalnya 7 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.84. 8 Ibid., h.85.
  • 25. merupakan masalah individu menjadi masalah sosial. Inilah yang menyebabkan konflik selalu memiliki nilai untuk diangkat sebagai berita. 8. Orang penting (prominence) Name makes news. Istilah tersebut menggambarkan bahwa orang- orang penting dan terkemuka di mana pun selalu disorot dan membuat berita. Tak heran banyak sekali berita tentang public figure di mana saja, dan kapan saja. Hal ini juga akhirnya melahirkan infotainment, yang merupakan gabungan dari information dan entertainment. Karena melalui infotainment lah pers memberitakan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh public figure. 9. Ketertarikan manusiawi (human interest) News is interesting. Terkadang suatu peristiwa tidak menimbulkan efek pada seseorang maupun masyarakat, tapi mampu menggetarkan hati dan perasaan.9 Apa saja yang dinilai mengundang minat insani, menimbulkan ketertarikan manusiawi, mengembangkan hasrat dan naluri ingin tahu, digolongkan ke dalam cerita human interest. 10. Kejutan (surprising) Kejutan adalah segala sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, dan tidak diketahui sebelumnya.10 Nilai berita kejutan ditentukan oleh subjek pelaku, situasi saat 9 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.90. 10 Ibid., h.89.
  • 26. itu, peristiwa sebelumnya, bidang perhatian, pengetahuan, serta pengalaman orang-orang atau masyarakat di sekitarnya. 11. Seks (sex) Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan seks selalu diminati. Memang, seks dan perempuan sudah menjadi hal yang identik, bagaikan dua sisi mata uang. Di berbagai belahan dunia, berita semacam ini selalu banyak diminati oleh khalayak. JURNALISME MEDIA CETAK Ada dua faktor yang mempengaruhi jurnalistik media cetak, yaitu verbal dan visual. Faktor verbal sangat menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata-kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif serta komunikatif. Sedangkan faktor visual lebih menekankan kemampuan menata, menempatkan, mendesain tata letak, atau hal-hal yang menyangkut perwajahan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyajian berita dalam media cetak memiliki bentuk dan karakteristik tersendiri dalam penulisannya. Dalam dunia jurnalistik, penulisan berita dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, tergantung pada nilai penting informasi yang hendak disampaikan. Hal inilah yang kemudian melahirkan ragam berita. Ashadi Siregar, dkk (2007) mengelompokkan ragam berita jurnalistik yang ada pada surat kabar atau majalah menjadi tiga macam, yaitu berita langsung (straight/hard/spot news), berita ringan (soft news), berita kisah (feature), dan laporan mendalam.
  • 27. Berita Langsung (Straight News) Berita langsung (straight news) digunakan untuk menyampaikan kejadian- kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Berita langsung ada juga yang disebut sebagai spot news. Artinya, wartawan harus berhadapan langsung dengan kejadian, lalu melaporkan kejadian itu. Jika tidak dapat dihadapi langsung, wartawan terpaksa “meminjam” persepsi orang lain terhadap kejadian tersebut, lalu menyusun kembali (merekonstruksi) kejadian yang akan ditulisnya. Berita langsung disebut juga hard news, menimbang bahwa fakta yang digunakan untuk memberitakan suatu peristiwa adalah fakta keras, yaitu fakta yang segera dapat diukur berdasarkan persepsi inderawi manusia.11 Dalam berita langsung, aktualitas menjadi unsur yang penting, karena peristiwa yang sudah lama terjadi, tidak bernilai lagi untuk ditulis sebagai berita langsung. Untuk surat kabar harian, kejadian di hari kemarin bisa dianggap sebagai aktual. Kejadian yang sudah terjadi dua hari, bahkan seminggu yang lalu pun bisa dianggap sebagai berita aktual jika kejadian tersebut memang baru saja diketahui. Berita Ringan (Soft news) Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting, melainkan unsur menarik yang merupakan kejadian manusiawi. Biasanya kejadian yang penting dituliskan sebagai berita langsung, sedang yang menyangkut unsur manusiawi ditulis sebagai berita ringan. Berdasarkan kejadiannya, berita ringan dapat dibedakan menjadi dua 11 Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.154.
  • 28. jenis, yaitu berita ringan yang kejadiannya merupakan sampiran dari peristiwa penting yang diberitakan lewat berita langsung (side bar), serta berita ringan yang berdiri sendiri.12 Jika berita ringan tersebut merupakan side bar, maka berita ringan bisa ditulis dnegan teknik piramida terbalik dengan menonjolkan unsur yang menarik perhatian pembaca. Jika berita ringan tersebut berdiri sendiri maka penulisannya tidak terikat struktur tertentu. Berita ringan yang berdiri sendiri cenderung lebih dapat bertahan lama, tidak terikat pada aktualitasnya. Jenis berita ini juga memiliki dampak psikologis bagi pembacanya, misalnya keterharuan, kegembiraan, dan sebagainya.13 Berita Kisah (Feature) Feature adalah karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik. Penulisan feature cukup berbeda dibandingkan dengan penulisan berita langsung (straight news). Penulisan feature tidak terikat pada pola piramida terbalik, tapi yang perlu diingat, dalam feature harus tetap terdapat unsur 5W1H. Hanya saja, penyajian feature lebih menggunakan bahasa pengisahan yang kreatif informal dengan menggunakan jurnalisme sastra (literary journalism). Jurnalisme Sastra menurut Septiawan Santana Kurnia, ialah pemakaian gaya penulisan fiksi untuk kepentingan dramatisasi laporan supaya memikat.14 12 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.155. 13 Ibid., h.156. 14 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Jakarta:Penerbit Kalam Indonesia, 2005) h.111.
  • 29. JENIS-JENIS FEATURE Menurut Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism (Sumadiria, 2008:161), ada beberapa jenis feature, antara lain human interest feature, historical feature, biographical feature, travelogue feature, how to do feature, dan scientific feature.15 1. Human interest feature Dalam human interest feature, setiap cerita atau tokoh diangkat dengan menonjolkan sisi kemanusiaan yang mampu menggugah emosi dan perasaan pembacanya. Contoh dari human interest feature misalnya kisah tentang perjuangan anak korban bencana Tsunami di Aceh dalam mencari orang tuanya yang hilang. 2. Historical feature Feature jenis ini memiliki obyek berupa tempat-tempat bersejarah yang menarik dan memiliki nilai berita yang tinggi, baik itu tempat bersejarah dalam lingkup nasional maupun internasional. Feature sejarah ini mampu menarik pembaca karena sejarah tidak hanya bercerita mengenai masa lampau yang bermakna dan berkesan, tapi juga sekaligus mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertindak hari ini, esok dan lusa. Historical feature misalnya kisah tentang kota Batavia 15 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.161.
  • 30. dan warganya pada jaman kolonial menurut penuturan narasumber yang mengalaminya. 3. Biographical feature Feature biografi bercerita tentang riwayat dan perjalanan hidup seseorang, terutama seorang tokoh atau public figure yang dianggap menarik dan dapat menjadi inspirasi bagi khalayak luas. Feature biografi misalnya kisah perjalanan hidup Bunda Teresa serta karya cinta kasihnya. 4. Travelogue feature Feature perjalanan adalah feature yang berusaha untuk mengajak pembacanya untuk mengenali lebih dekat suatu kegiatan ataupun tempat-tempat indah yang dianggap memiliki daya tarik tersendiri. Feature jenis ini juga dimaksudkan untuk memberi informasi serta memotivasi pembaca untuk lebih mencintai alam serta segala isinya, dapat juga digunakan untuk mempromosikan suatu destinasi pariwisata, misalnya ulasan tentang kawasan wisata Nusa Dua di Bali. 5. How to do feature How to do feature berisi tentang petunjuk praktis tentang bagaimana membuat atau melakukan sesuatu agar pembaca juga bisa ikut melakukan hal yang sama. Misalnya petunjuk untuk melakukan penghematan energi listrik dalam rumah tangga.
  • 31. 6. Scientific feature Feature ilmiah berusaha untuk mengungkapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Feature ini biasanya sering muncul di televisi. Feature ilmiah misalnya kisah tentang penemuan fosil-fosil hewan purba disertai analisis ilmiahnya. Agar berita kisah menjadi lebih menarik, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan feature adalah mengenai pemilihan lead (teras), body (tubuh), dan ending (penutup). Menurut Andi Baso Mappato dalam Teknik Penulisan Feature (1992), ada beberapa macam jenis lead dalam penulisan feature : a. Lead Ringkasan Lead ini memiliki kemiripan dengan lead pada straight news, yaitu memiliki unsur 5W+1H, walaupun pada feature tidak seluruh unsur tersebut digunakan. Dalam lead ini, kesimpulan diungkapkan terlebih dahulu, baru pada paragraf-paragraf selanjutnya disusul dengan penjelasan. Lead ringkasan bisa dipilih apabila peristiwa yang hendak dikisahkan memiliki nilai berita informasi (news value) yang cukup tinggi. b. Lead Narasi Lead ini menggunakan gaya bercerita seperti pada novel atau cerita pendek, sehingga membawa pembaca ke dalam realitas kisah yang diceritakan. Pembaca bahkan bisa membayangkan dan mengidentifikasikan dirinya seolah-olah ia menjadi tokoh di dalam cerita tersebut.
  • 32. Contoh penggunaan lead narasi: Lahir di Indonesia 56 tahun silam, serta sempat merasakan dua tahun hidup di Indonesia membuat Chris Schut memiliki ikatan batin tersendiri dengan Negara kepulauan terbesar di dunia ini. Sejak tahun 2000 hingga sekarang, dirinya sudah lima kali berlibur ke Indonesia, sedangkan sang istri, Marianne, malah sudah enam kali berkunjung ke Indonesia. Selama rentang satu dekade tersebut, destinasi wisata utama yang selalu dipilih dua wisatawan asal Belanda ini adalah Bali. c. Lead Deskripsi Lead ini menggambarkan suatu hal sehingga seolah-olah pembaca merasa dekat dengan obyek yang sedang diceritakan tersebut. Karena saat membaca deskripsi tersebut, pembaca juga ikut membayangkan tentang apa yang sedang digambarkan oleh penulis. Contoh penggunaan lead deskripsi : Siapa yang tak kenal dengan Sanur Beach Aerowisata Hotels&Resorts? Hotel premium yang terletak tepat menghadap ke Pantai Sanur ini telah lama menjadi tujuan bermalam utama bagi wisatawan asing, terutama wisatawan-wisatawan dari Eropa. Lokasinya yang strategis di depan hamparan pasir putih Pantai Sanur ini menawarkan perpaduan keindahan pantai dengan suasana nyaman, santai, dan juga tenang. d. Lead kutipan Lead ini berisi kutipan atau pernyataan seseorang yang ditulis kembali dalam bentuk kalimat langsung. Tentunya kutipan yang diambil juga harus memiliki nilai yang menarik untuk diangkat.
  • 33. Contoh penggunaan lead kutipan: “Just one thing from me, Bali needs something new,” ujar wanita manis berambut panjang yang tak lain adalah Ratna Soebrata, Marketing Manager Bali Safari&Marine Park. Pernyataan sederhananya tersebut cukup menjelaskan mengapa Bali Safari&Marine Park membuat gebrakan baru dengan akan segera dibukanya Bali Theatre in the Park pada akhir bulan Agustus mendatang. e. Lead pertanyaan Lead ini menggunakan kalimat tanya agar pembaca merasa ingin tahu dan penasaran tentang jawaban pertanyaan tersebut, sehingga ikut menggugah pembaca agar membaca seluruh tulisan feature tersebut. Contoh penggunaan lead pertanyaan: Apa jadinya jika hutan dan satwa Afrika hadir di Pulau Bali? Kedengarannya memang tidak masuk akal. Namun, hal ini ternyata benar- benar diwujudkan oleh Bali Safari & Marine Park, dengan konsep kebun binatang terbuka yang berdiri di atas tanah seluas 48 hektar di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali. f. Lead sapaan akrab Lead ini menggunakan kata sapaan kepada pembaca, misalnya dengan menggunakan kata “Anda” atau “Saudara”. Dengan demikian penulis seakan ikut mengajak pembaca untuk mengambil peran dalam apa yang sedang diceritakan dalam feature tersebut. Contoh penggunaan lead sapaan akrab:
  • 34. Bagi Anda para wanita yang hidup dalam kompleksitas dunia modern, berbagai pertanyaan dan problema seringkali muncul di benak Anda. Lingkungan sosial, gaya hidup dan pergaulan memang kerapkali memengaruhi perempuan dalam menghadapi problema kehidupannya. Namun, Maria Dominique, seorang jurnalis senior, dalam buku pertamanya yang berjudul “Tanpa Tutup”, hendak mengungkapkan suatu sisi lain dari problematika yang sering dihadapi perempuan urban, termasuk bagaimana cara menghadapi problem itu sendiri. g. Lead penggoda Kalimat yang digunakan dalam lead ini haruslah membuat pembaca merasa tergoda, tertarik, dan sekaligus penasaran akan isi feature tersebut. Karena sifatnya menghibur, lead jenis ini kurang cocok untuk materi cerita yang sifatnya serius, bernuansa duka atau musibah, dan sesuatu yang sifatnya sakral. h. Lead gabungan Lead gabungan bisa berupa gabungan dari beberapa lead yang berbeda. Misalnya gabungan lead pertanyaan dengan lead kutipan, atau gabungan lead ringkasan dengan lead penggoda, dan lain sebagainya. Dalam penulisan berita jenis straight news, jenis lead yang sering digunakan adalah lead ringkasan yang mengandung unsur 5W+1H. Sedangkan pada berita jenis feature, lead yang digunakan bisa lebih bervariasi lagi. Umumnya dalam penulisan feature, agar tulisan lebih atraktif dan dapat menyentuh sisi human
  • 35. interest dari pembaca, lead yang digunakan adalah lead deskripsi, lead narasi, lead kutipan, lead sapaan dan lead pertanyaan. Menurut Williamson seperti dikutip dalam buku Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (2008), terdapat empat jenis penutup atau ending dalam penulisan feature, yaitu : a. Penutup ringkasan Penutup ringkasan dimaksudkan agar pembaca, pendengar atau pemirsa untuk mengingat kembali pokok-pokok cerita yang sudah diuraikan. Pesan inti 16 cerita ditegaskan kembali dalam kalimat atau reaksi yang berbeda. Penutup jenis ini juga memungkinkan pembaca untuk mengerti kesimpulan dari seluruh tulisan yang dirumuskan pada paragraf terakhir. b. Penutup penyengat Penutup penyengat dimaksudkan untuk mengagetkan pembaca. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang tak terduga. Penutup penyengat ini menjadi menarik bagi pembaca dan dapat menggugah emosi mereka dengan apa yang mereka baca. Misalnya mengundang perasaan terkejut, lucu, aneh, dan lain sebagainya. Penutup jenis ini cukup sering digunakan dalam penulisan feature. 16 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.217.
  • 36. c. Penutup klimaks Penutup jenis ini sering ditemukan pada cerita kronologis. Penulis berhenti ketika penyelesaian cerita sudah jelas. Untuk teknik penutup klimaks, setiap bagian dan adegan harus dipersiapkan dengan matang agar semua merujuk sampai ke satu titik. Pengemasan tulisan dengan penutup klimaks juga harus menarik agar tulisan tidak mudah tertebak oleh pembaca dan pembaca terus membaca hingga akhir tulisan yang berisi klimaks cerita. Pada akhir tulisan, emosi pembaca kembali dibangkitkan melalui klimaks yang sekaligus mengakhiri cerita. d. Penutup menggantung Penulis menggunakan penutup jenis ini untuk mengakhiri cerita dengan sebuah pertanyaan pokok yang belum atau tidak terjawab. Pembaca tetap tidak mengetahui dengan jelas apakah tokoh cerita menang atau kalah, karena cerita disudahi sebelum mencapai klimaks.17 Jenis feature yang menggunakan penutup jenis ini akan membuat pembaca penasaran, bahkan mungkin menerka-nerka sendiri akhir kisah yang masih menggantung tadi. Dengan penutup menggantung seperti ini, penulis sendiri perlu berhati-hati dalam mengemas tulisan agar tidak terjadi misinterpretasi tentang maksud penulis dan pembacanya. 17 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.220.
  • 37. e. Penutup ajakan bertindak. Pada paragraf terakhir, penulis memetakan tingkat kompleksitas persoalan dan jalan-jalan yang harus atau sudah dilalui. Setelah itu penulis melontarkan saran, himbauan, seruan ataupun ajakan kepada pembaca untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggap relevan dan mendesak.18 Umumnya penutup ini digunakan pada feature yang berisi tentang deskripsi suatu produk, tempat, program ataupun jasa yang ditawarkan. Secara tidak langsung memang tulisan dengan penutup ajakan bertindak memungkinkan adanya unsur komersil, terutama jika hal tersebut berkaitan dengan marketing. Namun, penutup ini bisa juga digunakan untuk melakukan kampanye melalui tulisan, misalnya ajakan untuk melakukan penghematan energi, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya. Laporan Mendalam (In depth report) Seperti dijelaskan Siregar, dkk (2007), laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara penulisan yang sama dengan berita kisah. Perbedaannya adalah, dalam laporan mendalam belum tentu kita dapat menemukan unsur manusiawi. Laporan mendalam digunakan untuk menuliskan permasalahan dengan informasi yang lebih lengkap, mendalam, dan analitis sehingga pembaca bisa lebih memahami duduk perkara suatu masalah. 18 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.221.
  • 38. Tak jarang kita menemui suatu peristiwa yang cukup rumit. Terkadang pembaca juga belum dapat memahami duduk perkara sebenarnya jika hanya ditulis dalam berita langsung. Kompleksitas masalah tersebut menyebabkan peristiwa tersebut harus disoroti lewat sejumlah sudut pandang agar pembaca memeroleh pemahaman yang lebih baik, lengkap, dan menyeluruh. Laporan mendalam ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau mengungkapkan seluk beluk suatu persoalan.19 Laporan mendalam ini ditulis berdasarkan hasil liputan terencana, dan sering memerlukan waktu yang lama. Laporan mendalam biasanya disusun berdasarkan sudut pandang (angle) tertentu. Bisa saja digunakan dua sudut pandang atau lebih, karena memang bertujuan untuk menyodorkan uraian atraktif tetapi analitis yang merangsang minat baca. 20 Pengumpulan fakta yang diperlukan untuk menyusun tulisan biasa dilakukan dengan peliputan interpretatif maupun investigatif. Peliputan interpretatif dilakukan apabila untuk menggambarkan duduk perkara dari masalah yang diliput diperlukan kemampuan interpretasi dalam melihat keterkaitan logis antar sejumlah fakta. Sedangkan peliputan investigatif dilakukan apabila ada usaha sejumlah pihak untuk menutupi kejadian sebenarnya, atau menyembunyikan sejumlah fakta. 19 Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.189. 20 Ibid., h.183.
  • 39. PROSES PRODUKSI BERITA Setelah mengenal ragam berita, selanjutnya yang dilakukan dalam aktivitas jurnalistik pada suatu media adalah proses produksi berita. Proses produksi berita mencakup news gathering (pengumpulan berita), news writing (penulisan berita), news editing (penyuntingan berita), hingga news publishing (penerbitan berita). News Gathering Proses produksi berita selalu diawali dengan pengumpulan fakta yang diperlukan untuk memberitakan suatu peristiwa. Ashadi Siregar, dkk dalam bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (2007) menyebutkan bahwa fakta tersebut dapat dicari dengan berbagai cara, yakni observasi, wawancara, dan riset dokumentasi. Wartawan dapat menggunakan salah satu cara tersebut, atau bahkan menggabungkan ketiganya. Berita yang baik hanya dapat ditulis jika didukung oleh fakta yang lengkap dan akurat. 21 Observasi Observasi dilakukan jika wartawan secara langsung menghadapi suatu peristiwa atau berada secara fisik di tempat kejadian. Wartawan menggunakan kemampuan inderawinya untuk mencatat kesan tentang suatu kejadian.22 Sehingga fakta yang didapatkan adalah hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dibaui, dirasa, serta dikecap sendiri oleh wartawan yang berada di lapangan. 21 Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.43. 22 Ibid.
  • 40. Dengan teknik observasi, wartawan dapat mendapatkan fakta yang lebih objektif, akurat dan terpercaya karena ia sendiri yang berada di tempat kejadian saat itu. Wawancara Jika suatu fakta yang dibutuhkan untuk penulisan berita berkaitan dengan pengalaman, pendapat, atau cita-cita orang lain, maka seorang wartawan harus melakukan wawancara. Wawancara berarti bertanya kepada orang lain, atau nara sumber untuk memeroleh fakta atau latar belakang masalah yang terjadi.23 Menurut Sudirman Tebba dalam Jurnalisme Baru (2005), dari segi teknis, wawancara dapat dibagi menjadi enam jenis: a. Wawancara eksklusif, yaitu wawancara berdasarkan perjanjian atau kesepakatan bersama antara wartawan dengan nara sumber. b. Wawancara spontan, yaitu wawancara yang berlangsung secara kebetulan tanpa perjanjian atau kesepakatan antara wartawan dengan nara sumber sebelumnya. c. Wawancara jalanan atau keliling, yaitu wawancara dengan berbagai nara sumer secara terpisah tentang suatu masalah. d. Wawancara langsung, yaitu wawancara yang langsung disiarkan saat itu juga. 23 Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.44.
  • 41. e. Wawancara konferensi pers, yaitu wawancara yang terjadi atas inisiatif nara sumber untuk menjelaskan sebuah peristiwa atau persoalan tertentu. f. Wawancara jarak jauh, yaitu wawancara antara wartawan dengan nara sumber yang berada di tempat terpisah, misalnya dengan menggunakan telepon atau teleconference. Namun dalam melakukan wawancara, wartawan juga harus benar-benar memilih nara sumber yang relevan dengan pemberitaan, serta terpercaya sehingga tulisannya nanti dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya dalam peliputan acara peluncuran produk terbaru dari hotel bintang lima di Bali, untuk mendukung tulisan beritanya, sang wartawan dapat mewawancarai Public Relations ataupun General Manager hotel yang bersangkutan. Riset dokumentasi Riset dokumentasi dilakukan sebagai upaya untuk memeroleh fakta yang berasal dari dokumentasi yang tertulis, baik itu berupa tabel, bagan, ataupun wacana yang tersimpan sebagai dokumen yang diarsip.24 Namun, data-data tersebut tidak semuanya bisa digunakan begitu saja sebagai fakta untuk melengkapi tulisan. Seringkali data tersebut masih berupa data mentah sehingga masih perlu diolah lagi. Data tertulis diperlukan untuk mengecek dan mendukung kebenaran dan akurasi fakta dari suatu peristiwa. Pertimbangannya adalah tidak semua 24 Ashadi Siregar, dkk, Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2007) h.50.
  • 42. masalah dapat dijelaskan dengan baik jika hanya melalui kata-kata, karena ada juga masalah yang harus dijelaskan dengan suatu gambaran yang terukur. News Writing Setelah memeroleh fakta dan data yang dibutuhkan tentang suatu peristiwa, selanjutnya yang dilakukan wartawan adalah menulis berita tersebut. Selain terkait dengan ragam berita yang digunakan, penulisan berita juga tidak lepas dari teknik penulisan berita. Teknik penulisan berita yang digunakan harus sesuai dengan ragam bentuk penulisan berita yang dipakai. Secara universal, berita ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan (to report), merujuk kepada pola piramida terbalik (inverted pyramid), dan mengacu kepada rumus 5W1H.25 Dalam teknik melaporkan (to report), wartawan tidak boleh memasukkan pendapat pribadi dalam berita yang ditulisnya karena berita haruslah berupa fakta objektif. Berita juga harus ditulis dan dilaporkan dengan cara yang paling mudah, yaitu dengan struktur atau pola piramida terbalik. Dengan pola ini, berita ditulis secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan dulu pada paragraph pertama,kemudian disusul dengan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya. Dalam buku Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (2008), Drs. AS Haris Sumadiria, M.Si menjelaskan 3 asumsi yang mendasari penulisan berita dengan pola piramida terbalik : 25 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2008) h.116.
  • 43. a. Memudahkan khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa yang sangat sibuk untuk segera menemukan berita yang dianggapnya menarik atau penting yang sedang dicari atau ingin diketahuinya. b. Memudahkan reporter dan editor memotong bagian-bagian berita yang dianggap kurang atau tidak penting ketika dihadapkan kepada kendala teknis, misalnya berita terlalu panjang sementara kapling atau ruangan yang tersedia sangat terbatas. c. Memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui rumus baku yang sudah sangat dikuasainya sekaligus untuk menghindari kemungkinan adanya fakta atau informasi penting yang terlewat tidak dilaporkan. Headline / Judul berita LEAD (teras berita) BRIDGE (perangkai) BODY (tubuh berita) LEG (kaki berita) Gambar 1. Struktur Piramida Terbalik Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsur dasar yaitu apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa
  • 44. (why), dan bagaimana (how). Oleh karena itu berita juga hendaknya ditulis dengan rumus 5W1H agar berita tersebut lengkap, akurat, dan sekaligus memenuhi standar teknis jurnalistik. What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada khalayak. Who berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu. When berarti kapan peristiwa itu terjadi : tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit. Where berarti di mana peristiwa itu terjadi. Why berarti mengapa peristiwa itu sampai terjadi. How berarti bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa tersebut. Keenam unsur tersebut harus dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas dan menarik. News Publishing Setelah berita yang telah ditulis wartawan tadi selanjutnya berita mengalami proses editing oleh redaktur. Wartawan wajib menyerahkan dan melaporkan setiap berita hasil liputan dalam setiap edisi kepada pimpinan perusahaan atau pemimpin redaksi guna menjalani proses editing untuk menentukan layak atau tidaknya berita tersebut terbit. Selanjutnya berita yang sudah diedit diberikan kepada bagian lay out untuk diatur tata letaknya. Bagian lay out bertugas mendesain atau menata tampilan suatu media secara fisik, serta mengedit setiap halaman berita sebelum naik cetak. Kemudian, media yang telah dicetak tersebut masuk ke bagian sirkulasi yang mengatur tentang pendistribusian media kepada distributor maupun pelanggan.
  • 45. BAB II DESKRIPSI UMUM L’ULTIMO PARADISO Obyek Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan sebuah perusahaan media yang berfokus pada pariwisata, yang mengelola dua bentuk media yaitu Tabloid L’ultimo Paradiso serta situs on line www.ultimoparadiso.com. Selama menjalani Kuliah Kerja Lapangan, penulis mencoba mengumpulkan data-data mengenai profil perusahaan melalui berbagai sumber. Baik itu melalui company profile yang diberikan sebelum pelaksanaan KKL, maupun wawancara langsung dengan anggota redaksi L’ultimo Paradiso untuk menggali lebih dalam informasi tentang media tersebut. Nara sumber yang memberi informasi tentang deskripsi umum L’ultimo Paradiso kepada penulis antara lain Senior Editor, Maria Dominique; Marketing, Ben Sisko, dan Chief Editor, Igo Kleden. A. Sejarah Tabloid L’ultimo Paradiso Menurut informasi yang didapat penulis dari Senior Editor L’ultimo Paradiso, Maria Dominique dan Chief Editor Igo Kleden, Tabloid L’ultimo Paradiso berdiri pada tahun 2006. Awal pendiriannya diprakarsai oleh Rocky Wisuda Praputranto, Dewantoro Umbu Djoka dan Igo Kleden. Para pendiri L'Ultimo ini merasakan perlunya sebuah media yang mampu mengakomodir kebutuhan informasi bagi para pelaku bisnis pariwisata di Bali pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Para pemrakarsa yang kebetulan berasal dari
  • 46. Nusa Tenggara Timur ini juga memiliki kerinduan untuk bisa mendukung pengembangan destinasi wisata di kawasan Indonesia Tengah dan Timur melalui kehadiran sebuah media pariwisata. Atas dasar visi yang sama ini, para pemrakarsa tersebut mendirikan CV Paradiso Timur Raya. Banyak relasi mereka yang bergerak di bidang pariwisata, baik hotel, travel agent, dan berbagai asosiasi pariwisata memiliki mimpi yang sama dan sangat mendukung visi tersebut. Pada bulan Mei tahun 2006 lahirlah L'Ultimo Paradiso di Bali sebagai media komunikasi dan informasi, baik bagi para pelaku pariwisata maupun bagi masyarakat umum yang membutuhkan informasi seputar pariwisata. L’ultimo Paradiso mencoba menghadirkan isu-isu terkini di dunia pariwisata, kebijakan-kebijakan baru seputar pariwisata, maupun ulasan tentang destinasi wisata dalam negeri. Berkat relasi baik yang terjalin antara ketiga pemrakarsa tersebut dengan pemilik Panorama Tour&Travel, salah satu tour operator terbesar di Indonesia yang berpusat di Jakarta, L’ultimo Paradiso hingga saat ini menempati Panorama Building, Sanur, Bali, sebagai kantornya. Nama L’ultimo Paradiso sendiri diambil dari bahasa Italia yang artinya “Surga yang paling indah”. Menurut Maria Dominique, nama tersebut hendak merepresentasikan isi yang terdapat dalam tabloid ini, yakni tentang keindahan tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
  • 47. B. Visi dan Misi Visi : memajukan dunia pariwisata Indonesia pada umumnya, dan wilayah Indonesia Tengah dan Timur pada khususnya, dari berbagai aspek. Misi : memberikan informasi seputar dunia pariwisata yang objektif untuk memenuhi kebutuhan para pelaku industri pariwisata di Indonesia maupun wisatawan pada umumnya. C. Logo dan Tagline Gambar 2. Logo L’ultimo Paradiso Logo resmi L’ultimo Paradiso dapat dilihat pada halaman cover depan tabloid, serta pada laman rumah situs www.ultimoparadiso.com. Dua warna yang digunakan sebagai corporate identity adalah oranye untuk tulisan L’ultimo dan biru untuk tulisan Paradiso, serta tagline “Ultimate News” yang juga tercantum di atasnya. L’ultimo Paradiso mengusung tagline “The ultimate news” yang berarti berita paling mewah, menegaskan bahwa media ini sebagai sumber berita pariwisata yang berbeda dan lebih unggul dari media lainnya, baik secara pengemasan maupun isinya.
  • 48. D. Media Profile 1. Data Umum Media Nama media yang menjadi tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan adalah L’ultimo Paradiso untuk versi tabloid dan www.ultimoparadiso.com untuk versi online. Keduanya berada di bawah manajemen CV Paradiso Timur Raya yang dipimpin oleh Rocky Wisuda Praputranto selaku komisaris. Kedua pendiri lainnya juga masuk dalam jajaran manajerial di CV Paradiso Timur Raya. Dewantoro Umbu Djoka menjabat sebagai Direktur dan Igo Kleden sebagai Direktur Operasional. Kantor redaksi L’ultimo Paradiso beralamat di jalan By Pass Ngurah Rai No. 620, Suwung, Denpasar, Bali. Kantor ini terletak pada Panorama Building yang merupakan kantor cabang Panorama Tour&Travel di Bali. Di tempat inilah segala kegiatan yang berhubungan dengan urusan keredaksian maupun manajerial berjalan, kecuali percetakan. Untuk pencetakan tabloid L’ultimo Paradiso setiap bulannya menggunakan jasa percetakan di PT. Cintya, Denpasar. Tanggal terbit tabloid L’ultimo Paradiso adalah tanggal 15 setiap bulannya, dengan oplah 10.000 eksemplar per bulan. Sejak kemunculan pertamanya pada bulan Mei tahun 2006 pun, L’ultimo Paradiso tetap konsisten dengan jumlah oplahnya.
  • 49. 2. Deskripsi Media (cetak dan online) Sebagai sebuah media berbentuk tabloid, ukuran yang dimiliki L’ultimo Paradiso adalah 41 cm (panjang) x 29 cm (lebar). Cukup standar bagi sebuah tabloid. Agar menarik, L’ultimo Paradiso menggunakan jenis kertas art paper untuk cover nya. Pemilihan ini membuat pengemasan tabloid L’ultimo Paradiso terkesan mewah dan eksklusif. Untuk isinya, digunakan HVS 80 gr yang dicetak full color. Hal ini menyesuaikan isi dari tabloid yang selalu didukung dengan adanya tampilan visual berupa gambar dan foto-foto sehingga akan lebih menarik dan lebih hidup jika seluruh halaman dicetak berwarna. Jumlah halaman dalam L’ultimo Paradiso memang tidak terlalu banyak, hanya 20 halaman termasuk cover. Tampilan fisik L’ultimo Paradiso pun terlihat ringkas dan tidak terlalu berat. Biasanya bagian sirkulasi melipat tabloid menjadi dua, lalu mengemasnya dalam plastik sebelum didistribusikan kepada pelanggan-pelanggan khusus di wilayah Bali. Namun agar lebih mudah dibaca oleh orang banyak, di titik-titik distribusi tertentu, tabloid L’ultimo Paradiso biasa didistribusikan tanpa dikemas plastik. Untuk pendistribusian sendiri, L’ultimo Paradiso tidak memungut biaya dari pembacanya. Tabloid ini dapat diperoleh secara cuma-cuma.
  • 50. Gambar 3. Contoh cover tabloid L’ultimo Paradiso Sebagai sebuah media yang berfokus pada pariwisata, isi tulisan dalam L’ultimo Paradiso tentu hal-hal yang berkaitan dengan pariwisata dalam negeri, meskipun redaksi juga memiliki rubrik global news yang berisi berita-berita internasional. Bahasa yang digunakan dalam L’ultimo Paradiso adalah bahasa Inggris (80%) dan bahasa Indonesia (20%). Seiring berkembangnya teknologi, persaingan dari media lain serta tuntutan yang ada dari pembaca, L’ultimo Paradiso juga mengembangkan sebuah media lagi yakni situs online. Tak bisa dipungkiri, kebutuhan akan informasi yang cepat dan lengkap, menuntut L’ultimo Paradiso untuk juga menyebarkan beritanya melalui internet agar lebih mudah dibaca tanpa ada batasan tempat dan waktu. Oleh karena itu setiap harinya, situs www.ultimoparadiso.com selalu melakukan updating berita.
  • 51. Lewat situs online ini, selain membaca posting berita yang terbit setiap harinya, pembaca juga dapat mengunduh setiap edisi tabloid dalam format pdf secara gratis juga. 3. Iklan Karena merupakan tabloid yang dibagikan secara gratis, kehidupan L’ultimo Paradiso 100% bergantung pada iklan yang masuk. Pemasukan dari iklan ini digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan redaksional dan juga pencetakan tabloid setiap bulannya. Untuk sistem pemasangan iklan, L’ultimo Paradiso biasanya melakukan kontrak selama satu tahun ataupun enam bulan dengan klien. Dengan sistem ini, harga yang didapat klien tentu bisa lebih murah lagi karena ada potongan harga. Namun, untuk iklan-iklan tertentu dapat juga melakukan pemasangan untuk satu kali pemuatan saja. Tarif iklan Berikut daftar tarif pemasangan iklan untuk satu kali pemuatan: Full spread 41 cm x 58 cm Rp 24.000.000 / issue Front cover 41 cm x 29 cm Rp 12.000.000 / issue Back cover 41 cm x 29 cm Rp 12.000.000 / issue Inside front 41 cm x 29 cm Rp 10.000.000 / issue Inside back 41 cm x 29 cm Rp 10.000.000 / issue Inside full page 41 cm x 29 cm Rp 8.000.000 / issue
  • 52. Half page 20.5 cm x 29 cm Rp 5.000.000 / issue ¼ page 20.5 cm x 14.3 cm Rp 4.000.000 / issue Spesifikasi iklan Menurut informasi yang didapat dari Ben Sisko selaku bagian marketing, iklan-iklan yang dipasang dalam tabloid L’ultimo Paradiso mayoritas berasal dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri pariwisata seperti hotel, villa, restoran, café, tempat hiburan, tour&travel agent, maskapai penerbangan serta program-program kampanye pariwisata dari pemerintah seperti “Vote Komodo” dan “Visit Indonesia 2010”. Namun di luar itu ada juga beberapa klien yang tidak terkait langsung dengan bidang pariwisata seperti rumah sakit dan supermarket. Berikut ini beberapa contoh iklan yang dimuat dalam tabloid L’ultimo Paradiso: Gambar 4. Iklan White Horse Deluxe Coach
  • 53. Gambar 5. Iklan Vote Komodo dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Gambar 6. Iklan Mini Mart 4. Rubrikasi Dalam tabloid L’ultimo Paradiso terdapat berbagai rubrik yang disesuaikan juga dengan kebutuhan informasi pembaca. Berikut rubrik- rubrik yang terdapat dalam tabloid L’ultimo Paradiso :
  • 54. FOCUS Berisi tentang topik utama atau tema besar yang diangkat pada edisi tersebut. Rubrik Focus merupakan kelanjutan atau penjabaran dari headline pada cover depan tabloid, sehingga rubrik ini ditempatkan di halaman pertama pada isi tabloid. EDITORIAL Merupakan tulisan berisi opini yang mewakili pendapat dari media mengenai suatu isyu aktual di dunia pariwisata yang sedang berkembang. Isi dari editorial tidak selalu sama ataupun terkait dengan rubrik Focus. GLOBAL NEWS Berisi tentang berita-berita internasional (straight news) yang masih berkaitan dengan dunia pariwisata. Berita-berita dalam rubrik ini biasanya dilansir dari situs berita internasional seperti AFP, AP, Reuters, dan BBC. EVENT Berisi tentang acara-acara pariwisata dan budaya menarik terkini yang digelar di Bali. Karena memiliki space yang cukup terbatas, biasanya rurik ini hanya ditulis dalam bentuk straight news singkat, sehingga dalam satu edisi tabloid dapat dimuat tiga hingga empat berita yang menarik. MY INDONESIA Berisi berita-berita yang berkaitan dengan dunia pariwisata dari seluruh nusantara baik dalam bentuk straight news maupun soft news.
  • 55. BALI DESTINATION Karena berbasis di provinsi Bali, dan mayoritas persebaran tabloid ada di provinsi Bali, rubrik ini berisi berbagai macam berita pariwisata khusus wilayah Bali. Isi rubrik ini mengulas tempat-tempat atau atraksi wisata yang menarik di Bali, serta acara-acara menarik yang diadakan di Bali. FOOD FOR THOUGHT Rubrik ini mengangkat feature serta ulasan singkat tentang kuliner yang ada di Bali agar menjadi inspirasi bagi pembacanya. Karena space nya yang tidak terlalu besar yakni setengah halaman, biasanya dalam rubrik ini hanya ada satu hingga dua artikel dalam bentuk soft news. ISLAND EXPLORER Mengangkat berita dan kisah dari destinasi wisata yang ada di Indonesia, khususnya yang berada di luar provinsi Bali. Sejauh ini rubrik Island Explorer selalu mengangkat destinasi wisata di kawasan Indonesia Tengah dan Timur. EXECUTIVE Merupakan rubrik khusus yang berisi berita ringan berupa profil serta feature para pelaku industri pariwisata di Bali maupun sekitarnya. Karena ulasannya lebih mendalam, berita dalam rubrik Executive biasa ditulis dalam bentuk soft news dan feature.
  • 56. JAKARTA SECTION Atas adanya permintaan dari sebagian besar pembaca, mulai pertengahan tahun 2010, L’ultimo Paradiso menambahkan satu rubrik baru yaitu Jakarta Section. Selain karena pembaca L’ultimo Paradiso di kota Jakarta cukup besar (nomor dua setelah Bali), banyak pula pembaca di wilayah Bali yang menginginkan adanya suplemen berita tentang Jakarta yang merupakan Ibukota Negara Indonesia karena seringkali peristiwa-peristiwa di Jakarta memiliki implikasi tertentu bagi pelaku pariwisata di Bali. NUSANTARA Rubrik terakhir dalam tabloid ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan berisi tentang berita-berita pariwisata dari tanah air. Rubrik ini terdiri dari dua halaman paling belakang dan berisi berita-berita dalam bentuk straight dan soft news. 5. Target audiens dan profil pembaca Pembaca L’ultimo Paradiso adalah orang-orang yang bergerak di bidang pariwisata di Indonesia maupun luar negeri, misalnya tour operator, komunitas pariwisata eksekutif dan profesional, Duta Besar Negara asing di Indonesia, representatif dari Negara asing, pemerintah lokal (terutama Bali dan Nusa Tenggara), serta para wisatawan asing maupun lokal di Indonesia, khususnya Bali yang membutuhkan informasi dari dunia pariwisata.
  • 57. Demografi Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan Usia : 21 – 45 tahun Pendidikan : D3, S1-S3 Pekerjaan : Tour operator, tour guide, executive, manager, general manager, public relations, marketing, pegawai pemerintah (Dinas Pariwisata), pengusaha. Geografi : Bali, Jawa (terutama Jakarta dan Surabaya), Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa), Nusa Tenggara Timur (Flores, Sumba Barat, Sumba Timur, Timor), Sulawesi (Manado), Malaysia, Australia, Thailand, AS, Kanada, Italia, Belanda, Perancis, Jerman. 6. Struktur Perusahaan Chief Editor : Igo Kleden Bertugas memimpin rapat redaksi, menentukan tema, serta memberikan keputusan bagi segala kebijakan redaksional. Senior editor : Maria Dominique Bertugas membuat TOR dari tema per bulan, menulis berita dan mengedit berita, serta melakukan sunting bahasa. Reporter : Tri Wibowo, Christovao Vinhas Bertugas meliput berita di lapangan dan menulis berita sesuai dengan penugasan dari rapat redaksi.
  • 58. Marketing : Ben Sisko Bertugas melakukan kegiatan marketing dan promosi ke luar, serta mengurus segala bentuk kerja sama dengan klien, seperti pemasangan iklan, sponsorship, maupun kerja sama sebagai media partner. Graphic Designer : Dicky da Silva Bertugas mendesain lay out majalah, mendesain iklan (jika diperlukan), dan segala kebutuhan desain yang berkaitan dengan kegiatan keredaksian L’ultimo Paradiso. Translator : Indira Sari Paputungan Bertugas menerjemahkan berita dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Accounting : Syarah Rosverawati Mengurusi segala kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan pada L’ultimo Paradiso. Distribution : Jarot Suto Bertugas mendistribusikan tabloid L’ultimo Paradiso kepada para pelanggan maupun tempat-tempat yang menjadi titik distribusi di Bali, serta mengatur sirkulasi tabloid yang akan dikirim ke luar daerah setiap bulannya.
  • 59. BAB III HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN A. DESKRIPSI HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN L’ultimo Paradiso sebagai salah satu media pariwisata yang berbasis di Bali memiliki dua versi media, yaitu cetak (tabloid) dan online (website). Kedua versi media ini dikelola langsung oleh redaksi L’ultimo Paradiso. Untuk versi cetak yang berformat tabloid, waktu terbitnya adalah satu bulan sekali pada pertengahan bulan. Sedangkan untuk versi online atau website, redaksi selalu melakukan pembaruan (updating) setiap hari, yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Pada masa praktik selama tujuh minggu (21 Juni – 2 Agustus 2010), penulis tak hanya melakukan aktivitas jurnalis untuk media cetaknya saja, tetapi juga media online. Sebelum mengawali pelaksanaan KKL, chief editor selaku pembimbing di tempat KKL terlebih dulu memberikan briefing pada penulis mengenai aktivitas yang akan dilakukan selama masa KKL serta aturan-aturan teknis yang harus dimengerti selama melaksanakan KKL di L’ultimo Paradiso. Chief editor memberikan job description kepada penulis antara lain untuk aktivitas news gathering dan news writing. Berikut deskripsi hasil pelaksanaan KKL oleh penulis.
  • 60. 1. Aktivitas Jurnalistik pada Tabloid L’ultimo Paradiso Setiap bulannya, redaksi L’ultimo Paradiso selalu melakukan rapat redaksi bulanan, yaitu setiap Senin minggu pertama setelah edisi terbaru terbit. Dalam rapat yang dipimpin oleh chief editor ini akan ditentukan tema besar untuk edisi mendatang. Setelah menemukan tema besar untuk edisi yang akan diproduksi, selanjutnya redaksi akan menentukan gambar dan judul besar untuk cover depan tabloid, serta topik-topik yang akan diangkat untuk setiap rubriknya. Setiap minggunya pada hari Jumat, redaksi akan mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi dengan seluruh anggota redaksi. Seluruh naskah harus sudah masuk ke meja redaktur pada tanggal 5 setiap bulannya, sedangkan untuk deadline iklan adalah tanggal 10 setiap bulannya. Pada saat penulis memulai Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di L’ultimo Paradiso, yaitu pada tanggal 21 Juni 2010, redaksi telah mengadakan rapat redaksi bulanan seminggu sebelumnya. Tema besar telah ditentukan, begitu pula dengan topik-topik untuk rubrik-rubriknya. Untuk edisi bulan Juli, redaksi L’ultimo Paradiso telah menetapkan tema “Save the Turtle” yang juga menjadi headline-nya. Menurut chief editor, Igo Kleden, tema tersebut diambil sehubungan dengan semakin memprihatinkannya fenomena kelangkaan satwa penyu laut di Bali, juga bersamaan dengan diresmikannya sebuah pusat konservasi penyu di Pantai Kuta yang bernama Kuta Beach Sea Turtle Conservation. Chief editor pun meminta penulis untuk menggali
  • 61. lebih banyak informasi lagi mengenai isyu tersebut agar wawasan penulis semakin luas untuk bekal peliputan ke depannya. Untuk rencana peliputan sendiri, redaksi telah memiliki beberapa agenda dalam bulan Juni tersebut, terutama untuk melakukan peliputan khusus terkait headline “Save the Turtle”. Saat pertama kali menghadap chief editor pada tanggal 15 Juni 2010 bahkan chief editor telah memberikan beberapa agenda peliputan dalam bulan Juni, seperti undangan acara peresmian Kuta Beach Sea Turtle Conservation, liputan Bali Art Festival, dan interview dengan beberapa tokoh penting di Bali. 1.1 Proses Produksi Berita pada Tabloid L’ultimo Paradiso Secara garis besar, aktivitas jurnalistik pada L’ultimo Paradiso dibagi menjadi 5, yakni news gathering, news writing, news editing, layouting, dan news publishing. News Gathering Setelah dilakukan pembagian tugas peliputan, reporter akan langsung memulai proses pengumpulan berita (news gathering). Secara teknis, prosedur kerja wartawan pada tabloid L’ultimo Paradiso dalam melaksanakan tugasnya untuk mengumpulkan berita adalah berdasarkan : a. Undangan liputan yang telah disetujui oleh chief editor
  • 62. Sebagai salah satu media pariwisata yang ada di Bali, L’ultimo Paradiso selalu mendapatkan undangan liputan serta informasi berupa agenda kegiatan yang akan berlangsung di Bali pada waktu tertentu. Undangan peliputan tersebut kebanyakan datang dari berbagai hotel, tempat hiburan, maupun instansi- instansi yang bergerak di bidang pariwisata. Biasanya, beberapa hari sebelumnya, pihak penyelenggara acara akan mengirimkan undangan liputan kepada L’ultimo Paradiso melalui e-mail redaksi info@ultimoparadiso.com, e- mail editor igo@ultimoparadiso.com, maupun e-mail masing- masing reporter. Tak jarang karena relasi yang sudah cukup dekat dan baik antara redaksi dengan penyelenggara, undangan tidak resmi juga disampaikan melalui sms dan telepon. Undangan peliputan yang diterima kemudian akan dipertimbangan lagi oleh chief editor, apakah event tersebut layak untuk diliput atau tidak. Chief editor juga akan mempertimbangkan nilai-nilai berita yang ada pada suatu event tertentu. Jika event tersebut sesuai dengan target pembaca, serta memiliki nilai berita yang tinggi, maka chief editor akan meneruskannya kepada reporter agar dilakukan peliputan.
  • 63. Penugasan liputan berdasarkan undangan peliputan ini juga banyak diberikan oleh chief editor kepada penulis selama melaksanakan KKL. b. Penugasan melalui keputusan rapat redaksi. Seperti yang telah dijelaskan, pada rapat redaksi bulanan, akan ditentukan suatu tema besar yang akan diangkat. Berdasarkan tema besar tersebut, lalu akan ditentukan pula tema dari masing-masing rubrik yang tentunya masih relevan dengan tema besar. Setelah muncul tema-tema tertentu pada masing-masing rubrik, Chief editor akan memutuskan dalam rapat redaksi penugasan terhadap reporter untuk melakukan peliputan atau reportase. Biasanya chief editor melalui rapat redaksi akan menentukan isi rubrik Fokus dan Editorial, destinasi pariwisata mana yang akan diulas dalam edisi bulan depan, siapa saja tokoh penting yang akan diulas profilnya, serta tujuan wisata kuliner menarik yang bisa menjadi inspirasi bagi pembaca untuk rubrik Food for Thought. Kebanyakan penugasan liputan berdasarkan keputusan rapat redaksi ini biasanya untuk penulisan feature. Ada juga peliputan straight news yang ditugaskan melalui keputusan rapat redaksi, tapi biasanya untuk event-event tertentu
  • 64. yang memang sudah sering digelar, seperti Bali Festival, upacara-upacara adat besar di Bali, dan sebagainya. Tak tertutup kemungkinan juga chief editor untuk memberi tugas peliputan khusus mengenai isyu-isyu pariwisata terkini yang sedang hangat di wilayah Bali secara khusus atau Indonesia secara umum. Misalnya mengenai fenomena kelangkaan penyu yang semakin memprihatinkan karena adanya praktik jual-beli penyu secara ilegal yang banyak terjadi di Bali maupun di wilayah lain di Indonesia. Sumber berita yang biasa dipakai oleh wartawan L’ultimo Paradiso untuk menulis straight news dan feature antara lain : a. Observasi langsung ke lokasi peliputan Dalam menjalankan tugas peliputannya, wartawan L’ultimo Paradiso sebisa mungkin melakukan peliputan dan observasi langsung ke lokasi. Terutama untuk peliputan di wilayah Bali. Untuk wilayah Jakarta, L’ultimo Paradiso memiliki satu orang reporter sekaligus koordinator biro Jakarta yang bertugas meliput berita-berita nasional. Observasi langsung di tempat peliputan memungkinkan reporter untuk mendapat informasi sebanyak mungkin dari lapangan, juga memungkinkan reporter untuk bertemu dengan
  • 65. banyak narasumber yang dapat dimintai informasi. Sesuai instruksi dan arahan dari chief editor, penulis melakukan observasi langsung pada setiap peliputan yang dilakukan, baik itu untuk penulisan straight news maupun feature. b. Interview langsung dengan tokoh yang bersangkutan. Dalam setiap peliputan, wartawan L’ultimo Paradiso juga dianjurkan untuk melakukan wawancara langsung dengan narasumber yang bersangkutan dan tentunya narasumber yang kredibel. Selain untuk memperkaya tulisan agar semakin menarik dan memiliki informasi lebih dari narasumber, berita yang dihasilkan dengan mencantumkan hasil wawancara akan menambah nilai kepercayaan para pembacanya. Selama pelaksanaan KKL di L’ultimo Paradiso, penulis telah melakukan banyak wawancara dengan tokoh-tokoh penting dalam setiap peliputannya. Wawancara yang dilakukan bisa berupa wawancara mendalam (in depth interview) secara one on one, bisa juga wawancara singkat di lokasi peliputan. Wawancara mendalam paling efektif dilakukan untuk menulis feature, baik itu biographical feature, maupun travelogue feature tentang tempat wisata, produk ataupun hal-hal yang berhubungan dengan isyu pariwisata dan kebudayaan.
  • 66. Wawancara jenis ini dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam tentang suatu topik tertentu kepada narasumber yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tabloid L’ultimo Paradiso, jurnalis biasa melakukan wawancara mendalam untuk beberapa rubrik seperti Focus, Executive, Island Explorer, Bali Destination, dan My Indonesia. Sedangkan wawancara singkat biasanya dilakukan penulis jika pada saat berada di lokasi peliputan penulis dapat bertemu langsung dengan tokoh penting yang dapat dijadikan narasumber. Wawancara ini dilakukan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting kepada nara sumber untuk melengkapi penulisan straight news yang terdapat pada rubrik Global News, My Indonesia, Bali Destination, Event dan Jakarta Section. c. Riset kepustakaan Riset kepustakaan dilakukan untuk melengkapi materi tulisan, sekaligus untuk studi sebelum wartawan turun ke lapangan. Biasanya untuk melakukan peliputan tentang suatu destinasi pariwisata, wartawan memperkaya materi tulisan dengan informasi yang didapat dari buku.
  • 67. Terkadang wartawan juga bisa mengolah informasi dari buku dan sumber kepustakaan lainnya menjadi sebuah tulisan feature tanpa perlu melakukan peliputan langsung ke lokasi. Biasanya hal ini dilakukan untuk penulisan feature tentang suatu destinasi pariwisata. Tentunya dalam membuat berita semacam ini wartawan harus menggunakan sumber yang terpercaya agar hasilnya bisa tetap objektif dan dapat dipercaya. d. Press conference Seringkali redaksi tabloid L’ultimo Paradiso mendapat undangan konferensi pers yang diadakan oleh hotel, perusahaan, organisasi maupun instansi tertentu yang akan menyelenggarakan event. Biasanya pihak yang mengundang akan mengirimkan fax maupun e-mail kepada redaksi untuk menghadiri konferensi pers yang akan mereka selenggarakan. Saat menghadiri press conference, penulis yang berperan sebagai jurnalis mendapatkan press kit, yaitu berkas- berkas berisi informasi yang akan disampaikan oleh pihak berkepentingan yang menyelenggarakan press conference. Tapi tidak cukup hanya itu, selama jalannya press conference, penulis juga mencatat informasi penting yang disampaikan yang belum tercantum dalam press release ataupun berkas-berkas yang diberikan.
  • 68. Press conference juga merupakan ruang khusus untuk sesi tanya jawab antara wartawan dengan narasumber yang menyelenggarakan press conference. Penulis memanfaatkan hal ini untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan langsung. Hal ini akan memperkaya tulisan karena reporter akan mendapatkan jawaban langsung dari yang bersangkutan. Begitu pula jika ada reporter dari media lain yang melontarkan pertanyaan yang lain, dapat dijadikan kutipan juga untuk memperkaya informasi dalam berita yang kita tulis nantinya. e. Press release Press release juga menjadi salah satu sumber acuan bagi reporter L’ultimo Paradiso dalam mengumpulkan dan menulis suatu berita. Biasanya press release juga dikirimkan oleh pihak terkait melalui fax, e-mail, atau diberikan langsung pada saat konferensi pers. f. Website resmi tokoh atau perusahaan yang bersangkutan Situs resmi dari tokoh atau perusahaan yang akan diberitakan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang terpercaya bagi wartawan untuk melengkapi materi beritanya, terutama untuk mencari informasi tentang profil perusahaan atau tokoh yang akan diberitakan. Misalnya saat melakukan peliputan tentang Bali Safari and Marine Park, penulis terlebih dahulu
  • 69. membuka website resmi dari Bali Safari and Marine Park yaitu www.balisafarimarinepark.com untuk mengetahui dan menggali informasi lebih banyak tentang tempat yang akan diliput. Dalam website resmi tersebut penulis mendapatkan banyak informasi yang terpercaya mengenai tempat yang akan diliput, mulai dari lokasi, deskripsi dan keunikan tempat wisata, produk-produk yang ditawarkan, sejarah berdirinya, serta informasi-informasi terkini yang ditampilkan dalam website. Website resmi menjadi salah satu sumber yang mudah dan cepat untuk diakses, terpercaya dan yang terpenting bermanfaat bagi penulis yang baru pertama kali melakukan liputan di wilayah Bali sehingga masih harus banyak menggali informasi mengenai objek-objek peliputan. g. Riset internet Sebelum melakukan suatu liputan atau wawancara, biasanya reporter melakukan penelusuran lewat internet tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan peliputan. Misalnya untuk mengetahui informasi tentang seorang tokoh tertentu, suatu instansi, produk, dan sebagainya. Riset ini digunakan untuk memperkaya informasi yang telah diperoleh reporter sebelumnya melalui situs resmi. Biasanya reporter juga menelusuri berita- berita sebelumnya yang masih terkait dengan tokoh ataupun
  • 70. event tersebut. Dengan melakukan riset kecil sebelum turun ke lapangan, reporter akan semakin kaya informasi dan juga tidak akan kehabisan bahan jika akan melakukan wawancara. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan, penulis mendapatkan tugas peliputan langsung dari chief editor. Tugas peliputan pertama yang diberikan kepada penulis adalah liputan peresmian Kuta Beach Sea Turtle Conservation pada tanggal 19 Juni 2010 dan liputan surfing championship di Halfway Beach Kuta pada tanggal 20 Juni 2010. Untuk kedua peliputan ini, chief editor sengaja memberikannya sebagai warming up bagi penulis sebelum memulai Kuliah Kerja Lapangan secara resmi pada tanggal 21 Juni 2010. Apalagi kedua event ini terbilang cukup penting dan menarik untuk diangkat menjadi berita. Kedua peliputan pertama tadi dilakukan oleh penulis sendiri. Hal ini menjadi pengalaman menarik sekaligus mendebarkan karena merupakan pengalaman pertama bagi penulis terjun langsung ke lapangan untuk melakukan news gathering. Pada liputan pertama di Pantai Kuta, penulis melakukan observasi langsung dengan menghadiri acara peresmian Kuta Beach Sea Turtle Conservation. Liputan pertama ini menjadi sangat berkesan bagi penulis. Meskipun awalnya sempat ragu karena harus langsung turun ke lapangan sendiri, namun dalam liputan ini penulis merasa cukup berhasil.
  • 71. Gambar 7. Pelepasan Tukik di Pantai Kuta G Penulis membuat catatan untuk hal-hal penting selama acara berlangsung, baik itu dari hasil observasi maupun kutipan penting dari para tokoh yang memberi sambutan, yakni Bupati Kabupaten Badung, perwakilan Quicksilver Indonesia, Coca Cola Amatil dan perwakilan dari LSM Profauna Indonesia. Penulis juga mendapatkan sumber berita lain dari press release yang diberikan oleh Public Relations penyelenggara pada saat acara berlangsung. Namun pengalaman yang tidak dapat terlupakan pada peliputan pertama tersebut adalah saat akhir acara peresmian, penulis turut terlibat langsung dalam pelepasan 500 ekor tukik (bayi penyu) yang berhasil ditetaskan lewat program Kuta Beach Sea Turtle Conservation bersama Bupati Kabupaten Badung, para undangan
  • 72. dan ratusan wisatawan asing maupun domestik yang sore itu memadati kawasan Pantai Kuta. Tanggal 20 Juni 2010, penulis kembali melakukan liputan dengan observasi langsung di Halfway Beach Kuta untuk acara MagicWave Surfing Championship. Kali ini penulis juga melakukan peliputan sendiri. Selama observasi, penulis mencatat beberapa hal penting seperti jumlah peserta, kriteria peserta, informasi tentang penyelenggara, serta juara dalam perlombaan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis juga melakukan wawancara dengan ketua panitia penyelenggara sekaligus pemimpin redaksi Magicwave yang merupakan koran komunitas surfing di Bali, yaitu Piping. Satu hal yang sebenarnya menarik di sini, rekan-rekan media diberi kesempatan oleh panitia MagicWave Surfing Championship untuk berselancar gratis, menggunakan papan dan perlengkapan surfing yang dimiliki panitia. Tak perlu khawatir, karena bagi yang masih pemula, akan didampingi oleh seorang guide yang merupakan surfer berpengalaman. Sayangnya, karena penulis tidak mendapat informasi tentang hal tersebut dari undangan maupun chief editor, penulispun tidak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Pada tugas peliputan di sini, penulis juga mulai berkenalan dengan para wartawan dari media-media lain yang ada di Bali.
  • 73. Ternyata nama L’ultimo Paradiso sudah sangat dikenal di Bali, sehingga penulis merasa semakin mendapat kemudahan. Pada tanggal 21 Juni 2010, yang merupakan tanggal resmi penulis mulai melaksanakan KKL di L’ultimo Paradiso, chief editor mengajak penulis untuk melakukan liputan di Sanur Beach Aerowisata Hotel&Resort untuk penulisan feature. Kali ini penulis bersama-sama dengan chief editor mendatangi langsung hotel tersebut dan melakukan observasi dengan berkeliling hotel dan melihat-lihat fasilitas yang ada sambil ditemani oleh Public Relations hotel tersebut. Setelah itu, penulis melakukan wawancara langsung dengan Public Relations Sanur Beach Aerowisata Hotel&Resort, Candy Juliani, terkait dengan program baru yang sedang dijalankan manajemen hotel tersebut. Pada tanggal 22 Juni 2010, penulis melakukan information gathering melalui riset internet dan riset kepustakaan sebagai dasar informasi untuk penulisan feature tentang konservasi penyu laut, serta Toya Bungkah & Toya Devasya Villa di Kintamani. Penulis mengambil beberapa informasi dari website www.profauna.org dan www.toyadevasya.com. Penulis juga membuat janji interview melalui e-mail dan telepon dengan koordinator Profauna untuk wilayah Bali.
  • 74. Pada tanggal 23 Juni 2010, penulis bersama chief editor mendatangi Sentosa Villa Seminyak untuk melakukan observasi untuk penulisan feature tentang villa bintang lima tersebut. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan General Manager Sentosa Villa Seminyak, Wayan Supandi, untuk penulisan feature pada rubrik Executive. Sore harinya, penulis kembali mendatangi Kuta Beach Sea Turtle Conservations untuk melakukan observasi langsung di tempat penangkaran penyu laut, kali ini tanpa didampingi chief editor. Sebelumnya, penulis telah membuat janji untuk melakukan wawancara dengan koordinator dari LSM ProFauna Indonesia untuk wilayah Bali yang mendukung kampanye pelestarian penyu laut ini, yakni Wayan Wiradnyana. Beruntung sekali pada saat itu penulis juga berkesempatan untuk bertemu dengan Ketua Satgas Pantai Kuta, Bapak Agung Ngurah Tresna, yang merupakan salah satu pencetus berdirinya Kuta Beach Sea Turtle Conservations. Akhirnya penulis melakukan wawancara dengan kedua narasumber tersebut terkait dengan program konservasi penyu di Bali, khususnya di Pantai Kuta. Tanggal 24 Juni 2010, penulis bersama chief editor mendatangi kawasan wisata Nusa Dua, tepatnya menuju The Westin Resort Nusa Dua, salah satu hotel berbintang lima di kawasan tersebut. Pada
  • 75. kesempatan tersebut penulis melakukan wawancara informal dengan Marketing Communication Manager The Westin Resort Nusa Dua, Bapak Wawan. Pada kesempatan tersebut, penulis juga mendapat undangan peliputan untuk acara The Westin Morning Ritual yang akan diadakan pada tanggal 2 Juli 2010. Pada tanggal 25 Juni 2010, penulis mendapat undangan untuk hadir pada acara media gathering, yaitu acara berkumpulnya para wartawan dan pelaku media pariwisata di wilayah Bali. Pada kesempatan ini penulis mendapatkan banyak kenalan baru dari media-media lain, sekaligus dapat saling bertukar informasi tentang hal-hal menarik seputar pariwisata di Bali. Acara tersebut bertepatan dengan Soft Opening Lio Barbeque, sebuah restoran baru di kawasan Seminyak. Pihak Lio Barbeque menggelar press conference dan makan siang bersama untuk menandai soft opening tersebut. Penulis pun melakukan news gathering melalui observasi dan wawancara dengan Marketing Lio Barbeque, Maria Sesotya, serta pemilik Lio Barbeque, Christos Liokouras yang berasal dari Yunani. Malam harinya, penulis mendapat undangan peliputan untuk acara Ukon Mas Fashion Show di Aston at Grand Kuta. Bersama dengan chief editor, penulis datang ke lokasi melakukan observasi langsung, dilanjutkan wawancara dengan owner Ukon Mas, Nengsih W. Been.