SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
1
Zat Aktif : Ciprofloxacin
Jumlah tablet : 64.300
Dosis dan alasan pemilihan dosis : Untuk infeksi saluran kemih, saluran cerna,
infeksi saluran nafas dan sendi kulit, jaringan
lunak. ringan hingga sedang 2 x 250 mg
sehari. Untuk gonore akut ukup pemberian
dosis tunggal 250 mg sehari
(Sumber:ISO Indonesia Vol.48)
Metode pembuatan : Kempa langsung
A. PREFORMULASI
1.1 Ciprofloxacin
3-Quinolinecarboxylic acid, 1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dyhidro,4-oxo-7-(1-
piperazinyl), 1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dyhidro,4-oxo-7-(1-piperazinyl)-3-
Quinolinecarboxylic acid
BM : 331,436
Pemerian : serbuk dengan kekuningan berwarna kuning
Kelarutan : mempunyai kelarutan dalam air hingga suhu 250 C. Pka obat
6 dan 8,8
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat : Antibiotik
(Sumber : United StatesPharmaceuticals hal 516)
2
1.2 Zat Tambahan
A. Crospovidone
Rumus Kimia :
Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau.
Ph : 5.0–8.0 (1% w/v aqueous slurry)
Densitas : 1.22 g/cm3
Titik lebur : 260–270°C
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larutan asam, pelarut
organik dan NaOH 5%, larut dalam larutan alkali.
Kegunaan : Dapat berfungsi sebagai desintegran 2-5%
Stabilitas : stabil pada bahan higroskopik.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.
Inkompatibel : kompatibel dengan hamper semua bahan-bahan
farmasetik organic maupun anorganik
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 208)
B. Povidone, PVP, Polivinilpirolidon
Rumus kimia :
3
Rumus molekul: (C6H9NO)n
Pemerian : Serbuk halus, putih hingga putih krem,tidak berbau
atau hamper tidak berbau, sangat higroskopis
Fungsi : 0,5 – 5 % pengikat
Kelarutan : sangat larut dalam asam, klorofom, etanol (95%),
keton, metanol, dan air. praktis tidak larut dalam eter,
hidrokabon dan minyak mineral
Stabilitas : Warna povidon berubah gelap dengan pemanasan
pada suhu 105 °C, dan terjadi penurunan kelarutan
dalam air. Stabil pada pemanasan 110-130 oC yang
sebentar, sterilisasi dengan uap tidak mengubah
karakteristik povidon. Larutan povidon mudah
terkontaminasi oleh jamur olah karena itu perlu
ditambahkan pengawet. Povidon dapat disimpan dalam
kondisi biasa-biasa saja tanpa mengalamai
degradasi atau dekomposisi. Harus disimpan dalam
wadah kedap udara pada tempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : dapat membentuk molecular adducts dalam larutan
dengan sulfatiazol, natrium salisilat, asam salisilat,
fenobarbital, tanin dab bahan lain. Efek dari beberapa
pengawet seperti thimerosal dapat berubah (merugikan)
ketika terbentuk kompleks dengan povidon.
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient,6th ed, hal.581)
C. Cellulose Microcrystalline
4
Rumus kimia : (C6H10O5)
Pemerian : serbuk kristal yang terdiri dari partikel-partikel
penyerap, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kegunaan : Pengisi 20-90%
dalam formula
pH : 5,0-7,5
stabilitas dan
penyimpanan : stabil, meskipun bersifat higroskopis material.
Tersimpan dalam wadah tertutup baik.
Inkompatibilitas: tidak cocok dengan agen pengoksidasi kuat.
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient,6th ed, hal.129)
B. Mannitol
Rumus kimia :
Rumus Molekul : C6H1406
Berat Molekul : 182,17 g/mol
Konsentrasi : 10-90% w/w
Pemerian : warna putih, rasa manis, tidak berbau, berbentuk
jarum bic ortorhom ketika mengkristal dari alkohol.
Menunjukkan polimorfisme
Fungsi : pengisi pada tablet dengan konsentrasi 10-9-%
Kelarutan : larut dalam air 1:5,5, larut dalam alkali, etanol 95%
(1:83), praktis tidak larut dalam eter, gliserin 1:18,
propan-2-ol 1:100
Pka dan Ph : 13,5 pada suhu 180C
Titik Lebur : 166-1880C
5
Densitas : 1,514 g/cm3
Stabilitas : stabil dalam larutan kering dan dalam larutan air.
Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat
sejuk dan kering.
(Sumber : Handbookof Pharmaceutical Excipient,6th ed, hal.424.)
C. Aerosil
Rumus Molekul : SiO2
BM : 60,08
Pemerian : terhidrat sebagian, amorf, terdapat
dalam bentuk granul seperti kaca dengan
berbagai ukuran
Ukuran partikel : 7-16 nm
Kegunaan dalam Formula : glidan
Kelarutan : praktis tidak larut dalam solven
organic, air, dan asam, kecuali Hcl, larut
dalam larutan panas alkali hidroksida
membentuk disperse koloid. untuk
aerosol kelarutan dalam air 150 mg/L
suhu 250
pH : 3,8 – 4,2
Titik leleh : 16000C
Berat jenis : 0,029-0,042 g/cm3
Stabilitas : higroskopis, menyerap banyak air tanpa
menjadi cair. bila pH lebih besar dari 7,5
viskositas akan berkurang dan di atas
10,7 kemampuan akan hilang
Inkompatibilitas : dengan dietilstilbestrol
Konsentrasi : 2-10 %
Wadah dan penyimpana : dalam wadah tertutup baik
6
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, halaman 186, FI IV
halaman 1197)
D. Kalsium Stearat
Rumus Kimia :
Pemerian : serbuk ringan, putih atau putih
kekuningan, berbau khas
Kegunaan dalam Formula : glidan ≤ 1 %
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%),
eter, kloroform, aseton, dan air. Sedikit
larut dalam alcohol panas dan minyak
sayur dan minyak mineral panas. Larut
dalam piridin panas.
pH : 6,5 – 7,5
Densitas : 1,064–1,096 g/cm3
Aliran : 21,2–22,6 %
Kelembaban : 2,96%
Inkompatibilitas : -
Stabilitas : stabil, penyimpanan pada wadah
tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, halaman
103 – 105)
7
D. FORMULASI / TEKNIK PEMBUATAN
a. Formula
R/ Ciprofloxacin 250 mg
Crospovidone 4 %
Povidone 2 %
Cellulose Microcrystalline 19%
Mannitol 18 %
Aerosil 6 %
Ca Stearat 1 %
M.f. tab no 64.300
b. Metode yang digunakan : Kempa langsung
c. Alasan Pemilihan Metode :
Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kempa langsung.
Metode tersebut dipilih karena tablet diperuntukan untuk tablet hisap dan
eksipien yang digunakan dalam bentuk kering sehingga memungkinkan untuk
dibuat dengan metode kempa langsung. Penggunaan zat tambahan
crospovidone berfungsi penghancur. Povidon sebagai pengikat. Cellulose
Microcrystalline dan mannitol sebagai pengisi dan juga pemberi rasa manis.
Ca stearate digunakan sebagai lubrikan untuk mengurangi gesekan antara
permukaan tablet dengan dinding die, selain itu juga untuk mencegah
penempelan tablet pada punch sedangkan aerosil digunakan sebagai glidan
untuk memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas.
d. Alasan pertimbangan konsentrasi yang di tambahkan :
Crospovidone sebagai superdesintegran pada konsentrasi 2-5%, povidone
senagai pengikat 0,5-5 %. Cellulose Microcrystalline dan mannitol sebagai
pengisi pada konsentrasi 20-90 % serta pemberi rasa manis, aeorsil dengan
konsentrasi 6% sebagai glidan, Ca stearate konsentrasi up to 1% sebagai
lubricant.
Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009
8
E. PERHITUNGAN
a. Setiap tablet mengandung : 250 mg
b. Bobot tablet : 500 mg
c. Jumlah tablet : 64.300 tablet
III.1 Untuk tiap tablet
1. Fase dalam
Bobot : 500 𝑚𝑔
a. Crospovidone :
4
100
× 500 𝑚𝑔 = 20 𝑚𝑔
b. Povidon :
2
100
× 500 𝑚𝑔 = 10 𝑚𝑔
b. Cellulose Microcrystalline :
19
100
× 500 𝑚𝑔 = 95 𝑚𝑔
c. Mannitol :
18
100
× 500 𝑚𝑔 = 90 𝑚𝑔
2. Fase luar
a. Ca Stearat :
1
100
× 500 𝑚𝑔 = 5 𝑚𝑔
b. Aerosil :
6
100
× 500 𝑚𝑔 = 30 𝑚𝑔
III.2 Bobot Granul Teoritis (Untuk 64.300 tablet)
Ciprofloxacin : 250 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 1.607,5 𝑔
Crospovidone : 20 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 1.286 𝑔
Povidon : 10 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 643 𝑔
Cellulose Microcrystalline : 95 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 6.108,5 𝑔
Mannitol : 90 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 5,787 𝑔
Ca Stearat : 5 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 321,5 𝑔
Aerosil : 30 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 1.929 𝑔
Jumlah Granul : 17.038.5 𝑔
III.3 Penimbangan
Ciprofloxacin : 1.607,5 𝑔
Crospovidone : 1.286 𝑔
Povidon : 643 g
Cellulose Microcrystalline : 6.108,5 𝑔
9
Mannitol : 5,787 𝑔
Ca Stearat : 321,5 𝑔
Aerosil : 1.929 𝑔
F. Alur Prosedur Pembuatan
Disiapkan dan ditimbang semua bahan sesuai perhitungan. Dicampur bagian
fase dalam yaitu ciprofloxacin, crospovidone, povidone, Cellulose
Microcrystalline dan mannitol hingga homogen. Kemudian ditambahkan bagian
fase luar yaitu Ca stearate dan aerosil diaduk hingga homogen. Hasil campuran
dilakukan evaluasi serbuk meliputi kompresibilitas, homogenitas, waktu alir dan
sudut istirahat serta penetapan bobot jenis. Selanjutnya serbuk dikempa
menggunakan mesin pencetak tablet. Setelah itu, dilakukan evaluasi
keseragaman ukuran, keseragaman bobot, uji kekerasan, friabilitas, friksibilitas
dan uji waktu hancur dari tablet yang sudah didapat.
Penimbangan Bahan
Pencampuran Fase Dalam
Penambahan Fase Luar
Evaluasi Serbuk
Tabletasi
Evaluasi Tablet
Pengemasan
10
G. Evaluasi yang dilakukan
5.1 Evaluasi Serbuk
A. Penetapan Bobot Jenis
a. Tujuan Pengujian
Untuk mengetahui kerapatan sejati (bobot jenis)
b. Alat
Piknometer
c. Prosedur Pengujian
Ditimbang piknometer kosong beserta tutupnya (W1). Ditimbang
piknometer yang telah diisi paraffin cair hingga penuh beserta tutupnya
(W2). Dikalibrasi piknometer hingga 2/3 bagian piknometer (W3).
Ditimbang piknometer berisi granul/serbuk, paraffin cair beserta tutupnya
(W4). Dihitung kerapatan sejati granul.
d. Perhitungan
ϼ=
𝑊3−𝑊1
( 𝑊2−𝑊1)−(𝑊4−𝑊3)
ket:
W1 : piknometer kosong beserta tutupnya
W2 : piknometer yang telah diisi paraffin cair hingga penuh beserta
tutupnya
W3 : Dikalibrasi piknometer hingga 2/3 bagian piknometer
W4 : Ditimbang piknometer berisi granul/serbuk, paraffin cair
beserta tutup
B. Kompresibilitas
a. Tujuan Pengujian
Untuk mengetahui bagaimana kekompakan granul terhadap tekanan yang
diberikan.
b. Alat
Gelas Ukur 100 ml
11
c. Prosedur Pengujian
Ditimbang granul 27 gram, dimasukkan kedalam gelas ukur 100 ml.
Diukur volume awal granul. Selanjutnya dimampatkan dengan cara
diketuk-ketuk. Diukur volume akhir dan dihitung kompressibilitasnya.
d. Pehitungan
I =
V curah−V mampat
V curah
𝑥 100%
I = indeks kompresibilitas (%);
Vcurah = volume granul sebelum dimampatkan (mL)
Vmampat = volume granul setelah dimampatkan (mL)
Rasio Hausner =
V curah
V mampat
e. Parameter
Tabel 5.1 Persyaratan Uji sifat alir granul
Indeks kompresibilitas (%) Sifat aliran Rasio Haunser
< 10 Bagus sekali 1,00-1,11
11 – 15 Baik 1,12-1,18
16 – 20 Cukup 1,19-1,25
21 – 25 Lewat 1,25-1,34
26 – 31 Buruk 1,35-1,45
32 – 37 Sangat buruk 1,46-1,59
> 38 Buruk sekali > 1,60
C. Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat
a. Tujuan Pengujian
Untuk mengetahui sifat aliran granul dan mengetahui kemampuan granul
dalam mengisi punch dan die.
b. Alat
Corong uji waktu alir, penggaris.
c. Prosedur Pengujian
Granul dimasukkan kedalam corong uji waktu alir. Penutup corong
dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar.Waktu
12
alir granul dicatat dan sudut diamnya dihitung dengan mengukur diameter
dan tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong.
d. Pehitungan
Laju alir :
bobot serbuk (g)
waktu alir (s)
tan ø =
tinggi serbuk
jari − jari serbuk
e. Parameter
Laju alir = 4-10 gram/detik.
Sudut istirahat: 25- 30 sangat mudah mengalir
30- 40 mudah mengalir
40- 45 mengalir
> 45 kurang mengalir
D. Homogenitas
a. Tujuan
Untuk mengetahui keseragaman ukuran partikel granul
b. Alat
Ayakan dengan ukuran 1 mesh, 4 mesh, 14 mesh, 24 mesh, 30 mesh dan
32 mesh.
c. Prosedur
Ditimbang sebanyak 50 g granul. Disusun ayakan dari ukuran mesh
terbesar hingga terkecil. Dimasukkan granul dari atas lalu digoyang-
goyangkan selama 15 menit. Ditimbang jumlah granul yang tersisa
disetiap ayakan mesh.
d. Parameter
Memiliki 1 puncak.
Terdapat perbedaan yang bear Antara masing-masing mesh
13
5.2 Evaluasi Tablet
A. Keseragaman Ukuran
a. Tujuan Pengujian
Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %.
b. Alat
Jangka sorong
c. Prosedur Pengujian
Diambil 20 tablet, diukur diameter dan ketebalan tablet satu per satu
menggunakan jangka sorong.
d. Parameter
Diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3
kali tebal table
B. Keseragaman Bobot
a. Tujuan Pengujian
Untuk menjamin keseragaman bobot dari tablet yang dibuat.
b. Alat
Neraca Analitik
c. Prosedur Pengujian
Ditimbang 20 tablet, lalu dari 20 tablet tersebut ditimbang satu persatu.
Selanjutnya dicocokan dengan kolom a dan b. Keseragaman bobot
tidak tercapai jika > 2 tablet mempunyai penyimpangan bobot 7,5%
dan > 1 tablet mempunyai penyimpangan bobot 15% dari bobot rata-
rata (untuk bobot rata-rata 151 mg-300 mg).
d. Parameter
Keseragaman bobot tidak tercapai jika > 2 tablet mempunyai
penyimpangan bobot 7,5% dan> 1 tablet mempunyai penyimpangan
bobot 15% dari bobot rata-rata (untuk bobot rata-rata 151 mg -
300mg).
14
C. Uji Kekerasan Tablet
a. Tujuan Pengujian
Untuk mengetahui ketahanan tablet dari goncangan mekanik pada saat
pembuatan, pengepakan, dan transportasi.
b. Alat
Hardness tester
c. Prosedur Pengujian
Diambil 10 tablet dari tiap batch, diukur satu per satu kekerasannya
dengan hardness tester.
e. Parameter
Persyaratan kekerasan tablet> 300 mg tidak bersalut adalah 4 – 7
kg/cm2
D. Friabilitas
a. Tujuan Pengujian
i. Friabilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialami antara tablet dengan kemasan sewaktu
pengemasan dan pengiriman.
ii. Friksibilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialami antar tablet sewaktu pembuatan maupun
pengemasan.
b. Alat
Friabilator dan friksibility tester
c. Prosedur Pengujian
Diambil 20 tablet, bersihkan debunya lalu ditimbang seluruh tablet.
Dimasukkan dalam friabilator, alat diputar dengan kecepatan 25
putaran per menit dan waktu yang digunakana dalah 4 menit.Jadi ada
100 putaran. Dikeluarkan tablet dari alat, dibersihkan dari debu dan
ditimbang berat akhirnya dengan seksama.
15
d. Pehitungan
Wawal − Wakhir
Wawal
× 100%
W awal = Bobot Awal
W akhir = Bobot Akhir
e. Parameter
Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %.
E. Uji Waktu hancur
a. Tujuan Pengujian
Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam
masing- masing monografi .
b. Alat
Disintegration tester
c. Prosedur Pengujian
Disiapkan 6 tablet, dimasukkan dalam kerangjang desintergration
tester.Dinyalakan alat dan ditunggu sampai tablet hancur pertama kali.
Dicatat waktu yang dibutuhkan tablet untuk pertama kali hancur dan
waktu tablet yang terakhir hancur.
d. Parameter
Tablet biasa harus hancur kurang dari 15 menit, tablet bersalut kurang
dari 30 menit.
H. Kemasan / label
4.1 Logo
4.2 Label
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
16
4.3 Kemasan Primer
4.4 Kemasan Sekunder
17
4.5 Penjelasan pada kemasan dan brosur produk
Ciprolas ®
Komposisi:
Tiap tablet mengandung:
ciprofloxacin 250 mg
Indikasi:
Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : -
Saluran kemih termasuk prostatitis. - Uretritis dan serpisitis gonore. - Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan
parathyfoid. - Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. - Kulit dan jaringanlunak. - Tulangdan sendi.
Kontra Indikasi:
Penderita yanghipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya - tidak dianjurkan pada wanita hamil
atau menyusui,anak-anak pada masa pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat
pertumbuhan tulang rawan. - Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut - Pada penderita epilepsi dan penderita
yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek
sampingnya.
Farmakologi:
Ciprofloxacin(1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylicacid) merupakansalah
satuobat sintetikderivat quinolone. mekanisme kerjanyaadalah menghambat aktifitas DNAgyrase bakteri, bersifat
bakterisida dengan spektrum luas terhadapbakteri gram positif maupun gramnegatif.
ciprofloxacindiabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira16-
40% terikat pada proteinplasma dan didistribusi ke berbagai jaringan sertacairantubuh. metabolismenyadihati dan
diekskresi terutamamelalui urine.
Peringatan dan Perhatian:
- Untuk menghindari terjadinya kristaluria maka tablet siprofloksasinharus ditelandengancairan.
- Hati-hati pemberianpada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (lihat keteranga pada dosis )
- Pemakaiantidakbolehmelebihi dosis yang dianjurkan
- Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraanbermotor ataumenjalankan mesin..
Dosis:
1.Untuk infeksi saluran kemih:
- Ringan sampai sedang: 2 x 250 mgsehari
- Berat : 2 x 500 mgsehari
- Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mgsehari
2.Untuk infeksi saluran cerna :
- Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mgsehari
3.Untuk infeksi saluran nafas, tulangdan sendi kulit dan jaringanlunak :
- Ringan sampai sedang: 2 x 500 mgsehari
- Berat : 2 x 750 mgsehari
- Untuk mendapatkankadar yangadekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak bolehkurangdari2 x 750 mgsehari
- Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatininkurangdari 20 ml/menit maka dosis normal
yangdianjurkan harus diberikan sehari sekali ataudikurangi separuhbila diberikan 2 x sehari.
- Lamanya pengobatan tergantungdari beratnya penyakit.
Untuk infeksi akut selama 5-10hari biasanya pengobatanselanjutnyapalingsedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang.
Efek Samping:
Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut
- Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomniadan euforia
- Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria
- Peningkatansementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yangpernah mengalami kerusakan hati.
- Bila terjadi efek sampingkonsultasi keDokter
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhukamar (15°-30°C).
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Kemasan:
Dus, botol@64.300tablet
Tgl produksi: 23Mei 2017
Exp. Date: 23Mei 2022
No.Reg. DKL1710300310A1
No Batch: C012317
PT. Konvert Farma
Bandung-Indonesia
18
a. No. Reg : DKL1710300310A1
D = Dagang
K = Keras
L = Lokal
17 = Tahun
103 = Nomor pabrik
003 = Nomor urut obat dalam pabrik
10 = Bentuk tablet
A = kekuatan pertama
b. No. Batch : C010517
C = ciprofloxacin
01 = Batch pertama
0517 = Tanggal produksi
19
I. Daftar Pustaka
Allen, L. V., 2009. Handbook of Pharmaceutical Exicipients, Sixth Edition,
Rowe R. C., Sheskey. P. J., Queen, M. E., (Editor), London,
Pharmaceutical Press and American Assosiation
Allen, L. V., 2006. Handbook of Pharmaceutical Exicipients, Five Edition, Rowe
R. C., Sheskey. P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press
and American Assosiation
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Formularium Nasional. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptxadaptifakhlak
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosawulannsftri
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenPutri Indayani
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 

Mais procurados (20)

Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogen
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 

Semelhante a CIPROFLOXACIN

Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Caesalpinia Swartz
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxdiah72
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolKezia Hani Novita
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdfoptimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdfLutfiChabib1
 
PPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdf
PPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdfPPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdf
PPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdfAbdullahFajarAli1
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikDyah Arum Anggraeni
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatErsa Yuliza
 
Pengolahan Minimal
Pengolahan MinimalPengolahan Minimal
Pengolahan Minimalmisspure
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungTia Widianti
 
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxPPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxRiyanUge
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikasalni nindita
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
 

Semelhante a CIPROFLOXACIN (20)

Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdfoptimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
optimasi-formula-tablet-salut-enterik-na-78dae2d8.pdf
 
Kapsul kel 3
Kapsul kel 3Kapsul kel 3
Kapsul kel 3
 
PPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdf
PPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdfPPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdf
PPT KLP 4 OBAT HERBAL (5)_compressed (1).pdf
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
Kelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptxKelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptx
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
P5(Teknologi Farmasi).pptx
P5(Teknologi Farmasi).pptxP5(Teknologi Farmasi).pptx
P5(Teknologi Farmasi).pptx
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
 
Pengolahan Minimal
Pengolahan MinimalPengolahan Minimal
Pengolahan Minimal
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Makalah componding
Makalah compondingMakalah componding
Makalah componding
 
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxPPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 

Último

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 

Último (20)

Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 

CIPROFLOXACIN

  • 1. 1 Zat Aktif : Ciprofloxacin Jumlah tablet : 64.300 Dosis dan alasan pemilihan dosis : Untuk infeksi saluran kemih, saluran cerna, infeksi saluran nafas dan sendi kulit, jaringan lunak. ringan hingga sedang 2 x 250 mg sehari. Untuk gonore akut ukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari (Sumber:ISO Indonesia Vol.48) Metode pembuatan : Kempa langsung A. PREFORMULASI 1.1 Ciprofloxacin 3-Quinolinecarboxylic acid, 1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dyhidro,4-oxo-7-(1- piperazinyl), 1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dyhidro,4-oxo-7-(1-piperazinyl)-3- Quinolinecarboxylic acid BM : 331,436 Pemerian : serbuk dengan kekuningan berwarna kuning Kelarutan : mempunyai kelarutan dalam air hingga suhu 250 C. Pka obat 6 dan 8,8 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya Khasiat : Antibiotik (Sumber : United StatesPharmaceuticals hal 516)
  • 2. 2 1.2 Zat Tambahan A. Crospovidone Rumus Kimia : Pemerian : Serbuk putih, tidak berbau. Ph : 5.0–8.0 (1% w/v aqueous slurry) Densitas : 1.22 g/cm3 Titik lebur : 260–270°C Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larutan asam, pelarut organik dan NaOH 5%, larut dalam larutan alkali. Kegunaan : Dapat berfungsi sebagai desintegran 2-5% Stabilitas : stabil pada bahan higroskopik. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering. Inkompatibel : kompatibel dengan hamper semua bahan-bahan farmasetik organic maupun anorganik (Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 208) B. Povidone, PVP, Polivinilpirolidon Rumus kimia :
  • 3. 3 Rumus molekul: (C6H9NO)n Pemerian : Serbuk halus, putih hingga putih krem,tidak berbau atau hamper tidak berbau, sangat higroskopis Fungsi : 0,5 – 5 % pengikat Kelarutan : sangat larut dalam asam, klorofom, etanol (95%), keton, metanol, dan air. praktis tidak larut dalam eter, hidrokabon dan minyak mineral Stabilitas : Warna povidon berubah gelap dengan pemanasan pada suhu 105 °C, dan terjadi penurunan kelarutan dalam air. Stabil pada pemanasan 110-130 oC yang sebentar, sterilisasi dengan uap tidak mengubah karakteristik povidon. Larutan povidon mudah terkontaminasi oleh jamur olah karena itu perlu ditambahkan pengawet. Povidon dapat disimpan dalam kondisi biasa-biasa saja tanpa mengalamai degradasi atau dekomposisi. Harus disimpan dalam wadah kedap udara pada tempat yang sejuk dan kering. Inkompatibilitas : dapat membentuk molecular adducts dalam larutan dengan sulfatiazol, natrium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin dab bahan lain. Efek dari beberapa pengawet seperti thimerosal dapat berubah (merugikan) ketika terbentuk kompleks dengan povidon. (Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient,6th ed, hal.581) C. Cellulose Microcrystalline
  • 4. 4 Rumus kimia : (C6H10O5) Pemerian : serbuk kristal yang terdiri dari partikel-partikel penyerap, tidak berbau, dan tidak berasa. Kegunaan : Pengisi 20-90% dalam formula pH : 5,0-7,5 stabilitas dan penyimpanan : stabil, meskipun bersifat higroskopis material. Tersimpan dalam wadah tertutup baik. Inkompatibilitas: tidak cocok dengan agen pengoksidasi kuat. (Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient,6th ed, hal.129) B. Mannitol Rumus kimia : Rumus Molekul : C6H1406 Berat Molekul : 182,17 g/mol Konsentrasi : 10-90% w/w Pemerian : warna putih, rasa manis, tidak berbau, berbentuk jarum bic ortorhom ketika mengkristal dari alkohol. Menunjukkan polimorfisme Fungsi : pengisi pada tablet dengan konsentrasi 10-9-% Kelarutan : larut dalam air 1:5,5, larut dalam alkali, etanol 95% (1:83), praktis tidak larut dalam eter, gliserin 1:18, propan-2-ol 1:100 Pka dan Ph : 13,5 pada suhu 180C Titik Lebur : 166-1880C
  • 5. 5 Densitas : 1,514 g/cm3 Stabilitas : stabil dalam larutan kering dan dalam larutan air. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat sejuk dan kering. (Sumber : Handbookof Pharmaceutical Excipient,6th ed, hal.424.) C. Aerosil Rumus Molekul : SiO2 BM : 60,08 Pemerian : terhidrat sebagian, amorf, terdapat dalam bentuk granul seperti kaca dengan berbagai ukuran Ukuran partikel : 7-16 nm Kegunaan dalam Formula : glidan Kelarutan : praktis tidak larut dalam solven organic, air, dan asam, kecuali Hcl, larut dalam larutan panas alkali hidroksida membentuk disperse koloid. untuk aerosol kelarutan dalam air 150 mg/L suhu 250 pH : 3,8 – 4,2 Titik leleh : 16000C Berat jenis : 0,029-0,042 g/cm3 Stabilitas : higroskopis, menyerap banyak air tanpa menjadi cair. bila pH lebih besar dari 7,5 viskositas akan berkurang dan di atas 10,7 kemampuan akan hilang Inkompatibilitas : dengan dietilstilbestrol Konsentrasi : 2-10 % Wadah dan penyimpana : dalam wadah tertutup baik
  • 6. 6 (Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, halaman 186, FI IV halaman 1197) D. Kalsium Stearat Rumus Kimia : Pemerian : serbuk ringan, putih atau putih kekuningan, berbau khas Kegunaan dalam Formula : glidan ≤ 1 % Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform, aseton, dan air. Sedikit larut dalam alcohol panas dan minyak sayur dan minyak mineral panas. Larut dalam piridin panas. pH : 6,5 – 7,5 Densitas : 1,064–1,096 g/cm3 Aliran : 21,2–22,6 % Kelembaban : 2,96% Inkompatibilitas : - Stabilitas : stabil, penyimpanan pada wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering (Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, halaman 103 – 105)
  • 7. 7 D. FORMULASI / TEKNIK PEMBUATAN a. Formula R/ Ciprofloxacin 250 mg Crospovidone 4 % Povidone 2 % Cellulose Microcrystalline 19% Mannitol 18 % Aerosil 6 % Ca Stearat 1 % M.f. tab no 64.300 b. Metode yang digunakan : Kempa langsung c. Alasan Pemilihan Metode : Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kempa langsung. Metode tersebut dipilih karena tablet diperuntukan untuk tablet hisap dan eksipien yang digunakan dalam bentuk kering sehingga memungkinkan untuk dibuat dengan metode kempa langsung. Penggunaan zat tambahan crospovidone berfungsi penghancur. Povidon sebagai pengikat. Cellulose Microcrystalline dan mannitol sebagai pengisi dan juga pemberi rasa manis. Ca stearate digunakan sebagai lubrikan untuk mengurangi gesekan antara permukaan tablet dengan dinding die, selain itu juga untuk mencegah penempelan tablet pada punch sedangkan aerosil digunakan sebagai glidan untuk memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas. d. Alasan pertimbangan konsentrasi yang di tambahkan : Crospovidone sebagai superdesintegran pada konsentrasi 2-5%, povidone senagai pengikat 0,5-5 %. Cellulose Microcrystalline dan mannitol sebagai pengisi pada konsentrasi 20-90 % serta pemberi rasa manis, aeorsil dengan konsentrasi 6% sebagai glidan, Ca stearate konsentrasi up to 1% sebagai lubricant. Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009
  • 8. 8 E. PERHITUNGAN a. Setiap tablet mengandung : 250 mg b. Bobot tablet : 500 mg c. Jumlah tablet : 64.300 tablet III.1 Untuk tiap tablet 1. Fase dalam Bobot : 500 𝑚𝑔 a. Crospovidone : 4 100 × 500 𝑚𝑔 = 20 𝑚𝑔 b. Povidon : 2 100 × 500 𝑚𝑔 = 10 𝑚𝑔 b. Cellulose Microcrystalline : 19 100 × 500 𝑚𝑔 = 95 𝑚𝑔 c. Mannitol : 18 100 × 500 𝑚𝑔 = 90 𝑚𝑔 2. Fase luar a. Ca Stearat : 1 100 × 500 𝑚𝑔 = 5 𝑚𝑔 b. Aerosil : 6 100 × 500 𝑚𝑔 = 30 𝑚𝑔 III.2 Bobot Granul Teoritis (Untuk 64.300 tablet) Ciprofloxacin : 250 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 1.607,5 𝑔 Crospovidone : 20 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 1.286 𝑔 Povidon : 10 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 643 𝑔 Cellulose Microcrystalline : 95 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 6.108,5 𝑔 Mannitol : 90 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 5,787 𝑔 Ca Stearat : 5 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 321,5 𝑔 Aerosil : 30 𝑚𝑔 𝑥 64.300 = 1.929 𝑔 Jumlah Granul : 17.038.5 𝑔 III.3 Penimbangan Ciprofloxacin : 1.607,5 𝑔 Crospovidone : 1.286 𝑔 Povidon : 643 g Cellulose Microcrystalline : 6.108,5 𝑔
  • 9. 9 Mannitol : 5,787 𝑔 Ca Stearat : 321,5 𝑔 Aerosil : 1.929 𝑔 F. Alur Prosedur Pembuatan Disiapkan dan ditimbang semua bahan sesuai perhitungan. Dicampur bagian fase dalam yaitu ciprofloxacin, crospovidone, povidone, Cellulose Microcrystalline dan mannitol hingga homogen. Kemudian ditambahkan bagian fase luar yaitu Ca stearate dan aerosil diaduk hingga homogen. Hasil campuran dilakukan evaluasi serbuk meliputi kompresibilitas, homogenitas, waktu alir dan sudut istirahat serta penetapan bobot jenis. Selanjutnya serbuk dikempa menggunakan mesin pencetak tablet. Setelah itu, dilakukan evaluasi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, uji kekerasan, friabilitas, friksibilitas dan uji waktu hancur dari tablet yang sudah didapat. Penimbangan Bahan Pencampuran Fase Dalam Penambahan Fase Luar Evaluasi Serbuk Tabletasi Evaluasi Tablet Pengemasan
  • 10. 10 G. Evaluasi yang dilakukan 5.1 Evaluasi Serbuk A. Penetapan Bobot Jenis a. Tujuan Pengujian Untuk mengetahui kerapatan sejati (bobot jenis) b. Alat Piknometer c. Prosedur Pengujian Ditimbang piknometer kosong beserta tutupnya (W1). Ditimbang piknometer yang telah diisi paraffin cair hingga penuh beserta tutupnya (W2). Dikalibrasi piknometer hingga 2/3 bagian piknometer (W3). Ditimbang piknometer berisi granul/serbuk, paraffin cair beserta tutupnya (W4). Dihitung kerapatan sejati granul. d. Perhitungan ϼ= 𝑊3−𝑊1 ( 𝑊2−𝑊1)−(𝑊4−𝑊3) ket: W1 : piknometer kosong beserta tutupnya W2 : piknometer yang telah diisi paraffin cair hingga penuh beserta tutupnya W3 : Dikalibrasi piknometer hingga 2/3 bagian piknometer W4 : Ditimbang piknometer berisi granul/serbuk, paraffin cair beserta tutup B. Kompresibilitas a. Tujuan Pengujian Untuk mengetahui bagaimana kekompakan granul terhadap tekanan yang diberikan. b. Alat Gelas Ukur 100 ml
  • 11. 11 c. Prosedur Pengujian Ditimbang granul 27 gram, dimasukkan kedalam gelas ukur 100 ml. Diukur volume awal granul. Selanjutnya dimampatkan dengan cara diketuk-ketuk. Diukur volume akhir dan dihitung kompressibilitasnya. d. Pehitungan I = V curah−V mampat V curah 𝑥 100% I = indeks kompresibilitas (%); Vcurah = volume granul sebelum dimampatkan (mL) Vmampat = volume granul setelah dimampatkan (mL) Rasio Hausner = V curah V mampat e. Parameter Tabel 5.1 Persyaratan Uji sifat alir granul Indeks kompresibilitas (%) Sifat aliran Rasio Haunser < 10 Bagus sekali 1,00-1,11 11 – 15 Baik 1,12-1,18 16 – 20 Cukup 1,19-1,25 21 – 25 Lewat 1,25-1,34 26 – 31 Buruk 1,35-1,45 32 – 37 Sangat buruk 1,46-1,59 > 38 Buruk sekali > 1,60 C. Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat a. Tujuan Pengujian Untuk mengetahui sifat aliran granul dan mengetahui kemampuan granul dalam mengisi punch dan die. b. Alat Corong uji waktu alir, penggaris. c. Prosedur Pengujian Granul dimasukkan kedalam corong uji waktu alir. Penutup corong dibuka sehingga granul keluar dan ditampung pada bidang datar.Waktu
  • 12. 12 alir granul dicatat dan sudut diamnya dihitung dengan mengukur diameter dan tinggi tumpukan granul yang keluar dari mulut corong. d. Pehitungan Laju alir : bobot serbuk (g) waktu alir (s) tan ø = tinggi serbuk jari − jari serbuk e. Parameter Laju alir = 4-10 gram/detik. Sudut istirahat: 25- 30 sangat mudah mengalir 30- 40 mudah mengalir 40- 45 mengalir > 45 kurang mengalir D. Homogenitas a. Tujuan Untuk mengetahui keseragaman ukuran partikel granul b. Alat Ayakan dengan ukuran 1 mesh, 4 mesh, 14 mesh, 24 mesh, 30 mesh dan 32 mesh. c. Prosedur Ditimbang sebanyak 50 g granul. Disusun ayakan dari ukuran mesh terbesar hingga terkecil. Dimasukkan granul dari atas lalu digoyang- goyangkan selama 15 menit. Ditimbang jumlah granul yang tersisa disetiap ayakan mesh. d. Parameter Memiliki 1 puncak. Terdapat perbedaan yang bear Antara masing-masing mesh
  • 13. 13 5.2 Evaluasi Tablet A. Keseragaman Ukuran a. Tujuan Pengujian Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %. b. Alat Jangka sorong c. Prosedur Pengujian Diambil 20 tablet, diukur diameter dan ketebalan tablet satu per satu menggunakan jangka sorong. d. Parameter Diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal table B. Keseragaman Bobot a. Tujuan Pengujian Untuk menjamin keseragaman bobot dari tablet yang dibuat. b. Alat Neraca Analitik c. Prosedur Pengujian Ditimbang 20 tablet, lalu dari 20 tablet tersebut ditimbang satu persatu. Selanjutnya dicocokan dengan kolom a dan b. Keseragaman bobot tidak tercapai jika > 2 tablet mempunyai penyimpangan bobot 7,5% dan > 1 tablet mempunyai penyimpangan bobot 15% dari bobot rata- rata (untuk bobot rata-rata 151 mg-300 mg). d. Parameter Keseragaman bobot tidak tercapai jika > 2 tablet mempunyai penyimpangan bobot 7,5% dan> 1 tablet mempunyai penyimpangan bobot 15% dari bobot rata-rata (untuk bobot rata-rata 151 mg - 300mg).
  • 14. 14 C. Uji Kekerasan Tablet a. Tujuan Pengujian Untuk mengetahui ketahanan tablet dari goncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan, dan transportasi. b. Alat Hardness tester c. Prosedur Pengujian Diambil 10 tablet dari tiap batch, diukur satu per satu kekerasannya dengan hardness tester. e. Parameter Persyaratan kekerasan tablet> 300 mg tidak bersalut adalah 4 – 7 kg/cm2 D. Friabilitas a. Tujuan Pengujian i. Friabilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami antara tablet dengan kemasan sewaktu pengemasan dan pengiriman. ii. Friksibilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami antar tablet sewaktu pembuatan maupun pengemasan. b. Alat Friabilator dan friksibility tester c. Prosedur Pengujian Diambil 20 tablet, bersihkan debunya lalu ditimbang seluruh tablet. Dimasukkan dalam friabilator, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakana dalah 4 menit.Jadi ada 100 putaran. Dikeluarkan tablet dari alat, dibersihkan dari debu dan ditimbang berat akhirnya dengan seksama.
  • 15. 15 d. Pehitungan Wawal − Wakhir Wawal × 100% W awal = Bobot Awal W akhir = Bobot Akhir e. Parameter Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %. E. Uji Waktu hancur a. Tujuan Pengujian Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing- masing monografi . b. Alat Disintegration tester c. Prosedur Pengujian Disiapkan 6 tablet, dimasukkan dalam kerangjang desintergration tester.Dinyalakan alat dan ditunggu sampai tablet hancur pertama kali. Dicatat waktu yang dibutuhkan tablet untuk pertama kali hancur dan waktu tablet yang terakhir hancur. d. Parameter Tablet biasa harus hancur kurang dari 15 menit, tablet bersalut kurang dari 30 menit. H. Kemasan / label 4.1 Logo 4.2 Label HARUS DENGAN RESEP DOKTER
  • 16. 16 4.3 Kemasan Primer 4.4 Kemasan Sekunder
  • 17. 17 4.5 Penjelasan pada kemasan dan brosur produk Ciprolas ® Komposisi: Tiap tablet mengandung: ciprofloxacin 250 mg Indikasi: Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : - Saluran kemih termasuk prostatitis. - Uretritis dan serpisitis gonore. - Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. - Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. - Kulit dan jaringanlunak. - Tulangdan sendi. Kontra Indikasi: Penderita yanghipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya - tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang rawan. - Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut - Pada penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek sampingnya. Farmakologi: Ciprofloxacin(1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone carboxylicacid) merupakansalah satuobat sintetikderivat quinolone. mekanisme kerjanyaadalah menghambat aktifitas DNAgyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadapbakteri gram positif maupun gramnegatif. ciprofloxacindiabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira16- 40% terikat pada proteinplasma dan didistribusi ke berbagai jaringan sertacairantubuh. metabolismenyadihati dan diekskresi terutamamelalui urine. Peringatan dan Perhatian: - Untuk menghindari terjadinya kristaluria maka tablet siprofloksasinharus ditelandengancairan. - Hati-hati pemberianpada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (lihat keteranga pada dosis ) - Pemakaiantidakbolehmelebihi dosis yang dianjurkan - Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraanbermotor ataumenjalankan mesin.. Dosis: 1.Untuk infeksi saluran kemih: - Ringan sampai sedang: 2 x 250 mgsehari - Berat : 2 x 500 mgsehari - Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mgsehari 2.Untuk infeksi saluran cerna : - Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mgsehari 3.Untuk infeksi saluran nafas, tulangdan sendi kulit dan jaringanlunak : - Ringan sampai sedang: 2 x 500 mgsehari - Berat : 2 x 750 mgsehari - Untuk mendapatkankadar yangadekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak bolehkurangdari2 x 750 mgsehari - Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatininkurangdari 20 ml/menit maka dosis normal yangdianjurkan harus diberikan sehari sekali ataudikurangi separuhbila diberikan 2 x sehari. - Lamanya pengobatan tergantungdari beratnya penyakit. Untuk infeksi akut selama 5-10hari biasanya pengobatanselanjutnyapalingsedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang. Efek Samping: Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut - Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomniadan euforia - Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria - Peningkatansementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yangpernah mengalami kerusakan hati. - Bila terjadi efek sampingkonsultasi keDokter Cara Penyimpanan: Simpan pada suhukamar (15°-30°C). HARUS DENGAN RESEP DOKTER Kemasan: Dus, botol@64.300tablet Tgl produksi: 23Mei 2017 Exp. Date: 23Mei 2022 No.Reg. DKL1710300310A1 No Batch: C012317 PT. Konvert Farma Bandung-Indonesia
  • 18. 18 a. No. Reg : DKL1710300310A1 D = Dagang K = Keras L = Lokal 17 = Tahun 103 = Nomor pabrik 003 = Nomor urut obat dalam pabrik 10 = Bentuk tablet A = kekuatan pertama b. No. Batch : C010517 C = ciprofloxacin 01 = Batch pertama 0517 = Tanggal produksi
  • 19. 19 I. Daftar Pustaka Allen, L. V., 2009. Handbook of Pharmaceutical Exicipients, Sixth Edition, Rowe R. C., Sheskey. P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Assosiation Allen, L. V., 2006. Handbook of Pharmaceutical Exicipients, Five Edition, Rowe R. C., Sheskey. P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Assosiation Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Kementrian Kesehatan RI. 2015. Formularium Nasional. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia