1. Teori Analisis Transaksional berfokus pada 3 ego state yaitu ego orang tua, ego anak-anak, dan ego orang dewasa.
2. Teori ini menganalisis transaksi antar individu berdasarkan ego state mana yang digunakan dalam berinteraksi.
3. Tujuannya membantu klien mengambil keputusan baru tentang pola tingkah laku dan arah hidupnya.
3. ERIC BERNE (1910-1970) kelahiran
Montreal, Canada, adalah pelopor
Analisis Transaksional (AT). Dia
mulai mengembangkan AT ini
sebagai terapi, bermula ketika dia
bertugas dalam Dinas Militer Amerika
Serikat diminta membuka program
terapi kelompok bagi para serdadu
yang mendapat gangguan emosional
sebagai akibat Perang Dunia ke-2.
Berne, pada mulanya
seorang pengikut Freud
dan melakukan praktik
Psikoanalisis dalam terapi.
Sebab, saat itu
psikoanalisis tengah
mendapat perhatian yang
luar biasa. Bahkan Berne
sendiri pernah mendapat
kuliah psikoanlisis di Yale
Psychiatric Clinic (1936-
1938) dan New York
Psichoanalitical Institute
(1941-1943).
4. Dalam buku Transactional Analysis in Psychotherapy, Berne
(1961) mendefinisikan analisis transaksional sebagai
sistematika analisis struktur transaksi, mencakup aspek-aspek
kepribadian dan dinamika sosial yang disusun berdasar
pengalaman klinis serta merupakan bentuk terapi rasional yang
mudah dipahami, dan mampu menyesuaikan dengan latar
budaya klien.
Pengertian
5. Analisis transaksional adalah
metode yang menyelidiki peristiwa
dalam interaksi orang per-
orang, cara mereka memberikan
umpan balik serta pola permainan
status ego masing-masing. Metode
ini kemudian dikenal sebagai salah
satu teknik psikoterapi yang dapat
digunakan dalam pelatihan
individual, tetapi lebih cocok
digunakan secara berkelompok
(Corey, 2005).
Analisis transaksional
menurut pandangan
Stewart (1996) berbeda
dengan sebagian besar
model terapi lain karena
merupakan bentuk terapi
berdasarkan kontraktual
dan desisional. Analisis
transaksional melibatkan
suatu kontrak yang dibuat
oleh klien, yang dengan
jelas menyatakan tujuan-
tujuan dan arah proses
pelatihan.
6. Kebutuhan manusia akan belaian
Permainan-permaianan yang kita
mainkan
Perwakilan-perwakilan ego
Pandangan tentang sifat manusia
7. Analisis transaksional berpijak pada
asumsi-asumsi bahwa manusia
sanggup memahami putusan-putusan
masa lampaunya dan mereka mampu
memilih untuk memutuskan ulang.
Mereka menjadikan pengalaman masa
lampaunya sebagai pedoman dalam
mengambil keputusan berikutnya.
8. Analisis transaksional adalah suatu sistem terapi
yang berlandaskan teori kepribadian yang
menggunakan tiga pola tingkah laku atau
perwakilan ego, yaitu:
Ego orang tua (Parents = P)
Ego anak-anak (Child = C)
Ego orang dewasa (Adult = A)
9. 1) Belaian yang bersifat positif
2) Belaian yang bersifat
negatif
Setiap manusia (juga hewan) selalu
membutuhkan belaian, baik secara fisik dan
emosional. Belaian dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
11. Permainan dipandang sebagai
penukaran belaian yang mengakibatkan
berlarut-larutnya perasaan tidak enak.
Permainan itu terdiri dari 3 pemain, yaitu:
korban, penuntut, dan penyelamat.
Transaksi permainan akan batal, jika
salah seorang menjadi sadar bahwa
dirinya berada dalam permainan dan
kemudian memutuskan untuk tidak lagi
memainkannya.
12.
13.
14. P
A
P
A
C C
P
A
P
A
C C
Transaksi Komplementer
Dalam transaksi ini terjadi kesamaan makna terhadap pesan. Pesan
yang satu dilengkapi pesan yang lain meskipun dalam jenis ego yang
berbeda.
15. Transaksi Silang
Dalam transaksi ini pesan yang dikirimkan oleh komunikator tidak
mendapat respon yang sewajarnya dari komunikan.
A
P
CC
A
P
16. Transaksi Tersembunyi
Transaksi ini terjadi bila campuran beberapa sikap di antara
komunikator dan komunikan sehingga salah satu sikap
menyembunyikan sikap yang lainnya.
CC
A
P
A
P
17. Asumsi Teori
2. Semua orang
memiliki
kapasitas untuk
berpikir.
1. Manusia
pada dasarnya
dalam keadaan
oke.
3. Manusia
memutuskan sendiri
jalan hidup mereka
sendiri dengan
membuat keputusan
pada naskah awal
mereka. (Santoso, 2010: 37)
18. 5. Analisis
Skenario
4. Analisis Permainan
dan Ketegangan
3. Analisis
Upacara, Hiburan, dan
Permainan
2. Analisis
Transaksional
1. Analisis
Struktural
19. Tujuan utama konseling Analisis
Transaksional adalah membantu
konseli untuk membuat
keputusan baru tentang tingkah
laku sekarang dan arah hidupnya.
Adapun tujuan khusus pendekatan
ini adalah :
Konselor membantu konseli untuk
memprogram pribadinya agar
membuat ego state berfungsi pada
saat yang tepat.
Konseli dibantu untuk
menganalisis transaksi dirinya
sendiri.
Konseli dibantu untuk menjadi
bebas dalam berbuat, bermain
menjadi orang yang mandiri dalam
memilih apa yang diinginkan.
Konseli dibantu untuk mengkaji
keputusan salah yang telah dibuat
dan membuat keputusan baru atas
dasar kesadaran.
20. Hasta adalah anak yang patuh dan penurut kepada orangtuanya.
Baginya, orangtua adalah orang yang selalu dihormati dan ditaati.
Sejak kecil, Hasta memang selalu diarahkan orangtuanya. Tidak
boleh ini, tidak boleh itu. Harus yang ini, harus yang itu, dsb. Dia
jarang sekali dibiarkan membuat pilihannya sendiri. Hal itu juga
terjadi dalam pemilihan arah pendidikan. Dari TK hingga
SMA, semua ditentukan oleh orangtua. Tidak ada yang dipilih
sendiri oleh Hasta. Dia selalu menurut saja. Orangtuanya ingin
Hasta menjadi seorang dokter. Hasta merasa tidak ingin jadi
dokter tapi dia tidak mau dan tidak bisa melawan keinginan
orangtua. Dia merasa tidak memiliki kekuatan atas jalan hidupnya
sendiri.
21.
22. Ana Hapsari adalah
seorang mahasiswa
Manajemen Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran.
Setelah mempelajari teori ini, saya
menjadi lebih tau bahwa didalam
diri setiap manusia memiliki 3 ego
state.