2. Hari ini, seluruh umat manusia dengan latar belakang yang
berbeda-beda, sesungguhnya berada dalam kondisi saling
terkoneksi (interconnected) satu sama lain .
Mengapa? Ada 3 penyebab yang tidak terisolasi melainkan
saling terhubung satu sama lain.
Pertama, kemajuan yang pesat dalam teknologi komunikasi
dan transportasi. Dunia seolah menyusut.
Kedua, populasi dunia terus meningkat (menurut angka
statistik sekitar 200.000 jiwa/hari). Kita menghadapi masalah-
masalah: pembagian sumber daya alam, krisis lingkungan
hidup, dan konflik.
Ketiga, terciptanya ekonomi global yakni ekonomi yang tidak
mengenal batas wilayah sehingga tercipta pasar dunia (global
markets).
3. Dalam kondisi saling terkoneksi (interconnected) itu,
kita tidak bisa terhindar dari interaksi antar budaya
(intercultural interaction).
Interaksi antar budaya (intercultural interaction) itu
memiliki dua bentuk kontak yakni kontak
internasional dan kontak domestik.
Tentu, interaksi antar budaya (intercultural
interaction) itu berarti juga komunikasi antar budaya
(intercultural communication)
Masalahnya apa? Mengapa KAB dianggap sebagai
tantangan?
4. KAB sebenarnya bukan barang baru bagi umat manusia. Sejak manusia
mengenal peradaban dan mulai membentuk komunitas suku-suku, maka di
antara suku-suku yang berbeda ini sering terjadi kontak dan komunikasi
antara satu dan lainnya. Kontak dan komunikasi itu membuat mereka sadar
bahwa diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan kebudayaan.
Sayangnya, kesadaran akan perbedaan kebudayaan itu tidak diikuti dengan
niat untuk mempelajari kebudayaan komunitas lain. Akibatnya, tidak disertai
dengan pengetahuan tentang kebudayaan lain. Kebudayaan lain menjadi
sesuatu yang asing!
Hal itu berdampak pada munculnya ketakutan bahkan kebencian terhadap
sesuatu yang dianggap asing itu tadi. Jika terjadi sesuatu yang buruk, maka ‘si
asing’ itulah yang disalahkan sebagaimana 2000 tahun yang lalu Aeschylus
pernah berkata, “everyone is quick to blame the alien”.
Hari ini, kita ditantang: dapatkah kita menerima perbedaan sebagai suatu hal
yang lumrah? Dapatkah kita memahami dan menerima kebudayaan orang
lain? Dapatkah kita menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang
berbeda dengan kita?
5. Kita mungkin merasa kita siap dan bisa menerima
perbedaan sebagai hal yang lumrah. Tetapi, bisakah kita
mempraktikkannya? Tidakkah terkadang kita merasa
bahwa kebudayaan lain itu tidak masuk akal, aneh, bahkan
menjijikkan? Tidakkah kita merasa bahwa kebudayaan kita
adalah yang paling masuk akal, paling lumrah dan paling
baik?
Faktanya, secara historis, baik pada level dunia maupun
level bangsa, kita sering tercabik-cabik oleh konflik etnis,
konflik suku, konflik agama, konflik ras yang kesemuanya
disebabkan ketidakmauan dan ketidakpahaman terhadap
perbedaan-perbedaan budaya.
6. KAB adalah komunikasi yang mana para
partisipannya memiliki latar belakang
budaya yang berbeda. Atau, lebih rinci
lagi, KAB adalah komunikasi yang mana
para partisipannya memiliki persepsi
budaya dan sistem simbol yang
berbeda dan tingkat perbedaan itu
cukup dapat mempengaruhi peristiwa
komunikasi yang berlangsung.
7. Sebagaimana tampak dari definisi KAB,
jelas bagi kita bahwa elemen terpenting
dari KAB adalah komunikasi dan budaya.
Artinya, mempelajari KAB harus dimulai
dengan memahami apa yang dimaksud
komunikasi dan apa yang dimaksud
dengan budaya.
8. Komunikasi berkelindan dengan semua aspek kehidupan manusia.
Artinya, komunikasi itu sangat sentral bagi kehidupan manusia.
Mengapa? Karena komunikasi adalah basis dari semua interaksi
manusia padahal manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup
tanpa berinteraksi dengan manusia lainnya.
Bagaimana mendefinisikan komunikasi? Karena begitu luas dan
beragamnya aktivitas, proses dan peristiwa komunikasi, maka para
ahli memberikan definisi yang berbeda-beda kepada komunikasi.
Dance dan Larson mencatat setidaknya ada 126 definisi berbeda yang
telah diutarakan oleh para ahli komunikasi. Dapatkah kita temukan
satu definisi yang memadai bagi komunikasi? Selain mustahil, hal itu
juga kurang membawa manfaat yang berarti.
Akan tetapi, untuk mempermudah, kita dapat mengambil satu
definisi umum mengenai komunikasi yang cukup singkat namun jelas
yang diberikan oleh Fiske yakni komunikasi adalah interaksi sosial
yang mempergunakan/melalui pengiriman pesan-pesan.
9. Komunikasi sebagai suatu peristiwa sosial, juga
berjalan dengan prinsip-prinsip atau memiliki ciri-
ciri/karakteristiknya sendiri antara lain:
1. Komunikasi adalah proses yang dinamis
2. Komunikasi itu simbolik.
3. Komunikasi itu sistemik.
4. Komunikasi itu melibatkan proses
berpikir/mengambil kesimpulan
5. Komunikasi memiliki konsekuensi
10. Berdasarkan suatu ulasan pada tahun 1952 terhadap
antropologi, setidaknya terdapat 164 definisi yang berbeda
mengenai apa yang dimaksud dengan budaya. Adakah definisi
yang terbaik?
Definisi yang terbaik, dalam konteks kita kali ini yakni konteks
KAB adalah definisi yang mampu menunjukkan bagaimana
budaya dan komunikasi bisa terhubung satu sama lain.
Definisi semacam itu diberikan oleh Triandis: “culture is a set of
human made objective and subjective elements that in the past
have increased the probability of survival and resulted in
satisfaction for the participants in an ecological niche, and thus
became shared among those who could communicate with
each other because they had a common language and they
lived in the same time and place.”
11. Dalam setiap budaya dikenal budaya dominan (dominant
culture) atau budaya nasional yakni budaya yang dianut
oleh kebanyakan/mayoritas anggota masyarakat dan
umumnya ditentukan oleh siapa yang memegang
kekuasaan terbesar dalam kebudayaan iu sendiri.
Dalam setiap budaya juga dikenal co-culture yakni budaya
yang ada dalam budaya dominan yang berbeda dengan
budaya dominan dan budaya lainnya yang juga berada
dalam budaya dominan. C0-culture memang bisa
mengandung sebagian isi budaya dominan tetapi tetap
memiliki keunikannya tersendiri.
12. Fungsi dasar budaya adalah untuk membantu manusia
dalam kehidupannya yang kolektif dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial.
Elemen-elemen pembentuk budaya adalah sejarah,
agama, nilai-nilai, organisasi sosial dan bahasa.
Karakteristik budaya:
1. Budaya itu dipelajari
2. Budaya itu dimiliki bersama
3. Budaya itu diwariskan dari generasi ke generasi
4. Budaya itu didasari oleh penggunaan simbol-simbol
5. Budaya itu dinamis
6. Budaya itu adalah proses yang terintegrasikan.
13. Apa hubungan antara komunikasi dan budaya?
Edward Hall: “communication is culture, culture is
communication”.
Komunikasi dan budaya saling berkelindan satu sama
lain. Komunikasi dimungkinkan karena adanya
kebudayaan dan kebudayaan pada saat yang
bersamaan dibentuk, dipelihara, dirubah,
dipertahankan melalui proses komunikasi.
14. Dalam mempelajari KAB, kita harus memperhatikan tiga hal berikut
ini.
1. Keunikan individual. Kita memang berfokus pada budaya dan
bagaimana orang yang berbeda budaya berkomunikasi satu sama
lain. Tapi kita jangan terjebak bahwa setiap orang dari budaya
yang sama pasti sepenuhnya sama dalam cara mereka
berkomunikasi. Setiap individu, sekalipun berasal dari budaya
yang sama, memiliki keunikannya sendiri-sendiri.
2. Stereotip. Terkadang, dari pengalaman kita yang sedikit, kita
berupaya untuk menggeneralisasikan suatu gambaran mengenai
kelompok atau komunitas lainnya. Inilah yang dinamakan
pemberian stereotip. Padahal, generalisasi kita itu bisa salah dan
merugikan.
3. Objektif. Ketika mempelajari budaya orang lain, kita harus
objektif. Kita tidak boleh mempelajari budaya orang lain dengan
mempergunakan sudut pandang budaya kita sendiri karena
hasilnya akan bias.