SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Baixar para ler offline
1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGHEMATAN PEMAKAIAN SOLAR
PADA MESIN DIESEL DENGAN PENAMBAHAN BIOGAS SEBAGAI
BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BIDANG KEGIATAN
PKM-GT
Diusulkan oleh:
1. Feri Sulistiono (ketua)
2. Danang Aji. S (anggota)
3. Arum Muvida (anggota)
NIM.
NIM.
NIM.
061910101154
061910101007
081910301059
(2006)
(2006)
(2008)
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2014
2
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Penghematan Pemakaian Solar
pada Mesin Diesel dengan
Penambahan Biogas sebagai
Bahan Bakar Alternatif
2. Bidang kegiatan : PKM-GT
3. Ketua pelaksana
a. Nama
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat Email
:
:
:
:
:
:
Feri sulistiono
061910101154
Teknik Mesin
Universitas Jember
Jln. Arwana 5/57. Jember
0331-483296/08523296011
dt_q@plasa.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
:
:
Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T.
132163641
Perum. Graha Citra Mas. O. 22.
Jember.
Hp. 081334714094
Menyetujui 26, Maret 2014
Ketua Jurusan Teknik Mesin
(Ir. Andi Sanata., MT.)
NIP. 132126437
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Feri Sulistiono)
NIM. 061910101154
Pembantu Rektor III
(Drs. Andang Subaharianto., M. Hum.)
NIP. 131877453
Dosen Pendamping
(Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T.)
NIP. 132163641
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayahnya karya tulis yang berjudul Penghematan Pemakaian Solar
pada Mesin Diesel dengan Penambahan Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif
dapat terselesaikan dengan lancar dan baik.
Banyak sekali kendala yang harus dihadapi dalam pembuatan karya tulis
ini, namun dengan semangat dan bantuan dari rekan-rekan sehingga semuanya
dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang
telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan karya
tulis ini.
2. Bapak Mahros Darsin, S.T., M.Sc. selaku pembina mata kuliah
proposal yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan karya
tulis yang baik dan benar serta dukungan yang selalu memberi
semangat kepada kami.
3. Teman-teman yang selalu mendukung dan memberi semangat serta
semua fasilitas yang diberikan dalam pengerjaan karya tulis ini.
Dalam perjalanan hidup manusia pasti akan melakukan kesalahan baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Maka kami selaku penulis mohon
maaf apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam karya tulis ini. Tidak lupa
pula kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca guna memperbaiki
kekurangan yang ada dan memberi pandangan bagi kami dalam pembuatan
karya tulis yang akan datang.
Penulis
4
RINGKASAN
Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap
hari oleh masyarakat Indonesia. Proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis
limbah, limbah padat dan limbah cair. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan.
Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi.
Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif
seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan
nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerob yaitu bakteri yang hidup dalam kondisi
kedap udara. Bahan organik tersebut dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap
udara yang disebut digester sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan
organik dan kemudian menghasilkan gas yang disebut biogas. Biogas yang telah
terkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa PVC menuju ke
lokasi penggunaannya seperti kompor dan lampu.
Di desa Tamanan, biogas belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk
pembuatan biogas bisa dibuat oleh siapa saja asalkan dengan biaya sendiri.
Caranya sangat mudah, yaitu hanya membeli pipa sepanjang instalasi sampai ke
rumah dan membeli kompor gas atau lampu petromak. Penggunaan biogas ini
sebenarnya sangat menguntungkan bagi masyarakat miskin, terutama pengusaha
tahu. Mereka tidak perlu membeli minyak tanah guna keperluan memasak dan
penggunaan penggorengan tahu. Biogas yang dihasilkan dari limbah tahu ini
merupakan salah satu energi alternatif yang perlu dioptimalkan pemanfaatannya.
Energi yang terkandung dalam biogas bila ditangani dengan baik akan mampu
mengatasi masalah krisis energi yang melanda kita.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa biogas mempunyai berbagai manfaat,
yaitu menghasilkan gas, ikut menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi
dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang
bermutu. Untuk menuai hasil yang signifikan, memang diperlukan gerakan secara
massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi, penyuluhan, dan
pendampingan. Dalam jangka panjang, gerakan pengembangan biogas dapat
membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber daya kehutanan.
Mengenai pembiayaannya mungkin secara bertahap sebagian subsidi BBM
dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas. Melalui jalan ini,
mungkin imbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama
memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasikan. Masyarakat yang
menggunakan biogas tidak perlu melakukan pembeliaan bahan bakar karena
sudah terpenuhi kebutuhannya.
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbagai peristiwa yang menyangkut pengelolaan limbah, baik limbah
home industry maupun industri besar, baik itu yang menyangkut persampahan
ataupun sisa-sisa hasil produksi yang terbuang, perlu mendapat perhatian yang
serius agar dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan konflik. Seperti halnya
kasus pembuangan saluran limbah tahu di daerah Tamanan Kabupaten
Bondowoso. Pembuangan limbah tahu dibuang begitu saja dan masyarakat sekitar
terkena efek yang timbul dari adanya pembuangan saluran limbah tahu tersebut.
Limbah cair di daerah Kecamatan Tamanan ini sering dibuang langsung ke
sungai setempat karena pemilik industri tahu kurang memperhatikan sistem
pembuangan limbah. Kondisi ini menyebabkan munculnya masalah sosial di
masyarakat. Bau limbah dari saluran pembuangan sangat mengganggu
lingkungan. Bau menyengat dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar pabrik
sampai beberapa puluh meter. Akibatnya, timbul keresahan antara warga yang
mempunyai usaha tahu dengan warga yang ada di sekitarnya.
Limbah tahu merupakan sisa-sisa air (ampas) yang telah terpakai untuk
pembuatan tahu. Limbah ini berbau busuk yang sangat menyengat sehingga
mengganggu aktivitas masyarakat. Bau tersebut dihasilkan dari limbah yang
dibuang tanpa diolah atau ditampung pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) bau akan hilang atau berkurang. Namun kebanyakan pengusaha tahu
tidak memiliki IPAL karena biaya pembangunannya cukup mahal.
Instalasi pengolah air limbah yang ada di Kecamatan Tamanan adalah
potret daerah yang tidak sungguh-sungguh dalam melakukan pengendalian
pencemaran limbah tahu. Saluran pembuangan limbahnya belum layak di buang
ke sungai. Oleh karena limbah cair dari proses produksi tahu menimbulkan bau
yang sangat menyengat dan mengganggu masyarakat, sementara itu biaya bahan
bakar minyak semakin tinggi saja. Maka solusi yang menarik di tawarkan melalui
konsep yang sederhana yaitu pemanfaatan limbah yang sangat mengganggu
sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah.
Biogas merupakan gas yang diproduksi oleh bakteri dari limbah bahan
organik (seperti limbah cair tahu) dalam kondisi hampa udara (anaerobic
process). Proses ini berlangsung selama proses perombakan bahan organik (yang
berada dalam limbah organik) dari bentuk bahan organik yang kompleks menjadi
bentuk bahan organik yang lebih sederhana melalui suatu proses fermentasi dalam
kondisi anaerob (tanpa oksigen/hampa udara). Oleh sebab itu, untuk menjamin
keberhasilan dan efektivitas proses fermentasi maka tabung yang digunakan harus
dalam kondisi kedap udara.
Tujuan dan Manfaat
Dengan adanya pembuatan biogas ini akan teratasi masalah-masalah yang
sekiranya akan timbul. Seperti halnya akan adanya pencemaran air akibat saluran
limbah yang dibuang ke sungai, pencemaran udara akibat limbah yang berbau
menyengat, rusaknya ekosistem air akibat limbah yang beracun dan lain
6
sebagainya. Apalagi bila saluran pembuang tersebut melintas perkampungan
warga perlu adanya penanaman kesadaran yang terus menerus lewat sosialisasi
program, sehingga mereka bisa sadar dan bisa menerima atas pembangunan
saluran limbah tersebut. Bagi pengusaha tahu, masyarakat dapat memanfaatkan
biogas sebagai bahan bakar untuk kompor masak dan sebagai penggorengan tahu.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Sebagaimana industri pengolahan lainnya, proses pembuatan tahu juga
menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Limbah padat oleh masyarakat
setempat dimanfaatkan untuk campuran makanan ternak sapi. Limbah cair sering
dibuang langsung ke sungai setempat karena pemilik industri tahu kurang
memperhatikan sistem pembuangan limbah. Kondisi ini menyebabkan munculnya
masalah sosial di masyarakat. Bau limbah dari saluran pembuangan sangat
mengganggu lingkungan. Selain itu, limbah tahu menyebabkan dampak negatif
seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan
nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.
Secara ilmiah, biogas yang dihasilkan dari sampah organik adalah gas
yang mudah terbakar (flamable). Gas ini dihasilkan dari proses fermentasi bahan-
bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa
udara). Umumnya, semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan
biogas. Tetapi hanya bahan organik homogen, baik padat maupun cair yang cocok
untuk sistem biogas sederhana. Bila sampah-sampah organik tersebut membusuk,
akan dihasilkan gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Tapi, hanya CH4
yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Umumnya kandungan metana dalam
reaktor sampah organik berbeda-beda. Secara umum rentang komposisi biogas
dinyatakan pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Biogas
Komponen %
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0,3
Hidrogen (H2) 1-5
Hidrogen sulfida (H2S) 0-3
Oksigen (O2) 0,1-0,5
Usaha Mengatasi Masalah Sebelum ini
Proses pembentukan biogas melalui pencernaan anaerobik merupakan
proses bertahap, dengan tiga tahap utama, yakni hidrolisis, asidogenesis, dan
metanogenesis. Tahap pertama adalah hidrolisis, dimana pada tahap ini bahan-
bahan organik seperti karbohidrat, lipid, dan protein didegradasi oleh
mikroorganisme hidrolitik menjadi senyawa terlarut seperti asam karboksilat,
asam keto, asam hidroksi, keton, alkohol, gula sederhana, asam-asam amino, H2
7
dan CO2. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap asidogenesis, senyawa terlarut
tersebut diubah menjadi asam-asam lemak rantai pendek, yang umumnya asam
asetat dan asam format oleh mikroorganisme asidogenik. Tahap terakhir adalah
metanogenesis. Pada tahap ini asam-asam lemak rantai pendek diubah menjadi
H2, CO2, dan asetat. Asetat akan mengalami dekarboksilasi dan reduksi CO2,
kemudian bersama-sama dengan H2 dan CO2 menghasilkan produk akhir, yaitu
metana (CH4) dan karbondioksida (CO2).
Pada dasarnya efisiensi produksi biogas sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor meliputi: suhu, derajat keasaman (pH), konsentrasi asam-asam lemak
volatil, nutrisi (terutama nisbah karbon dan nitrogen), zat racun, waktu retensi
hidrolik, kecepatan bahan organik, dan konsentrasi amonia. Dari berbagai
penelitian yang penulis peroleh, dapat dirangkum beberapa kondisi optimum
proses produksi biogas seperti disajikan pada tabel 2 (Hammad et al, 1999).
.
Tabel 2. Kondisi Optimum Produksi Biogas
Parameter Kondisi Optimum
Suhu
Derajat Keasaman
Nutrien Utama
Nisbah Karbon dan Nitrogen
Sulfida
Logam-logam Berat Terlarut
Sodium
Kalsium
Magnesium
Amonia
35oC
7 - 7,2
Karbon dan Nitrogen
20/1 sampai 30/1
< 200 mg/L
< 1 mg/L
< 5000 mg/L
< 2000 mg/L
< 1200 mg/L
< 1700 mg/L
Alat Pembangkit Biogas
Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu:
a. Tipe terapung (floating type)
Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna
dan di atasnya diletakkan drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk
menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan
menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah,
seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester
ini disebut juga tipe India.
b. Tipe kubah tetap (fixed dome type)
Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah
kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti
rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola).
Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China.
8
Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10
meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok.
Dalam skala laboratorium, penelitian di bidang biogas tidak
membutuhkan biaya yang besar tetapi harus ditunjang dengan peralatan yang
memadai. Perangkat utama yang digunakan terutama adalah tabung digester,
tabung penampung gas, pipa penyambung, katup, dan alat untuk identifikasi gas.
Untuk mengetahui terbentuk atau tidaknya biogas dari reaktor, salah satu uji
sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan uji nyala. Biogas dapat terbakar
apabila mengandung kadar metana minimal 57% yang menghasilkan api biru
(Hammad et al., 1999). Sedangkan menurut Hessami (1996), biogas dapat
terbakar dengan baik jika kandungan metana telah mencapai minimal 60%.
Pembakaran gas metana ini selanjutnya menghasilkan api biru dan tidak
mengeluarkan asap.
Keunggulan Gagasan
Biogas yang bebas pengotor (H2O, H2S, CO2, dan partikulat lainnya) dan
telah mencapai kualitas pipeline adalah setara dengan gas alam. Dalam bentuk ini,
gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya
pun telah layak sebagai bahan baku pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan
pemanas air. Jika dikompresi, biogas dapat menggantikan gas alam terkompresi
yang digunakan pada kendaraan. Di Indonesia nilai potensial pemanfaatan biogas
ini akan terus meningkat karena adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah
dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan. Nilai
kesetaraan biogas dengan sumber energi lain disajikan pada tabel 3 (Hammad et
al, 1999).
Tabel 3. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain
Bahan Bakar Jumlah
Biogas
Elpiji
Minyak tanah
Minyak solar
Bensin
Gas kota
Kayu bakar
1 m3
0,46 kg
0,62 liter
0,52 liter
0,80 liter
1,50 m3
3,50 kg
Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yg ada
dalam limbah). Gas ini didapat dari proses perombakan limbah menjadi bahan
organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa oksigen. Proses ini populer dengan
nama anaerob. Selama proses fermentasi, biogas pun terbentuk. Dari fermentasi
ini, akan dihasilkan campuran biogas yang terdiri atas metana (CH4), karbon
dioksida, hidrogen, nitrogen dan gas lain seperti H2S. Selama proses itu, mikroba
9
yang bekerja butuh makanan. Makanan tersebut mengandung karbohidrat, lemak,
protein, fosfor dan unsur-unsur mikro. Lewat siklus biokimia, nutrisi tadi akan
diuraikan. Dengan begitu, akan dihasilkan energi untuk tumbuh.
Implementasi Gagasan
Alat pembangkit biogas yang digunakan, yaitu tipe kubah tetap (fixed
dome type). Kami memilih alat pembangkit tipe kubah tetap (fixed dome type) ini
karena proses pembuatannya sederhana, cocok untuk pengusaha pabrik tahu skala
rumah tangga dan hemat biaya pembuatan. Tipe kubah adalah berupa digester
yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata,
pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur
seperti kubah bulatan setengah bola ( lihat Gambar.1). Terdapat dua macam tipe
ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar
60-180 meter kubik untuk kelompok.
Limbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran
lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah industri bervariasi menurut jenis
industrinya. Industri tahu dan tempe mengandung banyak bahan organik dan
padatan terlarut. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah
sebanyak 3.000 - 5.000 liter. Maka kapasitas digester yang perlu dibuat sekitar
3.000 – 6000 liter.
Gambar 1. Tipe kubah tetap (fixed dome type)
Keterangan :
1. Pabrik tahu
2. Bak penampung
3. Tabung fermentasi
4. Biogas berada diatas
tabung
5. Bak limpahan
6. Bahan bakar kompor
7. lampu penerangan
Cara kerja
1. Pabrik tahu menghasilkan limbah
2. Bak penampung limbah cair dari pembuangan industri tahu, terjadi proses
hidrolisis
10
3. Tabung fermentasi yang kedap udara pada bagian bawah berisi limbah cair
4. Biogas berkumpul pada bagian atas tabung
5. Bak limpahan dari tabung fermentasi, bila jumlah gas meningkat dan tidak
dimanfaatkan maka akan menekan cairan dari tabung fermentasi ke dalam
bak limpahan
6. Biogas dari hasil proses fermentasi selanjutnya dialirkan melalui pipa untuk
dijadikan bahan bakar kompor
7. Biogas juga dapat digunakan untuk bahan bakar lampu penerangan
8. Cairan yang tertampung dalam bak limpahan, bila dalam keadaan penuh akan
keluar melalui saluran pembuangan dan dapat digunakan sebagai pupuk cair.
Analisis biaya
Biaya bahan bakar untuk penggorengan tahu (per hari):
Kayu bakar Rp 10.000
Minyak tanah Rp 6.000
Korek api Rp 1.000
Total Rp 17.000
Total (per tahun) Rp 17.000 x 365 = Rp 6.205.000
Biaya pembuatan alat pembangkit biogas:
Seng dengan tebal ± 5 mm Rp 2.000.000
Pipa dan biaya perakitan Rp 1.500.000
Total Rp 3.500.000
Jadi, modal hanya dalam jangka waktu enam bulan modal dapat kembali
dan penghematan biaya bahan bakar yang diperoleh mencapai dua kali lipat biaya
tanpa pengolahan biogas.
Temperatur operasi optimal untuk proses digester adalah 30-35o
C dimana
pertumbuhan bakteri dan produksi CH4 umumnya optimum. Namun begitu,
dengan rancangan tanpa memperhitungkan tahanan termal bahan dinding, akan
diperoleh temperatur digester sebesar 19-20o
C. Dengan kondisi ini, kemampuan
bakteri untuk mencerna bahan bio akan berkurang dua kali lipat.
Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan
ke kompor yang terletak di dapur. Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih
kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran
tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah
diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Untuk permulaan memang
diperlukan biaya untuk membangun pembangkit (digester) biogas yang relatif
besar bagi penduduk pedesaan. Namun sekali berdiri, alat tersebut dapat
dipergunakan dan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun.
+
+
11
KESIMPULAN DAN SARAN
Langkah-langkah terwujudnya Gagasan
Biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut
menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi sisa hasil dari pengolahan
tahu (limbah) dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk
organik yang bermutu. Dengan demikian, pengusaha tahu dapat menggunakan
biogas sebagai bahan bakar mesin pengganti minyak tanah untuk keperluan
memproduksi tahu.
Prediksi Hasil atas Gagasan Baru
Untuk menuai hasil yang signifikan, memang diperlukan gerakan secara
massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi, penyuluhan, dan
pendampingan. Dalam jangka panjang, gerakan pengembangan biogas dapat
membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber daya kehutanan.
Mengenai pembiayaannya mungkin secara bertahap sebagian subsidi BBM
dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas. Melalui jalan ini,
mungkin himbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama
memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasikan. Masyarakat yang
menggunakan biogas tidak perlu melakukan pembelian bahan bakar karena sudah
terpenuhi kebutuhannya.
Biogas merupakan gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob. Selain limbah tahu,
biogas juga dapat dihasilkan dari kotoran-kotoran ternak bahkan dari tanaman saja
bisa dijadikan gas, seperti kandungan pada tamanan jarak.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arends, BPM dan Berenschot. 1980. Motor Bensin. Jakarta: Erlangga.
Malevv, V.L. 1954. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Jakarta: Erlangga.
Stoecker, W.F. dan Jones. 1982. Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Jakarta: Erlangga.
Universitas Jember. 1998. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan Penerbit
Universitas Jember.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10MuhyiddinSyarif
 
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtProceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtSimon Patabang
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
 
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkongBiogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkongمحمد امم
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
Pemanfaatan kotoran sapi
Pemanfaatan kotoran sapiPemanfaatan kotoran sapi
Pemanfaatan kotoran sapifauzan_elhusein
 
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...intan mustika
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMuhammad Adnan
 
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003raharjo_kusuma
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina nRidwan Anes
 
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikAnalisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikFatimah Azzahra
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...Linda Rosita
 
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanPengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanNahdya Maulina
 

Mais procurados (20)

Slide penyuluhan
Slide penyuluhanSlide penyuluhan
Slide penyuluhan
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Contoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiahContoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiah
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10
 
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtProceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
 
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativeLimbah kotoran manusia sebagai energi alternative
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternative
 
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkongBiogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
Biogas ch4 sebagai pembangkit listrik dari singkong
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Pemanfaatan kotoran sapi
Pemanfaatan kotoran sapiPemanfaatan kotoran sapi
Pemanfaatan kotoran sapi
 
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI BARU TERBARUKAN ...
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Biogas jadi
Biogas jadiBiogas jadi
Biogas jadi
 
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung PandangMakalah Biogas Kelompok 3  Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makalah Biogas Kelompok 3 Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Praktik biogas
Praktik biogasPraktik biogas
Praktik biogas
 
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
Biogas dengan pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi2003
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
 
Materi nak
Materi nakMateri nak
Materi nak
 
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organikAnalisis kinerja digester biogas sampah organik
Analisis kinerja digester biogas sampah organik
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanPengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
 

Destaque

Lesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerLesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerMahros Darsin
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Mahros Darsin
 
Manufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFSManufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFSMahros Darsin
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PMahros Darsin
 
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiPemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiFairuz Hilwa
 
Manufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece canManufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece canMahros Darsin
 
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem PemerintahanMakalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem PemerintahanNirmala Fitri
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan12luthfi
 

Destaque (16)

Lesson 5. metal container
Lesson 5. metal containerLesson 5. metal container
Lesson 5. metal container
 
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06Keutamaan rajab sya'ban 07.06
Keutamaan rajab sya'ban 07.06
 
Manufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFSManufaktur tinplate dan TFS
Manufaktur tinplate dan TFS
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
CONTOH PKM GT
CONTOH PKM GTCONTOH PKM GT
CONTOH PKM GT
 
Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
Pembuatan container
Pembuatan containerPembuatan container
Pembuatan container
 
Kemasan aerosol
Kemasan aerosolKemasan aerosol
Kemasan aerosol
 
Metrology sudut
Metrology sudutMetrology sudut
Metrology sudut
 
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak BumiPemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Bumi
 
Manufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece canManufaktur 2 piece can
Manufaktur 2 piece can
 
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem PemerintahanMakalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
Makalah Sitem Politik dan Sistem Pemerintahan
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
Guide to tinplate
Guide to tinplateGuide to tinplate
Guide to tinplate
 
Can manufacturing
Can manufacturingCan manufacturing
Can manufacturing
 

Semelhante a BiogasLimbahTahu

Semelhante a BiogasLimbahTahu (20)

Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
Pengolahan air-limbah-domestik-dengan-metode-biology-irigation-memanfaatkan-e...
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANLAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Penanganan limbah
Penanganan  limbahPenanganan  limbah
Penanganan limbah
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
Fix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ editFix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ edit
 
0. t851808016 taufiq makalah biogas
0. t851808016 taufiq makalah biogas0. t851808016 taufiq makalah biogas
0. t851808016 taufiq makalah biogas
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Energy Biomass
Energy BiomassEnergy Biomass
Energy Biomass
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
 
4 27-1-pb (1)
4 27-1-pb (1)4 27-1-pb (1)
4 27-1-pb (1)
 

Mais de Mahros Darsin

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahanMahros Darsin
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurementMahros Darsin
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakasMahros Darsin
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cncMahros Darsin
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cncMahros Darsin
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusMahros Darsin
 
3. industrial control system
3. industrial control system3. industrial control system
3. industrial control systemMahros Darsin
 
2. automation & control technology
2. automation & control technology2. automation & control technology
2. automation & control technologyMahros Darsin
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongMahros Darsin
 
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas ManufakturContoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas ManufakturMahros Darsin
 
Otomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisisOtomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisisMahros Darsin
 

Mais de Mahros Darsin (20)

1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan1. pengantar ilmu bahan
1. pengantar ilmu bahan
 
Roundness measurement
Roundness measurementRoundness measurement
Roundness measurement
 
Gage blocks
Gage blocksGage blocks
Gage blocks
 
Metrologi linier
Metrologi linierMetrologi linier
Metrologi linier
 
01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas01.permesinan dan mesin perkakas
01.permesinan dan mesin perkakas
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Cutting fluids
Cutting fluids Cutting fluids
Cutting fluids
 
Acceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabelAcceptance sampling untuk data variabel
Acceptance sampling untuk data variabel
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc
 
Micrometer inchi
Micrometer inchiMicrometer inchi
Micrometer inchi
 
Sine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinusSine bar atau batang sinus
Sine bar atau batang sinus
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
3. industrial control system
3. industrial control system3. industrial control system
3. industrial control system
 
2. automation & control technology
2. automation & control technology2. automation & control technology
2. automation & control technology
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas Pemotong
 
overview of mfg
overview of mfgoverview of mfg
overview of mfg
 
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas ManufakturContoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
Contoh Soal Perhitungan Kapasitas Manufaktur
 
Otomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisisOtomasi; jenis dan analisis
Otomasi; jenis dan analisis
 

BiogasLimbahTahu

  • 1. 1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGHEMATAN PEMAKAIAN SOLAR PADA MESIN DIESEL DENGAN PENAMBAHAN BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIDANG KEGIATAN PKM-GT Diusulkan oleh: 1. Feri Sulistiono (ketua) 2. Danang Aji. S (anggota) 3. Arum Muvida (anggota) NIM. NIM. NIM. 061910101154 061910101007 081910301059 (2006) (2006) (2008) UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2014
  • 2. 2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Penghematan Pemakaian Solar pada Mesin Diesel dengan Penambahan Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif 2. Bidang kegiatan : PKM-GT 3. Ketua pelaksana a. Nama b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat Email : : : : : : Feri sulistiono 061910101154 Teknik Mesin Universitas Jember Jln. Arwana 5/57. Jember 0331-483296/08523296011 dt_q@plasa.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : : : Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T. 132163641 Perum. Graha Citra Mas. O. 22. Jember. Hp. 081334714094 Menyetujui 26, Maret 2014 Ketua Jurusan Teknik Mesin (Ir. Andi Sanata., MT.) NIP. 132126437 Ketua Pelaksana Kegiatan (Feri Sulistiono) NIM. 061910101154 Pembantu Rektor III (Drs. Andang Subaharianto., M. Hum.) NIP. 131877453 Dosen Pendamping (Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T.) NIP. 132163641
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya karya tulis yang berjudul Penghematan Pemakaian Solar pada Mesin Diesel dengan Penambahan Biogas sebagai Bahan Bakar Alternatif dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Banyak sekali kendala yang harus dihadapi dalam pembuatan karya tulis ini, namun dengan semangat dan bantuan dari rekan-rekan sehingga semuanya dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan karya tulis ini. 2. Bapak Mahros Darsin, S.T., M.Sc. selaku pembina mata kuliah proposal yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan karya tulis yang baik dan benar serta dukungan yang selalu memberi semangat kepada kami. 3. Teman-teman yang selalu mendukung dan memberi semangat serta semua fasilitas yang diberikan dalam pengerjaan karya tulis ini. Dalam perjalanan hidup manusia pasti akan melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Maka kami selaku penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam karya tulis ini. Tidak lupa pula kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca guna memperbaiki kekurangan yang ada dan memberi pandangan bagi kami dalam pembuatan karya tulis yang akan datang. Penulis
  • 4. 4 RINGKASAN Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis limbah, limbah padat dan limbah cair. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob yaitu bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara. Bahan organik tersebut dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara yang disebut digester sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik dan kemudian menghasilkan gas yang disebut biogas. Biogas yang telah terkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa PVC menuju ke lokasi penggunaannya seperti kompor dan lampu. Di desa Tamanan, biogas belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk pembuatan biogas bisa dibuat oleh siapa saja asalkan dengan biaya sendiri. Caranya sangat mudah, yaitu hanya membeli pipa sepanjang instalasi sampai ke rumah dan membeli kompor gas atau lampu petromak. Penggunaan biogas ini sebenarnya sangat menguntungkan bagi masyarakat miskin, terutama pengusaha tahu. Mereka tidak perlu membeli minyak tanah guna keperluan memasak dan penggunaan penggorengan tahu. Biogas yang dihasilkan dari limbah tahu ini merupakan salah satu energi alternatif yang perlu dioptimalkan pemanfaatannya. Energi yang terkandung dalam biogas bila ditangani dengan baik akan mampu mengatasi masalah krisis energi yang melanda kita. Jadi, dapat disimpulkan bahwa biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang bermutu. Untuk menuai hasil yang signifikan, memang diperlukan gerakan secara massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi, penyuluhan, dan pendampingan. Dalam jangka panjang, gerakan pengembangan biogas dapat membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber daya kehutanan. Mengenai pembiayaannya mungkin secara bertahap sebagian subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas. Melalui jalan ini, mungkin imbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasikan. Masyarakat yang menggunakan biogas tidak perlu melakukan pembeliaan bahan bakar karena sudah terpenuhi kebutuhannya.
  • 5. 5 PENDAHULUAN Latar Belakang Berbagai peristiwa yang menyangkut pengelolaan limbah, baik limbah home industry maupun industri besar, baik itu yang menyangkut persampahan ataupun sisa-sisa hasil produksi yang terbuang, perlu mendapat perhatian yang serius agar dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan konflik. Seperti halnya kasus pembuangan saluran limbah tahu di daerah Tamanan Kabupaten Bondowoso. Pembuangan limbah tahu dibuang begitu saja dan masyarakat sekitar terkena efek yang timbul dari adanya pembuangan saluran limbah tahu tersebut. Limbah cair di daerah Kecamatan Tamanan ini sering dibuang langsung ke sungai setempat karena pemilik industri tahu kurang memperhatikan sistem pembuangan limbah. Kondisi ini menyebabkan munculnya masalah sosial di masyarakat. Bau limbah dari saluran pembuangan sangat mengganggu lingkungan. Bau menyengat dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar pabrik sampai beberapa puluh meter. Akibatnya, timbul keresahan antara warga yang mempunyai usaha tahu dengan warga yang ada di sekitarnya. Limbah tahu merupakan sisa-sisa air (ampas) yang telah terpakai untuk pembuatan tahu. Limbah ini berbau busuk yang sangat menyengat sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. Bau tersebut dihasilkan dari limbah yang dibuang tanpa diolah atau ditampung pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) bau akan hilang atau berkurang. Namun kebanyakan pengusaha tahu tidak memiliki IPAL karena biaya pembangunannya cukup mahal. Instalasi pengolah air limbah yang ada di Kecamatan Tamanan adalah potret daerah yang tidak sungguh-sungguh dalam melakukan pengendalian pencemaran limbah tahu. Saluran pembuangan limbahnya belum layak di buang ke sungai. Oleh karena limbah cair dari proses produksi tahu menimbulkan bau yang sangat menyengat dan mengganggu masyarakat, sementara itu biaya bahan bakar minyak semakin tinggi saja. Maka solusi yang menarik di tawarkan melalui konsep yang sederhana yaitu pemanfaatan limbah yang sangat mengganggu sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Biogas merupakan gas yang diproduksi oleh bakteri dari limbah bahan organik (seperti limbah cair tahu) dalam kondisi hampa udara (anaerobic process). Proses ini berlangsung selama proses perombakan bahan organik (yang berada dalam limbah organik) dari bentuk bahan organik yang kompleks menjadi bentuk bahan organik yang lebih sederhana melalui suatu proses fermentasi dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen/hampa udara). Oleh sebab itu, untuk menjamin keberhasilan dan efektivitas proses fermentasi maka tabung yang digunakan harus dalam kondisi kedap udara. Tujuan dan Manfaat Dengan adanya pembuatan biogas ini akan teratasi masalah-masalah yang sekiranya akan timbul. Seperti halnya akan adanya pencemaran air akibat saluran limbah yang dibuang ke sungai, pencemaran udara akibat limbah yang berbau menyengat, rusaknya ekosistem air akibat limbah yang beracun dan lain
  • 6. 6 sebagainya. Apalagi bila saluran pembuang tersebut melintas perkampungan warga perlu adanya penanaman kesadaran yang terus menerus lewat sosialisasi program, sehingga mereka bisa sadar dan bisa menerima atas pembangunan saluran limbah tersebut. Bagi pengusaha tahu, masyarakat dapat memanfaatkan biogas sebagai bahan bakar untuk kompor masak dan sebagai penggorengan tahu. GAGASAN Kondisi Kekinian Sebagaimana industri pengolahan lainnya, proses pembuatan tahu juga menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Limbah padat oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk campuran makanan ternak sapi. Limbah cair sering dibuang langsung ke sungai setempat karena pemilik industri tahu kurang memperhatikan sistem pembuangan limbah. Kondisi ini menyebabkan munculnya masalah sosial di masyarakat. Bau limbah dari saluran pembuangan sangat mengganggu lingkungan. Selain itu, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar. Secara ilmiah, biogas yang dihasilkan dari sampah organik adalah gas yang mudah terbakar (flamable). Gas ini dihasilkan dari proses fermentasi bahan- bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa udara). Umumnya, semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas. Tetapi hanya bahan organik homogen, baik padat maupun cair yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Bila sampah-sampah organik tersebut membusuk, akan dihasilkan gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Tapi, hanya CH4 yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Umumnya kandungan metana dalam reaktor sampah organik berbeda-beda. Secara umum rentang komposisi biogas dinyatakan pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi Biogas Komponen % Metana (CH4) 55-75 Karbon dioksida (CO2) 25-45 Nitrogen (N2) 0-0,3 Hidrogen (H2) 1-5 Hidrogen sulfida (H2S) 0-3 Oksigen (O2) 0,1-0,5 Usaha Mengatasi Masalah Sebelum ini Proses pembentukan biogas melalui pencernaan anaerobik merupakan proses bertahap, dengan tiga tahap utama, yakni hidrolisis, asidogenesis, dan metanogenesis. Tahap pertama adalah hidrolisis, dimana pada tahap ini bahan- bahan organik seperti karbohidrat, lipid, dan protein didegradasi oleh mikroorganisme hidrolitik menjadi senyawa terlarut seperti asam karboksilat, asam keto, asam hidroksi, keton, alkohol, gula sederhana, asam-asam amino, H2
  • 7. 7 dan CO2. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap asidogenesis, senyawa terlarut tersebut diubah menjadi asam-asam lemak rantai pendek, yang umumnya asam asetat dan asam format oleh mikroorganisme asidogenik. Tahap terakhir adalah metanogenesis. Pada tahap ini asam-asam lemak rantai pendek diubah menjadi H2, CO2, dan asetat. Asetat akan mengalami dekarboksilasi dan reduksi CO2, kemudian bersama-sama dengan H2 dan CO2 menghasilkan produk akhir, yaitu metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Pada dasarnya efisiensi produksi biogas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor meliputi: suhu, derajat keasaman (pH), konsentrasi asam-asam lemak volatil, nutrisi (terutama nisbah karbon dan nitrogen), zat racun, waktu retensi hidrolik, kecepatan bahan organik, dan konsentrasi amonia. Dari berbagai penelitian yang penulis peroleh, dapat dirangkum beberapa kondisi optimum proses produksi biogas seperti disajikan pada tabel 2 (Hammad et al, 1999). . Tabel 2. Kondisi Optimum Produksi Biogas Parameter Kondisi Optimum Suhu Derajat Keasaman Nutrien Utama Nisbah Karbon dan Nitrogen Sulfida Logam-logam Berat Terlarut Sodium Kalsium Magnesium Amonia 35oC 7 - 7,2 Karbon dan Nitrogen 20/1 sampai 30/1 < 200 mg/L < 1 mg/L < 5000 mg/L < 2000 mg/L < 1200 mg/L < 1700 mg/L Alat Pembangkit Biogas Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu: a. Tipe terapung (floating type) Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya diletakkan drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester ini disebut juga tipe India. b. Tipe kubah tetap (fixed dome type) Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China.
  • 8. 8 Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok. Dalam skala laboratorium, penelitian di bidang biogas tidak membutuhkan biaya yang besar tetapi harus ditunjang dengan peralatan yang memadai. Perangkat utama yang digunakan terutama adalah tabung digester, tabung penampung gas, pipa penyambung, katup, dan alat untuk identifikasi gas. Untuk mengetahui terbentuk atau tidaknya biogas dari reaktor, salah satu uji sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan uji nyala. Biogas dapat terbakar apabila mengandung kadar metana minimal 57% yang menghasilkan api biru (Hammad et al., 1999). Sedangkan menurut Hessami (1996), biogas dapat terbakar dengan baik jika kandungan metana telah mencapai minimal 60%. Pembakaran gas metana ini selanjutnya menghasilkan api biru dan tidak mengeluarkan asap. Keunggulan Gagasan Biogas yang bebas pengotor (H2O, H2S, CO2, dan partikulat lainnya) dan telah mencapai kualitas pipeline adalah setara dengan gas alam. Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya pun telah layak sebagai bahan baku pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan pemanas air. Jika dikompresi, biogas dapat menggantikan gas alam terkompresi yang digunakan pada kendaraan. Di Indonesia nilai potensial pemanfaatan biogas ini akan terus meningkat karena adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan. Nilai kesetaraan biogas dengan sumber energi lain disajikan pada tabel 3 (Hammad et al, 1999). Tabel 3. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain Bahan Bakar Jumlah Biogas Elpiji Minyak tanah Minyak solar Bensin Gas kota Kayu bakar 1 m3 0,46 kg 0,62 liter 0,52 liter 0,80 liter 1,50 m3 3,50 kg Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yg ada dalam limbah). Gas ini didapat dari proses perombakan limbah menjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa oksigen. Proses ini populer dengan nama anaerob. Selama proses fermentasi, biogas pun terbentuk. Dari fermentasi ini, akan dihasilkan campuran biogas yang terdiri atas metana (CH4), karbon dioksida, hidrogen, nitrogen dan gas lain seperti H2S. Selama proses itu, mikroba
  • 9. 9 yang bekerja butuh makanan. Makanan tersebut mengandung karbohidrat, lemak, protein, fosfor dan unsur-unsur mikro. Lewat siklus biokimia, nutrisi tadi akan diuraikan. Dengan begitu, akan dihasilkan energi untuk tumbuh. Implementasi Gagasan Alat pembangkit biogas yang digunakan, yaitu tipe kubah tetap (fixed dome type). Kami memilih alat pembangkit tipe kubah tetap (fixed dome type) ini karena proses pembuatannya sederhana, cocok untuk pengusaha pabrik tahu skala rumah tangga dan hemat biaya pembuatan. Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah bulatan setengah bola ( lihat Gambar.1). Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok. Limbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah industri bervariasi menurut jenis industrinya. Industri tahu dan tempe mengandung banyak bahan organik dan padatan terlarut. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak 3.000 - 5.000 liter. Maka kapasitas digester yang perlu dibuat sekitar 3.000 – 6000 liter. Gambar 1. Tipe kubah tetap (fixed dome type) Keterangan : 1. Pabrik tahu 2. Bak penampung 3. Tabung fermentasi 4. Biogas berada diatas tabung 5. Bak limpahan 6. Bahan bakar kompor 7. lampu penerangan Cara kerja 1. Pabrik tahu menghasilkan limbah 2. Bak penampung limbah cair dari pembuangan industri tahu, terjadi proses hidrolisis
  • 10. 10 3. Tabung fermentasi yang kedap udara pada bagian bawah berisi limbah cair 4. Biogas berkumpul pada bagian atas tabung 5. Bak limpahan dari tabung fermentasi, bila jumlah gas meningkat dan tidak dimanfaatkan maka akan menekan cairan dari tabung fermentasi ke dalam bak limpahan 6. Biogas dari hasil proses fermentasi selanjutnya dialirkan melalui pipa untuk dijadikan bahan bakar kompor 7. Biogas juga dapat digunakan untuk bahan bakar lampu penerangan 8. Cairan yang tertampung dalam bak limpahan, bila dalam keadaan penuh akan keluar melalui saluran pembuangan dan dapat digunakan sebagai pupuk cair. Analisis biaya Biaya bahan bakar untuk penggorengan tahu (per hari): Kayu bakar Rp 10.000 Minyak tanah Rp 6.000 Korek api Rp 1.000 Total Rp 17.000 Total (per tahun) Rp 17.000 x 365 = Rp 6.205.000 Biaya pembuatan alat pembangkit biogas: Seng dengan tebal ± 5 mm Rp 2.000.000 Pipa dan biaya perakitan Rp 1.500.000 Total Rp 3.500.000 Jadi, modal hanya dalam jangka waktu enam bulan modal dapat kembali dan penghematan biaya bahan bakar yang diperoleh mencapai dua kali lipat biaya tanpa pengolahan biogas. Temperatur operasi optimal untuk proses digester adalah 30-35o C dimana pertumbuhan bakteri dan produksi CH4 umumnya optimum. Namun begitu, dengan rancangan tanpa memperhitungkan tahanan termal bahan dinding, akan diperoleh temperatur digester sebesar 19-20o C. Dengan kondisi ini, kemampuan bakteri untuk mencerna bahan bio akan berkurang dua kali lipat. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Untuk permulaan memang diperlukan biaya untuk membangun pembangkit (digester) biogas yang relatif besar bagi penduduk pedesaan. Namun sekali berdiri, alat tersebut dapat dipergunakan dan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun. + +
  • 11. 11 KESIMPULAN DAN SARAN Langkah-langkah terwujudnya Gagasan Biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi sisa hasil dari pengolahan tahu (limbah) dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang bermutu. Dengan demikian, pengusaha tahu dapat menggunakan biogas sebagai bahan bakar mesin pengganti minyak tanah untuk keperluan memproduksi tahu. Prediksi Hasil atas Gagasan Baru Untuk menuai hasil yang signifikan, memang diperlukan gerakan secara massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi, penyuluhan, dan pendampingan. Dalam jangka panjang, gerakan pengembangan biogas dapat membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber daya kehutanan. Mengenai pembiayaannya mungkin secara bertahap sebagian subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas. Melalui jalan ini, mungkin himbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasikan. Masyarakat yang menggunakan biogas tidak perlu melakukan pembelian bahan bakar karena sudah terpenuhi kebutuhannya. Biogas merupakan gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob. Selain limbah tahu, biogas juga dapat dihasilkan dari kotoran-kotoran ternak bahkan dari tanaman saja bisa dijadikan gas, seperti kandungan pada tamanan jarak.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Arends, BPM dan Berenschot. 1980. Motor Bensin. Jakarta: Erlangga. Malevv, V.L. 1954. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Jakarta: Erlangga. Stoecker, W.F. dan Jones. 1982. Refrigerasi dan Pengkondisian Udara. Jakarta: Erlangga. Universitas Jember. 1998. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember.