2. BAB 11
Manajemen Piutang dan Persediaan
B. Analisis Ekonomi
Terhadap Piutang
F. Manajemen
Persediaan J. Sistem
Akuntansi
Persediaan
K. Economic Order
Quantity
G. Jenis-Jenis
Persediaan
C. Siapa Yang Diizinkan
Membeli Secara Kredit
H. Prinsip Dasar
Pengelolaan Persediaan
D. Analisis Terhadap Calon
Pembeli
I. Sistem pengawasan
Persediaan
E. Kebijakan Pengumpulan
Kredit
A. Manajemen Piutang
3. A. Manajemen Piutang
Manajemen merupakan
komponen penting yang dapat
mengelola setiap penagihan
piutang yang ada disuatu
perusahaan.
Piutang merupakan tagihan
kepada pihak lain dimasa
mendatang atas transaksi antara
penjual dan pembeli di masa lalu.
4. Mengapa Perusahaan Menjual Secara
Kredit?
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Meningkatkan atau
mempertahankan penjualan
Standar kebijakan kredit
Penjualan meningkat, laba
juga meningkat
Pengendalian piutang
You can simply impress your
audience and add a unique zing.
You can simply impress your
audience and add a unique zing.
Pada umumnya dengan ditawarkannya
penjualan secara kredit tanpa disadari akan
meningkatkan jumlah konsumen. Peningkatan
ini terjadi dengan cara menjangkau konsumen
yang memiliki daya beli terbatas.
tanpa mereka sadari konsumen tersebut justru
harus merogoh kocek ekstra dari yang
seharusnya dikeluarkan. Di sisi lain kondisi ini
akan menguntungkan penjual karena dapat
meningkatkan penjualan produk mereka yang
akan berpengaruh terhadap penghasilan nanti.
5. B. Analisis Ekonomi Terhadap Piutang
Tujuan dilakukannya analisis ekonomi terhadap piutang adalah untuk menilai
seberapa besar manfaat dari piutang yang dimiliki perusahaan dengan
pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai piutang tersebut.
6. Analisis Ekonomi Terhadap Piutang
Contoh Soal
03
01
02
Penjualan Kredit Tanpa Diskon
Penjualan Kredit Dengan Kemungkinan Piutang
Tidak Terkumpul
Penjualan Kredit Dengan Diskon
7. Penjualan Kredit Tanpa Diskon
Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjurnalan
= (1.050.000.000 – 800.000.000) x 15%
= Rp 37.500.000
Pengorbanan :
Perputaran Piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali dalam setahun
Rata-rata Piutang = Rp 1.050.000.000 / 6 = Rp 175.000.000
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut = 85% x Rp 175.000.000
= Rp 148.750.000
Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang = Rp 148.750.000 x 0,16
= Rp 23.800.000
Tambahan manfaat bersih = Rp 37.500.000 – Rp 23.800.000 = Rp 13.700.000
Apabila pembeli melunasi pembelian pada hari ke-60, maka diperkirakan
perusahaan dapat meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 1.050 juta. Akan
tetapi, jika tanpa kebijakan penjualan kredit maka penjualan rata-rata sebesar Rp
800 juta dengan profit margin sebesar 15%. Apakah perusahaan perlu melakukan
penjualan kredit, jika biaya dana sebesar 16% ? Syarat penjualan n/60
8. Penjualan Kredit Dengan Diskon
Manfaat :
Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,50 (20) – 0,5 (60) = 40 hari
Perputaran Piutang = 360 hari / 40 hari = 9 kali
Rata-rata Piutang = Rp 1.050 / 9 = Rp 116.667.000
Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = Rp 116.667.000 x 85% = Rp 99.166.700
Penurunan biaya dana = (Rp 148.750.000 – Rp 99.166.700) x 16% = Rp 7.933.200
Pengorbanan :
Diskon yang diberikan = 2% x 50% x Rp 1.050.000 = Rp 10.500.000
Manfaat Bersih = Rp 7.933.200 – Rp 10.500.000 = (Rp 2.566.000)
Apabila pembeli melunasi pembelian sampai dengan hari ke-20, maka pembeli akan memperoleh
diskon 2% dan apabila pembeli melunasi pembelian sampai dengan hari ke-60 maka pembeli tidak
dikenai diskon. Probabilitas pembeli dengan diskon sebesar 50%. Apakah perusahaan menjual kredit
tanpa diskon ? Syarat penjualan n/20, net 60.
9. Penjualan Kredit dengan Kemungkinan Piutang Tidak
Tertagih
Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan = (1.050.000 – 800.000.000) x 15%
= Rp 37.500.000
Pengorbanan :
Perputaran Piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali dalam setahun
Rata-rata Piutang = Rp 1.050.000.000 / 6 = Rp 175.000.000
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut = 85% x Rp 175.000.000
= Rp 148.750.000
Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang = Rp 148.750.000 x 0,16
= Rp 23.800.000
Kerugian karena penjualan tidak terbayar = 1% x Rp 1.050.000 = Rp 10.500.000
Total Tambahan Biaya = Rp 23.800.000 + Rp 10.500.000 = Rp 34.300.000
Tambahan Manfaat Bersih = Rp 37.500.000 – Rp 34.300.000 = Rp 3.200.000
Mengacu pda soal penjualan
kredit tanpa diskon dan dengan
diskon diatas, jika penjualan
tersebut diperkirakan 1% tidak
terbayar ?
10. Siapa Yang Diizinkan
Membeli Secara Kredit ?
Standar akseptasi penjualan kredit
Data historis tentang diri calon pembeli
•Identitas pokok
•kepemilikan tempat tinggal, lama tinggal.
•Nomor yang bisa dihubungi
• Status (marital, job, lama bekerja, dll)
Informasi yang
dapat diperoleh
dari calon pembeli
11. Analisis Terhadap Calon Pembeli
Insert the title of your subtitle HerePenjelasanSingkat
Perusahaan harus mampu
mengasumsikan apabila
pembeli tersebut tidak bisa
melunasi pembeliannya.
Permohonan terhadap
pembelian secara kredit
akan dikabulkan
perusahaan apabila
penerimaan yang diterima
perusahaan lebih besar
bila dibandingkan biaya
yang dikeluarkan.
ContohSoal
Ana melakukan pembelian
secara kredit terhadap
produk souvenir seharga
Rp 100, dengan HPP Rp 80.
Probabilitas seseorang
tersebut untuk melunasi
pembeliannya adalah 0.95
apakah permohonan
tersebut akan diberikan ?
JawabanContohSoal
Expected Profit
= prob akan membayar
(harga – biaya) – prob tidak
membayar (biaya)
= 0,95 (100 – 80) – 0,05 (80)
= 19 – 4
=15
Karena Expected Profit
Positif, maka permohonan
tesebut sebaiknya
dikabulkan.
12. Kebijakan Pengumpulan Kredit
01
02
03
04
Penjualan barang atau jasa secara kredit memiliki risiko
bagi perusahaan. Untuk mengatasi risiko tersebut,
perusahaan dapat melakukan analisis kredit . Analisis
yang dapat digunakan adalah analisis “the five C’s of
Credit”
Standar Kredit
Kebijakan ini mencakup beberapa keputasan, antara
lain : (Next>>)
Kebijakan Pengumpulan Piutang
Berguna untuk meningkatkan penjualan kredit dan
mendorong pembeli untuk melakukan pembayaran atas
pembelian yang dilakukannya.
Persyaratan Kredit
Adadua rasio yang berhubungan dengan piutang, antara
lain : (Next>>)
Rasio yang berhubungan dengan piutang
13. The Five C’s Of Credit
Character
Menilai kejujuran
pelanggan dalam
memenuhi kewajibannya.
Capital
Menilai kekuatan
finansial secara umum
Collteral
Jaminan calon debitur
kepada bank sebagai
penilaian kekuatan
finansial.
Capacity
Kemampuan caon
debitur untuk melunasi
kewajiban-kewajibannya.
Condition of
Economy
Pengaruh perubahan
kemampuan pelanggan
atau kondisi ekonomi yang
dikaitkan dengan prospek
usaha debitur.
.
14. Persyaratan Kredit
2/10 = mendapat pot. 2% apabila pelunasan dibayar dalam waktu 10 hari.
n/30 = pelunasan paling lambat 30 hari dari tanggal transaksi, tanpa potongan.
n/eom = pelunasan diakhir bulan tanpa mendapatkan potongan
15. Kebijakan Pengumpulan Piutang
1 2 3 4 5
. . . .
Kualitas
Account
Accepted
Periode
Terkait
Potongan
Tunai
Persyaratan
Khusus
Tingkat
Pengeluaran
Piutang
16. Rasio Yang Berhubungan Dengan Piutang
Receivable
Turnover
Days of
Receivable
Perputaran Piutang
Rasio yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
penagihan piutang selama satu periode.
Rumus :
Perputaran Piutang =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Atau
Perputaran Piutang =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Hari Rata-Rata Penagihan Piutang
Rasio yang digunakan untuk menghitung hari rata-rata
penagihan piutang
Rumus :
Days of receivable =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
17. Manajemen Persediaan
Persediaan merupakan sejumlah
barang yang harus di sediakan
oleh perusahaan pada suatu
tempat tertentu yang digunakan
untuk proses produksi.
Persediaan diperusahaan
berguna untuk menghindari
apabila terjadi penghambatan
proses produksi akibat
kelangkaan dari barang yang
dibutuhkan perusahaan.
18. 01
02
03
Jenis-Jenis
Persediaaan
Hasil dari proses bahan baku
(materials inventory), sehingga
menjadi barang dalam proses
atau barang setengah jadi.
Barang dalam Proses (goods
in process inventory)
Barang hasil dari proses barang
dalam proses dan siap untuk
dijual ke pasar.
Barang Jadi ( finished goods
inventory)
Bahan utama dalam proses
produksi yang digunakan
pertama kali saat proses
produksi untuk menghasilkan
barang setengah jadi atau
barang jadi
Bahan Baku (materials
inventory)
21. Fungsi Persediaan
Fungsi dari persediaan adalah untuk meningkatkan lab perusahaan. Fungsi dasar manajemen
persediaan terdiri dari :
Fungsi persediaan yang memungkinkan
dilakukannya spesialisasi wilayah dari unit-
unit operasi secara individual.
Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi
dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan
maksud dapat menawarkan kepada nasabah
suatu pengiriman tunggal dari gabungan
produk produk itu.
Spesialisasi Wilayah
Penumpukan persediaan barang-barang
sedang dkerjakan (work in process) dalam
kompleks pembuatan akan memungkinkan
penghematan maksimum dalam produksi
tanpa terhentinya pekerjaan.
Decouping memungkinkan masing-masing
produk didistribusikan dalam ukuran-ukuran
kecil yang ekonomis.
Decoupling (Fungsi Fasilitas)
Fungsi persediaan yang meyeimbangkan
antara waktu konsumsi dengan proses
manufacturing yang dilakukan.
Hal ini dilakukan untuk menyesuiaikan
penyediaan suplai dengan pemerintah.
Penyeimbangan Permintaan dengan
Penawaran
22. Risiko Persediaan
Jenis-jenis risiko persediaan antara lain :
Manajemen persediaan toko eceran
merupakan proses membeli dan menjual suatu
produk serta menanggung risiko dari proses
pemasaran yang dilakukan.
Risiko persediaan toko eceran
Manajemen persediaan grosir yaitu membeli
dalam jumlah yang besar dari suatu
perusahaan untuk dijual kembali dalam
jumlah-jumlah kecil kepada pengecer. Risiko
terbesarnya adalah memperbanyak persediaan
sedangkan daya beli pengecer turun
Risiko persediaan grosir
Risiko persediaan mempunyai dimensi
lamanya jangka waktunya, mulai dari bahan
mentah yang kemudian diolah menjadi
barang jadi siap pakai.
Risiko persediaan pengusaha
23. Sistem Pengawasan Persediaan
Pengawasan persediaan disuatu perusahaan meliputi pegawasan terhadap barang secara fisik,
antara lain :
Bahan baku yang telah diterima
perusahaan, disimpan dibagian
penyimpanan bahan baku
Setaip bahan baku dicatat
dengan jelas identitanya, mulai
dari nama, tanggal masuk, untuk
menghindari kekeliruan terhadap
bahan baku yang akan digunakan.
Proses ini dilakukan sebaik-
baiknya agar tidak terjadinya
kerusakan digudang atau dalam
masa tunggu.
Pengadaan barang berguna
untuk mencegah habisnya stok
barang yang diperlukan.
Mengontrol batas waktu
penggunaan pada setiap barang
Melakukan stock opname secara
berkala untuk mengecek setiap
barang yang ada di tempat
penyimpanan.
26. Sistem Akuntansi Persediaan
Metode Mutasi Persediaan
Pencatatan akuntansi dengan
metode prepetual dilakukan
secara berkelanjutan baik
terhadap jumlah maupun harga
pokok barang.
Sistem ini akan membuat catatan
setiap kali terjadinya mutasi
persediaan seperti pembelian,
penjualan, dan retur pembelian.
Metode Persediaan Fisik
Metode persediaan fisik sering
disebut dengan sistem persediaan
secara periodik dikarenakan
perhitungan jumlah dan nilai
persedian hanya diketahui pada akhir
periode pada saat pembuatan
laporan keuangan sehingga harus
dilakukan pengecekan fisik terhadap
persediaan akhir yang dimiliki
perusahaan.
27. Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2
Perediaan Barang
Dagang 3.000.000
Beban Angkut
Pembelian 200.000
Utang Dagang 3.200.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2Pembelian 3.000.000
Beban Angkut
Pembelian 200.000
Utang Dagang 3.200.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
2 Okt.
Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya Rp
3.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban
angkut sebebsar Rp 200.000,00
2 Okt.
Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya
dengan jumlah Rp 3.000.000,00 dengan syarat 2/10
n/30 dan terdapat beban angkut sebebsar Rp
200.000,00
28. Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2
Persediaan Barang
Dagang 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2Pembelian 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
5 Okt.
Membeli barang dagang dari Pd Sejahtera Rp
5.000.000,00 dengan syarat 2/15 n/30.
5 Okt.
Membeli barang dagang dari Pd Sejahtera Rp
5.000.000,00 dengan syarat pe,bayaran 2/15 n/30.
29. Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 6Utang Dagang 500.000
Persediaan Barang Dagang 500.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 6Utang Dagang 500.000
Retur
Pembelian 500.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
6 Okt.
Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari
PD Sejahtera karena rusak sebesar Rp 500.000,00
6 Okt.
Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari
PD Sejahtera karena rusak sebesar Rp 500.000,00
30. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 10Piutang Dagang 6.000.000
Beban Angkut
Penjualan 200.000
Penjualan 6.200.000
Harga Pokok Penjualan 4.500.000
Persediaan Barang
Dagang 4.500.000
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 10Piutang Dagang 6.000.000
Beban Angkut
Penjualan 200.000
Penjualan 6.200.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
10 Okt.
Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp
6.000.000,00 (harga pokok Rp 4.500.000) dengan
syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut
sebesar Rp 200.000,00
10 Okt.
Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp
6.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30
dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
31. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 13Retur Penjualan 1.000.000
Piutang Dagang 1.000.000
Persediaan Barang
Dagang 700.000
Harga Pokok
Penjualan 700.000
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 13Retur Penjualan 1.000.000
Piutang Dagang 1.000.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
11 Okt.
pengembalian barang dagang dar PD Ceria sebesar
Rp 1.000.000,00 (harga pokok Rp 700.000,00)
11 Okt.
Pengembalian barang dagang dar PD Ceria sebesar
Rp 1.000.000,00karena tidak sesuai pesanan.
32. Economic Order Quantity (EOQ)
1
2
3
4
5
Biaya penyimpanan barang per unit setiap tahunnya
konstan.
Harga barang per unit adalah konstan, meskipun
bnyaknya jumlah barang yang dipesan nantinya. Akan
tetapi tidak memmpengaruhi harga barang tersebut.
Jumlah barang yng dipesan pada setiap pemesanan
selalu konstan
EOQ merupakan sejumlah barang yang diperoleh
dengan biaya rendah.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya atsas
sejumlah persediaan yang diperoleh peusahaan.
Pengertian
Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya
transportasi serta waktu barang yang dipesan bhingga
barang sampai ke tangan konsumen dapat diketahui
secara konstan
Pada saat pemesanan, tiak terjadinya kehabisan barang
sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam
perhitungan.
5 Characteristic of EOQ
33. EOQ Dengan Kebutuhan Tetap
𝑄 =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑂𝐶
𝐶𝐶
Keterangan :
Q : Quantity (EOQ)
D : Demand
OC : Biaya Pemesanan (Oerdering Cost)
CC : Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)
Contoh Soal :
PT. Jebus menginginkan barang 6000 unit/tahun
dengan biaya pemesanan Rp 500/unit (OC)
sedangkan penyimpanan Rp 600/unit (CC)
Pertanyaan :
Anda diminta untuk menghitung pesanan paling
ekonomis dengan EOQ.
Jawaban :
D/Th = 6.000 unit
CC = Rp 600/unit
OC = Rp 500/unit
𝑄 =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑂𝐶
𝐶𝐶
=
2 𝑥 600 𝑥 5
6
= 10.000 = 100 unit
34. EOQ Dengan Kebutuhan Tetap
Qo =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃
(𝑃−𝐷)
𝑥
2 𝑥 𝐷𝐶 𝑥 𝑂𝐶
𝐶𝐶
=
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 𝑥 𝑂𝐶
𝑃−𝐷 𝑥 𝐶𝐶
Contoh Soal :
PT. Muntok bergerak dalam bidang usaha
supermarket, bermaksud mengubah metode
persediaanya, mengingat selama ini sering kali
terjadi keterlambatan dan tidak efisiennya biaya
yang telah dikelurkan. Data yang diperoleh sebagai
berikut:
Demand = 1.000 unit setiap hari
Kemampuan Produksi (P) = 2.000 unit
Ordering Cost (OC) = Rp 12.000,00
Carrying Cost (CC) = Rp 16,00
Pertanyaan :
Berapakah EOQ dalam unit ?
Jawaban :
𝑄 =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 𝑥 𝑂𝐶
𝑃−𝐷 𝑥 𝐶𝐶
=
2 𝑥 1.000 𝑥 2.000 𝑥 12.000
2.000−1.000 𝑥 16
= 3.000.000 = 1.732 unit