SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 35
Manajemen Piutang dan PersediaanMata Kuliah : Manajemen Keuangan Lanjutan
Dosen : Soedjatmoko, S.Pd.,MM
BAB 11
Manajemen Piutang dan Persediaan
B. Analisis Ekonomi
Terhadap Piutang
F. Manajemen
Persediaan J. Sistem
Akuntansi
Persediaan
K. Economic Order
Quantity
G. Jenis-Jenis
Persediaan
C. Siapa Yang Diizinkan
Membeli Secara Kredit
H. Prinsip Dasar
Pengelolaan Persediaan
D. Analisis Terhadap Calon
Pembeli
I. Sistem pengawasan
Persediaan
E. Kebijakan Pengumpulan
Kredit
A. Manajemen Piutang
A. Manajemen Piutang
Manajemen merupakan
komponen penting yang dapat
mengelola setiap penagihan
piutang yang ada disuatu
perusahaan.
Piutang merupakan tagihan
kepada pihak lain dimasa
mendatang atas transaksi antara
penjual dan pembeli di masa lalu.
Mengapa Perusahaan Menjual Secara
Kredit?
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Meningkatkan atau
mempertahankan penjualan
Standar kebijakan kredit
Penjualan meningkat, laba
juga meningkat
Pengendalian piutang
You can simply impress your
audience and add a unique zing.
You can simply impress your
audience and add a unique zing.
Pada umumnya dengan ditawarkannya
penjualan secara kredit tanpa disadari akan
meningkatkan jumlah konsumen. Peningkatan
ini terjadi dengan cara menjangkau konsumen
yang memiliki daya beli terbatas.
tanpa mereka sadari konsumen tersebut justru
harus merogoh kocek ekstra dari yang
seharusnya dikeluarkan. Di sisi lain kondisi ini
akan menguntungkan penjual karena dapat
meningkatkan penjualan produk mereka yang
akan berpengaruh terhadap penghasilan nanti.
B. Analisis Ekonomi Terhadap Piutang
Tujuan dilakukannya analisis ekonomi terhadap piutang adalah untuk menilai
seberapa besar manfaat dari piutang yang dimiliki perusahaan dengan
pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai piutang tersebut.
Analisis Ekonomi Terhadap Piutang
Contoh Soal
03
01
02
Penjualan Kredit Tanpa Diskon
Penjualan Kredit Dengan Kemungkinan Piutang
Tidak Terkumpul
Penjualan Kredit Dengan Diskon
Penjualan Kredit Tanpa Diskon
Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjurnalan
= (1.050.000.000 – 800.000.000) x 15%
= Rp 37.500.000
Pengorbanan :
Perputaran Piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali dalam setahun
Rata-rata Piutang = Rp 1.050.000.000 / 6 = Rp 175.000.000
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut = 85% x Rp 175.000.000
= Rp 148.750.000
Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang = Rp 148.750.000 x 0,16
= Rp 23.800.000
Tambahan manfaat bersih = Rp 37.500.000 – Rp 23.800.000 = Rp 13.700.000
Apabila pembeli melunasi pembelian pada hari ke-60, maka diperkirakan
perusahaan dapat meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 1.050 juta. Akan
tetapi, jika tanpa kebijakan penjualan kredit maka penjualan rata-rata sebesar Rp
800 juta dengan profit margin sebesar 15%. Apakah perusahaan perlu melakukan
penjualan kredit, jika biaya dana sebesar 16% ? Syarat penjualan n/60
Penjualan Kredit Dengan Diskon
Manfaat :
Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,50 (20) – 0,5 (60) = 40 hari
Perputaran Piutang = 360 hari / 40 hari = 9 kali
Rata-rata Piutang = Rp 1.050 / 9 = Rp 116.667.000
Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = Rp 116.667.000 x 85% = Rp 99.166.700
Penurunan biaya dana = (Rp 148.750.000 – Rp 99.166.700) x 16% = Rp 7.933.200
Pengorbanan :
Diskon yang diberikan = 2% x 50% x Rp 1.050.000 = Rp 10.500.000
Manfaat Bersih = Rp 7.933.200 – Rp 10.500.000 = (Rp 2.566.000)
Apabila pembeli melunasi pembelian sampai dengan hari ke-20, maka pembeli akan memperoleh
diskon 2% dan apabila pembeli melunasi pembelian sampai dengan hari ke-60 maka pembeli tidak
dikenai diskon. Probabilitas pembeli dengan diskon sebesar 50%. Apakah perusahaan menjual kredit
tanpa diskon ? Syarat penjualan n/20, net 60.
Penjualan Kredit dengan Kemungkinan Piutang Tidak
Tertagih
Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan = (1.050.000 – 800.000.000) x 15%
= Rp 37.500.000
Pengorbanan :
Perputaran Piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali dalam setahun
Rata-rata Piutang = Rp 1.050.000.000 / 6 = Rp 175.000.000
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut = 85% x Rp 175.000.000
= Rp 148.750.000
Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang = Rp 148.750.000 x 0,16
= Rp 23.800.000
Kerugian karena penjualan tidak terbayar = 1% x Rp 1.050.000 = Rp 10.500.000
Total Tambahan Biaya = Rp 23.800.000 + Rp 10.500.000 = Rp 34.300.000
Tambahan Manfaat Bersih = Rp 37.500.000 – Rp 34.300.000 = Rp 3.200.000
Mengacu pda soal penjualan
kredit tanpa diskon dan dengan
diskon diatas, jika penjualan
tersebut diperkirakan 1% tidak
terbayar ?
Siapa Yang Diizinkan
Membeli Secara Kredit ?
Standar akseptasi penjualan kredit
Data historis tentang diri calon pembeli
•Identitas pokok
•kepemilikan tempat tinggal, lama tinggal.
•Nomor yang bisa dihubungi
• Status (marital, job, lama bekerja, dll)
Informasi yang
dapat diperoleh
dari calon pembeli
Analisis Terhadap Calon Pembeli
Insert the title of your subtitle HerePenjelasanSingkat
Perusahaan harus mampu
mengasumsikan apabila
pembeli tersebut tidak bisa
melunasi pembeliannya.
Permohonan terhadap
pembelian secara kredit
akan dikabulkan
perusahaan apabila
penerimaan yang diterima
perusahaan lebih besar
bila dibandingkan biaya
yang dikeluarkan.
ContohSoal
Ana melakukan pembelian
secara kredit terhadap
produk souvenir seharga
Rp 100, dengan HPP Rp 80.
Probabilitas seseorang
tersebut untuk melunasi
pembeliannya adalah 0.95
apakah permohonan
tersebut akan diberikan ?
JawabanContohSoal
Expected Profit
= prob akan membayar
(harga – biaya) – prob tidak
membayar (biaya)
= 0,95 (100 – 80) – 0,05 (80)
= 19 – 4
=15
Karena Expected Profit
Positif, maka permohonan
tesebut sebaiknya
dikabulkan.
Kebijakan Pengumpulan Kredit
01
02
03
04
Penjualan barang atau jasa secara kredit memiliki risiko
bagi perusahaan. Untuk mengatasi risiko tersebut,
perusahaan dapat melakukan analisis kredit . Analisis
yang dapat digunakan adalah analisis “the five C’s of
Credit”
Standar Kredit
Kebijakan ini mencakup beberapa keputasan, antara
lain : (Next>>)
Kebijakan Pengumpulan Piutang
Berguna untuk meningkatkan penjualan kredit dan
mendorong pembeli untuk melakukan pembayaran atas
pembelian yang dilakukannya.
Persyaratan Kredit
Adadua rasio yang berhubungan dengan piutang, antara
lain : (Next>>)
Rasio yang berhubungan dengan piutang
The Five C’s Of Credit
Character
Menilai kejujuran
pelanggan dalam
memenuhi kewajibannya.
Capital
Menilai kekuatan
finansial secara umum
Collteral
Jaminan calon debitur
kepada bank sebagai
penilaian kekuatan
finansial.
Capacity
Kemampuan caon
debitur untuk melunasi
kewajiban-kewajibannya.
Condition of
Economy
Pengaruh perubahan
kemampuan pelanggan
atau kondisi ekonomi yang
dikaitkan dengan prospek
usaha debitur.
.
Persyaratan Kredit
2/10 = mendapat pot. 2% apabila pelunasan dibayar dalam waktu 10 hari.
n/30 = pelunasan paling lambat 30 hari dari tanggal transaksi, tanpa potongan.
n/eom = pelunasan diakhir bulan tanpa mendapatkan potongan
Kebijakan Pengumpulan Piutang
1 2 3 4 5
. . . .
Kualitas
Account
Accepted
Periode
Terkait
Potongan
Tunai
Persyaratan
Khusus
Tingkat
Pengeluaran
Piutang
Rasio Yang Berhubungan Dengan Piutang
Receivable
Turnover
Days of
Receivable
Perputaran Piutang
Rasio yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
penagihan piutang selama satu periode.
Rumus :
Perputaran Piutang =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Atau
Perputaran Piutang =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Hari Rata-Rata Penagihan Piutang
Rasio yang digunakan untuk menghitung hari rata-rata
penagihan piutang
Rumus :
Days of receivable =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Manajemen Persediaan
Persediaan merupakan sejumlah
barang yang harus di sediakan
oleh perusahaan pada suatu
tempat tertentu yang digunakan
untuk proses produksi.
Persediaan diperusahaan
berguna untuk menghindari
apabila terjadi penghambatan
proses produksi akibat
kelangkaan dari barang yang
dibutuhkan perusahaan.
01
02
03
Jenis-Jenis
Persediaaan
Hasil dari proses bahan baku
(materials inventory), sehingga
menjadi barang dalam proses
atau barang setengah jadi.
Barang dalam Proses (goods
in process inventory)
Barang hasil dari proses barang
dalam proses dan siap untuk
dijual ke pasar.
Barang Jadi ( finished goods
inventory)
Bahan utama dalam proses
produksi yang digunakan
pertama kali saat proses
produksi untuk menghasilkan
barang setengah jadi atau
barang jadi
Bahan Baku (materials
inventory)
Prinsip Dasar
Pengelolaan
Persediaan
Adapun prinsip dasar dalam
pengelolaan persediaan
antara lain :
1.Fungsi Persediaan
2.Risiko Persediaan
Fungsi Persediaan
Fungsi dari persediaan adalah untuk meningkatkan lab perusahaan. Fungsi dasar manajemen
persediaan terdiri dari :
Fungsi persediaan yang memungkinkan
dilakukannya spesialisasi wilayah dari unit-
unit operasi secara individual.
Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi
dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan
maksud dapat menawarkan kepada nasabah
suatu pengiriman tunggal dari gabungan
produk produk itu.
Spesialisasi Wilayah
Penumpukan persediaan barang-barang
sedang dkerjakan (work in process) dalam
kompleks pembuatan akan memungkinkan
penghematan maksimum dalam produksi
tanpa terhentinya pekerjaan.
Decouping memungkinkan masing-masing
produk didistribusikan dalam ukuran-ukuran
kecil yang ekonomis.
Decoupling (Fungsi Fasilitas)
Fungsi persediaan yang meyeimbangkan
antara waktu konsumsi dengan proses
manufacturing yang dilakukan.
Hal ini dilakukan untuk menyesuiaikan
penyediaan suplai dengan pemerintah.
Penyeimbangan Permintaan dengan
Penawaran
Risiko Persediaan
Jenis-jenis risiko persediaan antara lain :
Manajemen persediaan toko eceran
merupakan proses membeli dan menjual suatu
produk serta menanggung risiko dari proses
pemasaran yang dilakukan.
Risiko persediaan toko eceran
Manajemen persediaan grosir yaitu membeli
dalam jumlah yang besar dari suatu
perusahaan untuk dijual kembali dalam
jumlah-jumlah kecil kepada pengecer. Risiko
terbesarnya adalah memperbanyak persediaan
sedangkan daya beli pengecer turun
Risiko persediaan grosir
Risiko persediaan mempunyai dimensi
lamanya jangka waktunya, mulai dari bahan
mentah yang kemudian diolah menjadi
barang jadi siap pakai.
Risiko persediaan pengusaha
Sistem Pengawasan Persediaan
Pengawasan persediaan disuatu perusahaan meliputi pegawasan terhadap barang secara fisik,
antara lain :
Bahan baku yang telah diterima
perusahaan, disimpan dibagian
penyimpanan bahan baku
Setaip bahan baku dicatat
dengan jelas identitanya, mulai
dari nama, tanggal masuk, untuk
menghindari kekeliruan terhadap
bahan baku yang akan digunakan.
Proses ini dilakukan sebaik-
baiknya agar tidak terjadinya
kerusakan digudang atau dalam
masa tunggu.
Pengadaan barang berguna
untuk mencegah habisnya stok
barang yang diperlukan.
Mengontrol batas waktu
penggunaan pada setiap barang
Melakukan stock opname secara
berkala untuk mengecek setiap
barang yang ada di tempat
penyimpanan.
Sistem
Pengawasan
Persediaan
Selain melakukan pengawasan
persediaan secara fisik, perlu dilakukan
pengawasan secara akuntansi yang
meliputi :
Pengawasan terhadap
dokumen
Pengawasan
terhadap
Prosedur
Pengawasan
terhadap catatan
atas bahan baku
Sistem
Akuntansi
Persediaan
1. Metode Mutasi Persediaan
2. Metode Persediaan Fisik
Sistem Akuntansi Persediaan
Metode Mutasi Persediaan
Pencatatan akuntansi dengan
metode prepetual dilakukan
secara berkelanjutan baik
terhadap jumlah maupun harga
pokok barang.
Sistem ini akan membuat catatan
setiap kali terjadinya mutasi
persediaan seperti pembelian,
penjualan, dan retur pembelian.
Metode Persediaan Fisik
Metode persediaan fisik sering
disebut dengan sistem persediaan
secara periodik dikarenakan
perhitungan jumlah dan nilai
persedian hanya diketahui pada akhir
periode pada saat pembuatan
laporan keuangan sehingga harus
dilakukan pengecekan fisik terhadap
persediaan akhir yang dimiliki
perusahaan.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2
Perediaan Barang
Dagang 3.000.000
Beban Angkut
Pembelian 200.000
Utang Dagang 3.200.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2Pembelian 3.000.000
Beban Angkut
Pembelian 200.000
Utang Dagang 3.200.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
2 Okt.
Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya Rp
3.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban
angkut sebebsar Rp 200.000,00
2 Okt.
Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya
dengan jumlah Rp 3.000.000,00 dengan syarat 2/10
n/30 dan terdapat beban angkut sebebsar Rp
200.000,00
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2
Persediaan Barang
Dagang 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 2Pembelian 5.000.000
Utang Dagang 5.000.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
5 Okt.
Membeli barang dagang dari Pd Sejahtera Rp
5.000.000,00 dengan syarat 2/15 n/30.
5 Okt.
Membeli barang dagang dari Pd Sejahtera Rp
5.000.000,00 dengan syarat pe,bayaran 2/15 n/30.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 6Utang Dagang 500.000
Persediaan Barang Dagang 500.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Okt 6Utang Dagang 500.000
Retur
Pembelian 500.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
6 Okt.
Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari
PD Sejahtera karena rusak sebesar Rp 500.000,00
6 Okt.
Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari
PD Sejahtera karena rusak sebesar Rp 500.000,00
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 10Piutang Dagang 6.000.000
Beban Angkut
Penjualan 200.000
Penjualan 6.200.000
Harga Pokok Penjualan 4.500.000
Persediaan Barang
Dagang 4.500.000
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 10Piutang Dagang 6.000.000
Beban Angkut
Penjualan 200.000
Penjualan 6.200.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
10 Okt.
Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp
6.000.000,00 (harga pokok Rp 4.500.000) dengan
syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut
sebesar Rp 200.000,00
10 Okt.
Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp
6.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30
dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 13Retur Penjualan 1.000.000
Piutang Dagang 1.000.000
Persediaan Barang
Dagang 700.000
Harga Pokok
Penjualan 700.000
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Okt 13Retur Penjualan 1.000.000
Piutang Dagang 1.000.000
Metode Mutasi Persediaan
Metode Persediaan Fisik
11 Okt.
pengembalian barang dagang dar PD Ceria sebesar
Rp 1.000.000,00 (harga pokok Rp 700.000,00)
11 Okt.
Pengembalian barang dagang dar PD Ceria sebesar
Rp 1.000.000,00karena tidak sesuai pesanan.
Economic Order Quantity (EOQ)
1
2
3
4
5
Biaya penyimpanan barang per unit setiap tahunnya
konstan.
Harga barang per unit adalah konstan, meskipun
bnyaknya jumlah barang yang dipesan nantinya. Akan
tetapi tidak memmpengaruhi harga barang tersebut.
Jumlah barang yng dipesan pada setiap pemesanan
selalu konstan
EOQ merupakan sejumlah barang yang diperoleh
dengan biaya rendah.
Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya atsas
sejumlah persediaan yang diperoleh peusahaan.
Pengertian
Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya
transportasi serta waktu barang yang dipesan bhingga
barang sampai ke tangan konsumen dapat diketahui
secara konstan
Pada saat pemesanan, tiak terjadinya kehabisan barang
sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam
perhitungan.
5 Characteristic of EOQ
EOQ Dengan Kebutuhan Tetap
𝑄 =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑂𝐶
𝐶𝐶
Keterangan :
Q : Quantity (EOQ)
D : Demand
OC : Biaya Pemesanan (Oerdering Cost)
CC : Biaya Penyimpanan (Carrying Cost)
Contoh Soal :
PT. Jebus menginginkan barang 6000 unit/tahun
dengan biaya pemesanan Rp 500/unit (OC)
sedangkan penyimpanan Rp 600/unit (CC)
Pertanyaan :
Anda diminta untuk menghitung pesanan paling
ekonomis dengan EOQ.
Jawaban :
D/Th = 6.000 unit
CC = Rp 600/unit
OC = Rp 500/unit
𝑄 =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑂𝐶
𝐶𝐶
=
2 𝑥 600 𝑥 5
6
= 10.000 = 100 unit
EOQ Dengan Kebutuhan Tetap
Qo =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃
(𝑃−𝐷)
𝑥
2 𝑥 𝐷𝐶 𝑥 𝑂𝐶
𝐶𝐶
=
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 𝑥 𝑂𝐶
𝑃−𝐷 𝑥 𝐶𝐶
Contoh Soal :
PT. Muntok bergerak dalam bidang usaha
supermarket, bermaksud mengubah metode
persediaanya, mengingat selama ini sering kali
terjadi keterlambatan dan tidak efisiennya biaya
yang telah dikelurkan. Data yang diperoleh sebagai
berikut:
Demand = 1.000 unit setiap hari
Kemampuan Produksi (P) = 2.000 unit
Ordering Cost (OC) = Rp 12.000,00
Carrying Cost (CC) = Rp 16,00
Pertanyaan :
Berapakah EOQ dalam unit ?
Jawaban :
𝑄 =
2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 𝑥 𝑂𝐶
𝑃−𝐷 𝑥 𝐶𝐶
=
2 𝑥 1.000 𝑥 2.000 𝑥 12.000
2.000−1.000 𝑥 16
= 3.000.000 = 1.732 unit
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
Lia Ivvana
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
PT Lion Air
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
M Abdul Aziz
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
Cep Fathurrahman
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
arwianthy
 

Mais procurados (20)

Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 

Semelhante a Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019

Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
Lia Ivvana
 

Semelhante a Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019 (20)

7 manajemen piutang
7 manajemen piutang7 manajemen piutang
7 manajemen piutang
 
manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang manajemen keuangan pengelolaan piutang
manajemen keuangan pengelolaan piutang
 
Credit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi TrainingCredit Management_ Materi Training
Credit Management_ Materi Training
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.pptBab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
Bab_iv_manajemen_modal_kerja.ppt
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutang
 
Materi 1 KB 1
Materi 1 KB 1Materi 1 KB 1
Materi 1 KB 1
 
Sustainable Financial Leadership (Kepemimpinan Keuangan Berkelanjutan)
Sustainable Financial Leadership (Kepemimpinan Keuangan Berkelanjutan)Sustainable Financial Leadership (Kepemimpinan Keuangan Berkelanjutan)
Sustainable Financial Leadership (Kepemimpinan Keuangan Berkelanjutan)
 
Produk Pembiayaan Bank Syariah
Produk Pembiayaan Bank SyariahProduk Pembiayaan Bank Syariah
Produk Pembiayaan Bank Syariah
 
Minggu 4_manajemen_piutang.ppt
Minggu 4_manajemen_piutang.pptMinggu 4_manajemen_piutang.ppt
Minggu 4_manajemen_piutang.ppt
 
perdagangan
perdaganganperdagangan
perdagangan
 
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
10. Macam-Macam Anggaran Keuangan (1).ppt
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
 
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Manajemen Piutang
Manajemen PiutangManajemen Piutang
Manajemen Piutang
 
Manajemen piutang
Manajemen piutangManajemen piutang
Manajemen piutang
 

Mais de Lulu Wildatiumi (6)

sistem pengendalian manajemen - 2018
sistem pengendalian manajemen - 2018sistem pengendalian manajemen - 2018
sistem pengendalian manajemen - 2018
 
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
 
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
 
Analisis BEP (2017)
Analisis BEP (2017)Analisis BEP (2017)
Analisis BEP (2017)
 
Tugas - Analisis BEP (2017)
Tugas - Analisis BEP (2017)Tugas - Analisis BEP (2017)
Tugas - Analisis BEP (2017)
 

Último

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019

  • 1. Manajemen Piutang dan PersediaanMata Kuliah : Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen : Soedjatmoko, S.Pd.,MM
  • 2. BAB 11 Manajemen Piutang dan Persediaan B. Analisis Ekonomi Terhadap Piutang F. Manajemen Persediaan J. Sistem Akuntansi Persediaan K. Economic Order Quantity G. Jenis-Jenis Persediaan C. Siapa Yang Diizinkan Membeli Secara Kredit H. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan D. Analisis Terhadap Calon Pembeli I. Sistem pengawasan Persediaan E. Kebijakan Pengumpulan Kredit A. Manajemen Piutang
  • 3. A. Manajemen Piutang Manajemen merupakan komponen penting yang dapat mengelola setiap penagihan piutang yang ada disuatu perusahaan. Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain dimasa mendatang atas transaksi antara penjual dan pembeli di masa lalu.
  • 4. Mengapa Perusahaan Menjual Secara Kredit? You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Meningkatkan atau mempertahankan penjualan Standar kebijakan kredit Penjualan meningkat, laba juga meningkat Pengendalian piutang You can simply impress your audience and add a unique zing. You can simply impress your audience and add a unique zing. Pada umumnya dengan ditawarkannya penjualan secara kredit tanpa disadari akan meningkatkan jumlah konsumen. Peningkatan ini terjadi dengan cara menjangkau konsumen yang memiliki daya beli terbatas. tanpa mereka sadari konsumen tersebut justru harus merogoh kocek ekstra dari yang seharusnya dikeluarkan. Di sisi lain kondisi ini akan menguntungkan penjual karena dapat meningkatkan penjualan produk mereka yang akan berpengaruh terhadap penghasilan nanti.
  • 5. B. Analisis Ekonomi Terhadap Piutang Tujuan dilakukannya analisis ekonomi terhadap piutang adalah untuk menilai seberapa besar manfaat dari piutang yang dimiliki perusahaan dengan pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai piutang tersebut.
  • 6. Analisis Ekonomi Terhadap Piutang Contoh Soal 03 01 02 Penjualan Kredit Tanpa Diskon Penjualan Kredit Dengan Kemungkinan Piutang Tidak Terkumpul Penjualan Kredit Dengan Diskon
  • 7. Penjualan Kredit Tanpa Diskon Manfaat : Tambahan keuntungan karena tambahan penjurnalan = (1.050.000.000 – 800.000.000) x 15% = Rp 37.500.000 Pengorbanan : Perputaran Piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali dalam setahun Rata-rata Piutang = Rp 1.050.000.000 / 6 = Rp 175.000.000 Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut = 85% x Rp 175.000.000 = Rp 148.750.000 Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang = Rp 148.750.000 x 0,16 = Rp 23.800.000 Tambahan manfaat bersih = Rp 37.500.000 – Rp 23.800.000 = Rp 13.700.000 Apabila pembeli melunasi pembelian pada hari ke-60, maka diperkirakan perusahaan dapat meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 1.050 juta. Akan tetapi, jika tanpa kebijakan penjualan kredit maka penjualan rata-rata sebesar Rp 800 juta dengan profit margin sebesar 15%. Apakah perusahaan perlu melakukan penjualan kredit, jika biaya dana sebesar 16% ? Syarat penjualan n/60
  • 8. Penjualan Kredit Dengan Diskon Manfaat : Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,50 (20) – 0,5 (60) = 40 hari Perputaran Piutang = 360 hari / 40 hari = 9 kali Rata-rata Piutang = Rp 1.050 / 9 = Rp 116.667.000 Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = Rp 116.667.000 x 85% = Rp 99.166.700 Penurunan biaya dana = (Rp 148.750.000 – Rp 99.166.700) x 16% = Rp 7.933.200 Pengorbanan : Diskon yang diberikan = 2% x 50% x Rp 1.050.000 = Rp 10.500.000 Manfaat Bersih = Rp 7.933.200 – Rp 10.500.000 = (Rp 2.566.000) Apabila pembeli melunasi pembelian sampai dengan hari ke-20, maka pembeli akan memperoleh diskon 2% dan apabila pembeli melunasi pembelian sampai dengan hari ke-60 maka pembeli tidak dikenai diskon. Probabilitas pembeli dengan diskon sebesar 50%. Apakah perusahaan menjual kredit tanpa diskon ? Syarat penjualan n/20, net 60.
  • 9. Penjualan Kredit dengan Kemungkinan Piutang Tidak Tertagih Manfaat : Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan = (1.050.000 – 800.000.000) x 15% = Rp 37.500.000 Pengorbanan : Perputaran Piutang = 360 hari / 60 hari = 6 kali dalam setahun Rata-rata Piutang = Rp 1.050.000.000 / 6 = Rp 175.000.000 Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut = 85% x Rp 175.000.000 = Rp 148.750.000 Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang = Rp 148.750.000 x 0,16 = Rp 23.800.000 Kerugian karena penjualan tidak terbayar = 1% x Rp 1.050.000 = Rp 10.500.000 Total Tambahan Biaya = Rp 23.800.000 + Rp 10.500.000 = Rp 34.300.000 Tambahan Manfaat Bersih = Rp 37.500.000 – Rp 34.300.000 = Rp 3.200.000 Mengacu pda soal penjualan kredit tanpa diskon dan dengan diskon diatas, jika penjualan tersebut diperkirakan 1% tidak terbayar ?
  • 10. Siapa Yang Diizinkan Membeli Secara Kredit ? Standar akseptasi penjualan kredit Data historis tentang diri calon pembeli •Identitas pokok •kepemilikan tempat tinggal, lama tinggal. •Nomor yang bisa dihubungi • Status (marital, job, lama bekerja, dll) Informasi yang dapat diperoleh dari calon pembeli
  • 11. Analisis Terhadap Calon Pembeli Insert the title of your subtitle HerePenjelasanSingkat Perusahaan harus mampu mengasumsikan apabila pembeli tersebut tidak bisa melunasi pembeliannya. Permohonan terhadap pembelian secara kredit akan dikabulkan perusahaan apabila penerimaan yang diterima perusahaan lebih besar bila dibandingkan biaya yang dikeluarkan. ContohSoal Ana melakukan pembelian secara kredit terhadap produk souvenir seharga Rp 100, dengan HPP Rp 80. Probabilitas seseorang tersebut untuk melunasi pembeliannya adalah 0.95 apakah permohonan tersebut akan diberikan ? JawabanContohSoal Expected Profit = prob akan membayar (harga – biaya) – prob tidak membayar (biaya) = 0,95 (100 – 80) – 0,05 (80) = 19 – 4 =15 Karena Expected Profit Positif, maka permohonan tesebut sebaiknya dikabulkan.
  • 12. Kebijakan Pengumpulan Kredit 01 02 03 04 Penjualan barang atau jasa secara kredit memiliki risiko bagi perusahaan. Untuk mengatasi risiko tersebut, perusahaan dapat melakukan analisis kredit . Analisis yang dapat digunakan adalah analisis “the five C’s of Credit” Standar Kredit Kebijakan ini mencakup beberapa keputasan, antara lain : (Next>>) Kebijakan Pengumpulan Piutang Berguna untuk meningkatkan penjualan kredit dan mendorong pembeli untuk melakukan pembayaran atas pembelian yang dilakukannya. Persyaratan Kredit Adadua rasio yang berhubungan dengan piutang, antara lain : (Next>>) Rasio yang berhubungan dengan piutang
  • 13. The Five C’s Of Credit Character Menilai kejujuran pelanggan dalam memenuhi kewajibannya. Capital Menilai kekuatan finansial secara umum Collteral Jaminan calon debitur kepada bank sebagai penilaian kekuatan finansial. Capacity Kemampuan caon debitur untuk melunasi kewajiban-kewajibannya. Condition of Economy Pengaruh perubahan kemampuan pelanggan atau kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha debitur. .
  • 14. Persyaratan Kredit 2/10 = mendapat pot. 2% apabila pelunasan dibayar dalam waktu 10 hari. n/30 = pelunasan paling lambat 30 hari dari tanggal transaksi, tanpa potongan. n/eom = pelunasan diakhir bulan tanpa mendapatkan potongan
  • 15. Kebijakan Pengumpulan Piutang 1 2 3 4 5 . . . . Kualitas Account Accepted Periode Terkait Potongan Tunai Persyaratan Khusus Tingkat Pengeluaran Piutang
  • 16. Rasio Yang Berhubungan Dengan Piutang Receivable Turnover Days of Receivable Perputaran Piutang Rasio yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu penagihan piutang selama satu periode. Rumus : Perputaran Piutang = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Atau Perputaran Piutang = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Hari Rata-Rata Penagihan Piutang Rasio yang digunakan untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang Rumus : Days of receivable = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
  • 17. Manajemen Persediaan Persediaan merupakan sejumlah barang yang harus di sediakan oleh perusahaan pada suatu tempat tertentu yang digunakan untuk proses produksi. Persediaan diperusahaan berguna untuk menghindari apabila terjadi penghambatan proses produksi akibat kelangkaan dari barang yang dibutuhkan perusahaan.
  • 18. 01 02 03 Jenis-Jenis Persediaaan Hasil dari proses bahan baku (materials inventory), sehingga menjadi barang dalam proses atau barang setengah jadi. Barang dalam Proses (goods in process inventory) Barang hasil dari proses barang dalam proses dan siap untuk dijual ke pasar. Barang Jadi ( finished goods inventory) Bahan utama dalam proses produksi yang digunakan pertama kali saat proses produksi untuk menghasilkan barang setengah jadi atau barang jadi Bahan Baku (materials inventory)
  • 19.
  • 20. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Adapun prinsip dasar dalam pengelolaan persediaan antara lain : 1.Fungsi Persediaan 2.Risiko Persediaan
  • 21. Fungsi Persediaan Fungsi dari persediaan adalah untuk meningkatkan lab perusahaan. Fungsi dasar manajemen persediaan terdiri dari : Fungsi persediaan yang memungkinkan dilakukannya spesialisasi wilayah dari unit- unit operasi secara individual. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk produk itu. Spesialisasi Wilayah Penumpukan persediaan barang-barang sedang dkerjakan (work in process) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Decouping memungkinkan masing-masing produk didistribusikan dalam ukuran-ukuran kecil yang ekonomis. Decoupling (Fungsi Fasilitas) Fungsi persediaan yang meyeimbangkan antara waktu konsumsi dengan proses manufacturing yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menyesuiaikan penyediaan suplai dengan pemerintah. Penyeimbangan Permintaan dengan Penawaran
  • 22. Risiko Persediaan Jenis-jenis risiko persediaan antara lain : Manajemen persediaan toko eceran merupakan proses membeli dan menjual suatu produk serta menanggung risiko dari proses pemasaran yang dilakukan. Risiko persediaan toko eceran Manajemen persediaan grosir yaitu membeli dalam jumlah yang besar dari suatu perusahaan untuk dijual kembali dalam jumlah-jumlah kecil kepada pengecer. Risiko terbesarnya adalah memperbanyak persediaan sedangkan daya beli pengecer turun Risiko persediaan grosir Risiko persediaan mempunyai dimensi lamanya jangka waktunya, mulai dari bahan mentah yang kemudian diolah menjadi barang jadi siap pakai. Risiko persediaan pengusaha
  • 23. Sistem Pengawasan Persediaan Pengawasan persediaan disuatu perusahaan meliputi pegawasan terhadap barang secara fisik, antara lain : Bahan baku yang telah diterima perusahaan, disimpan dibagian penyimpanan bahan baku Setaip bahan baku dicatat dengan jelas identitanya, mulai dari nama, tanggal masuk, untuk menghindari kekeliruan terhadap bahan baku yang akan digunakan. Proses ini dilakukan sebaik- baiknya agar tidak terjadinya kerusakan digudang atau dalam masa tunggu. Pengadaan barang berguna untuk mencegah habisnya stok barang yang diperlukan. Mengontrol batas waktu penggunaan pada setiap barang Melakukan stock opname secara berkala untuk mengecek setiap barang yang ada di tempat penyimpanan.
  • 24. Sistem Pengawasan Persediaan Selain melakukan pengawasan persediaan secara fisik, perlu dilakukan pengawasan secara akuntansi yang meliputi : Pengawasan terhadap dokumen Pengawasan terhadap Prosedur Pengawasan terhadap catatan atas bahan baku
  • 25. Sistem Akuntansi Persediaan 1. Metode Mutasi Persediaan 2. Metode Persediaan Fisik
  • 26. Sistem Akuntansi Persediaan Metode Mutasi Persediaan Pencatatan akuntansi dengan metode prepetual dilakukan secara berkelanjutan baik terhadap jumlah maupun harga pokok barang. Sistem ini akan membuat catatan setiap kali terjadinya mutasi persediaan seperti pembelian, penjualan, dan retur pembelian. Metode Persediaan Fisik Metode persediaan fisik sering disebut dengan sistem persediaan secara periodik dikarenakan perhitungan jumlah dan nilai persedian hanya diketahui pada akhir periode pada saat pembuatan laporan keuangan sehingga harus dilakukan pengecekan fisik terhadap persediaan akhir yang dimiliki perusahaan.
  • 27. Tanggal Keterangan Debet Kredit Okt 2 Perediaan Barang Dagang 3.000.000 Beban Angkut Pembelian 200.000 Utang Dagang 3.200.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Okt 2Pembelian 3.000.000 Beban Angkut Pembelian 200.000 Utang Dagang 3.200.000 Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik 2 Okt. Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya Rp 3.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebebsar Rp 200.000,00 2 Okt. Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya dengan jumlah Rp 3.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 dan terdapat beban angkut sebebsar Rp 200.000,00
  • 28. Tanggal Keterangan Debet Kredit Okt 2 Persediaan Barang Dagang 5.000.000 Utang Dagang 5.000.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Okt 2Pembelian 5.000.000 Utang Dagang 5.000.000 Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik 5 Okt. Membeli barang dagang dari Pd Sejahtera Rp 5.000.000,00 dengan syarat 2/15 n/30. 5 Okt. Membeli barang dagang dari Pd Sejahtera Rp 5.000.000,00 dengan syarat pe,bayaran 2/15 n/30.
  • 29. Tanggal Keterangan Debet Kredit Okt 6Utang Dagang 500.000 Persediaan Barang Dagang 500.000 Tanggal Keterangan Debet Kredit Okt 6Utang Dagang 500.000 Retur Pembelian 500.000 Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik 6 Okt. Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari PD Sejahtera karena rusak sebesar Rp 500.000,00 6 Okt. Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari PD Sejahtera karena rusak sebesar Rp 500.000,00
  • 30. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Okt 10Piutang Dagang 6.000.000 Beban Angkut Penjualan 200.000 Penjualan 6.200.000 Harga Pokok Penjualan 4.500.000 Persediaan Barang Dagang 4.500.000 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Okt 10Piutang Dagang 6.000.000 Beban Angkut Penjualan 200.000 Penjualan 6.200.000 Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik 10 Okt. Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp 6.000.000,00 (harga pokok Rp 4.500.000) dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00 10 Okt. Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp 6.000.000,00 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
  • 31. Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Okt 13Retur Penjualan 1.000.000 Piutang Dagang 1.000.000 Persediaan Barang Dagang 700.000 Harga Pokok Penjualan 700.000 Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Okt 13Retur Penjualan 1.000.000 Piutang Dagang 1.000.000 Metode Mutasi Persediaan Metode Persediaan Fisik 11 Okt. pengembalian barang dagang dar PD Ceria sebesar Rp 1.000.000,00 (harga pokok Rp 700.000,00) 11 Okt. Pengembalian barang dagang dar PD Ceria sebesar Rp 1.000.000,00karena tidak sesuai pesanan.
  • 32. Economic Order Quantity (EOQ) 1 2 3 4 5 Biaya penyimpanan barang per unit setiap tahunnya konstan. Harga barang per unit adalah konstan, meskipun bnyaknya jumlah barang yang dipesan nantinya. Akan tetapi tidak memmpengaruhi harga barang tersebut. Jumlah barang yng dipesan pada setiap pemesanan selalu konstan EOQ merupakan sejumlah barang yang diperoleh dengan biaya rendah. Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya atsas sejumlah persediaan yang diperoleh peusahaan. Pengertian Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya transportasi serta waktu barang yang dipesan bhingga barang sampai ke tangan konsumen dapat diketahui secara konstan Pada saat pemesanan, tiak terjadinya kehabisan barang sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam perhitungan. 5 Characteristic of EOQ
  • 33. EOQ Dengan Kebutuhan Tetap 𝑄 = 2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑂𝐶 𝐶𝐶 Keterangan : Q : Quantity (EOQ) D : Demand OC : Biaya Pemesanan (Oerdering Cost) CC : Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) Contoh Soal : PT. Jebus menginginkan barang 6000 unit/tahun dengan biaya pemesanan Rp 500/unit (OC) sedangkan penyimpanan Rp 600/unit (CC) Pertanyaan : Anda diminta untuk menghitung pesanan paling ekonomis dengan EOQ. Jawaban : D/Th = 6.000 unit CC = Rp 600/unit OC = Rp 500/unit 𝑄 = 2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑂𝐶 𝐶𝐶 = 2 𝑥 600 𝑥 5 6 = 10.000 = 100 unit
  • 34. EOQ Dengan Kebutuhan Tetap Qo = 2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 (𝑃−𝐷) 𝑥 2 𝑥 𝐷𝐶 𝑥 𝑂𝐶 𝐶𝐶 = 2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 𝑥 𝑂𝐶 𝑃−𝐷 𝑥 𝐶𝐶 Contoh Soal : PT. Muntok bergerak dalam bidang usaha supermarket, bermaksud mengubah metode persediaanya, mengingat selama ini sering kali terjadi keterlambatan dan tidak efisiennya biaya yang telah dikelurkan. Data yang diperoleh sebagai berikut: Demand = 1.000 unit setiap hari Kemampuan Produksi (P) = 2.000 unit Ordering Cost (OC) = Rp 12.000,00 Carrying Cost (CC) = Rp 16,00 Pertanyaan : Berapakah EOQ dalam unit ? Jawaban : 𝑄 = 2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑃 𝑥 𝑂𝐶 𝑃−𝐷 𝑥 𝐶𝐶 = 2 𝑥 1.000 𝑥 2.000 𝑥 12.000 2.000−1.000 𝑥 16 = 3.000.000 = 1.732 unit