Program Imunisasi Nasional bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi dengan memberikan vaksin berkualitas sesuai standar WHO secara merata. Fatwa MUI mendukung pelaksanaan imunisasi secara menyeluruh di Indonesia."
3. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Keberhasilan Imunisasi
Eradikasi penyakit cacar,
tahun 1980 Imunisasi Stop
Eliminasi Maternal dan Neonatal
Tetanus di 3 regional (Jawa,
Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan
Nusa Tenggara)
Menurunnya angka kematian campak
(reduksi campak)
Tidak dijumpainya lagi kasus polio
sejak tahun 2006 (tahapan eradikasi
polio) Sertifikasi BEBAS POLIO, 27
Maret 2014
5. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
MENJADI SEHAT ADALAH “HAK ANAK”
“ANAK SEHAT” ADALAH INVESTASI
UUD 1945
UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal
& mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan
“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai
dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”
LANDASAN HUKUM
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
•Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah
terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
•Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
6. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
• Dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat,
dengan prinsip keterpaduan
• Anggaran terpadu (APBN, APBD, LSM dan masyarakat
• Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial,
rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit
secara geografis
• Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio,
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak
dan Pengendalian Rubella serta Mutu Pelayanan Sesuai
Standar
7. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
1. Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta
terjangkau melalui:
• Tersedianya Pelayanan Imunisasi Stasioner yang terjangkau
masyarakat
• Tersedianya Pelayanan Imunisasi yang menjangkau masyarakat di
daerah sulit
• Setiap bayi mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
2. Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui:
• Petugas yang terampil
• Coldchain dan Vaksin yang berkualitas
• Pemberian Imunisasi yang benar
3. Penggerakan Masyarakat untuk Mau dan Mampu menjangkau
pelayanan imunisasi
8. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
1. Mempertahankan Eradikasi Polio
Cakupan imunisasi imunisasi rutin yang tinggi dan merata
Melaksanakan Endgame Strategy Eradikasi Polio
2. Mencapai Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) Mei 2016 dan
pertahankan
3. Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS
Pelaksanaan Crash Program Campak di 183 kab/kota 28 provinsi Agustus
2016
Pelaksanaan Kampanye Measles Rubella 2017 - 2018
Introduksi Vaksin MR menggantikan vaksin Campak pada imunisasi rutin
10. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
0-7 hr
9 Bulan
-BCG
-Polio 1
-BCG
-Polio 1
-DPT-HB-Hib 1
-Polio 2
-DPT-HB-Hib 1
-Polio 2
-DPT-HB-Hib 2
-Polio 3
-DPT-HB-Hib 2
-Polio 3
-DPT-HB-Hib 3
-Polio 4
-IPV
-DPT-HB-Hib 3
-Polio 4
-IPV
CAMPAKCAMPAK
1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
<24 Jam
11. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
1 SD 2 SD 3 SD
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
TdTd
5 SD4 SD
HPV 1HPV 1 HPV2HPV2
DPT-HB-Hib: usia 1,5 tahun
Campak : usia 1,5 tahun
13. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Fatwa MUI No.4 Tahun 2016
tentang Imunisasi
•Pemerintah WAJIB menjamin pemeliharaan
kesehatan masyarakat, baik melalui pendekatan
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
•Pemerintah WAJIB menjamin pemeliharaan
kesehatan masyarakat, baik melalui pendekatan
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
•Pemerintah bersama tokoh agama dan
masyarakat WAJIB melakukan sosialisasi
pelaksanaan imunisasi.
•Pemerintah bersama tokoh agama dan
masyarakat WAJIB melakukan sosialisasi
pelaksanaan imunisasi.
•Orang tua dan masyarakat WAJIB berpartisipasi
menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan
dukungan pelaksanaan imunisasi.
•Orang tua dan masyarakat WAJIB berpartisipasi
menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan
dukungan pelaksanaan imunisasi.
14. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Angka Kematian Bayi dan Balita Indonesia
Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007
• Kematian Bayi
(0 – 12 bulan) :
– 18 bayi tiap jam
– 1 bayi tiap 3,1 menit
Kematian BalitaKematian Balita
(0 – 60 bulan) :(0 – 60 bulan) :
– 24 balita tiap jam24 balita tiap jam
– 1 balita tiap 2,5 menit1 balita tiap 2,5 menit
15. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Penyebab Kematian Bayi dan Balita Indonesia
Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007
Penyebab kematian Bayi
(0 – 12 bulan)
Masalah BBL (perinatal) 34,7 %
Infeksi Sal.Nafas (pneumonia) 27,6 %
Diare (+Saluran cerna) 13,7 %
Tetanus 3,4 %
Kelainan syaraf 3,2 %
Lain-lain 17,4%
PenyebabPenyebab kematiankematian
BalitaBalita (0 – 60 bulan)(0 – 60 bulan)
Infeksi saluran nafasInfeksi saluran nafas
(pneunomia)(pneunomia) 22.8 %22.8 %
Diare (+ sal cerna)Diare (+ sal cerna) 19,1 %19,1 %
Penyakit syarafPenyakit syaraf 11,8 %11,8 %
TifusTifus 11,0 %11,0 %
Lain-lainLain-lain 35,3 %35,3 %
16. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Mengapa anak bisa sakit ?Mengapa anak bisa sakit ?
• Penyebab sakit :
– infeksi
– kelainan bawaan
– gangguan metabolisme, gizi
– trauma, cedera, kecelakaan, keracunan
– penyakit imunologi,
– degeneratif
17. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Keinginan Semua Orang Tua
Semua Anak :
• Sehat, tidak sakit, tidak cacat
• Tumbuh kembang optimal
– Fisik kuat
– Cerdas, kreatif
– Berperilaku baik
18. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Upaya menurunkan kematianUpaya menurunkan kematian
Bayi dan Balita di IndonesiaBayi dan Balita di Indonesia
PromotifPromotif (peningkatan derajat kesehatan), &(peningkatan derajat kesehatan), &
PreventifPreventif (pencegahan) :(pencegahan) :
Kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan , perawatan bayiKesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan , perawatan bayi
baru lahirbaru lahir
Keluarga BerencanaKeluarga Berencana
ASI, makanan pendamping ASI, perbaikan giziASI, makanan pendamping ASI, perbaikan gizi
Kebersihan perorangan, sumber air, lingkunganKebersihan perorangan, sumber air, lingkungan
Vaksinasi: BCG, HepB, Polio, DPT/HB/Hib, Campak, dllVaksinasi: BCG, HepB, Polio, DPT/HB/Hib, Campak, dll
Pertolongan pertama : oralit, cairan rumah tanggaPertolongan pertama : oralit, cairan rumah tangga
Pemantauan tumbuh kembang, penyuluhanPemantauan tumbuh kembang, penyuluhan
KuratifKuratif (pengobatan)(pengobatan) && Rehabilitatif :Rehabilitatif : PPuskesmas, Ruskesmas, RSS
20. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
HC. Koto baru
Peta Monitoring UCI Jorong
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2016
HC. Silago
HC. Sialang
HC. Timpeh
HC. Sitiung I
HC. Koto Besar
HC. Padang Laweh
HC. Sitiung II
HC. Sungai Rumbai
HC. Sungai Limau
Ket:
: Mencapai Target
: Tidak Mencapai Target
Ket:
: Mencapai Target
: Tidak Mencapai Target
Cakupan Kabupaten : 79%Cakupan Kabupaten : 79%
47,6%
HC. Sungai Dareh
HC. Gunung Medan
HC. Tiumang
HC. Koto Baru
Target : 86 %
32. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Komplikasi Campak
M E A S L E S 8
Pnemonia 2-27% CFR 56-86%
( difisiensi Vit.A & sistem kekebalan
rendah
Diare 8-15% , Otitis Media 7-15%
34. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Semua Penyakit Menular
Dapat Dicegah dengan Imunisasi ?
• Tidak !
– Muntah berak, disentri, demam berdarah, malaria, flu
burung, leptospirosis
• Hanya sebagian yang dapat dicegah dengan
imunisasi :
– Tbc, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus
– Polio, campak, hepatitis B, A, influenza
– Pnemonia (radang paru), Meningitis (radang otak)
– Cacar air, campak Jerman, gondongan
– Kanker Leher Rahim
35. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Setelah diimunisasi masih bisa
tertular penyakit tersebut ?
Ya, masih bisa tertular
Tetapi jauh lebih ringan
Tidak berbahaya
Belum diimunisasi ?
Bila tertular sakit berat, dan berbahaya !
36. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
KEJADIAN YG SERING SETELAH IMUNISASIKEJADIAN YG SERING SETELAH IMUNISASI
Umumnya ringan, tidak berbahaya,
Selama 1–3 hari
o Kemerahan disekitar bekas suntikan,
• sedikit bengkak, agak nyeri dan demam,
• BCG sampai lebih 3 bulan
o Bengkak boleh dikompres dengan air hangat,
o Demam boleh diberikan obat penurun panas.
37. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Kalau banyak bayi dan balita yang tidak
diimunisasi ?
Bayi dan balita tsb akan mudah tertular penyakit-
penyakit berbahaya
Risiko kematian dan kecacatan tinggi
Menjadi sumber penularan lingkungannya
Dapat terjadi wabah yang meluas
Merugikan masyarakat luas
Orangtua mengabaikan hak-hak anak
Bertentangan dengan :
UUD 1945 ps 28 B, H, ayat 1.
UU Perlindungan Anak no 23/2002, ps 4 & 8
38. PROGRAM IMUNISASI NASIONAL
Segera Lengkapi Imunisasi Dasar Bayi dan Balita
agar Terlindung Dari Penyakit Berbahaya
yang dapat Mengakibatkan Kematian atau Cacat
Target program imunisasi adalah akan mencapai Eradikasi Polio di seluruh dunia pada tahun 2018. Kondisi saat ini Indonesia telah berhasil mencapai sertifikasi bebas polio bersama negara Asia Tenggara (SEARO) lainnya pada tahun 2014. Tetapi masih ada negara-negara yang belum berhasil mencapai eradikasi polio.
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal juga merupakan salah satu prioritas yang akan dicapai awal tahun 2016, kita sudah berhasil mengeliminasi tetanus maternal dan neonatal pada 97,4% populasi, tersisa 2,6% yang berada di regional Maluku dan Papua yang akan kita capai tahun ini.
Target program imunisasi adalah akan mencapai Eradikasi Polio di seluruh dunia pada tahun 2018. Kondisi saat ini Indonesia telah berhasil mencapai sertifikasi bebas polio bersama negara Asia Tenggara (SEARO) lainnya pada tahun 2014. Tetapi masih ada negara-negara yang belum berhasil mencapai eradikasi polio.
Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal juga merupakan salah satu prioritas yang akan dicapai awal tahun 2016, kita sudah berhasil mengeliminasi tetanus maternal dan neonatal pada 97,4% populasi, tersisa 2,6% yang berada di regional Maluku dan Papua yang akan kita capai tahun ini.