Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu inseminasi buatan, bayi tabung, dan kloning. Inseminasi buatan dan bayi tabung diijinkan dalam Islam asalkan menggunakan sel telur dan sperma pasangan suami istri yang sah. Kloning manusia dilarang karena akan menghilangkan keanekaragaman genetik dan nasab keturunan.
1. Presented on Wednesday, June 21, 2010 Presentasi Ke-13 Oleh: Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA I NSEMINASI B UATAN, BAYI TABUNG, KLONING
2.
3. Klasifikasi Menurut Bibit 1. Antara sperma dari suami dan ovum dari isterinya yang kemudian ditanam dalam rahim isterinya. 2. Antara sperma yang telah dibekukan dalam bank sperma dari suaminya yang meninggal dan ovum isterinya kemudian ditanam dalam rahim isterinya. 3. Antara sperma dari laki-laki yang tidak diketahui asalnya dan ovum wanita yang tidak bersuami kemudian ditanam dalam rahim wanita itu. 4. Antara sperma dan ovum isteri kemudian ditanam dalam rahim orang lain (sewa rahim).
4.
5.
6. Bayi Tabung Bayi tabung adalah sel telur yang telah dibuahi oleh sperma yang telah dibiakkan dalam tempat pembiakan (cawan) yang sudah siap untuk diletakkan ke dalam rahim seorang ibu. Dalam bahasa Arab dikenal dengan sitilah طفل الأنابيب
7. Kloning Secara etimologi klon (bahasa Yunani) sebagai kata benda, yang artinya : a. Agregat Progeni: yaitu suatu individu yang dihasilkan secara aseksual. b. Yaitu suatu individu yang berasal dari sel somatik tunggal orang tuanya dan secara genetik ia identik. Sebagai kata kerja klon (kloning); diartikan sebagai upaya memperbanyak bentuk klon, mengopi dan menghasilkan klon. Oleh karena itu, kloning merupakan produksi satu atau lebih individu makhluk hidup, termasuk manusia, yang identik secara genetika.
8. الإ سـتنساخ فى البشر كيف حكمه؟ Kloning (klonasi) adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita –yang telah dihilangkan inti selnya– dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan.
9. Kloning Pada Manusia Kloning manusia dilaksanakan dengan cara mengambil inti sel dari tubuh seseorang, lalu dimasukkan ke dalam sel telur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu dengan bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah proses penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami. Keturunan ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan.
10. Hukum Kloning Manusia Menurut buku fatawa mu’ashiroh karangan Yusuf Qardhawy bahwa tidak diperbolehkannya kloning terhadap manusia atas beberapa pertimbangan diantaranya : Pertama: Dengan Kloning akan meniadakan keanekaragaman (varietes). Allah SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an surat fathir ayat 26 dan 27. sedangkan dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan kloning secara tidak langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, dan efeknya sebagian telah kita ketahui dan sebagian lainnya akan kita ketahui di kemudian hari. Bagaimana seorang guru bisa membedakan satu orang dengan lainnya jika dalam satu kelas murid-muridnya hasil kloningan ? bagaimana seorang polisi dapat menangkap mencurui jika dalam satu wilayah terdapat puluhan orang denga sidik jari dan muka yang serupa ?
11. Hukum Kloning Manusia Kedua: Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan). Bagaimana hubungan orang yang mengkloning dan hasil kloningan tersebut, apakah di hukumi sebagai duplikatnya atau bapaknya atau kembarannya? Kita tidak bisa menentukan nasab hasil kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan kloning dapat digunakan untuk kejahatan. Ketiga: Dengan Kloning akan menghilangkan Sunatullah (nikah). Allah telah menciptakan manusia, tanaman,binatang dengan berpasang-pasangan. Surat al-dzariyat 46 ( و من كل شيء خلقنا زوجين لعلكم تذكرون ) Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. Allah SWT berfirman : “ dan Bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” (QS. An Najm : 45-46)
12. Hukum Kloning Manusia Keempat: Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’, seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ‘ashabah, dsb. Disamping itu kloning akan mencampuradukkan dan menghilangkan nasab serta menyalahi fitrah yang telah diciptakan Allah untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sungguh merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat. Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum Islam dan tidak boleh dilaksanakan. Allah SWT berfirman mengenai perkataan Iblis terkutuk, yang mengatakan : “… dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS. An Nisa` : 119)
Use this template to create Intranet web pages for your workgroup or project. You can modify the sample content to add your own information, and you can even change the structure of the web site by adding and removing slides. The navigation controls are on the slide master. To change them, on the View menu, point to Master , then choose Slide Master . To add or remove hyperlinks on text or objects, or to change existing hyperlinks, select the text or object, then choose Hyperlink from the Insert menu. When you’re finished customizing, delete these notes to save space in your final HTML files. For more information, ask the Answer Wizard about: The Slide Master Hyperlinks