SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
KEANEKARAGAMAN HAYATI 
Oleh : 
Gusti Ayu Puspasari (04) 
Nava Karina(09) 
Kelas XI-MS 9 
SMA NEGERI I BOYOLANGU 
Guru Pembimbing : Bu Dewi Lestari,S.Pd
PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN 
HAYATI MENURUT UU 
• Menurut UU No. 5 tahun 1994 adalah 
keanekaragaman di antara makhluk hidup 
dari semua sumber termasuk diantaranya 
daratan, lautan, dan ekosistem akuatik 
antara lain, serta kompleks ekologi yang 
merupakan bagian dari 
keanekaragamannya, mencakup 
keanekaragaman dalam spesies, antara 
spesies dengan ekosistem.
PENGERTIAN SUMBER 
DAYA ALAM 
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan 
kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejatera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. 
Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam dibagi menjadi 2, yaitu : 
1. Sumber Daya Alam Hayati/ Biotik 
2. Sumber Daya Alam Non Hayati
Atau unsur-unsur 
hayati di alam yang 
terdiri dari sumber 
daya alam nabati 
(tumbuhan) dan 
sumber daya lam 
hewani (satwa) yang 
bersama-sama dengan 
unsur non-hayati di 
sekitarnya secara 
keseluruhan 
membentuk 
ekosistem. 
Contoh : Tumbuhan, 
hewan, 
mikroorganisme, 
dll.
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui/ renewable 
Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui/ non renewable 
Sumber Daya Alam yang tidak terbatas 
Adalah sumber daya yang jumlahnya melimpah di bumi
1.TINGKAT 
KEANEKARAGAMA 
N GEN 
Keanekaragaman 
gen menyebabkan 
variasi antar 
individu sejenis.
2.KEANEKARAGAMAN 
SPESIES 
Keanekaragaman 
antar spesies ( 
tingkat jenis ) mudah 
diamati karena 
perbedaanya 
mencolok.
3. KEANEKARAGAMAN 
EKOSISTEM 
Keanekaragaman tingkat ekosistem dapat kita 
lihat seperti contoh berikut ini : 
A. Ekosistem Lumut 
B. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum 
C. Ekosistem Hutan Hujan Tropis 
D. Ekosistem Danau 
E. Ekosistem Mangrove 
F. Ekosistem Terumbu Karang 
Dll.
PERANAN KEANEKARAGAMAN 
HAYATI DALAM KEHIDUPAN 
MANUSIA 
1. Sumber pangan 
2. Sumber sandang 
3. Sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah 
tangga 
4. Sumber pendapatan 
5. Sumber plasma nutfah 
6. Sumber keilmuan 
7. Sumber bahan obat-obatan 
8. Sumber keindahan
KONSERVASI
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati 
adalah pengelolaan sumber daya alam 
hayati yang pemanfaatannya dilakukan 
secara bijaksana untuk menjamin 
kesinambungan persediaannyadengan tetap 
memelihara dan meningkatkan kualitas 
serta keanekaragaman dan nilainya.
CONTOH KONSERVASI SUMBER 
DAYA HAYATI 
•Cagar Biosfer 
•Pelestarian in situ 
•Pelastarian ex situ 
•Kebun koleksi plasma nutfah
AKTIFITAS MANUSIA YANG 
MERUGIKAN KEANEKARAGAMAN 
HAYATI 
1.Pembukaan hutan 
2.Pengurukan lahan basah 
3.Usaha pertambangan 
4.Pencemaran lingkungan 
5.Seleksi
AKTIFITAS MANUSIA YANG 
MENGUNTUNGKAN 
KEANEKARAGAMAN HAYATI 
1.Penghijauan 
2.Penangkaran 
3.Perkawinan silang 
4.Perlindungan alam
• Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya 
bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian 
sumber daya alam hayati serta keseimbangan 
ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya 
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu 
kehidupan manusia. 
• Konservasi Sumber Daya Alam Hayati merupakan 
tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dan 
masyarakat. 
• Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekosistemnya 
dilakukan melalui kegiatan : 
1.Perlindungan sistem penyangga kehidupan 
2.Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa 
beserta ekosistemnya 
3.Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
MANFAAT KONSERVASI 
1. Manfaat Konservasi secara ekosistem dan biodiversity yaitu : 
a. Melindungi kekayaan ekosistem dan memelihara proses-proses 
ekologi dan kseimbangan ekosistem secara berkelanjutan. 
b. Melindungi kekayaan biodiversity, komunitas, spesies, dan genetik 
(plasma nutfah) 
c. Melindungi spesies endemik, relik, dan langka. 
d. Melindungi ekosistem yang menarik dan unik 
e. Melindungi ekosistem dari kerusakan alami seperti bencana erosi, 
abrasi, dan interusi pada ekosistem pantai dan muara. 
f. Dapat memelihara kualitas lingkungan pantai dan laut.
2. Secara ekonomi: 
A. Mencegah kerugian akibat kerusakan sistem penyangga 
kehidupan seperti hutan lindung, daerah aliran sungai, sempadan 
sungai dan sempadan pantai. Kerusakan lingkungan alam tersebut 
yang menyebabkan timbulnya banjir, longsor, kekeringan dan abrasi. 
B. Mencegah kerugian akibat hilangnya sumber genetika dan unsur-unsur 
lainnya yang terkandung dalam flora fauna guna 
mengembangkan diversitas bahan pangan dan obat-obatan. 
C. Menyediakan modal untuk pembangunan. Tanpa modal, 
pembangunan dapat terhenti. 
3. Secara ekologi: 
Mencegah hilangnya bagian dari daur kehidupan, seperti bagian dari 
jaring/rantai makanan, siklus biogeokimia dan siklus hidrologi.
TUJUAN DAN SASARAN 
KONSERVASI 
Tujuan 
• Kelestarian ekosistem dan sumberdaya laut 
• Keberlanjutan produksi bahan makanan dan jasa lingkungan laut. 
• Kesejahteraan masyarakat dan pendapatan pemerintah. 
• Kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. 
Sasaran 
• Ekosistem 
• Komunitas 
• Spesies 
• Genetik 
• Rantai makanan 
• Proses-proses ekologi
PENYEBARAN KEANEKARAGAMAN 
HAYATI DI INDONESIA
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI 
INDONESIA 
Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 
95° BT – 141° BT. Dengan demikian, Indonesia 
terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh 
garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan 
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang 
tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis 
ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem 
air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu 
karang, dan ekosistem pantai.
1. PERSEBARAN HEWAN 
(FAUNA) DI INDONESIA
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 
220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna 
serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis 
reptilia dan amphibia. 
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, 
sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan 
ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua 
Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. 
Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah 
di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di 
Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, 
Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah 
geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis 
pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan 
daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, 
Sulawesi, dan Nusa Tenggara). 
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di 
daerah Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan 
Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis 
pembatas yang dikenal garis weber yang membentang daerah 
Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru. 
Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe 
daerah Orental, Australian, dan Peralihan
DAERAH PERSEBARAN DI INDONESIA
2. PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA 
• Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau 
lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 
35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang 
endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di 
tempat lain di dunia. 
• Tumbuhan yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, Philipina sering disebut kelompok 
tumbuhan Malesiana. Beberapa jenis tumbuhan khas di Indonesia : 
• Durian ( Durio zibethinus ), ada beberapa varietas : Durian Petruk (Jepara), 
durian Simas (Bogor), durian Sitokong (Ragunan-Jakarta).Salak ( Salacca 
edulis ), beberapa varietas : salak pondoh (sleman), salak bali, salak condet 
(jakarta). 
• Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi ) dari Bengkulu 
• Pohon Jati (Tectona grandis), Mahoni (Switenia mahagoni), 
Kenari (Canarium caesius) banyak ditemukan di Jawa, keruing 
(Dipterocarpus sp), Matoa (Pometia pinnata) dari Papua. 
• Meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius) di kalimantan. 
• Cendana (Santalumalbum), kayu putih (Eucalyptus alba)
PERWILAYAHAN FLORA DI INDONESIA 
1) Flora di Daerah Paparan Sahul 
• Flora di daerah Paparan Sahul adalah flora di daerah 
Irian Jaya, yang terdiri atas tiga macam, sebagai berikut. 
a. Pohon sagu, pohon nipah, dan mangrove. 
b. Hutan hujan tropik. 
c. Jenis Pemetia Pinnata (motea).
FLORA DI DAERAH PERALIHAN 
Di Sulawesi terdapat 4.222 jenis flora yang berkerabat dekat 
dengan wilayah lain yang relatif kering di Filipina, Maluku, 
Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di daerah peralihan yang 
berada di habitat pantai, dataran rendah dan ultra basis lebih 
mirip dengan flora Irian dan jenis tumbuhan gunung mirip 
dengan yang ada di Kalimantan. 
Flora Sulawesi menunjukkan percampuran antara Indonesia 
bagian barat dengan bagian timur. Jenis flora di Sulawesi 
banyak yang mempunyai kesamaan dengan wilayah kering di 
Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara, sedangkan flora dataran 
rendah di Sulawesi banyak yang mirip dengan flora dataran 
rendah di Papua.
FLORA DI DAERAH PAPARAN 
SUNDA 
Flora di daerah paparan Sunda adalah flora di wilayah Sumatra yang 
terdiri atas tiga macam, yaitu: 
• Flora endemik, contoh bunga Rafflesia Arnoldi. 
• Flora di pantai timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut. 
• Flora di pantai barat terdiri atas bermacam-macam vegetasi di 
antaranya meranti-merantian, kemuning, rawa gambut, hutan rawa air 
tawar, dan rotan. 
• Flora di Kalimantan memiliki kesamaan dengan flora di Sumatra, yaitu 
hutan hujan tropik, hutan gambut, dan hutan mangrove. Secara garis 
besar, pembagian flora Indonesia oleh Prof. C.G.G.J. Van Steenis 
(1950) adalah seperti pada gambar 1.19. Garis Wallace membatasi 
antara flora Indonesia bagian barat dengan bagian timur, sedangkan 
garis Zollinger memberikan batas di Indonesia bagian timur yang 
mempunyai musim kemarau panjang, yaitu di Kepulauan Nusa 
Tenggara.
Persebaran Tumbuhan di Indonesia Berdasarkan 
Iklim dan Keadaan Daerah
HUTAN MAGROVE 
Hutan mangrove atau hutan pasang, hutan ini khas bagi daerah pantai tropik, ciri tumbuhan ini mempunyai akar napas 
yang tergantung dari batang, benih tumbuhan dapat mengapung di air laut selama beberapa bulan, sehingga Perbedaan 
flora di Indonesia Bagian Barat (Tipe Asia) dengan Indonesia Bagian Timur (Tipe Australia) 
Indonesia Bagian Barat (Tipe Asia) 
1. Sedikit jenis tumbuhan matoa (Pometia Pinnata). 
2. Terdapat berbagai jenis nangka (Artocarpus spp). 
3. Tidak terdapat hutan kayu putih. 
4. Sedikit jenis tumbuhan sagu. 
5. Jenis meranti-merantian sangat banyak (350 jenis). 
6. Terdapat berbagai jenis rotan. 
Indonesia Bagian Timur (Tipe Australia) 
Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa (Pometia pinnata) khususnya di Papua. 
Tidak terdapat jenis-jenis nangka (Artocarpus spp). 
Terdapat hutan kayu putih. 
Banyak jenis tumbuhan sagu. 
Jenis meranti-merantian sedikit (25 pohon). 
Tidak terdapat rotan. 
Terdapat gejala vivipari, yaitu perkecambahan biji pada tumbuhan induk. Hutan ini banyak terdapat di pantai timur Pulau 
Sumatra dan daerah pantai Kalimantan Tengah, dan Papua, dan sebagian besar daerah pantai di seluruh dunia.
HUTAN LUMUT (TUNDRA) 
Hutan lumut, terdapat di 
pegunungan-pegunungan tinggi 
yang selalu tertutup kabut 
karena letaknya sangat tinggi 
dari permukaan laut, sehingga 
udaranya sangat lembap dan 
suhunya rendah sekali. Hutan 
lumut terdiri atas pohon-pohonan 
yang ditumbuhi 
dengan lumut, misalnya di 
pegunungan tinggi di Papua, 
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, 
dan Jawa.
HUTAN RAWA 
Hutan rawa, meliputi daerah 
yang cukup luas di Indonesia. 
Hutan rawa air tawar tidak 
menghasilkan kayu yang baik, 
tetapi tanahnya dapat 
dimanfaatkan sebagai tanah 
pertanian. Hutan rawa gambut 
dapat menghasilkan kayu, salah 
satunya ialah kayu ramin. Hutan 
rawa gambut banyak terdapat di 
Kalimantan Barat dan 
Kalimantan Tengah.
HUTAN MUSIM 
Jenis hutan ini sering disebut 
dengan hutan homogen, 
karena tumbuhannya hanya 
terdiri atas satu pohon. Hutan 
ini bercirikan gugurnya daun-daun 
pada musim kemarau 
(meranggas). Sebagai contoh 
ialah hutan jati, cemara, dan 
pinus. Jenis hutan ini banyak 
terdapat di Indonesia bagian 
tengah, Jawa Tengah, dan 
Jawa Timur sampai Nusa 
Tenggara.
HUTAN HUJAN TROPIS 
Hutan hujan tropis merupakan 
hutan rimba yang memiliki 
pohonpohon yang lebat. Jenis 
hutan ini banyak terdapat di 
daerah hutan tropis atau 
daerah yang mengalami hujan 
sepanjang tahun. Hutan ini 
sering disebut dengan hutan 
heterogen, karena 
tumbuhannya terdiri 
bermacam-macam jenis 
pohon. Jenis hutan ini banyak 
terdapat di Pulau Sumatra, 
Kalimantan, dan Papua.
STEPA 
Stepa, adalah padang rumput 
yang cukup luas. Terdapatnya 
stepa di Indonesia disebabkan 
curah hujan sudah banyak turun 
di bagian barat seperti Sumatra 
dan Jawa Barat, sehingga angin 
musim yang membawa hujan dari 
arah Asia sudah kering setelah 
sampai di daerah ini. Curah hujan 
yang ada hanya cukup untuk 
tumbuhnya tumbuh-tumbuhan 
jenis rumput yang tidak terlalu 
banyak membutuhkan air. Daerah 
yang terdapat stepa ini antara lain 
Nusa Tenggara Timur dan Timor 
Timur.
TERIMAKASIH......... 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritihLaporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritihWisda Putri
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesiaChan Maro
 
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas IndonesiaKeanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesiafarhahabadiyah
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Keaneragaman hayati
Keaneragaman hayatiKeaneragaman hayati
Keaneragaman hayatimikaul
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatitina novasari
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyalailyaan
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyawahyuddin S.T
 
1 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-11 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-1lenisepti
 
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Hafidz Setiyadi
 
Usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
Usaha untuk melindungi keanekaragaman hayatiUsaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
Usaha untuk melindungi keanekaragaman hayatiAdika Wahyu
 
Kelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosferKelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosfernoviyulia2
 
Bab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposferBab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposferRudi Cahyono
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiRessh
 

Mais procurados (20)

Laporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritihLaporan hasil observasi tritih
Laporan hasil observasi tritih
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
Ppa
PpaPpa
Ppa
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas IndonesiaKeanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
 
Makalah mangrove by Tri
Makalah mangrove by Tri Makalah mangrove by Tri
Makalah mangrove by Tri
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Keaneragaman hayati
Keaneragaman hayatiKeaneragaman hayati
Keaneragaman hayati
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
 
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannyaDr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
Dr achmad syamsu makalah fungsi mangrove, permasalahan dan konsep pengelolaannya
 
1 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-11 keanekaragaman-hayati-1
1 keanekaragaman-hayati-1
 
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
 
Usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
Usaha untuk melindungi keanekaragaman hayatiUsaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
Usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
Kelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosferKelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosfer
 
Bab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposferBab 1 biosfer dan antroposfer
Bab 1 biosfer dan antroposfer
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 

Semelhante a Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina

keanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptkeanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptJanuarFarelK
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfMukarobinspdMukarobi
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1agus narto
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)RaissaMaulidya
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayatiPuspita cs
 
Keanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesiaKeanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesiaalmansyahnis .
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Dikduff Aj
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptSendirindaUye
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Martha Alfiani
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiFamous3_
 
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .pptaldinoummuba
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptAnisManis3
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayatiPutri Sasmitoningrum
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiRahmawati
 
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)Syeahdean123
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxSudarminSudarmin3
 

Semelhante a Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina (20)

keanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptkeanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.ppt
 
keanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptkeanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.ppt
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
TIK LINA.pptx
TIK LINA.pptxTIK LINA.pptx
TIK LINA.pptx
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesiaKeanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesia
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.ppt
 
Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)Buku martha alfiani(1113016100001)
Buku martha alfiani(1113016100001)
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
1-keanekaragaman-hayati-1 yang ada di setiap berbagai daerah .ppt
 
keanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.pptkeanekaragaman_hayati.ppt
keanekaragaman_hayati.ppt
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)1 keanekaragaman-hayati-1(1)
1 keanekaragaman-hayati-1(1)
 
Bagian 1.pptx
Bagian 1.pptxBagian 1.pptx
Bagian 1.pptx
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
 

Mais de linkherz

Kumpulan materi AFS tahap 1
Kumpulan materi AFS tahap 1Kumpulan materi AFS tahap 1
Kumpulan materi AFS tahap 1linkherz
 
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.PIntisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.Plinkherz
 
Contoh Pascal
Contoh PascalContoh Pascal
Contoh Pascallinkherz
 
Contoh proposal kegiatan gabrielle
Contoh proposal kegiatan gabrielleContoh proposal kegiatan gabrielle
Contoh proposal kegiatan gabriellelinkherz
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherzlinkherz
 
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by LarasFilum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laraslinkherz
 
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T LinkherzFilum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherzlinkherz
 
Agama Kristen SMA Bab 2
Agama Kristen SMA Bab 2Agama Kristen SMA Bab 2
Agama Kristen SMA Bab 2linkherz
 
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TLAnatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TLlinkherz
 

Mais de linkherz (9)

Kumpulan materi AFS tahap 1
Kumpulan materi AFS tahap 1Kumpulan materi AFS tahap 1
Kumpulan materi AFS tahap 1
 
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.PIntisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
Intisari Ken & kaskus by Gabrielle Linkherz n Cho A.S.P
 
Contoh Pascal
Contoh PascalContoh Pascal
Contoh Pascal
 
Contoh proposal kegiatan gabrielle
Contoh proposal kegiatan gabrielleContoh proposal kegiatan gabrielle
Contoh proposal kegiatan gabrielle
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
 
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by LarasFilum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
Filum Ascomycotina X SMA Gabrielle T Linkherz, by Laras
 
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T LinkherzFilum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
 
Agama Kristen SMA Bab 2
Agama Kristen SMA Bab 2Agama Kristen SMA Bab 2
Agama Kristen SMA Bab 2
 
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TLAnatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
Anatomi Daun Kelas XI SMA by. Gabrielle TL
 

Último

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 

Último (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 

Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina

  • 1. KEANEKARAGAMAN HAYATI Oleh : Gusti Ayu Puspasari (04) Nava Karina(09) Kelas XI-MS 9 SMA NEGERI I BOYOLANGU Guru Pembimbing : Bu Dewi Lestari,S.Pd
  • 2.
  • 3. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MENURUT UU • Menurut UU No. 5 tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik antara lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
  • 4. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejatera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Sumber Daya Alam Hayati/ Biotik 2. Sumber Daya Alam Non Hayati
  • 5. Atau unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya lam hewani (satwa) yang bersama-sama dengan unsur non-hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem. Contoh : Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dll.
  • 6. Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui/ renewable Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui/ non renewable Sumber Daya Alam yang tidak terbatas Adalah sumber daya yang jumlahnya melimpah di bumi
  • 7.
  • 8. 1.TINGKAT KEANEKARAGAMA N GEN Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis.
  • 9. 2.KEANEKARAGAMAN SPESIES Keanekaragaman antar spesies ( tingkat jenis ) mudah diamati karena perbedaanya mencolok.
  • 10. 3. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM Keanekaragaman tingkat ekosistem dapat kita lihat seperti contoh berikut ini : A. Ekosistem Lumut B. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum C. Ekosistem Hutan Hujan Tropis D. Ekosistem Danau E. Ekosistem Mangrove F. Ekosistem Terumbu Karang Dll.
  • 11.
  • 12. PERANAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA 1. Sumber pangan 2. Sumber sandang 3. Sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga 4. Sumber pendapatan 5. Sumber plasma nutfah 6. Sumber keilmuan 7. Sumber bahan obat-obatan 8. Sumber keindahan
  • 14. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannyadengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas serta keanekaragaman dan nilainya.
  • 15. CONTOH KONSERVASI SUMBER DAYA HAYATI •Cagar Biosfer •Pelestarian in situ •Pelastarian ex situ •Kebun koleksi plasma nutfah
  • 16. AKTIFITAS MANUSIA YANG MERUGIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 1.Pembukaan hutan 2.Pengurukan lahan basah 3.Usaha pertambangan 4.Pencemaran lingkungan 5.Seleksi
  • 17. AKTIFITAS MANUSIA YANG MENGUNTUNGKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 1.Penghijauan 2.Penangkaran 3.Perkawinan silang 4.Perlindungan alam
  • 18. • Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. • Konservasi Sumber Daya Alam Hayati merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dan masyarakat. • Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan : 1.Perlindungan sistem penyangga kehidupan 2.Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya 3.Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
  • 19. MANFAAT KONSERVASI 1. Manfaat Konservasi secara ekosistem dan biodiversity yaitu : a. Melindungi kekayaan ekosistem dan memelihara proses-proses ekologi dan kseimbangan ekosistem secara berkelanjutan. b. Melindungi kekayaan biodiversity, komunitas, spesies, dan genetik (plasma nutfah) c. Melindungi spesies endemik, relik, dan langka. d. Melindungi ekosistem yang menarik dan unik e. Melindungi ekosistem dari kerusakan alami seperti bencana erosi, abrasi, dan interusi pada ekosistem pantai dan muara. f. Dapat memelihara kualitas lingkungan pantai dan laut.
  • 20. 2. Secara ekonomi: A. Mencegah kerugian akibat kerusakan sistem penyangga kehidupan seperti hutan lindung, daerah aliran sungai, sempadan sungai dan sempadan pantai. Kerusakan lingkungan alam tersebut yang menyebabkan timbulnya banjir, longsor, kekeringan dan abrasi. B. Mencegah kerugian akibat hilangnya sumber genetika dan unsur-unsur lainnya yang terkandung dalam flora fauna guna mengembangkan diversitas bahan pangan dan obat-obatan. C. Menyediakan modal untuk pembangunan. Tanpa modal, pembangunan dapat terhenti. 3. Secara ekologi: Mencegah hilangnya bagian dari daur kehidupan, seperti bagian dari jaring/rantai makanan, siklus biogeokimia dan siklus hidrologi.
  • 21. TUJUAN DAN SASARAN KONSERVASI Tujuan • Kelestarian ekosistem dan sumberdaya laut • Keberlanjutan produksi bahan makanan dan jasa lingkungan laut. • Kesejahteraan masyarakat dan pendapatan pemerintah. • Kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Sasaran • Ekosistem • Komunitas • Spesies • Genetik • Rantai makanan • Proses-proses ekologi
  • 23. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Dengan demikian, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
  • 24. 1. PERSEBARAN HEWAN (FAUNA) DI INDONESIA
  • 25. Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia. Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
  • 26. Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara). Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru. Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe daerah Orental, Australian, dan Peralihan
  • 27. DAERAH PERSEBARAN DI INDONESIA
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. 2. PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA • Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. • Tumbuhan yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, Philipina sering disebut kelompok tumbuhan Malesiana. Beberapa jenis tumbuhan khas di Indonesia : • Durian ( Durio zibethinus ), ada beberapa varietas : Durian Petruk (Jepara), durian Simas (Bogor), durian Sitokong (Ragunan-Jakarta).Salak ( Salacca edulis ), beberapa varietas : salak pondoh (sleman), salak bali, salak condet (jakarta). • Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi ) dari Bengkulu • Pohon Jati (Tectona grandis), Mahoni (Switenia mahagoni), Kenari (Canarium caesius) banyak ditemukan di Jawa, keruing (Dipterocarpus sp), Matoa (Pometia pinnata) dari Papua. • Meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius) di kalimantan. • Cendana (Santalumalbum), kayu putih (Eucalyptus alba)
  • 32.
  • 33. PERWILAYAHAN FLORA DI INDONESIA 1) Flora di Daerah Paparan Sahul • Flora di daerah Paparan Sahul adalah flora di daerah Irian Jaya, yang terdiri atas tiga macam, sebagai berikut. a. Pohon sagu, pohon nipah, dan mangrove. b. Hutan hujan tropik. c. Jenis Pemetia Pinnata (motea).
  • 34. FLORA DI DAERAH PERALIHAN Di Sulawesi terdapat 4.222 jenis flora yang berkerabat dekat dengan wilayah lain yang relatif kering di Filipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di daerah peralihan yang berada di habitat pantai, dataran rendah dan ultra basis lebih mirip dengan flora Irian dan jenis tumbuhan gunung mirip dengan yang ada di Kalimantan. Flora Sulawesi menunjukkan percampuran antara Indonesia bagian barat dengan bagian timur. Jenis flora di Sulawesi banyak yang mempunyai kesamaan dengan wilayah kering di Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara, sedangkan flora dataran rendah di Sulawesi banyak yang mirip dengan flora dataran rendah di Papua.
  • 35. FLORA DI DAERAH PAPARAN SUNDA Flora di daerah paparan Sunda adalah flora di wilayah Sumatra yang terdiri atas tiga macam, yaitu: • Flora endemik, contoh bunga Rafflesia Arnoldi. • Flora di pantai timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut. • Flora di pantai barat terdiri atas bermacam-macam vegetasi di antaranya meranti-merantian, kemuning, rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan rotan. • Flora di Kalimantan memiliki kesamaan dengan flora di Sumatra, yaitu hutan hujan tropik, hutan gambut, dan hutan mangrove. Secara garis besar, pembagian flora Indonesia oleh Prof. C.G.G.J. Van Steenis (1950) adalah seperti pada gambar 1.19. Garis Wallace membatasi antara flora Indonesia bagian barat dengan bagian timur, sedangkan garis Zollinger memberikan batas di Indonesia bagian timur yang mempunyai musim kemarau panjang, yaitu di Kepulauan Nusa Tenggara.
  • 36. Persebaran Tumbuhan di Indonesia Berdasarkan Iklim dan Keadaan Daerah
  • 37. HUTAN MAGROVE Hutan mangrove atau hutan pasang, hutan ini khas bagi daerah pantai tropik, ciri tumbuhan ini mempunyai akar napas yang tergantung dari batang, benih tumbuhan dapat mengapung di air laut selama beberapa bulan, sehingga Perbedaan flora di Indonesia Bagian Barat (Tipe Asia) dengan Indonesia Bagian Timur (Tipe Australia) Indonesia Bagian Barat (Tipe Asia) 1. Sedikit jenis tumbuhan matoa (Pometia Pinnata). 2. Terdapat berbagai jenis nangka (Artocarpus spp). 3. Tidak terdapat hutan kayu putih. 4. Sedikit jenis tumbuhan sagu. 5. Jenis meranti-merantian sangat banyak (350 jenis). 6. Terdapat berbagai jenis rotan. Indonesia Bagian Timur (Tipe Australia) Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa (Pometia pinnata) khususnya di Papua. Tidak terdapat jenis-jenis nangka (Artocarpus spp). Terdapat hutan kayu putih. Banyak jenis tumbuhan sagu. Jenis meranti-merantian sedikit (25 pohon). Tidak terdapat rotan. Terdapat gejala vivipari, yaitu perkecambahan biji pada tumbuhan induk. Hutan ini banyak terdapat di pantai timur Pulau Sumatra dan daerah pantai Kalimantan Tengah, dan Papua, dan sebagian besar daerah pantai di seluruh dunia.
  • 38. HUTAN LUMUT (TUNDRA) Hutan lumut, terdapat di pegunungan-pegunungan tinggi yang selalu tertutup kabut karena letaknya sangat tinggi dari permukaan laut, sehingga udaranya sangat lembap dan suhunya rendah sekali. Hutan lumut terdiri atas pohon-pohonan yang ditumbuhi dengan lumut, misalnya di pegunungan tinggi di Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.
  • 39. HUTAN RAWA Hutan rawa, meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia. Hutan rawa air tawar tidak menghasilkan kayu yang baik, tetapi tanahnya dapat dimanfaatkan sebagai tanah pertanian. Hutan rawa gambut dapat menghasilkan kayu, salah satunya ialah kayu ramin. Hutan rawa gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
  • 40. HUTAN MUSIM Jenis hutan ini sering disebut dengan hutan homogen, karena tumbuhannya hanya terdiri atas satu pohon. Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pada musim kemarau (meranggas). Sebagai contoh ialah hutan jati, cemara, dan pinus. Jenis hutan ini banyak terdapat di Indonesia bagian tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sampai Nusa Tenggara.
  • 41. HUTAN HUJAN TROPIS Hutan hujan tropis merupakan hutan rimba yang memiliki pohonpohon yang lebat. Jenis hutan ini banyak terdapat di daerah hutan tropis atau daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Hutan ini sering disebut dengan hutan heterogen, karena tumbuhannya terdiri bermacam-macam jenis pohon. Jenis hutan ini banyak terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
  • 42. STEPA Stepa, adalah padang rumput yang cukup luas. Terdapatnya stepa di Indonesia disebabkan curah hujan sudah banyak turun di bagian barat seperti Sumatra dan Jawa Barat, sehingga angin musim yang membawa hujan dari arah Asia sudah kering setelah sampai di daerah ini. Curah hujan yang ada hanya cukup untuk tumbuhnya tumbuh-tumbuhan jenis rumput yang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Daerah yang terdapat stepa ini antara lain Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur.