SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 98
Baixar para ler offline
For Decision MakersMAJALAHFor Edisi Spesial September | Tahun II | 201469 for 69 Rp. 35.000 www.indonesiasatu.com
4 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
COVER STORY 
TNI (Purn) Chappy HakimEffendi ChoirieKomarudin WatubunTeras ZonMarwah Daud IbrahimMaruarar SiraitGayus SarumpaetSiswono HusodoDr. Akbar TandjungHendri SpariniSeto GumaySri Sultan Hamengku Buwono XSiti NurbayaDenny Tewu
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 5 
COVER STORY 
For Decision Makers 
MAJALAH 
INDONESIASATU 
a message of unity in diversity f o u n d a t i o n 
Teras Narang Mahfud MD Fadli Zon 
Gayus Lumbunn Fadel Muhammad Fadjroel Rachman 
Seto Mulyadi Hashim Djojohadikusumo Siswono Yudo Husodo
6 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
COVER STORY 
SALAM INDONESIASATU 
UNTUK JOKOWI-JK 
12-21 
9 
9 
JOKOWI-JK ADALAH KITA
Edisi Khusus SeptemberN |o T.a 1h3un / III / 2014 | LÍIDER INDONESIASATU | 7 
22-95 
96 
REVOLUSI MENTAL, 
APA ARTINYA ITU? 
END 
NOTE 
LAPORAN KHUSUS
8 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Dari Meja Redaksi 
69 for 69 
INDONESIASATU 2014 
Majalah Lider edisi spesial 69 for 69 disajikan dalam suasana kegembiraan memperingati HUT RI ke-69 sekaligus menyambut pemimpin nasional yang baru terpilih secara demokratis dan sah (legitimate) sesuai konstitusi. Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 9 Agustus 2014, dan dikuatkan melalui keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 Agustus 2014. 
Tidak ada yang istimewa dari liputan Lider kali ini karena kami berangkat dari berbagai data termasuk foto yang sudah tersebarluas di media cetak dan elektronik termasuk sosial media. 
Yang ingin kami sampaikan pada pembaca soal topik 69 for 69 INDONESIASATU 2014 adalah keseksian angka 69 itu. Enampuluh sembilan adalah usia RI hari ini, dan 69 juga adalah sebuah persembahan 69 tokoh dan pemikiran untuk Indonesia. 
Lima tahun lalu ketika RI berusia 64 tahun, tepatnya 12 Oktober 2009, kami mempersembahkan 64 tokoh untuk Indonesia dalam karya bertajuk MOST WANTED LEADERS. Dari 64 tokoh, menurut kajian Lider jelas dimaknai dalam dua pilihan rasional. Bahwa kelak mereka memilih jalan menjadi, “Most leaders” atau “Most wanted” merupakan pilihan setiap penguasa yang memiliki otoritas di dunia. 
Lebih jauh dari itu, Lider juga memaknai pertanggung jawaban seorang pemimpin pada akhirnya. Itulah hidup seorang pemimpin, hanya ada dua pilihan, tapi harus mampu mengambil keputusan. Lider INDONESIASATU memiliki ukuran tersendiri dimana seorang figur yang di tampilkan harus memiliki sedikitnya tiga parameter yaitu, integritas, profesionalitas dan personalitas, yang dipayungi olehnilai- nilai ideologi Pancasila. 
Persembahan kepada presiden terpilih adalah sesuai visi dan misi Jokowi-JK yang di breakdown dari sikap, langkah, harapan, janji kampanye hingga partai pendukung maka Lider menawarkan sejumlah kajian dalam poros TRISAKTI Soekarno yang dikawal oleh sebuah penegakan hukum yang ketat. Misalnya saja, pengusulan kabinet Jokowi – JK yang kami beri nama, KABINET INDONESIASATU. 
Konsep ini mengandung makna Continuity in Change, dengan pengelompokan bidang kerja kementerian seperti, bidang Politik, Ekonomi dan Budaya serta dikawal bidang hukum agar tidak anarkis. Memang bangsa ini harus berpikir besar tapi harus menginjak bumi. Seperti konsep “Revolusi Mental Jokowi”. Ini gagasan besar, bahkan Bung Karno sendiri mengakui belum sempat melaksanakannya. Menurut Stephen Covey , “think globally, act locally”. Soekarno sebagai pemimpin memberikan arah bagi para pemuda harapan bangsa, “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”. Dalam menjalankan pemerintahan nanti, Jokowi-JK dipastikan akan menghadapi berlaksa persoalan, seperti Koalisi Parpol Merah Putih di Parlemen, tapi percayalah dengan niat yang baik dan proses yang baik, pasti hasil akan baik. Dengan demikian Jokowi–JK harus tidak membiarkan dirinya didikte oleh berbagai kepentingan dalam upaya mensejahterahkan rakyat. Sebagai penutup catatan ini, kami ingin persembahkan bagian pidato Sukarno bertajuk “Indonesia Menggugat” tahun 1930, “bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian”. Selamat membaca... 
LIDER INDONESIASATU | No. 14 / III / 2014
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 9 
COVER STORY 
INDONESIASATUa message of unity in diversityfoundationProudly PresentsDedicated to the President ElectJakarta, 25-26 September 2014 Hotel Kartika ChandraJl. Gatot Subroto Kav. 18-20 Jakarta SelatanFor Decision MakersMAJALAH
10 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Publisher/ Chief Editor 
Freddy Ndolu 
Managing Editor 
Albert Rebong 
Editors 
Ferry MS 
Andreas Haryono 
Antasena Wiyono 
Photographer 
Agustinus James 
Graphic Designer 
Agustinus James 
Nurdian.Ns 
IT & Social Media 
Nurdian AW 
Danang 
Editorial Secretary 
Silvi YulAnda 
Marketing & PR 
Ainurrovic 
Circulation 
Erwin Cahaya 
Editorial and Business address 
Menara Kartika Chandra 
Suite 208. 
Jl. Gatot Soebroto kav. 18-20 
Jakarta Selatan. 
Telp/fax : 021 5252278 
redaksi@lider.co.id 
www.lider.co.id 
Marketing Contact 
Telp/fax: 021 5252278 
Penerbit 
PT. Mitrasari Media Promotion 
LIDER adalah sebuah majalah pengetahuan disebar secara 
nasional 
(nation 
wide knowledge magazine), fokus pada isu visi dan 
pemikiran 
pemimpin (leaders) kepemimpinan (leadership) secara 
luas. Pemimpin dimaknai sebagai individu-individu yang sangat 
berpengaruh 
baik karena posisinya, maupun karena pengikutnya 
yang dianggap paling berpengaruh. 
LIDER merupakan sebuah forum seleksi individual bulanan 
(monthly magazine), 
diyakini oleh karena posisi dan otoritas, mer-eka 
mampu mengelola 
sumber daya manusia dan material. 
LIDER tidak bertujuan memperbaiki keahlian individu dalam 
mengambil 
keputusan, melainkan menampilkan keunikan dan 
karakteristik 
para pengambil 
keputusan sebagai kekayaan untuk 
sebuah pembelajaran. Inilah yang membedakan LIDER dengan 
penerbitan 
lain. 
Lebih dari itu, LIDER merepresentasikan sebuah forum 
berkembangnya 
ide-ide dan opini terhadap perubahan-perubahan 
besar dari berbagai pelosok negeri maupun dunia. 
KENAPA PERLU IKLAN? 
Tujuan iklan (advertising) adalah untuk mencapai para pengambil 
keputusan, 
mereka yang komit untuk membeli barang dan jasa media. 
Semua yang ditampilkan bisa menjadi sesuatu yang mubazir, 
apabila 
retorika 
tidak menghasilkan keputusan untuk membeli. 
Himbauan 
dapat berwibawa 
manakala ada keputusan untuk mem-beli. 
Sebaliknya himbauan tidak bernilai, manakala tidak mencapai 
harapan yang dituju. 
LIDER membutuhkan biaya yang paling efisien untuk mendu-kung 
kerja profesional wartawan dalam koridor ekonomi Pancasila. 
Lebih dari itu, kami menjamin apa yang Anda bayar untuk upaya 
mencapai posisi dan kekuasaan melalui pesan advertising Anda. 
MENGAPA PERLU PENGAWASAN SIRKULASI? 
Karena tujuan penerbitan LIDER untuk pembaca, maka sirkulasi 
menjadi 
sangat penting. Tanpa monitor sirkulasi akan sulit mencapai 
harapan 
yang dituju. 
Karena pembaca merupakan kekuatan kami; 
pembaca adalah 
istimewa; 
keistimewaannya itulah kami tempatkan 
pembaca pada level tertinggi dari identitas kami. Untuk itu, kami 
akan terus memperbaharui (updating) setiap hari daftar pembaca 
LIDER melalui riset media komunikasi yang tersedia. 
KEBIJAKAN 
REDAKSI 
LÍDER INDONESIASATU | NO. 12 / II / 2014 
HOTLINE : 0812 8094 0260
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 11 
COVER STORY 
JOKOWI ADALAH 
Iklan politik Presiden terpilih Jokowi 
Widodo telah mengubah kesejatian sebuah 
iklan. Sebuah 
survei di Amerika Serikat 
menunjukkan 
75 % dari sebuah iklan adalah 
not visible, 14 % terrible, 1% horrible. Secara 
berbeda, “Jokowi adalah kita” mewakili suara hati 
kebanyakan dari rakyat Indonesia: kerendahan hati, 
kesetiaan, ketulusan, kerja keras, tegas dan berani, 
prestasi dan kesederhanaan. 
“Rakyat sudah jenuh dengan gaya 
kepemimpinan 
yang ada selama ini yang lebih 
mementingkan 
penampilan, gagah dengan gaya 
bicara serba terukur 
dan lebih mementingkan 
wibawa,” kata wakil ketua MPR Hajriyanto Y. 
Thohari. 
Pernyataan ini kembali mempertegas kecerdasan 
iklan politik Jokowi, sesungguhnya karena iklan 
ini tidak dibuat untuk memoles kekurangan yang 
ada pada Jokowi tetapi lebih pada kegiatan kreatif 
untuk mendeduksi apa yang ada padanya, tanpa ia 
sendiri harus mengatakan siapa dia. 
Dengan kemenangan di tangan ia tetap sosok 
sederhana, rendah hati yang tidak ingin membalas 
upaya mendiskreditkan dirinya. Ia juga tulus 
dengan 
perjuangannya untuk rakyat dan setia pada 
ucapannya ‘ silahkan bergabung dengan yang lain 
kalau ingin mendapatkan kekuasaan’. 
“Jokowi tidak perlu bersusah payah untuk 
menjelaskan kepada rakyat gagasan-gagasan yang 
ada di kepalanya, karena dirinya sendiri adalah 
pernyataan tentang apa yang diinginkan rakyat,” 
lanjut Tohari. 
Dengan selesainya proses gugatan di Mahkamah 
Konstitusi, Jokowi tidak hanya presiden yang 
terpilih secara demokratis tetapi juga legiti-mate. 
Sebuah proses yang paripurna. Pertanyaan 
terakhir 
kembali kepada sang presiden terpilih 
untuk membentuk 
pemerintahan khas dirinya 
yang berarti 
pula khas kita untuk membuktikan 
sebaliknya 
bahwa 75% iklan “ Jokowo Adalah Kita” 
adalah visible, 14% credible dan 1% hopeful n 
KITA 
COVER STORY
SALAM INDONESIASATU 
UNTUK JOKOWI-12 | ELdÍDisEi KRh IuNsuDsO SNeEptSeImAbSeArT | UTa h| u Nn oII.I 1/ 240 / 1II4I / 2| 0L1ID4ER INDONESIASATU
INDONESIASATU 
JOKOWI-JK 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 13 
COVER STORY 
“Saya harus 
berdiri 
bersama 
dengan 
siapapun 
yang 
berdiri di jalur 
yang benar, dan 
berdiri dengan 
mereka 
yang 
saat itu benar, 
dan berpisah 
dengannya 
ketika 
mereka 
mulai salah” 
Abraham 
Lincoln, 
Presiden 
AS ke-16. 
No. 14 / LÍDER
14 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
COVER STORY 
Mungkin ungkapan ini layak disematkan pada sosok Joko Widodo (Jokowi), presiden terpilih dengan suara terbanyak pada pemilihan presiden secara langsung pada 9 Juli 2014. Penampilan dan postur tubuhnya bagaikan lelaki kurang “gizi” seperti Abraham Lincoln presiden AS ke-16 tapi sikap, langkah, dan visi hidupnya sederhana tapi kokoh. 
Lewat ungkapan ini, Jokowi yang terbaik dan benar buat rakyat. Langkah pada jalur yang benar memang bisa diucapkan tapi, berbuat secara konsisten di jalur yang benar dan memuaskan semua orang adalah sesuatu yang sangat sulit. Itulah mengapa banyak penguasa yang ingin menjadi pemimpin, tapi tidak pernah sampai. Jokowi adalah pemimpin yang juga seorang Presiden RI. Tinggal dibuktikan saja kepada sekitar 250 juta rakyat Indonesia, apakah pengalaman mengajak rakyat untuk berubah sebagaimana yang sudah dilakukan ketika menjabat sebagai walikota Solo, kemudian sekitar 14 bulan sebagai gubernur DKI Jakarta dapat diterapkan pada skala nasional. 
Majalah Lider pada terbitan perdana Juni 2012 telah memberikan judul, “Next Lider Jokowi”. Ketika sang presiden terpilih masih menjabat sebagai walikota Solo. Perbincangan di ruang redaksi sederhana saja, ‘orang ini kelak bukan saja gubernur, tapi presiden akan mudah diraihnya’. Figur dan penampilan Jokowi merupakan sosok yang sudah lama dinanti- nanti rakyat karena mereka sudah muak dengan segala kemewahan berbungkus kemunafikan dan ketidakjujuran. 
Proses pemunculan Jokowi memang fenomenal. Memang menarik fenomena Jokowi, dia bukan siapa- siapa, seperti kita pada umumnya. Tetapi dalam ukuran majalah Lider, Bapak Jokowi mempunyai karakter integritas, profesionalitas, dan personalitas yang nyaris sempurna. Beliau menjadi trending topic media, pembicaraan publik dikalangan kelas menegah ke bawah di seantero negeri dari Sabang sampai Merauke dan dari Mianggas sampai Pulau Rote. “Blusukannya” melangkah lebih cepat dari bawahannya. Ia menyelesaikan masalah dengan sabar dan tidak memaksakan kehendak. Dan rakyatpun memutuskan, “yang ini sudah kita punya pemimpin”, kata Manek dari Pulau Rote. 
Pernyataan pengakuan ini, hampir merata di berbagai termpat. Desakan kepada Ibu Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan untuk memberikan restu kepada kadernya itu tak dapat dibendung. Dalam suatu kesempatan, ketika ditanya wartawan
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 15 
COVER STORY 
apakah Jokowi akan diusung menjadi calon presiden? Megawati berseloroh, “Gubernur saja sudah kurus seperti ini, apalagi presiden”. 
Proses penjaringan dan penyaringan calon presiden 2014 begitu marak, Jokowi digadang-gadang mau di calonkan dari partai lain, tapi tetap jawabnya datar, “saya tidak mikir, kalau soal calon presiden tanya Ibu Mega”. Sebut saja awal Januari hingga menjelang pemilu legislatif, berbagai survei menunjukan Jokowi mendapat urutan tertinggi soal presiden pilihan rakyat. Tepatnya tanggal hari Jum’at tanggal 25 April 2014, yakni 14 hari menjelang pencoblosan Pileg. Mengenakan pakaian khas Betawi di pendopo rumah Si Pitung, Jokowi menyampaikan restu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai capres dari partai wong cilik. “ Alhamdulillah, saya siap menerima mAndat” sambil mencium bendera merah putih yang kebetulan ada dipendopo itu. Megawati nampaknya sedang menguji integritas dan kesetiaan Jokowi, ternyata Jokowi memang tokoh yang setia dan loyal pada pemimpinnya. 
Di diri Jokowi terpancar sosok pemimpin rakyat yang didambakan dan ditunggu-tunggu sejak lama. Tinggal saja bagaimana Jokowi menyesuaikan dalam protokoler kepresidenan yang sarat militeristik, atau membangun sebuah model lembaga kepresidenan sesuai warna kepemimpinannya. Kontestasi panas yang di tampilkan pasangan Jokowi–Jeka vs Prabowo- Hatta Radjasa telah menampilkan sebuah hiburan yang menarik walaupun ditabur ketegangan namun dapat disudahi dengan sebuah pengakuan kemenangan kubu Prabowo-Hata. Pasangan Jokowi – JK memenangkan kontestasi pilpres dengan total suara, 70.997.833 ( 53,15 %) sedangkan Prabowo Hatta Rajasa memperoleh total suara 62.576.444 (46,85 %). 
Koalisi Rakyat vs Koalisi Merah Putih 
Melihat konstelasi pertarungan dari data KPU menunjukan perolehan kursi DPR dari koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla “hanya” diisi empat parpol yang lolos ke DPR 2014-2019, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, maka pasangan tersebut memperoleh dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR. 
Sementara koalisi Merah Putih berisi enam parpol yang diharapkan menjadi penyeimbang di DPR periode 2014-2019, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (7,59 persen, 49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (6,53 persen, 39 kursi DPR), Partai Keadilan Sejahtera (6,79 persen, 40 kursi DPR), dan Partai Demokrat (10,19 persen, 61 kursi DPR). Jika dijumlah, maka pasangan tersebut memperoleh dukungan 353 kursi DPR. 
Berbeda dengan pilpres 2009, yang diikuti tiga pasang calon presiden dimana duet Megawati-Prabowo Subianto memperoleh total suara 32.548.105 atau 26,79 %; JK-Wiranto memperoleh 15.081.814 atau 12,41%. Keduanya dikalahkan sang incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Boediono dalam satu putaranpilpres dengan total suara, 73.874.562 atau 60,80 %. 
Sikap Megawati terhadap kekalahan itu di hadapan para kader dan pendukungnya mengatakan, “kita bukan kalah tapi kekurangan suara”. Untuk itu Megawati mengajak kadernya untuk mengambil sikap “oposisi” yakni berada di luar pemerintahan. Sebuah sikap yang kemudian oleh media disebarluaskan sebagai partai oposisi. 
PDIP dan Gerindra berada di luar pemerintahan sebagai penyeimbang, namun rapuh juga karena fraksi
16 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
partai Gerindra dalam kasus mafia pajak meninggalkan PDIP kemudian mendukung koalisi pemerintah. Pemerintahan SBY-Boediono membangun koalisi yang dipermananenkan melalui sekretariat bersama yang diketuai oleh Aburizal Bakrie, Ketum Partai Golkar yang menguasai sekitar 75% suara di DPR. Lebih lagi, semua wakil partai pendukung mendapat jatah menteri di Kabinet Indonsiabersatu jilid satu dan dua. 
Sepuluh tahun lamanya sejak 2004, PDIP bertahan dengan sikapnya berada di luar pemerintahan dan sering harus menerima kekalahan dalam voting, pengambilan suara dalam sidang-sidang soal rakyat. Sikap oposisi dalam artian kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak konstitusional yang ditunjukkan PDIP di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri telah memberikan pembelajaran politik yang benar sesuai ideologi Pancasila. Hasilnya, PDIP kembali mendapatkan kepercayaan rakyat untuk memimpin pemerintahan pemerintahan periode 2014-2019. 
Ada yang berbeda dengan sikap oposisi Megawati yang berlatar belakang sipil, dan Prabowo yang berasal dari militer. Tim partai pendukung Prabowo - Hatta Rajasa, secara diam-diam telah menyiapkan sejumlah skenario misalnya, kalau menang pilpres bagamana dan kalau kalah bagaimana langkah selanjutnya. Pertama, fakta membuktikan bahwa dalam suasana hiruk pikuk pilpres, partai pendukung Prabowo-Hata di DPR ternyata menggolkan UU MD3 sebagai strategi memperkuat kewenangannya di parlemen. MD3 adalah Undang-Undang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. UU MD3 adalah
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 17 
COVER STORY 
hasil revisi dari UU No 27 tahun 2009 yang dianggap sudah tidak lagi relevan. MD3 menjadi kontroversial karena salah satu pasalnya tidak lagi memberikan kewenangan pemenang pemilu memimpin lembaga DPR RI. Padahal belum 5 tahun sesuai UU, FPDIP mendukung F-Demokrat sebagai pemenang pemilu 2009 memimpin DPR. 
Pro-kontra terhadap MD3 yang kini diperkarakan di MK membuka sejumlah peluang. Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai dari sisi hukum sah-sah saja, tapi secara etika tidak etis, karena hasil pemenang pileg telah diketahui. “Seharusnya, jika mau membuat kesepakatan dilakukan sebelum pemenang pileg diketahui. Jika seperti ini kan indikasinya pasti untuk menjegal partai pemenang pemilu.” 
Sementara pakar hukum lain, Margarito Kamis, menilai MD3 sebagai upaya memberikan kesempatan bagi anggota yang tidak berasal dari partai pemenang pileg untuk menjadi Ketua DPR. “Ini jauh lebih demokratis. Semua orang berhak menjadi ketua. Dengan (revisi) ini pula tidak mengabaikan atau menangguhkan hak anggota menjadi pemimpin (ketua)”. 
Bisa saja kedua pendapat itu benar, tetapi justifikasinya seyogyanya tidak keluar dari ideologi Pancasila yang memiliki mekanisme pengambilan keputusan yang berbeda dari sistem demokrasi liberal yang condong pada tirani mayoritas. 
Kedua, segera setelah pengumuman hasil pilpres KPU, koalisi permanen merah putih terbentuk. Pembentukan koalisi “oposisi” dibentuk dalam suasana yang penuh emosi sehingga jelas dapat dilihat sebagai upaya menjegal pemerintahan Jokowi-JK di perlamen. 
Para analis politik menilai Koalisi Merah Putih akan “rapuh”, karena pengalaman menunjukan koalisi yang dibangun SBY dalam situasi damai sebagai pemenang pemilu sekalipun dikhianati oleh partai pendukungnya. 
Menurut pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro “Sejak awal bergabung (PPP) tidak utuh. Bahkan awal bergabungnya mereka ke Koalisi Merah Putih diwarnai konflik internal terkait kepemimpinannya.” Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Haryadi, menilai keinginan
18 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Partai Golkar mengincar kursi Ketua DPR merupakan tawaran politik kepada Jokowi-JK. “Itu sebenarnya upaya Golkar untuk negosiasi terhadap kekuasaan yang terpilih yakni Jokowi-JK agar mendapat perhatian. Motif utama Golkar bukan mengincar Ketua DPR tapi bagaimana mereka terlibat dalam pemerintahan Jokowi-JK.” 
Ketiga, wacana pembentukan Pansus Pilpres 2014 yang dinilai bermasalah. Langkah ini juga dianggap emosional. Hajriyanto Tohari, Wakil Ketua MPR yang juga kader Golkar menilai wacana pansus itu emosional. “ harus hati-hati karena apabila gagal maka pansus- pansus selanjutnya dianggap sebagai upaya menjegal untuk balas dendam atas kekalahan dalam pilpres”. Menariknya pembentukan Pansus Pilpres terkesan dibangun dari rasa kecewa yang besar untuk menjegal langkah pemerintah Jokowi-JK di parlemen dengan hitungan diatas kertas memiliki kursi terbanyak di DPR. Dalam sistem demokrasi parlementer jelas partai oposisi akan bergerak secara destruktif terus berjuang menjatuhkan kekuasaan apabila pemerintahan yang berkuasa gagal menjalankan janji-janjinya. 
Sebagai ilustrasi, pemerintahan parlementer bentukan Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta November 1945 terus jatuh berulang kali hingga lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, kembali ke sistem presidensiil. Akan tetapi, fakta menunjukan bahkkan di Amerikasekalipun, presiden terpilih akan mengajak pihak yang kalah bekerja sama mengelola bangsa dan negara. Indonesia yang men
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 19 
COVER STORY 
ganut sistem presidensiil seharusnya tidak keluar dari koridor sistem presidensiil. Dalam pAndangan Samuel Huntington sistem presidensial tidak mengenal partai oposisi yang berupaya menggantikan (replacement) pemerintahan bila lemah; sistem presidensial lebih mengedepankan transformasi. 
Pasca reformasi 2004, memang agak sulit menjatuhkan presiden yang sedang berkuasa, karena harus melalui keputusan MK yang biasanya tidak mudah, harus jelas terbukti soal pelanggaran konstitusi. Biasanya pemerintahan lebih kuat dari oposisi karena memiliki kekuasaan menguasai seluruh sumber daya dalam pengelolaan pemerintahan negara. 
Jokowi harus mampu melakukan perubahan dari atas, agar revolusi mental yang di usung dapat memberikan pesan demokrasi Indonesia yang memiliki roh ideologi Pancasila. Jadi ungkapan Drajad Wibowo (PAN) di TV One 25/8 bahwa Koalisi Merah Putih sedang menyiapkan kabinet bayangan jelas menunjukkan sebuah contradictio in terminis dalam sistem presidensiil. 
Pemimpin dan Presiden Legitimasi 
Joko Widodo yang berpasangan dengan Mohammad Jusuf Kalla telah terpilih dan ditetapkan oleh KPU yang kemudian disahkan secara hukum tata negara melalui keputusan MK sebagai presiden dan wakil terpilih secara demokratis dan legitimate periode 2014- 2019. Karena ada juga yang terpilih secara demokratis tapi tidak sah, kata mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Joko Santoso. Dalam konteks ini Jokowi-JK patut berterima kasih atas langkah yang diambil pasangan Prabowo- Hatta. 
Proses kontestasi politik pilpres antara pasangan Jokowi-JK vs Prabowo – Hatta telah menyuguhkan sebuah pertunjukan yang paripurna. Ada adegan yang melankolis, ada sanguine, dihiasi ketegangan, lucu dan kemudian berakhir dengan damai setelah melalui gugatan pasangan Prabowo-Hatta ke MK yang kemudian ditolak secara keseluruhan permohonannya. Stefan dan Linz menggaris bawahi pentingnya legitimate dari sebuah kontestasi politik yang demokratis dalam menegakan konsolidasi demokrasi. Indonesia kini telah masuk dalam peringkat konsolidasi demokrasi bila dilihat dari proses demokratisasi. Walaupun Stefan mengingatkan bahwa transisi demokrasi tidak pernah akan selesai, tapi paling tidak pemilihan umum yang berlangsung secara langsung, umum bebas, adil dan jujur sejak pemilu 2004, telah menunjukkan bangsa ini semakin matang dalam menapaki anak tangga menuju demokrasi yang sesungguhnya dalam konteks ideologi Pancasila. 
Yang penting dalam suatu proses tahapan pemilu harus transparan dan tanpa keberpihakan walaupun tekanan melalui media cetak, elektronik dan sosial media bervariasi. Kemudian yang paling penting adalah peran militer (TNI) telah menunjukkan kenetralan
20 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
COVER STORY 
dan profesionalismenya pada pertarungan Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta. Penggiringan isu seolah terjadi pertarungan antara elite sipil dan militer sehingga harus berhadap-hadapan sipil vs militer tidak terjadi. Pada posisi ini, TNI telah menunjukkan sikapnya tunduk pada konstitusi dan UU yang berlaku. 
Ketegangan menjadi cair segera setelah Panglima TNI Jenderal Moedoko dan Kapolri Jenderal polisi Sutarman di depan media massa menegaskan TNI dan Polri akan mengambil tindakan tegas manakala ada upaya mengacaukan kontestasi ini. “Indonesia aman percayalah pada kami!” 
Jokowi banyak dikritik oleh beberapa pengamat sebagai sosok yang tidak layak menjadi pemimpin nasional, karena langkah-langkah Jokowi hingga janji- janjinya lebih mengedepankan peran seorang manajer. Tetapi fakta yang memperlihatkan Jokowi terpilih sebagai presiden dengan suara terbanyak, menunjukkan bahwa rakyat melihatnya sebagai pemimpin yang layak memimpin Indonesia lima tahun ke depan. 
Lalu pertanyaannya, kelembagaan kabinet seperti apa, dan cara kerjanya bagaimana yang kemudian dapat mencerminkan efektifitas dan efisiensi pemerintahan negara yang diharapkan?
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 21 
COVER STORY 
Kabinet Ideal Jokowi-JK 
Mengkaji sikap, langkah, janji kampanye, partai- partai pendukung Jokowi – JK dan harapan masyarakat dalam memenangkan kontestasi pilpres 2014 maka strategi presiden akan mengadopsi sejumlah penyesuaian- penyesuaian dan inovasi tapi dalam koridor perubahan yang berkesinambungan ( continuity in change) mengikuti gaya Amerika dalam siklus Reagan- Bush- Bill Clinton- George W. Bush Junior- Obama. Pertemuan dua presiden, SBY dan Jokowi, di Bali dalam rangka mempersiapkan transisi kepemimpinan nasional tanggal 27 Agustus lalu dapat dilihat sebagai awal sebuah tradisi demokrasi berbasis Pancasila. 
Yang perlu diingat adalah continuity in change yang dipraktikkan Amerika tidak bermakna pemerintahan sebelumnya harus diteruskan sebagaimana adanya oleh pemerintahan baru. Pemerintanan sebelumnya hanya meninggalkan legacy sebagai pertimbangan terhadap perubahan yang akan dilakukan selanjutnya. 
Headline The Jakarta Post 28 Agustus 2014 “Jokowi Fails to Persuade SBY..” mengirim pesan dini bahwa keaslian kabinet Jokowi yang merepresentasikan dirinya dan keinginan rakyat yang memilihnya tidak sepatutnya tergadaikan, lepas dari niat baik kedua belah pihak. 
Menarik untuk dicermati bahwa dalam pidato pertamanya di kapal Phinisi pasca penetapan KPU Jokowi tidak membukanya dengan Salam Dua Jari tetapi mengangkat tiga jari yakni persatuan Indonesia sebuah pesan kuat bahwa sebagai Presiden berkualitas pemimpin (bukan sekadar pejabat) ia ingin meyakinkan bangsa sendiri dan bangsa-bangsa lain untuk hidup berdampingan dalam perbedaan dengan SATU tujuan yakni masyarakat yang adil dan makmur. Sikap ini harus tercermin dalam struktur kabinet ideal Jokowi- JK. 
Terdapat tiga isu utama yang perlu menjadi perhatian yakni, kelembagaan kabinet dan figur menteri, kebijakan dan implementasi dan kepemimpinannya. Kelembagaan kabinet dan figur menteri, perlu mempertimbangkan fakta bahwa Indonesia adalah negara kepulauan bukan kontinental seperti di AS atau Eropa. Pemerintah yang baru harus mampu menjawab ketidakadilan yang selama ini di rasakan sejumlah daerah. “Harus diingat Indonesia ini sangat segemented yang juga fragmented,” kata Hajriyanto Tohari, Wakil Ketua MPR dan kader Golkar. Kelangkaan BBM karena kekurangan pasokan bisa berarti ketidakadilan bagi orang Flores. Ini adalah masalah koordinasi lapangan antar kementerian yang harus dijawab kabinet Jokowi- JK. Kelembagaan pemerintahan mungkin memerlukan beberapa penggabungan, perampingan dalam arti efisiensi dan efektivitas dan mungkin juga perlu penambahan beberapa kementerian. 
Dalam kerangka efisiensi, efektivitas, dan koordinasi mungkin layak dipertimbangkan perlunya tidaknya posisi wakil menteri kecuali posisi strategis wakil ketiga angkatan bersenjata dan Polri serta Jaksa Agung. 
Menarik melihat begitu banyak figur yang telah melamar ke kantor transisi Jokowi-JK. Mereka merasa mampu menjabat sebagai menteri seperti yang diharapkan Jokowi. Ternyata mereka salah karena sesungguhnya pemilihan anggota kabinet bukan seperti yang dilakukan Jokowi dalam model lelang jabatan di pemerintahan DKI Jakarta. 
“Seharusnya mereka tidak perlu melamar, karena kami akan mencari di manapun mereka berada,” kata Jokowi dalam sebuah kesempatan pasca putusan MK. Ini berarti, ibarat pepatah “lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”, maka tidak mudah kita membaca (mendikte) langkah Jokowi. 
Satu hal yang pasti: Figur orang yang dicari tidak dilihat dari kemampuan fisik dan psikis, bukan juga berarti orang muda yang gesit, tapi rekam jejak, pengalaman, kompetensi dan wisdom dalam mengelola bangsa dan negara ini. Dalam hal ini Indonesiasatu Foundation boleh berbangga karena upaya mencari dan menjaring pemimpin bagi negeri ini telah dilakukan melalui talk show di stasiun televisi dan penerbitan buku Most Wanted Leaders, Penganugerahan Komitmen Pemimpin Pancasila hingga penerbitan majalah LIDER. Ukurannya adalah integritas, profesionalitas, dan personalitas - mirip dengan dengan apa yang disampaikan Jokowi – JK soal integritas, kejujuran, dan profesionalisme. 
Dalam kerangka inilah LIDER Indonesiasatu, bertepatan pula dengan 69 Tahun Indonesia Merdeka, mendorong 69 tokoh nasional yang dianggap layak memimpin bangsa ini, setidaknya lima tahun ke depan, untuk mempermudah pencarian sang Presiden terpilih Jokowi Widodo sebuah usaha tanpa pretensi apapun, karena toh Jokowi adalah kita. n
LAPORAN KHUSUS 
22 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Majalah Lider Indonesiatu lahir dari sebuah keprihatinan bahwa setelah hampir tujuh puluh tahun merdeka, negara ini selalu saja gagal melahirkan pemimpin-pemimpin yang mampu membawa bangsanya mencapai kesejahteraan; tujuan utama dari kemerdekaan itu sendiri. Sebaliknya, yang dihasilkan adalah pejabat berjiwa kerdil yang terjebak dalam korupsi, kolusi, dan nepotisme yang justru menyandera negara secara keseluruhan. 
Berawal di tahun 2007, saat pertama kali program Indonesiasatu diluncurkan. Seleksi tokoh mulai dilakukan dengan satu tujuan: Mencari pemimpin yang tidak mungkin terjebak dalam kenistaan melakukan KKN karena pemimpin tidak mungkin korupsi. Pencarian dilakukan melalui seleksi dari berbagai media massa serta kajian-kajian dengan tujuan menemukan setidaknya 69 tokoh yang layak memimpin Indonesia kedepan di saat republik ini tepat berusia 69 tahun. 
Pergantian kepemimpinan nasional tepat di usia republik yang ke-69 di bawah kepemimpinan presiden terpilih Jokowi memiliki makna strategis karena harapan rakyat begitu besar akan perubahan menuju Indonesia yang lebih hebat. Presiden terpilih jauh-jauh hari sebelumnya menyadari hanya dengan orang-orang yang mau bekerja demi kepentingan rakyatlah pemerintahan baru akan melakukan segalanya secara berbeda. 
“Dimanapun berada, kami akan mencari mereka,” kata Presiden Joko Widodo belum lama berselang. “69 Tokoh Untuk 69 Indonesia Merdeka” kami tampilkan dalam semangat yang sama.
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 23 
1. Perlu dipertimbangkan untuk mengganti menteri koordinator kesejateraan rakyat dengan menteri koordinator kebudayaan sesuai dengan konsep Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden terpilih Joko Widodo untuk membawa Indonesia ketingkat peradaban yang selama ini dipertanyakan dunia. 
2. Konsep Trisakti secara eksplisit tidak menyebut bidang hukum. Sejatinya tanpa hukum demokrasi akan menjadi cenderung anarkis dengan demikian diperlukan adanya menteri kordinator bidang hukum. Dalam konsep ini badan intelijen negara yang selam ini seolah hanya melayani kepentingan penguasa dan cenderung militeristik maka perlu dipertimbangkan lembaga ini berada dibawah kementerian bidang hukum agar benar-benar dapat berfungsi sebagai badan intelijen negara. 
3. Kementerian bidang Politik dan Ekonomi perlu dipertimbangankan untuk beberapa pengabungan dan pemekaran kementerian untuk mempermudah koordinasi n 
Keterangan : 
BI 
DANG EKONOMIKemenko PerekonomianKementerian Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Perindustrian Kementerian Perdagangan Kementerian Kehutanan Kementerian PertanianKementerian Pekerjaan Umum Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Perhubungan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koperasi & UKMKandidat MenteriChairul TanjungRizal RamliSri AdiningsihHendri SapariniHondropriyonoFuad RahmanyFaisal BasriRevrisond BaswirMohamad PrakosaNono SamponoLuhut PanjaitanPramono AnungRohmin DahuriFrans Lebu RayaGuruh Sukarno PutraSapta NirwandarGde PradnyanaKurtubiRaden PriyonoSaid DiduCeppy HakimRahmat GobelAli Masykur MusaBIDANG BUDAYAMenko KebudayaanKementerian Agama Kementerian KesehatanKementerian Riset dan Teknologi Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Kementerian SosialKementerian Komunikasi dan Kementerian Pemuda dan OlahragaKandidat MenteriIrman GuzamanMafud MDSeto MulyadiAgus PurnomoAnies BaswedanMaruarar SiraitTeten MasdukiAzwar AbubakarEko PrasojoDahlan IskanPrananda PrabowoKomaruin HidayatFerry Mursidan BaldanYenny WahidEva SundariBIDANG POLITIKKemenko PolkamKementerian Sekretariat Negara Kementerian Luar Negeri Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi Kementerian Negara PDTKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Pertahanan Kementerian Dalam Negeri Kementerian Negara BUMNKemenko PerekonomianKandidat MenteriRyamisad RyamcuduTeras NarangSinyo SarundajangTjahjo KumoloHajrianto TohariSukarwoSuryo Bambang SulistoMakarim WibisonoPuan MaharaniKomarudin WatubunBudiman SujatmikoJarot Saiful HidayatAbdilah TohaFadjrul RahmanRieke Diah PitalokaBIDANG HUKUMMenko Hukum dan HAMKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Badan Intelijen NegaraJaksa AgungKandidat MenteriTrimediya PanjaitanSaldi IrzaFaried HariantoTodung Mulya LubisFahrul RaziKiki Syahnakri
24 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
RYAMIZARD RYACUDU 
Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu, lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950 (64 tahun) merupakan mantan perwira tinggi militer TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005. 
Ryamizard adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, ia dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. 
Saat terjadinya gesekan elite nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan dihadapinya. Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 sempat menimbulkan ketegangan menjelang penerbitan Dekrit oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Ryacudu kemudian diangkat menjadi Wakasad dan kemudian mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD di era Presiden Megawati. 
Suami Nora Tristyana dan ayah tiga anak ini ( Ryano Patria Amanzha, DwinAnda Patri Noryanzha, dan TrynAnda Patria Nugraha) ini pernah disebut- sebut menjadi calon kuat mendampingi calon presiden Joko Widodo. Namun, akhirnya kandas. 
Jenderal Ryamizard, sempat dicalonkan oleh Presiden Megawati menjadi Panglima TNI namun ditolak oleh Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2004. Ryamizard adalah salah satu aktor di balik kesuksesan Jokowi-Jusuf Kalla. n
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 25 
Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Da’i Bachtiar adalah salah satu aktor penting di balik kemenangan presiden terpilih Jokowi. Yakin bahwa gagasan revolusi mental yang diusung presiden terpilih dapat membawa negeri ini mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, ia menularkan semangat itu kepada berbagai lapisan masyarakat yang ia kenal baik. Secara strategis ia juga melihat potensi suara yang dapat didulang oleh Jokowi di tanah Papua yang sarat konflik. Dan akhirnya pasangan Jokowi-JK, kini presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019, memenangkan suara disana. 
Lepas dari keahliannnya memerangi terorisme sebagaimana ia tunjukkan pada kasus pengeboman Bali, Ia juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, tempat mencari nafkah sebahagian besar tenaga kerja Indonesia (TKI). Menyadari bahwa untuk sebuah kehidupan yang lebih baiklah para TKI itu meninggalkan tanah kelahiran mereka, Ia total membantu mereka mendapatkan apa yang menjadi hak mereka dengan bekerja di negeri orang. Buruh-buruh Indonesia di perkebunan kelapa sawit mengenalnya karena ia mendatangi mereka. Berbagai kasus hukum yang melilit para pencari kerja itupun sekuat tenaga berusaha ia selesaikan bersama stafnya. 
Kepedulian pada masalah kesejahteraan rakyat tidak hanya selesai dibicarakan dari rapat ke rapat atau dari diskusi ke diskusi. Sebagaimana ditunjukkan Da’i Bachtiar, kita membutuhkan figur yang turun kebawah, merasakan denyut nadi rakyat yang ingin sejahterah untuk membuat keputusan yang tepat dan diperlukan.n 
DA’I BACHTIAR
26 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Laksamana Muda TNI Christina Rantetana, SKM, MPH adalah; Laksamana Perempuan Indonesia pertama di jajaran TNI AL, Bintang satu. Sekarang ia adalah seorang perwira tinggi yang menyAndang bintang dua di pundaknya dari jajaran Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) setelah dilantik oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio pada 28 Juni 2013 lalu di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur. Sang laksamana yang segera akan mengakhiri masa baktinya, saat ini tercatat sebagai Staf Ahli Menkopolhukam RI Bidang Ideologi dan Konstitusi. 
Sebagai orang yang bergelut dengan bidang ideologi dan konstitusi ia menyayangkan banyak petinggi negara yang enggan berbicara Pancasila padahal itu adalah jati diri bangsanya. 
“Di Amerika, setiap pejabat negara sudah harus lulus dan mengetahui dengan komporehensif sejarah bangsanya,” katanya. Dan seyogyanyalah setiap pejabat negara mengetahui secara persis sejarah bangsanya yang ditulis dengan benar dan tidak direkayasa. Perjalanan yang telah dilalui perempuan paruh baya kelahiran Mengkendek, Tanah Toraja ini telah membuatnya arif dan matang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai hal ia cermati, termasuk ketidaksetujuannya pada dikotomi sipil-militer yang terus dipelihara sampai sekarang. Pendidikan politik yang harus diperankan oleh partai politik dalam memberi arti pada demokrasi masih jauh dari yang diharapkan, katanya. 
Disamping itu, sebagai perempuan ia melihat kebanyakan kaumnya memerlukan pembinaan dan pendampingan agar langkah mereka lebih terarah. 
Perempuan masa kini tak hanya berkutat dengan urusan dapur, mereka yang ingin maju harus bisa menyalurkan potensi dirinya. Harus berani untuk menyampaikan pendapat dan tahu ke mana akan melangkah. Pemberdayaan perempuan harus dilakukan baik secara struktural maupun kultural. Perempuan harus bangkit untuk membela kaumnya n 
CHRISTINA RANTETANA
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 27 
Dr. Sinyo Harry Sarundajang adalah Gubernur Sulawesi Utara. Ia menjalani masa jabatan pertamanya pada tahun 2005 setelah memenangkan pemilihan gubernur Sulawesi Utara pada tahun itu. 
Di tahun 2009, Sarundajang sukses menggelar kongres bertaraf internasional di Sulawesi Utara yakni World Ocean Conference (WOC) dan CTI Summit yang dihadiri oleh perwakilan kepala negara di dunia. Pada tahun 2011, Sarundajang kembali sukses menjadikan Sulawesi Utara sebagai tuan rumah kongres internasional yakni Asean Regional Forum Disaster Relief Exercise yang dilaksanakan di Manado. Akhir tahun 2011, Sarundajang dinobatkan sebagai salah satu dari tiga gubernur terbaik di Indonesia versi majalah Gatra. 
Berbagai pengalaman dalam birokrasi sudah ia lalui baik di pusat maupun daerah dan berkat kepiawaiannya berhubungan dengan berbagai pihak baik dalam dan luar negeri ia kembali memenangkan pemilihan Gubernur Sulawesi Utara pada tahun 2010 mengusung slogan “ Membangun Tanpa Korupsi”.n 
Hajriyanto Y. Thohari adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia 2009-2014. Pria kelahiran Karanganyar 26 Juni 1960 ini dikenal sebagai sosok yang religius. Dia bahkan sering didapuk sebagai juru doa ketika ada acara di forum Majelis Permusyawaratan Rakyat. 
Sebagai Wakil Ketua MPR, dia berjanji akan memperbaiki citra DPR sebagai lembaga yang mewakili rakyat, kuat, dan dihormati. Oleh karena itu, caleg dari partai Golkar ini bertekad untuk membuat UU yang berpihak pada rakyat dan membuat anggaran APBN pro rakyat, mengingat 70 persen dana APBN berasal dari pajak atau uang rakyat. Doktor Antropologi UI ini ingin APBN benar-benar dipakai untuk rakyat dan bukan untuk membangun gedung atau bangunan-bangunan yang sifatnya hanya untuk memberi kesan ‘hebat’ tapi ternyata tidak begitu besar manfaatnya. 
Latar belakangnya sebagai kader Muhammadiya, salah satu organisasi reliji berlatar belakang agama Islam, adalah alasan mengapa Hajriyanto Y. Thohari yang juga adalah kader partai Golkar sangat relijius. 
Ia memanfaatkan jejaring sosial seperti twitter dengan nama akun @hadjriyanto untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dia juga memiliki sebuah situs pribadi yaitu www.hajriyanto.com. Penggunaan media komunikasi modern ini dikatakan adalah sebuah cara untuk mempermudah interaksi antara publik dengan dirinya yang mungkin sebelumnya sulit terjadi.n 
BAWA SULUT 
KE KANCAH GLOBAL 
SINYO SARUNDAJANG 
HAJRIYANTO Y. THOHARI 
LAPORAN KHUSUS
LAPORAN KHUSUS 
28 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Dr.H. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo adalah Gubernur Jawa Timur periode jabatan tahun 2009 hingga tahun 2014. Dia lahir 16 Juni 1950 di Madiun. Dia dikenal sebagai sosok birokrat tulen. Pakde Karwo adalah seorang yang sangat visioner. 
Gagasan demi gagasan terus dikembangkan. Terlebih saat dirinya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. Saat itu, Pakde Karwo melontarkan gagasan pelayanan publik. Pakde Karwo mengubah perspektif birokrat yang sebelumnya sebagai pemerintah, menjadi birokrat sebagai pelayan. Pakde Karwo mulai menggunakan mekanisme mesin atau perbankan untuk memudahkan urusan administrasi pelayanan. 
Pakde Karwo terpilih sebagai gubernur dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan selama tiga putaran (putaran pertama tanggal 23 Juli 2008 dan putaran kedua tanggal 4 November 2008) serta pemilihan ulang putaran kedua (putaran ketiga) di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang tanggal 21 Januari 2009. 
Untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Jawa Timur, Pakde Karwo telah melakukan langkah progresif dengan mendirikan Pusat pelayanan Perizinan Terpadu (P2T), yang memotong jalur birokrasi yang membutuhkan waktu lama menjadi lebih cepat. Di samping itu, juga disediakan tanah yang siap untuk investor, memberikan kecukupan listrik. 
Di pemilihan Gubernur Jatim 2013, Soekarwo bersama pasangannya Gus Ipul kembali terpilih untuk memimpin Jawa Timur. Ia berhasil memenangkan pemilu hanya dalam satu putaran.n 
DR.H. SOEKARWO
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 29 
Tjahjo Kumolo adalah seorang politikus Indonesia yang bernaung di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pria yang akrab disapa Tjahjo ini lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 1 Desember 1957. Ia mengenyam pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi di kota Semarang. Setelah lulus SMA, ia memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Ia berhasil meraih gelar sarjana hukum di tahun 1985 dari universitas tersebut. 
Semasa kuliah, Tjahjo telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi. Ketika ia berusia 25 tahun, ia sudah ditunjuk untuk menduduki jabatan Ketua Biro Organisasi KNPI Dati I Jawa Tengah dari tahun 1983 hingga 1985. Lalu ia pun kembali terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Dati I Jawa Tengah periode 1985-1988 dan Sekretaris Jenderal KNPI Dati I Jawa Tengah untuk periode 1987-1990. 
TJAHJO KUMOLO 
Tjahjo mulai berkecimpung dalam kancah politik nasional saat ia menjadi Anggota Komisi II, III dan Anggota BKSAP DPR RI (1987,1992) dan Ketua Umum DPP KNPI di tahun 1990-1993. Tjahjo kemudian aktif menjabat sebagai Direktur SDM Litbang DPP PDIP tahun 1999 sampai 2002. 
Setelah itu, ia bertugas sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (1999-2002) dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (2002-2003). Pada Pemilu tahun 2004, ia terpilih menjadi Anggota Komisi XI dan Anggota BKSAP DPR RI (2004-2008), Ketua Fraksi PDIP DPR RI (2004-2009), dan Wakil Ketua Tim Lumpur Sidoarjo DPR-RI (2006-2007). Dalam Pemilu 2009, Tjahjo kembali menduduki posisi sebagai Anggota DPR dan Ketua Fraksi PDIP DPR RI periode 2009-2014. 
Selain itu, ia juga ditunjuk sebagai Koordinator GKSB Indonesia-Jepang (2009-2010). Pada Kongres III PDIP, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Tjahjo sebagai Sekretaris Jenderal PDIP (2010-2015) menggantikan Pramono Anung yang sudah menduduki posisi Wakil Ketua DPR (2014-2019) n
LAPORAN KHUSUS 
30 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
30 | LÍDER INDONESIASATU | No. 14 / III / 2014 
SURYO 
BAMBANG SULISTO 
“Jokowi fails to persuade SBY on fuel subsidy,“tulis Jakarta Post beberapa waktu lalu seusai pertemuan dua presiden itu di Bali pada tanggal 27 Agustus. 
Tiga hari kemudian Harian yang sama menurunkan pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia bahwa jika presiden Jokowi nantinya tidak menaikan harga BBM bersubsidi itu sama halnya memperpanjang ketidakpastian dan akan membuat ekonomi nasional mengalami hard landing’.
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 31 
Dengan keras Suryo Bambang Sulisto menulis juga pada harian yang sama bahwa warning itu seharusnya ditujukan kepada pemerintahan sekarang dan sangat tidak etis memberikan tanggungjawab itu kepada pemerintahan yang belum efektif bekerja. Sama tidak etisnya bagaimana tim ekonomi sekarang yang telah menciptakan bom waktu fiskal itu berusaha mencuci tangan dan melemparnya ke pemerintahan yang akan datang. “ Masyarakat tidak bodoh. Mereka tahu dan sepenuhnya menyadari bahwa pemerintahan sekarang telah menyalakan bom waktu untuk pemerintahan yang akan datang. Mudah-mudahan bukan itu yang dimaksud pemerintahan sekarang karena jika itu benar maka ini adalah sebuah terorisme ekonomi,” tulisnya. 
Adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto juga yang tegas merekomendasikan kepada pemerintahan SBY agar mengalihkan subsidi BBM untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah seluruh Indonesia. 
“ Jika subsidi BBM yang mencapi 300 triliun itu dibagikan kepada setiap provinsi masing-masing lima triliun saja, perbaikan gaji PNS, pembangunan infrastruktur, penambahan modal bank pembangunan derah dan modal bagi usaha kecil dan menengah dapat terpenuhi dan rakyat tidak akan bertambah miskin,” katanya. Dalam sebuah Focus Group Discussion yang diadakan KADIN terkait Industri tahap II, Ketua KADIN Suryo Bambang Sulisto mengungkapan untuk menjadi negara yang maju dan makmur, Indonesia harus mampu meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki melalui kegiatan industri yang mampu menghasilkan produk-produk kebutuhan masyarakat, sekaligus mampu meningkatkan pendapatan negara, lapangan kerja, dan mensejahterakan masyarakat. 
Hal ini sejalan dengan amanat pasal 33 UUD 1945, yang telah memberikan lAndasan hukum bahwa cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara. Selain itu dinyatakan pula bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, 
BATAS SEBUAH 
TANGGUNG JAWABmengungkapkan, sumber daya alam (SDA) harus diolah di dalam negeri dan digunakan untuk melakukan industrialiasi dengan mengubah ekonomi berbasis ekspor sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis industri yang bernilai tambah. “Sistem perpajakan dan sistem fiskal pada umumnya perlu disesuaikan agar industrialisasi nasional tumbuh dengan kuat,” ujarnya. 
Dalam rangka itu, peran dan campur tangan pemerintah diharapkan untuk memelopori pembangunan industri hulu, misalnya melalui BUMN, atau kerja sama dengan swasta dengan bagian saham mayoritas dikuasai negara. Lebih dari itu, Suryo Bambang menekankan dalam rangka membawa kesejahteraan untuk rakyat diperlukan adalah suatu semangat yang lebih berpihak kepada bangsa sendiri. Sebagai contoh, semua tahu bahwa Indonesia kaya dengan sumber daya ikan, tetapi justru bangsa lain yang menikmati ikan-ikan kita. 
Lobi-lobi Internasional 
Dalam dunia tanpa sekat seperti sekarang, keberpihakan kepada bangsa sendiri tidak harus diartikan sebagai sikap over protektif tetapi lebih pada membangun pemahaman bersama atas berbagai masalah nasional dan internasional dalam kerangka penghormatan atas hak masing-masing pihak. Pengalaman dan rekam jejak pemimpin dalam kerangka kerja sama internasional menjadi sebuah keniscayaan. Lobi dan kerja sama internasional yang dibangun secara profesional oleh Suryo Bambang Sulisto dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kamar dan Dagang Indonesia (KADIN) dan jabatan strategis di dalam organisasi internasional lainnya membuatnya menjadi figur mumpuni ketika diplomasi diletakan dalam kerangka mensejahterakan rakyat. 
Suryo Bambang Sulisto adalah diplomat ulung dalam berbagai posisi: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) – (2010-2015), Chairman D-Group Indonesia (Development-Group, Business Networking Association) yang berkantor pusat di London - (2001-sekarang), Chairman of NBA (National Business Alliance against AIDS/HIV) – (2001-sekarang), Anggota World President Organization (WPO) – (1997 – sekarang), Anggota Eisenhower Fellowship (EF) yang berkedudukan di Philadelphia, USA (1986-sekarang) n
LAPORAN KHUSUS 
32 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Dunia diplomasi juga dihadapkan pada berbagai perjanjian dan kesepakatan- kesepakatan di tingkat regional, sub regional hingga internasional. Dalam pusaran berbagai perjanjian, kesepakatan dan kerja sama ini Makarim Wibisono melihat pentingnya Indonesia memperlengkapi dirinya dengan keahlian dalam berbagai bidang agar kita mampu menciptakan norma-norma dalam berbagai kesepakatan yang dibuat dengan negara lain dan tidak sekedar menerima norma dan aturan yang ditetapkan oleh negara lain untuk kita- --esensi dari diplomasi itu sendiri. 
“Diplomasi ini kan sesuatu yang pelaksanaannya tidak ada di negeri kita. Kaitannya adalah bagaimana kita melakukan sesuatu atas nama bangsa, atas nama pemerintah,” kata Makarim Wibisono. 
Persoalan paling pelik sepanjang kariernya sebagai diplomat terjadi di tahun 1999 ketika Timor Timur 
“Kita harus bisa membuat peraturan, tidak sekadar mengikuti 
peraturan orang lain. akhirnya lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ketika Makarim Wibisono menjadi Duta Besar/wakil tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tekanan dan intervensi masyarakat internasional terhadap masalah yang menurutnya adalah masalah dalam negeri dari Indonesia yang berdaulat membuatnya berseberangan dengan Presiden BJ Habbibe waktu itu. 
Ia mengisahkan, pada saat itu keadaan sangat parah karena penghakiman yang dilakukan oleh dunia internasional terhadap Indonesia. Semua masalah dijadikan isu oleh Dewan Keamanan PBB. Kemudian Dewan keamanan PBB bersidang jam 2.30 pagi waktu setempat. Situasi menjadi tidak menentu karena Perdana Menteri Australia yang tadinya mendukung integrasi Timor Timur (Timor Laste), kemudian berubah. Dari dalam negeri, kebingungan melAnda Presiden sendiri yang bahkan bertanya kepada Menteri Luar Negeri apakah diperlukan keterlibatan pihak ketiga dalam masalah Timor Timur. Apakah ini tidak berarti menjual kedaulatan 
MAKARIM WIBISONO
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 33 
bangsa dan masalah-masalah terkait lainnya. 
Sebagai diplomat, ia dihadapkan pada tekanan yang dilakukan terhadap Indonesia untuk segera menerima kehadiran tentara internasional untuk mengatasi permasalahan yang ada di Timor Timur yang dianggap telah melanggar hak asasi manusia. Analisis politik internasional menyimpulkan bahwa tindakan penghakiman, cercaan dan situasi yang dibuat sangat mencekam adalah dalam rangka membuat Indonesia fleksibel terhadap intervensi yang ingin mereka lakukan. 
Meski dengan tegas menentang intervensi dalam bentuk kehadiran Interfet di Timor Timur dengan logika yang jelas bahwa Indonesia yang ikut menjaga perdamaian di berbagai belahan dunia melalui PBB berarti aparat kemanan di Indonesia pada dasarnya sudah mampu mengatasi masalah Timor Timur, kehadiran Interfet toh akhirnya tidak dapat dicegah. Referendum pun menjadi opsi utama disamping certain people will yang menginginkan agar ada tenggat waktu 25 tahun bagi Indonesia untuk menyelesaikan masalah Timor Timur. Timor Timur akhirnya lepas melalui jajak pendapat, sesuatu yang menurut Makarim tidak pernah ada dalam sejarah negara-negara lain yang menghadapi masalah serupa. 
Membaca Peta Politik Internasional 
Sebagai diplomat ulung yang pernah menjabat beberapa posisi seperti Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Guatemala, Nikaragua,Jamaica dan Bahama (1997 - 2001), Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri, Departemen Luar Negeri (2000 - 2002) dan Direktur Jenderal Asia Pasifik danAfrika (2002 - 2004), Makarim sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi pasca masalah Timor Timur itu. 
“Kita memang lagi diuji saat menghadapi situasi kritis. Saat itu saya berpikir, negara-negara yang sedang mengalami kekacauan, seperti di RhuwAnda, nah sesudah kejadian selesai, biasa dianggap bangsa paria. Kalau saya tidak berbuat sesuatu, pastilah Indonesia dicaci sebagai negara paria. Dianggap tidak beradab dan sebagainya. Maka saat itu saya mengatakan: Kita harus berperan di PBB. Peranan itu apa? Kita harus bisa menjadi salah satu pimpinan di badan-badan PBB. Badan PBB itu ada 6. Ada Sekretaris Jendral PBB, ada Presiden Keamanan BPP, ada Presiden Dewan Sosial PBB, ada Ketua ICJ, ada suatu badan yang tidak berfungsi yang dulu mengawasi negara yang tidak berpemerintahan. Nah, kita itu sedang berjuang untuk menjadi Presiden Ecosop. Begitu Timor Timur lepas, tahun 2000 Indonesia menjadi Presiden ECOSOC Biasanya negara-negara yang mengalami kejadian seperti itu tidak diakui, tapi justru kita jadi presiden ECOSOC.” 
Dalam konstelasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa , kata Makarim, posisi politik luar negeri suatu negara diukur dari berbagai faktor: Pertama apakah dia mampu untuk melakukan tindakan-tindakan militer. Kedua, apakah negara itu memiliki posisi ekonomi sebagai pendukung kegiatan militer. Ketiga, kohesivitas posisi dari elite elit, apakah pAndangan dari pemerintah didukung oleh elite yang kuat. Jika presiden bicara, sementara elitenya pecah, itu akan rapuh. 
“Manuver dari suatu negara akan menjadi lemah kalau elite dari bangsa itu tidak kompak atas pAndangan itu,” tegasnya. 
Mengacu kepada persoalan Timor –Timur yang sekarang menjadi negara merdeka bernama Timor Leste, yang dulu menjadi persoalan pelik yang dihadapinya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Makarim mengatakan diplomasi yang dilakukan para diplomat di luar negeri hanya akan berhasil jika para elite didalam negeri memiliki platform nasional yang solid mengenai negara dan rakyatnya. 
Dengan frase platfrom nasional yang solid Makarim menunjuk pada masalah keutuhan teritori yang pada intinya bertumpuh pada politik kesejahteraan yang mensejahterakan semua orang di semua wilayah/dearah tanpa kecuali. 
“Daerah-daerah paling luar dari teritori Indonesia harus dijaga, dipelihara, dan dibuat sejahtera karena itu pintu depan kita. Ini satu contoh. Disamping itu, semua orang dan daerah harus diberi akses yang sama, kesempatan yang sama dan perlakuan yang sama sehingga seluruh komponen bangsa menjadi satu kesatuan yang kuat yang akan me-leverage diplomasi kita di luar negeri,” tAndasnya. 
Dalam posisinya sebagai Direktur Eksekutif ASEAN Foundation ia juga mengingatkan agar Indonesia harus benar-benar mempersiapkan diri untuk mengambil peran aktif di dalam Masyarakat ASEAN yang akan segera terbentuk agar ASEAN mempunyai aturan dan norma sendiri yang memberikan level playing field bagi siapa saja.n
LAPORAN KHUSUS 
34 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
SANG PENERUS... 
Puan Maharani adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan 
di DPR RI periode 2009-2014. Puan- begitu ia 
sering disapa- terlahir dari keluarga politisi, bahkan 
pemimpin bangsa. Kakeknya, Soekarno, prokla-mator 
Republik 
Indonesia, serta ibunya Megawati 
Soekarnoputri, 
Presiden 
RI kelima sekaligus Ketua Umum 
PDI Perjuangan. 
Kini, ia semakin mantap terjun ke panggung 
politik bersiap diri menjadi penerus dinasti Soekarno. 
Dalam kampanye di Jawa Timur beberapa tahun lalu, 
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri 
secara resmi memperkenalkan putri tunggalnya, Puan Maha-rani, 
sebagai penerusnya kepada publik. 
Seiring dengan perjalanan waktu, Puan semakin terlibat 
dalam proses politik. Pada masa pemilihan presiden tahun 
2009, Puan terlibat aktif di Mega Center, lembaga yang 
menangani pemenangan Megawati jadi presiden, walaupun 
menurutnya posisinya itu hanya sebagai observer. 
Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan 
anak ketiga Megawati Soekarnoputri, atau anak pertama 
Megawati dengan suaminya Taufiq Kiemas. 
Terlahir dalam keluarga 
politisi membuat 
Puan sejak kecil 
sudah 
terbiasa 
dengan hingar 
bingar panggung politik. 
Hal 
tersebut memang tidak terlalu mengherankan, 
karena saat ibu-nya, 
Megawati, 
menjadi Presiden RI pada periode 
2001- 
2004, 
ia selalu berada di samping 
ibunya, baik saat melakukan 
kunjungan 
resmi ke daerah maupun ke luar negeri. Tanpa dis-adari, 
aktivitas itu telah memperkenalkan 
Puan Maharani ke 
panggung 
politik. Dengan mendampingi 
sang bunda, Puan 
semakin familiar di kalangan masyarakat, teristimewa pada 
masyarakat politisi. 
Di samping melakukan kunjungan-kunjungan, istri dari 
Happy Hapsoro ini pun beberapa kali pernah dipercaya 
sang 
ibu melakukan kegiatan sosial. Dari situ, ia juga kemudian be-lajar 
banyak mendekati ‘wong cilik’. 
Nama besar orangtua memang tidak mungkin dipisahkan 
dari keberhasilan Puan di kancah politik nasional. 
Namun, 
Puan sendiri tampaknya memang ingin membuktikan bahwa 
dirinya mampu dan layak menjadi politisi hAndal sekaligus 
jadi wakil rakyat yang bertanggung jawab tanpa melihat faktor 
dari nama besar kedua orang tuanya. 
Kepiawaian Puan dalam politik menempatkannya 
seb-agai 
Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR. Ia bahkan dise-but- 
disebut menjadi salah satu bakal calon wakil presiden 
mendampingi Joko Widodo pada pemilu presiden 
9 Juli lalu. 
Walau akhirnya gagal dicalonkan, 
tetapi Puan menduduki 
posisi penting dalam pemenangan 
Jokowi-Jusuf Kalla, yakni 
sebagai ketua tim pemenangan. Kemenangan Jokowi-JK tidak 
terlepas dari kesuksesannya. Karena itu, Puan disebut-sebut 
sebagai salah satu kandidat Ketua DPR dan menteri dalam 
Kabinet 
Kerja Jokowi n 
PUAN MAHARANI
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 35 
PUTERA PAPUA, 
PENJAGA PANCASILA 
Meski dirinya vokal mengusung presiden terpilih Joko Widodo dari partainya PDI Perjuangan dan menjadi aktor penting di balik kemenangan pasangan Jokowi- JK, Watubun tetap politisi yang kritis sebagaimana adanya dia. Dalam berbagai dinamika menyangkut proses transisi pemerintahan dari pemerintahan sekarang dan pemerintahan baru yang akan dibentuknya, putra Mun Kahar di Laut Arafura ini tegas berpendapat Presiden terpilih Joko Widodo harus tegas berdiri sebagai presiden dan tidak terpengaruh oleh dinamika yang ada. 
“Yang penting adalah mempersiapkan diri dan tidak terpengaruh. Presiden Jokowi seyogyanya fokus pada pembentukan kabinet yang mampu bekerja untuk mewujudkan visinya yang juga adalah visi kita bersama,” ujarnya. 
Mengelolah negara dengan pluralisme yang segmented and fragmented, menurutnya, seorang pemimpin harus sudah selesai dengan urusan ideologi negara yakni Pancasila. Dalam bahasanya sendiri ia mengatakan Pancasila adalah roh yang tidak dapat berbohong. 
“Undang-Undang Dasar itu berada pada tataran pemikiran sementara Pancasila itu roh yang tidak bisa berbohong,” tegasnya. Dengan demikian, menurutnya, amandemen yang dilakukan terhadap Undang-Undang Dasar bisa diterima sejauh amandemen itu tidak berpretensi keluar dari rohnya yakni Pancasila. 
“Yang berbahaya adalah apabila amandemen dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan orang yang membuat amandemen itu,” jelasnya. 
Sebagai politisi yang mewakili rakyat Papua, kepada Presiden terpilih ia berharap agar mendekati rakyat Papua secara berbeda yakni dengan hati, bukan dengan pikiran. Presiden terpilih harus ikhlas melihat Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia berpendapat, dengan gejolak yang dialami Papua sekarang, yang terpenting adalah menghentikan kekerasan. Setelah itu baru berpikir bagaimana membangun Papua kedepan. 
Komarudin Watubun adalah alumnus S-2 Hukum Universitas Gadajah Mada (2004) dan sekarang menjabat sebagai wakil ketua DPRD Papua 2009-2014 (FPDIP) dan pengurus DPP PDIP. 
Ketika kesan tidak berani berbeda terpantul dari banyak kader PDI-P, ia cenderung mengambil langka kontroversi, termasuk dan terutama ketika ia mengusulkan nama calon Presiden di luar nama ketua umum partai. 
Bagi Komarudin, ia siap dengan resiko didepak oleh Megawati. Namun, ternyata sebaliknya, Ia justru ditarik menjadi pengurus DPP PDIP. Dari sana Komarudin mengemukakan “di situlah rasionalitas Ibu Mega”. Banyak orang tidak tahu, bahkan salah mengira tentang Megawati, bahwa kalau berbeda, berarti didepak. Anggapan tersebut salah dan tidak terbukti! 
Langkah lurus, tidak berbelok-belok sebagaimana umumnya politisi ia tunjukkan, untuk hanya menyebut sedikit dari konsistensi sikapnya, ketika di tahun 2011 ia mendesak kader PDIP di legislatif dan pemerintahan harus menolak usul dan rencana perda syariah, karena Indonesia bukan negara agama dan di tahun 2010 menyatakan UU Pornografi tidak bisa diterapkan di Papua karena mengganggu kebudayaan Papua n 
KOMARUDIN WATUBUN 
LAPORAN KHUSUS
LAPORAN KHUSUS 
36 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Muhammad Fadjroel Rach-man 
adalah seorang penel-itei, 
penulis, pengamat poli-tik, 
dan aktivis mahasiswa 
di tahun 1980-an. Saat ini 
dia aktif mengembangkan Lembaga Pengkajian 
Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedo-man 
Indonesia) 
atau Research Institute of 
Democracy and Welfare State dan kerja sama 
internasional di jaringan Southeast Asian 
Forum for Democracy, dan Asia Pacific Youth 
Forum (Tokyo). 
Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin 
pada tanggal 
17 Januari 1964, setelah tamat 
SMA, dia kemudian pergi ke Pulau Jawa untuk 
kuliah di Institut Teknologi Bandung 
(ITB) 
Jurusan Kimia. 
Selesai menamatkan jenjang 
sarjana S-1, 
Fadjroel melanjutkan studinya ke jurusan yang 
agak menyimpang dari ilmu kimia. Saat itu 
dia mengambil program Pascasarjana sekaligus 
program S-3 Fakultas Ekonomi, Universitas 
Indonesia Bidang Manajemen Keuangan dan 
Moneter n 
Dahlan Iskan lahir di Magetan pada 
tanggal 17 Agustus 1951. Tahun 2012 
ia menjabat Menteri Badan Usaha Mi-lik 
Negara Kabinet Indonesia Bersatu 
di bawah pimpinan Susilo Bambang 
Yudhoyono, menggantikan Mustafa Abubakar. 
Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi 
perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah 
seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan 
Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan 
beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah 
Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga 
pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai 
pimpinan surat kabar Jawa Pos. 
Tahun 2009 Dahlan Iskan memimpin PLN meng-gantikan 
Fahmi Mochtar. Salah satu mega proyek yang 
mengharumkan namanya adalah terbangunnya jalan 
toll di atas laut di Pulau Dewata Bali yang semula 
dianggap mustahil n 
DAHLAN ISKAN 
FADJROEL RACHMAN
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 37 
RIEKE DIAH PITALOKA 
Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia mengawali karirnya sebagai aktris sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang 
pernah dibintanginya, sitkom Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya. Dalam sinetron komedi yang tayang di Trans TV itu, ia beradu akting dengan komedian Mat Solar yang berperan sebagai seorang sopir bajaj bernama Bajuri. 
Setelah dunia seni peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah dunia politik. Ketertarikan Rieke pada politik tak main-main atau hanya sekadar latah mengekor jejak rekan seprofesinya yang lebih dulu berkecimpung sebagai politikus. Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, ia sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap ia dapatkan dari oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat. Rieke pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin IskAndar. Belakangan ia mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri. 
Tahun 2013 bersama Teten Masduki gagal meraih kursi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat n
LAPORAN KHUSUS 
38 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Sejatinya, menurut Teras, Negara Kesatuan bernama Republik Indonesia ini telah habis dibagi ke dalam 34 provinsi, 150 kabupaten/kota dan ribuan desa di bawahnya. Ini berarti Indonesia harus dilihat sebagai satuan-satuan yang telah secara sukarela mengikatkan diri sebagai satu kesatuan bernama Indonesia, “sehingga tidak tepat jika terdapat konsentrasi pembangunan di wilayah tertentu sementara wilayah lainnya tidak terurus,” katanya. 
Dalam arus berpikir empat pilar kebangsaan ia mengartikan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai sebuah meja yang ditopang oleh kaki-kaki yang ada di daerah-daerah. Kekokohan ‘meja’ NKRI akan sangat ditetuntukan oleh kekokohan kaki-kaki yang ada dibawahnya. 
“Pemahaman akan hal ini menjadi titik paling penting bagi setiap pemimpin yang ingin memajukan Indonesia ke depan karena tanpa itu pemimpin dapat terjebak dalam politik praktis dengan hitungan-hitungan yang salah yang berpotensi melemahkan kekokohan negara,” ujar Teras sembari menambahkan “saya tidak setuju dengan pemimpin atau calon pemimpin yang berhitung dalam kerangka populasi untuk mendapatkan sesuatu karena itu menciderai jati diri NKRI ini.” 
Tetapi apa yang telah terjadi? Catatan-catatan negatif menyertai perjalanan gerakan reformasi yang sudah lebih dari sari satu dasa warsa ini. Reformasi yang dijalankan tidak pernah menyentuh akar permasalahan yang kita hadapi saat ini, yakni persoalan korupsi yang semakin merajalela, kelemahan penegakan hukum, pembangunan sistem yang tak seimbang disertai terkikisnya konstitusionalisme ditAndai dengan berbagai penyimpangan sosial. 
Sumber daya alam (SDA) semakin digunakan bukan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, tetapi dimanfaatkan oleh segelintir orang yang biasa disebut dengan kaum elite dan pengusaha dan korBANGUN 
DARI DAERAH 
AGUSTIN TERAS NARANG
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 39 
porasi termasuk pihak asing.Human Development Index di bawah stAndar dan muculnya radikalisme kelompok, golongan dan agama yang menyangkal dengan telanjang paham Bhineka Tunggal Ika. 
Untuk dapat memberi arah baru sebagai negasi atas semua itu, Teras menekanan pentingnya kepemimpinan nasional yang kuat dan konsisten karena itu adalah prasayarat untuk menjaga kekokohan empat pillar, kesinambungan pembangunan, dan menggerakkan rakyat untuk membangun. 
“Kita membutuhkan pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan baik, mengetahui secara detail kondisi masing-masing daerah, datang dan menyapa dengan empati dan membangun visi bersama untuk untuk membangun. Toh tujuan yang mau kita capai sudah jelas tertera dalam Pembukaan UUD 45. Apa lagi yang kurang?” tanyanya. 
Tahun 2009 Teras mendapat tAnda kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Republik Indonesia. 
Tahun 2014 ia menerima Satia Lencana Wirakarya dari Presiden atas keberhasilannya mensukseskan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Kalimantan Tengah n 
DJAROT Saiful Hidayat dilahirkan pada tanggal 30 Oktober 1955. Dia lahir di Gorontalo, Indonesia. Dia adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Selain itu, dia pernah dilantik untuk menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah jawa Timur dari tahun 1999 sampai 2000. Sebelum berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot Saiful Hidayat memiliki mata pencaharian utama sebagai Dosen / Guru Besar di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. 
Meskipun ia dilahirkan di Gorontalo, Djarot pernah menjabat sebagai Walikota Blitar dalam 2 periode, dengan masa jabatan dari tahun 2000 hingga 2010. Sebagai seorang pimpinan di kota Blitar, dia sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya mall bertingkat-tingkat dan gedung-gedung pencakar langit. Dia lebih suka pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya. 
Dengan konsep matang yang telah ia rencanakan, dia berhasil menata 1000-an pedagang kaki lima yang dulunya kumuh di kompleks alun-alun menjadi tertata rapi. Rencana yang ia terapkan ternyata berhasil mendongkrak perekonomian di Blitar, tanpa adanya mall dan supermarket layaknya di kota-kota besar. 
Atas kontribusi positif yang telah ia buat sebagai seorang walikota, dia mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Djarot juga mendapatkan Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura dalam 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2006, 2007, dan 2008 n 
DJAROT 
SAIFUL HIDAYAT
LAPORAN KHUSUS 
40 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
PILIH PEMIMPIN YANG BERKUALITAS 
NONO SAMPONO
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 41 
Angin segar berhembus ketika Presiden dan Wakil Presiden terpilih “Jokowi” Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla yang mendeklarasikan kemenangan mereka di atas sebuah kapal Phinisi di Sunda Kelapa, Tanjung Priok, Jakarta. Oleh berbagai kalangan, pidato kemenangan Jokowi-JK di atas kapal Phinisi mengirim pesan kuat bahwa pemimpin Indonesia periode 2014- 2019 ini akan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. 
Memberikan 
tanggapannya Letnan Jenderal Marinir ( Purn) TNI DR. Nono Sampono, S.Pi, M.Si berujar yang dikwatirkan adalah deklarasi itu hanya akan berhenti sebagai sebuah sensasi atau jargon politik. “ Kepentingan bangsa haruslah menjadi tujuan utama kita semua, termasuk kredibilitas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang harus dipertahankan,” tegasnya. Sejatinya, menurut Nono, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dewan Kelautan Indonesia ( Kementerian KKP) harus beperan sebagai motivator, koordinator, dan dinamisator bagi sektor- sektor kelautan seperti perikanan, industri dan jasa maritim, perhubungan, ESDM, pariwisata, lingkungan hidup, pertahanan kemanan, dan lain-lain. 
“Bagi Indonesia, pembangunan kelautan tidak semata-mata untuk mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi lebih pada menemukan kembali kejayaan bangsa yang pernah ada dan terpendam sejak masa penjajahan,” tandasnya. 
Tunjuk Menteri Berkualitas 
Berkaca pada pertimbangan penunjukkan Menteri KKP sebelumnya, Nono Sampono berpendapat untuk dapat memperjuangkan visi besar Joko Widodo–Jusuf Kalla menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia diperlukan seorang menteri yang disamping menguasai disiplin ilmu kelautan juga harus mampu menguasai manajemen pemerintahan dan birokrasi serta memiliki kemampuan berinteraksi dengan lembaga lain dan memiliki kekuatan politik untuk memperjuangkan regulasi, peraturan, dan ketentuan sesuai payung hukum pem bangunan kelautan di Indonesia. 
Menteri dengan kualitas ini , pada dasarnya, adalah sosok yang diharapkan mampu memperjuangkan UU Induk Kelautan sebagai payung hukum pembangunan kelautan, membenahi sistem birokrasi KKP dari pusat hingga daerah dan optimalisasi sektor-sektor kelautan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya nelayan. 
“ Apalagi kalau kita berbicara mengenai konsep tol laut, maka diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengelola dunia kemaritiman secara komprehensif,” tambahnya. 
Sebagai ilusttasi, tantangan riilnya sekarang adalah mengeksplorasi harta karun yang terpendam di laut secara eknomis sambil menjaga kelestarian lingkungan, membangun pariwisata bahari serta memperjuangkan batas- batas wilayah kelautan, membangun sistem keamanan laut dan membangun pertahanan keamanan untuk menjaga kedaulatan wilayah yang berada didalam yurisdiksi Indonesia. Hal imi sesuai dengan visi Partai Nasdem, pengusung Presiden -Wakil Presiden terpilih, Jokowi-JK.n
42 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Ketika kelangkaan bahan bakar minyak didalam negri terjadi maka pihak yang didapuk sebagai yang paling bertanggungjawab adalah pihak yang bergerak di hulu yang mengendalikan lifting karena penguasaan negara hanya terbatas di sektor hulu, melalui SKKMigas sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Padahal, menurut Corporate Sectretary SKKMigas Gde Pradnyana, pembenahan harus juga dilakukan di sektor hilir yang benar-benar berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. 
BENAHI SEKTOR HILIR 
MIGAS 
GDE PRADNYANA
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 43 
Ia mengutarakan, saat defisit anggaran terjadi, tudingan yang banyak muncul adalah buruknya kinerja sektor hulu. Turunnya lifting minyak menjadi kambing hitam atas defisit neraca perdagangan, khususnya saat makin melebarnya defisit penerimaan dan pembelanjaan migas. Padahal, hanya menggenjot sektor hulu untuk menutupi defisit anggaran ini jelas tidak menyelesaikan masalah. 
Pertama, karena laju pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi menimbulkan peningkatan kebutuhan BBM yang juga tinggi. Kedua, karena berapa pun banyaknya produksi minyak yang dihasilkan di hulu, peningkatan konsumsi BBM akan sulit dikendalikan jika masalah-masalah di hilir tidak dibereskan. 
Dengan demikian, pembenahan juga harus difokuskan di sisi hilir, baik dalam hal kilang guna menghasilkan BBM maupun pembenahan atas berbagai sektor kegiatan ekonomi yang mengonsumsi BBM, yang sejatinya sangat menguasai hajat hidup orang banyak. Penguasaan negara di sisi hilir dapat diwujudkan dengan pembentukan semacam ”bulog migas” yang berfungsi sebagai ”pelaksana di hilir”. 
Institusi ini dapat diberi tugas melaksanakan PSO secara lebih luas yang meliputi penyediaan, pengendalian, dan pengawasan distribusi migas di hilir. ”Pelaksana hilir” ini juga bertugas menjaga strategic-reserve (cadangan nasional, baik dalam bentuk BBM maupun minyak mentah) untuk menjamin ketersediaan energi, khususnya BBM dan gas bagi ketahanan nasional. 
Seiring dengan itu, pembenahan sektor transportasi (yang mengonsumsi hampir 70 persen kebutuhan energi berbasis minyak), dan khususnya transportasi darat yang mengonsumsi 90 persen lebih BBM bersubsidi menjadi sangat penting. Penguasaan negara atas sektor hilir dapat menjadi solusi utama bagi langkah pembenahan untuk mewujudkan penguasaan negara di bidang energi, khususnya migas. 
Sebagai insinyur perminyakan, dari semula ia memang mempunyai visi besar untuk ikut membenahi sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak ini dan bukan hanya sekadar berpenghasilan tinggi karena keahliannya. 
Lulus dengan predikat cum laude dari Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Gde yang dosen di kampus Ganesha itu melanjutkan pendidikan S-2 nya di bidang rekayasa lepas pantai di Oxford University di Inggris. Tahun 1992, ia menyelesaikan S-3, juga di Oxford. 
Usai malang-melintang membangun konstruksi migas di West Seno, LNG Tangguh, Kerisi dan Belut serta proyek-proyek lainnya, Gde bergabung di BP Migas sejak awal berdirinya di tahun 2002 dalam visi ikut membenahi sektor migas untuk kesejahteraan rakyat itu. 
Bermula dari posisi Kepala Divisi Operasi, Fasilitas dan Konstruksi, karir peraih Adhi Cipta Rekayasa dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di tahun 2000 tersebut di BP Migas semakin merambah. Menjadi Tenaga Ahli Kepala BP Migas, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat hingga dipercaya menjadi Deputi Operasi SKK Migas di tahun 2012 sebelum menjadi Corporate Secretary SKK Migas sekarang n
LAPORAN KHUSUS 
44 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
ANGGUR MERAH 
UNTUK INDONESIA 
FRANS LEBU RAYA
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 45 
Pernah digadang- gadang untuk mendampingi presiden terpilih Joko Widodo pada pilpres 9 Juli lalu, Gubenur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya oleh banyak pihak dinilai cocok untuk masuk dalam kabinet Joko Widodo karena program Anggur Merahnya yang mampu menyentuh segenap lapisan di Privinsi Nusa Tenggara Timur dapat menjadi model untuk mengangkat derajat Koperasi dan UKM di tingkat nasional. 
Anggur Merah-Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera adalah program yang diperkenalkan oleh Frans Lebu Raya, Gubernur Nusa Tenggara Timur pada waktu pertama kalinya ia terpilih memimpin provinsi dibelahan selatan Indonesia itu pada tahun2008. Pada intinya program Anggur Merah adalah penyediaan dan pendistribusian modal kepada usaha ekonomi produktif, yaitu peternakan, pertanian, dan perikanan. 
Sumber pendanaan untuk usaha ekonomi kreatif itu berasal dari Bank Daerah seperti Bank NTT dan bank- bank swasta yang beroperasi di provinsi NTT dengan suku bunga yang rendah serta pembinaan dan pengawasan langsung yang dilakukan oleh jajaran pemerintah daerah. 
Setidaknya sejak masa jabatan pertamanya, program Andalan provinsi NTT itu telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dearah secara signifikan, dan program Andalan itu terus dilanjutkan pada masa jabatan yang kedua kalinya ketika ia terpilih kembali pada 2013 lalu. 
Dalam perkembangannnya, program Desa Mandiri Anggur Merah bersinergi dengan sejumlah lembaga internasional dan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di NTT tahun 2012 dan 2013. 
Hal itu dapat dilihat pertumbuhan ekonomi 5,24 persen (2011) dengan kontribusi sektor pertanian 1,04 persen dan pertumbuhan ekonomi 5,42 persen (2012) memperoleh kontribusi sektor pertanian sebesar 3,16 persen atau meningkat 1,92 persen. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang didukung sektor pertanian dari tahun ke tahun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 menjadi 5,50 persen. 
Frans Lebu Raya, mengatakan program Desa Mandiri Anggur Merah menunjukkan kontribusi peningkatan pada tahun 2012 jika dibanding tahun 2011. Peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian mampu mendorong penurunan penduduk miskin dari 20,24 persen (September 2013) menjadi 19,98 persen pada Maret 2013. Selain itu, program Desa Mandiri Anggur Merah tahun 2011-2013 sangat mendukung sumber permodalan usaha ekonomi produktif masyarakat dan peningkatan kapasitas ekonomi pemerintah desa dan kelurahan. 
Terpilihnya Lebu Raya untuk menjadi gubernur kedua kalinya menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat di satu pihak dan di lain pihak berkat kepiawaiannya melakukan hubungan dengan pihak-pihak lain termasuk Pemerintah Pusat, dan juga lembaga-lembaga internasional. 
Diplomasi yang dilakukan dengan Australia dan Timor Leste serta keberhasdilannya menggandeng tiga provinsi (Bali, NTB, dan NTT) dalam sebuah wadah “Sunda Kecil” merupakan beberapa contoh lain keberhasilannya. 
Konsep Desa Mandiri Anggur Merah sejatinya tidak hanya untuk masyarakat NTT. Mungkinkah konsep ini bisa diterapkan di level nasional untuk seluruh usaha kecil dan menengah? Hal ini mungkin terjadi apabila sang penggagas dapat berperan di tingkat nasional n
46 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Raden Priyono merupakan Kepala BP Migas periode 2008-2013. Ia turun karena Mahkamah Konstitusi membubarkan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) itu pada 2013 lalu. 
Raden Priyono sedang mengikuti rapat kerja di gedung Dewan Perwakilan Rakyat ketika putusan Mahkamah Konstitusi menamatkan riwayat BP Migas. Ia mengaku terperanjat karena tak menyangka lembaga yang dipimpinnya dibubarkan seketika tanpa ada masa peralihan. 
Sebagai Kepala BP Migas yang mendapat dukungan 45 dari 52 suara di Komisi Energi DPR, mengalahkan Hadi Purnomo dan Evita H. Legowo, Priyono dikenal ulet. Beberapa kali dia berani menentang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang saat itu dijabat Darwin Zahedy Saleh. Ada seloroh, untuk menyingkirkan Priyono, BP Migas harus dihabisi. 
Mantan Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM itu memang tak berkutik menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi, kendati tak sepenuhnya rela n 
RADEN PRIYONO 
SAID DIDU 
Pria kelahiran Pinrang, 02 Mei 1962 Sulawesi Selatan ini, dengan nama lengkap Muhammad Said Didu, terkenal idealis dan kritis. Ia adalah alumnus IPB (Institut Pertanian Bogor). Sesuai latar belakang pendidikannya, ia pernah menempati jabatan Direktur Teknologi Agribisnis di BPPT dan menjadi pakar di Dewan Ketahanan Nasional. 
Pada tahun 2005 ia menjabat Sekertaris Kementerian Negara BUMN, yang pada akhirnya ia dicopot dari jabatannya tersebut pada tahun 2010. Pencopotan dirinya merupakan sebuah peristiwa yang cukup janggal, dengan latar belakang dibaliknya tidak diketahui publik. 
Sebab pencopotannya sebenarnya menarik ditelusuri, karena menggambarkan sikap kepemimpinannya dalam pengambilan keputusan. Namun, apapun dibalik pencopotannya, ia telah dua kali menjadi komisaris utama PTPN IV. Ini mengindikasikan bahwa ia seorang pemimpin yang mengayomi anak buah dan lembaga yang dipimpinnya. Karakternya sudah bisa ditebak, bahwa ia adalah sosok yang kritis dan berpegang teguh pada prinsipnya. Berbagai pernyataannya di media publik, kerap menyudutkan pihak tertentu yang dinilai merugikan negara. 
Ide dan gagasan tentang agribisnis yang ia kembangkan melampaui bidang keilmuan lainnya. Pemikirannya tentang pembangunan agribisnis merupakan gagasan holistik, mencakup sektor lainnya, dimana agribisnis ditempatkan sebagai roda penggerak perekonomian n 
Said Didu, senyap dalam pemberitaan, bergerak dengan pemikiran. Itu mungkin gambaran singkat tokoh satu ini. Sempat menduduki posisi penting di pemerintahan, namun pada akhirnya dicopot dimana publik tidak mengetahui sebab pencopotannya.
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 47 
Hedri Saparini, mendapatkan gelar S-1, Faktultas Ekonomi UGM, melanjutkan S-2 di International Development Policy - University of Tsukuba - Japan dan meraih gelar Doktor dari International Political Economy - University of Tsukuba - Japan. 
Ia tidak pernah bercita-cita menjadi ekonom, sebagaimana waktu sekolah, profesi ekonom belum dikenal luas. Karir sebagai pengajar dan penelitei ditekuninya selama lebih dari 20 tahun, sehingga ia ahli untuk urusan ekonomi, khususnya makro ekonomi, ekonomi industri, perdagangan internasional dan usaha mikro, kecil dan menengah. 
Pada awal ia kuliah, jurusan ekonomi tidak populer, masyarakat lebih mengenal “dokter dan insinyur”, sehingga ia merasa terdampar. Seiring berjalanya waktu, ia menyatu dengan studi yang digelutinya. Menurutnya, bidang studi ekonomi banyak memberikan jawaban-jawaban persoalan masyarakat. 
Dari pemikiran yang dikemukakannya, lebih banyak memuat paham ekonomi kerakyatan. Ia selalu mengkritisi kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah yang cenderung liberal. Ia mendorong gagasan ekonomi kerakyatan Megawati-Prabowo sewaktu mencalonkan diri menjadi Capres 2004, dan gagasan kemandirian ekonomi JK-Wiranto. Pada masa Orde Baru, ia termasuk peneliti yang berani mengeluarkan hasil penelitian yang tidak sejalan dengan pemerintah. Intimidasi dari beberapa pihak tidak menggentarkannnya untuk menyuarakan kejujuran dan kebenaran. Di sisi ini, Hendri Saparini mempunyai kelebihan, perempuan intelek dengan gagasan dan pemikiran ekonomi yang matang, selalu melihat dari sudut pandang kesejahteraan nasional, dan berani mengungkapkan gagasan walaupun tidak sejalan dengan penguasa atau khalayak umum. 
Ekonom UGM ini sudah terjun dibidang organisasi sejak ia masih di bangku SMP, menceburkan diri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Saat di bangku SMA, ia terpilih menjadi ketua OSIS. Dari itu, ia aktif di berbagai organisasi, dimana salah satunya adalah ECONIT. 
Tahun 1994, bersama mantan menteri keuangan Rizal Ramli dan beberapa temannya, Hendri mendirikan lembaga riset dan konsultan ekonomi, Econit Advisory Group. Pada masa itu, Econit mungkin satu-satunya lembaga yang berani mengkritik kebijakan ekonomi rezim Soeharto. Pada era Soeharto, hasil kajian Econit sering dikutip oleh media baik nasional maupun internasional. Setelah sekian tahun aktif di Econit, pada tahun 2005 ia menjadi pemimpin lembaga yang didirikannya. Saat ini Hendri Saparini memimpin sebuah lembaga yang bergerak dibidang ekonomi bernama Centre Of Reform on Economics Indonesia (CORE) n 
Salah satu ekonom perempuan Indonesia dengan pemikiran cemerlang, kritis, dan brilian. Didalam jiwa pendidik dan peneliti ini, tersimpan karakter pemimpin yang membuatnya mampu menapaki tangga-tangga karir profesionalnya. 
HENDRI SAPARINI 
LEBIH DARI SEKADAR EKONOM...
LAPORAN KHUSUS 
4488 || ELdÍiDsiE KRh uINsuDsO SNepEtSeImAbSeAr T| TUa h |u nN IoII. /1 240 /1 II4I / |2 L0I1D4ER INDONESIASATU 
Inilah masalah bangsa yang menurut saya harus 
disentuh oleh semua orang, semua pemimpin 
dalam kontek negara kebangsaan, khususnya 
pasca Pesta Demokrasi 2014 supaya pemilihan 
umum tidak sekadar menjadi ritual demokrasi 
tanpa roh,” tegasnya. 
Menyikapi berbagai gejolak pasca reformasi yang 
pada tingkat ekstrimnya adalah ancaman separatisme 
dari dearah, cak Ali tegas bersikap: “Bagi NU, bentuk 
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan 
Pancasila adalah final. Sejatinya, wujud dari negara ini 
adalah bagian dari sebuah kreasi dimana salah satu 
pencipta dan pendiri Indonesia yang plural itu adalah 
NU sendiri.” Munculnya Islam garis keras yang seolah 
menafikan paham demokrasi yang sudah disepakati, 
menurut Cak Ali, harus didekati dari sudut pAndang 
Islam sendiri yang secara hakiki adalah senapas den-gan 
demokrasi dan menerima pluralisme. 
“Islam mengajarkan tidak boleh ada uniformitas, 
penyeragaman apa lagi penyatuan. Kalau uniformi-tas 
dalam arti cara penyatuan fisik, itu tidak boleh. 
Karena Islam mendasarkan bahwa faktanya dari sana 
(dari Tuhan) manusia itu diciptakan berbeda-beda 
dan bersuku-suku. Tapi perbedaan itu dalam pandan-gan 
Islam bukan untuk dibenturkan, bukan untuk 
dikonflikkan, tetapi untuk di taarufkan, didamaikan, 
menjadi bagian dari komunitas yang saling membesar- 
“Kohesivitas sosial, 
unsur utama dalam 
kehidupan ber-negara 
Indonesia 
yang 
majemuk, telah luntur. 
Agama mayoritas diben-turkan 
dengan yang 
minoritas. Penduduk 
asli berkonflik dengan 
pendatang. Kelompok 
ekonomi atas bersemba-rangan 
dengan 
kelompok 
ekonomi bawah. Daerah 
beradu tanduk dengan 
pusat. “Struktur sosial 
bangsa ini sudah rapuh,” 
ujar Ali Masykur Musa. 
kan. Dengan demikian, Islam, kebangsaan dan plural-isme 
itulah napas dari demokrasi. Jadi, dengan bahasa 
lain Islam adalah agama yang sangat demokratis dan 
sejalan dengan demokrasi,” paparnya. 
Betapapun, ia toh menyadari di lingkungan Islam 
sendiri ada sebagian yang belum mampu menerima 
bahwa nation state (negara kebangsaan) yang berdasar-kan 
Pancasila ini, itu bisa diterima sebagai paradigma. 
“Islam itu hanya menyebutkan tiga prinsip di 
dalam sebuah sistem kenegaraan: Yang pertama yang 
disebut Al musyawah artinya kesederajatan (de-mokrasi). 
Manusia tidak dibedakan dalam komunitas 
negara, baik di dalam politik, hukum dan pemerin-tah, 
itu sama. Yang kedua, di dalam sistem negara itu 
menegakkan keadilan. Itu juga prinsip dari Islam itu 
sendiri. Jadi, selama pemerintah menegakkan keadilan, 
dan tentu dengan itu menafikkan kebatilan, maka 
itu sudah bisa diterima oleh Islam dalam paradigma 
filosofisnya. 
Yang ketiga adalah freedom atau kebebasan untuk 
berpendapat dan berkreasi dan sebagainya. 
“Nah, Indonesia, meskipun tidak menamakan 
dirinya sebagai negara Islam, tiga prinsip tersebut 
tetap dijunjung tinggi. Jadi, menurut Islam hubungan 
Islam dengan kebangsaan tidak perlu didikotomikan,” 
tandasnya n 
ALI MASYKUR MUSA
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 49 
JAHJA SETIAATMADJA 
Nasionalisme bukan hanya 
milik politisi. Dalam 
sebuah pertemuan dengan 
para Pemimpin Redaksi 
di Bali setahun berselang, 
Jahja Setiaatmadja 
berujar “BCA tidak tertarik 
mendirikan cabang-cabangnya 
di luar negeri. 
Perhatian utama kami 
adalah bagaimana BCA 
dapat hadir sampai ke 
pelosok tanah air untuk 
membangun ekonomi 
rakyat.” 
Media menyebutnya 
sebagai “ Sang Dirigen 
Perbankan.” Orang 
nomor satu di Bank 
Central Asia(BCA), bank 
swasta nasional terbesar 
di Indonesia memang 
berasal dari keluarga 
perbankan. Tiga 
puluh lima tahun ayahnya 
bekerja di Bank Indonesia 
sebagai 
kepala kasir 
hingga pensiun. 
Lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas 
Indonesia ini mengawali kariernya 
sebagai Junior accountant di kantor 
akuntan publik PriceWaterhouse Coo-pers1979. 
Sembilan tahun berselang ia menduduki 
jabatan sebagai direktur keuangan di Kalbe Group 
dan di tahun 1989 menduduki posisi direktur 
keuangan di Suzuki Mobil Group. 
Setelah 21 tahun berkpirah di BCA, ia diangkat 
Presiden Direktur BCA setelah pada tahun 2011. 
Dengan kepemimpinan dan kemampuan 
manajerialnya, Jahja sukses mengembangkan 
sejumlah program prestisius. Misalnya, me-nyediakan 
layanan transaksi perbankan kepada 
hampir 12 juta rekening nasabah melalui produk 
ATM, internet banking dan mobile banking. 
Di bawah kepemimpinannya, BCA mampu 
meraup keuntungan Rp 14,3 triliun sepanjang 
tahun 2013 n
LAPORAN KHUSUS 
50 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
BUSTANUL ARIFIN 
Bustanul Arifin adalah pengamat ekonomi pertanian yang mengedepankan perjuangan untuk petani melalui jalur akademis dan jalur profesional yang dimilikinya sebagai peneliti, konsultan, dan penulis karya-karya ilmiah tentang ekonomi pertanian. Sebelumnya, Bustanul tidak berminat dengan dunia politik walaupun dengan berpolitik juga bisa mempermudah pencapaian tujuannya memperjuangkan para petani. 
Mengambil bidang pertanian untuk mendapatkan gelar S-1 di IPB tahun 1985, Bustanul awalnya tidak terpikir untuk mengambil jurusan ini. Setelah lulus SMA, Bustanul ingin mengambil pendidikan dokter di Universitas Airlangga yang tidak jauh dari kampung halamannya di Madura. Berkat dorongan guru-guru SMAnya, Bustanul mengambil peluang untuk masuk di IPB tanpa tes karena Bustanul siswa berprestasi. 
Berbekal pelajaran berdemokrasi yang didapatkan dari ayahnya, Bustanul beradaptasi di kota Bogor yang sama sekali asing baginya. Rektor IPB saat itu, Andi Hakim Nasution, adalah orang yang paling berpengaruh terhadap pola pemikiran ilmiah Bustanul. Selepas kuliah, ia sempat bekerja sebagai Kepala Project Management Unit (PMU) Proyek Pengembangan Pedesaan Wilayah (P3W) Transmigrasi Terpadu Krueng Tadu, Aceh Barat di tahun 1986-1987. Di sini Bustanul menimba pengalaman kehidupan para petani yang hidup di lahan terpencil. Tak sampai setahun bekerja, Bustanul lolos mendapatkan beasiswa di University of Wisconsin-Madison, Amerika. Di sana beliau mengambil program pascasarjana dan doktoral. 
Sepulangnya dari Amerika, semakin bulat tekad Bustanul untuk menaikkan taraf hidup petani. Selain menjadi dosen, Bustanul Arifin bergabung dengan INDEF (Institute for Development of Economic and Finance) dan berhasil menjadikan INDEF sebagai pusat kajian ekonomi dan keuangan yang terpercaya. Sampai saat ini, Bustanul aktif melakukan penelitian di bidang pertanian tanah air untuk menemukan penyebab di negeri yang hasil pertaniannya melimpah ini para petaninya tidak bisa makmur.n
MUHAMMAD PRAKOSA 
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 51 
Sebelum diangkat menjadi menteri tidak banyak orang mengenal namanya. Kiprahnya di tengah masyarakat belum banyak terdengar. 
Penampilannya tenang. Sebagai menteri ia dinilai dekat dengan Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia dipercaya memimpin Departemen Kehutanan Kabinet Gotong-Royong setelah sebelumnya menjabat Menteri Pertanian di era Abdurrahman Wahid. 
Sebelumnya, ia adalah salah seorang anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP. 
Selama menjabat Menteri Pertanian, ia sudah berusaha dengan semampunya untuk bisa berperan mengatasi kerawanan pangan yang terjadi ketika itu. Tapi tetap saja banyak orang tidak terlalu berharap. Sampai akhirnya ia diberhentikan oleh Gus Dur dari jabatan Menteri Pertanian pada 26 Agustus 2000. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan, Prakoso pernah menjabat Wakil Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Jakarta. Pria kelahiran Yogyakarta, 4 Maret 1960, ini terakhir juga aktif di Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PDI Perjuangan. Dalam menjalankan kebijakan kehutanan, Prakosa menegaskan tidak ada yang bersifat sentralistik dan bertentangan dengan semangat Otonomi Daerah. Hal itu dikemukakannya sehubungan dengan adanya keluhan bahwa ia menjalankan kebijakan yang sentralistik. 
Salah satu butir dari lima program prioritas Departemen Kehutanan terdapat butir penguatan desentralisasi yang diharapkan seiring dengan semangat Otonomi Daerah. 
Sementara itu, hanya satu izin yang kewenangannya masih ada di tangan Menhut yakni Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam atau IUPHHK pada hutan tanaman.n 
PENGUATAN DESENTRALISASI 
UNTUK OTONOMI DAERAH
LAPORAN KHUSUS 
52 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 
Faisal Batubara atau yang lebih dikenal 
dengan nama Faisal Basri adalah seorang 
ekonom dan politikus berdarah Sumatera. 
Pria kelahiran Bandung tanggal 6 Novem-ber 
1959, memiliki nama belakang Basri 
diambil dari namanya ayahnya Hasan 
Basri Batubara sebagai salah satu bentuk 
penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak yang juga 
keponakan dari mendiang 
Wakil Presiden RI Adam Malik ini 
juga merupakan salah seorang pendiri Mara (Majelis Amanah 
Rakyat) yang kemudian hari menjadi Partai Amanat Nasional 
(PAN). Faizal Basri awalnya dipercaya sebagai Sekjen PAN 
yang pertama dan pasca Kongres I di Yogyakarta dipercayakan 
sebagai salah satu Ketua. 
Dia juga menjadi pendiri beberapa organisasi nirlaba lain-nya 
seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, 
dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak mahasiswa, Faisal 
sudah aktif di berbagai organisasi. Dia masuk di Fakultas Eko-nomi, 
Universitas Indonesia pada tahun 1978 tatkala kampus 
sedang bergejolak. Gejolak politik membawanya kian larut 
dalam berbagai gerakan organisasi. Setelah menyelesaikan 
studinya di sana, Faisal kemudian diangkat menjadi dosen 
mata kuliah baru yakni Ekonomi Politik yang baru diperke-nalkan 
di FEUI pada akhir 1980-an. Pada tahun 2000, Faisal 
ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi 
Presiden Wahid. 
Setelah mundur dari PAN pada awal 2001, dia tetap aktif 
dalam kehidupan politik. Faisal mendirikan organisasi politik 
Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum Dewan 
Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 
2010. Kini ia dipercaya sebagai Ketua 
Dewan Pertimbangan 
Nasional 
PI. Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng 
Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin 
Sueb ikut berkontestasi merebut kursi Gubernur DKI Jakarta 
dari jalur independen, namun gagal n 
FAISAL BASRI
LAPORAN KHUSUS 
Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 53 
Guruh Soekarnoputra lahir dengan 
nama Mohammad Guruh Irianto 
Soekarnoputra 
dikenal sebagai seniman 
dan juga politikus. Anak bungsu 
dari pasangan Ir. Soekarno, presiden 
Indonesia 
pertama dengan Fatmawati ini menyukai 
kesenian 
dan sastra sejak anak-anak. Pada usia lima 
tahun, 
Guruh sudah belajar menari Jawa, Sunda, Bali 
dan mementaskan tariannya di atas panggung. Pada 
usia itu juga ia membentuk band bocah dan bermain 
piano. 
Menjelang remaja, Guruh membentuk band The 
Beat-G (tahun 1965) dan merilis album perdananya 
di tahun 1975 berjudul Guruh Gypsy, yang berisi 
musik paduan gamelan Bali. Dua tahun kemudian, 
ia mendirikan organisasi pemuda, Swara Mahardika 
(berubah menjadi Yayasan Swara Mahardika pada 
1987), dan PT Gencar Semarak Perkasa (GSP) pada 
tahun 1989. 
Guruh mengadakan pagelaran untuk menunjukkan 
ekspresi seninya, antara lain adalah Pagelaran Karya 
Cipta Guruh Soekarno Putra I pada 1979, Pagelaran 
Karya Cipta Guruh Soekarno Putra II: Untukmu 
Indonesiaku dan memproduksi film semi-dokumenter 
Untukmu Indonesiaku (1980), Pagelaran Karya Cipta 
Guruh Soekarno Putra III: Cinta Indoensia Pagelaran 
Jakarta Week di Singapura (1984), dan Pagelaran Karya 
Cipta Guruh Soekarno IV: Gilang Indonesia Gemilang 
(1986). Selain itu, Guruh juga pernah menggelar 
pertunjukan kolosal ‘JakJakJakJak Jakarta’ dalam rangka 
ulang tahun Jakarta ke 462 tahun (1989), Pagelaran 
Kolosal: Gempita Swara Mahardhika dalam rangka 10 
tahun Swara Mahardika (1987). 
Sementara itu, peran Guruh di bidang perfilman 
adalah perannya menjadi ilustrator musik film Ali 
Topan Anak Jalanan. Ia juga pernah berperan sebagai 
Sunan Muria dalam film Sembilan Wali (1985) 
Terkait dengan kehidupan pribadinya, adik mantan 
presiden RI Megawati Soekarno Putri ini pernah 
menikahi 
seorang penari asal Uzbekistan, Sabina 
Guseynova pada 20 September 2002 di Tashkent, 
Uzbekistan. Dalam perkawinannya itu, Guruh 
menyerahkan 
Al-Quran, Buku Di Bawah Bendera 
Revolusi dan Buku Otobiografi Presiden Soekarno 
sebagai mas kawin. Namun perkawinannya tak berusia 
lama dan kini kembali sendiri. Guruh dinilai banyak 
kalangan layak memimpin Departemen Pariwisata pada 
pemerintahan Jokowi-JK n 
MOHAMMAD GURUH 
IRIANTO SOEKARNOPUTRA
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial
Edisi spesial

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Edisi spesial

ppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptx
ppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptxppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptx
ppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptxPascalisBataraRidean
 
Psi koran solidaritas 12
Psi koran solidaritas 12Psi koran solidaritas 12
Psi koran solidaritas 12GSaroso PSid
 
Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...
Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...
Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...Taruna Ikrar
 
Catatan sekjend PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semua
Catatan sekjend  PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semuaCatatan sekjend  PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semua
Catatan sekjend PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semuappibelanda
 
Majalah I Am President Edisi Juni 2013
Majalah I Am President Edisi Juni 2013Majalah I Am President Edisi Juni 2013
Majalah I Am President Edisi Juni 2013Mudrikan Nacong
 
Ulasan mengenai majunya jenderal purn. tni djoko santoso untuk ri 1 _ji...
Ulasan mengenai majunya jenderal  purn.  tni   djoko santoso   untuk ri 1 _ji...Ulasan mengenai majunya jenderal  purn.  tni   djoko santoso   untuk ri 1 _ji...
Ulasan mengenai majunya jenderal purn. tni djoko santoso untuk ri 1 _ji...Arif Rohman Pembangun
 
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEsaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEmas Agus Prastyo Wibowo
 
(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016
(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016
(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016ekho109
 
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan JakartaMencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakartamusniumar
 
PERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptx
PERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptxPERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptx
PERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptxherry susanto
 
Revolusi mental singkat kbn Rabu 27 april 2019
Revolusi mental singkat kbn  Rabu 27 april 2019Revolusi mental singkat kbn  Rabu 27 april 2019
Revolusi mental singkat kbn Rabu 27 april 2019YaniAntariksa
 
Revolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerja
Revolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerjaRevolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerja
Revolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerjaYani Antariksa
 

Semelhante a Edisi spesial (20)

ppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptx
ppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptxppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptx
ppt TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.pptx
 
Psi koran solidaritas 12
Psi koran solidaritas 12Psi koran solidaritas 12
Psi koran solidaritas 12
 
Report Bp. Jokowi
Report Bp. JokowiReport Bp. Jokowi
Report Bp. Jokowi
 
Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...
Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...
Teror penembakan anggota polri dan kondisi keamanan nasional (harian pelita 2...
 
Catatan sekjend PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semua
Catatan sekjend  PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semuaCatatan sekjend  PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semua
Catatan sekjend PPI Belanda 2012/2013 Ridwansyah Yusuf Achmad - semua
 
Jokowi jk
Jokowi jkJokowi jk
Jokowi jk
 
Jokowi jk
Jokowi jkJokowi jk
Jokowi jk
 
Menyongsong Fajar Baru
Menyongsong Fajar BaruMenyongsong Fajar Baru
Menyongsong Fajar Baru
 
Majalah I Am President Edisi Juni 2013
Majalah I Am President Edisi Juni 2013Majalah I Am President Edisi Juni 2013
Majalah I Am President Edisi Juni 2013
 
Ulasan mengenai majunya jenderal purn. tni djoko santoso untuk ri 1 _ji...
Ulasan mengenai majunya jenderal  purn.  tni   djoko santoso   untuk ri 1 _ji...Ulasan mengenai majunya jenderal  purn.  tni   djoko santoso   untuk ri 1 _ji...
Ulasan mengenai majunya jenderal purn. tni djoko santoso untuk ri 1 _ji...
 
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEsaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
 
(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016
(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016
(sindonews.com) Opini hukum-politik 4 oktober 2016-3 november 2016
 
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan JakartaMencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta
Mencari Pemimpin untuk Masa Depan Jakarta
 
PERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptx
PERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptxPERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptx
PERAN PEMIMPIN DLM MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS.pptx
 
Kriteria presiden ri masa depan
Kriteria presiden ri masa depanKriteria presiden ri masa depan
Kriteria presiden ri masa depan
 
pointing 1 PDF
pointing 1 PDFpointing 1 PDF
pointing 1 PDF
 
Pointing 1
Pointing 1Pointing 1
Pointing 1
 
Revolusi mental singkat kbn Rabu 27 april 2019
Revolusi mental singkat kbn  Rabu 27 april 2019Revolusi mental singkat kbn  Rabu 27 april 2019
Revolusi mental singkat kbn Rabu 27 april 2019
 
Revolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerja
Revolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerjaRevolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerja
Revolusi mental yang dapat meningkatkan integritas dan kinerja
 
Arus bawah edisi 1-juni 2014
Arus bawah edisi 1-juni 2014Arus bawah edisi 1-juni 2014
Arus bawah edisi 1-juni 2014
 

Edisi spesial

  • 1. For Decision MakersMAJALAHFor Edisi Spesial September | Tahun II | 201469 for 69 Rp. 35.000 www.indonesiasatu.com
  • 2. 4 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU COVER STORY TNI (Purn) Chappy HakimEffendi ChoirieKomarudin WatubunTeras ZonMarwah Daud IbrahimMaruarar SiraitGayus SarumpaetSiswono HusodoDr. Akbar TandjungHendri SpariniSeto GumaySri Sultan Hamengku Buwono XSiti NurbayaDenny Tewu
  • 3. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 5 COVER STORY For Decision Makers MAJALAH INDONESIASATU a message of unity in diversity f o u n d a t i o n Teras Narang Mahfud MD Fadli Zon Gayus Lumbunn Fadel Muhammad Fadjroel Rachman Seto Mulyadi Hashim Djojohadikusumo Siswono Yudo Husodo
  • 4. 6 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU COVER STORY SALAM INDONESIASATU UNTUK JOKOWI-JK 12-21 9 9 JOKOWI-JK ADALAH KITA
  • 5. Edisi Khusus SeptemberN |o T.a 1h3un / III / 2014 | LÍIDER INDONESIASATU | 7 22-95 96 REVOLUSI MENTAL, APA ARTINYA ITU? END NOTE LAPORAN KHUSUS
  • 6. 8 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Dari Meja Redaksi 69 for 69 INDONESIASATU 2014 Majalah Lider edisi spesial 69 for 69 disajikan dalam suasana kegembiraan memperingati HUT RI ke-69 sekaligus menyambut pemimpin nasional yang baru terpilih secara demokratis dan sah (legitimate) sesuai konstitusi. Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 9 Agustus 2014, dan dikuatkan melalui keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 Agustus 2014. Tidak ada yang istimewa dari liputan Lider kali ini karena kami berangkat dari berbagai data termasuk foto yang sudah tersebarluas di media cetak dan elektronik termasuk sosial media. Yang ingin kami sampaikan pada pembaca soal topik 69 for 69 INDONESIASATU 2014 adalah keseksian angka 69 itu. Enampuluh sembilan adalah usia RI hari ini, dan 69 juga adalah sebuah persembahan 69 tokoh dan pemikiran untuk Indonesia. Lima tahun lalu ketika RI berusia 64 tahun, tepatnya 12 Oktober 2009, kami mempersembahkan 64 tokoh untuk Indonesia dalam karya bertajuk MOST WANTED LEADERS. Dari 64 tokoh, menurut kajian Lider jelas dimaknai dalam dua pilihan rasional. Bahwa kelak mereka memilih jalan menjadi, “Most leaders” atau “Most wanted” merupakan pilihan setiap penguasa yang memiliki otoritas di dunia. Lebih jauh dari itu, Lider juga memaknai pertanggung jawaban seorang pemimpin pada akhirnya. Itulah hidup seorang pemimpin, hanya ada dua pilihan, tapi harus mampu mengambil keputusan. Lider INDONESIASATU memiliki ukuran tersendiri dimana seorang figur yang di tampilkan harus memiliki sedikitnya tiga parameter yaitu, integritas, profesionalitas dan personalitas, yang dipayungi olehnilai- nilai ideologi Pancasila. Persembahan kepada presiden terpilih adalah sesuai visi dan misi Jokowi-JK yang di breakdown dari sikap, langkah, harapan, janji kampanye hingga partai pendukung maka Lider menawarkan sejumlah kajian dalam poros TRISAKTI Soekarno yang dikawal oleh sebuah penegakan hukum yang ketat. Misalnya saja, pengusulan kabinet Jokowi – JK yang kami beri nama, KABINET INDONESIASATU. Konsep ini mengandung makna Continuity in Change, dengan pengelompokan bidang kerja kementerian seperti, bidang Politik, Ekonomi dan Budaya serta dikawal bidang hukum agar tidak anarkis. Memang bangsa ini harus berpikir besar tapi harus menginjak bumi. Seperti konsep “Revolusi Mental Jokowi”. Ini gagasan besar, bahkan Bung Karno sendiri mengakui belum sempat melaksanakannya. Menurut Stephen Covey , “think globally, act locally”. Soekarno sebagai pemimpin memberikan arah bagi para pemuda harapan bangsa, “gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”. Dalam menjalankan pemerintahan nanti, Jokowi-JK dipastikan akan menghadapi berlaksa persoalan, seperti Koalisi Parpol Merah Putih di Parlemen, tapi percayalah dengan niat yang baik dan proses yang baik, pasti hasil akan baik. Dengan demikian Jokowi–JK harus tidak membiarkan dirinya didikte oleh berbagai kepentingan dalam upaya mensejahterahkan rakyat. Sebagai penutup catatan ini, kami ingin persembahkan bagian pidato Sukarno bertajuk “Indonesia Menggugat” tahun 1930, “bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian”. Selamat membaca... LIDER INDONESIASATU | No. 14 / III / 2014
  • 7. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 9 COVER STORY INDONESIASATUa message of unity in diversityfoundationProudly PresentsDedicated to the President ElectJakarta, 25-26 September 2014 Hotel Kartika ChandraJl. Gatot Subroto Kav. 18-20 Jakarta SelatanFor Decision MakersMAJALAH
  • 8. 10 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Publisher/ Chief Editor Freddy Ndolu Managing Editor Albert Rebong Editors Ferry MS Andreas Haryono Antasena Wiyono Photographer Agustinus James Graphic Designer Agustinus James Nurdian.Ns IT & Social Media Nurdian AW Danang Editorial Secretary Silvi YulAnda Marketing & PR Ainurrovic Circulation Erwin Cahaya Editorial and Business address Menara Kartika Chandra Suite 208. Jl. Gatot Soebroto kav. 18-20 Jakarta Selatan. Telp/fax : 021 5252278 redaksi@lider.co.id www.lider.co.id Marketing Contact Telp/fax: 021 5252278 Penerbit PT. Mitrasari Media Promotion LIDER adalah sebuah majalah pengetahuan disebar secara nasional (nation wide knowledge magazine), fokus pada isu visi dan pemikiran pemimpin (leaders) kepemimpinan (leadership) secara luas. Pemimpin dimaknai sebagai individu-individu yang sangat berpengaruh baik karena posisinya, maupun karena pengikutnya yang dianggap paling berpengaruh. LIDER merupakan sebuah forum seleksi individual bulanan (monthly magazine), diyakini oleh karena posisi dan otoritas, mer-eka mampu mengelola sumber daya manusia dan material. LIDER tidak bertujuan memperbaiki keahlian individu dalam mengambil keputusan, melainkan menampilkan keunikan dan karakteristik para pengambil keputusan sebagai kekayaan untuk sebuah pembelajaran. Inilah yang membedakan LIDER dengan penerbitan lain. Lebih dari itu, LIDER merepresentasikan sebuah forum berkembangnya ide-ide dan opini terhadap perubahan-perubahan besar dari berbagai pelosok negeri maupun dunia. KENAPA PERLU IKLAN? Tujuan iklan (advertising) adalah untuk mencapai para pengambil keputusan, mereka yang komit untuk membeli barang dan jasa media. Semua yang ditampilkan bisa menjadi sesuatu yang mubazir, apabila retorika tidak menghasilkan keputusan untuk membeli. Himbauan dapat berwibawa manakala ada keputusan untuk mem-beli. Sebaliknya himbauan tidak bernilai, manakala tidak mencapai harapan yang dituju. LIDER membutuhkan biaya yang paling efisien untuk mendu-kung kerja profesional wartawan dalam koridor ekonomi Pancasila. Lebih dari itu, kami menjamin apa yang Anda bayar untuk upaya mencapai posisi dan kekuasaan melalui pesan advertising Anda. MENGAPA PERLU PENGAWASAN SIRKULASI? Karena tujuan penerbitan LIDER untuk pembaca, maka sirkulasi menjadi sangat penting. Tanpa monitor sirkulasi akan sulit mencapai harapan yang dituju. Karena pembaca merupakan kekuatan kami; pembaca adalah istimewa; keistimewaannya itulah kami tempatkan pembaca pada level tertinggi dari identitas kami. Untuk itu, kami akan terus memperbaharui (updating) setiap hari daftar pembaca LIDER melalui riset media komunikasi yang tersedia. KEBIJAKAN REDAKSI LÍDER INDONESIASATU | NO. 12 / II / 2014 HOTLINE : 0812 8094 0260
  • 9. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 11 COVER STORY JOKOWI ADALAH Iklan politik Presiden terpilih Jokowi Widodo telah mengubah kesejatian sebuah iklan. Sebuah survei di Amerika Serikat menunjukkan 75 % dari sebuah iklan adalah not visible, 14 % terrible, 1% horrible. Secara berbeda, “Jokowi adalah kita” mewakili suara hati kebanyakan dari rakyat Indonesia: kerendahan hati, kesetiaan, ketulusan, kerja keras, tegas dan berani, prestasi dan kesederhanaan. “Rakyat sudah jenuh dengan gaya kepemimpinan yang ada selama ini yang lebih mementingkan penampilan, gagah dengan gaya bicara serba terukur dan lebih mementingkan wibawa,” kata wakil ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari. Pernyataan ini kembali mempertegas kecerdasan iklan politik Jokowi, sesungguhnya karena iklan ini tidak dibuat untuk memoles kekurangan yang ada pada Jokowi tetapi lebih pada kegiatan kreatif untuk mendeduksi apa yang ada padanya, tanpa ia sendiri harus mengatakan siapa dia. Dengan kemenangan di tangan ia tetap sosok sederhana, rendah hati yang tidak ingin membalas upaya mendiskreditkan dirinya. Ia juga tulus dengan perjuangannya untuk rakyat dan setia pada ucapannya ‘ silahkan bergabung dengan yang lain kalau ingin mendapatkan kekuasaan’. “Jokowi tidak perlu bersusah payah untuk menjelaskan kepada rakyat gagasan-gagasan yang ada di kepalanya, karena dirinya sendiri adalah pernyataan tentang apa yang diinginkan rakyat,” lanjut Tohari. Dengan selesainya proses gugatan di Mahkamah Konstitusi, Jokowi tidak hanya presiden yang terpilih secara demokratis tetapi juga legiti-mate. Sebuah proses yang paripurna. Pertanyaan terakhir kembali kepada sang presiden terpilih untuk membentuk pemerintahan khas dirinya yang berarti pula khas kita untuk membuktikan sebaliknya bahwa 75% iklan “ Jokowo Adalah Kita” adalah visible, 14% credible dan 1% hopeful n KITA COVER STORY
  • 10. SALAM INDONESIASATU UNTUK JOKOWI-12 | ELdÍDisEi KRh IuNsuDsO SNeEptSeImAbSeArT | UTa h| u Nn oII.I 1/ 240 / 1II4I / 2| 0L1ID4ER INDONESIASATU
  • 11. INDONESIASATU JOKOWI-JK Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 13 COVER STORY “Saya harus berdiri bersama dengan siapapun yang berdiri di jalur yang benar, dan berdiri dengan mereka yang saat itu benar, dan berpisah dengannya ketika mereka mulai salah” Abraham Lincoln, Presiden AS ke-16. No. 14 / LÍDER
  • 12. 14 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU COVER STORY Mungkin ungkapan ini layak disematkan pada sosok Joko Widodo (Jokowi), presiden terpilih dengan suara terbanyak pada pemilihan presiden secara langsung pada 9 Juli 2014. Penampilan dan postur tubuhnya bagaikan lelaki kurang “gizi” seperti Abraham Lincoln presiden AS ke-16 tapi sikap, langkah, dan visi hidupnya sederhana tapi kokoh. Lewat ungkapan ini, Jokowi yang terbaik dan benar buat rakyat. Langkah pada jalur yang benar memang bisa diucapkan tapi, berbuat secara konsisten di jalur yang benar dan memuaskan semua orang adalah sesuatu yang sangat sulit. Itulah mengapa banyak penguasa yang ingin menjadi pemimpin, tapi tidak pernah sampai. Jokowi adalah pemimpin yang juga seorang Presiden RI. Tinggal dibuktikan saja kepada sekitar 250 juta rakyat Indonesia, apakah pengalaman mengajak rakyat untuk berubah sebagaimana yang sudah dilakukan ketika menjabat sebagai walikota Solo, kemudian sekitar 14 bulan sebagai gubernur DKI Jakarta dapat diterapkan pada skala nasional. Majalah Lider pada terbitan perdana Juni 2012 telah memberikan judul, “Next Lider Jokowi”. Ketika sang presiden terpilih masih menjabat sebagai walikota Solo. Perbincangan di ruang redaksi sederhana saja, ‘orang ini kelak bukan saja gubernur, tapi presiden akan mudah diraihnya’. Figur dan penampilan Jokowi merupakan sosok yang sudah lama dinanti- nanti rakyat karena mereka sudah muak dengan segala kemewahan berbungkus kemunafikan dan ketidakjujuran. Proses pemunculan Jokowi memang fenomenal. Memang menarik fenomena Jokowi, dia bukan siapa- siapa, seperti kita pada umumnya. Tetapi dalam ukuran majalah Lider, Bapak Jokowi mempunyai karakter integritas, profesionalitas, dan personalitas yang nyaris sempurna. Beliau menjadi trending topic media, pembicaraan publik dikalangan kelas menegah ke bawah di seantero negeri dari Sabang sampai Merauke dan dari Mianggas sampai Pulau Rote. “Blusukannya” melangkah lebih cepat dari bawahannya. Ia menyelesaikan masalah dengan sabar dan tidak memaksakan kehendak. Dan rakyatpun memutuskan, “yang ini sudah kita punya pemimpin”, kata Manek dari Pulau Rote. Pernyataan pengakuan ini, hampir merata di berbagai termpat. Desakan kepada Ibu Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan untuk memberikan restu kepada kadernya itu tak dapat dibendung. Dalam suatu kesempatan, ketika ditanya wartawan
  • 13. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 15 COVER STORY apakah Jokowi akan diusung menjadi calon presiden? Megawati berseloroh, “Gubernur saja sudah kurus seperti ini, apalagi presiden”. Proses penjaringan dan penyaringan calon presiden 2014 begitu marak, Jokowi digadang-gadang mau di calonkan dari partai lain, tapi tetap jawabnya datar, “saya tidak mikir, kalau soal calon presiden tanya Ibu Mega”. Sebut saja awal Januari hingga menjelang pemilu legislatif, berbagai survei menunjukan Jokowi mendapat urutan tertinggi soal presiden pilihan rakyat. Tepatnya tanggal hari Jum’at tanggal 25 April 2014, yakni 14 hari menjelang pencoblosan Pileg. Mengenakan pakaian khas Betawi di pendopo rumah Si Pitung, Jokowi menyampaikan restu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai capres dari partai wong cilik. “ Alhamdulillah, saya siap menerima mAndat” sambil mencium bendera merah putih yang kebetulan ada dipendopo itu. Megawati nampaknya sedang menguji integritas dan kesetiaan Jokowi, ternyata Jokowi memang tokoh yang setia dan loyal pada pemimpinnya. Di diri Jokowi terpancar sosok pemimpin rakyat yang didambakan dan ditunggu-tunggu sejak lama. Tinggal saja bagaimana Jokowi menyesuaikan dalam protokoler kepresidenan yang sarat militeristik, atau membangun sebuah model lembaga kepresidenan sesuai warna kepemimpinannya. Kontestasi panas yang di tampilkan pasangan Jokowi–Jeka vs Prabowo- Hatta Radjasa telah menampilkan sebuah hiburan yang menarik walaupun ditabur ketegangan namun dapat disudahi dengan sebuah pengakuan kemenangan kubu Prabowo-Hata. Pasangan Jokowi – JK memenangkan kontestasi pilpres dengan total suara, 70.997.833 ( 53,15 %) sedangkan Prabowo Hatta Rajasa memperoleh total suara 62.576.444 (46,85 %). Koalisi Rakyat vs Koalisi Merah Putih Melihat konstelasi pertarungan dari data KPU menunjukan perolehan kursi DPR dari koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla “hanya” diisi empat parpol yang lolos ke DPR 2014-2019, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), Partai Kebangkitan Bangsa (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, maka pasangan tersebut memperoleh dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR. Sementara koalisi Merah Putih berisi enam parpol yang diharapkan menjadi penyeimbang di DPR periode 2014-2019, yakni Partai Gerindra (11,81 persen, 73 kursi DPR), Partai Golkar (14,75 persen, 91 kursi DPR), Partai Amanat Nasional (7,59 persen, 49 kursi DPR), Partai Persatuan Pembangunan (6,53 persen, 39 kursi DPR), Partai Keadilan Sejahtera (6,79 persen, 40 kursi DPR), dan Partai Demokrat (10,19 persen, 61 kursi DPR). Jika dijumlah, maka pasangan tersebut memperoleh dukungan 353 kursi DPR. Berbeda dengan pilpres 2009, yang diikuti tiga pasang calon presiden dimana duet Megawati-Prabowo Subianto memperoleh total suara 32.548.105 atau 26,79 %; JK-Wiranto memperoleh 15.081.814 atau 12,41%. Keduanya dikalahkan sang incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) – Boediono dalam satu putaranpilpres dengan total suara, 73.874.562 atau 60,80 %. Sikap Megawati terhadap kekalahan itu di hadapan para kader dan pendukungnya mengatakan, “kita bukan kalah tapi kekurangan suara”. Untuk itu Megawati mengajak kadernya untuk mengambil sikap “oposisi” yakni berada di luar pemerintahan. Sebuah sikap yang kemudian oleh media disebarluaskan sebagai partai oposisi. PDIP dan Gerindra berada di luar pemerintahan sebagai penyeimbang, namun rapuh juga karena fraksi
  • 14. 16 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU partai Gerindra dalam kasus mafia pajak meninggalkan PDIP kemudian mendukung koalisi pemerintah. Pemerintahan SBY-Boediono membangun koalisi yang dipermananenkan melalui sekretariat bersama yang diketuai oleh Aburizal Bakrie, Ketum Partai Golkar yang menguasai sekitar 75% suara di DPR. Lebih lagi, semua wakil partai pendukung mendapat jatah menteri di Kabinet Indonsiabersatu jilid satu dan dua. Sepuluh tahun lamanya sejak 2004, PDIP bertahan dengan sikapnya berada di luar pemerintahan dan sering harus menerima kekalahan dalam voting, pengambilan suara dalam sidang-sidang soal rakyat. Sikap oposisi dalam artian kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak konstitusional yang ditunjukkan PDIP di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri telah memberikan pembelajaran politik yang benar sesuai ideologi Pancasila. Hasilnya, PDIP kembali mendapatkan kepercayaan rakyat untuk memimpin pemerintahan pemerintahan periode 2014-2019. Ada yang berbeda dengan sikap oposisi Megawati yang berlatar belakang sipil, dan Prabowo yang berasal dari militer. Tim partai pendukung Prabowo - Hatta Rajasa, secara diam-diam telah menyiapkan sejumlah skenario misalnya, kalau menang pilpres bagamana dan kalau kalah bagaimana langkah selanjutnya. Pertama, fakta membuktikan bahwa dalam suasana hiruk pikuk pilpres, partai pendukung Prabowo-Hata di DPR ternyata menggolkan UU MD3 sebagai strategi memperkuat kewenangannya di parlemen. MD3 adalah Undang-Undang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. UU MD3 adalah
  • 15. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 17 COVER STORY hasil revisi dari UU No 27 tahun 2009 yang dianggap sudah tidak lagi relevan. MD3 menjadi kontroversial karena salah satu pasalnya tidak lagi memberikan kewenangan pemenang pemilu memimpin lembaga DPR RI. Padahal belum 5 tahun sesuai UU, FPDIP mendukung F-Demokrat sebagai pemenang pemilu 2009 memimpin DPR. Pro-kontra terhadap MD3 yang kini diperkarakan di MK membuka sejumlah peluang. Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai dari sisi hukum sah-sah saja, tapi secara etika tidak etis, karena hasil pemenang pileg telah diketahui. “Seharusnya, jika mau membuat kesepakatan dilakukan sebelum pemenang pileg diketahui. Jika seperti ini kan indikasinya pasti untuk menjegal partai pemenang pemilu.” Sementara pakar hukum lain, Margarito Kamis, menilai MD3 sebagai upaya memberikan kesempatan bagi anggota yang tidak berasal dari partai pemenang pileg untuk menjadi Ketua DPR. “Ini jauh lebih demokratis. Semua orang berhak menjadi ketua. Dengan (revisi) ini pula tidak mengabaikan atau menangguhkan hak anggota menjadi pemimpin (ketua)”. Bisa saja kedua pendapat itu benar, tetapi justifikasinya seyogyanya tidak keluar dari ideologi Pancasila yang memiliki mekanisme pengambilan keputusan yang berbeda dari sistem demokrasi liberal yang condong pada tirani mayoritas. Kedua, segera setelah pengumuman hasil pilpres KPU, koalisi permanen merah putih terbentuk. Pembentukan koalisi “oposisi” dibentuk dalam suasana yang penuh emosi sehingga jelas dapat dilihat sebagai upaya menjegal pemerintahan Jokowi-JK di perlamen. Para analis politik menilai Koalisi Merah Putih akan “rapuh”, karena pengalaman menunjukan koalisi yang dibangun SBY dalam situasi damai sebagai pemenang pemilu sekalipun dikhianati oleh partai pendukungnya. Menurut pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro “Sejak awal bergabung (PPP) tidak utuh. Bahkan awal bergabungnya mereka ke Koalisi Merah Putih diwarnai konflik internal terkait kepemimpinannya.” Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Haryadi, menilai keinginan
  • 16. 18 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Partai Golkar mengincar kursi Ketua DPR merupakan tawaran politik kepada Jokowi-JK. “Itu sebenarnya upaya Golkar untuk negosiasi terhadap kekuasaan yang terpilih yakni Jokowi-JK agar mendapat perhatian. Motif utama Golkar bukan mengincar Ketua DPR tapi bagaimana mereka terlibat dalam pemerintahan Jokowi-JK.” Ketiga, wacana pembentukan Pansus Pilpres 2014 yang dinilai bermasalah. Langkah ini juga dianggap emosional. Hajriyanto Tohari, Wakil Ketua MPR yang juga kader Golkar menilai wacana pansus itu emosional. “ harus hati-hati karena apabila gagal maka pansus- pansus selanjutnya dianggap sebagai upaya menjegal untuk balas dendam atas kekalahan dalam pilpres”. Menariknya pembentukan Pansus Pilpres terkesan dibangun dari rasa kecewa yang besar untuk menjegal langkah pemerintah Jokowi-JK di parlemen dengan hitungan diatas kertas memiliki kursi terbanyak di DPR. Dalam sistem demokrasi parlementer jelas partai oposisi akan bergerak secara destruktif terus berjuang menjatuhkan kekuasaan apabila pemerintahan yang berkuasa gagal menjalankan janji-janjinya. Sebagai ilustrasi, pemerintahan parlementer bentukan Sutan Sjahrir dan Mohammad Hatta November 1945 terus jatuh berulang kali hingga lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, kembali ke sistem presidensiil. Akan tetapi, fakta menunjukan bahkkan di Amerikasekalipun, presiden terpilih akan mengajak pihak yang kalah bekerja sama mengelola bangsa dan negara. Indonesia yang men
  • 17. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 19 COVER STORY ganut sistem presidensiil seharusnya tidak keluar dari koridor sistem presidensiil. Dalam pAndangan Samuel Huntington sistem presidensial tidak mengenal partai oposisi yang berupaya menggantikan (replacement) pemerintahan bila lemah; sistem presidensial lebih mengedepankan transformasi. Pasca reformasi 2004, memang agak sulit menjatuhkan presiden yang sedang berkuasa, karena harus melalui keputusan MK yang biasanya tidak mudah, harus jelas terbukti soal pelanggaran konstitusi. Biasanya pemerintahan lebih kuat dari oposisi karena memiliki kekuasaan menguasai seluruh sumber daya dalam pengelolaan pemerintahan negara. Jokowi harus mampu melakukan perubahan dari atas, agar revolusi mental yang di usung dapat memberikan pesan demokrasi Indonesia yang memiliki roh ideologi Pancasila. Jadi ungkapan Drajad Wibowo (PAN) di TV One 25/8 bahwa Koalisi Merah Putih sedang menyiapkan kabinet bayangan jelas menunjukkan sebuah contradictio in terminis dalam sistem presidensiil. Pemimpin dan Presiden Legitimasi Joko Widodo yang berpasangan dengan Mohammad Jusuf Kalla telah terpilih dan ditetapkan oleh KPU yang kemudian disahkan secara hukum tata negara melalui keputusan MK sebagai presiden dan wakil terpilih secara demokratis dan legitimate periode 2014- 2019. Karena ada juga yang terpilih secara demokratis tapi tidak sah, kata mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Joko Santoso. Dalam konteks ini Jokowi-JK patut berterima kasih atas langkah yang diambil pasangan Prabowo- Hatta. Proses kontestasi politik pilpres antara pasangan Jokowi-JK vs Prabowo – Hatta telah menyuguhkan sebuah pertunjukan yang paripurna. Ada adegan yang melankolis, ada sanguine, dihiasi ketegangan, lucu dan kemudian berakhir dengan damai setelah melalui gugatan pasangan Prabowo-Hatta ke MK yang kemudian ditolak secara keseluruhan permohonannya. Stefan dan Linz menggaris bawahi pentingnya legitimate dari sebuah kontestasi politik yang demokratis dalam menegakan konsolidasi demokrasi. Indonesia kini telah masuk dalam peringkat konsolidasi demokrasi bila dilihat dari proses demokratisasi. Walaupun Stefan mengingatkan bahwa transisi demokrasi tidak pernah akan selesai, tapi paling tidak pemilihan umum yang berlangsung secara langsung, umum bebas, adil dan jujur sejak pemilu 2004, telah menunjukkan bangsa ini semakin matang dalam menapaki anak tangga menuju demokrasi yang sesungguhnya dalam konteks ideologi Pancasila. Yang penting dalam suatu proses tahapan pemilu harus transparan dan tanpa keberpihakan walaupun tekanan melalui media cetak, elektronik dan sosial media bervariasi. Kemudian yang paling penting adalah peran militer (TNI) telah menunjukkan kenetralan
  • 18. 20 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU COVER STORY dan profesionalismenya pada pertarungan Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta. Penggiringan isu seolah terjadi pertarungan antara elite sipil dan militer sehingga harus berhadap-hadapan sipil vs militer tidak terjadi. Pada posisi ini, TNI telah menunjukkan sikapnya tunduk pada konstitusi dan UU yang berlaku. Ketegangan menjadi cair segera setelah Panglima TNI Jenderal Moedoko dan Kapolri Jenderal polisi Sutarman di depan media massa menegaskan TNI dan Polri akan mengambil tindakan tegas manakala ada upaya mengacaukan kontestasi ini. “Indonesia aman percayalah pada kami!” Jokowi banyak dikritik oleh beberapa pengamat sebagai sosok yang tidak layak menjadi pemimpin nasional, karena langkah-langkah Jokowi hingga janji- janjinya lebih mengedepankan peran seorang manajer. Tetapi fakta yang memperlihatkan Jokowi terpilih sebagai presiden dengan suara terbanyak, menunjukkan bahwa rakyat melihatnya sebagai pemimpin yang layak memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Lalu pertanyaannya, kelembagaan kabinet seperti apa, dan cara kerjanya bagaimana yang kemudian dapat mencerminkan efektifitas dan efisiensi pemerintahan negara yang diharapkan?
  • 19. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 21 COVER STORY Kabinet Ideal Jokowi-JK Mengkaji sikap, langkah, janji kampanye, partai- partai pendukung Jokowi – JK dan harapan masyarakat dalam memenangkan kontestasi pilpres 2014 maka strategi presiden akan mengadopsi sejumlah penyesuaian- penyesuaian dan inovasi tapi dalam koridor perubahan yang berkesinambungan ( continuity in change) mengikuti gaya Amerika dalam siklus Reagan- Bush- Bill Clinton- George W. Bush Junior- Obama. Pertemuan dua presiden, SBY dan Jokowi, di Bali dalam rangka mempersiapkan transisi kepemimpinan nasional tanggal 27 Agustus lalu dapat dilihat sebagai awal sebuah tradisi demokrasi berbasis Pancasila. Yang perlu diingat adalah continuity in change yang dipraktikkan Amerika tidak bermakna pemerintahan sebelumnya harus diteruskan sebagaimana adanya oleh pemerintahan baru. Pemerintanan sebelumnya hanya meninggalkan legacy sebagai pertimbangan terhadap perubahan yang akan dilakukan selanjutnya. Headline The Jakarta Post 28 Agustus 2014 “Jokowi Fails to Persuade SBY..” mengirim pesan dini bahwa keaslian kabinet Jokowi yang merepresentasikan dirinya dan keinginan rakyat yang memilihnya tidak sepatutnya tergadaikan, lepas dari niat baik kedua belah pihak. Menarik untuk dicermati bahwa dalam pidato pertamanya di kapal Phinisi pasca penetapan KPU Jokowi tidak membukanya dengan Salam Dua Jari tetapi mengangkat tiga jari yakni persatuan Indonesia sebuah pesan kuat bahwa sebagai Presiden berkualitas pemimpin (bukan sekadar pejabat) ia ingin meyakinkan bangsa sendiri dan bangsa-bangsa lain untuk hidup berdampingan dalam perbedaan dengan SATU tujuan yakni masyarakat yang adil dan makmur. Sikap ini harus tercermin dalam struktur kabinet ideal Jokowi- JK. Terdapat tiga isu utama yang perlu menjadi perhatian yakni, kelembagaan kabinet dan figur menteri, kebijakan dan implementasi dan kepemimpinannya. Kelembagaan kabinet dan figur menteri, perlu mempertimbangkan fakta bahwa Indonesia adalah negara kepulauan bukan kontinental seperti di AS atau Eropa. Pemerintah yang baru harus mampu menjawab ketidakadilan yang selama ini di rasakan sejumlah daerah. “Harus diingat Indonesia ini sangat segemented yang juga fragmented,” kata Hajriyanto Tohari, Wakil Ketua MPR dan kader Golkar. Kelangkaan BBM karena kekurangan pasokan bisa berarti ketidakadilan bagi orang Flores. Ini adalah masalah koordinasi lapangan antar kementerian yang harus dijawab kabinet Jokowi- JK. Kelembagaan pemerintahan mungkin memerlukan beberapa penggabungan, perampingan dalam arti efisiensi dan efektivitas dan mungkin juga perlu penambahan beberapa kementerian. Dalam kerangka efisiensi, efektivitas, dan koordinasi mungkin layak dipertimbangkan perlunya tidaknya posisi wakil menteri kecuali posisi strategis wakil ketiga angkatan bersenjata dan Polri serta Jaksa Agung. Menarik melihat begitu banyak figur yang telah melamar ke kantor transisi Jokowi-JK. Mereka merasa mampu menjabat sebagai menteri seperti yang diharapkan Jokowi. Ternyata mereka salah karena sesungguhnya pemilihan anggota kabinet bukan seperti yang dilakukan Jokowi dalam model lelang jabatan di pemerintahan DKI Jakarta. “Seharusnya mereka tidak perlu melamar, karena kami akan mencari di manapun mereka berada,” kata Jokowi dalam sebuah kesempatan pasca putusan MK. Ini berarti, ibarat pepatah “lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya”, maka tidak mudah kita membaca (mendikte) langkah Jokowi. Satu hal yang pasti: Figur orang yang dicari tidak dilihat dari kemampuan fisik dan psikis, bukan juga berarti orang muda yang gesit, tapi rekam jejak, pengalaman, kompetensi dan wisdom dalam mengelola bangsa dan negara ini. Dalam hal ini Indonesiasatu Foundation boleh berbangga karena upaya mencari dan menjaring pemimpin bagi negeri ini telah dilakukan melalui talk show di stasiun televisi dan penerbitan buku Most Wanted Leaders, Penganugerahan Komitmen Pemimpin Pancasila hingga penerbitan majalah LIDER. Ukurannya adalah integritas, profesionalitas, dan personalitas - mirip dengan dengan apa yang disampaikan Jokowi – JK soal integritas, kejujuran, dan profesionalisme. Dalam kerangka inilah LIDER Indonesiasatu, bertepatan pula dengan 69 Tahun Indonesia Merdeka, mendorong 69 tokoh nasional yang dianggap layak memimpin bangsa ini, setidaknya lima tahun ke depan, untuk mempermudah pencarian sang Presiden terpilih Jokowi Widodo sebuah usaha tanpa pretensi apapun, karena toh Jokowi adalah kita. n
  • 20. LAPORAN KHUSUS 22 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Majalah Lider Indonesiatu lahir dari sebuah keprihatinan bahwa setelah hampir tujuh puluh tahun merdeka, negara ini selalu saja gagal melahirkan pemimpin-pemimpin yang mampu membawa bangsanya mencapai kesejahteraan; tujuan utama dari kemerdekaan itu sendiri. Sebaliknya, yang dihasilkan adalah pejabat berjiwa kerdil yang terjebak dalam korupsi, kolusi, dan nepotisme yang justru menyandera negara secara keseluruhan. Berawal di tahun 2007, saat pertama kali program Indonesiasatu diluncurkan. Seleksi tokoh mulai dilakukan dengan satu tujuan: Mencari pemimpin yang tidak mungkin terjebak dalam kenistaan melakukan KKN karena pemimpin tidak mungkin korupsi. Pencarian dilakukan melalui seleksi dari berbagai media massa serta kajian-kajian dengan tujuan menemukan setidaknya 69 tokoh yang layak memimpin Indonesia kedepan di saat republik ini tepat berusia 69 tahun. Pergantian kepemimpinan nasional tepat di usia republik yang ke-69 di bawah kepemimpinan presiden terpilih Jokowi memiliki makna strategis karena harapan rakyat begitu besar akan perubahan menuju Indonesia yang lebih hebat. Presiden terpilih jauh-jauh hari sebelumnya menyadari hanya dengan orang-orang yang mau bekerja demi kepentingan rakyatlah pemerintahan baru akan melakukan segalanya secara berbeda. “Dimanapun berada, kami akan mencari mereka,” kata Presiden Joko Widodo belum lama berselang. “69 Tokoh Untuk 69 Indonesia Merdeka” kami tampilkan dalam semangat yang sama.
  • 21. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 23 1. Perlu dipertimbangkan untuk mengganti menteri koordinator kesejateraan rakyat dengan menteri koordinator kebudayaan sesuai dengan konsep Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden terpilih Joko Widodo untuk membawa Indonesia ketingkat peradaban yang selama ini dipertanyakan dunia. 2. Konsep Trisakti secara eksplisit tidak menyebut bidang hukum. Sejatinya tanpa hukum demokrasi akan menjadi cenderung anarkis dengan demikian diperlukan adanya menteri kordinator bidang hukum. Dalam konsep ini badan intelijen negara yang selam ini seolah hanya melayani kepentingan penguasa dan cenderung militeristik maka perlu dipertimbangkan lembaga ini berada dibawah kementerian bidang hukum agar benar-benar dapat berfungsi sebagai badan intelijen negara. 3. Kementerian bidang Politik dan Ekonomi perlu dipertimbangankan untuk beberapa pengabungan dan pemekaran kementerian untuk mempermudah koordinasi n Keterangan : BI DANG EKONOMIKemenko PerekonomianKementerian Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Perindustrian Kementerian Perdagangan Kementerian Kehutanan Kementerian PertanianKementerian Pekerjaan Umum Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Perhubungan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Koperasi & UKMKandidat MenteriChairul TanjungRizal RamliSri AdiningsihHendri SapariniHondropriyonoFuad RahmanyFaisal BasriRevrisond BaswirMohamad PrakosaNono SamponoLuhut PanjaitanPramono AnungRohmin DahuriFrans Lebu RayaGuruh Sukarno PutraSapta NirwandarGde PradnyanaKurtubiRaden PriyonoSaid DiduCeppy HakimRahmat GobelAli Masykur MusaBIDANG BUDAYAMenko KebudayaanKementerian Agama Kementerian KesehatanKementerian Riset dan Teknologi Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Kementerian SosialKementerian Komunikasi dan Kementerian Pemuda dan OlahragaKandidat MenteriIrman GuzamanMafud MDSeto MulyadiAgus PurnomoAnies BaswedanMaruarar SiraitTeten MasdukiAzwar AbubakarEko PrasojoDahlan IskanPrananda PrabowoKomaruin HidayatFerry Mursidan BaldanYenny WahidEva SundariBIDANG POLITIKKemenko PolkamKementerian Sekretariat Negara Kementerian Luar Negeri Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi Kementerian Negara PDTKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Pertahanan Kementerian Dalam Negeri Kementerian Negara BUMNKemenko PerekonomianKandidat MenteriRyamisad RyamcuduTeras NarangSinyo SarundajangTjahjo KumoloHajrianto TohariSukarwoSuryo Bambang SulistoMakarim WibisonoPuan MaharaniKomarudin WatubunBudiman SujatmikoJarot Saiful HidayatAbdilah TohaFadjrul RahmanRieke Diah PitalokaBIDANG HUKUMMenko Hukum dan HAMKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Badan Intelijen NegaraJaksa AgungKandidat MenteriTrimediya PanjaitanSaldi IrzaFaried HariantoTodung Mulya LubisFahrul RaziKiki Syahnakri
  • 22. 24 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU RYAMIZARD RYACUDU Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu, lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950 (64 tahun) merupakan mantan perwira tinggi militer TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005. Ryamizard adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, ia dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Saat terjadinya gesekan elite nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan dihadapinya. Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 sempat menimbulkan ketegangan menjelang penerbitan Dekrit oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Ryacudu kemudian diangkat menjadi Wakasad dan kemudian mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD di era Presiden Megawati. Suami Nora Tristyana dan ayah tiga anak ini ( Ryano Patria Amanzha, DwinAnda Patri Noryanzha, dan TrynAnda Patria Nugraha) ini pernah disebut- sebut menjadi calon kuat mendampingi calon presiden Joko Widodo. Namun, akhirnya kandas. Jenderal Ryamizard, sempat dicalonkan oleh Presiden Megawati menjadi Panglima TNI namun ditolak oleh Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2004. Ryamizard adalah salah satu aktor di balik kesuksesan Jokowi-Jusuf Kalla. n
  • 23. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 25 Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Da’i Bachtiar adalah salah satu aktor penting di balik kemenangan presiden terpilih Jokowi. Yakin bahwa gagasan revolusi mental yang diusung presiden terpilih dapat membawa negeri ini mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, ia menularkan semangat itu kepada berbagai lapisan masyarakat yang ia kenal baik. Secara strategis ia juga melihat potensi suara yang dapat didulang oleh Jokowi di tanah Papua yang sarat konflik. Dan akhirnya pasangan Jokowi-JK, kini presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019, memenangkan suara disana. Lepas dari keahliannnya memerangi terorisme sebagaimana ia tunjukkan pada kasus pengeboman Bali, Ia juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, tempat mencari nafkah sebahagian besar tenaga kerja Indonesia (TKI). Menyadari bahwa untuk sebuah kehidupan yang lebih baiklah para TKI itu meninggalkan tanah kelahiran mereka, Ia total membantu mereka mendapatkan apa yang menjadi hak mereka dengan bekerja di negeri orang. Buruh-buruh Indonesia di perkebunan kelapa sawit mengenalnya karena ia mendatangi mereka. Berbagai kasus hukum yang melilit para pencari kerja itupun sekuat tenaga berusaha ia selesaikan bersama stafnya. Kepedulian pada masalah kesejahteraan rakyat tidak hanya selesai dibicarakan dari rapat ke rapat atau dari diskusi ke diskusi. Sebagaimana ditunjukkan Da’i Bachtiar, kita membutuhkan figur yang turun kebawah, merasakan denyut nadi rakyat yang ingin sejahterah untuk membuat keputusan yang tepat dan diperlukan.n DA’I BACHTIAR
  • 24. 26 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Laksamana Muda TNI Christina Rantetana, SKM, MPH adalah; Laksamana Perempuan Indonesia pertama di jajaran TNI AL, Bintang satu. Sekarang ia adalah seorang perwira tinggi yang menyAndang bintang dua di pundaknya dari jajaran Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) setelah dilantik oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio pada 28 Juni 2013 lalu di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur. Sang laksamana yang segera akan mengakhiri masa baktinya, saat ini tercatat sebagai Staf Ahli Menkopolhukam RI Bidang Ideologi dan Konstitusi. Sebagai orang yang bergelut dengan bidang ideologi dan konstitusi ia menyayangkan banyak petinggi negara yang enggan berbicara Pancasila padahal itu adalah jati diri bangsanya. “Di Amerika, setiap pejabat negara sudah harus lulus dan mengetahui dengan komporehensif sejarah bangsanya,” katanya. Dan seyogyanyalah setiap pejabat negara mengetahui secara persis sejarah bangsanya yang ditulis dengan benar dan tidak direkayasa. Perjalanan yang telah dilalui perempuan paruh baya kelahiran Mengkendek, Tanah Toraja ini telah membuatnya arif dan matang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai hal ia cermati, termasuk ketidaksetujuannya pada dikotomi sipil-militer yang terus dipelihara sampai sekarang. Pendidikan politik yang harus diperankan oleh partai politik dalam memberi arti pada demokrasi masih jauh dari yang diharapkan, katanya. Disamping itu, sebagai perempuan ia melihat kebanyakan kaumnya memerlukan pembinaan dan pendampingan agar langkah mereka lebih terarah. Perempuan masa kini tak hanya berkutat dengan urusan dapur, mereka yang ingin maju harus bisa menyalurkan potensi dirinya. Harus berani untuk menyampaikan pendapat dan tahu ke mana akan melangkah. Pemberdayaan perempuan harus dilakukan baik secara struktural maupun kultural. Perempuan harus bangkit untuk membela kaumnya n CHRISTINA RANTETANA
  • 25. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 27 Dr. Sinyo Harry Sarundajang adalah Gubernur Sulawesi Utara. Ia menjalani masa jabatan pertamanya pada tahun 2005 setelah memenangkan pemilihan gubernur Sulawesi Utara pada tahun itu. Di tahun 2009, Sarundajang sukses menggelar kongres bertaraf internasional di Sulawesi Utara yakni World Ocean Conference (WOC) dan CTI Summit yang dihadiri oleh perwakilan kepala negara di dunia. Pada tahun 2011, Sarundajang kembali sukses menjadikan Sulawesi Utara sebagai tuan rumah kongres internasional yakni Asean Regional Forum Disaster Relief Exercise yang dilaksanakan di Manado. Akhir tahun 2011, Sarundajang dinobatkan sebagai salah satu dari tiga gubernur terbaik di Indonesia versi majalah Gatra. Berbagai pengalaman dalam birokrasi sudah ia lalui baik di pusat maupun daerah dan berkat kepiawaiannya berhubungan dengan berbagai pihak baik dalam dan luar negeri ia kembali memenangkan pemilihan Gubernur Sulawesi Utara pada tahun 2010 mengusung slogan “ Membangun Tanpa Korupsi”.n Hajriyanto Y. Thohari adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia 2009-2014. Pria kelahiran Karanganyar 26 Juni 1960 ini dikenal sebagai sosok yang religius. Dia bahkan sering didapuk sebagai juru doa ketika ada acara di forum Majelis Permusyawaratan Rakyat. Sebagai Wakil Ketua MPR, dia berjanji akan memperbaiki citra DPR sebagai lembaga yang mewakili rakyat, kuat, dan dihormati. Oleh karena itu, caleg dari partai Golkar ini bertekad untuk membuat UU yang berpihak pada rakyat dan membuat anggaran APBN pro rakyat, mengingat 70 persen dana APBN berasal dari pajak atau uang rakyat. Doktor Antropologi UI ini ingin APBN benar-benar dipakai untuk rakyat dan bukan untuk membangun gedung atau bangunan-bangunan yang sifatnya hanya untuk memberi kesan ‘hebat’ tapi ternyata tidak begitu besar manfaatnya. Latar belakangnya sebagai kader Muhammadiya, salah satu organisasi reliji berlatar belakang agama Islam, adalah alasan mengapa Hajriyanto Y. Thohari yang juga adalah kader partai Golkar sangat relijius. Ia memanfaatkan jejaring sosial seperti twitter dengan nama akun @hadjriyanto untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dia juga memiliki sebuah situs pribadi yaitu www.hajriyanto.com. Penggunaan media komunikasi modern ini dikatakan adalah sebuah cara untuk mempermudah interaksi antara publik dengan dirinya yang mungkin sebelumnya sulit terjadi.n BAWA SULUT KE KANCAH GLOBAL SINYO SARUNDAJANG HAJRIYANTO Y. THOHARI LAPORAN KHUSUS
  • 26. LAPORAN KHUSUS 28 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Dr.H. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo adalah Gubernur Jawa Timur periode jabatan tahun 2009 hingga tahun 2014. Dia lahir 16 Juni 1950 di Madiun. Dia dikenal sebagai sosok birokrat tulen. Pakde Karwo adalah seorang yang sangat visioner. Gagasan demi gagasan terus dikembangkan. Terlebih saat dirinya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. Saat itu, Pakde Karwo melontarkan gagasan pelayanan publik. Pakde Karwo mengubah perspektif birokrat yang sebelumnya sebagai pemerintah, menjadi birokrat sebagai pelayan. Pakde Karwo mulai menggunakan mekanisme mesin atau perbankan untuk memudahkan urusan administrasi pelayanan. Pakde Karwo terpilih sebagai gubernur dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan selama tiga putaran (putaran pertama tanggal 23 Juli 2008 dan putaran kedua tanggal 4 November 2008) serta pemilihan ulang putaran kedua (putaran ketiga) di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang tanggal 21 Januari 2009. Untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Jawa Timur, Pakde Karwo telah melakukan langkah progresif dengan mendirikan Pusat pelayanan Perizinan Terpadu (P2T), yang memotong jalur birokrasi yang membutuhkan waktu lama menjadi lebih cepat. Di samping itu, juga disediakan tanah yang siap untuk investor, memberikan kecukupan listrik. Di pemilihan Gubernur Jatim 2013, Soekarwo bersama pasangannya Gus Ipul kembali terpilih untuk memimpin Jawa Timur. Ia berhasil memenangkan pemilu hanya dalam satu putaran.n DR.H. SOEKARWO
  • 27. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 29 Tjahjo Kumolo adalah seorang politikus Indonesia yang bernaung di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pria yang akrab disapa Tjahjo ini lahir di Solo, Jawa Tengah pada tanggal 1 Desember 1957. Ia mengenyam pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi di kota Semarang. Setelah lulus SMA, ia memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Ia berhasil meraih gelar sarjana hukum di tahun 1985 dari universitas tersebut. Semasa kuliah, Tjahjo telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi. Ketika ia berusia 25 tahun, ia sudah ditunjuk untuk menduduki jabatan Ketua Biro Organisasi KNPI Dati I Jawa Tengah dari tahun 1983 hingga 1985. Lalu ia pun kembali terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Dati I Jawa Tengah periode 1985-1988 dan Sekretaris Jenderal KNPI Dati I Jawa Tengah untuk periode 1987-1990. TJAHJO KUMOLO Tjahjo mulai berkecimpung dalam kancah politik nasional saat ia menjadi Anggota Komisi II, III dan Anggota BKSAP DPR RI (1987,1992) dan Ketua Umum DPP KNPI di tahun 1990-1993. Tjahjo kemudian aktif menjabat sebagai Direktur SDM Litbang DPP PDIP tahun 1999 sampai 2002. Setelah itu, ia bertugas sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (1999-2002) dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (2002-2003). Pada Pemilu tahun 2004, ia terpilih menjadi Anggota Komisi XI dan Anggota BKSAP DPR RI (2004-2008), Ketua Fraksi PDIP DPR RI (2004-2009), dan Wakil Ketua Tim Lumpur Sidoarjo DPR-RI (2006-2007). Dalam Pemilu 2009, Tjahjo kembali menduduki posisi sebagai Anggota DPR dan Ketua Fraksi PDIP DPR RI periode 2009-2014. Selain itu, ia juga ditunjuk sebagai Koordinator GKSB Indonesia-Jepang (2009-2010). Pada Kongres III PDIP, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Tjahjo sebagai Sekretaris Jenderal PDIP (2010-2015) menggantikan Pramono Anung yang sudah menduduki posisi Wakil Ketua DPR (2014-2019) n
  • 28. LAPORAN KHUSUS 30 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU 30 | LÍDER INDONESIASATU | No. 14 / III / 2014 SURYO BAMBANG SULISTO “Jokowi fails to persuade SBY on fuel subsidy,“tulis Jakarta Post beberapa waktu lalu seusai pertemuan dua presiden itu di Bali pada tanggal 27 Agustus. Tiga hari kemudian Harian yang sama menurunkan pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia bahwa jika presiden Jokowi nantinya tidak menaikan harga BBM bersubsidi itu sama halnya memperpanjang ketidakpastian dan akan membuat ekonomi nasional mengalami hard landing’.
  • 29. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 31 Dengan keras Suryo Bambang Sulisto menulis juga pada harian yang sama bahwa warning itu seharusnya ditujukan kepada pemerintahan sekarang dan sangat tidak etis memberikan tanggungjawab itu kepada pemerintahan yang belum efektif bekerja. Sama tidak etisnya bagaimana tim ekonomi sekarang yang telah menciptakan bom waktu fiskal itu berusaha mencuci tangan dan melemparnya ke pemerintahan yang akan datang. “ Masyarakat tidak bodoh. Mereka tahu dan sepenuhnya menyadari bahwa pemerintahan sekarang telah menyalakan bom waktu untuk pemerintahan yang akan datang. Mudah-mudahan bukan itu yang dimaksud pemerintahan sekarang karena jika itu benar maka ini adalah sebuah terorisme ekonomi,” tulisnya. Adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto juga yang tegas merekomendasikan kepada pemerintahan SBY agar mengalihkan subsidi BBM untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah seluruh Indonesia. “ Jika subsidi BBM yang mencapi 300 triliun itu dibagikan kepada setiap provinsi masing-masing lima triliun saja, perbaikan gaji PNS, pembangunan infrastruktur, penambahan modal bank pembangunan derah dan modal bagi usaha kecil dan menengah dapat terpenuhi dan rakyat tidak akan bertambah miskin,” katanya. Dalam sebuah Focus Group Discussion yang diadakan KADIN terkait Industri tahap II, Ketua KADIN Suryo Bambang Sulisto mengungkapan untuk menjadi negara yang maju dan makmur, Indonesia harus mampu meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki melalui kegiatan industri yang mampu menghasilkan produk-produk kebutuhan masyarakat, sekaligus mampu meningkatkan pendapatan negara, lapangan kerja, dan mensejahterakan masyarakat. Hal ini sejalan dengan amanat pasal 33 UUD 1945, yang telah memberikan lAndasan hukum bahwa cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara. Selain itu dinyatakan pula bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, BATAS SEBUAH TANGGUNG JAWABmengungkapkan, sumber daya alam (SDA) harus diolah di dalam negeri dan digunakan untuk melakukan industrialiasi dengan mengubah ekonomi berbasis ekspor sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis industri yang bernilai tambah. “Sistem perpajakan dan sistem fiskal pada umumnya perlu disesuaikan agar industrialisasi nasional tumbuh dengan kuat,” ujarnya. Dalam rangka itu, peran dan campur tangan pemerintah diharapkan untuk memelopori pembangunan industri hulu, misalnya melalui BUMN, atau kerja sama dengan swasta dengan bagian saham mayoritas dikuasai negara. Lebih dari itu, Suryo Bambang menekankan dalam rangka membawa kesejahteraan untuk rakyat diperlukan adalah suatu semangat yang lebih berpihak kepada bangsa sendiri. Sebagai contoh, semua tahu bahwa Indonesia kaya dengan sumber daya ikan, tetapi justru bangsa lain yang menikmati ikan-ikan kita. Lobi-lobi Internasional Dalam dunia tanpa sekat seperti sekarang, keberpihakan kepada bangsa sendiri tidak harus diartikan sebagai sikap over protektif tetapi lebih pada membangun pemahaman bersama atas berbagai masalah nasional dan internasional dalam kerangka penghormatan atas hak masing-masing pihak. Pengalaman dan rekam jejak pemimpin dalam kerangka kerja sama internasional menjadi sebuah keniscayaan. Lobi dan kerja sama internasional yang dibangun secara profesional oleh Suryo Bambang Sulisto dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kamar dan Dagang Indonesia (KADIN) dan jabatan strategis di dalam organisasi internasional lainnya membuatnya menjadi figur mumpuni ketika diplomasi diletakan dalam kerangka mensejahterakan rakyat. Suryo Bambang Sulisto adalah diplomat ulung dalam berbagai posisi: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) – (2010-2015), Chairman D-Group Indonesia (Development-Group, Business Networking Association) yang berkantor pusat di London - (2001-sekarang), Chairman of NBA (National Business Alliance against AIDS/HIV) – (2001-sekarang), Anggota World President Organization (WPO) – (1997 – sekarang), Anggota Eisenhower Fellowship (EF) yang berkedudukan di Philadelphia, USA (1986-sekarang) n
  • 30. LAPORAN KHUSUS 32 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Dunia diplomasi juga dihadapkan pada berbagai perjanjian dan kesepakatan- kesepakatan di tingkat regional, sub regional hingga internasional. Dalam pusaran berbagai perjanjian, kesepakatan dan kerja sama ini Makarim Wibisono melihat pentingnya Indonesia memperlengkapi dirinya dengan keahlian dalam berbagai bidang agar kita mampu menciptakan norma-norma dalam berbagai kesepakatan yang dibuat dengan negara lain dan tidak sekedar menerima norma dan aturan yang ditetapkan oleh negara lain untuk kita- --esensi dari diplomasi itu sendiri. “Diplomasi ini kan sesuatu yang pelaksanaannya tidak ada di negeri kita. Kaitannya adalah bagaimana kita melakukan sesuatu atas nama bangsa, atas nama pemerintah,” kata Makarim Wibisono. Persoalan paling pelik sepanjang kariernya sebagai diplomat terjadi di tahun 1999 ketika Timor Timur “Kita harus bisa membuat peraturan, tidak sekadar mengikuti peraturan orang lain. akhirnya lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ketika Makarim Wibisono menjadi Duta Besar/wakil tetap Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tekanan dan intervensi masyarakat internasional terhadap masalah yang menurutnya adalah masalah dalam negeri dari Indonesia yang berdaulat membuatnya berseberangan dengan Presiden BJ Habbibe waktu itu. Ia mengisahkan, pada saat itu keadaan sangat parah karena penghakiman yang dilakukan oleh dunia internasional terhadap Indonesia. Semua masalah dijadikan isu oleh Dewan Keamanan PBB. Kemudian Dewan keamanan PBB bersidang jam 2.30 pagi waktu setempat. Situasi menjadi tidak menentu karena Perdana Menteri Australia yang tadinya mendukung integrasi Timor Timur (Timor Laste), kemudian berubah. Dari dalam negeri, kebingungan melAnda Presiden sendiri yang bahkan bertanya kepada Menteri Luar Negeri apakah diperlukan keterlibatan pihak ketiga dalam masalah Timor Timur. Apakah ini tidak berarti menjual kedaulatan MAKARIM WIBISONO
  • 31. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 33 bangsa dan masalah-masalah terkait lainnya. Sebagai diplomat, ia dihadapkan pada tekanan yang dilakukan terhadap Indonesia untuk segera menerima kehadiran tentara internasional untuk mengatasi permasalahan yang ada di Timor Timur yang dianggap telah melanggar hak asasi manusia. Analisis politik internasional menyimpulkan bahwa tindakan penghakiman, cercaan dan situasi yang dibuat sangat mencekam adalah dalam rangka membuat Indonesia fleksibel terhadap intervensi yang ingin mereka lakukan. Meski dengan tegas menentang intervensi dalam bentuk kehadiran Interfet di Timor Timur dengan logika yang jelas bahwa Indonesia yang ikut menjaga perdamaian di berbagai belahan dunia melalui PBB berarti aparat kemanan di Indonesia pada dasarnya sudah mampu mengatasi masalah Timor Timur, kehadiran Interfet toh akhirnya tidak dapat dicegah. Referendum pun menjadi opsi utama disamping certain people will yang menginginkan agar ada tenggat waktu 25 tahun bagi Indonesia untuk menyelesaikan masalah Timor Timur. Timor Timur akhirnya lepas melalui jajak pendapat, sesuatu yang menurut Makarim tidak pernah ada dalam sejarah negara-negara lain yang menghadapi masalah serupa. Membaca Peta Politik Internasional Sebagai diplomat ulung yang pernah menjabat beberapa posisi seperti Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Guatemala, Nikaragua,Jamaica dan Bahama (1997 - 2001), Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri, Departemen Luar Negeri (2000 - 2002) dan Direktur Jenderal Asia Pasifik danAfrika (2002 - 2004), Makarim sudah mengantisipasi apa yang akan terjadi pasca masalah Timor Timur itu. “Kita memang lagi diuji saat menghadapi situasi kritis. Saat itu saya berpikir, negara-negara yang sedang mengalami kekacauan, seperti di RhuwAnda, nah sesudah kejadian selesai, biasa dianggap bangsa paria. Kalau saya tidak berbuat sesuatu, pastilah Indonesia dicaci sebagai negara paria. Dianggap tidak beradab dan sebagainya. Maka saat itu saya mengatakan: Kita harus berperan di PBB. Peranan itu apa? Kita harus bisa menjadi salah satu pimpinan di badan-badan PBB. Badan PBB itu ada 6. Ada Sekretaris Jendral PBB, ada Presiden Keamanan BPP, ada Presiden Dewan Sosial PBB, ada Ketua ICJ, ada suatu badan yang tidak berfungsi yang dulu mengawasi negara yang tidak berpemerintahan. Nah, kita itu sedang berjuang untuk menjadi Presiden Ecosop. Begitu Timor Timur lepas, tahun 2000 Indonesia menjadi Presiden ECOSOC Biasanya negara-negara yang mengalami kejadian seperti itu tidak diakui, tapi justru kita jadi presiden ECOSOC.” Dalam konstelasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa , kata Makarim, posisi politik luar negeri suatu negara diukur dari berbagai faktor: Pertama apakah dia mampu untuk melakukan tindakan-tindakan militer. Kedua, apakah negara itu memiliki posisi ekonomi sebagai pendukung kegiatan militer. Ketiga, kohesivitas posisi dari elite elit, apakah pAndangan dari pemerintah didukung oleh elite yang kuat. Jika presiden bicara, sementara elitenya pecah, itu akan rapuh. “Manuver dari suatu negara akan menjadi lemah kalau elite dari bangsa itu tidak kompak atas pAndangan itu,” tegasnya. Mengacu kepada persoalan Timor –Timur yang sekarang menjadi negara merdeka bernama Timor Leste, yang dulu menjadi persoalan pelik yang dihadapinya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Makarim mengatakan diplomasi yang dilakukan para diplomat di luar negeri hanya akan berhasil jika para elite didalam negeri memiliki platform nasional yang solid mengenai negara dan rakyatnya. Dengan frase platfrom nasional yang solid Makarim menunjuk pada masalah keutuhan teritori yang pada intinya bertumpuh pada politik kesejahteraan yang mensejahterakan semua orang di semua wilayah/dearah tanpa kecuali. “Daerah-daerah paling luar dari teritori Indonesia harus dijaga, dipelihara, dan dibuat sejahtera karena itu pintu depan kita. Ini satu contoh. Disamping itu, semua orang dan daerah harus diberi akses yang sama, kesempatan yang sama dan perlakuan yang sama sehingga seluruh komponen bangsa menjadi satu kesatuan yang kuat yang akan me-leverage diplomasi kita di luar negeri,” tAndasnya. Dalam posisinya sebagai Direktur Eksekutif ASEAN Foundation ia juga mengingatkan agar Indonesia harus benar-benar mempersiapkan diri untuk mengambil peran aktif di dalam Masyarakat ASEAN yang akan segera terbentuk agar ASEAN mempunyai aturan dan norma sendiri yang memberikan level playing field bagi siapa saja.n
  • 32. LAPORAN KHUSUS 34 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU SANG PENERUS... Puan Maharani adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI periode 2009-2014. Puan- begitu ia sering disapa- terlahir dari keluarga politisi, bahkan pemimpin bangsa. Kakeknya, Soekarno, prokla-mator Republik Indonesia, serta ibunya Megawati Soekarnoputri, Presiden RI kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. Kini, ia semakin mantap terjun ke panggung politik bersiap diri menjadi penerus dinasti Soekarno. Dalam kampanye di Jawa Timur beberapa tahun lalu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara resmi memperkenalkan putri tunggalnya, Puan Maha-rani, sebagai penerusnya kepada publik. Seiring dengan perjalanan waktu, Puan semakin terlibat dalam proses politik. Pada masa pemilihan presiden tahun 2009, Puan terlibat aktif di Mega Center, lembaga yang menangani pemenangan Megawati jadi presiden, walaupun menurutnya posisinya itu hanya sebagai observer. Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan anak ketiga Megawati Soekarnoputri, atau anak pertama Megawati dengan suaminya Taufiq Kiemas. Terlahir dalam keluarga politisi membuat Puan sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik. Hal tersebut memang tidak terlalu mengherankan, karena saat ibu-nya, Megawati, menjadi Presiden RI pada periode 2001- 2004, ia selalu berada di samping ibunya, baik saat melakukan kunjungan resmi ke daerah maupun ke luar negeri. Tanpa dis-adari, aktivitas itu telah memperkenalkan Puan Maharani ke panggung politik. Dengan mendampingi sang bunda, Puan semakin familiar di kalangan masyarakat, teristimewa pada masyarakat politisi. Di samping melakukan kunjungan-kunjungan, istri dari Happy Hapsoro ini pun beberapa kali pernah dipercaya sang ibu melakukan kegiatan sosial. Dari situ, ia juga kemudian be-lajar banyak mendekati ‘wong cilik’. Nama besar orangtua memang tidak mungkin dipisahkan dari keberhasilan Puan di kancah politik nasional. Namun, Puan sendiri tampaknya memang ingin membuktikan bahwa dirinya mampu dan layak menjadi politisi hAndal sekaligus jadi wakil rakyat yang bertanggung jawab tanpa melihat faktor dari nama besar kedua orang tuanya. Kepiawaian Puan dalam politik menempatkannya seb-agai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR. Ia bahkan dise-but- disebut menjadi salah satu bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada pemilu presiden 9 Juli lalu. Walau akhirnya gagal dicalonkan, tetapi Puan menduduki posisi penting dalam pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, yakni sebagai ketua tim pemenangan. Kemenangan Jokowi-JK tidak terlepas dari kesuksesannya. Karena itu, Puan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat Ketua DPR dan menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi n PUAN MAHARANI
  • 33. Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 35 PUTERA PAPUA, PENJAGA PANCASILA Meski dirinya vokal mengusung presiden terpilih Joko Widodo dari partainya PDI Perjuangan dan menjadi aktor penting di balik kemenangan pasangan Jokowi- JK, Watubun tetap politisi yang kritis sebagaimana adanya dia. Dalam berbagai dinamika menyangkut proses transisi pemerintahan dari pemerintahan sekarang dan pemerintahan baru yang akan dibentuknya, putra Mun Kahar di Laut Arafura ini tegas berpendapat Presiden terpilih Joko Widodo harus tegas berdiri sebagai presiden dan tidak terpengaruh oleh dinamika yang ada. “Yang penting adalah mempersiapkan diri dan tidak terpengaruh. Presiden Jokowi seyogyanya fokus pada pembentukan kabinet yang mampu bekerja untuk mewujudkan visinya yang juga adalah visi kita bersama,” ujarnya. Mengelolah negara dengan pluralisme yang segmented and fragmented, menurutnya, seorang pemimpin harus sudah selesai dengan urusan ideologi negara yakni Pancasila. Dalam bahasanya sendiri ia mengatakan Pancasila adalah roh yang tidak dapat berbohong. “Undang-Undang Dasar itu berada pada tataran pemikiran sementara Pancasila itu roh yang tidak bisa berbohong,” tegasnya. Dengan demikian, menurutnya, amandemen yang dilakukan terhadap Undang-Undang Dasar bisa diterima sejauh amandemen itu tidak berpretensi keluar dari rohnya yakni Pancasila. “Yang berbahaya adalah apabila amandemen dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan orang yang membuat amandemen itu,” jelasnya. Sebagai politisi yang mewakili rakyat Papua, kepada Presiden terpilih ia berharap agar mendekati rakyat Papua secara berbeda yakni dengan hati, bukan dengan pikiran. Presiden terpilih harus ikhlas melihat Papua sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia berpendapat, dengan gejolak yang dialami Papua sekarang, yang terpenting adalah menghentikan kekerasan. Setelah itu baru berpikir bagaimana membangun Papua kedepan. Komarudin Watubun adalah alumnus S-2 Hukum Universitas Gadajah Mada (2004) dan sekarang menjabat sebagai wakil ketua DPRD Papua 2009-2014 (FPDIP) dan pengurus DPP PDIP. Ketika kesan tidak berani berbeda terpantul dari banyak kader PDI-P, ia cenderung mengambil langka kontroversi, termasuk dan terutama ketika ia mengusulkan nama calon Presiden di luar nama ketua umum partai. Bagi Komarudin, ia siap dengan resiko didepak oleh Megawati. Namun, ternyata sebaliknya, Ia justru ditarik menjadi pengurus DPP PDIP. Dari sana Komarudin mengemukakan “di situlah rasionalitas Ibu Mega”. Banyak orang tidak tahu, bahkan salah mengira tentang Megawati, bahwa kalau berbeda, berarti didepak. Anggapan tersebut salah dan tidak terbukti! Langkah lurus, tidak berbelok-belok sebagaimana umumnya politisi ia tunjukkan, untuk hanya menyebut sedikit dari konsistensi sikapnya, ketika di tahun 2011 ia mendesak kader PDIP di legislatif dan pemerintahan harus menolak usul dan rencana perda syariah, karena Indonesia bukan negara agama dan di tahun 2010 menyatakan UU Pornografi tidak bisa diterapkan di Papua karena mengganggu kebudayaan Papua n KOMARUDIN WATUBUN LAPORAN KHUSUS
  • 34. LAPORAN KHUSUS 36 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Muhammad Fadjroel Rach-man adalah seorang penel-itei, penulis, pengamat poli-tik, dan aktivis mahasiswa di tahun 1980-an. Saat ini dia aktif mengembangkan Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedo-man Indonesia) atau Research Institute of Democracy and Welfare State dan kerja sama internasional di jaringan Southeast Asian Forum for Democracy, dan Asia Pacific Youth Forum (Tokyo). Fadjroel Rachman lahir di Banjarmasin pada tanggal 17 Januari 1964, setelah tamat SMA, dia kemudian pergi ke Pulau Jawa untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Kimia. Selesai menamatkan jenjang sarjana S-1, Fadjroel melanjutkan studinya ke jurusan yang agak menyimpang dari ilmu kimia. Saat itu dia mengambil program Pascasarjana sekaligus program S-3 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Bidang Manajemen Keuangan dan Moneter n Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Tahun 2012 ia menjabat Menteri Badan Usaha Mi-lik Negara Kabinet Indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, menggantikan Mustafa Abubakar. Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos. Tahun 2009 Dahlan Iskan memimpin PLN meng-gantikan Fahmi Mochtar. Salah satu mega proyek yang mengharumkan namanya adalah terbangunnya jalan toll di atas laut di Pulau Dewata Bali yang semula dianggap mustahil n DAHLAN ISKAN FADJROEL RACHMAN
  • 35. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 37 RIEKE DIAH PITALOKA Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia mengawali karirnya sebagai aktris sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang pernah dibintanginya, sitkom Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya. Dalam sinetron komedi yang tayang di Trans TV itu, ia beradu akting dengan komedian Mat Solar yang berperan sebagai seorang sopir bajaj bernama Bajuri. Setelah dunia seni peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah dunia politik. Ketertarikan Rieke pada politik tak main-main atau hanya sekadar latah mengekor jejak rekan seprofesinya yang lebih dulu berkecimpung sebagai politikus. Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, ia sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap ia dapatkan dari oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat. Rieke pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin IskAndar. Belakangan ia mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri. Tahun 2013 bersama Teten Masduki gagal meraih kursi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat n
  • 36. LAPORAN KHUSUS 38 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Sejatinya, menurut Teras, Negara Kesatuan bernama Republik Indonesia ini telah habis dibagi ke dalam 34 provinsi, 150 kabupaten/kota dan ribuan desa di bawahnya. Ini berarti Indonesia harus dilihat sebagai satuan-satuan yang telah secara sukarela mengikatkan diri sebagai satu kesatuan bernama Indonesia, “sehingga tidak tepat jika terdapat konsentrasi pembangunan di wilayah tertentu sementara wilayah lainnya tidak terurus,” katanya. Dalam arus berpikir empat pilar kebangsaan ia mengartikan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai sebuah meja yang ditopang oleh kaki-kaki yang ada di daerah-daerah. Kekokohan ‘meja’ NKRI akan sangat ditetuntukan oleh kekokohan kaki-kaki yang ada dibawahnya. “Pemahaman akan hal ini menjadi titik paling penting bagi setiap pemimpin yang ingin memajukan Indonesia ke depan karena tanpa itu pemimpin dapat terjebak dalam politik praktis dengan hitungan-hitungan yang salah yang berpotensi melemahkan kekokohan negara,” ujar Teras sembari menambahkan “saya tidak setuju dengan pemimpin atau calon pemimpin yang berhitung dalam kerangka populasi untuk mendapatkan sesuatu karena itu menciderai jati diri NKRI ini.” Tetapi apa yang telah terjadi? Catatan-catatan negatif menyertai perjalanan gerakan reformasi yang sudah lebih dari sari satu dasa warsa ini. Reformasi yang dijalankan tidak pernah menyentuh akar permasalahan yang kita hadapi saat ini, yakni persoalan korupsi yang semakin merajalela, kelemahan penegakan hukum, pembangunan sistem yang tak seimbang disertai terkikisnya konstitusionalisme ditAndai dengan berbagai penyimpangan sosial. Sumber daya alam (SDA) semakin digunakan bukan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, tetapi dimanfaatkan oleh segelintir orang yang biasa disebut dengan kaum elite dan pengusaha dan korBANGUN DARI DAERAH AGUSTIN TERAS NARANG
  • 37. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 39 porasi termasuk pihak asing.Human Development Index di bawah stAndar dan muculnya radikalisme kelompok, golongan dan agama yang menyangkal dengan telanjang paham Bhineka Tunggal Ika. Untuk dapat memberi arah baru sebagai negasi atas semua itu, Teras menekanan pentingnya kepemimpinan nasional yang kuat dan konsisten karena itu adalah prasayarat untuk menjaga kekokohan empat pillar, kesinambungan pembangunan, dan menggerakkan rakyat untuk membangun. “Kita membutuhkan pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan baik, mengetahui secara detail kondisi masing-masing daerah, datang dan menyapa dengan empati dan membangun visi bersama untuk untuk membangun. Toh tujuan yang mau kita capai sudah jelas tertera dalam Pembukaan UUD 45. Apa lagi yang kurang?” tanyanya. Tahun 2009 Teras mendapat tAnda kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2014 ia menerima Satia Lencana Wirakarya dari Presiden atas keberhasilannya mensukseskan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Kalimantan Tengah n DJAROT Saiful Hidayat dilahirkan pada tanggal 30 Oktober 1955. Dia lahir di Gorontalo, Indonesia. Dia adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Selain itu, dia pernah dilantik untuk menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah jawa Timur dari tahun 1999 sampai 2000. Sebelum berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot Saiful Hidayat memiliki mata pencaharian utama sebagai Dosen / Guru Besar di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Meskipun ia dilahirkan di Gorontalo, Djarot pernah menjabat sebagai Walikota Blitar dalam 2 periode, dengan masa jabatan dari tahun 2000 hingga 2010. Sebagai seorang pimpinan di kota Blitar, dia sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya mall bertingkat-tingkat dan gedung-gedung pencakar langit. Dia lebih suka pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya. Dengan konsep matang yang telah ia rencanakan, dia berhasil menata 1000-an pedagang kaki lima yang dulunya kumuh di kompleks alun-alun menjadi tertata rapi. Rencana yang ia terapkan ternyata berhasil mendongkrak perekonomian di Blitar, tanpa adanya mall dan supermarket layaknya di kota-kota besar. Atas kontribusi positif yang telah ia buat sebagai seorang walikota, dia mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Djarot juga mendapatkan Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura dalam 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2006, 2007, dan 2008 n DJAROT SAIFUL HIDAYAT
  • 38. LAPORAN KHUSUS 40 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU PILIH PEMIMPIN YANG BERKUALITAS NONO SAMPONO
  • 39. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 41 Angin segar berhembus ketika Presiden dan Wakil Presiden terpilih “Jokowi” Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla yang mendeklarasikan kemenangan mereka di atas sebuah kapal Phinisi di Sunda Kelapa, Tanjung Priok, Jakarta. Oleh berbagai kalangan, pidato kemenangan Jokowi-JK di atas kapal Phinisi mengirim pesan kuat bahwa pemimpin Indonesia periode 2014- 2019 ini akan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Memberikan tanggapannya Letnan Jenderal Marinir ( Purn) TNI DR. Nono Sampono, S.Pi, M.Si berujar yang dikwatirkan adalah deklarasi itu hanya akan berhenti sebagai sebuah sensasi atau jargon politik. “ Kepentingan bangsa haruslah menjadi tujuan utama kita semua, termasuk kredibilitas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang harus dipertahankan,” tegasnya. Sejatinya, menurut Nono, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dewan Kelautan Indonesia ( Kementerian KKP) harus beperan sebagai motivator, koordinator, dan dinamisator bagi sektor- sektor kelautan seperti perikanan, industri dan jasa maritim, perhubungan, ESDM, pariwisata, lingkungan hidup, pertahanan kemanan, dan lain-lain. “Bagi Indonesia, pembangunan kelautan tidak semata-mata untuk mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi lebih pada menemukan kembali kejayaan bangsa yang pernah ada dan terpendam sejak masa penjajahan,” tandasnya. Tunjuk Menteri Berkualitas Berkaca pada pertimbangan penunjukkan Menteri KKP sebelumnya, Nono Sampono berpendapat untuk dapat memperjuangkan visi besar Joko Widodo–Jusuf Kalla menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia diperlukan seorang menteri yang disamping menguasai disiplin ilmu kelautan juga harus mampu menguasai manajemen pemerintahan dan birokrasi serta memiliki kemampuan berinteraksi dengan lembaga lain dan memiliki kekuatan politik untuk memperjuangkan regulasi, peraturan, dan ketentuan sesuai payung hukum pem bangunan kelautan di Indonesia. Menteri dengan kualitas ini , pada dasarnya, adalah sosok yang diharapkan mampu memperjuangkan UU Induk Kelautan sebagai payung hukum pembangunan kelautan, membenahi sistem birokrasi KKP dari pusat hingga daerah dan optimalisasi sektor-sektor kelautan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya nelayan. “ Apalagi kalau kita berbicara mengenai konsep tol laut, maka diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengelola dunia kemaritiman secara komprehensif,” tambahnya. Sebagai ilusttasi, tantangan riilnya sekarang adalah mengeksplorasi harta karun yang terpendam di laut secara eknomis sambil menjaga kelestarian lingkungan, membangun pariwisata bahari serta memperjuangkan batas- batas wilayah kelautan, membangun sistem keamanan laut dan membangun pertahanan keamanan untuk menjaga kedaulatan wilayah yang berada didalam yurisdiksi Indonesia. Hal imi sesuai dengan visi Partai Nasdem, pengusung Presiden -Wakil Presiden terpilih, Jokowi-JK.n
  • 40. 42 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Ketika kelangkaan bahan bakar minyak didalam negri terjadi maka pihak yang didapuk sebagai yang paling bertanggungjawab adalah pihak yang bergerak di hulu yang mengendalikan lifting karena penguasaan negara hanya terbatas di sektor hulu, melalui SKKMigas sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Padahal, menurut Corporate Sectretary SKKMigas Gde Pradnyana, pembenahan harus juga dilakukan di sektor hilir yang benar-benar berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. BENAHI SEKTOR HILIR MIGAS GDE PRADNYANA
  • 41. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 43 Ia mengutarakan, saat defisit anggaran terjadi, tudingan yang banyak muncul adalah buruknya kinerja sektor hulu. Turunnya lifting minyak menjadi kambing hitam atas defisit neraca perdagangan, khususnya saat makin melebarnya defisit penerimaan dan pembelanjaan migas. Padahal, hanya menggenjot sektor hulu untuk menutupi defisit anggaran ini jelas tidak menyelesaikan masalah. Pertama, karena laju pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi menimbulkan peningkatan kebutuhan BBM yang juga tinggi. Kedua, karena berapa pun banyaknya produksi minyak yang dihasilkan di hulu, peningkatan konsumsi BBM akan sulit dikendalikan jika masalah-masalah di hilir tidak dibereskan. Dengan demikian, pembenahan juga harus difokuskan di sisi hilir, baik dalam hal kilang guna menghasilkan BBM maupun pembenahan atas berbagai sektor kegiatan ekonomi yang mengonsumsi BBM, yang sejatinya sangat menguasai hajat hidup orang banyak. Penguasaan negara di sisi hilir dapat diwujudkan dengan pembentukan semacam ”bulog migas” yang berfungsi sebagai ”pelaksana di hilir”. Institusi ini dapat diberi tugas melaksanakan PSO secara lebih luas yang meliputi penyediaan, pengendalian, dan pengawasan distribusi migas di hilir. ”Pelaksana hilir” ini juga bertugas menjaga strategic-reserve (cadangan nasional, baik dalam bentuk BBM maupun minyak mentah) untuk menjamin ketersediaan energi, khususnya BBM dan gas bagi ketahanan nasional. Seiring dengan itu, pembenahan sektor transportasi (yang mengonsumsi hampir 70 persen kebutuhan energi berbasis minyak), dan khususnya transportasi darat yang mengonsumsi 90 persen lebih BBM bersubsidi menjadi sangat penting. Penguasaan negara atas sektor hilir dapat menjadi solusi utama bagi langkah pembenahan untuk mewujudkan penguasaan negara di bidang energi, khususnya migas. Sebagai insinyur perminyakan, dari semula ia memang mempunyai visi besar untuk ikut membenahi sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak ini dan bukan hanya sekadar berpenghasilan tinggi karena keahliannya. Lulus dengan predikat cum laude dari Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Gde yang dosen di kampus Ganesha itu melanjutkan pendidikan S-2 nya di bidang rekayasa lepas pantai di Oxford University di Inggris. Tahun 1992, ia menyelesaikan S-3, juga di Oxford. Usai malang-melintang membangun konstruksi migas di West Seno, LNG Tangguh, Kerisi dan Belut serta proyek-proyek lainnya, Gde bergabung di BP Migas sejak awal berdirinya di tahun 2002 dalam visi ikut membenahi sektor migas untuk kesejahteraan rakyat itu. Bermula dari posisi Kepala Divisi Operasi, Fasilitas dan Konstruksi, karir peraih Adhi Cipta Rekayasa dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di tahun 2000 tersebut di BP Migas semakin merambah. Menjadi Tenaga Ahli Kepala BP Migas, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat hingga dipercaya menjadi Deputi Operasi SKK Migas di tahun 2012 sebelum menjadi Corporate Secretary SKK Migas sekarang n
  • 42. LAPORAN KHUSUS 44 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU ANGGUR MERAH UNTUK INDONESIA FRANS LEBU RAYA
  • 43. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 45 Pernah digadang- gadang untuk mendampingi presiden terpilih Joko Widodo pada pilpres 9 Juli lalu, Gubenur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya oleh banyak pihak dinilai cocok untuk masuk dalam kabinet Joko Widodo karena program Anggur Merahnya yang mampu menyentuh segenap lapisan di Privinsi Nusa Tenggara Timur dapat menjadi model untuk mengangkat derajat Koperasi dan UKM di tingkat nasional. Anggur Merah-Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera adalah program yang diperkenalkan oleh Frans Lebu Raya, Gubernur Nusa Tenggara Timur pada waktu pertama kalinya ia terpilih memimpin provinsi dibelahan selatan Indonesia itu pada tahun2008. Pada intinya program Anggur Merah adalah penyediaan dan pendistribusian modal kepada usaha ekonomi produktif, yaitu peternakan, pertanian, dan perikanan. Sumber pendanaan untuk usaha ekonomi kreatif itu berasal dari Bank Daerah seperti Bank NTT dan bank- bank swasta yang beroperasi di provinsi NTT dengan suku bunga yang rendah serta pembinaan dan pengawasan langsung yang dilakukan oleh jajaran pemerintah daerah. Setidaknya sejak masa jabatan pertamanya, program Andalan provinsi NTT itu telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dearah secara signifikan, dan program Andalan itu terus dilanjutkan pada masa jabatan yang kedua kalinya ketika ia terpilih kembali pada 2013 lalu. Dalam perkembangannnya, program Desa Mandiri Anggur Merah bersinergi dengan sejumlah lembaga internasional dan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di NTT tahun 2012 dan 2013. Hal itu dapat dilihat pertumbuhan ekonomi 5,24 persen (2011) dengan kontribusi sektor pertanian 1,04 persen dan pertumbuhan ekonomi 5,42 persen (2012) memperoleh kontribusi sektor pertanian sebesar 3,16 persen atau meningkat 1,92 persen. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang didukung sektor pertanian dari tahun ke tahun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 menjadi 5,50 persen. Frans Lebu Raya, mengatakan program Desa Mandiri Anggur Merah menunjukkan kontribusi peningkatan pada tahun 2012 jika dibanding tahun 2011. Peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian mampu mendorong penurunan penduduk miskin dari 20,24 persen (September 2013) menjadi 19,98 persen pada Maret 2013. Selain itu, program Desa Mandiri Anggur Merah tahun 2011-2013 sangat mendukung sumber permodalan usaha ekonomi produktif masyarakat dan peningkatan kapasitas ekonomi pemerintah desa dan kelurahan. Terpilihnya Lebu Raya untuk menjadi gubernur kedua kalinya menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat di satu pihak dan di lain pihak berkat kepiawaiannya melakukan hubungan dengan pihak-pihak lain termasuk Pemerintah Pusat, dan juga lembaga-lembaga internasional. Diplomasi yang dilakukan dengan Australia dan Timor Leste serta keberhasdilannya menggandeng tiga provinsi (Bali, NTB, dan NTT) dalam sebuah wadah “Sunda Kecil” merupakan beberapa contoh lain keberhasilannya. Konsep Desa Mandiri Anggur Merah sejatinya tidak hanya untuk masyarakat NTT. Mungkinkah konsep ini bisa diterapkan di level nasional untuk seluruh usaha kecil dan menengah? Hal ini mungkin terjadi apabila sang penggagas dapat berperan di tingkat nasional n
  • 44. 46 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Raden Priyono merupakan Kepala BP Migas periode 2008-2013. Ia turun karena Mahkamah Konstitusi membubarkan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) itu pada 2013 lalu. Raden Priyono sedang mengikuti rapat kerja di gedung Dewan Perwakilan Rakyat ketika putusan Mahkamah Konstitusi menamatkan riwayat BP Migas. Ia mengaku terperanjat karena tak menyangka lembaga yang dipimpinnya dibubarkan seketika tanpa ada masa peralihan. Sebagai Kepala BP Migas yang mendapat dukungan 45 dari 52 suara di Komisi Energi DPR, mengalahkan Hadi Purnomo dan Evita H. Legowo, Priyono dikenal ulet. Beberapa kali dia berani menentang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang saat itu dijabat Darwin Zahedy Saleh. Ada seloroh, untuk menyingkirkan Priyono, BP Migas harus dihabisi. Mantan Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM itu memang tak berkutik menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi, kendati tak sepenuhnya rela n RADEN PRIYONO SAID DIDU Pria kelahiran Pinrang, 02 Mei 1962 Sulawesi Selatan ini, dengan nama lengkap Muhammad Said Didu, terkenal idealis dan kritis. Ia adalah alumnus IPB (Institut Pertanian Bogor). Sesuai latar belakang pendidikannya, ia pernah menempati jabatan Direktur Teknologi Agribisnis di BPPT dan menjadi pakar di Dewan Ketahanan Nasional. Pada tahun 2005 ia menjabat Sekertaris Kementerian Negara BUMN, yang pada akhirnya ia dicopot dari jabatannya tersebut pada tahun 2010. Pencopotan dirinya merupakan sebuah peristiwa yang cukup janggal, dengan latar belakang dibaliknya tidak diketahui publik. Sebab pencopotannya sebenarnya menarik ditelusuri, karena menggambarkan sikap kepemimpinannya dalam pengambilan keputusan. Namun, apapun dibalik pencopotannya, ia telah dua kali menjadi komisaris utama PTPN IV. Ini mengindikasikan bahwa ia seorang pemimpin yang mengayomi anak buah dan lembaga yang dipimpinnya. Karakternya sudah bisa ditebak, bahwa ia adalah sosok yang kritis dan berpegang teguh pada prinsipnya. Berbagai pernyataannya di media publik, kerap menyudutkan pihak tertentu yang dinilai merugikan negara. Ide dan gagasan tentang agribisnis yang ia kembangkan melampaui bidang keilmuan lainnya. Pemikirannya tentang pembangunan agribisnis merupakan gagasan holistik, mencakup sektor lainnya, dimana agribisnis ditempatkan sebagai roda penggerak perekonomian n Said Didu, senyap dalam pemberitaan, bergerak dengan pemikiran. Itu mungkin gambaran singkat tokoh satu ini. Sempat menduduki posisi penting di pemerintahan, namun pada akhirnya dicopot dimana publik tidak mengetahui sebab pencopotannya.
  • 45. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 47 Hedri Saparini, mendapatkan gelar S-1, Faktultas Ekonomi UGM, melanjutkan S-2 di International Development Policy - University of Tsukuba - Japan dan meraih gelar Doktor dari International Political Economy - University of Tsukuba - Japan. Ia tidak pernah bercita-cita menjadi ekonom, sebagaimana waktu sekolah, profesi ekonom belum dikenal luas. Karir sebagai pengajar dan penelitei ditekuninya selama lebih dari 20 tahun, sehingga ia ahli untuk urusan ekonomi, khususnya makro ekonomi, ekonomi industri, perdagangan internasional dan usaha mikro, kecil dan menengah. Pada awal ia kuliah, jurusan ekonomi tidak populer, masyarakat lebih mengenal “dokter dan insinyur”, sehingga ia merasa terdampar. Seiring berjalanya waktu, ia menyatu dengan studi yang digelutinya. Menurutnya, bidang studi ekonomi banyak memberikan jawaban-jawaban persoalan masyarakat. Dari pemikiran yang dikemukakannya, lebih banyak memuat paham ekonomi kerakyatan. Ia selalu mengkritisi kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah yang cenderung liberal. Ia mendorong gagasan ekonomi kerakyatan Megawati-Prabowo sewaktu mencalonkan diri menjadi Capres 2004, dan gagasan kemandirian ekonomi JK-Wiranto. Pada masa Orde Baru, ia termasuk peneliti yang berani mengeluarkan hasil penelitian yang tidak sejalan dengan pemerintah. Intimidasi dari beberapa pihak tidak menggentarkannnya untuk menyuarakan kejujuran dan kebenaran. Di sisi ini, Hendri Saparini mempunyai kelebihan, perempuan intelek dengan gagasan dan pemikiran ekonomi yang matang, selalu melihat dari sudut pandang kesejahteraan nasional, dan berani mengungkapkan gagasan walaupun tidak sejalan dengan penguasa atau khalayak umum. Ekonom UGM ini sudah terjun dibidang organisasi sejak ia masih di bangku SMP, menceburkan diri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Saat di bangku SMA, ia terpilih menjadi ketua OSIS. Dari itu, ia aktif di berbagai organisasi, dimana salah satunya adalah ECONIT. Tahun 1994, bersama mantan menteri keuangan Rizal Ramli dan beberapa temannya, Hendri mendirikan lembaga riset dan konsultan ekonomi, Econit Advisory Group. Pada masa itu, Econit mungkin satu-satunya lembaga yang berani mengkritik kebijakan ekonomi rezim Soeharto. Pada era Soeharto, hasil kajian Econit sering dikutip oleh media baik nasional maupun internasional. Setelah sekian tahun aktif di Econit, pada tahun 2005 ia menjadi pemimpin lembaga yang didirikannya. Saat ini Hendri Saparini memimpin sebuah lembaga yang bergerak dibidang ekonomi bernama Centre Of Reform on Economics Indonesia (CORE) n Salah satu ekonom perempuan Indonesia dengan pemikiran cemerlang, kritis, dan brilian. Didalam jiwa pendidik dan peneliti ini, tersimpan karakter pemimpin yang membuatnya mampu menapaki tangga-tangga karir profesionalnya. HENDRI SAPARINI LEBIH DARI SEKADAR EKONOM...
  • 46. LAPORAN KHUSUS 4488 || ELdÍiDsiE KRh uINsuDsO SNepEtSeImAbSeAr T| TUa h |u nN IoII. /1 240 /1 II4I / |2 L0I1D4ER INDONESIASATU Inilah masalah bangsa yang menurut saya harus disentuh oleh semua orang, semua pemimpin dalam kontek negara kebangsaan, khususnya pasca Pesta Demokrasi 2014 supaya pemilihan umum tidak sekadar menjadi ritual demokrasi tanpa roh,” tegasnya. Menyikapi berbagai gejolak pasca reformasi yang pada tingkat ekstrimnya adalah ancaman separatisme dari dearah, cak Ali tegas bersikap: “Bagi NU, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila adalah final. Sejatinya, wujud dari negara ini adalah bagian dari sebuah kreasi dimana salah satu pencipta dan pendiri Indonesia yang plural itu adalah NU sendiri.” Munculnya Islam garis keras yang seolah menafikan paham demokrasi yang sudah disepakati, menurut Cak Ali, harus didekati dari sudut pAndang Islam sendiri yang secara hakiki adalah senapas den-gan demokrasi dan menerima pluralisme. “Islam mengajarkan tidak boleh ada uniformitas, penyeragaman apa lagi penyatuan. Kalau uniformi-tas dalam arti cara penyatuan fisik, itu tidak boleh. Karena Islam mendasarkan bahwa faktanya dari sana (dari Tuhan) manusia itu diciptakan berbeda-beda dan bersuku-suku. Tapi perbedaan itu dalam pandan-gan Islam bukan untuk dibenturkan, bukan untuk dikonflikkan, tetapi untuk di taarufkan, didamaikan, menjadi bagian dari komunitas yang saling membesar- “Kohesivitas sosial, unsur utama dalam kehidupan ber-negara Indonesia yang majemuk, telah luntur. Agama mayoritas diben-turkan dengan yang minoritas. Penduduk asli berkonflik dengan pendatang. Kelompok ekonomi atas bersemba-rangan dengan kelompok ekonomi bawah. Daerah beradu tanduk dengan pusat. “Struktur sosial bangsa ini sudah rapuh,” ujar Ali Masykur Musa. kan. Dengan demikian, Islam, kebangsaan dan plural-isme itulah napas dari demokrasi. Jadi, dengan bahasa lain Islam adalah agama yang sangat demokratis dan sejalan dengan demokrasi,” paparnya. Betapapun, ia toh menyadari di lingkungan Islam sendiri ada sebagian yang belum mampu menerima bahwa nation state (negara kebangsaan) yang berdasar-kan Pancasila ini, itu bisa diterima sebagai paradigma. “Islam itu hanya menyebutkan tiga prinsip di dalam sebuah sistem kenegaraan: Yang pertama yang disebut Al musyawah artinya kesederajatan (de-mokrasi). Manusia tidak dibedakan dalam komunitas negara, baik di dalam politik, hukum dan pemerin-tah, itu sama. Yang kedua, di dalam sistem negara itu menegakkan keadilan. Itu juga prinsip dari Islam itu sendiri. Jadi, selama pemerintah menegakkan keadilan, dan tentu dengan itu menafikkan kebatilan, maka itu sudah bisa diterima oleh Islam dalam paradigma filosofisnya. Yang ketiga adalah freedom atau kebebasan untuk berpendapat dan berkreasi dan sebagainya. “Nah, Indonesia, meskipun tidak menamakan dirinya sebagai negara Islam, tiga prinsip tersebut tetap dijunjung tinggi. Jadi, menurut Islam hubungan Islam dengan kebangsaan tidak perlu didikotomikan,” tandasnya n ALI MASYKUR MUSA
  • 47. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 49 JAHJA SETIAATMADJA Nasionalisme bukan hanya milik politisi. Dalam sebuah pertemuan dengan para Pemimpin Redaksi di Bali setahun berselang, Jahja Setiaatmadja berujar “BCA tidak tertarik mendirikan cabang-cabangnya di luar negeri. Perhatian utama kami adalah bagaimana BCA dapat hadir sampai ke pelosok tanah air untuk membangun ekonomi rakyat.” Media menyebutnya sebagai “ Sang Dirigen Perbankan.” Orang nomor satu di Bank Central Asia(BCA), bank swasta nasional terbesar di Indonesia memang berasal dari keluarga perbankan. Tiga puluh lima tahun ayahnya bekerja di Bank Indonesia sebagai kepala kasir hingga pensiun. Lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia ini mengawali kariernya sebagai Junior accountant di kantor akuntan publik PriceWaterhouse Coo-pers1979. Sembilan tahun berselang ia menduduki jabatan sebagai direktur keuangan di Kalbe Group dan di tahun 1989 menduduki posisi direktur keuangan di Suzuki Mobil Group. Setelah 21 tahun berkpirah di BCA, ia diangkat Presiden Direktur BCA setelah pada tahun 2011. Dengan kepemimpinan dan kemampuan manajerialnya, Jahja sukses mengembangkan sejumlah program prestisius. Misalnya, me-nyediakan layanan transaksi perbankan kepada hampir 12 juta rekening nasabah melalui produk ATM, internet banking dan mobile banking. Di bawah kepemimpinannya, BCA mampu meraup keuntungan Rp 14,3 triliun sepanjang tahun 2013 n
  • 48. LAPORAN KHUSUS 50 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU BUSTANUL ARIFIN Bustanul Arifin adalah pengamat ekonomi pertanian yang mengedepankan perjuangan untuk petani melalui jalur akademis dan jalur profesional yang dimilikinya sebagai peneliti, konsultan, dan penulis karya-karya ilmiah tentang ekonomi pertanian. Sebelumnya, Bustanul tidak berminat dengan dunia politik walaupun dengan berpolitik juga bisa mempermudah pencapaian tujuannya memperjuangkan para petani. Mengambil bidang pertanian untuk mendapatkan gelar S-1 di IPB tahun 1985, Bustanul awalnya tidak terpikir untuk mengambil jurusan ini. Setelah lulus SMA, Bustanul ingin mengambil pendidikan dokter di Universitas Airlangga yang tidak jauh dari kampung halamannya di Madura. Berkat dorongan guru-guru SMAnya, Bustanul mengambil peluang untuk masuk di IPB tanpa tes karena Bustanul siswa berprestasi. Berbekal pelajaran berdemokrasi yang didapatkan dari ayahnya, Bustanul beradaptasi di kota Bogor yang sama sekali asing baginya. Rektor IPB saat itu, Andi Hakim Nasution, adalah orang yang paling berpengaruh terhadap pola pemikiran ilmiah Bustanul. Selepas kuliah, ia sempat bekerja sebagai Kepala Project Management Unit (PMU) Proyek Pengembangan Pedesaan Wilayah (P3W) Transmigrasi Terpadu Krueng Tadu, Aceh Barat di tahun 1986-1987. Di sini Bustanul menimba pengalaman kehidupan para petani yang hidup di lahan terpencil. Tak sampai setahun bekerja, Bustanul lolos mendapatkan beasiswa di University of Wisconsin-Madison, Amerika. Di sana beliau mengambil program pascasarjana dan doktoral. Sepulangnya dari Amerika, semakin bulat tekad Bustanul untuk menaikkan taraf hidup petani. Selain menjadi dosen, Bustanul Arifin bergabung dengan INDEF (Institute for Development of Economic and Finance) dan berhasil menjadikan INDEF sebagai pusat kajian ekonomi dan keuangan yang terpercaya. Sampai saat ini, Bustanul aktif melakukan penelitian di bidang pertanian tanah air untuk menemukan penyebab di negeri yang hasil pertaniannya melimpah ini para petaninya tidak bisa makmur.n
  • 49. MUHAMMAD PRAKOSA LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 51 Sebelum diangkat menjadi menteri tidak banyak orang mengenal namanya. Kiprahnya di tengah masyarakat belum banyak terdengar. Penampilannya tenang. Sebagai menteri ia dinilai dekat dengan Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia dipercaya memimpin Departemen Kehutanan Kabinet Gotong-Royong setelah sebelumnya menjabat Menteri Pertanian di era Abdurrahman Wahid. Sebelumnya, ia adalah salah seorang anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP. Selama menjabat Menteri Pertanian, ia sudah berusaha dengan semampunya untuk bisa berperan mengatasi kerawanan pangan yang terjadi ketika itu. Tapi tetap saja banyak orang tidak terlalu berharap. Sampai akhirnya ia diberhentikan oleh Gus Dur dari jabatan Menteri Pertanian pada 26 Agustus 2000. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan, Prakoso pernah menjabat Wakil Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Jakarta. Pria kelahiran Yogyakarta, 4 Maret 1960, ini terakhir juga aktif di Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PDI Perjuangan. Dalam menjalankan kebijakan kehutanan, Prakosa menegaskan tidak ada yang bersifat sentralistik dan bertentangan dengan semangat Otonomi Daerah. Hal itu dikemukakannya sehubungan dengan adanya keluhan bahwa ia menjalankan kebijakan yang sentralistik. Salah satu butir dari lima program prioritas Departemen Kehutanan terdapat butir penguatan desentralisasi yang diharapkan seiring dengan semangat Otonomi Daerah. Sementara itu, hanya satu izin yang kewenangannya masih ada di tangan Menhut yakni Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam atau IUPHHK pada hutan tanaman.n PENGUATAN DESENTRALISASI UNTUK OTONOMI DAERAH
  • 50. LAPORAN KHUSUS 52 | Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri adalah seorang ekonom dan politikus berdarah Sumatera. Pria kelahiran Bandung tanggal 6 Novem-ber 1959, memiliki nama belakang Basri diambil dari namanya ayahnya Hasan Basri Batubara sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak yang juga keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik ini juga merupakan salah seorang pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang kemudian hari menjadi Partai Amanat Nasional (PAN). Faizal Basri awalnya dipercaya sebagai Sekjen PAN yang pertama dan pasca Kongres I di Yogyakarta dipercayakan sebagai salah satu Ketua. Dia juga menjadi pendiri beberapa organisasi nirlaba lain-nya seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak mahasiswa, Faisal sudah aktif di berbagai organisasi. Dia masuk di Fakultas Eko-nomi, Universitas Indonesia pada tahun 1978 tatkala kampus sedang bergejolak. Gejolak politik membawanya kian larut dalam berbagai gerakan organisasi. Setelah menyelesaikan studinya di sana, Faisal kemudian diangkat menjadi dosen mata kuliah baru yakni Ekonomi Politik yang baru diperke-nalkan di FEUI pada akhir 1980-an. Pada tahun 2000, Faisal ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden Wahid. Setelah mundur dari PAN pada awal 2001, dia tetap aktif dalam kehidupan politik. Faisal mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 2010. Kini ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Nasional PI. Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb ikut berkontestasi merebut kursi Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, namun gagal n FAISAL BASRI
  • 51. LAPORAN KHUSUS Edisi Khusus September | Tahun III / 2014 | LIDER INDONESIASATU | 53 Guruh Soekarnoputra lahir dengan nama Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra dikenal sebagai seniman dan juga politikus. Anak bungsu dari pasangan Ir. Soekarno, presiden Indonesia pertama dengan Fatmawati ini menyukai kesenian dan sastra sejak anak-anak. Pada usia lima tahun, Guruh sudah belajar menari Jawa, Sunda, Bali dan mementaskan tariannya di atas panggung. Pada usia itu juga ia membentuk band bocah dan bermain piano. Menjelang remaja, Guruh membentuk band The Beat-G (tahun 1965) dan merilis album perdananya di tahun 1975 berjudul Guruh Gypsy, yang berisi musik paduan gamelan Bali. Dua tahun kemudian, ia mendirikan organisasi pemuda, Swara Mahardika (berubah menjadi Yayasan Swara Mahardika pada 1987), dan PT Gencar Semarak Perkasa (GSP) pada tahun 1989. Guruh mengadakan pagelaran untuk menunjukkan ekspresi seninya, antara lain adalah Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putra I pada 1979, Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putra II: Untukmu Indonesiaku dan memproduksi film semi-dokumenter Untukmu Indonesiaku (1980), Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putra III: Cinta Indoensia Pagelaran Jakarta Week di Singapura (1984), dan Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno IV: Gilang Indonesia Gemilang (1986). Selain itu, Guruh juga pernah menggelar pertunjukan kolosal ‘JakJakJakJak Jakarta’ dalam rangka ulang tahun Jakarta ke 462 tahun (1989), Pagelaran Kolosal: Gempita Swara Mahardhika dalam rangka 10 tahun Swara Mahardika (1987). Sementara itu, peran Guruh di bidang perfilman adalah perannya menjadi ilustrator musik film Ali Topan Anak Jalanan. Ia juga pernah berperan sebagai Sunan Muria dalam film Sembilan Wali (1985) Terkait dengan kehidupan pribadinya, adik mantan presiden RI Megawati Soekarno Putri ini pernah menikahi seorang penari asal Uzbekistan, Sabina Guseynova pada 20 September 2002 di Tashkent, Uzbekistan. Dalam perkawinannya itu, Guruh menyerahkan Al-Quran, Buku Di Bawah Bendera Revolusi dan Buku Otobiografi Presiden Soekarno sebagai mas kawin. Namun perkawinannya tak berusia lama dan kini kembali sendiri. Guruh dinilai banyak kalangan layak memimpin Departemen Pariwisata pada pemerintahan Jokowi-JK n MOHAMMAD GURUH IRIANTO SOEKARNOPUTRA